Ernastuti
Dr. D. L. Crispina Pardede
Dr. Ricky Agus
LINGKUP MATERI
ü Pengertian Algoritma
EKSEKUSI
Problema → Model Yang Tepat → Algoritma →
Program Komputer → Solusi
HASIL/SOLUSI
G raf G(V,E)
Adalah struktur diskrit yang terdiri atas himpunan
simpul (V) dan himpunan ruas (E), di mana setiap
ruas di dalam E menghubungkan simpul-simpul di
V.
G raf
Secara umum graf dapat didefinisikan sebagai
kumpulan simpul yang dihubungkan dengan ruas
PROBLEM
MODEL GRAF
MODEL GRAF
MATRIKS
ALGORITMA
EKSEKUSI
HASIL/ SOLUSI
ALGORITMA
Pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika
ABU JA’FAR MUHAMMAD IBNU MUSA AL KHAWARIZMI.
ALGORITMA
Pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika
Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Algoritma adalah:
• Urutan dari barisan instruksi
untuk menyelesaikan suatu masalah.
• Sebuah metode atau sebuah proses
yang diikuti
untuk memecahkan sebuah masalah.
ALGORITMA
Pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika
Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Algoritma adalah: Sebuah algoritma
• Urutan dari barisan instruksi menerima input dari sebuah masalah
untuk menyelesaikan suatu masalah. dan mengubahnya menjadi output.
• Sebuah metode atau sebuah proses
Sebuah masalah dapat memiliki banyak
yang diikuti
algoritma.
untuk memecahkan sebuah masalah.
ALGORITMA
Pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika
Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Algoritma adalah: Sebuah algoritma
• Urutan dari barisan instruksi menerima input dari sebuah masalah
untuk menyelesaikan suatu masalah. dan mengubahnya menjadi output.
• Sebuah metode atau sebuah proses
Sebuah masalah dapat memiliki banyak
yang diikuti
algoritma.
untuk memecahkan sebuah masalah.
HASIL/SOLUSI
Bagaimana memilih satu pendekatan (algoritma)
dari sekian banyak algoritma yang ada?
Running Time
80
60
Waktu rata-rata biasanya sulit untuk
ditentukan 40
20
Worst case running time 0
Lebih mudah dianalisis
1000 2000 3000 4000
Input Size
Penting bagi aplikasi seperti
games, finance dan robotics
STUDI EKSPERIMENTAL
Menulis program untuk 9000
7000
Jalankan program dengan 6000
berbagai ukuran dan
Time (ms)
5000
komposisi input 4000
Plot hasilnya 0
0 50 100
Input Size
STUDI EKSPERIMENTAL
Menulis program untuk KETERBATASAN EKSPERIMEN
mengimplementasi algoritma
Implementasi algoritma bukanlah
Jalankan program dengan hal yang mudah
berbagai ukuran dan Hasil tidak menunjukkan running
komposisi input time pada input lain yang tidak
Gunakan sebuah metode digunakan dalam eksperimen.
untuk memperoleh running
Dalam membandingkan dua
time yang tepat
algoritma, harus menggunakan
Plot hasilnya
lingkungan perangkat keras dan
perangkat lunak yang sama
ANALISIS TEORITIS
Menggunakan deskripsi algoritma, bukan eksperimen
Menyatakan running time sebagai fungsi dari ukuran input, n.
Memperhatikan semua input yang mungkin
Memungkinkan pengukuran kecepatan algoritma bebas dari
lingkungan hardware/software
KOMPLEKSITAS ALGORITMA
KOMPLEKSITAS adalah:
Sebuah fungsi f(n) yang diberikan untuk waktu tempuh
dan/atau kebutuhan storage dengan ukuran n input data.
CONTOH
Diketahui f(n) = 5n2 + 2n + 1
akan dibandingkan dengan g(n) = n2
untuk konstanta c = 8
berlaku f(n) 8n2 , untuk n 1, dan n0 = 1.
CONTOH
Diketahui f(n) = 5n2 + 2n + 1
akan dibandingkan dengan g(n) = n2 .
untuk c = 5, n0 = 0
berlaku 5n2 f(n) , n 0 .
: THETA
Tight Bound
(i) ca+b
(ii) for i 1 to n do
ca+b BAGAIMANA
repeat
ANALISISNYA?
(iii) for i 1 to n do
for j 1 to n do
ca+b
repeat
repeat
CONTOH ANALISIS ALGORITMA
ANALISISNYA
(i) ca+b Banyaknya Operasi ‘+’ f(n) Big Oh
(ii) for i 1 to n do
ca+b (i) 1 kali f(n) = 1 (1)
repeat
(ii) n kali f(n) = n (n)
(iii) for i 1 to n do
for j 1 to n do (iii) n2 kali f(n) = n2 (n2)
ca+b
repeat
repeat
CONTOH ANALISIS ALGORITMA
ANALISISNYA
(i) ca+b Banyaknya Operasi ‘+’ f(n) Big Oh
(ii) for i 1 to n do
ca+b (i) 1 kali f(n) = 1 (1)
repeat
(ii) n kali f(n) = n (n)
(iii) for i 1 to n do
for j 1 to n do (iii) n2 kali f(n) = n2 (n2)
ca+b
repeat
repeat
CONTOH ANALISIS ALGORITMA
ANALISISNYA
(i) ca+b Banyaknya Operasi ‘+’ f(n) Big Oh
(ii) for i 1 to n do
ca+b (i) 1 kali f(n) = 1 (1)
repeat
(ii) n kali f(n) = n (n)
(iii) for i 1 to n do
for j 1 to n do (iii) n2 kali f(n) = n2 (n2)
ca+b
repeat
repeat
CONTOH ANALISIS ALGORITMA
ANALISISNYA
(i) ca+b Banyaknya Operasi ‘+’ f(n) Big Oh
(ii) for i 1 to n do
ca+b (i) 1 kali f(n) = 1 (1)
repeat
(ii) n kali f(n) = n (n)
(iii) for i 1 to n do
for j 1 to n do (iii) n2 kali f(n) = n2 (n2)
ca+b
repeat
repeat
CONTOH ANALISIS ALGORITMA
Penjumlahan 2 matriks riil berorde (m x n).
FLOWCHART
Bilangan FAKTORIAL N! FAK=1,i=0
i = i + 1
FAK = FAK * i
i=N ?
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk menghitung
faktorial dari bilangan bulat positif n:
Pseudocode
Set FAK, i, n : integer
FAK = 1
for i = 1 to n
FAK = FAK * i
next i
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
next i
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
1 1*1=1
next i
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
1 1*1=1
next i
2 1*2=2
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
1 1*1=1
next i
2 1*2=2
3 2*3=6
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
1 1*1=1
next i
2 1*2=2
3 2*3=6
4 6 * 4 = 24
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA FAKTORIAL
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menghitung faktorial dari bilangan bulat
positif n:
Untuk n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
Set FAK, i, n :integer
FAK=1, kemudian
FAK=1
for i = 1 to n i= FAK=
FAK = FAK * i
1 1*1=1
next i
2 1*2=2
3 2*3=6
4 6 * 4 = 24
5 24 * 5 = 120
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
FLOWCHART BIL. FIBONACCI
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan Fibonacci)
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menentukan suku ke-n dari barisan bilangan
Fibbonaci, adalah sebagai berikut :
Misal n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
tersebut adalah sebagai berikut :
i F x y
3 1+1=2 1 2
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan Fibonacci)
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menentukan suku ke-n dari barisan bilangan
Fibbonaci, adalah sebagai berikut :
Misal n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
tersebut adalah sebagai berikut :
i F x y
3 1+1=2 1 2
4 1+2=3 2 3
Penerapan Teknik Iteratif (Bilangan Fibonacci)
Teknik Iteratif pada algoritma untuk
menentukan suku ke-n dari barisan bilangan
Fibbonaci, adalah sebagai berikut :
Misal n = 5, maka :
gambaran jalannya proses algoritma
tersebut adalah sebagai berikut :
i F x y
3 1+1=2 1 2
4 1+2=3 2 3
5 2+3=5 3 5
Teknik Iteratif &
Teknik Rekursif
Rekursif (Recurcion)
REKURSIF (RECURCION)
Pengertian Teknik Rekursif
Teknik Rekursif merupakan salah satu cara pembuatan
algoritma dengan pemanggilan procedure atau function yang
sama
Misal n = 5, maka :
function FAK(n: integer): integer Gambaran jalannya proses algoritma
if n:= 0 then FAK := 1
FAK = 5 * FAK(4)
else FAK := n * FAK(n-1)
Penerapan Teknik Rekursif (Bilangan FAKTORIAL n!)
ALGORITMA menghitung FAKTORIAL
Misal n = 5, maka :
function FAK(n: integer): integer Gambaran jalannya proses algoritma
if n:= 0 then FAK := 1
FAK = 5 * FAK(4)
else FAK := n * FAK(n-1)
FAK = 5 * 4 * FAK(3)
Penerapan Teknik Rekursif (Bilangan FAKTORIAL n!)
Misal n = 5, maka :
function FAK(n: integer): integer Gambaran jalannya proses algoritma
if n:= 0 then FAK := 1
FAK = 5 * FAK(4)
else FAK := n * FAK(n-1)
FAK = 5 * 4 * FAK(3)
FAK = 5 * 4 * 3 * FAK(2)
Penerapan Teknik Rekursif (Bilangan FAKTORIAL n!)
Misal n = 5, maka :
function FAK(n: integer): integer Gambaran jalannya proses algoritma
if n:= 0 then FAK := 1
FAK = 5 * FAK(4)
else FAK := n * FAK(n-1)
FAK = 5 * 4 * FAK(3)
FAK = 5 * 4 * 3 * FAK(2)
FAK = 5 * 4 * 3 * 2 * FAK(1)
Penerapan Teknik Rekursif (Bilangan FAKTORIAL n!)
Misal n = 5, maka :
function FAK(n: integer): integer Gambaran jalannya proses algoritma
if n:= 0 then FAK := 1
FAK = 5 * FAK(4)
else FAK := n * FAK(n-1)
FAK = 5 * 4 * FAK(3)
FAK = 5 * 4 * 3 * FAK(2)
FAK = 5 * 4 * 3 * 2 * FAK(1)
FAK = 5 * 4 * 3 * 2 * 1 * FAK(0)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Barisan Bilangan Fibonacci F(i)
Penerapan Teknik Rekursif (Bilangan Fibonacci)
Teknik Rekursif pada algoritma untuk
menentukan Bilangan ke-n dari barisan
bilangan Fibbonaci, adalah sebagai berikut : Gambaran jalannya proses algoritma
tersebut untuk n = 5:
Procedure F(n : integer) : integer
If n 2 then F(n) = 1 3+2=5
Diselesaikan
1 5 dalam 7 langkah
2 6
3 7
Penerapan Teknik Rekursif
Permainan Menara Hanoi ( 4 piring )
8
1 9
Diselesaikan
2 10 dalam 15 langkah
3 11
4 12
5 13
6 14
7 15
Penerapan Teknik Rekursif
Permainan Menara Hanoi ( 6 piring )
48
1
Diselesaikan
4 52
dalam 63 langkah
8 56
60
12
15 63
Penerapan Teknik Rekursif
Permainan Menara Hanoi ( n piring )
Penyelesaian
ü Permainan ini dapat diselesaikan dalam 2n - 1 langkah,
di mana n adalah jumlah piring.
Diselesaikan
dalam 2n-1 langkah
ü Jika terdapat 64 piring yang harus dipindahkan, maka
dibutuhkan 264 - 1 atau 18.446.744.073.709.551.615 langkah.
ITERATIF REKURSIF
1. Sama-sama merupakan bentuk 1. Sama-sama merupakan bentuk
perulangan. perulangan.
ITERATIF REKURSIF
No
ITERATIF REKURSIF
3. Perulangan iteratif merupakan perulangan yang Perulangan rekursif merupakan salah satu metode
melakukan proses perulangan terhadap didalam pemrograman yang mana dalam sebuah
sekelompok intruksi. fungsi terdapat intruksi yang memanggil fungsi itu
Perulangan dilakukan dalam batasan syarat sendri, atau lebih sering disebut memanggil
tertentu. Ketika syarat tersebut tidak terpenuhi dirinya sendiri.
lagi maka perulangan akan berhenti.
5. Dapat berjalan pada program yang terdiri dari Sedangkan rekursif merupakan fungsi.
prosedur (Tidak terdapat fungsi)
Perbedaan antara teknik iteratif dan rekursif
KELEBIHAN
ITERATIF REKURSIF
1. Kelebihan perulangan iteratif yaitu 1. Kelebihan perulangan rekursif yaitu
mudah dipahami dan mudah dilakukan sangat mudah untuk melakukan
debuging ketika ada perulangan yang perulangan dengan batasan yang
salah luas dalam artian melakukan
2. Ddapat melakukan nested loop atau perulangan dalam skala yang
yang disebut dengan looping bersarang. besar, dapat melakukan perulangan
dengan batasan fungsi.
3. Proses lebih singkat karena perulangan
terjadi pada kondisi yang telah
disesuaikan,
4. Jarang terjadi overflow karena batasan
dan syarat perulangan yang jelas.
Perbedaan antara teknik iteratif dan rekursif
KELEMAHAN
ITERATIF REKURSIF
1. Tidak dapat menggunakan batasan 1. Tidak bisa melakukan nested loop (looping
berupa fungsi. bersarang).
2. Perulangan dengan batasan yang luas 2. Membuat fungsi sulit untuk dipahami,
akan menyulitkan dalam pembuatan hanya cocok untuk persoalan tertentu saja.
program perulangan itu sendiri. 3. Memerlukan stack yang lebih besar, sebab
setiap kali fungsi dipanggil, variabel lokal dan
parameter formal akan ditempatkan ke stack
dan ada kalanya akan menyebabkan stack
tak cukup lagi (Stack Overum).
4. Proses agak berbelit-belit karena terdapat
pemangilan fungsi yang berulang-ulang dan
pemanggilan data yang ditumpuk.
TERIMAKSIH
,
. . .
LINGKUP MATERI
Graf Berarah, Derajat
Masalah Aliran Simpul pada Graf
Maksimal Berarah
Keterhubungan
Graf Berarah,
Masalah Jalur
Matriks dan Graf
Terpendek
Berarah
(A. . :. ., . A . . :.
• )2 )1 ( : 2 21 I 2 (
I I I I II
• ,2 2 2 2 E2 I : AE= 2 : 2D2 2
2 24 D
• .E2 I : 2D2 2 : 4: D 2
: AE= 2
• )2 2A D:2A : AE= D :
D:2A : AE= =2: G2
• , )2 = 2A : AE=
• , )2 = 2A : AE=
• , E2 2 , 2 , 2A2D :=: 2D
32 2: 3E2 2 2
A E2 2 : 2D: 2 : :D2 )E 2 2 2
• ) , ( : =2 2 =. 2 . = .
2 .=.
• =. .:. D A E
.: DD E D AEE . . . =.
. 2=.=.
• =. 2 : . )
• ) ( =2 2 =. 2 . = 2 .=.
=. .:. D A E .: D
A A E. .. =. 2=.=.
( , . ( ( .. , )
, ( (. . ) (
= 2 ) .=:. 2 : (: = . . ,: A2= . :. .= .
• ( ) (, 1 0 0
2 :A 0 A = A=
, :0 2 A 2 A A
=: A 2
• 2 C : D : A :
C A C : A :C A = A=
• (- 1 0 2 :
• 1 0 2 : D :
• 2 = A2
• 2 C = A2 C
• 2 D = A2 D
( - = A . C A ) 2
) (
• A 4 :2 4 A A 4
:=A
• ) =2 1 : 2 = A 2 21
• ) ( 2 1 : 2 = :=A 12 4
12: A4 2 = A 2 21
• DD (E D( E D (E D( EE A 2 A 2
1 A 4 : A D( E D (E
• D2 2 2 2 E A 2 A ) 2 1 :=A
4 2A 4 A
2= ,A 2 3 : . B2 A 1 :
( )
• ) , : : . :
. , ., : .: .
• ) .: ,.: :
. : ,.:,.
• ) ) . ,.: : .
. . . : ,.:,.
• A, .,
:. :
• A, ., :.
,.:
: . ( : ). : .: :
( )
• , . , . . : , (
:: : A
. ,
• : : . .
, A , , .
, , A , ,
• : . . . , . : :
, A , , . (. . :
, , A , ,
: ( ) .
. , . 1 1
)
1 . (
2
. , . 1 1
)
1 . (
2 . 1
, ,
1 .
1 1 , 1
• ,/ - ./
• ,/ / . -/ -A
• (/ ,/ / . -/ -A
• ( . ,/ . /
/, . /
• ( . /, ,/ / . /
/, . /
/ )/ / .
). . , : . : Î, . .: Î
: . . . . = : .: . . .
) , = = = Î, := . Î
1 Jika simpul X adalah simpul awal ruas Yi
: ( . !−1 Jika simpul X adalah simpul akhir ruas Yi
0 Jika simpul X tidak bersisian dengan ruas Yi
di mana M(X, Yi) adalah elemen matrik baris X kolom Yi
: = : : : = :
) , = = = .Î,
: = : : : = :
) , = = = .Î,
: = : : : = :
,
( . ) ,
,
( . ) ,
: , , : . : . .
. (. : ) . :
• 5 : ; IG I = B8I ; 8 B=) 65 DGK 8 I D C J D 8C B :=
61 DGK 8 I D C J D 8C 4 I D C 8 8C 3 C D D G A
• B C 8;8C8 IJ I D C I D C 8C=8 J 8;8C8 BKDGKC8 B8C D8J
• 2G A N 8 J 8 ;8C8D G I I =C:=D A D A B C I D C I8
; 8 J ; 8 IJ G I I C8 AKJ 8;G C B8C D8J
• , D G CC G ( 65 ) K : 61 ) K , 4) 3 ) K7 8 N
7 8 N : 7 8 N :, 7 8, N , 7 8, N 7 8, N 7 8 N 7 8 N
B C J G ; B) , Þ 8-6 7 Þ 8 .6 7 Þ : 6 7
38C D8J KDKD) , Þ 8-6 7 Þ 8 ,6 7 Þ 8 8-6 7 Þ 8 8 ,6 7 Þ 8 8 8-6 7 Þ
8 8 8 ,6 7 Þ Þ 8 8 -6 7 Þ 8 8 .6 7 8 .6 7 Þ 8 :.6 7 Þ
8 ::.6 7 Þ Þ 8 :D .6 7 Þ 8 :D 6 7 Þ 8 :D; 6 7 Þ
8 :D;; 6 7 Þ Þ 8 :D;G 6 7 Þ : D C 6(7
\ 8 ; 8I CB8 8DD8 ; 8J8I) 0 ) K : D C LD ³ C ³
: : :; :A :
• ,1 A A :A A B B
; ; ; ; ; A )A BA
• ( ) ; B: A A B A A A = =A ; =: ; B:
A A ; ; B: A A D :
• BA : A : B A B A BA=; A
Æ Æ Æ
Æ Æ Æ
Æ Æ
Æ Æ Æ 1 1 ,1, ,
• ) A A A ; A A ; ; ; =: B 1 , ,
, , ,
• = A= :; A :; A A ; ), : = A=
:; A A=:
B - =; A . C A (B ;
• , : : , : : : :
1 1 )
• : ,: :. : , 1 (
,: :. : , 1 : . 5
5 5 : :
• , A1 5 , : , , :
, ), ,
• ( , : , 4 , :
, A1 5 ) , A1 5
1 5( ) ( ) 1 5
• , : , : , : : , ) , : ,
:
: ( . ) : : ,
• : :C BC C = : C D, ( C D DC = C
: A DC DC A: A: DC = C :
• , ( :B B: : B: := D BC C
• A: DC C , ( : G C C A A A
I J . I J I G HJ :B : :C C D A
• : : DC , ( : : M= DC DC G G HK
&A B D A . : ) A= C: : AB:C B D A=
• 0M M J G , 7:3 9C H KJ G C 7:3 9 BC 6- 0 3 - M A U
A U J = - - :- D JG CJ D
• 5GI G N 7:3 G G B J Z K I M N U B J ZTTUTV
) ( & -
( ( & - (+
: P G G N P G M N ,
0 0 0 0 0 0
( ← string input
0 0 0 0 0 0 3 )( +
: G M N ,
1 .PCN 5 CI GI 4 DM K GI GSC PG P 2 B K
. , , , , ,
,
. . .
LINGKUP MATERI
Graf Berarah, Derajat
Masalah Aliran Simpul pada Graf
Maksimal Berarah
Keterhubungan
Graf Berarah,
Masalah Jalur
Matriks dan Graf
Terpendek
Berarah
0 FDIH C ICHI
C CHI C E C
2 DFH GH 0 H FGH
20
F C 2DG L
2I GH DC GH F C G
4 1 3 10
2 2 ∞
∞ C D E
5 8 ∞ 4 6
1
F G
∞ ∞
Simpul F disini berupa
Muara / Sink
36
Contoh Kasus: Inisialisasi awal dilengkapi
Matriks
0 ∞
distance(source) = 0 distance (vertex lainnya kecuali
2
A B source) = ∞
* 2 * 1 * * 4 1 3 10
* * * 3 10 *
2 2
4 * * * * 5 ∞ C D E ∞
* * 2 * 2 8 5 8 ∞ 4 6
* * * * * * F 1
G
* * * * * *
∞ ∞
* * * * * 1
* 2 * 1 * * Ambil sebuah simpul dari List dengan jarak paling kecil dari sumber
Data Graf dalam bentuk Matriks 37
Contoh Kasus: Inisialisasi awal dilengkapi Data
iterasi
0 ∞
distance(source) = 0 distance (vertex lainnya kecuali
2
A B source) = ∞
4 1 3 10
5 8 ∞ 4 6
0 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ F 1
G
T
∞ ∞
Ambil sebuah simpul dari List dengan jarak paling kecil dari sumber (A)
38
Contoh Kasus: Mengupdate jarak
tetangga terdekat
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ F 1
G distance(B) = 2
T distance(D) = 1
∞ ∞
0 2 ∞ 1 ∞ ∞ ∞
T
39
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (D)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 ∞ 1 ∞ ∞ ∞ F 1
G
T
∞ ∞
2 0 2 ∞ 1 ∞ ∞ ∞
T
40
Contoh Kasus: Mengupdate jarak
tetangga terdekat
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 ∞ 1 ∞ ∞ ∞ F 1
G distance(C) = 1 + 2 = 3
T distance(E) = 1 + 2 = 3
9 5 distance(F) = 1 + 8 = 9
0 2 3 1 3 9 5 distance(G) = 1 + 4 = 5
T
41
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (B)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 3 1 3 9 5 F 1
G
T
9 5
0 2 3 1 3 9 5
T
42
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (E)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 3 1 3 9 5 F 1
G
T Tidak ada update
9 5 jarak
0 2 3 1 3 9 5
T
43
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (C)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 3 1 3 9 5 F 1
G distance(F) = 3 + 5 = 8
T
8 5
0 2 3 1 3 8 5
T
44
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (G)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 3 1 3 8 5 F 1
G
T Distance sebelumnya
6 5
0 2 3 1 3 6 5
distance(F) = min (8, 5+1) = 6
T
45
Contoh Kasus: Menghapus dari daftar simpul
yang memiliki jarak terkecil (F)
0 2
2
A B
4 1 3 10
5 8 1 4 6
0 2 3 1 3 6 5 F 1
G
T
6 5
0 2 3 1 3 6 5 Hasil
T Selesai
46
Algoritma Dijkstra dapat
digunakan pada Graf tidak
berarah
Hasil
Kasus
Algoritma Bellman-Ford
Algoritma Bellman-Ford membantu kita menemukan
jalur terpendek dari sebuah simpul ke semua simpul lain
dari sebuah graf berbobot. Ini mirip dengan algoritma
Dijkstra, bedanya algoritma Bellman-Ford ini dapat
bekerja dengan ruas yang memiliki bobot negatif.
