Anda di halaman 1dari 18

Apersepsi

Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban kerap menjadi isu yang paling sering dibahas. Seiring
dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang didalamnya penuh dengan peraturan pertauran yang
mengikat. Hal ini juga tidak lain sebagai implementasi bahwa Indonesia negara kita ini merupakan negera
hokum sehingga dalam upaya penegakannya akan selalu bersinggungan dengan perkara mengenai hak
dan kewajiban. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban yang tidak seimbang dan berat sebelah hanya akan
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan, dan kekerasan. Namun, pada kenyataannya masih banyak
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang dilakukan di Indonesia. Lantas mengapa keduanya
selalu saling berkaitan, padahal secara definisi keduannya sangat berbeda. Untuk mengupasnya lebih
jauh mari kita simak perbedaan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang ada di masyarakat.

Pramuka merupakan salah satu wujud pemenuhan hak warga negara untuk berserikat dan memperoleh
pendidikan
Sumber: gunungkidul.pramukadiy.or.id

A. Hakikat Hak dan Kewajiban Warga Negara


1. Pengertian Warga Negara
Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Sedangkan yang bukan warga negara adalah mereka yang berada pada suatu negara,
tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan dan tunduk pada
pemerintahan dimana mereka berada. Selain itu, warga negara juga dapat diartikan sebagai penduduk
sebuah negara yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Berikut pengertian warga negara menurut ahli dan
dokumen.
c. Austin Renney
Warga negara, yaitu orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu negara.
Karena menjadi anggota penuh, warga negara berhak mendapat perlindungan dan melindungi negara,
ikut berpartisipasi dalam politik, dan mendapatkan hak-hak lainnya seperti yang telah diatur dalam
undang-undang. Warga negara memiliki hubungan yang tidak terputus dengan negaranya meski ia
tinggal di luar negeri.
d. A.S. Hikam
Warga negara adalah terjemahan dari “citizenship”, artinya anggota dari sebuah kelompok atau
komunitas yang membentuk sebuah negara.

2. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Hak warga negara, yaitu hak yang diterima setiap manusia yang berada di
suatu negara tertentu. Hak warga negara dibatasi dengan adanya aturan yang berlaku di negara
tersebut. Dalam kehidupan bernegara, setiap warganya wajib memperoleh hak sesuai dengan
perundangan yang berlaku. Namun, dengan catatan bahwa warga negara juga dibebankan dengan
menjalani kewajiban yang ditetapkan. Contoh hak yang dapat diperoleh sebagai warga negara, yaitu hak
mendapatkan perlidungan dari pemerintah. Setiap warga negara memperoleh pendidikan dan
pengajaran, memperoleh pengakuan dari negara tersebut, mempunyai hak memilih dan menjalankan
kepercayaan agama masing-masing, dan setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata
hukum dan di dalam pemerintahannya.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila


Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
menjalankan kehidupan. Pancasila menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara melalui nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai dasar,
nilai instrumental, dan nilai praksis.
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-Sila Pancasila
Nilai dasar hakikatnya merupakan nilai yang terdapat di dalam kelima sila Pancasila dalam bentuk asli
atau pokok yang belum dikaitkan dengan hal lain, yaitu ketuhanan (sila pertama), kemanusiaan (kedua),
persatuan (ketiga), kerakyatan (keempat), dan keadilan (kelima). Nilai-nilai dasar ini tertuang dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 karena itu, Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan norma
dasar yang menjadi sumber tertib hukum tertinggi.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila
Nilai instrumental merupakan nilai yang terkait dengan nilai Pancasila sebagai arahan, kebijakan, strategi,
serta terkait pula dengan lembaga pelaksanaannya. Nilai instrumental merupakan penjabaran lebih lanjut
dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam
Pancasila dijabarkan lebih rinci dengan pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945. Tanpa adanya nilai
instrumental, nilai dasar nilai dasar Pancasila akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan
berbangsa karena maknaya terlalu luas.

b. Hak dan Kewajiban dalam Bidang Hukum


Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 berbunyi “Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”. Pasal 27 ayat (1) menegaskan bahwa tiap warga negara memiliki hak
untuk dibela, diperlakukan sama di mata hukum, serta mendapat keadilan. Selain hak, seluruh warga
negara juga mempunyai kewajiban untuk menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang berlaku di
wilayah Negara Republik Indonesia. Contohnya jangan pernah main hakim sendiri, melaporkan kejahatan
kepada pihak yang berwajib, dan menghormati pemimpin negara maupun daerah wilayah.

e. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul


Hak untuk berserikat dan berkumpul dijamin oleh Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945. emerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang” merupakan bunyi dari Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945. Dalam pasal ini
dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak ikut bergabung dengan suatu  perkumpulan maupun
serikat, dan juga berhak mengutarakan pendapatnya dalam perkumpulan tersebut secara lisan maupun
tulisan. Namun, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan/hukum yang berlaku.

f. Hak Memeluk Agama


Pasal 29 UUD NRI Tahun 1945 menjamin hak untuk memeluk agama dan beibadah. Pasal 29 UUD
NRI Tahun 1945 terdiri dari dua ayat, sebagai beikut.
i. Kebudayan Nasional
Hak warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan bahasa daerah dijamin oleh Pasal 32
Ayat (1) dan (2). Beikut bunyi Pasal 32 Ayat (1) dan (2) UUD NRI Tahun 1945.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila Pancasila
Nilai praksis adalah nilai instrumental Pancasila dalam realisasi praktik nyata di kehidupan sehari-hari,
baik kehidupan berbangsa, bermasyarakat, beragama, dan bernegara. Perwujudan nilai praksis ini
memiliki penjabaran nilai dasar Pancasila yang terus berkembang dan selalu dapat berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Berikut contoh sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Aktivitas Mandiri 1
1. Carilah informasi dari berbagai sumber yang relevan baik dari buku, koran, maupun internet
mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 pada zaman sekarang. Lakukan observasi dan wawancara dengan tokoh masyarakat jika
diperlukan.
2. Buatlah makalah dengan tema hak dan kewajiban warga negara terhadap negara.
3. Gunakan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar Anda dalam membuat
makalah.
4. Hasilnya presentasikan di depan kelas.
Jawab:
Untuk aktivitas kelompok, jawaban berupa makalah dengan tema yang telah ditentukan. Guru
dapat berperan memberikan nilai berdasarkan presentasi yang dilakukan.
Contoh:
Pada zaman sekarang masyarakat sudah lebih melek hukum. Dengan adanya perkembangan
teknologi mereka sudah banyak mengetahui aturan yang berlaku dan berusaha untuk
mematuhinya. Misalnya, pada zaman sekarang banyak masyarakat yang patuh terhadap
rambu-rambu lalu lintas. Namun, tidak dipungkiri masih ada warga yang melanggar aturan
tersebut.

Aktivitas Kelompok
Pertikaian Dua Kelompok Warga di Sorong, Belasan Meninggal Dunia

 Pertikaian dua kelompok warga di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022) dini hari,
mengakibatkan belasan orang meninggal dunia, dua mobil, dan satu tempat karaoke terbakar. Informasi
yang diperoleh di lokasi kejadian, satu orang meninggal dunia akibat dibacok akibat pertikaian itu. Dan
belasan orang terjebak dalam tempat karaoke yang dibakar oleh massa bertikai.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari karyawan karaoke, ada belasan orang terjebak dalam karaoke
Double O pada saat kejadian namun belum diketahui pasti jumlahnya. Satu korban pembacokan sudah
dievakuasi ke rumah sakit. Adapun belasan korban yang terjebak di tempat karaoke sedang dilakukan
penanganan oleh pihak kepolisian.

Pantauan di lokasi kejadian tempat karaoke di Jalan Sungai Maruni, Sorong pukul 07.29 WIT, terlihat dua
mobil jenazah disiagakan untuk melakukan evakuasi jenazah. Terpantau pula tim pemadam kebakaran
Kota Sorong telah memadamkan api dan meningkatkan lokasi kejadian. Puluhan aparat kepolisian masih
berjaga-jaga di lokasi kejadian.

Arus lalu lintas di Jalan Sungai Maruni kembali normal setelah pertikaian itu, tetapi hanya dibuka satu
jalur karena masih terdapat puing-puing kendaraan yang dibakar massa masih berserakan di jalan.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pertikaian
yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia tersebut. Kapolres menjelaskan bahwa data
sementara ada 12 korban jiwa dalam peristiwa itu. Satu orang meninggal akibat dibacok dan 11 orang
terjebak dalam karaoke Double O yang dibakar massa. "Awalnya kami berpikir kalau semua orang di
dalam karaoke Double O sudah dievakuasi karena saat kejadian anggota kepolisian membantu evakuasi
orang di dalam karaoke tersebut. Namun saat tim pemadam melakukan pemadaman api ditemukan 11
jenazah dalam satu ruangan karaoke tersebut," katanya.

"Kita belum tahu pasti jumlah korban meninggal karena masih dilakukan pengecekan lebih lanjut, namun
untuk sementara 11 ditemukan pemadam kebakaran di tempat karaoke dalam satu ruangan dan satu
korban pembacokan meninggal yang sudah dievakuasi," ujarnya. Kapolres menambahkan, pertikaian
tersebut terjadi karena salah paham dua kelompok warga asal Maluku yang berawal di tempat karaoke
Double O dua hari yang sudah diupayakan damai tetapi tetap berlanjut hingga kejadian dini hari.

