Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA

DI RUANG ICU

STASE KEGAWATDARURATAN

Disusun Oleh

YENI SETYAWATI

20902200234

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2023
FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA RUANG ICU

Nama mahasiswa : Yeni Setyawati


Tanggal : 26 / 07 / 2023
Nama pasien : Tn.B

1. Pengkajian primer : ( pengkajian airway, breathing, circulation, disintergrity)


 Airway : Jalan nafas paten,tidak ada sumbatan jalan nafas
 Breathing : adanya sesak nafas, pasien menggunakan otot bantu nafas,
gerakan dinding dada simetris, pasien gelisah
 Circulation : RR : 38 x/menit, Denyut nadi 124 x/menit, suhu tubuh 36,5 C,
 Disintegrity : composmentis

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


Didapat )
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama Pola nafas
tidak efektif (D.0005 )yaitu dengan cara:
Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan upaya nafas
Monitor pola nafas ( bradipnea, takipnea,hiperventilasi,)
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil X-Ray thorak

3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer
) Dilakukan
Evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama
melakukan auskultasi bunyi nafas dan monitor saturasi oksigen.
4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas PES dan rasional
diagnosa) Masalah utama pasien yaitu dengan diagnosa keperawatan pola nafas tidak
efektif
didapatkan data :
Data Subjektif : pasien mengatakan sesak nafas
Data Objektif : pasien tampak sesak, RR:38 x/mnt ,terpasang NRM 12 liter/mnt,
SpO2 :98% , N:124 x/mnt
Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan head to toe )
 Bentuk kepala : mesosopal
 Rambut : hitam, tidak berketombe, sedikit beruban
 Mata : konjungtiva, sclera putih, dan tidak anemis
 Hidung : tidak ada polip, bersih
 Mulut : mukosa kering dan pecah-pecah, tidak berbau, dan tidak caries
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
 Dada : adanya gerakan pengembangan dada
 Abdomen : kesimetrisan dinding abdomen
 Ekstremitas : edema pada ekstremitas bawah
 Anus : tidak ada hemoroid
 Tanda-tanda Vital : T : 105/68 mmHg
 RR : 36x/menit
 N : 124x/menit, suhu : 36 C,
5. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO, CT. Scan
) Laboratorium :
HB : 14,5 g/dl Cholesterol :203 Clorida :101,8mg/dl
Hematrokit :45,3 % HDL :23mg/dl BGA:
PH: 7,415%
Leukosit :9,27 ribu/ul LDL :66mg/dl Pco2 :31,5 mmHg
Trombosit :329 ibu/ul Trigliserid :61 mg/dl PO2 :163,6 mmHg
Ureum :52 mg/dl Natrium :126,7mg/dl
Creatinin :2,08 mg/dl Kalium
:5,42mg/dl
 Px. EKG : sinus takikardi dan sinus aritmia
 Pemeriksaan Thorax : cardiomegali (LV),elongatio dan kalsifikasi arcus aorta,
tampak infiltrate di parakardial kanan, efusi pleura kiri.
6. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang didapat dari pengkajian sekunder)
- Diagnosa keperawatan yang muncul setelah pengakajian sekunder yaitu
gangguan pertukaran gas
- Subjektif : pasien mengatakan sesak
- Data objektif : HR : 124 x/menit , EKG : sinus takikardi dan sinus aritmia, PCO2: 31,5,
PO2 : 163,6, nafas cepat, RR : 36x/menit
Terdapat edema di ekstremitas atas bawah dan perut
7. Prinsip-prinsip tindakan (tindakan mandiri, dan kolaborasi ): gangguan ertukaran gas
(pemantauan respirasi)
A. Tahap prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Menjaga privasi pasien
2) Membaca basmallah bersama-sama
3) Mengatur posisi pasien yang nyaman pada pasien, posisikan pasien semi
fowler
4) Memberikan O2 10-12 liter/menit
5) Meletakkan pengalas didepan dagu pasien
6) Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
7) Memakai handscon
8) Menghubungkan kateter dengan mesin section
9) Memasukkan kanul suction dengan hati-hati dalam kondisi terbuka
10) Mengisap lendir dengan menutup lubang canule, menarik keluar
perlahan sambil memutar
11) Membilas kanul dengan nacl, berikan kesempatan pasien untuk bernafas (20-
30 detik )
12) Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
13) Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
14) Mengobservasi secret tentang warna,abu dan volumenya
15) Melepas sarung tangan
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Mengajak pasien membaca hamdalah
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak
5. Membereskan dan mengembalikan alat
6. Mencuci tangan
7. Mencatat kegiatan dalam catatan
8. Monitor pasien : (monitor / pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil
yang didapat )
Dahak bisa keluar banyak,ronchi berkurang, RR :28x/mnt
9. Evaluasi diri:

Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu harus mengurangi rasa grogi
atau tremor didepan pasien.

Anda mungkin juga menyukai