Mengapa seseorang memiliki kasus dimana ruas dari
graf ada yang berbobot negatif dalam kehidupan nyata?
Ruas berbobot negatif mungkin tampak tidak berguna
pada awalnya, tetapi itu sebenarnya dapat menjelaskan
banyak fenomena seperti arus kas, panas yang
dilepaskan atau diserap dalam reaksi kimia, dll.
Pseudocode Bellman-Ford
function bellmanFord(G, S)
for each vertex V in G
distance[V] ← infinite
previous[V] ← NULL
distance[S] ← 0
for each vertex V in G
for each edge (U,V) in G
tempDistance ← distance[U] + edge_weight(U, V)
if tempDistance < distance[V]
distance[V] ← tempDistance
previous[V] ← U
for each edge (U,V) in G
If distance[U] + edge_weight(U, V) < distance[V}
Error: Negative Cycle Exists
return distance[], previous[]
Kita perlu mengelola jarak jalur setiap simpul. Kita bisa
menyimpannya dalam array ukuran v, di mana v adalah
jumlah simpul.
Kita juga ingin bisa mendapatkan jalur terpendeknya,
tidak hanya mengetahui panjang jalur terpendek. Untuk
ini, kita memetakan setiap simpul ke simpul yang
terakhir memperbarui panjang jalurnya.
Setelah algoritma selesai, kita dapat mundur dari simpul
tujuan ke simpul sumber untuk menemukan jalurnya
tersebut.
Penggunaan Bellman-Ford pada
kasus yang sama dengan
sebelumnya Sumber = A
2
4 1 3
10
2
2
5 8 4
6
1
Iterasi yang terjadi pada
penggunaan Algoritma
Bellman-Ford
iterasi ke-1 --> untuk ruas (A,B) = 2 iterasi ke-1 --> untuk ruas (C,A) = 4
karena d(B) = 1000 > d(A) + bobot(A,B) = 0 + 2 = 2 karena d(A) = 0 tidak > d(C) + bobot(C,A) = 1000 + 4 = 1004
jadi d(B) menjadi = 2 tidak ada yang dilakukan. jadi d(A) tetap = 0
predecessor(B) menjadi = 1 iterasi ke-1 --> untuk ruas (C,F) = 5
iterasi ke-1 --> untuk ruas (A,D) = 1
karena d(F) = 1000 tidak > d(C) + bobot(C,F) = 1000 + 5 = 1005
karena d(D) = 1000 > d(A) + bobot(A,D) = 0 + 1 = 1
tidak ada yang dilakukan. jadi d(F) tetap = 1000
jadi d(D) menjadi = 1
iterasi ke-1 --> untuk ruas (D,C) = 2
predecessor(D) menjadi = 1
karena d(C) = 1000 > d(D) + bobot(D,C) = 1 + 2 = 3
iterasi ke-1 --> untuk ruas (B,D) = 3
jadi d(C) menjadi = 3
karena d(D) = 1 tidak > d(B) + bobot(B,D) = 2 + 3 = 5
predecessor(C) menjadi = 4
tidak ada yang dilakukan. jadi d(D) tetap = 1
iterasi ke-1 --> untuk ruas (D,E) = 2
iterasi ke-1 --> untuk ruas (B,E) = 10
karena d(E) = 1000 > d(B) + bobot(B,E) = 2 + 10 = 12 karena d(E) = 12 > d(D) + bobot(D,E) = 1 + 2 = 3
1
6 5
Hasil Akhir
Kasus Ruas Negatif
2 -2
3
5
0 4
2 -2
2 2
3
jalur terpendek dari A ke D adalah A -> D dengan jarak = 2
jalur terpendek dari A ke C adalah A -> D -> B -> C dengan jarak = 2
jalur terpendek dari A ke B adalah A -> D -> B dengan jarak = 4
Algoritma Floyd-Warshall
Algoritma Floyd-Warshall adalah algoritma untuk
mencari jalur terpendek antara semua pasangan simpul
dalam sebuah graf berbobot. Algoritma ini berfungsi
untuk graf berbobot berarah dan tidak berarah. Namun,
algoritma ini tidak berfungsi untuk graf dengan siklus
negatif (yang mengandung jumlah/total bobot siklus
negatif).
Algoritma Floyd-Warhshall disebut juga sebagai
algoritma Floyd, algoritma Roy-Floyd, algoritma Roy-
Warshall, atau algoritma WFI. Algoritma ini
menggunakan pendekatan pemrograman dinamis untuk
Pseudocode Floyd-Warshall
n = no of vertices
A = matrix of dimension n*n
for k = 1 to n
for i = 1 to n
for j = 1 to n
Ak[i, j] = min (Ak-1[i, j], Ak-1[i, k] + Ak-1[k, j])
return A
Contoh Kasus
4,3
2 2,5 4,6
3
5,9
1,5 0,85
0,45
0,4
2,5
2,5 1,4
0,9 1,7
0,55
Tabel Data
A B C D E F G H I J
A * 3 2,5 * * * * * * *
B * * 2,5 * 1,5 2 * * * *
C * * * 0,55 0,99 * * * * *
D * * * * * * * * * 1,7
E * * * 1,4 * * * * 0,85 0,4
F * * * * * * 2,5 * * *
G * * * * * * * 4,6 * *
H * * * * * * * * 4,3 *
I * * * * * * * * * 5,9
J * * * * 0,45 * * * * *
Data awal
Iterasi ke-1
Iterasi ke-10 (terakhir)
Masalah Aliran Maksimal
(Maximum Flow)
Apa itu Aliran Jaringan?
Aliran jaringan adalah graf berarah D = (V, A) sedemikian rupa
masing-masing ruas memiliki kapasitas non-negatif c (u, v) ≥0
Dua simpul dibedakan pada di Graf tersebut yaitu:
Sumber (dilambangkan dengan s): Derajat masuk ke simpul ini
adalah 0.
Muara (dilambangkan dengan t): Derajat keluar dari simpul ini
adalah 0
Aliran dalam jaringan adalah fungsi bernilai integer yang didefinisikan
pada ruas-ruas dari G yang memenuhi 0 ≤ f (u, v) ≤ c (u, v), untuk
setiap ruas (u, v) pada Graf.
Contoh Aliran 7 9: 9
) 8 6
9:8 9 ) 8 6 6 7 9: 97 8 9 : 9
19 9 ) 8 6 62 , 806 (
19 9 ) 8 6 62 , 806 =
1 ) 8 6 62 , 806 =
1 : : ) 8 6 62 , 806 =
1 : : ) 8 6 62 , 806 (
Menentukan Aliran
Maksimal
Untuk menentukan atau menghitung aliran maksimal
dari suatu Graf, dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Menggunakan intuisi
- Menggunakan Algoritma (Ford-Fulkerson)
- Max Flow Min Cut
Kasus 1 dengan menggunakan
Intuisi
Pada umumnya untuk kasus sederhana dapat kita
gunakan intuisi
1 1 2 -
1 1 2 -
1 1 2 -
-
Algoritma Ford-Fulkerson
FORDFULKERSON(G,E,s,t) AUGMENT(f,P)
FOREACH e Î E b ¬ bottleneck(P)
f(e) ¬ 0 FOREACH e Î P
Gf ¬ residual graph IF (e Î E)
WHILE (there exists augmenting // backwards arc
path P)
f(e) ¬ f(e) + b
f ¬ augment(f, P)
ELSE
update Gf
// forward arc
ENDWHILE
f(eR) ¬ f(e) - b
RETURN f
RETURN f
.
,
,
4 5
15 . 1 . 2 4 5 4 31
3 3 12 ) 3 5 34 ( 5
3( 3 . 2 45 444
4 5
15 . 1 . 2 4 5 4 31
3 3 12 ) 3 5 34 ( 5
3( 3 . 2 45 444
4 5
15 . 1 . 2 4 5 4 31
3 3 12 ) 3 5 34 ( 5
3( 3 . 2 45 444
4 5
15 . 1 . 2 4 5 4 31
3 3 12 ) 3 5 34 ( 5
3( 3 . 2 45 444
4 5
15 . 1 . 2 4 5 4 31
3 3 12 ) 3 5 34 ( 5
3( 3 . 2 45 444
2 3
41 2 3 1. .22
1 . . 24 3-
-1 -1 2 -
- . -1
1 1 1 -
1 1 -
1 1 -
, , , ,
Alternatif lain untuk menghitung
Aliran Maksimal
Max Flow Min Cut
Maximum Flow Minimum Cut-Set
Bahwa Aliran Maksimal diperoleh pada Cut-Set bernilai Minimum
Cut-Set (Himpunan Potong)
Ada Subgraf S dari graf terhubung G, yang bila kita ambil /
pindahkan dari G, akan menyebabkan G tidak terhubung .
Kalau tidak ada Subgraf sejati R dari S, yang pemindahannya
juga menyebabkan G tidak terhubung, maka S disebut Cut-Set
dari G.
{(A,B)}, {(A,C)}, {(B,C)} masing2 bukan Cut-Set
{(A,B), (A,C)}, adalah Cut-Set
{(A,B), (B,C)}, adalah Cut-Set
{(C,A), (C,B)}, adalah Cut-Set
{(A,B), (A,C), (B,C)} masing2 bukan Cut-Set
Cut-Set menggunakan ‘garis
pemotong’
Cut-Set yang terdapat pada K4 berikut ini adalah seperti yang
diwakili oleh garis merah putus-putus. Pada K4 tersebut terdapat
6 buah Cut-Set.
20 15 18
16 Cut-Set yang digunakan untuk menentukan
Aliran Maksimal adalah Cut-Set yang
memisahkan antara sumber (source) dan
muara (sink)
Kasus 2 dengan Max Flow Min Cut
8
5
Kasus 3
Contoh Cut-Set yang dapat dihitung
20
18 17
15
Daftar Pustaka
Suryadi, H.S. Teori Graf Dasar, Jakarta: Gunadarma
Discrete Mathematics and Its Applications (3rd edition). Kenneth H Rosen. McGraw-Hill Inc.
Singapore, 1995
L Toscano, S Stella, and E Milotti, Using graph theory for automated electric circuit solving,
[tersedia: https://core.ac.uk/download/pdf/53745212.pdf]
Subset Problem
2
ü Algoritma:
1. Depth First Search
5 2. Breadth First Search
ü Penerapan Teknik BackTracking
Pada ProblemPewarnaan Graf ü Perbedaan Algoritma
BackTracking dan Branch&
Bound
4 3
ü Penerapan Teknik BackTracking
ü Penerapan Teknik BackTracking pada problem yang sebelumnya
pada 4 Queen Problem & 8 diselesaikan dengan Teknik Brute
Queen Problem Force
PROBLEM
LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIN MASALAH MODEL yang TEPAT
Dengan bantuan KOMPUTER
Secara umum, langkah-langkah yang perlu dilalui ALGORITMA
dalam penyelesaian suatu masalah
dengan bantuan komputer
adalah sebagai berikut : PROGRAM
DATA
EKSEKUSI
Problema → Model Yang Tepat → Algoritma →
Program Komputer → Solusi
HASIL/SOLUSI
Pengertian Algoritma Backtracking
ü Runut-balik (backtracking) adalah algoritma yang
berbasis pada DFS (Depth-First Search) untuk mencari
solusi persoalan secara lebih mangkus.
ü Pencarian solusi dilakukan dengan cara menelusuri
suatu struktur berbentuk pohon berakar secara
preorder.
ü hanya mempertimbangkan pencarian yang mengarah ke
solusi saja
ü perbaikan dari algoritma brute force, sehingga secara
otomatis waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahannya juga lebih cepat
ü Algoritma backtracking pertama kali dikenalkan oleh
D.H. Lehmer pada tahun 1950.
ü R.J Walker, Golomb dan Baumert menyajikan uraian
Pengertian Algoritma Branch & Bound
6
Strategi Brute Force SOLUSI:
X1 X2 X2
Contoh:
Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning.
Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang berurutan.
Ada berapa banyak cara untuk menyusun ketiga kartu tersebut?
State Space Tree
1
5
X3= K X3= B
X3= K X3= M X3= B X3= M
6
3
X2= B X2= K X2= M X2= K X2= M X2= B
4
5
X3= K X3= B
X3= K X3= M X3= B X3= M
6
X1= M
X2= B
X3= K
M,B,K
Backtracking dari Brute Force
Contoh: Bounding Function:
Kartu Kuning tidak diizinkan
Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. berada di posisi tengah
Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang berurutan, dengan
syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada 1 solusi
Ada berapa banyak cara untuk menyusun ketiga kartu tersebut?
State Space Tree
1
2 X1= M
X2= B X2= K
X
X3= K
M,B,K
Backtracking dari Brute Force
Contoh: Bounding Function:
Kartu Kuning tidak diizinkan
Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. berada di posisi tengah
Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang berurutan, dengan
syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada 2 solusi
Ada berapa banyak cara untuk menyusun ketiga kartu tersebut?
State Space Tree
1
2 X1= M X1= B
3
X2= B X2= K X2= M
X
X3= K
X3= K
M,B,K B,M,K
Backtracking dari Brute Force
Contoh: Bounding Function:
Kartu Kuning tidak diizinkan
Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. berada di posisi tengah
Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang berurutan, dengan
syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada 2 solusi
2 X1= M X1= B
3
X2= B X2= K X2= M X2= K
4
X X
X3= K
X3= K
M,B,K B,M,K
Backtracking dari Brute Force
Contoh: Bounding Function:
Kartu Kuning tidak diizinkan
Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. berada di posisi tengah
Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang berurutan, dengan
syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada 3 solusi
3
X2= B X2= K X2= M X2= K X2= M
4
X X
5
X3= K
X3= K X3= B
3
X2= B X2= K X2= M X2= K X2= M X2= B
4
X X
5
X3= K
X3= K X3= B X3= M
6
3-Queen Problem
Papan Catur 3 x 3
3-Queen Problem
Papan Catur 3 x 3
SOLUSI:
X1 X2 X2
X1=Q1
X1=Q2 X1=Q3
X3=Q1 Q2 Q1 Q2 Q3Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q1 Q1 Q3 Q1 Q2 Q3
Q2 Q3 Q2 Q3 Q1 Q2
3-Queen Problem X1= X2= X3=
Q1 Q3 Q2
X X X X X X
3-Queen Problem X1= X2= X3=
Q3 Q1 Q2
X X X X X X
3-Queen Problem X1= X2= X3=
Q2 Q1 Q3
X X X X X X
3-Queen Problem X1= X2= X3= X1= X2= X3= X1= X2= X3=
Q1 Q3 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2
X X X X X X
Pencarian solusi dengan Backtracking
N-Queens Problem (N≥ 4)
Pencarian solusi dengan Backtracking
N-Queens Problem
ü Apabila permasalahan ini dicoba untuk diselesaikan
menggunakan algoritma brute force, maka program akan
membentuk seluruh kemungkinan solusi, baru kemudian
menguji apakah solusi tersebut memenuhi spesifikasi
yang diinginkan.
Solusi Dasar biasanya memiliki delapan varian (termasuk bentuk aslinya) yang diperoleh dengan memutar 90,
180, atau 270 ° dan kemudian memantulkan masing-masing dari empat varian rotasi di cermin dalam posisi
tetap.
Namun, jika solusi setara dengan rotasinya sendiri 90 ° (seperti yang terjadi pada satu solusi dengan lima
ratu pada papan 5 × 5), solusi mendasar itu hanya akan memiliki dua varian (itu sendiri dan pantulannya).
Jika suatu solusi setara dengan rotasinya sendiri 180 ° (tetapi tidak dengan rotasinya 90 °), ia akan memiliki
empat varian (itu sendiri dan pantulannya, rotasinya 90 ° dan pantulannya).
Jika n> 1, tidak mungkin solusi setara dengan pantulannya sendiri karena itu akan membutuhkan dua ratu
untuk saling berhadapan.
Dari 12 solusi dasar untuk masalah dengan delapan ratu pada papan 8 × 8, tepat satu (solusi 12 di bawah)
sama dengan rotasinya sendiri 180 °, dan tidak ada yang sama dengan rotasinya 90 °;
Dengan demikian, banyaknya solusi berbeda adalah (11 × 8) + (1 × 4) = 92.
12 Solusi Dasar dari Problem 8-QUEEN
12 Solusi Dasar dari Problem 8-QUEEN
Tabel berikut memberikan sejumlah solusi untuk menempatkan N ratu pada N × N papan
Catur, baik solusi Dasar maupun solusi Semua
Diberikan: 1
Sebuah Graf G = (V,E) dan 3 buah Warna {R,G,B},
5
V={1,2,3,4,5} dan E={ (1,2), (1,5), (2,3), (2,5), (3,4), (3,5), (4,5)} 2
PROBLEM:
4
Kita harus mewarnai simpul-simpul dalam Graf G(V,E) 3
sedemikian sehingga tidak ada 2 (dua) simpul yang
bertetangga mempunyai warna yang sama.
SOLUSI:
Maka dengan 3 buah warna (R,G,B} ada berapa solusi susunan
dalam mewarnai simpul-simpul {1,2,3,4,5} yang mana tidak X
ada warna sama untuk setiap pasang simpul yang bertetangga. 1 2 3 4 5
Bounding Funtion:
R
X 5
1 2 3 4 5 2
4
3
Bounding Funtion:
R
SOLUSI: 1
R G RX
X 5
1 2 3 4 5 2 G
4
3
Bounding Funtion:
R
SOLUSI: 1
R G R RX
X 5
1 2 3 4 5 2 G
4
3
R
Bounding Funtion:
R G R G RX
X 5
1 2 3 4 5 2 G
4
3
RX R
G
Bounding Funtion:
R
SOLUSI: 1
R G R G B RX
X RX
5
1 2 3 4 5 GX 2 G
B
4
3
RX R
G
Bounding Funtion:
R
SOLUSI: 1
R G R G B RX
X RX
5
1 2 3 4 5 GX 2 G
B
4
3
1. Apakah ada Solusi yang lain? RX R
2. Permasalahan ini seperti Permutasi atau mencoba G
semua kemungkinan dan cukup ambil 1 (satu) yang
memenuhi tujuan penyelesaian graf berwarna.
3. Kita dapat selesaikan dengan metode Backtracking.
Di mana Kita ingin tahu apakah Graf dapat diwarnai
dengan M warna atau tidak?
Pencarian solusi dengan Backtracking
Graph Colouring Problem ( 3 Warna R,G,B )
Contoh: 1 2
Diberikan Graf G(V,E) sederhana.
V= {1,2,3,4} dan E= {(1,2),(2,3),(3,4),(4,1)}
Dan 3 warna {R,G,B}. m = 3
4 3
Problem:
Kita harus mewarnai simpul-simpul ini
sedemikian sehingga tidak ada 2 (simpul)
bertetangga yang mempunyai warna sama.
SOLUSI:
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
Teknik Backtracking. X
Metode penyelesaian masalah dengan 1 2 3 4 5
Bactracking adalah cara membangun (me-
generate) suatu STATE SPACE TREE.
SOLUSI:
Pencarian solusi dengan Backtracking 1 2
Graph Colouring Problem
( 3 Warna R,G,B ) X
1 2 3 4
4 3
X1=R
X1=G X1=B
X2=R R G B
G B R G B
X3=R G B R R G B R G B R G B
G B R R R G B R
G B G B G B
X4=R G B RG B
Pencarian solusi dengan Backtracking
Graph Coloring Problem ( 3 Warna R,G,B )
1 2
4 3 X2= R X2= G
X2= B
X
X3= R X3= B
Bounding Funtion: X3= G
mewarnai simpul-simpul dalam
Graf sedemikian sehingga tidak X
ada 2 simpul bertetangga yang X4= R
X4= R X4= G X4= B
mempunyai warna sama. X4= G
X4= B
X X X
R,G,R,G R,G,R,B R,G,B,G
Pencarian solusi dengan Backtracking
Graph Coloring Problem ( 3 Warna R,G,B )
1 2
4 3 X2= R X2= G
X2= B
Solusi 1 X
R G R G X3= R X3= B
1 2 3 4 X3= G
Solusi 2 X
R G R B X4= R
X4= R X4= G X4= B
X4= G
1 2 3 4 X4= B
Solusi 3 X X X
R G B G R,G,R,G R,G,R,B R,G,B,G
1 2 3 4 Dan seterusnya .. periksa simpul-simpul lain dengan urutan
traversal DFS sampai Kembali ke simpul root.
Proses BackTracking
Dengan menggunakan Teknik BackTracking
dan selalu mengecek ke-valid-an apakah
memenuhi bounding functionnya, maka cara
Backtracking dapat memperkecil (me-
reduce) waktu kompleksitas algoritma
dibanding bila menggunakan teknik Brute
Force.