Sumber: https://www.beritasatu.com/

1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4─5 orang.


2. Setelah membaca berita di atas, analisis kasus tersebut sebagai berikut.
a. Kasus yang terjadi.
b. Sebab terjadinya kasus.
c. Alur cerita dari kasus.
d. Solusi/penyelesaian dari kasus tersebut.
e. Solusi alternatif untuk menyelesaikan kasus (solusi alternatif dari pemikiranmu sendiri, sebaiknya
solusi yang tepat dari kasus tersebut sepertia apa).
2. Hasilnya presentasikan di depan kelas.
Jawab:
Guru memberikan nilai berdasarkan hasil analisis siswa (argumen tentang berita yang
tersedia).
Contoh:
a. Pertikaian dua kelompok warga Maluku di tempat karaoke.
b. Perisitiwa tersebut terjadi karena salah paham antara dua kelompok warga asal Maluku yang
berawal di tempat karaoke Double O.
c. Pertikaian dua kelompok warga di Kota Sorong, Papua Barat, mengakibatkan belasan orang
meninggal dunia, dua mobil, dan satu tempat karaoke terbakar. Satu orang meninggal dunia
akibat dibacok akibat pertikaian itu serta belasan orang terjebak dalam tempat karaoke yang
dibakar oleh massa bertikai.
d. Polisi menjadi penengah untuk mendamaikan dua kelompok yang bertikai.
e. Memberikan pemahaman kepada kedau kelompok mengenai pengamalan Pancasila sila ke-3.

C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


(Tambahan file) Pengakuan hak sebagai warga negara Indonesia dalam konsepnya mendorong tercipta-
nya suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara. Hingga saat ini masih banyak perilaku
yang dianggap merupakan pelanggaran terhadap hak warga negara, baik oleh negara ataupun warga
negara lainnya.
1. Pelanggaran Hak Warga Negara
Pelanggaran terhadap hak warga negara bias dilihat dari kondisi yang saat ini terjadi di Indonesia.
a. Penegakan hukum di Indonesia belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini terbukti dengan masih
terdapat kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para
pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan. Hal tersebut berarti bahwa amanat pada Pasal
27 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.

b. Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran masih tinggi. Kemiskinan dan pengangguran
merupakan masalah sosial yang belum terselesaikan sampai saat ini. Tingkat kemiskinan dan angka
pengangguran di Negara Indonesia yang tinggi, membuktikan bahwa Pasal 27 Ayat (2) UUD NRI Tahun
1945 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan” belum sepenuhnya terlaksanakan.

d. Masih terjadinya tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Tindak kekerasan yang
mengatasnamakan agama seperti penyerangan tempat peribadatan merupakan salah satu bentuk
pelanggaran hak warga negara untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya.
Padahal Pasal 29 Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.

e. Di Indonesia angka putus sekolah masih cukup tinggi. Kasus ini sering terjadi di desa-desa yang
terpencil dikarenakan faktor ekonomi. Hal ini mengindikasikan bahwa belum terlaksananya secara
sepenuhnya amanat pada Pasal 31 Ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”

2. Kasus Pengingkaran Kewajiban


Pengingkaran kewajiban adalah kewajiban yang telah diberi kepada seseorang tetapi orang tersebut
tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Tidak sedikit kasus pengingkaran kewajiban sudah
terjadi di Indonesia. Dengan kata lain, pelanggaran hak bisa diartikan sebagai tindakan yang melanggar
kebebasan hak orang lain, sedangkan pengingkaran kewajiban adalah tindakan menghindari atau tidak
mau melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab.

Berikut contoh kasus pengingkaran kewajiban yang pernah terjadi di Indonesia.


a. Korupsi
Korupsi merupakan satu di antara perilaku yang mencerminkan ketakjujuran. Perilaku ini merugikan
rakyat dan negara hingga tidak ternilai jumlahnya. Korupsi juga merupakan tindakan seseorang yang
mengingkari kewajibannya. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati orang lain,
membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Koruptor contoh pelaku pengingkaran kewajiban
Sumber: nasionaltempo.co

b. Melanggar Hak Asasi Manusia Lain


Sesuai ketentuan pasal 28 J ayat 1 UUD 1945, hak asasi manusia dimiliki oleh setiap warga negara yang
tinggal di Indonesia. Itulah mengapa agar tercipta suasana yang kondusif, setiap warga negara wajib
menghormati dan menghargai hak asasi manusia lain. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap warga
negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu agar tercipta suasana yang kondusif, seharusnya
setiap warga negara wajib menghormati dan menghargai hak asasi manusia lain. Salah satu contoh
pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini pelanggaran terhadap hak hidup.

d. Menghindari atau Tidak Membayarr Pajak


Menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga negara terhadap Pasal 23 Ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945, ”Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-
undang”. Pengingkaran terhadap pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak
kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain. Mengapa kita
wajib membayar pajak? Karena pajak merupakan salah satu sumber daya pembangunan dan kita
menikmati hasilnya. Misalnya, jalan raya yang dibuat dengan segala fasilitasnya, itu dibiayai salah
satunya oleh pajak kendaraan.

