Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR DAN ORGANISASI AL-KHAIRAAT

PengurusBesarAlkhairaat

PengurusBesarAlkhairaatmerupakanlembaga yang berpusat di Kota Palu, Sulawesi


Tengah, Indonesia.

FungsidanTugasPokokPengurusBesarAlkhairaat:

Fungsi :

1. MemimpindanmelaksanakanseluruhkegiatanperhimpunanAlkhairaatPusat
2. Menyusundanmenetapkanpedomanpelaksanaan program kerjaAlkhairaat
3. MengangkatdanmemberhentikanKomisariat Wilayah (Komwil)
4. MengangkatdanmemberhentikanKomisariat Daerah (Komda) atasusulKomisariatWiayah
(Komwil)
5. MenetapkanberdirinyaBadanOtonomdanLembagaataspersetujuanKetuaUtamaAlkhairaat
6. Mengatur tata hubungan kerja perhimpunan Alkhairaat
7. Menciptakan hubungan kerja yang kondusif dan harmonis
8. Membuat dan melaksanakan kenijakan teknis operasional
9. Melaksanakan kebijakan dan strategi pengelolaan kekayaan perhimpunan
10. Mengatur hubungan politik organisasi dan kemasyarakatan di lingkungan perhimpunan
Alkhairaat

Tugas pokok :

1. Membuat dan merumusakan keputusan-keputusan serta tindakan organisasi dalam


melaksanakan peraturan-peraturan dan program kerja perhimpunan
2. Mendesain sistem, metode pengelolaan organisasi/manajemen Pendidikan dan dakwah
3. Mendesain sistem dan streategi pengelolaan sumber-sumber pendapatan organisasi, serta
mengorganisasikan upaya penggalian dan pengembangannya
4. Membuat telaah kebijakan, situasi sosial politik di lingkungan internal maupun eksternal
5. Melakukan pendataan seluruh potensi, asset dan sumberdaya perhimpunan
6. Penataan kepegawaian dan tenaga kependidikan
7. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan perhimpunan
8. Melakukan konsolidasi organisasi secara structural sectoral, institusional

Selanjutnya dalam peraturan organisasi No. 04/PO-PBA/2009 tentang tata kerja Pengurus Besar
Alkhairaat pasal 1 ayat (1) disebutkan, bahwa Pengurus Besar Alkhairaat adalah induk
daristruktur pelaksana organisasi secara berjenjang mengurus kegiatan dan al ihwal
keorganisasian di lingkungan perhimpunan Alkhairaat; selanjutnya disebut Pengurus Besar
Alkhairaat berkedudukan di Pusat, Komisaris Wilayah (KOMWIL) berkedudukan di Daerah
Tingkat I (propinsi), atau yang dianggap setingkat dengan itu, Pengurus Cabang (PENGCAB)
berkedudukan di wilayah kecamatan, serta Pengurus Ranting (PENGRANT) berkedudukan di
kelurahan/desa.

Pengurus Besar Alkhairaat berdasarkan keputusan Muktamar ke-IX Alkhairaat, meliputi Ketua
Utama, Dewan Pembena, Dewan Ulama, Dewan Pakar, dan Pengurus Besar Alkhairaat, sebagai
berikut :