Penerapan Bactracking
2 17
10 18 25
3
4 7 11 14 19 22 26 29
5 6 8 9 12 13 15 16 20 21 23 24 27 28 30 31
State Space Tree (pohon ruang status) yaitu semua kemungkinan solusi
dari persoalan yang diorganisasikan dalam bentuk pohon.
The Sum of Subset Problem
5 0
1
5
0
5 0
1
5
2
7
0
5 0
1
5
2 1
7 5
4
0
B
Tidak memenuhi
fungsi pembatas,
penelusuran
dihentikan
0
5 0
1
5
2
7
4 2
0 7
B
0
5 0
1
5
2
7
4 2
0 7
B
4
2
B
0
5 0
1
5
2
7
4 2
0 7
B
4 2
2 7
B
0
5 0
1
5
2
7
4 2
0 7
B
4 2
2 7
B
4
5
0
5 0
1
5
2
7
4 2
0 7
B
4 2
2 7
B
4 2
5 7
B B
0
5 0
1
5
2 1
7 5
4 2
0 2 8
B 7
2
4 8
4 2 3
2 7 B
B 2
4
4 8
6
5 2 B
B B
7
B
0
5 0
1
5
2 1
7 5
4 1
0 2 2 5
B 7 8
4
4 2 2 3
3
2 7 8 0
B B
4 2 2
4
5 7 8
6
B B B
B
0
5 0
1
5
2 1
7 5
4 1
0 2 2 5
B 7 8
4
4 2 2 3 1
3
2 7 8 0 5
B B
4 2 2 3 1
4
5 7 8 2 5
6
B B B B B
B
The Sum of Subset Problem
PROCEDURE SUMOFSUB(s,k,r)
GLOBAL INTEGER M,n
GLOBAL REAL W(1:n)
GLOBAL BOOLEAN X(1:n)
REAL r,s; INTEGER k,j
X(k) = 1
IF s + W(k) = M THEN PRINT (X( j), j 1 TO k)
ELSE
IF s + W(k) + W(k+1) M THEN
CALL SUMOFSUB(s+W(k), k+1, r-W(k))
ENDIF
ENDIF
IF s + r - W(k) M AND s + W(k) M THEN
X(k) 0
CALL SUMOFSUB(s, k+1, r-W(k))
ENDIF
END SUMOFSUB
Referensi
Halida Astatin, “Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-
Queens Problem”, Program Studi Teknik Informatika, STEI ITB
R. Munir , “Algoritma Runut-balik (Backtracking)” , Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma, Program
Studi Teknik Informatika ,Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, 2021, [tersedia :
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Stmik/2020-2021/Algoritma-backtracking-2021-
Bagian1.pdf ], (diakses : 4 Mei 2021)
Data Structure & Algorithms - Tree Traversal,
[tersedia :https://www.tutorialspoint.com/data_structures_algorithms/tree_traversal.htm], (diakses: 4
Mei 2021)
B. Prasetiyo dan M.R.Hidayah, "Penggunaan Metode Depth First Search (DFS) dan Breadth First Search
(BFS) pada Strategi Game Kamen Rider Decade Versi 0.3," Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No. 2,
Hal. 161-167, November 2014
Teneng, J. Purwadi, dan E. Kurniawan, "Penerapan Algoritma Backtracking Pada Permainan Math Maze,"
Jurnal Informatika, vol.6, no.1, hal.57-67, 2010
S. Pemberton, "The Computer as Extended Phenotype (Computers, Genes and
Referensi
Rio Dwi Putra Perkasa,"Penerapan Algoritma Branch & Bound dan Backtracking pada Game
Flow,"Makalah IF2211 Strategi Algoritma, Semester II Tahun 2016/2017, [tersedia:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjQ4Y_VwK_wAhXG
ZCsKHQEvC9QQFjACegQIDxAD&url=https%3A%2F%2Finformatika.stei.itb.ac.id%2F~rinaldi.munir%2F
Stmik%2F2016-2017%2FMakalah2017%2FMakalah-IF2211-2017-
032.pdf&usg=AOvVaw2hWWz2jpBj5rS6usGk18vB]
Rinaldi Munir, Nur Ulfa Maulidevi, Masayu Leylia Khodra, Algoritma Branch & Bound, Bahan Kuliah IF2211
Strategi Algoritma, Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB,
2021,[ tersedia: https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Stmik/2020-2021/Algoritma-Branch-
and-Bound-2021-Bagian1.pdf] (diakses: 4 Mei 2021)
Rinaldi Munir & Nur Ulfa Maulidevi, "Breadth/Depth First Search (BFS/DFS) (Bagian 1)," Bahan Kuliah
IF2211 Strategi Algoritmik, Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
2021, [tersedia: https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Stmik/2020-2021/BFS-DFS-2021-
Bag1.pdf ],(diakses: 4 Mei 2021)
Terima kasih
Definsi:
• Relasi rekursi (recurrence relation) adalah model
umpan balik (feedback) di mana keluaran (output)
pada waktu-waktu lampau menjadi asupan (input)
untuk masa depan.
• Relasi rekursi adalah cara menentukan nilai suku
suatu barisan (sequence) berdasarkan nilai suku-
suku sebelumnya.
Hn = 2n-1 + 2n-1 - 1 = 2n - 1
Helen Burhan
Lingkup Materi:
1. Review:
- Graf Bipartit
- Matching pada Graf Bipartit
- Perfect Matching pada Graf Bipartit
2. Masalah Pemasangan (Matching) Pengemudi dan Penumpang pada
Taksi Online
3. Skema Sharing Platform
4. Graf Bipartit untuk Model Optimasi Pemasangan (Matching)
Pengemudi dan Penumpang pada Taksi Online
dengan Skema Sharing Platform
Review: Graf
Bipartit
Suatu Graf 𝐺 = (𝑉, 𝐸)disebut Graf Bipartit,
jika:
• Himpunan simpul (node) dari G dapat
dibagi (partite) menjadi 2 subhimpunan
yang saling lepas, sebut A dan B,
• Simpul-simpul di A hanya akan
bertetangga (adjacent) atau membentuk sisi
(edge) dengan simpul-simpul di B
Review: Graf
Bipartit
Sehingga:
• Himpunan simpul (node) dari G:
𝑉 = 𝐴 ∪ 𝐵, dengan 𝐴 ∩ 𝐵 = ∅
• Himpunan sisi (edge) dari G:
𝐸 = {(𝑎, 𝑏)|𝑎 ∈ 𝐴, 𝑏 ∈ 𝐵}
Review: Matching pada Graf
Bipartit
Matching pada Graf Bipartit G adalah
• Suatu kumpulan sisi yang dipilih dari
graf G,
sedemikian sehingga sisi – sisi
tersebut
tidak mempunyai simpul-simpul
insidensi yang sama
Review:
Maximum Matching
pada Graf Bipartit
Penumpang Pengemudi
Graf Bipartit G(V,E):
- Himpunan Simpul,
V = Penumpang ∪ Pengemudi =
𝑃11 , 𝑃12 , 𝑃21 , 𝑃22 , 𝑉11 , 𝑉12 , 𝑉21 , 𝑉22
- Himpunan Sisi,
E : himpunan dari semua simpul
penumpang yang bertetangga
dengan simpul pengemudi.
𝐸 = { 𝑃𝑖𝑗 , 𝑉𝑖𝑗 : 𝑃𝑖𝑗 ∈
𝑃𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔,
𝑉𝑖𝑗 ∈ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖;𝑖, 𝑗 = 1,2}
Model Optimasi Matching Pengemudi dan Penumpang dengan Skema
Sharing Platform:
Maximum Weighted Bipartite Matching
𝑽𝒊𝒋
𝑁𝑜𝑡𝑒: 𝑾𝑷 menyatakan bobot
𝒊𝒋
proporsi antara keuntungan
pengemudi dengan waktu tunggu
penjemputan
Penerapan Teori Graf di Bidang Transportasi
Dr. Nahdalina
Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Materi bahasan
• Pendekatan Teori Graf dalam Model Sistem Jaringan
Transportasi
• Rute terpendek
• Arus maksimum
• Contoh penerapan Teori Graf dalam Pemilihan Rute
• Pendekatan Teori Graf dalam Program Aplikasi Sistem
Jaringan Transportasi VISUM
Pendekatan Teori Graf dalam Model Sistem Jaringan Transportasi
• Rute terpendek
• Digunakan untuk menentukan waktu tercepat, jarak terpendek
atau biaya termurah dari tempat asal ke tujuan dalam suatu
jaringan.
• Arus Maksimum
• Digunakan untuk menentukan arus maksimum yang dapat dilalui
dalam suatu system jaringan transportasi yang mempunyai
batasan kapasitas
Diagram jaringan menentukan rute
terpendek
Pesedur pelabelan
Label diberikan untuk setiap simpul. Label berisikan 2
angka yang dipisahkan oleh koma: angka pertama
menunjukkan kumulatif jarak dari simpul asal di
sepanjang jalur tersebut, sedangkan angka kedua
menunjukkan nomor simpul dari simpu sebelumnya di
sepanjang jalur tersebut.
Simpul 2 (5,1) : jarak 5 unit dari simpul 1 Simpul 2 (5,1) : jarak 5 unit dari simpul 1
Simpul 3 (8,1): jarak 8 unit dari simpul 1 Simpul 3 (8,1): jarak 8 unit dari simpul 1
Simpul 4 (7,1): jarak 5 unit dari simpul 1 Simpul 4 (7,1): jarak 5 unit dari simpul 1
Simpul 5 (18,2) : jarak 18 unit (5+13) dari simpul 2
Simpul 6 (23,4) : jarak 23 unit (7+16) dari simpul 4
Diagram jaringan menentukan rute
terpendek
Koreksi/Update Label
Simpul 5 berubah dari (18,2) menjadi (15,3)
Simpul 6 berubahn dari (23,4) menjadi (21,5)
Hasil pemilihan rute terpendek dari simpul 1 ke simpul 6
adalah 21 unit melalui rute simpul 1 ke simpul 3, simpul 3
ke simpul 5 dan simpul 5 ke simpul 6
Simpul 2 (5,1) : jarak 5 unit dari simpul 1 Simpul 2 (5,1) : jarak 5 unit dari simpul 1
Simpul 3 (8,1): jarak 8 unit dari simpul 1 Simpul 3 (8,1): jarak 8 unit dari simpul 1
Simpul 4 (7,1): jarak 5 unit dari simpul 1 Simpul 4 (7,1): jarak 5 unit dari simpul 1
Simpul 5 (15,3) : jarak 15 unit (8+7) dari simpul 3 Simpul 5 (15,3) : jarak 15 unit (8+7) dari simpul 3
Simpul 6 (23,4) : jarak 23 unit (7+16) dari simpul 4 Simpul 6 (21,5) : jarak 21 unit (15+6) dari simpul 5
Diagram jaringan menentukan arus
maksimum
7
(14, 3.7, 2.5, 19000)
8
• 5 centroid (angka 1-5) : 5 simpul zona asal
(16, 2.0, 6.2, 14500)
dan tujuan
(24, 1.65, 2.1, 9000) • 10 simpul antara (node) (angka 6-10 dan
103
(17, 2.1, 2.3, 13750) (18, 2.3, 7.9, 19250) 10 101-105) : 10 simpul pertemuan ruas jalan
3 9
(20, 2.0, 2.0, 17500) (23, 2.1, 12.0, 15200)
atau simpang
(19, 2.5, 10.3, 18000) 105
• 14 ruas jalan (angka 11-24)
(21, 2.7, 8.8, 14500)
4
Catatan : (No. ruas, jarak, IRI, LHRT)
Contoh penerapan teori graf dalam Pemilihan Rute (Hasil
optimasi rute terpendek)
Centroid Panjang Ruas Panjang Total 1 (11, 1.2, 5.0, 12000) (12, 2.4, 11.0, 12500)
2
Panjang 1.2 2.4 1.5 3.7 1.5 2.0 2.1 2.3 2.5 2.0 2.4 2.7 2.1 1.65 (13, 1.5, 2.6, 20000) (15, 1.5, 6.1, 13500)
5
2-1 1.2 2.4 3.6 104
(22, 2.7, 7.4, 18500)
2-2 0
2-3 1.2 2.4 1.5 2 7.1 Catatan : (No. ruas, jarak, IRI, LHRT)
4
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 1 Suatu barisan simpul dan ruas dengan ruas yang berbeda disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Sirkuit
1.00
b. Path
c. Trail
d. Walk
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445 1/2
3/4/22, 1:02 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 2 Suatu barisan simpul dan ruas dengan simpul yang berbeda disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Trail
1.00
b. Walk
c. Path
d. Sirkuit
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=1 1/2
3/4/22, 1:02 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 3 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Simpul bergantung
d. Simpul genap
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=2 1/2
3/4/22, 1:03 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 4 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=3 1/2
3/4/22, 1:03 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 5 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Graf Hampa
d. Graf sederhana
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=4 1/2
3/4/22, 1:03 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 6 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Derajat simpul
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=5 1/2
3/4/22, 1:04 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
d. Derajat simpul
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=6 1/2
3/4/22, 1:04 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 8 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 8 Suatu graf yang setiap 2 simpulnya terdapat jalur yang menghubungkan kedua simpul tersebut dikenal dengan :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Graf sederhana
1.00
b. Graf Terhubung
c. Graf genap
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=7 1/2
3/4/22, 1:05 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. 2
d. 0
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=8 1/2
3/4/22, 1:05 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 10 Jika suatu graf G = (V, E) maka graf H =(V’, E’) dimana V’ subhimpunan dari V dan E’ subhimpunan dari E disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Pseudograf
1.00
b. Multigraf
c. Subgraf
d. Graf Sederhana
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=9 1/2
3/4/22, 1:06 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
b. Simpul
d. Ruas
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=10 1/2
3/4/22, 1:06 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 12 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Simpul terpencil
d. Simpul nol
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=11 1/2
3/4/22, 1:07 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 13 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Selisih
d. Gabungan
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=12 1/2
3/4/22, 1:07 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 14 Bila diketahui 2 buah graf : G1(V1,E1) dan G2(V2,E2), maka Selisih G2 – G1 adalah :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Graf dengan himpunan V nya = V2 dan himpunan E nya = E1 – E2
1.00
b. Graf dengan himpunan V nya = V1 dan himpunan E nya = E2 – E1
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=13 1/2
3/4/22, 1:08 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 15 Suatu ruas yang menghubungkan simpul dengan dirinya sendiri disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Ruas berarah
1.00
b. Ruas sejajar
d. Loop
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=14 1/2
3/4/22, 1:08 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 16 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Al Khawarizmi
d. Archimedes
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=15 1/2
3/4/22, 1:08 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 17 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 17 Suatu barisan simpul dan ruas dengan ruas yang berbeda dimana derajat setiap simpulnya adalah 2 disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Walk
1.00
b. Trail
c. Path
d. Sirkuit
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=16 1/2
3/4/22, 1:09 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 18 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=17 1/2
3/4/22, 1:09 PM Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi) (page 19 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
Question 19 Suatu simpul yang memiliki derajat simpul bilangan ganjil disebut :
Not yet
answered
Select one:
Marked out of
a. Simpul terpencil
1.00
b. Simpul mati
c. Simpul ganjil
d. Simpul nol
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=18 1/2
3/4/22, 1:10 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
M1: Pendahuluan Teori Graf
/
Kuis M1: Pendahuluan Teori Graf (Kelas Pagi)
c. Multigraf
d. Graf Sederhana
Clear my choice
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=5406626&cmid=841445&page=19 1/2
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 2 Algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan Shortest Path (lintasan terpendek) pada suatu graf adalah...
Answer saved
b. Algoritma Euler
c. Algoritma Bisection
d. Algoritma Cauchy
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 4 Graf tidak berarah dapat disajikan dengan menggunakan beberapa bentuk, KECUALI…
Answer saved
b. Senarai bersisian
c. Matriks ketetanggaan
d. Senarai ketetanggaan
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Vertexnya
c. Simpulnya
d. Ruasnya
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 10 Jika diketahui suatu matriks ketetanggaan dari suatu graf memiliki 4 baris dan 4 kolom, maka banyaknya simpul pada
Answer saved graf tersebut adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. 4
b. 8
c. 16
d. 256
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 11 Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling…
Answer saved
b. Lintasan Euler
c. Isomorfis
d. Bersisian
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 13 Pada Traveling Salesman Problem, jika suatu graf memiliki 5 simpul, maka banyaknya sirkuit yang harus diperiksa nilai
Answer saved bobot totalnya adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. 12
b. 3
c. 24
d. 6
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 14 Jika diketahui G(V) = {1,2,3,4,5} dan G(E) = {(1,2), (1,3), (2,3), (3,4)} pada suatu graf G (V,E), maka banyaknya simpul pada
Answer saved G adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. Tak terdefinisi
b. 4
c. 5
d. 0
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 15 Pada matriks bersisian dari suatu graf G, jika simpul i bersisian dengan ruas j maka nilai dari elemen pada baris i kolom j-
Answer saved nya adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. -1
b. 1
c. Tak terdefinisi
d. 0
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Graf sederhana
c. Graf Euler
d. Graf Hamilton
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 12 Pada Traveling Salesman Problem, sang salesman ingin mengunjungi setiap... pada graf tepat 1 kali dengan bobot total
Answer saved minimal.
Marked out of
5.00 Select one:
a. Ruas
b. Busur
c. Sisi
d. Simpul
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 17 Menurut ROS99, dua buah graf isomorfik jika memiliki ... yang sama.
Answer saved
b. Senarai bersisian
c. Matriks ketetanggaan
d. Matriks bersisian
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 18 Jika diketahui G1(V) = {1,2,3,4} dan G1(E) = {(1,2), (1,4), (2,3), (2,4), (3,4)} untuk suatu graf (V, E), maka elemen pada baris
Answer saved 1 kolom 2 dari matriks ketetanggaannya adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. 2
b. 3
c. 0
d. 1
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 19 Salah satu syarat graf pada Traveling Salesman Problem adalah…
Answer saved
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 20 Lintasan ... pada suatu graf adalah lintasan yang melewati setiap simpul pada graf tersebut tepat 1 kali.
Answer saved
b. Euler
c. Cauchy
d. Dijkstra
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 3 Jika diketahui G(V) = {1,2,3,4,5} dan G(E) = {(1,2), (1,3), (2,3), (3,4)} pada suatu graf G (V,E), maka banyaknya ruas pada G
Answer saved adalah…
Marked out of
5.00 Select one:
a. 0
b. 5
c. 4
d. Tak terdefinisi
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 5 Graf tidak berarah G adalah graf Euler jika dan hanya jika setiap simpul berderajat...
Answer saved
b. Ganjil
c. Bilangan prima
d. Bilangan bulat
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 7 Array (senarai) adalah kumpulan ... yang disusun secara baris (m) dan kolom (n).
Answer saved
b. Graf berarah
d. Elemen Heterogen
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 8 Lintasan yang melalui masing-masing ruas di dalam graf tepat satu kali disebut…
Answer saved
b. Lintasan Hamilton
c. Sirkuit Euler
d. Lintasan Euler
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
Dashboard / My courses / ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING / M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot
/ Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf Berbobot (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 9 Kumpulan Bilangan yang disusun secara baris (m) dan kolom (n) disebut...
Answer saved
b. Sirkuit
c. Lintasan
d. Matriks
Clear my choice
← Literasi M2 - Graf Tidak Berarah dan Kuis M2 - Graf Tidak Berarah dan Graf
Graf Berbobot
Jump to...
Berbobot (KHUSUS KELAS MALAM) →
Obrolan
3/18/22, 12:42 PM Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf
/
Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf (KELAS PAGI)
b. 6
c. 8
d. 2
b. graf cycle
c. graf bipartisi
b. K(4,3)
c. K(4)
d. W(5)
Question 4 Algoritma Welch Powell tidak selalu akurat. Ketidakakuratan algoritma tersebut kemungkinan dapat terjadi bila
Correct
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5563771&cmid=842347 1/4
3/18/22, 12:42 PM Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf (KELAS PAGI): Attempt review
b. 1
c. 3
d. 5
b. 5
c. 3
d. 2
Question 7 Derajat sebuah region pada sebuah graph planar ditentukan oleh:
Correct
b. region
c. derajat
d. ruas
b. 4 warna
c. 5 warna
d. 3 warna
Question 10 Graf bipartisi lengkap K7,4 ruasnya dapat diwarnai minimal dengan
Correct
b. 11 warna
c. 7 warna
d. 4 warna
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5563771&cmid=842347 2/4
3/18/22, 12:42 PM Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf (KELAS PAGI): Attempt review
d. Mengandung cycle
b. Sederhana
c. Terhubung
d. Memiliki region
b. satu simpul
c. satu ruas
d. simpul
b. 9 warna
c. 10 warna
d. 8 warna
b. 3
c. 10
d. 2
Question 16 Jika n(V) menyatakan banyaknya simpul graph, n(E)menyatakan banyaknya ruas graph, n(R) menyatakan banyaknya
Correct region pada graph planar, maka pernyataan yang benar adalah
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. n(E) + n(R) = 2 + n(V)
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5563771&cmid=842347 3/4
3/18/22, 12:42 PM Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf (KELAS PAGI): Attempt review
b. 12 warna
c. 14 warna
d. 13 warna
Question 18 Jika sebuah graph planar memiliki 4 simpul dan 4 ruas, maka dual dari graph tersebut memiliki:
Correct
Question 19 Sebuah graph planar terhubung memiliki 5 region dan 7 simpul. Banyaknya ruas pada graph tersebut adalah:
Correct
b. 12
c. 4
d. 10
◄ Literasi M3 - Graf Planar dan Kuis M3 - Graf Planar dan Pewarnaan Graf
Jump to...
Pewarnaan (KELAS MALAM) ►
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5563771&cmid=842347 4/4
3/25/22, 12:30 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M4 - Graf Pohon
/
Kuis M4 - Graf Pohon (KELAS PAGI)
Question 1 Graf T yang terhubung dengan 8 buah simpul dan 7 buah ruas adalah
Correct
b. Graf Cycle
c. Graf Roda
d. Graf Pohon
Question 2 Pernyataan berikut ini merupakan pernyataan yang ekuivalen dengan pernyataan "G adalah pohon", KECUALI...
Correct
d. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu ruas pada graf akan membuat hanya satu sirkuit
Question 3 Pada graf Pohon Berakar (rooted tree), simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) adalah:
Correct
Question 4 Suatu subgraf dari graf G yang mengandung semua simpul dari G, dan merupakan suatu pohon disebut...