Membayar pajak merupakan kewajiban negara


Sumber: dttd.com

f. Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara


Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa tiap warga negara wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara sesuai perannya masing-masing. Namun, dalam kenyataannya masih banyak
terjadi pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh warga negara. Misalnya, seorang pelajar yang tidak
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu tugas sebagai pelajar bahkan menimbulkan
perkelahian dan kekacauan di masyarakat. Dalam hal ini secara lebih luas seorang warga negara tidak
mau tahu dengan lingkungan dan negaranya atau berbuat/melakukan tindakan yang memecah belah
bangsa Indonesia.

Belajar merupakan bentuk ikut serta dalam pembelaan negara


Sumber: bobogrid.id

3. Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


a. Aparat Penegak Hukum Kurang Tegas
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis pelanggaran akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu
bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak
menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh
yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada
umumnya.

b. Penyalahgunaan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga memberikan pengaruh
negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentu pernah mendengar terjadinya kasus
penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila
kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi
penyebab timbulnya pelanggaran hak warga negara. Selain itu, kemajuan teknologi dalam bidang
produksi juga dapat menimbulkan dampak negatif. Misalnya, munculnya pencemaran lingkungan yang
dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

e. Sikap Egois
Sikap egois tidak akan memikirkan orang lain dan akan semaunya sendiri. Seseorang dengan sikap
egois akan melakukan berbagai cara agar haknya bisa terpenuhi, meski mengabaikan hak orang lain.
Sikap egois dapat memicu terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Contohnya, pengendara mobil yang memacu kendaraannya di atas batas yang sudah ditentukan
sehingga pengguna jalan lain merasa terganggu. Tindakan tersebut dipicu oleh rasa egois pengendara
mobil yang menggunakan jalan sesuka hatinya. Padahal, jalan merupakan fasilitas umum. Setiap orang
berhak menggunakannya.