a. Dewan Ulama Alkhairaat adalah wadah para alim ulama di lingkungan keluarga besar
Alkhairaat diberikan kedudukan sebagai penasehat kegiatan perhimpunan
1. Mempunyai tugas :
a) Menetapkan dan mengeluarkan fatwa dalam masalah diniyah ke dalam, maupun
ke luar himpunan
b) Memberi nasihat kepada Pengurus Besar, Dewan Pakar, dan Dewan Pembina
diminta atau tidak diminta.
c) Menyiapkan diri mendidik kader-kader ulama
2. Mempunyai kewenangan :
a) Mengadakan pertemuan-pertemuan informal Dewan Ulama
b) Bersama majelis dakwah menyelenggarakan forum-forum pembahasan masalah-
masalah keagamaan dan umat (Bahtsul Masail)
b. Dewan Pembina Alkhairaat adalah wadah para tokoh yang dipandang penting status dan
kedudukannya dimasyarakat, khususnya dilingkungan Keluarga Besar Alkhairaat,
diberikan kedudukan sebagai pengawas kegiatan Pengurus Besar Alkhairaat.
1. Mempunyai tugas :
a) Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas PB Alkhairaat terutama dibidang
keorganisasian, kemasyarakatan dan hubungan-hubungan kelembagaan.
b) Mengawasi kegiatan perhimpunan Alkhairaat terhadap Badan Otonom maupun
Lembaga
2. Mempunyai wewenang :
a) Mengadakan pertemuan-pertemuan informal Dewan Pembina
b) Mengajukan permintaan kepada PB Alkhairaat untuk mengadakan rapat khusus
untuk mendengarkan dan membahas saran-saran dari Dewan Pembina
c. Dewan Pakar Alkhairaat adalah para ahli menurut bidang keilmuan dan profesionalitas
diberikan kedudukan sebagai pemberi saran-saran pengembangan kegiatan perhimpunan
1) Mempunyai tugas :
a) Memberikan masukan dan rekomendasi kepada PB Alkhairaat mengenai
masalah-masalah yang dianggap strategis sesuai keahlian masing-masing.
b) Membantu PB Alkhairaat dalam menyusun konsep-konsep strategi dan
perencanaan
2) Mempunyai wewenang :
a) Mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan pakar
b) Menyampaikan saran-saran kepada PB Alkhairaat dalam menyelesaikan
masalah khusus yang berkaitan dengan pengelolaan aset organisasi dan
pengembangan sumber daya manusia
d. Pengurus Besar Alkhairaat selaku pelaksana sehari-hari kegiatan perhimpunan
menjalankan tugas dan wewenang sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
serta peraturan organisasi yang mengatur tata hubungan kerja antar organisasi dalam
perhimpunan. PB dibantu oleh majelis-majelis untuk menjalankan program khusus dan
strategis hasil Muktamar
Majelis-majelis dibentuk oleh PB sesuai dengan kebutuhan. Dalam PO No.04 pasal 14 ayat
(1) disebutkan terdiri dari majelis Pendidikan, majelis dakwah, majelis organisasi dan
pengembangan SDM

MengaturtatahubungankerjaperhimpunanAlkhairaatMelaksanakankebijakandanstrategipe
ngelolaankekayaanperhimpunanMengaturhubunganpolitikorganisasidankemasyarakatan di
lingkunganperhimpunanAlkhairaat.

SusunanPengurusBesarAlkhairaat:

1. KetuaUmumAlkhairaat : H.S. Ali Aljufrie, MA.


2. SekretarisJendral : Drs. H. RidwanYalidjama
3. BendaharaUmum :

Majelis-Majelis PB Alkhairaat

1. MajelisPendidikanDasardanMenengah
2. MajelisPendidikanTinggi
3. MajelisHubunganLuarNegeri
4. MajelisPerananWanita
5. MajelisDakwahdanPembinaanUmat
6. MajelisHukumdanWakaf
7. MajelisEkonomi
8. Majelis Pembangunan
9. MajelisLitbag
10. Majelis Usaha Sosial
11. MajelisOrganisasi
12. MajelisPerananPemuda
Organisasi :

1. Wanita Islam Alkhairaat

Wanita Islam Alkhairaat (WIA) didirikanpadahariJumattanggal 15 Sya’ban 1348 H / 5


Agustus 1964 yang diprakarsaiolehHj. SyarifahSadiyahbintiIdrusAljufrie, anakdari H.S. Idrus
bin SalimAljufrie, pendiriAlkhairaat.