Correct
b. Graf Euler
c. Pohon biner
d. Pohon rentangan
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5644236&cmid=852414 1/4
3/25/22, 12:30 PM 1 pesan baru
Question 5 Contoh algoritma yang digunakan untuk membangun pohon rentangan minimal adalah…
Correct
b. Dijkstra
c. Hamilton
d. Kruskal
Question 6 Pohon Biner ( 2-ary tree) adalah Pohon Berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak
Correct
b. 2 buah anak
c. 3 buah anak
d. 5 buah anak
b. Derajat simpul v
c. Bobot simpul v
Question 9 Algoritma pembentukan pohon rentangan minimal dengan cara memilih ruas dari graf yang berbobot terkecil yang
Correct bersisian dengan pohon yang telah terbentuk dan tidak membentuk sirkuit adalah algoritma…
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Prim
b. Hamilton
c. Dijkstra
d. Kruskal
d. Bersifat Greedy
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5644236&cmid=852414 2/4
3/25/22, 12:30 PM 1 pesan baru
Question 11 Graf G yang terhubung dengan 8 buah simpul adalah sebuah pohon bila memiliki
Correct
b. 7 buah ruas
c. 10 buah ruas
d. 9 buah ruas
Question 12 Pada graf Pohon Berakar (rooted tree), yang dimaksud dengan derajat sebuah simpul adalah
Correct
Question 13 Jika setiap pasangan simpul di dalam suatu graf G hanya mempunyai jalur/lintasan tunggal maka graf G adalah:
Correct
b. Graf Cycle
c. Graf Pohon
d. Graf Roda
b. Pohon Rentangan
c. Bukan Pohon
d. Pohon berakar
b. Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling sedikit n buah anak
c. Pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak n buah anak
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5644236&cmid=852414 3/4
3/25/22, 12:30 PM 1 pesan baru
b. Pohon Keputusan
d. Pohon berakar
◄ Literasi M4 - Graf Pohon Jump to... Kuis M4 - Graf Pohon (KELAS MALAM) ►
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5644236&cmid=852414 4/4
4/1/22, 1:48 PM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M5 - Graf Berarah Dan Implementasinya
/
Kuis M5 (KELAS PAGI) - Graf Berarah Dan Implementasinya
Question 1 Graf terdiri dari ruas-ruas dan simpul-simpul. Jika informasi yang akan diolah dengan program komputer adalah ruas-ruas
Correct graf maka struktur data yang tepat adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. matriks bertetangga
b. senarai bertetangga
c. matriks bersisian
d. senarai bersisian
Question 3 "Jejak berarah di mana setiap simpulnya (dengan demikian juga setiap ruasnya) berbeda" adalah definisi dari:
Correct
b. perjalanan Euler
c. jejak berarah
d. lintasan berarah
Question 4 "Barisan ruas dengan arah yang sama yang menghubungkan sebarisan simpul tertentu" adalah definisi dari:
Correct
b. siklus
c. lintasan berarah
d. perjalanan berarah
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5748254&cmid=862127 1/5
4/1/22, 1:48 PM 1 pesan baru
Question 5 Mesin stata hingga adalah varian dari automata hingga. Tuple mesin stata hingga yang tidak ada dalam 5 tuple automata
Correct hingga adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. fungsi output
b. fungsi transisi
c. alfabet input
d. stata awal
Question 6 Algoritma yang digunakan untuk menentukan Jalur Terpendek Semua Pasang Simpul (All Pairs Shortest Path) adalah:
Correct
b. Algoritma Dijkstra
c. Algoritma Bellman-Ford
d. Algoritma Floyd
Question 7 Algoritma yang digunakan untuk menentukan Jalur Terpendek yang hanya tidak mengandung ruas berbobot negatif
Correct (Negative Arcs) adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Algoritma Floyd
b. Algoritma Dijkstra
c. Algoritma Ford-Fulkerson
d. Algoritma Bellman-Ford
b. Algoritma Dijkstra
c. Algoritma Floyd
d. Algoritma Bellman-Ford
Question 9 Automata hingga dispesifikasi dengan 5 tuple. Jika automata hingga tersebut dinyatakan sebagai graf maka tuple yang
Correct dinyatakan sebagai ruas graf adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. stata
b. stata awal
c. transisi
d. alfabet
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5748254&cmid=862127 2/5
4/1/22, 1:48 PM 1 pesan baru
Question 10 Algoritma yang digunakan untuk menentukan Jalur Terpendek yang mengandung ruas berbobot negatif (Negative Arcs)
Correct adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Algoritma Bellman-Ford
b. Algoritma Dijkstra
c. Algoritma Floyd
d. Algoritma Ford-Fulkerson
Question 11 Salah satu tupel automata hingga adalah simbol alfabet dibaca yang dalam grafnya dinyatakan sebagai:
Correct
b. ruas
c. node ganda
d. bobot
Question 12 "Perjalanan berarah di mana setiap ruasnya berbeda" adalah definisi dari:
Correct
c. jejak berarah
d. siklus berarah
Question 13 Automata hingga dispesifikasi dengan 5 tuple. Jika automata hingga tersebut dinyatakan sebagai graf maka tuple yang
Correct dinyatakan sebagai simpul graf adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. stata awal
b. transisi
c. alfabet
d. stata
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5748254&cmid=862127 3/5
4/1/22, 1:48 PM 1 pesan baru
Question 15 Salah satu tupel automata hingga adalah stata yang dalam grafnya dinyatakan sebagai:
Correct
b. node ganda
c. bobot
d. ruas
Question 16 Pada Graf Lengkap K3, dapat kita temukan Cut-Set (Himpunan Potong) sebanyak
Correct
b. 1
c. 3
d. 2
Question 17 Pada Graf Lengkap K4 dengan V={A,B,C,D}, maka yang bukan merupakan Cut-Set (Himpunan Potong) adalah:
Correct
b. {(A,B),(B,C),(B,D)}
c. {(A,B),(A,C),(A,D)}
d. {(A,B),(A,C),(A,D),(C,D)}
Question 18 Dalam implementasi graf dengan struktur data matriks, matriks simetris dihasilkan ketika:
Correct
Question 19 Pada Graf Lengkap K4, dapat kita temukan Cut-Set (Himpunan Potong) sebanyak
Correct
b. 4
c. 3
d. 2
Question 20 Mesin stata hingga adalah varian dari automata hingga. Tuple automata hingga yang tidak ada dalam 5 tuple mesin stata
Correct hingga adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. stata awal
c. fungsi transisi
d. alfabet input
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5748254&cmid=862127 4/5
4/1/22, 1:48 PM 1 pesan baru
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5748254&cmid=862127 5/5
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M6 - Permasalahan Tata Letak Fasilitas
/
Kuis M6 (Kelas PAGI) - Permasalahan Tata Letak Fasilitas
Question 1 Implementasi teori graf dapat digunakan untuk permasalahan berikut kecuali :
Correct
c. Masalah Transportasi
d. Masalah Komunikasi
Question 2 Graf yang mempunyai simpul yang dihubungkan dengan lebih dari satu ruas dinamakan dengan:
Correct
b. multipel Graf
c. Graf sederhana
d. Graf null
Question 3 Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk penyelesaian masalah tata letak fasilitas, keculi:
Correct
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 1/6
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
The correct answer is: menemukan graf dengan jumlah bobot busur maksimum
Question 6 Pada metode konstruksi berbasis graf, berdasarkan from to chart pada tahap awal dilakukan :
Correct
The correct answer is: pemilihan sepasang departemen dengan bobot terbesar
d. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor tinggi ke event bernomor rendah
The correct answer is: Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 2/6
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
The correct answer is: bagaimana menempatkan setiap departemen ke lokasi tertentu di fasilitas
b. Translation Chart
c. Transition Chart
d. Travel Chart
b. total biaya
c. total penundaan
Question 11 Tiga nilai estimasi pada penyusunan jadwal dengan metode PERT antara lain:
Correct
b. waktu optimistis, waktu yang paling mungkin, waktu pesimistis dari setiap durasi.
c. waktu pesimistis, waktu yang tidak mungkin, waktu kritis dari setiap durasi.
d. waktu optimistis, waktu yang tidak mungkin, waktu pesimistis dari setiap durasi.
The correct answer is: waktu optimistis, waktu yang paling mungkin, waktu pesimistis dari setiap durasi.
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 3/6
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
b. evaluasi
c. kontrol
d. penjadwalan
b. Ruas
c. Simpul
d. Ruas Berbobot
b. Dummy
c. Kegiatan
d. Kejadian
d. Critical Method
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 4/6
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
Question 16 Tujuan yang ingin dicapai dalam penyelesaian masalah tata letak fasilitas adalah:
Correct
The correct answer is: Menghasilkan Block Plan yang menunjukkan posisi relatif dari semua departemen
Question 17 Graf yang semua ruasnya merupakan ruas berarah disebut dengan:
Correct
d. graf berarah
Question 18 Sebuah proyek terdiri dari puluhan sampai ribuan kegiatan. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang:
Correct
b. bagaimana mengatur alat transportasi agar digunakan secara optimal dengan biaya yang termurah.
d. bagaimana mengatur distribusi dari sumber penyedia produk ke tempat-tempat yang membutuhkan secara
optimal dengan biaya yang termurah.
The correct answer is: bagaimana mengatur distribusi dari sumber penyedia produk ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah.
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 5/6
4/8/22, 11:59 AM 1 pesan baru
b. Fungsi Objektif
c. Fungsi Seleksi
d. Fungsi Bijektif
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=5863872&cmid=875177 6/6
4/22/22, 12:13 PM Kuis M7 - Algoritma (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M7 - Algoritma
/
Kuis M7 - Algoritma (KHUSUS KELAS PAGI)
c. Murah
d. Berakhir
Question 2 Suatu proses (teknik) yang memanggil dirinya sendiri, disebut teknik:
Correct
b. Representatif
c. Rekursif
d. Kondusif
b. Worst case
c. Null case
d. Average case
Question 4 Kompleksitas waktu terburuk dari sebuah algoritma dinyatakan dalam notasi:
Correct
b. Big Omega.
c. Big Oh.
d. Big Box.
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6112506&cmid=900108 1/4
4/22/22, 12:13 PM Kuis M7 - Algoritma (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Question 5 Permainan Menara Hanoi dengan 64 piring diselesaikan dalam 18.446.744.073.709.551.615 langkah. Apabila setiap 1
Correct langkah membutuhkan waktu 1 detik, maka permainan Menara Hanoi dengan 64 piring akan diselesaikan dalam waktu:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. 585 hari
c. 585 jam
d. 585 tahun
Question 6 Konsep Menara Hanoi merupakan salah satu dari contoh proses teknik:
Correct
d. Iteratif
Question 8 Terdapat beberapa cara dalam menuliskan sebuah algoritma, diantaranya adalah
Correct
c. menggunakan gambar
b. O(1)
c. O(n)
d. 1 jam
b. Jenis operasi
d. Banyaknya langkah
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6112506&cmid=900108 2/4
4/22/22, 12:13 PM Kuis M7 - Algoritma (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Question 11 Worst case terjadi pada algoritma linear search algorithm ketika
Correct
b. IF
1
c. STOP Online
d. FOR, WHILE, dan DO-WHILE
b. PRINT
c. IF
d. STOP
Question 15 Jika running time sebuah algoritma dinyatakan sebagai T(n) = 0.75n^2 + 2n^3 + 5n, maka kompleksitas algoritma
Correct tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk sebuah fungsi
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Linier
b. Kubik
c. Eksponensial
d. Logaritma
b. O(1)
c. O(n)
d. 1 hari
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6112506&cmid=900108 3/4
4/22/22, 12:13 PM Kuis M7 - Algoritma (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
b. 24
1
c. 120 Online
d. 2
b. 120
c. 2
d. 24
Question 20 Jika diketahui Bilangan Fibonacci F(1) = 1 dan Bilangan Fibonacci F(2)=1, maka Bilangan Fibonacci F(5) =
Correct
b. 5
c. 13
d. 3
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6112506&cmid=900108 4/4
13/05/22 11.53 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M9 - Relasi Rekursi
/
Kuis M9 - Relasi Rekursi (KHUSUS KELAS PAGI)
b. a(n) = n^r
c. a(n) = r^n
1
d. a(n) = n*r Online
Question 3 Jika persamaan karakteristik dari relasi rekursi mempunya 3 akar, yaitu 2, 2, dan 3, maka bentuk solusinya adalah:
Correct
Question 4 Relasi rekursi disebut linier jika nilai f(n) pada relasi rekursi tersebut:
Correct
b. 0
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6244896&cmid=912421 1/4
13/05/22 11.53 1 pesan baru
b. barisan eksponensial
c. deret biasa
d. deret aritmatika
Question 6 Relasi rekursi disebut berkoefisien konstan jika pada formula relasi rekursi tersebut:
Correct
d. c(i) konstan
Question 7 Banyaknya langkah untuk memindahkan 5 cakram dari tiang kiri ke tiang kanan adalah:
Correct
b. 31 langkah
c. 16 langkah
d. 15 langkah
Question 8 Relasi rekursi disebut linier jika formula relasi rekursi tersebut: 1
Correct Online
Mark 5.00 out of Select one:
5.00
a. mengandung suku sqrt(a(i))
Question 9 Jika persamaan karakteristik dari relasi rekursi mempunya dua akar berbeda r1 dan r2 maka bentuk solusinya adalah:
Correct
c. a(n) = r1^n*r2^n
d. a(n) = r1^n/r2^n
Question 10 Bentuk solusi dari relasi rekursi a(n) = 4*a(n-1) - 3*a(n-2) adalah:
Correct
b. a(n) = 1^n/3^n
c. a(n) = 1^n*3^n
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6244896&cmid=912421 2/4
13/05/22 11.53 1 pesan baru
Question 12 Bentuk solusi khusus dari relasi rekursi a(n) = a(n-1) - 2*a(n-2) + 7 adalah:
Correct
d. a(n)(k) = a*n + b
Question 13 Pertumbuhan pasangan kelinci di peternakan mengikuti relasi rekursi Fibonacci; pada bulan kelima ada 5 pasang yaitu:
Correct
Question 14 Langkah pertama memindahkan 3 cakram dari tiang kiri ke tiang kanan adalah: 1
Correct Online
Mark 5.00 out of Select one:
5.00
a. pindahkan cakram teratas dari kiri ke tengah
Question 15 Pertumbuhan pasangan kelinci di peternakan yang mengikuti relasi rekursi Fibonacci mempunyai asumsi berikut, kecuali:
Correct
c. kelinci melahirkan pertama kali pada umur 2 bulan dan sesudahnya tiap bulan
Question 16 Dua suku berurutan barisan Fibonacci adalah 987 dan 610; suku sebelum keduanya adalah:
Correct
b. 597
c. 377
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6244896&cmid=912421 3/4
13/05/22 11.53 1 pesan baru
b. 1/(1-x)
c. 1/(1-3x)
d. 1/(3-x)
Question 18 Jika suku pertama dan kedua barisan Fibonacci keduanya bernilai satu maka suku ke-8 adalah:
Correct
b. 13
c. 55
d. 34
Question 19 Akar karakteristik dari relasi rekursi a(n) = 4*a(n-1) - 3*a(n-2) adalah:
Correct
b. 1 dan 4
c. 1 dan 3
d. 3 dan 4
Question 20 Pada awal tahun 2019 si A menyimpan uangnya sebesar Rp.500 juta di Bank X dan dijanjikan bunga 5% pertahun. Pada 1
b. Rp.551 juta
c. Rp.638 juta
d. Rp.608 juta
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6244896&cmid=912421 4/4
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Dashboard /
Courses /
Program Sarjana /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING
/
Pertemuan M10 - Aplikasi Graf (PERT / CPM) /
Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI)
Question 1 Pada tabel Penjadwalan Proyek 2 tercantum data berikut untuk sub-proyek e: ST-slack(10,14), dan CT-slack(15,19). Dari
Correct data tersebut disimpulkan bahwa sub-proyek A mempunyai keleluasaan waktu (slack time) untuk mulai dikerjakan pada
Mark 1.00 out of selang waktu:
1.00
Select one:
a. 5 satuan waktu
b. 14 satuan waktu
c. 6 satuan waktu
d. 10 satuan waktu
Response history
Step Time Action State Marks
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 1/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 2 Pada perencanaan penjadwalan proyek dengan metoda PERT/CPM, peran PERT adalah menentukan:
Correct
d. critical path
The correct answer is: waktu penyelesaian proyek sampai setiap sub-proyek
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 11:37 Saved: waktu penyelesaian proyek sampai setiap sub-proyek Answer saved
Question 3 Diberikan deskripsi masalah penjadwalan proyek yang terdiri dari empat kolom berikut: kode sub-proyek, nama sub-
Incorrect proyek, durasi penyelesaian sub proyek, kode-kode sub-proyek pendahulu langsung. Jika masalah penjadwalan proyek
Mark 0.00 out of tersebut diimplementasikan sebagai graf maka pasangan dua kolom yang menjadi nama (atau label) simpul graf adalah:
1.00
Select one:
a. durasi penyelesaian sub proyek dan kode-kode sub-proyek pendahulu langsung
The correct answer is: kode sub-proyek dan durasi penyelesaian sub proyek
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:18 Saved: kode sub-proyek dan nama sub-proyek Answer saved
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 2/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 4 Pada graf penjadwalan proyek, START adalah simpul graf dengan ciri:
Correct
c. waktu = TC terbesar
d. waktu = 0
Response history
Step Time Action State Marks
Question 5 Sub-proyek E mempunyai dua sub-proyek pendahulu langsung A dan B, jika ST(A) = ST(B) di mana ST = start time, TC(A)
Incorrect > TC(B) di mana TC(X) = waktu penyelesaian sub-proyek (X), maka pernyataan yang benar tentang waktu luang (slack
Mark 0.00 out of time) adalah:
1.00
Select one:
a. waktu luang (B) = TC(A)
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:26 Saved: waktu luang (B) = TC(A) - TC(B) Answer saved
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 3/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 6 Sub-proyek F mempunyai dua sub-proyek pendahulu langsung D dan E, jika ST(D) = ST(E) di mana ST = start time, TC(D)
Correct > TC(E) di mana TC(X) = waktu penyelesaian sub-proyek (X), D termasuk ke dalam lintasann kritis sedangkan E tidak, maka
Mark 1.00 out of pernyataan yang benar tentang waktu luang (slack time) adalah:
1.00
Select one:
a. waktu luang (D) = TC(D) - TC(E)
b. tidak ada
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:26 Saved: waktu luang (E) = TC(D) - TC(E) Answer saved
Question 7 Sub-proyek E mempunyai dua sub-proyek pendahulu langsung A dan B; start time (ST) subproyek E adalah:
Incorrect
The correct answer is: Max(CT(A), CT(B)) = angka terbesar di antara CT(A) dan CT(B)
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:25 Saved: CT(B) = waktu penyelesaian proyek sampai sub-proyek Answer saved
B
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 4/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
b. project
c. program
d. predecessor
Response history
Step Time Action State Marks
b. predecessor
c. program
d. project
Response history
Step Time Action State Marks
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 5/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 10 Pada tabel Penjadwalan Proyek 1 tercantum data berikut untuk sub-proyek C: ST-slack(0,3), dan CT-slack(4,7). Dari data
Correct tersebut disimpulkan bahwa sub-proyek A bisa dijadwalkan untuk dimulai pada TC berikut, kecuali:
Mark 1.00 out of
1.00 Select one:
a. 2
b. 4
c. 3
d. 0
Response history
Step Time Action State Marks
Question 11 Diberikan deskripsi masalah penjadwalan proyek yang terdiri dari empat kolom berikut: kode sub-proyek, nama sub-
Correct proyek, durasi penyelesaian sub proyek, kode-kode sub-proyek pendahulu langsung. Kolom yang tidak penting dalam
Mark 1.00 out of analisa PERT/CPM adalah:
1.00
Select one:
a. nama sub-proyek
d. kode sub-proyek
Response history
Step Time Action State Marks
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 6/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 12 Pada tabel Penjadwalan Proyek 2 tercantum data berikut untuk sub-proyek e: ST-slack(10,14), dan CT-slack(15,19). Dari
Correct data tersebut disimpulkan bahwa sub-proyek A mempunyai keleluasaan waktu (slack time) untuk selesai dikerjakan pada
Mark 1.00 out of selang waktu:
1.00
Select one:
a. 6 satuan waktu
b. 14 satuan waktu
c. 10 satuan waktu
d. 5 satuan waktu
Response history
Step Time Action State Marks
Question 13 Diberikan deskripsi masalah penjadwalan proyek yang terdiri dari empat kolom berikut: kode sub-proyek, nama sub-
Correct proyek, durasi penyelesaian sub proyek, kode-kode sub-proyek pendahulu langsung. Jika masalah penjadwalan proyek
Mark 1.00 out of tersebut diimplementasikan sebagai graf maka kolom yang menjadi nama (atau label) simpul graf adalah:
1.00
Select one:
a. kode sub-proyek
c. nama sub-proyek
Response history
Step Time Action State Marks
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 7/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 14 Sub-proyek F mempunyai dua sub-proyek pendahulu langsung D dan E, jika ST(D) = ST(E) di mana ST = start time, TC(D)
Correct > TC(E) di mana TC(X) = waktu penyelesaian sub-proyek (X), D termasuk ke dalam lintasann kritis sedangkan E tidak, maka
Mark 1.00 out of pernyataan yang benar tentang waktu luang (slack time) adalah:
1.00
Select one:
a. waktu luang (E) = TC(D)
b. tidak ada
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:26 Saved: waktu luang (E) = TC(D) - TC(E) Answer saved
Question 15 Waktu penyelesaian (completion time, CT) sebuah proyek adalah waktu penyelesaian sampai sampai sub-proyek tertentu
Incorrect di mana sub-proyek tersebut:
Mark 0.00 out of
1.00 Select one:
a. tidak punya sub-proyek penerus dan mempunyai angka CT terbesar
The correct answer is: tidak punya sub-proyek penerus dan mempunyai angka CT terbesar
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:11 Saved: tidak punya sub-proyek pendahulu langsung Answer saved
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 8/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 16 Pada perencanaan penjadwalan proyek dengan metoda PERT/CPM, peran CPM adalah menentukan:
Correct
Response history
Step Time Action State Marks
Question 17 Yang dimaksud dengan "sub-proyek pendahulu langsung" (immediate predecessor sub-projects) adalah:
Incorrect
The correct answer is: satu atau lebih sub-proyek yang mendahului langsung sebuah sub-proyek
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, Saved: nol atau lebih sub-proyek yang mendahului langsung sebuah Answer saved
12:13 sub-proyek
3 20/05/22, Saved: nol atau lebih sub-proyek yang mendahului sebuah sub- Answer saved
12:15 proyek
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 9/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 18 Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam metoda PERT/CPM adalah bahwa sebuah sub-proyek mempunyai:
Incorrect
The correct answer is: nol atau lebih sub-proyek pendahulu langsung
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:14 Saved: nol atau lebih sub-proyek pendahulu Answer saved
Question 19 Pelaksanaan sebuah proyek dimulai dengan melaksanakan sub-proyek dengan ciri berikut:
Correct
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:17 Saved: tidak punya sub-proyek pendahulu langsung Answer saved
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 10/11
14/06/22 23.56 Kuis M10 - Aplikasi Graf (KELAS PAGI): Attempt review
Question 20 Sub-proyek F mempunyai dua sub-proyek pendahulu langsung D dan E, jika ST(D) = ST(E) di mana ST = start time, TC(D)
Correct < TC(E) di mana TC(X) = waktu penyelesaian sub-proyek (X), D termasuk ke dalam lintasann kritis sedangkan E tidak, maka
Mark 1.00 out of pernyataan yang benar tentang waktu luang (slack time) adalah:
1.00
Select one:
a. waktu luang (E) = TC(D) - TC(E)
d. tidak ada
Response history
Step Time Action State Marks
2 20/05/22, 12:26 Saved: waktu luang (E) = TC(D) - TC(E) Answer saved
file:///C:/Users/Kiki/Downloads/4x4=8.html.html 11/11
6/24/22, 12:46 PM Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M11 - Algoritma Back Tracking
/
Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 1 Algoritma backtracking pada tahun 1950 pertama kali diperkenalkan oleh:
Correct
b. Baumert
c. Golomb
d. D.H. Lehmer
Question 2 Langkah-langkah pencarian solusi pada algoritma backtracking, jika lintasan yang diperoleh dari perluasan simpul-E
Correct (Expand Node) tidak mengarah ke solusi, maka simpul itu akan menjadi :
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Simpul Daun yang berguguran
Question 3 Kompleksitas Waktu membangun Pohon pada Permasalahan Colouring Graph adalah :
Correct
b. O( N X N)
c. O( N)
d. O(Log N)
Question 4 Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang
Correct berurutan, dengan syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada berapa banyak seluruh kemungkinan
Mark 5.00 out of solusi yang dibangun bila menggunakan algoritma Brute Force:
5.00
Select one:
a. 4 kemungkinan solusi
b. 3 kemungkinan solusi
c. 5 kemumgkinan solusi
d. 6 kemungkinan solusi
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6587159&cmid=947472 1/5
6/24/22, 12:46 PM Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Question 5 Tahap-tahap pencarian solusi yang ditelusuri oleh algoritma Bactracking dapat dimisalkan sebagai suatu pohon solusi
Correct berbentuk:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Pohon Berakar (Rooted Tree)
d. Pohon Berdaun
Question 6 Solusi pada algoritma backtracking dicari dengan membentuk lintasan dari akar ke daun. Simpul yang telah dilahirkan
Correct dinamakan simpul hidup dan simpul hidup yang diperluas dinamakan :
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Simpul Daun
c. Simpul Mati
d. Simpul Akar
Question 7 Bounding Function (Solusi Akhir) pada permasalahan Sum Of Subset adalah:
Correct
Question 8 Langkah-langkah pencarian solusi pada algoritma backtracking, jika posisi terakhir ada di simpul mati, maka pencarian
Correct dilakukan dengan membangkitkan simpul anak (sibling) yang lainnya, dan jika tidak ada simpul anak (sibling) maka
Mark 5.00 out of dilakukan :
5.00
Select one:
a. Branch & Bounding ke simpul akar
Question 9 Algoritma backtracking adalah sebuah algoritma yang berbasis depth-first search (DFS) yang dibangun secara dinamis
Correct dalam pencarian solusi pada :
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Pohon Rentangan (Spanning Tree)
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6587159&cmid=947472 2/5
6/24/22, 12:46 PM Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Question 11 Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang
Correct berurutan, dengan syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Ada berapa banyak seluruh kemungkinan
Mark 5.00 out of solusi yang dibangun bila menggunakan algoritma Back Tracking.:
5.00
Select one:
a. 4 kemungkinan solusi
b. 3 kemungkinan solusi
c. 6 kemungkinan solusi
d. 5 kemumgkinan solusi
Question 13 Salah satu fungsi yang dimiliki oleh algoritma backtracking dan menjadi ciri khasnya adalah fungsi pemangkasan
Correct (pruning). Andaikan tahap-tahap pencarian solusi suatu masalah direpresentasikan dalam bentuk pohon solusi, proses
Mark 5.00 out of pemangkasan akan dilakukan terhadap simpul-simpul :
5.00
Select one:
a. Yang mengarah kepada solusi
Question 14 Backtracking (Runut-balik) adalah algoritma yang berbasis pada …. untuk mencari solusi persoalan secara lebih mangkus.