Aktivitas Mandiri 2
Kerjakan sesuai perintahnya!
Telat Masuk karena Jalan Berlumpur, 5 Siswa Dipaksa Pindah Sekolah
Sungguh miris nasib siswa ini. Pihak sekolah memaksa muridnya untuk pindah ke sekolah lain karena
sering terlambat. Padahal siswa terlambat masuk sekolah karena hujan yang turun mengakibatkan
jalan desa mereka penuh lumpur. Mereka dicap sebagai siswa yang sering telat masuk sekolah.
Padahal mereka telat masuk ketika hari hujan yang menyebabkan jalan desa mereka bak kubangan
sawah.
Saat musim hujan sekarang ini, para siswa tak bisa mengelak lagi harus terlambat datang. Hal itu
menyebabkan pihak sekolah tak bisa menerima alasan walau soal jalan berlumpur. Mereka dipaksa
pindah ke sekolah lain. “Dari 12 anak kami yang bersekolah, akhir pekan lalu mereka sudah
mengambil surat pindah sekolah. Ada lima siswa yang terpaksa pindah atas penekanan para guru di
sana,” kata juru bicara dari orang tua murid.
Beliau menyebutkan, dari 5 siswa itu, 1 di antaranya pindah ke Kecamatan Maju Jaya. Mereka harus
menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Jarak desa mereka ke sekolah hanya 9 km. Cuma, ketika musim
hujan, mereka terlambat karena kondisi jalan berlumpur yang sangat memprihatinkan.
Siswa yang satu orang itu kelas IX, dia pindah karena disuruh gurunya yang dianggap sering
terlambat. Pindah sekolah jauh, tapi syukurnya di sana dia ikut neneknya. Padahal anak itu rajin
masuk. Cuma, saat musim hujan, dia juga terpaksa terlambat. Empat siswa lainnya pindah ke SMP
negeri yang ada di Kecamatan Guyub Rukun. Jaraknya sama, 9 km. “Kenapa anak-anak kami
sekolah di Kecamatan Nusantara, itu karena pertimbangannya, walau jalan berlumpur saat hujan,
tapi masih ada jalan yang ditimbun batu,” kata Sabirin.
Untuk menuju ke sekolah SMP di Kecamatan Guyub Rukun, kondisi jalannya seluruhnya akan
berlumpur saat musim hujan. Inilah mengapa selama ini para siswa memilih ke SMP Nusantara.
Empat siswa sudah pindah ke SMP Kecamatan Guyub Rukun, cuma ya itu, jalannya lebih parah lagi.
Tapi bagaimana lagi, mereka disuruh pindah, ya terpaksa mau tak mau mereka pindah. Anak-anak
kami menangis, mereka shock atas pemaksaan pihak sekolah.
Kini, tersisa 7 siswa lagi yang masih bersekolah di SMP Nusantara. Mereka pun mendapat tekanan
psikologis dari para guru yang ada di sana. “Kenapa kalian tak pindah semuanya. Kalian itu suka
terlambat, lagi pula kalian dari Kecamatan Guyub Rukun, kok sekolah ke sini,” kata para guru
sebagaimana diungkapkan Sabirin.
Mereka yang masih bertahan pun merasa sedih. Karena selama ini suka dan duka untuk pergi
sekolah dijalani bersama. Kini mereka terpisah-pisah. Tekanan psikologis juga membuat yang masih
bertahan harus mengelus dada. Mereka menangis, mereka sedih diperlakukan seperti itu oleh
gurunya.
Sumber: www.detiknews.com
Dengan perubahan
1. Berikan pendapat Anda mengenai berita di atas.
2. Analisislah berita di atas dengan materi yang telah Anda pelajari pada bab ini.
3. Tulis dalam selembar kertas. Kemudian kumpulkan kepada guru Anda untuk dinilai.
Jawab:
Jawaban berupa hasil analisis kasus dengan berita yang telah disediakan. Guru dapat
berperan memberikan nilai berdasarkan pemahaman siswa tentang materi.
Contoh:
Terlambat sekolah merupakan tindakan melanggar tata tertib sekolah. Hal tersebut memang tidak
bisa dibenarkan demi jalannya kegiatan belajar mengajar. Siswa yang terlambat sekolah merupakan
bentuk pengingkaran kewajiban. Namun, dalam penyelesaian masalahnya terdapat pelanggaran hak
yang dilakukan oleh guru. Siswa berhak memperoleh pendidikan. Mereka tidak sepatutnya
mendapatkan perlakuan untuk pemindahan sekolah secara paksa dan mendapatkan tekanan
psikologis. Dalam kasus tersebut penyelesaian masalahnya kurang bijak dan merugikan salah satu
pihak.

Aktivitas Kelompok
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Carilah gambar tentang peristiwa yang mencerminkan sikap pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban yang terjadi di Indonesia.
2. Buatlah kliping dengan gambar-gambar tersebut. Berikan keterangan pada setiap gambar.
3. Gunakan kreativitas Anda agar kliping terlihat menarik.
4. Berikan kesimpulan pada akhir kliping Anda.
5. Hasilnya kumpulkan kepada guru Anda untuk dinilai.
Jawab:
Guru memberikan nilai berdasarkan argumen tentang artikel dan kreativitas siswa dalam
menyusun kliping.
Contoh:
Setiap orang wajib mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan
berkendara. Melanggar rambu-rambu lalu lintas merupakan bentuk pengingkaran kewajiban.

Carikan gb
pelanggaran
lalu lintas

D. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


1. Upaya Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban dapat diminimalisir dengan cara mencegah timbulnya
faktor penyebab terjadinya pelanggaran. Untuk mencegah berbagai kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dapat dilakukan dengan cara berikut.

b. Mengoptimalkan Peran Lemnaga-Lembaga


Indonesia memiliki banyak lembaga yang berwenang dalam penegakkan hak dan kewajiban. Untuk itu,
pemerintah bisa mengoptimalkan peran lembaga di Indonesia untuk menyelesaikan pelanggaran hak dan
kewajiban. Berikut beberapa contoh lembaga negara yang memiliki peran dalam menegakkan hak dan
kewajiban warga negara.

1) Komisi Perlindungan Anak Indonesia


Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI adalah sebuah lembaga negara yang bertugas khusus
mengawasi pelaksanaan perlindungan anak di Indonesia. Lembaga ini dibentuk berdasarkan UU Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang disahkan pada tanggal 20 Oktober 2002. Selanjutnya,
sesuai dengan amanat Pasal 75 dari Undang-undang tersebut, Presiden Megawati Soekarnoputri
menerbitkan Keppres No. 77 Tahun 2003 tentang pembentukan Komisi Perlindungan Anak
Indonesia. Komisi Perlindungan Anak Indonesia bersifat independen. Berdasarkan UU No. 35 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut.