Organisasiiniberpusat di Palu, Sulawesi Tengah, dengancabang-cabang yang tersebar di


beberapaProvinsi, denganstrukturorganisasimulaidaritingkatProvinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Kelurahan, hingga RW/RT.

TujuanpembentukanWanita Islam alkhairaat (WIA) adalah:

a. Membentukinsan yang berimandanbertakwa, cerdas, arif, bijaksana,


terampildanbertanggungjawabterhadappembangunan, agama, nusadanbangsa.
b. Mendirikandanmengelolapendidikanusiadini (PAUd), Play Grup, Taman Kanak-Kanak,
RaudatulAtfal, sertaPendidikan Al-Quran (TPQ) dariitingkatpusathingga ranting.
c. Membinapondokpesantrenputri.
d. Membinadanmengembangkanpantiasuhandaritingkatpusathinggadaerah.
e. MembinadanmengembangkanpotensisertakemampuanWanita Islam alkhairaat (WIA)
sehinggamampuberpartisipasisecara optimal untukkepentingan agama, nusadanbangsa.
f. Membinaputri-putri Islam sebagaikaderpeneruscita-citaperjuanganbangsa,
sehinggaterciptamasyarakat yang dapatdibanggakan,
yaitumasayrakatadildanmakmurdibawahlindungan Allah SWT.
Sejak didirikan Wanita Islam Alkhairaat (WIA) sampai sekarng dipimpin oleh ketua
umumnya yaitu Hj,Syarifa Sa’diyah binti Idrus bin Salim Al-Jufri, putri pendiri utama
Alkhairaat.
Namun karena kegiatan WIA semakin banyak dan berkembang dan dari segi usia beliau
sudah sepuh, dan kadang-kadang kesehatannya menurun maka muktamar WIA yang ke
V, dilaksanakan tahun 2008, ditetapkan Hj. Syarifa Zahrah bin Yahya istri ketua utama
Alkhairaat sebagai wakil ketua umum Wanita Islam Alkhairaat Pusat Palu mendampingi
beliau.
BeberapaSekretarisWanita Islam Alkhairaat (WIA):
a. HasilMuktamar 1, tahun 1986: Prof. DR. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA.
b. HasilMuktamar 2, tahun 1991: DR. Hj. Norma Dg. Siame.
c. HasilMuktamar 3, tahun 1996: Dra. Hj. Nurmi MK. Maluku.
d. HasilMuktamar 4, tahun 2002: Dra. Hj. Nurmi MK. Maluku.
e. HasilMuktamar 5, tahun 2008: Dra. Hj. Hafshah S. Pattah.
f. HasilMuktamar 6, tahun 2014: Dra. SakinahAljufrie.

Berkenaan dengan fungsi, tugas pokok dan hubungan kerja WIA dalam peraturan organisasi No
03/PO-/PBA/2009 tentang tata hubungan kerja organisasi dalam perhimpunan Alkhairaat pasal 4
menjalankan tugas pokok :