Correct
c. In Order Traversal
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6587159&cmid=947472 3/5
6/24/22, 12:46 PM Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
Question 15 Algotitma Brute force dan Backtracking, keduanya adalah algoritma yang mencari solusi dari suatu masalah dengan cara
Correct membuat kandidat-kandidat solusi secara bertahap. Pada pencarian solusi dengan brute force,
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. Program akan melakukan penelusuran secara Pre Order Traversal
b. Program akan berhenti memproses suatu kandidat solusi segera setelah sampai pada suatu tahap dimana kandidat
solusi tersebut terbukti tidak mengarah pada solusi akhir (bounding function).
d. Program akan membuat seluruh kemungkinan solusi, baru kemudian menguji satu persatu apakah solusi yang
telah dibuat dapat memenuhi spesifikasi solusi akhir (bounding function) yang dicari.
b. Mewarnai ruas-ruas dalam Graf sedemikian sehingga tidak ada 2 ruas bersisian yang mempunyai warna sama.
c. Mewarnai simpul-simpul dan ruas-ruas dalam Graf sedemikian sehingga tidak ada 2 simpul bertetangga dan 2 ruas
bersisian yang mempunyai warna sama.
d. Mewarnai simpul-simpul dalam Graf sedemikian sehingga semua simpul satu sama lain mempunyai warna berbeda
Question 17 Kemungkinan penempatan 8 buah bidak Ratu (8-Queen) pada suatu papan catur 4 x 4 secara sembarang tanpa ada
Correct syarat khusus adalah (8×8)!/(8×7)!=
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. 4.426.165.368 kemungkinan
b. 16.777.216 kemungkinan
c. 40.320 kemungkinan
d. 12 kemungkinan.
Question 18 Diketahui 3 Kartu yang terdiri dari 2 Kartu Merah dan 1 Kartu Kuning. Ketiga kartu akan ditempatkan pada 3 posisi yang
Correct berurutan, dengan syarat Kartu Kuning tidak diizinkan berada di posisi tengah. Banyaknya cara untuk menyusun ketiga
Mark 5.00 out of kartu tersebut adalah:
5.00
Select one:
a. 5 cara solusi
b. 2 cara solusi
c. 3 cara solusi
d. 4 cara solusi
Question 19 Jumlah solusi untuk menempatkan 5 ratu pada 5 × 5 papan catur, baik solusi Dasar maupun solusi Semua masing-masing
Correct adalah:
Mark 5.00 out of
5.00 Select one:
a. 12 dan 92
b. 1 dan 2
c. 2 dan 10
d. 92 dan 724
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6587159&cmid=947472 4/5
6/24/22, 12:46 PM Kuis M11 - Algoritma Backtracking (KHUSUS KELAS PAGI): Attempt review
b. Rekursif
c. Iteratif
d. Interaktif
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6587159&cmid=947472 5/5
01/07/22 11.56 1 pesan baru
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING
/
Pertemuan M12 - Aplikasi Teori Graf pada Teknik Elektro /
Kuis M12 - Aplikasi Graf pada Teknik Elektro (Kelas Pagi)
Question 1 Internet Protocol version 6 (IPv6) memiliki salah satu fitur umum yaitu multicasting menggunakan konsep :
Correct
b. spanning tree
c. root tree
d. leave tree
Question 2 Kumpulan dari elemen elektrik yang saling terhubung disebut dengan :
Correct
b. Rangkaian Elektrik
c. Rangkaian Kapasitor
d. Rangkaian Resistor
Question 3 Ilmuwan yang mengembangkan aplikasi teori graf pada rangkaian elektrik adalah :
Correct
b. Leonhard Euler
c. G. Kirchhoff
d. J. C. Maxwell
b. Masalah Transportasi
c. Jaringan Komputer
d. A,B,C Benar
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6667407&cmid=956597 1/4
01/07/22 11.56 1 pesan baru
b. bus
c. star
d. mass
Question 6 Pada jaringan nirkabel representasi graf untuk node merupakan kecuali :
Correct
b. smart phone
c. Peralatan mobile
d. media transmisi
Question 7 Kumpulan dari komputer dan komponen perangkat keras lainnya yang saling terhubung dengan menggunakan jalur
Correct komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi dan sumber daya disebut :
Marked out of
1.00 Select one:
a. Rangkaian komputer
b. Jaringan komunikasi
c. Jaringan Komputer
d. Jaringan Informasi
Question 8 Jaringan komputer dapat direpresentasikan dalam suatu graf dimana setiap vertex dapat berupa :
Correct
b. switch
c. komputer
b. star
c. mesh
d. ring
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6667407&cmid=956597 2/4
01/07/22 11.56 1 pesan baru
Question 10 Setiap elemen pada rangkaian elektrik diatur oleh hubungan khusus yang dikenakan pada dua variabel edgenya yang
Correct mengikuti hukum berikut :
Marked out of
1.00 Select one:
a. Hukum tegangan Kirchhoff
Question 11 Graf yang semua ruasnya merupakan ruas berarah disebut dengan:
Correct
b. graf sederhana
c. graf berarah
Question 12 Jika suatu graf lengkap memiliki 5 vertices maka banyaknya ruas yang dimiliki adalah :
Correct
b. 8
c. 10
d. 9
Question 13 Elemen elektrik dua-terminal direpresentasikan dengan edge yang terdiri dari dua variabel yaitu :
Correct
Question 14 Topologi Ring pada jaringan komputer direpresentasikan dalam bentuk graf yaitu :
Correct
b. acycle graph
c. undirected graph
d. cycle graph
Question 15 Suatu graf sederhana dimana setiap simpul memiliki derajat simpul sebanyak dua disebut :
Correct
b. directed graph
Online
c. acycle graph
d. undirected graph
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6667407&cmid=956597 3/4
01/07/22 11.56 1 pesan baru
Question 16 Media transmisi atau jalur yang menghubungkan antara peralatan pada jaringan komputer direpresentasikan dalam graf
Correct berupa :
Marked out of
1.00 Select one:
a. vertex
b. node
c. simpul
d. edge
c. multigraf berarah
d. graf sederhana
Question 18 Bandwidth pada jaringan nirkabel dapat direpresentasikan sebagai bobot dari :
Correct
b. Simpul
c. Vertex
d. Node
Question 19 Tokoh yang memperkenalkan penggunaan teori graf untuk memprediksi tingkah laku dari suatu rangkaian elektrik adalah
Correct :
Marked out of
1.00 Select one:
a. G. Kirchhoff
b. Leonhard Euler
c. Alan Turing
d. J. C. Maxwell
b. graf sederhana
c. graf berarah
◄ Materi M12 - Aplikasi Graf pada Teknik Kuis M12 - Aplikasi Graf pada Teknik
Jump to...
Elektro Elektro (Kelas Malam) ►
1
Online
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/review.php?attempt=6667407&cmid=956597 4/4
08/07/22 12.15 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 1 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Al Khawarizmi
c. Aristoteles
d. Leonhard Euler
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802 1/2
08/07/22 12.15 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 2 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Meminimumkan biaya
c. Meminimumkan jarak
d. Memaksimumkan biaya
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=1 1/2
08/07/22 12.15 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 3 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 3 Pada pemecahan masalah dengan program dinamis, dilakukan hal berikut kecuali:
Answer saved
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=2 1/2
08/07/22 12.16 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 4 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=3 1/2
08/07/22 12.16 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 5 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 5 Jika solusi total/ global optimal, maka bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal merupakan:
Answer saved
b. Prinsip serakah
c. Prinsip forward
d. Prinsip greedy
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=4 1/2
08/07/22 12.16 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 6 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 6 Pada permasalahan O/I knapsack problem, tujuan yang ingin dicapai adalah:
Answer saved
b. Memaksimumkan profit
c. Meminimumkan profit
d. Meminimumkan cost
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=5 1/2
08/07/22 12.16 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 7 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Multistage graf
c. Grafik
d. Tabel
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=6 1/2
08/07/22 12.16 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 8 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 8 Metode rancangan algoritma yang dapat dipakai bila pemecahan masalah yang mungkin dipandang sebagai hasil dari
Answer saved rangkaian keputusan-keputusan disebut:
Marked out of
5.00 Select one:
a. Program Dinamis
b. Program Paralel
d. Program Linier
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=7 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 9 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 9 Jika solusi total optimal, maka bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal disebut dengan prinsip:
Answer saved
b. Disjoint
c. Minimum
d. Maksimum
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=8 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 10 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 10 Cost pada tahap k +1= (Cost yang dihasilkan pada tahap k )+ (Cost dari tahap k ke tahap k +1) merupakan konsep
Answer saved pendekatan:
Marked out of
5.00 Select one:
a. For loop
b. Forward
c. Backup
d. Backward
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=9 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 11 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 11 Pada program dinamis, rangkaian keputusan yang optimal dibuat dengan menggunakan:
Answer saved
b. Prinsip optimalitas
c. Prinsip serakah
d. Prinsip forward
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=10 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 12 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 12 Sebuah graf berarah dimana bentuk tersebut dibagi dalam lebih dari sama dengan 2 disjoint set V1 disebut:
Answer saved
b. Network
c. Multistage Graf
d. Tree
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=11 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 13 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Graf
c. Matriks
d. Ruas
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=12 1/2
08/07/22 12.17 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 14 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
b. Fungsi jarak
c. Relasi rekurens
d. Fungsi biaya
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=13 1/2
08/07/22 12.18 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 15 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
c. tak hingga
d. unik
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=14 1/2
08/07/22 12.18 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 16 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 16 Jika hubungan perulangan dirumuskan menggunakan pendekatan maju (forward approach) maka untuk menentukan
Answer saved solusi diselesaikan dengan:
Marked out of
5.00 Select one:
a. Semua jawaban salah
b. Backward approach
c. Forward reasoning
d. Backward reasoning
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=15 1/2
08/07/22 12.18 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 17 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 17 Algoritma greedy dan program dinamis sama-sama memecahkan masalah secara bertahap, namun perbedaannya adalah:
Answer saved
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=16 1/2
08/07/22 12.18 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 18 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Question 18 Proses menyimpan nilai yang diperoleh pada setiap tahap pada program dinamis disebut:
Answer saved
b. efektifitas
c. memorization
d. memoization
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=17 1/2
08/07/22 12.19 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 19 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=18 1/2
08/07/22 12.19 Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI) (page 20 of 20)
Dashboard / My courses /
ATA 2021/2022 | 3-FTI | Terapan Teori Graf | TEAM TEACHING /
Pertemuan M13 - Program Dinamis
/
Kuis M13 - Program Dinamis (KHUSUS KELAS PAGI)
Clear my choice
https://v-class.gunadarma.ac.id/mod/quiz/attempt.php?attempt=6731864&cmid=964802&page=19 1/2
, ,
LINGKUP MATERI
Operasi pada Graf Kelahiran Teori Graf
Graf secara
Keterhubungan
formal
Graf
Subgraph
Derajat pada Graf
Kelahiran Teori Graf
Misteri Jembatan
Konigsberg
G = ( V,E )
! = {a, b, c, d, e}
E = { (a,b),(b,c),(c,d),(c,e),(d,e) }
Graf Secara Formal
Contoh: jika ruas memiliki nama
! = {a, b, c, d, e}
Tak berarah
Pasangan tak terurut dari simpul .
u v Direpresentasikan sebagai {u, v} dengan
mengabaikan arah dan memperlakukan
kedua simpul ujung secara bergantian.
Tipe Ruas
Loop (Gelung)
Ruas yang menghubungkan simpul yang sama yaitu
tepi yang menghubungkan simpul dengan dirinya
sendiri.
Direpresentasikan sebagai {u, u} = {u}
( ) ,
Graf sederhana terdiri dari V, suatu himpunan tak ( ), ) , ( ,,
kosong dari simpul, dan E, suatu himpunan pasangan
tak terurut dari elemen simpul yang berbeda.
w
Graf Sederhana: Graf Lengkap
Graf lengkap/Complete graph: Kn
Graf dengan n simpul dan setiap pasang simpulnya terhubung oleh satu ruas.
Derajat setiap simpul sama.
K1 K2 K3
K4
Graf Sederhana: Cycle
Cycle: Cn
Graf dengan n ≥ 3 yang terdiri atas n simpul v1, v2, v3 … vn
dan ruas (v1, v2), (v2, v3), (v3, v4) … (vn-1, vn), (vn, v1)
Contoh : C3, C4
C3 C4
Graf Sederhana: Roda/Wheels
Roda/ Wheels Wn, diperoleh dengan menambahkan simpul tambahan ke cycle Cn dan
menghubungkan semua simpul ke simpul baru ini dengan ruas baru.
Contoh: W3, W4
W3 W4
Graf Sederhana: Bipartisi
• Graf sederhana G disebut Bipartisi, jika V dapat dipartisi menjadi dua himpunan disjoint
V1 dan V2 sehingga setiap ruas dalam graf menghubungkan simpul
di V1 dan simpul V2
• Tidak ada sisi di G yang menghubungkan dua simpul di V1 atau dua simpul di V2)
v4
v1
v5
v2
v6
v3
V1 V2
Graf Sederhana: Bipartisi
Lengkap
Graf Bipartisi lengkap Km,n adalah graf bipartisi yang semua simpul
pada V (G1) terhubung dengan setiap simpul pada V(G2) dan sebaliknya
K2,3 K3,3
Tipe Graf : Multigraf
Graf yang mengandung ruas sejajar
2 ) )1) 2(1
3
) ) )
u
3(1 1),(,( e1 e2
w
e3
v
Tipe Graf : Pseudograph
Graf yang mengandung gelung/loop
,/
3 1 24 3 4
u
e1 w e4
e2
,
v e3
Terminologi Graf Tak Berarah
Berdampingan/ neighbour
u v
simpul u dan v disebut berdampingan k
bila terdapat ruas ( u, v )
w
Order
Banyaknya simpul dari suatu graf
2
Size/ ukuran 4
4 2
Banyaknya ruas dari suatu graf
SubGraf
Sebuah subgraf dari suatu graf G = (V, E) adalah suatu graf H =(V’, E’) dimana V’
subhimpunan dari V dan E’ subhimpunan dari E
Contoh : Graf G dengan V = {u, v, w}, E = {(u, v), (v, w), (w, u)}
H1 , H2 adalah subgraph dari graf
u u u
v w v w v w
G H1 H2
Operasi pada Graf
1. Gabungan G1 È G2
2. Irisan G1 Ç G2
3. Selisih G1 - G2
4. Penjumlahan Ring G1 Å G2
Operasi pada Graf
Bila diketahui 2 buah graf : G1(V1,E1) dan
G2(V2,E2), maka :
1. Gabungan G1 È G2
graf dengan himpunan V nya = V1 È V2
dan himpunan E nya = E1 È E2
2. Irisan G1 Ç G2
graf dengan himpunan V nya = V1 Ç V2
dan himpunan E nya = E1 Ç E2
Operasi pada Graf
Bila diketahui 2 buah graf : G1(V1,E1) dan G2(V2,E2), maka :
3. Selisih G1 - G2
graf dengan himpunan V nya = V1 dan himpunan E nya = E1 - E2
Selisih G2 – G1
graf dengan himpunan V nya = V2 dan himpunan E nya = E2 – E1
4. Penjumlahan Ring G1 Å G2
graf yang dihasilkan dari
(G1 È G2) – (G1 Ç G2) atau (G1 - È (G2 - G1)
Operasi pada Graf
Graf Null/Hampa
Suatu graf dikatakan graf null/hampa bila graf tersebut tidak
mengandung ruas.
1) Penghapusan Simpul .
Notasinya : G – {V}
Contoh :
Pemendekan/Shorting
Pemendekan/Shorting adalah menghapus simpul yang dihubungkan oleh 2 ruas
(simpul berderajat 2), lalu menghubungkan titik-titik ujung yang lain dari kedua
ruas tersebut.
Contoh :
Derajat Graf
Derajat simpul adalah banyaknya ruas yang terhubung ke simpul tersebut.
Derajat graf adalah jumlah dari derajat simpul-simpulnya.
Derajat dari sebuah loop adalah dua
deg (a) = 2
Contoh Graf G : deg (b) = 4
deg (c) = 4
deg (d) = 1
deg (e) = 3
deg (f) = 4
deg (g) = 0
+
Jenis Simpul
Simpul Ganjil
bila derajat simpulnya merupakan
bilangan ganjil
Simpul Genap
bila derajat simpulnya merupakan
bilangan genap
Keterhubungan pada Graf
Walk Path / Jalur
barisan simpul dan ruas Walk dengan simpul
yang berbeda
Cycle / Sirkuit
Contoh
1) A, B, C, D, E, F, C, A, B, D, C ® Walk 7) A, B, D, E, F, C, A ® Cycle
2) A, B, C, D, E, F, C, A ® Trail 8) C, E, F ® Path
3) A, B, C, A ® Cycle 9) B, D, C, B ® Cycle
4) A, B, D, C, B, D, E ® Walk 10) C, A, B, C, D, E, C, F, E ® Trail
5) A, B, C, D, E, C, F ® Trail 11) A, B, C, E, F, C, A ® Trail
6) 6) A, B, D, C, E, D ® Trail
Graf Terhubung
• Suatu graf G disebut terhubung jika untuk setiap 2
simpul dari graf terdapat jalur yang menghubungkan
kedua simpul tersebut.