Gedung Komisi Perlindungan Anak Indonesia


Sumber: merdeka.com

2) Komnas HAM (Hak Asasi Manusia)


Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM adalah sebuah lembaga mandiri yang
kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Hal ini disebutkan di Pasal 1
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Komnas HAM beranggotakan tokoh-
tokoh masyarakat yang profesional, berdedikasi, dan berintegritas tinggi, menghayati cita-cita negara
hukum dan negara kesejahteraan berintikan keadilan, serta menghormati hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia.

e. Meningkatkan Pengawasan
Pemerintah membutuhkan peran serta dari masyarakat dan lembaga politik lainnya untuk menegakkan
hak dan kewajiban warga negara. Masyarakat dan lembaga-lembaga politik ini berperan dalam
meningkatkan pengawasan terhadap upaya penegakan hak dan kewajiban. Jadi, dengan adanya
pengawasan ini, bisa mencegah terjadinya kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban

2) Kepolisian Negara Republik Indonesia


Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri merupakan sebuah lembaga negara atau aparat
penegak hukum yang berfungsi untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan untuk masyarakat dalam usaha
untuk menjaga keamanan dalam negeri. Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib memiliki keahlian
dan keterampilan profesional. Maksudnya, mahir menggunakan peralatan, mahir bergerak, serta mampu
melaksanakan tugas secara terukur.

Anggota Polri
Sumber: jurnalhukumindonesia.com

3) Komisi Pemberantasan Korupsi


 KPK adalah kepanjangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. KPK merupakan
salah satu lembaga negara yang dibentuk untuk memberantas korupsi. Komisi ini didirikan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen,
yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan mana pun.

Gedung KPK
Sumber: sindonews.com

Aktivitas Mandiri 3

Buang Sampah Sembarangan, Siap Dipenjara 3 Bulan atau Denda 15 Juta


Menjadi sebuah keprihatinan bersama manakala melintas di sebuah kawasan tampak sampah
berserakan, apalagi akibat ulah dari oknum yang sengaja membuang sampah tidak pada tempatnya.
Perbuatan yang kurang terpuji tersebut memicu lingkungan terkesan kumuh dan kotor. Bayangkan,
jika di kawasan tersebut tidak ada petugas kebersihan. Ada petugas kebersihan pun, beban kerja
mereka kian berat akibat ulah oknum pembuang sampah sembarangan.
Sejenak kita renungkan beberapa pertanyaan berikut. Bagaimana dampak sampah terhadap
kesehatan lingkungan baik langsung maupun tidak langsung? Penyakit apa saja yang dapat
ditimbulkan dari sampah? Membuang sampah sembarangan, berbuah dosa atau pahala? Bagaimana
perasaan kita jika posisi kita adalah petugas kebersihan di kawasan tersebut?
Sebenarnya, di Kabupaten Kulon Progo telah ditetapkan peraturan daerah yang bisa menjadi payung
hukum menjerat pelakunya. Yakni Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
Maksud disusunnya peraturan daerah ini untuk memberikan pedoman bagi pemerintah daerah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenisnya dan
meningkatkan upaya pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
agar tercipta lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Dalam Pasal 31 huruf e dinyatakan bahwa setiap orang dilarang membuang sampah tidak pada
tempat yang telah ditentukan dan disediakan. Apa konsekuensinya jika dilanggar? Pasal 50 Ayat (3)
menyatakan setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf e
diancam pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp15.000.000,00 (lima
belas juta rupiah).
Pemerintah daerah pun dapat memberikan insentif kepada kelompok pengelola sampah swadaya
masyarakat, lembaga, badan usaha, maupun perorangan yang melakukan pelaporan atas
pelanggaran terhadap larangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 32, termasuk di dalamnya
pelanggaran terhadap Pasal 31. Dijelaskan dalam Pasal 34, insentif yang diberikan dapat berupa
pemberian penghargaan ataupun subsidi.  
Aturan sudah jelas disusun. Ketegasan dalam menjalankan peraturan harus ditegakkan. Jangan ragu
untuk melapor kepada instansi berwenang jika menjumpai tindak pidana pelanggaran sebagaimana
disebutkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2013. Bukan semata
untuk meraih nama baik dan penghargaan, namun atas kesadaran bahwa kebersihan dan kesehatan
lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Tunggu kapan lagi? Laporkan sekarang.
Sumber: dlh.kulonprogokab.go.id
1. Berikan pendapat Anda mengenai berita di atas.
2. Analisislah berita di atas dengan materi yang telah Anda pelajari pada bab ini.
3. Tulis dalam selembar kertas. Kemudian kumpulkan kepada guru Anda untuk dinilai.
Jawab:
Jawaban berupa hasil analisis kasus dengan berita yang telah disediakan. Guru dapat
berperan memberikan nilai berdasarkan pemahaman siswa tentang materi.
Contoh:
Membuang sampah sembarangan termasuk bentuk pengingkaran kewajiban warga negara.
Perbuatan yang kurang terpuji tersebut memicu lingkungan terkesan kumuh dan kotor. Oleh
karena itu, pelaku pengingkaran kewajiban tersebut patut mendapatkan hukuman agar
memberikan efek jera.

Aktivitas Kelompok
Jawab:
Guru memberikan nilai berdasarkan kemampuan siswa menganalisis artikel dan proses presentasi
yang dilakukan siswa.
Contoh:
Korupsi dapat menyebabkan kesenjangan perekonomian semakin besar, serta tingkat
pengangguran semakin tinggi, tentu hal ini dapat mengancam keamanan dan ketahanan suatu
negara. Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, vonis bagi koruptor adalah hukuman seumur
hidup dan hukuman denda, ditambah hukuman pengganti. Bahkan, terdapat hukuman berupa
pencabutan hak politik bagi terpidana korupsi.

Sekilas Info
Adapun prinsip persamaan hak dan kewajiban warga negara Indonesia sebagai berikut.
a. Tidak boleh ada pengistimewaan dan diskriminasi atas dasar apa pun kepada warga negara, baik
individu maupun kelompok masyarakat tertentu.
b. Setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang kehidupan.

Pendidikan antikorupsi
Jika tidak melakukan kewajiban sebagai peserta didik, Anda harus bersedia menerima sanksi, baik dari
orang tua maupun guru. Hal tersebut justru akan membuat Anda bisa lebih memahami pentingnya
keadilan.

Uji Kompetensi
2. Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor ....
a. 9 Tahun 1998
b. 39 Tahun 1999
c. 20 Tahun 2003
d. 12 Tahun 2006
e. 36 Tahun 2009
Jawab: d
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

4. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal ....
a. 28E Ayat (1)
b. 28B Ayat (1)
c. 28J Ayat (2)
d. 28D Ayat (1)
e. 28J Ayat (1)
Jawab: e
Pasal 28J Ayat (1) berbunyi “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidup an bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”

6. Jaminan pelaksanaan hak dari pemerintah terlihat dalam ....


a. membatasi berlakunya hak-hak pribadi
b. memasyarakatkan hal-hal yang belum diketahui oleh masyarakat
c. menanamkan kesadaran akan pentingnya hak pribadi
d. memberi kebebasan kepada anggota masyarakat untuk melaksanakan kehendaknya
e. mengatur tentang dan cara pelaksanaan hak asasi manusia
Jawab: e
Jaminan pelaksanaan hak asasi manusia dari pemerintah terlihat dalam mengatur tentang dan
cara pelaksanaan hak asasi manusia.

8. Dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 34 menjelaskan hak warga negara untuk mendapatkan ....
a. persamaan kedudukan di hadapan hukum
b. kehidupan
c. pekerjaan yang layak
d. jaminan sosial
e. pembiayaan pendidikan dasar
Jawab: d
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 34 berbunyi:
1) fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara,
2) negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan,
3) negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak,
4) ketentuan lebih lanjut mengenai pelak- sanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
10. Kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI jelas-jelas sangat bertentangan dengan
nasionalisme Indonesia. Dalam upaya mewujudkan keinginannya tidak jarang mereka melakukan teror
kepada penduduk yang tidak sepaham dengan mereka. Perilaku tersebut merupakan pelanggaran HAM
yang sangat bertentangan dengan nilai praksis Pancasila sila ... HOTS.
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima
Jawab: c
Kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI disebut kelompok separatis. Dalam upaya
mewujudkan keinginannya tidak jarang mereka melakukan teror kepada penduduk yang tidak
sepaham dengan mereka. Perilaku tersebut merupakan pelanggaran HAM yang sangat
bertentangan dengan nilai praksis Pancasila sila Persatuan Indonesia.

12. Ketika seseorang tidak membayar pajak, ia telah melanggar ... sebagai warga negara.
a. hak
b. kewajiban
c. tanggung jawab
d. aturan
e. UU
Jawab: b
Pengingkaran kewajiban terjadi ketika seseorang yang telah diberi kewajiban tidak menjalankan
kewajibannya sebagai mana mestinya. Yang sering terjadi di Indonesia adalah mengingkari
kewajiban membayar pajak padahal pajak dipungut pemerintah berdasarkan norma-norma hukum
untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif demi mencapai kesejahteraan
umum.