• Setiap Subgraf terhubung dari suatu graf disebut
komponen dari G bila subgraf tersebut tidak
terkandung dalam subgraf terhubung lain yang lebih
besar.
• Jarak antara 2 simpul dalam graf G adalah panjang
jalur terpendek antara ke-2 simpul tersebut.
• Diameter suatu graf terhubung G adalah maksimum
jarak antara simpul-simpul G
Cutset
Subgraf S dari graf terhubung G disebut Cut-Set jika subgraf S dipindahkan dari G, akan
menyebabkan G tidak terhubung .
Graf Regular
TERAPAN Dr. Ernastuti
TEORI GRAF Dr. Nola Marina
Dr. Aini Suri Talita
G raf G(V,E)
Adalah struktur diskrit yang terdiri atas
himpunan simpul (V) dan himpunan
ruas (E), di mana setiap ruas di dalam E
menghubungkan simpul-simpul di V.
Gambarkan GRAF G(V,E) 1
Graf G
Gambarkan GRAF G(V,E) 2
Graf G
Gambarkan GRAF G(V,E) 3
Graf G
Gambarkan GRAF G(V,E) 4
Graf G
Gambarkan GRAF G(V,E) 5
Graf G
Gambarkan GRAF G(V,E) 6
Graf G
Gambar GRAF G(V,E) selesai dibuat 7
Jumlah ruas = 5
Graf G
LINGKUP MATERI
1 PENYAJIAN GRAF TAK BERARAH
2 GRAF ISOMORFIS
5 GRAF BERBOBOT
2
Weighted Graphs 5 Graf Isomorfis &
Graf Berbobot/Graf Berlabel Sifat invariantnya
3
4
Lintasan & Sirkuit
Lintasan & Sirkuit
Hamiltonian
Euler
DEFINISI:
MATRIKS
𝒎=𝟒
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
DEFINISI: 𝑎23 =12
MATRIKS
3 1 10 0 5
Kumpulan Bilangan yang
disusun secara baris (𝒎) 𝑨𝟒×𝟓 = 1 0 12 1 3
dan kolom (𝒏 ). 1 7 3 1 1
Notasi: 0 1 4 0 2
𝐴𝑚×𝑛 =[𝑎𝑖𝑗 ]
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
DEFINISI: 𝑎23 =12 𝑎45 =2
MATRIKS
3 1 10 0 5
Kumpulan Bilangan
yang disusun secara 𝑨𝟒×𝟓 = 1 0 12 1 3
baris (𝒎) dan kolom (n) 1 7 3 1 1
Notasi: 0 1 4 0 2
𝐴𝑚×𝑛 =[𝑎𝑖𝑗 ]
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
DEFINISI:
MATRIKS
𝑎23 =12 𝑎45 =2
3 1 10 0 5
Kumpulan Bilangan yang
disusun secara baris (𝒎) 𝑨𝟒×𝟓 = 1 0 12 1 3
dan kolom (𝒏 ). 1 7 3 1 1
Notasi: 0 1 4 0 2
𝐴𝑚×𝑛 =[𝑎𝑖𝑗 ]
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
𝑎31 =1
𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑖
DEFINISI: 𝑢𝑚𝑖 𝑖𝑐ℎ𝑎 𝑗𝑜𝑛
ARRAY (SENARAI/ LIST) A[3,3] =
𝑘𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎 𝑎𝑏𝑖
Kumpulan elemen Homogen
yang disusun secara baris (𝒎)
dan kolom (𝒏 ). 3 1 10 0 5
Notasi:
B[4,5] = 1 0 12 1 3
S[1. . 𝒎,1. . 𝒏]=[𝑠𝑖𝑗 ]
1 7 3 1 1
0 1 4 0 2
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑖
DEFINISI: 𝑢𝑚𝑖 𝑖𝑐ℎ𝑎 𝑗𝑜𝑛
ARRAY (SENARAI/ LIST) A[3,3] =
𝑘𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎 𝑎𝑏𝑖
Kumpulan elemen Homogen
yang disusun secara baris (𝒎)
dan kolom (𝒏 ). 3 1 10 0 5
Notasi:
B[4,5] = 1 0 12 1 3
S[1. . 𝒎,1. . 𝒏]=[𝑠𝑖𝑗 ]
1 7 3 1 1
0 1 4 0 2
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏
𝑎23 = ′𝑗𝑜𝑛′
𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑖
DEFINISI: 𝑢𝑚𝑖 𝑖𝑐ℎ𝑎 𝑗𝑜𝑛
ARRAY (SENARAI/ LIST) A[3,3] =
𝑘𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎 𝑎𝑏𝑖
Kumpulan elemen Homogen
yang disusun secara baris (𝒎)
dan kolom (𝒏 ). 3 1 10 0 5
Notasi:
B[4,5] = 1 0 12 1 3
S[𝒎,𝒏]=[𝑠𝑖𝑗 ]
1 7 3 1 1
0 1 4 0 2
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏 𝑏23 = 12
1
1 Penyajian Graf Tidak Berarah
𝐴𝑛×𝑛 =[𝑎𝑖𝑗 ]
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏 Simpul
𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏 Simpul
Contoh 1:
Matriks Ketetanggaan
G1 𝑽 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒}
G1 𝑬 = { 𝟏, 𝟐 , 𝟏. 𝟒 , 𝟐, 𝟑 , 𝟐, 𝟒 , 𝟑, 𝟒 } 𝐴4×4 =
1 2 3 4
1 0 1 1 0
1 0 1 1
2
3 1 1 0 1
Graf G1
4 0 1 1 0
1.1 Penyajian Graf Tidak Berarah
1.1
• Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)
Contoh 1:
G1 𝑽 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒}
Matriks Ketetanggaan
G1 𝑬 = { 𝟏, 𝟐 , 𝟏. 𝟒 , 𝟐, 𝟑 , 𝟐, 𝟒 , 𝟑, 𝟒 } 𝐴4×4 =
𝑎12 1 2 3 4
1 0 1 1 0
𝑎21 1 0 1 1
2
3 1 1 0 1
Graf G1
4 0 1 1 0
Derajat tiap simpul Vi :
Untuk graf tak-berarah:
Contoh 2:
G2 𝑽 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓} Matriks Ketetanggaan
G2 𝑬 = { 𝟏, 𝟐 , 𝟏. 𝟑 , 𝟐, 𝟑 , 𝟑, 𝟒 }
𝐴5×5 =
1 2 3 4 5
1 0 1 1 0 0
2 1 0 1 0 0
3 1 1 0 1 0
4 0 0 1 0 0
Graf G2
5 0 0 0 0 0
1.1 Penyajian Graf Tidak Berarah
1.2 Matriks Bersisian (incidency matrix)
𝐴𝑛×𝑚 =[𝑎𝑖𝑗 ]
𝒊 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒏 Simpul
𝒋 = 𝟏, 𝟐, . . 𝒎 Sisi /Ruas
Graf G5
11 Penyajian Graf Tidak Berarah
1.3 • Senarai Ketetanggaan (adjacency list)
Contoh 4:
Senarai Ketetanggaan
G4 𝑽 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒}
G4 𝑬 = { 𝟏, 𝟐 , 𝟏. 𝟑 , 𝟐, 𝟑 , 𝟐, 𝟒 , 𝟑, 𝟒 }
1.2
MATRIKS BERSISIAN (incidency matrices)
a. Matriks adalah Persegi Empat (m x n) → m = jumlah simpul, n = jumlah sisi
b. Jumlah Ruas = (Jumlah semua nilai baris dan kolom)/2
1.3
SENARAI KETETANGGAAN (adjacency list)
a. Array (m x n) → m = jumlah simpul, n < m
b. Jumlah Ruas = (Jumlah semua elemen pada semua baris )/2
3. Senarai Ketetanggaan
Simpul Simpul Tetangga
Graf
1 2, 3
e2
2 1, 4 e1
e5
3 1, 2, 3
4 3,4
e4 e3
2. Matriks Bersisian
1. Matriks Ketetanggan
𝐴4×5 e1 e2 e3 e4 e5
1 2 3 4
1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
2 0 1 1 0 1 2
1 0 1 1
𝐴4×4
3 1 0 0 1 1 3 1 1 0 1
4 0 0 1 1 1 4 0 1 1 0
CONTOH SOAL (1)
Diketahui Graf G(V,E): Jawab:
G 𝑽 = {𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓}
G 𝑬 = { 𝟏, 𝟐 , 𝟏. 𝟑 , 𝟐, 𝟑 , 𝟑, 𝟒 }
Pertanyaan:
Dua buah graf yang isomorfis adalah graf yang sama, kecuali penamaan
simpul dan ruasnya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf
dapat digambarkan dalam banyak cara.
1 Graf ISOMORFISMenurut DEO74, dua buah graf
2
Dua buah graf G dan G* disebut isomorfik jika memenuhi 3 syarat,
isomorfis jika terdapat korespondensi mempunyai:
satu-satu antar simpul-simpul dan 1. jumlah simpul yang sama
2. jumlah ruas yang sama
ruas-ruasnya
3. jumlah simpul berderajat tertentu yg
Jika G(V,E) dan G*(V*,E*) adalah 2 buah sama
Graf.
f: V → V* suatu fungsi satu-satu dan
pada, sedemikian sehingga (u,v) adalah
ruas dari G jika dan hanya jika (f(u),f(v)) Menurut ROS99, dua buah graf
adalah ruas dari G*. isomorfik jika matrik adjacency-
Maka f disebut fungsi yang isomorfisma nya sama.
dan G& G* adalah graf yang isomorfis.
1 Graf ISOMORFIS
2
Graf A dan R
Dua buah graf G dan G* disebut
isomorfis jika terdapat korespondensi
satu-satu antar simpul-simpul dan
ruas-ruasnya
G(V,E) dan G*(V*,E*) adalah 2 buah Graf. Graf X dan K
f: V → V* suatu fungsi satu-satu dan pada,
sedemikian sehingga (u,v) adalah ruas dari G
jika dan hanya jika (f(u),f(v)) adalah ruas dari
G*.
Maka f disebut fungsi yang isomorfisma dan Graf F dan T
G& G* adalah graf yang isomorfis.
21 Graf ISOMORFIS Graf A dan R
Graf F dan T
Graf V dan T
2 1 Graf ISOMORFIS
Menurut DEO74, dua buah graf isomorfis Dari kelima graf S,T, V,
jika memenuhi 3 syarat, mempunyai: X, Z graf mana yang
1. jumlah simpul yang sama isomorfis?
2. jumlah ruas yang sama
3. jumlah simpul berderajat tertentu yg sama
Graf S, V &
T
saling
Graf S Graf T Graf V Graf X Graf Z isomorfis
2 1 Graf ISOMORFIS 1. Jumlah Simpul = 5
2. Jumlah Ruas = 4
3. 2 simpul berderajat 1
3 simpul berderajat 2
Menurut DEO74, dua buah graf isomorfik
jika memenuhi 3 syarat, mempunyai: Graf S, V &
1. jumlah simpul yang sama T
2. jumlah ruas yang sama saling
3. jumlah simpul berderajat tertentu yg sama isomorfis
1. Jumlah Simpul = 5
2. Jumlah Ruas = 4
3. 1 simpul berderajat 4
2 simpul berderajat 1
1.Jumlah Simpul = 5
2.Jumlah Ruas = 4
3. 1 simpul berderajat 3
Graf S Graf T Graf V Graf X Graf Z 1 simpul berderajat 1
3 simpul berderajat 1
1 Graf ISOMORFIS
2 Graf A dan R
1. Jumlah Simpul = 5
saling
2. Jumlah Ruas = 5 isomorfis
3. 2 simpul berderajat 3
1 simpul berderajat 2
2 simpul berderajat 1
1.Jumlah Simpul = 5
2. Jumlah Ruas = 4 Graf F dan T
3. 1 simpul berderajat 3 saling
1 simpul berderajat 2 isomorfis
3 simpul berderajat 1
2 1 Graf ISOMORFIS
Menurut ROS99, dua buah graf isomorfik
jika matrik adjacency-nya sama.
Graf S, V &
T
saling
Graf S Graf T Graf V Graf X Graf Z isomorfis
2 1 Graf ISOMORFIS
Menurut ROS99, dua buah graf isomorfik
jika matriks adjacency-nya sama.
Graf S, V &
T
saling
isomorfis
Graf X dan K
saling
isomorfis
Graf F dan T
saling
isomorfis
1 Graf ISOMORFIS
2
3 d c v w
1 2 a b x y
Graf G1 Graf G2 Graf G3
a v w
e
c
b d
Graf G1 x Graf G2 y
x
y
2 2 2 3
1 1
4 1 4
3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
2 2 2 3
1 1
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
2 2 2 3
1 1
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
2 2 2 3
1 1
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
2 2 2 3
1 1
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
2 2 2 3
1 1
FINISH
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1,5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6,1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
FINISH
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
❑ Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1
❑ Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 3, 1, 5
❑ Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
2 2 2 3
1 1
FINISH START
(a) (b) (c) 5
3
4 1 4
START
FINISH
START 3 4 5 6 6 7
FINISH
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
TEOREMA 1
Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika
terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil
atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika
dan hanya jika terhubung dan memiliki dua
TEOREMA 1 buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada
simpul berderajat ganjil sama sekali
2 1 2 2 3
1
4 1 4
5 6 6 7
= simpul berderajat ganjil 3
(a)
4
(b) (c)
Graf (a) dan (b) mempunyai Graf (c) tidak mempunyai
2 simpul berderajat ganjil simpul berderajat ganjil sama
sekali
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
TEOREMA 2
❑ Graf tidak berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan
hanya jika setiap simpul berderajat genap.
❑ Catatan:
Graf yang memiliki sirkuit Euler pasti mempunyai lintasan Euler, tetapi tidak
sebaliknya)
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Graf Bulan sabit Muhammad = ???
a t
d g
f
c k
e h
s
b
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Graf Bulan sabit Muhammad = ??? Setiap simpul berderajat
genap
d(a)= 2
a t d(b)= 2
d(c)= 4
d g
d(d)= 4
f d(e)= 4
c k
d(f)= 4
d(g)= 4
e h
d(h)= 4
s d(k)= 4
b
d(t)= 2
d(s)= 2
Graf tidak berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan
hanya jika setiap simpul berderajat genap.
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Graf Bulan sabit Muhammad adalah Graf Euler Setiap simpul berderajat
❑ Memiliki Sirkuit dan Lintasn Euler genap
d(a)= 2
t d(b)= 2
a d(c)= 4
d g
d(d)= 4
f d(e)= 4
c k
d(f)= 4
d(g)= 4
e h
d(h)= 4
s d(k)= 4
b
d(t)= 2
d(s)= 2
Graf tidak berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan
hanya jika setiap simpul berderajat genap.
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
Sirkuit Euler pada graf G1 : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a
Graf G2 dan G3 tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
G2 dan G3 mempunyai >2
simpul berderajat Ganjil
Semua simpul pada a
G1 berderajat Genap d b 1 2 a b
e c 4 5 c d e
f
G1 G2 G3
3 Lintasan dan Sirkuit Euler
(a) dan (b) graf semi-Euler (a) dan (b) mempunyai 2
(c) dan (d) graf Euler simpul berderajat Ganjil
(a)
(a) (b)
(b)
3 (c)
(c)
5
4 1 4
3 4 5 6 6 7
Semua simpul
(e) dan (f) mempunyai >2
pada (c) dan (d) a
simpul berderajat Ganjil
berderajat Genap(d)
d b (e) 1 2 (f) a b
3
(d) (e) (f)
e c 4 5 c d e
f
LINTASAN DAN SIRKUIT HAMILTON (HAMILTON PATHS AND CIRCUITS)
Suatu lintasan x0, x1, …, xn-1, xn, pada suatu Suatu sirkuit x0, x1, …, xn-1, xn, x0 (dengan
Graf G = (V, E) disebut Lintasan Hamilton n > 1) pada suatu graf G = (V,E) disebut
Sirkuit Hamilton (Hamilton circuit) jika
(Hamilton path) jika V = { x0, x1, …, xn-1, xn }
x0, x1, …, xn-1, xn merupakan Lintasan
dan xi ≠ xj untuk 0 ≤ i < j ≤ n.
Hamilton.
a b
d
G
e c
d
Contoh 2 Lintasan dan Sirkuit Hamilton
d c
G
a b
d c
G
Contoh 3 Lintasan dan Sirkuit Hamilton
b g
a
Tentukan apakah Graf G memiliki
sirkuit Hamilton! Jika tidak,
bagaimana dengan lintasan
d c e f Hamilton?
G
• Suatu graf dengan sebuah simpul berderajat satu tidak mungkin memiliki
sirkuit Hamilton
• Jika suatu simpul pada graf memiliki derajat 2 maka semua ruas yang insiden
dengan simpul tersebut harus menjadi bagian dari sirkuit Hamilton
• Jika suatu sirkuit telah melewati suatu simpul dan 2 dari ruas yang insiden
dengan simpul tersebut telah digunakan, maka simpul tersebut dan semua
sisa ruas yang insiden dengannya tidak perlu lagi dipertimbangkan untuk
menjadi bagian dari sirkuit Hamilton
Teorema DIRAC
• Jika G adalah suatu Graf Sederhana (Simple Graph) dengan n buah simpul
dan 𝑛 ≥ 3 sedemikian sehingga derajat dari masing-masing graf
setidaknya 𝑛/2, maka G memiliki suatu sirkuit Hamilton
a b • deg (a) = 3
• deg (b) = 3
• deg (c) = 2
G • deg (d) = 2
d c • n/2 = 4/2 = 2
Graf berbobot (Weighted Graphs)
• Graf dimana pada ruasnya ditetapkan suatu nilai (bobot)
• Bobot yang dimaksud dapat bermakna berbagai hal, misalnya jarak dari suatu kota ke
kota lain, waktu tempuh penerbangan dari suatu kota ke kota lain, biaya perjalanan
dari suatu kota ke kota lain, waktu respons komputer, dsb.
Newark
Newark
G1 20
G2 $0.60
42 Woodbridge
Trenton $1.00 Woodbridge
Trenton
35
30 $0.75
60 40 Asbury Park $0.70
$0.00 Asbury Park
Camden 75 $0.00
Camden $1.25
55 Atlantic City
$1.25 Atlantic City
85 45
$0.00 $0.75
Cape May
Cape May
Masalah lintasan terpendek (shortest path)
Lintasan Terpendek Dari
Satu Tempat Ke Tempat
Lain
IP routing untuk
menentukan Open
Shortest Path First
(OSPF)
Jejaring Sosial –
Suggestion List Of Friends
b 5 d
6
4 Gunakan Algoritma Dijkstra untuk
8 z
a 1 2 menentukan lintasan terpendek antara
2 3 simpul a dan z pada Graf G1
c 10 e
G1
Contoh 1 Pengunaan Algoritma Dijkstra untuk
Menentukan Lintasan Terpendek (bag. 2)
1 2 3
b ∞ d∞ b 4(a) d∞
b 5 d
4 5 6 4 5 6
4 6 8 8 z ∞
0 a 1 2 z ∞ 0 a 1 2
a 1 8 2 z
2 2 10 3 2 10 3
3
c 10 e c ∞ e ∞ c 2(a) e ∞
S0 = ∅ S1 = {a}
b 3 (a,c)
8 d 8 (a,c, b)
4 5 6 9 b d
5
0 a 1 8 2 z 13 (a, c, b, d, e) 6
4
a 1 8 2 z
2 10 3
2 3
c 2 (a) e 10 (a,c, b, d) c 10 e
S6 = {a, c, b, d, e, z}
Contoh 2 Pengunaan Algoritma Dijkstra untuk
Menentukan Lintasan Terpendek (bag. 1)
Newark
20
Trenton
42 Woodbridge G1 merupakan graf berbobot yang
35 merepresentasikan jalan utama di New
30
60 40 Asbury Park Jersey dan jarak antar kotanya.
Camden 75 Gunakan Algoritma Dijkstra untuk
55 Atlantic City menentukan lintasan terpendek dari
85 45 Newark ke Camden.
Cape May
G1
Contoh 2 Pengunaan Algoritma Dijkstra untuk
Menentukan Lintasan Terpendek (bag. 2)
Newark
2 Newark 0
1 20
S0 = ∅ 20
42 Woodbridge
Trenton 42 Woodbridge ∞
35 ∞ Trenton
30 35
60 40 Asbury Park
30
75 60 40 Asbury Park ∞
Camden
∞ Camden 75
55 Atlantic City
85 45 55 Atlantic City ∞
Cape May 85 45
Cape May ∞
Contoh 2 Pengunaan Algoritma Dijkstra untuk
Menentukan Lintasan Terpendek (bag. 3)
3
Newark 0 4 Newark 0
S2 = {Newark,
S1 = {Newark} 20 20
Woodbridge}
42 Woodbridge 20 (Newark) 62 (N,W) 42 Woodbridge 20 (Newark)
∞ Trenton
Trenton
35 35
30 30
60 40 Asbury Park ∞ 40 Asbury Park 55 (N, W)
60
∞ Camden 75 75
80 (N,W)
55 Atlantic City ∞ 55 Atlantic City ∞
Camden
85 45 85 45
Cape May ∞ Cape May ∞
Contoh 2 Pengunaan Algoritma
5 Newark 0
S3 = {Newark,
Dijkstra untuk Menentukan Lintasan
Woodbridge, Asbury 20 Terpendek (bag. 4)
Park}
42 Woodbridge 20 (Newark)
62 (N,W) Trenton 6
35 Newark 0
30
40 Asbury Park 55 (N, W) S4 = {Newark,
60
Woodbridge, Asbury 20
75
Park, Trenton}
80 (N,W) Camden 55 Atlantic City 130 (N, W, AP) 42 Woodbridge 20 (Newark)
85 45 62 (N,W) Trenton
35
Cape May ∞ 30
40 Asbury Park 55 (N, W)
60
75
85 45
Cape May ∞
Contoh 2 Pengunaan Algoritma Dijkstra untuk
Menentukan Lintasan Terpendek (bag. 5)
7 Newark 0 Newark
S5 = {Newark, Woodbridge,
Asbury Park, Trenton, 8 20
Camden} 20
42 42 Woodbridge
Woodbridge 20 (Newark) Trenton
62 (N,W) Trenton
35
35 30
30 40 Asbury Park
40 60
60 Asbury Park 55 (N, W)
Camden 75
75
55 Atlantic City
80 (N,W) Camden 55 Atlantic City 130 (N, W, AP) 85 45
85 45
Cape May
Cape May 165 (N, W, C)
Kalamazoo 58
133 Hamiltonian Circuit dengan bobot
total minimal pada graf berbobot,
G1 Toledo komplit dan tidak berarah
Contoh 1 Traveling Salesman Problem (bag. 1)
Saginaw
• Asumsikan salesman mulai perjalanan di
113 Detroit
Grand Rapids 137 142 98 • Periksa semua kemungkinan perjalanan
yang mungkin untuk mengunjungi 4
kota lainnya tepat 1 kali dan kembali ke
167 147 Detroit
56
Detroit • Terdapat total 24 buah circuit yang
135 mungkin yaitu (5-1)!