14. Cara represif dalam penegakan hak warga negara dilakukan oleh ....
a. pihak yang berwajib
b. pemerintah
c. warga asing
d. lembaga swadaya masyarakat
e. masyarakat Indonesia
Jawab: a
Cara represif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib.

16. Hak warga negara untuk didampingi oleh pengacara dalam menjalani proses pengadilan disebut
hak ....
a. mempertahankan diri
b. kemerdekaan agama
c. berkumpul dan berserikat
d. persamaan hukum
e. kemerdekaan pers dan pikiran
Jawab: d
Hak persamaan hukum adalah hak warga negara untuk didampingi oleh pengacara dalam
menjalani proses pengadilan.

18. Berikut yang bukan termasuk tugas Komnas HAM adalah ....
a. memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM
b. mengkaji instrumen PBB tentang HAM
c. menuntut pelaku pelanggaran HAM
d. menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional tentang HAM
e. mengadakan kerja sama regional dan internasional di bidang HAM
Jawab: c
Demi mewujudkan tujuan tersebut, Komnas HAM melakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut.
1) Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai hak asasi manusia baik
kepada masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat internasional.
2) Mengkaji berbagai instrumen Per- serikatan Bangsa-Bangsa tentang hak asasi manusia dengan
tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan/atau ratifi- kasinya.
3) Memantau dan menyelidiki pelak- sanaan hak-hak asasi manusia serta memberikan pendapat,
pertimbangan, dan saran kepada badan pemerintah negara mengenai pelaksanaan hak asasi
manusia.
4) Mengadakan kerja sama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan melindungi hak
asasi manusia.

20. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum
merupakan bunyi UUD NRI Tahun 1945 Pasal ....
a. 27 Ayat (1) d. 30 Ayat (3)
b. 27 Ayat (3) e. 30 Ayat (4)
c. 30 Ayat (1)
Jawab: e
UUD NRI Tahun 1945, Pasal 30 Ayat (4) berbunyi bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

B.
1. Bagaimana cara mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
Jawab:
Untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.
b. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam
penegakan hak dan kewajiban warga negara.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat melalui
lembaga pendidikan formal maupun nonformal.
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar
mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing.

2. Jelaskan hubungan antara negara dengan warga negara!


Jawab:
Warga dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan
dan memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik. Hak negara
merupakan kewajiban warga negara dan sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara.
Selain itu, tentunya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, memiliki banyak kewajiban yang
harus kita laksanakan untuk negara.

4. Jelaskan pelaksanaan hak menurut Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945!


Jawab:
Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Dalam
pasal ini dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak ikut bergabung dengan suatu
perkumpulan maupun serikat, dan juga berhak mengutarakan pendapatnya dalam perkumpulan
tersebut secara lisan maupun tulisan. Namun, dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan
aturan/hukum yang berlaku.

Perbaikan
1. Sebutkan tujuan dibentuknya Komnas HAM!
Jawab:
Berdasarkan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, tujuan pembentukan Komnas HAM
sebagai berikut.
a. Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Piagam PBB, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya
tujuan pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya.

2. Jelaskan perbedaan hak warga negara dengan hak asasi manusia!


Jawab:
Hak warga negara berbeda dengan hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap pribadi manusia. Oleh karena itu, hak asasi manusia berbeda dengan hak
warga negara. Hak asasi manusia bersifat universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan
seseorang. Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia tetapi,
semua hak asasi manusia juga merupakan hak warga negara.

5. Berikan contoh hak warga negara berdasarkan Pancasila Sila Keempat!


Jawab:
Adapun hak warga negara berdasarkan sila keempat sebagai berikut.
a. Rakyat bebas untuk mengemukakan pendapat yang sifatnya membangun dan bertanggung
jawab.
b. Memperoleh jaminan berpolitik secara demokratis. Hal ini diwujudkan dengan adanya kebebasan
dalam berpendapat dan berorganisasi.

Pengayaan
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat orang.
2. Carilah artikel tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang terjadi di Indonesia.
3. Buatlah majalah dinding dari artikel tersebut.
4. Berikan komentar/pendapat Anda di bawah setiap artikel.
5. Hasilnya presentasikan di depan kelas.
6. Setelah dilakukan penilaian, tempelkan majalah dinding kelompok Anda di dinding luar kelas atau
tempat lain yang mudah dilihat oleh seluruh warga sekolah.
Jawab:
Contoh
Membuang sampah sembarangan merupakan sikap tercela yang mengakibatkan lingkungan
kotor dan menjadi sarang penyakit. Perbuatan tersebut termasuk dalam pengingkaran
kewajiban warga negara.

Carikan gb
membuangsampah
sembarangan

Anda mungkin juga menyukai