• Urutan yang terbalik (misal ABCDE dan
Kalamazoo 58 EDCBA) akan memberikan total bobot
133 ( jarak tempuh) yang sama, sehingga
sisa 12 circuit yang harus diperiksa
G1 Toledo
Contoh 1 Traveling Salesman Problem (bag. 2)
Saginaw
113
Grand Rapids 137 98
142
167 147
56
Detroit
135
Kalamazoo 58
133
G1 Toledo
1 2 3 4
2 1 2 1 4 2
3 4 3 4 3 1
3 3 1 4 2 4 3
4 2 4 2 3 4 1 4 1 3 2 1 1 2 1 2 3
4 3 4 2 3 2 4 3 4 1 3 1 4 1 4 2 1 2 1 3 1 2 3 2
Contoh 2 Traveling Salesman Problem
a
b • Selesaikan Masalah TSP pada G1
3
dengan cara menentukan bobot
5
total untuk semua Hamiltonian
2 6
circuit yang mungkin dan
4
menentukan yang menghasilkan
d 7 c bobot total paling minimal.
G1
a
b
Rute Bobot Total 3
a,b,c,d,a 18 5
a,b,d,c,a 19 2 6
a,c,b,d,a 17 4
d 7 c
G1
Daftar Pustaka
Suryadi, H.S. Teori Graf Dasar, Jakarta: Gunadarma
Discrete Mathematics and Its Applications (3rd edition). Kenneth H Rosen. McGraw-Hill Inc. Singapore,
1995
L Toscano, S Stella, and E Milotti, Using graph theory for automated electric circuit solving, [tersedia:
https://core.ac.uk/download/pdf/53745212.pdf]
Batas/definisi yang erat hubungannya dengan analisis jaringan kerja adalah sbb:
• Kegiatan (activity) merupakan bagian dari lingkup proyek yang memiliki waktu awal dan akhir, sehingga
untuk melaksanakannya memerlukan sumberdaya (waktu, uang, tenaga, dll)
• Jaringan kerja (network) merupakan grafik yang menggambarkan urutan kegiatan-kegiatan proyek,
termasuk hubungan yang satu dengan yang lain.
• Kejadian (even) merupakan tanda selesainya satu atau lebih kegiatan
• Jalur (path) merupakan garis yang menghubungkan kegiatan pada jaringan kerja
• Jalur kritis (critical path) merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan
mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek
Data Aktivitas
Pada Proses
Produksi Jamu
Dengan
Prosedur
CPPOB
2. Estimasi Waktu Penyelesian Proyek
- Ditentukan oleh tim proyek berdasarkan konsensus bersama antar anggota tim atau pengalaman
proyek sejenis
- Dua pendekatan estimasi:
(a) Menggunakan 3 nilai : Optimistik (a), Umum (m), dan
Pesimistik (b) PERT
(b) menggunakan 1 nilai waktu, digunakan untuk proyek yang sudah ada waktu rata-rata (waktu
baku)
CPM
Penentuan Estimasi Waktu Menggunakan Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Te = (a + 4m + b)/ 6
Atau
Jika kegiatan (i, j) kritis maka S atau TF = 0 dan jika S atau TF = 0 maka kegiatan (i, j) kritis.
Bukti: Dari persamaan (9) TF = LC - EC , yang dapat dituliskan sebagai LC - EC + ES – ES atau dengan
persamaan (10) diperoleh TF = (LC – ES ) – FF . Berdasarkan persamaan (5), jika kegiatan (i, j) kritis maka LC =
ES , sehingga TF = – FF . Karena FF 0 maka TF = 0. Sebaliknya jika TF = 0 maka LC = EC , sehingga LC –
ES = EC – ES , ruas kiri menjadi SL dan ruas kanan = ES + D – (ES + D ) sehingga SL = 0 dengan
menambahkan ESi pada kedua ruas di persamaan LCj = EC maka dengan cara sama diperoleh SL = 0 sehingga
terbukti kegiatan (i, j) kritis.
Dari pembuktian terlihat pula jika (i, j) kritis maka SF atau FF = 0, tetapi hal sebaliknya tidak berlaku. Solusi
analisis jaringan kerja dengan metode CPM didasarkan pada kuantitas ES , LC , EC , LS , TF dan FF .
Solusi Dengan Metode PERT
● Penyusunan jadwal dengan melibatkan tiga nilai estimasi dari durasi setiap kegiatan dikenal sebagai
metode PERT (Project Evaluation and Review Technique).
● Ketidakpastian penentuan durasi setiap kegiatan dalam metode PERT dicerminkan dengan tiga nilai
estimasi yaitu waktu optimistis, waktu yang paling mungkin dan waktu pesimistis dari durasi setiap.
● Ketiga nilai ini diperoleh berdasarkan pengalaman manajer produksi dalam memperkirakan lamanya
waktu proses sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya.
● Prosedur metode PERT untuk mendapatkan solusi analisis network:
1. Representasi data network berupa pasangan (i, j) untuk setiap kegiatan yang terlibat dan
representasi grafis berupa (diagram anak panah) dari semua aktifitas dalam suatu proyek
2. Perkiraan durasi setiap kegiatan berupa waktu tercepat ( optimistis) a, waktu terlama b
(pesimistis) dan waktu yang paling mungkin terjadi (ekspektasi) m. Sehingga dengan tiga perkiraan
itu, distribusi durasi suatu kegiatan dapat diasumsikan mengikuti distribusi normal. Dengan
parameter distribusi adalah: rerata durasi dari setiap kegiatan: dan yaitu
variansi dari durasi untuk setiap kegiatan/aktivitas.
Solusi Dengan Metode CPM
Selain nilai ES di setiap simpul, nilai LF di setiap simpul sebagaimana yang terdapat pada metode
PERT diperlukan juga:
1. Nilai LS , kegiatan (i, j) dihitung dengan formula: LF = LF – D
2. Nilai EC , waktu tercepat menyelesaikan kegiatan (i, j) dihitung dengan formula EFij = ES + D
3. Nilai S atau TF , Total float dari kegiatan (i, j) dihitung dengan formula:
TF = LF – ES – D atau
TF = LF – EC atau
TF = LS – ES .
4. Nilai SF atau FF free float dari kegiatan (i ,j) dihitung dengan formula:
FF = ES – ES – D atau FF = ES -
EF .
⚫ Penggabungan Solusi CPM dan PERT : PERT TYPE SYSTEM
Tujuan :
Menentukan rute optimum dari Kecamatan
Ngaliyan ke Kecamatan Sampangan
sehingga mempunyai jarak terpendek.
Persoalan optimasi dalam konteks algoritma greedydisusun oleh elemen-elemen sebagai berikut:
a. Himpunan kandidat, C. Himpunan ini berisi elemen-elemen pembentuk solusi. Pada setiap
langkah, satu buah kandidat diambil dari himpunannya.
b. Himpunan solusi, S. Merupakan himpunan dari kandidat-kandidat yang terpilih sebagai solusi
persoalan. Himpunan solusi adalah himpunan bagian dari himpunan kandidat.
c. Fungsi seleksi – dinyatakan sebagai predikat SELEKSI – merupakan fungsi yang pada setiap
langkah memilih kandidat yang paling mungkin untuk mendapatkan solusi optimal. Kandidat yang
sudah dipilih pada suatu langkah tidak pernah dipertimbangkan lagi pada langkah selanjutnya.
d. Fungsi kelayakan (feasible) – dinyatakan dengan predikat LAYAK – merupakan fungsi yang
memeriksa apakah suatu kandidat yang telah dipilih dapat memberikan solusi yang layak, yakni
kandidat tersebut bersama-sama dengan himpunan solusi yang sudah terbentuk tidak melanggar
kendaara yang ada.
e. Fungsi obyektif, merupakan fungsi yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi.
Prosedur Algoritma Greedy
a. Periksa semua sisi yang langsung bersisian dengan simpul a. Pilih sisi yang
bobotnya terkecil.Sisi ini menjadi lintasan terpendek pertama, sebut saja L(1).
c. Dengan cara yang sama, ulangi langkah 2 untuk menentukan lintasan terpendek
berikutnya.
Graf dari node A sampai dengan node L dan bobot tiap-tiap sisi
(bobot menyatakan jarak dari setiap node satu ke node lain).
Tata letak fasilitas adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik untuk menunjang proses
produksi, dengan menempatkan mesin atau fasilitas penunjang lain secara efektif dan efisien pada
area yang telah disediakan, sehingga dapat meminimasi pergerakan dari fasilitas satu kefasilitas
lainnya, dengan memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Luas dan bentuk bangunan
2. Area untuk penempatan mesin/fasilitas penunjang produksi lainnya
3. Ruang untuk pergerakan material
4. Area penyimpanan
5. Ruang pergerakan pekerja
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (Heragu, 2008) dinyatakan bahwa metode Graph
Theoretic Approach dapat digunakan untuk merancang tata letak pabrik dengan mengidentifikasi
Maximal Planar Adjacency Graph (PAG).
Metode Graph Theoretic Approach digunakan dengan cara trial and error dan mempertimbangkan
total momen untuk menentukan kedekatan masing-masing departemen.
Graph Theoretic Approach merupakan salah satu algoritma heuristik yang dikembangkan oleh
Stefan Hetzl dan Peter Mutzel, untuk mengidentifikasi Maximal PlanarAdjacency Graph (PAG).
Departemen-departemen yang harus saling berdekatan dapat diketahui melalui Maximal PAG
tersebut.
Contoh Kasus
⚫ Kasus : Usulan perbaikan Tata Letak Pabrik di PT. A Dengan Metode Graph Theoretic Approach (Elly
Setia Budi, Julius Mulyono, Dian Retno Sari Dewi). Jurnal I lmiah Widya Teknik Vol. 13 - No. 1 -
Tahun 2014. ISSN 1412-7350.
⚫ Deskripsi Kasus:
⚫ Tempat penelitian dilakukan pada PT. A, sebuah industri yang bergerak pada bidang manufaktur yang
memproduksi furniture dan merupakan perusahaan job shop. Beberapa macam produk yang
dihasilkan, seperti meja belajar dan meja komputer. Layout lantai produksi PT. A tidak pernah berubah
secara signifikan dari awal pendirian. Selama ini hanya dilakukan peletakan mesin baru pada area
yang kosong. Pada lantai produksi PT. A akan dilakukan perancangan tata letak yang dapat
meminimasi total momen perpindahan yang terjadi dengan menggunakan Graph Theoretic Approach.
Layout usulan didapatkan dengan membuat Maximal PAG dari beberapa iterasi, kemudian dianalisis
lebih lanjut untuk mencari solusi dari permasalahan ini.
Langkah-langkah Pembuatan Maximal PAG dengan Metode GTA
1. Tentukan pasangan mesin dalam flow matrix yang memiliki aliran perpindahan terbesar.
Letakkan node-node tersebut dalam PAG baru dan hubungkan.
2. Dari baris node-node yg terhubung tersebut pada flow matrix, carilah node yang belum ada di
PAG dan memiliki aliran perpindahan terbanyak dengan node yang telah terhubung di PAG.
3. Perbarui PAG dengan menghubungkan node terpilih dengan node-node pada PAG (yang terpilih
pd langkah ke-1). Hal iniakan membentuk triangular face pada PAG. Pilihlah permukaan ini dan
lanjutkan ke langkah ke-4.
4. Dari setiap kolom pada flow matrix, dimana node belum ada di PAG, lakukan penjumlahan dari
aliran masuk ke baris yang ada di node-node dari permukaan segitiga terpilih. Pilihlah kolom
dengan jumlahan terbesar. Perbarui PAG dengan meletakkan node di antara permukaan terpilih
dan hubungkan node tersebut dengan node-node dari permukaan terpilih tersebut. Hal ini akan
membentuk 3 permukaan segitiga baru.
5. Secara arbiter, pilihlah salah satu permukaan yang telah terbentuk dan lanjutkan ke langkah ke-
4. Kemudian ulangi langkah ke-5 sampai semua node telah masuk ke dalam PAG.
Pengumpulan Data
⚫ Data yang diperlukan meliputi data yang berkaitan dengan proses produksi, massa masing-
masing part yang akan dipindahkan, total momen perpindahan awal, luasan lantai produksi,
hingga penataan departemen yang digunakan pada lantai produksi di PT. A.
⚫ Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada pihak perusahaan yang
bersangkutan dan observasi langsung pada perusahaan terkait. Produk yang dijadikan objek
penelitian adalah seluruh produk yang biasanya diproduksi hingga saat penelitian dilakukan.
⚫ Produk yang menjadi obyek adalah meja komputer (GT47476, OL61611, AF85885) dan meja
belajar (P12133, H43477). Produk bersifat knockdown. Bahan baku utama yang digunakan
adalah kayu PB (Particle Board) dan pipa besi.
Data Parts Produk
Data Permintaan Produk Per Bulan Data Routing Process Masing-masing Part
From To Chart
Flow Matrix
Hasil Iterasi dengan Menggunakan GTA
⚫ 2. Menggambarkan dual dari maximal PAG untuk mengetahui departemen yang seharusnya berdekatan. Dari dual
maximal PAG dapat digambarkan layout usulan dengan mengikuti langkah algoritma heuristik baru yang
mempertimbangkan bobot antar masing-masing departemen. Setelah itu dilakukan perhitungan total momen
perpindahan dari layout usulan untuk dibandingkan dengan total momen perpindahan layout awal.
Step 1 : Gambarlah permukaan seluruh departemen dalam bentuk persegi
Step 2 : Carilah departemen yang paling banyak dilalui oleh aliran produksi. Depertemen (i)
tersebut akan menjadi pusat dan diletakkan di bagian tengah pada penggambaran layout
usulan. Tandai i = i* , artinya departemen yang telah terpilih tidak dapat dipilih kembali.
Step 3 : Pemilihan departemen selanjutnya dilihat dari Dual Maximal PAG. Pilih
departemen yang bersinggungan langsung dengan garis lengkung departemen sebelumnya
(i*). Akan terdapat beberapa pilihan departemen.
Step 4 : Pilih salah satu departemen baru (i) dengan melihat bobot perpindahan terbesar yang
terhubung dengan departemen sebelumnya (i*).
Step 5 : Letakkan departemen berikutnya yang terpilih pada salah satu sisi departemen pusat
tersebut. Jika bobot antar hubungan departemen adalah yang paling besar, maka usahakan
peletakkannya segaris (dilihat dari titik berat) karena perhitungan jarak menggunakan
rectilinear. Serta beri garis penghubung antar departemen yang menunjukan tingkat
kedekatan. Warna merah (tingkat 70-100% dari bobot terbesar) menunjukkan sangat dekat,
warna biru(tingkat 40-70% dari bobot terbesar) menunjukkan dekat, warna hijau (tingkat
10-40% dari bobot terbesar) menunjukkan cukup dekat, dan warna kuning (tingkat 0,5-10%
dari bobot terbesar) menunjukkan biasa. Hal inididasari oleh bobot perpindahan antar
departemen.
Step 6 : Pemilihan departemen berikutnya
mempertimbangkan bobot terbesar yang terkait pada
⚫ 3. Usulan layout yang baru disesuaikan dengan
departemen-departemen yang telah dipilih sebelumnya. keadaan luas dan jumlah mesin perusahaan. Setiap
Letakkan seluruh departemen hingga menjadi layout perpindahan yang terjadi dihitung secara rectilinear
Area Allocatiaon Diagram (AAD) yang belum memiliki
dimensi (belum menggunakan ukuran departemen yang dan diasumsikan perpindahan dimulai dan diakhiri
sesungguhnya). pada titik berat (centroid) mesin.
Step 7 : Ubah bentuk dari setiap departemen yang
berbentuk persegi, menjadi ukuran yang sebenarnya.
Perhatikan juga jika ada jarak yang ditentukan untuk
aisle.
C D
C D C D
Beri nama semua Gambar semua ruas Ruas dapat digambar tanpa ada ruas
simpul graph tanpa ada yang yang berpotongan.
berpotongan. Jadi, graph tersebut merupakan graph
planar.
Graph Planar
Beberapa jenis graph Apakah semua graph tersebut
merupakan
Cn: Cycle dengan n simpul
graph planar?
Kn: Graph lengkap dengan n simpul
Km,n: Graph biparti lengkap dengan m+n simpul
Tn: Pohon dengan n simpul
Wn: Graph roda (wheel) dengan n+1 simpul
Graph Planar
Cn: Cycle dengan n simpul
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K3,3
K12 K1,3 K2,2 K2,3 Tidak Planar
Km,n adalah graph planar jika tidak mengandung graph bagian K3,3
Graph Planar
Tn: Pohon dengan n simpul
W3 W4
REGION II
REGION I
Region Pada Graph Planar
Derajat Region pada graph planar ditentukan oleh panjang
perjalanan tertutup yang membatasi region.
REGION II
REGION I
Derajat (REGION I) = 5.
Derajat (REGION II) = 5.
Region Pada Graph Planar
Jumlah derajat semua region pada graph planar sama dengan dua
kali banyaknya ruas graph tersebut.
REGION II
REGION I
Jumlah ruas = 5 Derajat (REGION I) = 5.
Derajat (REGION II) = 5.
Jumlah derajat region = 10
Region Pada Graph Planar
Ada berapa region pada graph G = (V,E)?
Hitung derajat setiap regionnya.
Apakah jumlah derajat region sama dengan dua kali jumlah ruas graph?
G = (V,E) I
A B Derajat (REGION I) = 3.
III
Derajat (REGION II) = 3.
Derajat (REGION III) = 3.
II IV
Derajat (REGION IV) = 3.
C D Jumlah derajat region = 12
E = 6
Formula Euler Pada Graph Planar
Pada graph planar G=(V,E) berlaku n(V) - n(E) + n(R) = 2.
dimana
n(V) : banyaknya simpul.
n(E) : banyaknya ruas.
n(R) : banyaknya region.
Formula Euler Pada Graph Planar
Diketahui graph planar G=(V,E).
G=(V,E) Jelas bahwa
II n(V) = 4
A B
n(E) = 6
III
I Terdapat 4 (empat) region,
IV
yaitu region I, II, III, IV.
C D Jadi, n(R) = 4
I
I
A B
II III
IV
III II IV
C D
Pewarnaan Graf (Graph Coloring)
Pewarnaan Graf adalah pemberian warna terhadap simpul dari graf sedemikian sehingga dua simpul
yang berdampingan (atau bertetangga) mempunyai warna yang berbeda (atau tidak sama). Dikenal juga
sebagai pewarnaan simpul (Vertex Coloring).
C
Kita katakan graf G berwarna n bila graf tersebut menggunakan n warna.
Contoh 1:
K3
K2
A A B A B
G1 G2 G3
G1 berwarna 1
G2 berwarna 2 3 buah graf berbeda
G3 berwarna 3
Pewarnaan Graf (Graph Coloring)
Contoh 2: 3 buah graf yang sama, tetapi menggunakan jumlah warna yang berbeda
G1 G2 G3
G1 berwarna 4
G2 berwarna 3
G3 berwarna 2 TANTANGAN pada pewarnaan graf ini adalah Penggunaan Jumlah Warna
yang paling sedikit
Bilangan Kromatik
Penggunaan Jumlah Warna pada graf yang paling sedikit dikenal dengan bilangan Kromatik.
Jumlah minimum warna yang dibutuhkan dalam pewarnaan graf G disebut bilangan Kromatik dari G.
G B
F B
E B
F C
E C
D C D E D
K5 K6 K7
G1
G2
Graf G1 dan G2 (berupa graf Tree / Pohon)
memiliki bilangan kromatik 2
Bilangan Kromatik
Contoh 6:
B3,3 K3,3
Graf B3,3 merupakan Graf Bipartisi, Sedangkan Graf K3,3 merupakan Graf Bipartisi Lengkap.
Keduanya memiliki bilangan kromatik 2
Bilangan Kromatik
Contoh 6:
B3,3 K3,3
Graf B3,3 di atas dapat dipartisi menjadi 2, yakni partisi kiri dan partisi kanan. Sedangkan Graf K3,3 di atas
dapat dipartisi menjadi 2, yakni partisi atas dan bawah
Graf Bipartisi memiliki bilangan Kromatik 2
Teorema:
Pernyataan berikut adalah ekivalen:
(1) G Berwarna 2
(2) G adalah Bipartisi
(3) Setiap sirkuit dalam G mempunyai panjang genap
H B
F B G B
E B
G C
F C
E C
F D
D C E D
D E
C5 C6 C7 C8
Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin
Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna
Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru
D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin
Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1
Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru
D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin
Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1 W2 W2
Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru
D C
Algoritma Welch Powell
Contoh : Langkah 2: Ambil Warna baru. Warnai simpul yang belum berwarna dari
A urutan terkiri sampai dengan terkanan, sebanyak mungkin
Simpul A B C D E
E B Derajat Simpul 4 3 3 3 3
Warna W1 W2 W3 W2 W3
Langkah 3: Ulangi langkah 2 bila masih ada simpul yang belum berwarna
dengan menggunakan warna baru
D C
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna
G C
F D
E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W1
G C
F D
E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2
G C
F D
E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3
G C
F D
E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3 W4
G C
F D
E
Sebuah ketidakakuratan dalam
penggunaan Algoritma Welch Powell
Simpul A B C D E F G H
A
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W3 W1 W2 W3 W4 W5
G C
F D
H B
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W1 W2 W3 W5 W2 W3 W5
G C
F D
Untuk Ujian Akhir Semester, Anda diminta untuk menyusun jadwal ujian tersebut. Guna
meningkatkan prestasi mahasiswa, maka jadwal tersebut dibuat sedemikian sehingga setiap
mahasiswa maksimal hanya mengikuti ujian 1 mata kuliah dalam 1 hari. Sedangkan untuk
mempercepat proses koreksi, dialokasikan jumlah hari pelaksanaan ujian seminimal mungkin.
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
1
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
7 2
6 3
5 4
6 3
5 4
6 3
5 4
6 3
5 4
7 2
Simpul 2 4 6 1 3 5 7
Derajat Simpul 4 4 4 3 3 3 3
Warna
6 3
7 2
Simpul 2 4 6 1 3 5 7
Derajat Simpul 4 4 4 3 3 3 3
Warna W1 W1 W1 W2 W2 W2 W2
6 3
Bilangan kromatiknya 2
5 4
Jadi, banyak minimum hari berbeda yang dibutuhkan ada 2, yaitu:
Hari ke-1 jadwal ujian MK 2,4,6 (SIA, PBO, SBP)
Hari ke-2 jadwal ujian MK 1,3,5,7 (Graf dan Analisis Algoritma, SBD 1, IMK, Grafik Komputer)
Contoh Permasalahan 2:
Ada 6 jenis zat kimia yang perlu disimpan di gudang. Beberapa pasang dari zat itu tidak dapat disimpan
di tempat yang sama, karena campuran gasnya bersifat eksplosif. Untuk zat-zat semacam itu perlu
dibangun ruangan-ruangan terpisah yang dilengkapi ventilasi dan penyedot udara keluar yang berlainan.
Jika lebih banyak ruangan dibutuhkan, berarti lebih banyak biaya yang dikeluarkan. Karena itu perlu
diketahui berapa banyak minimal ruangan yang diperlukan untuk dapat menyimpan semua zat kimia itu
dengan aman.
Berikut ini adalah daftar pasangan zat kimia yang tidak dapat disimpan di tempat/ruangan yang sama.
Zat kimia tidak dapat bersama dengan zat kimia
A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C
F B, D
Berapa banyak minimal ruangan berbeda untuk menyimpan semua zat kimia itu secara aman?
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C
F B, D
D
Model Graf diperoleh dengan membuat simpul yang
mewakili Zat Kimia
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C
F B, D
D
Model Graf dilanjutkan dengan membuat ruas yang
mewakili Zat Kimia yang tidak dapat saling bersama dalam
sebuah ruangan
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
A
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
A B, D
B A, D, E, F
C E
D A, B, F
E B, C E C
F B, D
Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
Simpul B D A E F C F B
Derajat Simpul 4 3 2 2 2 1
Warna
D
A
Berikut ini tabel yang menunjukkan hubungan antara simpul, derajat simpul, dan warna.
Simpul B D A E F C F B
Derajat Simpul 4 3 2 2 2 1
Warna W1 W2 W3 W2 W3 W1
Bilangan kromatiknya 3 E C
Jadi, banyak minimum ruang berbeda atau terpisah yang
dibutuhkan ada 3, yaitu:
ruangan 1 menyimpan zat B dan C
D
ruangan 2 menyimpan zat D dan E
ruangan 3 menyimpan zat A dan F
Contoh Permasalahan 3:
Pada penggambaran peta lahan seperti di bawah ini, dikehendaki dapat terlihat jelas batas lahannya.
Untuk maksud itu, maka lahan tersebut akan diberi warna. Yang diinginkan adalah penggunaan jumlah
warna seminimal mungkin.
B
A
K
D E
C
G H
F
I J
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
K
D E
C
G H
F
I J
Langkah Penyelesaian:
Model Graf dilanjutkan
dengan membuat ruas yang
mewakili Lahan-lahan yang
B tidak boleh berwarna sama
A
K
D E
C
G H
F
I J
Model Graf dari Permasalahan
B
A
K
D E
C
G H
F
I J
Simpul K E F B C D G H I A J
Derajat Simpul 8 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3
Warna W1 W2 W2 W3 W3 W1 W1 W3 W3 W2 W2
K
D E
C
G H
F
I J
Simpul K E F B C D G H I A J
Derajat Simpul 8 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3
Warna W1 W2 W2 W3 W3 W1 W1 W3 W3 W2 W2
K
D E
C
G H
F
I J
Proses pengembalian hasil model graf
ke permasalahan semula
B
A
K
D E
C
G H
F
I J
Hasil Pemberian Warna Lahan
B
A
K
D E
C
G H
F
I J
Contoh Permasalahan 4:
Berikut ini diminta untuk memberikan warna pada ruas yang ada, dimana ruas-ruas yang menempel
(incidence) dengan simpul yang sama, harus memiliki warna yang berbeda.
G1 G2 G3
Pemberian warna pada ruas, merupakan bentuk pewarnaan graf yang diimplementasikan pada obyek
ruas dari graf
Langkah Penyelesaian:
1. Buat Model Graf dari permasalahan tersebut
2. Mencari solusi dengan menggunakan algoritma Welch Powell
B B
Model Graf diperoleh dengan
membuat simpul yang
E
mewakili Ruas
F
A C A C A C
D D B
G1 G2 G3
Langkah Penyelesaian:
B B
Model Graf dilanjutkan
dengan membuat ruas yang
E
mewakili ruas-ruas yang tidak
F boleh berwarna sama
A C A C A C
D D B
G1 G2 G3
Model Graf dari Permasalahan
B B
E
F
A C A C A C
D D B
G1 G2 G3
Simpul A B C D E F
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2 W3 W3
G2
B B
Penyelesaian Model Graf
menggunakan Algoritma
E
Welch Powell, diperoleh hasil
F seperti di atas dan di bawah
A C A C A C
D D B
G1 G3
Simpul A B C D Simpul A B C
Derajat Simpul 2 2 2 2 Derajat Simpul 2 2 2
Warna W1 W2 W1 W2 Warna W1 W2 W3
Simpul A B C D E F
Derajat Simpul 4 4 4 4 4 4
Warna W1 W2 W1 W2 W3 W3
G2
B B
Pewarnaan yang telah
dilakukan pada Model Graf
E
sesuai hasil Algoritma Welch
F Powell seperti di atas dan di
A C A C A C bawah
D D B
G1 G3
Simpul A B C D Simpul A B C
Derajat Simpul 2 2 2 2 Derajat Simpul 2 2 2
Warna W1 W2 W1 W2 Warna W1 W2 W3
Proses pengembalian hasil model graf
ke permasalahan semula
:
B B
E
F
A C A C A C
D D B
G1 G2 G3
Hasil Pemberian Warna Ruas
G1 G2 G3
Teorema dalam pewarnaan ruas
Teorema 1
Jika G adalah graf sederhana yang derajat maksimum simpulnya adalah m,
maka bilangan kromatiknya (G) adalah m (G) m+1
Hubungan antara banyaknya simpul graf lengkap dan bilangan kromatik untuk graf itu dapat dirumuskan dalam
teorema berikut ini.
Teorema 2
(Kn) = n, jika n ganjil dan n > 1
(Kn) = n-1, jika n genap
Teorema 3
Jika G adalah graf sederhana bipartisi yang derajat maksimum simpulnya adalah m,
maka (G) = m.
Daftar Pustaka
Suryadi, H.S. Teori Graf Dasar, Jakarta: Gunadarma
Discrete Mathematics and Its Applications (3rd edition). Kenneth H Rosen. McGraw-Hill Inc. Singapore,
1995
L Toscano, S Stella, and E Milotti, Using graph theory for automated electric circuit solving, [tersedia:
https://core.ac.uk/download/pdf/53745212.pdf]
Pemodelan Masalah 5
dengan graf Pohon: 3
Masalah Pohon 4 Penerapan Pohon
Rentangan Minimal Berakar
Pohon Rentangan
(Spanning Tree)
G raf
Adalah struktur diskrit yang terdiri
atas simpul dan ruas yang
menghubungkan simpul-simpul.
G raf
Secara umum graf dapat didefinisikan sebagai
kumpulan simpul yang dihubungkan dengan ruas
Pohon ( Tree )
Pohon (Tree) adalah graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit.
T1 T2 a
a b
b
a b a b
c d
c d
c d c d
e f
e f
e f e f
bukan pohon
pohon pohon bukan pohon
Graf Terhubung & Sirkuit
o Suatu Graf G disebut terhubung apabila untuk
setiap dua simpul dari graf G selalu terdapat jalur
yang menghubungkan kedua simpul tersebut.
T4
T3
T1 T2 a
a b
b
a b a b
c d
c d
c d c d
e f
e f
e f e f
a b a b
c d
c d
c d c d
e f e f
e f e f
a b a b
c d
c d
c d c d
e f e f
e f e f
a b a b
c d
c d
c d c d
e f e f
e f e f
3 d c v w
G1 G2 G3
G1 G2
G1 G2 G3
w
T1 u T2
T1 & T2 bukan Graf Pohon
x
y Karena Mengandung Sirkuit
T5 T6 w
u
Graf Pohon
1. terhubung
x 2. tidak mengandung sirkuit.
y
v
w
T1 u T2
T1 & T2 bukan Graf Pohon
x
y Karena Mengandung Sirkuit
T3 u T4 w
T5 T6 w
u
Graf Pohon
1. terhubung
x 2. tidak mengandung sirkuit.
y
v
w
T1 u T2
T1 & T2 bukan Graf Pohon
x
y Karena mengandung Sirkuit
T5 T6 w
u
e1 e2
PERIKSA !!
e7 Apakah Graf T adalah POHON ?
e3
e6 e5 e4
Graf T
dengan 8 simpul (n = 8) & 7 ruas (n-1)
1
T adalah Pohon
T terhubung & tidak mengandung sirkuit
e1 e2
e7 e3
e6 e5 e4
Graf T
dengan 8 simpul (n = 8) & 7 ruas (n-1)
1
T adalah Pohon
T terhubung & tidak mengandung sirkuit
e1 e2
e7 e3 2
e7 e3 2
T1 T2
POHON
POHON
d c
c d
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya
jika terdapat satu dan hanya satu jalur
diantara setiap pasang simpul dari Graf G.
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya
jika terdapat satu dan hanya satu jalur
diantara setiap pasang simpul dari Graf G.
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya
jika terdapat satu dan hanya satu jalur
diantara setiap pasang simpul dari Graf G.
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya a b
jika terdapat satu dan hanya satu jalur Pasangan simpul (a,b)
1 Jalur a,c,b
diantara setiap pasang simpul dari Graf G. 2 Jalur a,d,b
3 Jalur a,d,c,b G
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya a b
jika terdapat satu dan hanya satu jalur Pasangan simpul (a,b)
1 Jalur a,c,b
diantara setiap pasang simpul dari Graf G. 2 Jalur a,d,b
3 Jalur a,d,c,b G
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan hanya a b
jika terdapat satu dan hanya satu jalur Pasangan simpul (a,b)
1 Jalur a,c,b
diantara setiap pasang simpul dari Graf G. 2 Jalur a,d,b
3 Jalur a,d,c,b G
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d
a b
T1
d c
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan Pasangan simpul (a,b) a b
hanya jika terdapat satu dan hanya Jalur a,c,b
satu jalur diantara setiap pasang Jalur a,d,b
Jalur a,d,c,b
simpul dari Graf G. G
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c T2 adalah pohon
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d Pasangan simpul (a,c) Jalur a,c
a b b
a
T1 T2
d c
c d
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan Pasangan simpul (a,b) a b
hanya jika terdapat satu dan hanya Jalur a,c,b
satu jalur diantara setiap pasang Jalur a,d,b
Jalur a,d,c,b
simpul dari Graf G. G
T1 adalah pohon
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d T2 adalah pohon
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,a,c
a b b
a
T1 T2
d c
c d
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan Pasangan simpul (a,b) a b
hanya jika terdapat satu dan hanya Jalur a,c,b
satu jalur diantara setiap pasang Jalur a,d,b
Jalur a,d,c,b
simpul dari Graf G. G
BUKAN
T1 adalah pohon POHON
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b T2 adalah pohon d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d Pasangan simpul (a,c) Jalur a,c
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,a,c
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,a,d
a b b
a
T1 T2
POHON
POHON
d c
c d
G bukan pohon
Suatu Graf G adalah Pohon jika dan Pasangan simpul (a,b) a b
hanya jika terdapat satu dan hanya Jalur a,c,b
satu jalur diantara setiap pasang Jalur a,d,b
Jalur a,d,c,b
simpul dari Graf G. G
BUKAN
T1 adalah pohon POHON
Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b T2 adalah pohon d c
Pasangan simpul (a,c) Jalur a,d,c Pasangan simpul (a,b) Jalur a,d,b
Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d Pasangan simpul (a,c) Jalur a,c
Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,c Pasangan simpul (a,d) Jalur a,d
Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d Pasangan simpul (b,c) Jalur b,d,a,c
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,d Pasangan simpul (b,d) Jalur b,d
Pasangan simpul (c,d) Jalur c,a,d
a b b
a
T1 T2
POHON
POHON
d c
c d
Kesimpulan
Sifat-sifat (properti) pohon
Misalkan G = (V, E) adalah graf terhubung dan tak-berarah dan jumlah simpulnya n.
b
c d
e
f g
k
h i j
l m
Terminologi pada Pohon Berakar
a
2 Lintasan (path)
b
c d
Lintasan dari a ke j adalah a, b, e, j.
Panjang lintasan dari a ke j adalah 3. e
f g
k
h i j
3 Saudara kandung (sibling)
f adalah saudara kandung e, tetapi g bukan l m
b
c d
e
f g
k
h i j
l m
Terminologi pada Pohon Berakar
4 Derajat (degree)
Derajat sebuah simpul
adalah jumlah upapohon (atau jumlah anak)
pada simpul tersebut.
8 Tingkat (level) b 1
c d
e 2
f g
k 3
h i j
4
l m
R: pohon Berakar
Pohon Berakar (rooted tree)
Simpul bukan akar, yang berderajat nol Akar (root) dari R
disebut daun.
r
Simpul d, h, f, i & j
disebut simpul DAUN
(Berderajat Nol)
R: pohon Berakar
KEDALAMAN (LEVEL)
Level 1
Level 2
Level 3
R: pohon Berakar
Pohon & 2 buah pohon berakar POHON BERAKAR
yang dihasilkan dari pemilihan dua Simpul Akar : b
simpul berbeda sebagai akar ( b & d)
POHON
POHON BERAKAR
Simpul Akar : e
Simpul D A U N Simpul Akar : b
Simpul bukan akar, yang berderajat nol
disebut daun.
Simpul Daun:
a, c, f, g & h
Simpul Akar : e
Simpul Daun:
g, h, a, c & f
pohon 4-ary
Pohon n-ary
Pohon berakar yang setiap simpul
cabangnya mempunyai paling banyak p
pohon 3-ary
pohon 2-ary
Pohon Biner ( pohon 2-ary/ Binary Tree )
A. Adalah pohon n-ary dengan n = 2
B. Setiap simpul di dalam pohon biner mempunyai
paling banyak 2 buah anak
C. Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak
kanan (right child)
Pohon Biner ( pohon 2-ary/ Binary Tree )
A. Adalah pohon n-ary dengan n = 2
B. Setiap simpul di dalam pohon biner mempunyai
paling banyak 2 buah anak
C. Dibedakan antara anak kiri (left child) dan anak
kanan (right child)
B1 B2
B1 & B2 adalah dua buah pohon biner yang berbeda
B1 B2
daun → operand
simpul dalam → operator
a:c b:c
a >c c>a b>c c>b
KT BENDA KT KEADAAN
G T1 T2 T3 T4
Pohon Rentangan (spanning tree)
❖ Setiap graf terhubung mempunyai paling sedikit satu
buah pohon rentangan.
❖ Pohon Rentangan dari graf terhubung
adalah upagraf (subgraph) merentang
yang berupa pohon.
Graf G
4 Simpul
6 Ruas
Pohon Rentangan Minimum
❖ Graf terhubung-berbobot mungkin mempunyai lebih dari 1 pohon rentangan.
❖ Pohon rentangan yang berbobot minimum –dinamakan pohon rentangan
minimum (minimum spanning tree).
a a
45
55 d d
25 30 25 30
c h c h
b b
40 20 40 20
50
5 15 5 15
g g
e e
35 10 10
f f
Aplikasi Pohon Rentangan
1. Jumlah ruas jalan seminimum mungkin yang
menghubungkan semua kota sehingga setiap kota
tetap terhubung satu sama lain.
Bagaimana membangun suatu jaringan pipa sistem pengiriman air untuk beberapa
desa. Jaringan pipa tersebut akan dibangun di antara desa-desa tersebut dengan
biaya seekonomis mungkin.
Pemodelan Masalah
Pohon Rentangan Minimal
Kita dapat memodelkan masalah ini menggunakan graf berbobot, dengan:
simpul mewakili desa
ruas mewakili jalur pipa yang mungkin dipasang di antara dua desa,
bobot mewakili biaya pembuatan pipa pada jalur yang diwakili oleh
ruasnya.
1. Graf haruslah terhubung karena seluruh desa harus dilalui pipa tersebut.
2. Graf tidak boleh mengandung sirkuit, karena alasan ekonomis, sehingga graf ini harus
berupa pohon rentang.
3. Pilih salah satu dari pohon rentang yang dapat dibuat, yang paling ekonomis (jumlah
total bobotnya paling kecil: pohon rentang minimal)
Pemodelan Masalah
Pohon Rentangan Minimal
Masalah 2:
“Sebuah perusahaan berencana membangun jaringan komunikasi yang
menghubungkan 5 komputer pusat nya. Setiap pasang komputer pusat ini dapat
dihubungkan dengan saluran telepon yang disewa. “
Kita bisa mengatasi masalah ini dengan mencari pohon rentangan yang menghasilkan jumlah bobot ruas
pohon minimal. Pohon rentangan seperti itu disebut
a 𝑒4 d
a 5 d
𝑉 = {a, b, c, d}
3
1 2 2 6
4 4
b c b c
3 2 4 6
a 5 d a 5 d
Jumlah bobot= 11 Jumlah bobot= 15
Masalah Pohon Rentangan Minimal
b c b 4 c
5 6 3
2 6 2
a 5 d a d
Jumlah bobot= 13 Jumlah bobot= 9
b c
3
7 6 Maka pohon rentangan minimal
dari graf G1 adalah subpohon yang ke 6,
a 5 d dengan jumlah bobot paling kecil, yaitu
Jumlah bobot=14 2+3+4=9
Masalah Pohon Rentangan Minimal
Algoritma
Penyelesaian Masalah Pohon
Rentangan Minimal
Dua algoritma untuk membangun pohon rentangan
minimal.
Algoritma Prim Algoritma greedy adalah prosedur yang membuat
pilihan optimal di setiap langkahnya.
Algoritma Kruskal
Konsep greedy tidak menjamin bahwa solusi optimal
global/keseluruhan dihasilkan. Namun algoritma
Keduanya dilakukan dengan secara berturut-turut Prim dan Kruskal adalah algoritma greedy yang
menambahkan ruas dengan bobot terkecil dari ruas menghasilkan solusi optimal.
pohon tersebut dengan syarat tertentu.
Keduanya merupakan algoritma greedy.
Algoritma Prim dan Kruskal
1. Konsep dasar yang digunakan dalam algoritma Prim adalah pada setiap langkah,
pilih ruas dari graf G yang berbobot minimal yang terhubung dengan pohon yang
telah terbentuk, dan tidak membentuk sirkuit.
2. Konsep dasar yang digunakan dalam algoritma Kruskal adalah pada setiap
langkah, pilih ruas dari graf G yang berbobot minimal (tidak harus terhubung
dengan pohon yang sudah tebentuk), dan ruas tersebut tidak membentuk sirkuit.
3. Mungkin ada lebih dari satu pohon rentangan minimal untuk suatu graf berbobot
terhubung, tapi bobotnya tetap sama.
4. Algoritma Prim dan Kruskal akan selalu berhasil menemukan pohon rentangan
minimal tetapi pohon rentangan minimal yang dihasilkan tidak selalu unik
Algoritma Prim
1. Mulai dengan memilih ruas dengan bobot terkecil.
2. Secara berturut-turut, tambahkan ruas pohon dengan bobot terkecil
yang bersisian dengan simpul yang sudah ada di pohon (yang tidak
membentuk sirkuit sederhana jika ruas tersebut ditambahkan).
3. Hentikan proses jika n - 1 ruas telah ditambahkan.
Pseudocode Algoritma Prim
procedure Prim(G: weighted connected undirected graph with n
vertices)
T := a minimum-weight edge
for i := 1 to n − 2
e := an edge of minimum weight incident to a vertex in T
and not forming a simple circuit in T if added to T
T := T with e added
return T {T is a minimum spanning tree of G}
Contoh Penerapan Algoritma Prim
Terapkan algoritma Prim
terhadap soal pada slide 9
b 4 c
3
G1 2 6
Jumlah bobot = 2+3+4=9
a 5 d
Contoh Penerapan Algoritma Prim
Graf G2
𝑉 = {a, b, c, d, e, f, g, h, 𝑖, j, k, l }
𝑛 − 1 = 12 − 1 = 11 → 𝑆𝑇𝑂𝑃
Contoh Penerapan Algoritma Prim
Pohon Rentangan Minimal dari graf G2 yang dihasilkan menggunakan algoritma Prim,
dengan total bobot=24:
Algoritma Kruskal
1. Pilih ruas dalam graf dengan bobot minimal.
2. Berturut-turut tambahkan ruas dengan bobot minimal yang tidak
membentuk sirkuit sederhana jika ruas tersebut ditambahkan.
3. Hentikan proses jika n - 1 ruas telah dipilih.
Pseudocode Algoritma Kruskal
procedure Kruskal(G: weighted connected undirected graph with n
vertices)
T := empty graph
for i := 1 to n − 1
e := any edge in G with smallest weight that does not form
a simple circuit when added to T
T := T with e added
return T {T is a minimum spanning tree of G}
Contoh Penerapan Algoritma
Kruskal pilihan ruas bobot
Contoh Penerapan Algoritma
Kruskal
Pohon Rentangan Minimal dari graf G2 yang dihasilkan menggunakan algoritma Kruskal,
dengan total bobot=24:
Daftar Pustaka
Suryadi, H.S. Teori Graf Dasar, Jakarta: Gunadarma
Discrete Mathematics and Its Applications (3rd edition). Kenneth H Rosen. McGraw-Hill Inc.
Singapore, 1995
L Toscano, S Stella, and E Milotti, Using graph theory for automated electric circuit solving, [tersedia:
https://core.ac.uk/download/pdf/53745212.pdf]