1. Wanita Islam Alkhairaat (WIA) menjalankan fungsinya :


a. mengorganisasikan peran wanita dalam pengembangan syiar islam
b. mengembangkan kemampuan wanita di dalam bidang kepemimpinan
c. Mendorong dan meningkatkan peranan wanita secara aktif dalam pemecahan masalah
kemasyarakatan
d. Mengembangkan dan mengsosialisasikan misi perhimpunan
2. Wanita Islam Alkhairaat (WIA) tugas pokok :
a. melaksanakan rekruitmen anggota dan memperluas wilayah organisasi
b. melakukan konsodilasi internal organisasi
c. melaksananakan pendataan anggota
d. menyelenggarakan dakwah
e. melaksanakan diklat kepemimpinan
f. melaksanakan program patisipatif terhadap pembangunan nasional dan daerah
g. melakukan sosialisasi missi Alkhairaaat
h. penggalian sumber pendanaan
i. hubungan politik dan kemasyarakatan
3. Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokokknya WIA mempunyai hubungan kerja :
a. Hubungan konsultatif dengan ketua utama :
- program kerja
- hubungan politik dan masyrakat
- sosialisasi missi Alkhairaat
b. Hubungan implementatif terhadap intruksi pengurus besar Alkhairaat
- pelaksanaan ketentuan yang mengatur badan otonom pembentukkan,standarisasi
keanggotaan, prosdedur pelaporan terhadap pengurus besar Alkahiraat.
- melaksanakan peraturan organisasi tentang pendirian yayasan, badan unit/usaha
- pelaksanaan program kerja perhimpunan berkaitan dengan peranan WIA dalam
program pendidikan,dakwah,usaha social
c. Hubungan konsultatif dengan pengurus besar Alkhairaat :
- perluasan wilayah organisasi dengan rekruitmen anggota
- program partisipatif terhadap pembanguan nasional daerah
- penggalian dan penggalangan sumber pendanaan
e. Hubungan koordinatif dengan pengurus besar Alkhairaat :
- penyelenggaraan dakwa
- pendataan
- hubungan politik dan kemasyarakatan
f. Hubungan koordinatif dengan yayasan :
Penggalian dan penggalan sumber pendanaan
Menurut peraturan Organisasi No,03/PO-PBA/2009 tersebut, pasal 1 Wanita Islam
Alkhairaat (WIA) ialah badan otonom yang membantu, menghimpun dan
mengembangkan potensi serta memperdayakan wanita di lingkungan keluarga besar
Alkhairaat. (Anggaran Dasar Alkhairaat Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga Alkhairaat
Pasal 13)

2. Himpunan Pemuda Alkhairaat

Menurut peraturan organisasi No. 3/PO-PBA/2009 pasal 1 Himpunan Pemuda Alkhairaat


(HPA) merupakan badan otonom yang membantu, menghimpun dan mengembangkan potensi
serta memberdayakan pemuda di lingkungan keluarga besar Alkhairaat. Hal ini tertuang dalam
peraturan organisasi, Anggaran Dasar Alkhairaat pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga
Alkhairaat pasal 13.

HimpunanPemudaAlkhairaat (HPA) pertama kali dipimpin oleh: 


a. Ketua: H. DR. Hamdan Rampadio, SH, MH.
b. Sekretaris: H. HusenHabibu
c. Bendahara: H. Yahya Al-Amrie

Berkenaan dengan fungsi, tugas pokok dan hubungan kerja Himpunan Pemuda
Alkhairaat (HPA) peraturan organisasi tersebut pasal 5 adalah:

a. Himpunan Pemuda Alkhaiaat (HPA) menjalankan fungsinya:


1) Mengembangkan dan membina kualitas generasi muda Islam
2) Mengorganisasikan peranan generasi muda Islam dalam pengembangan syiar
Islam
3) Mendorong dan meningkatkan peranan generasi muda Islam secara aktif dalam
pemecahan masalah-masalah kemasyarakatan
4) Mengembangkan dan mensosialisasikan misi perhimpunan
b. Himpunan Pemuda Alkhaiaat (HPA) menjalankan tugas pokok:
1) Melaksanakanrekrutmenanggota dan memperluas wilayah organisasi
2) Melakukankonsolidasi internal organisasi
3) Melaksanakanpendataan
4) Mnyelenggarakandakwah
5) Melaksanakankaderisasi
6) Melaksanakankegiatandiklatkepemimpinan
7) Melaksanakan program partisipasiterhadappembangunandaerah dan nasional
8) MelakukansosialisasimisiAlkhairaat
9) Penggaliansumber-sumberpendanaan
10) Hubunganpolitik dan kemasyarakatan
c. Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya, HPA mempunyai hubungan kerja:
1) Hubungan konsultatif dengan ketua umum:
a) Program kerja
b) Hubungan politik dan kemasyarakatan
c) Sosialisasi misi alkhairaat
2) Hubungan implementatif terhadap intruksi pengurus besar alkhairaat
a) Pelaksanaan ketentuan yang mengatur badan otonom; pembentukan,
standarisasi keanggotaan, prosedur pelaporan terhadap pengurus besar
alkhairaat
b) Pelaksanaan peraturan organisasi tentang pendirian yayasan, badan/unit
usaha.
c) Pelaksanaan program kerja perhimpunan berkaitan dengan peranan HPA
dalam program pendidikan, dakwah, usaha sosial.
3) Hubungan konsultatif dengan pengurus besar alkhairaat
a) Perluasaan wilayah organisasi dan rekrutmen anggota
b) Program partisipatif terhadap pembangunan nasional dan daerah
c) Penggalian dan penggalangan sumber-sumber pendanaan
d) Metoda dan pola pengembangan sumberdaya organisasi
4) Hubungan koordinatif dengan pengurus besar alkhairaat
a) Penyelenggaraan dakwah
b) Pendataan
c) Hubungan politik dan kemasyaraktan
5) Hubungan koordinatif dengan badan otonom lainnya dalam lingkungan
perhimpunan alkhairaaat
a) Perluasan wilayah organisasi
b) Pendataan
c) Sosialisasi misi alkhairaat
KetuaHimpunanPemudaAlkhairaat (HPA) saatiniadalah Habib
HusenAlhabsyiecucudaripendiriAlkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua).

1. Ikatan Alumni Alkhairaat (IKAAL)

Menurut peraturan organisasi No. 3/PO-PBA/2009 pasal 1 Ikatan Alumni Alkhairaat


(IKAAL) ialah badan otonom yang membantu, menghimpun potensi dan menyalurkan aspirasi
serta memberdayakan para alumni alkhairaat. Ikatan Alumni Alkhairaat atau yang biasa
disingkat IKAAL merupakan suatu wadah atau organisasi yang anggotanya diambil dari lulusan
atau alumni-alumni dari Alkhairaat. Tujuan dari organisasi ini yaitu mengumpulkan para alumni
Alkhairaat tidak lain untuk menciptakan regenerasi yang bisa menjadi penerus dan
mengembangkan Alkhairaat.

Berkenaan dengan fungsi, tugas pokok dan hubungan kerja Ikatan Alumni Alkhairaat
(IKAAL) dalam peraturan organisasi tersebut pasal 6, adalah sebagai berikut:

a. Ikatan Alumni Alkhairaat (IKAAL) menjalankan fungsinya:


1) Mengorganisasikan peranan alumni alkhairaat dalam pengembangan syiar islam
2) Membangun komunikasi antar alumni alkhairaat
3) Mendorong dan meningkatkan peranan alumni alkhairaat secara aktif dalam
pemecahan masalah-masalah kemasyarakatan
4) Mengembangkan dan mensosialisasikan misi perhimpunan
b. Ikatan alumni alkhairaat menjalankan tugas pokok:
1) Melaksanakan rekruitmen anggota dan memerluas wilayah organisasi
2) Melakukan konsolidasi internal organisasi
3) Melaksanakan pendataan anggota
4) Menyelenggarakan dakwah
5) Melaksanakan program partisipatif terhadap pembangunan nasional dan daerah
6) Melakukan sosialisasi misi alkhairaat
7) Penggalian sumber-sumber pendanaan
8) Hubungan politik dan kemasyarakatan
c. Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya IKAAL mempunyai hubungan kerja:
1) Hubungan konsultatif dengan ketua utama
a) Program kerja
b) Hubungan politik dan kemasyarakatan
c) Sosialisasi mis alkhairaat
2) Hubungan implementatif terhadap intruksi pengurus besar alkhairaat
a) Pelaksanaan ketentuan yang mengatur badan otonom; pembentukan,
standarisasi keanggotaan, prosedur pelaporan terhadap pengurus besar
alkahiraat
b) Pelaksanaan peraturan organisasi tentang pendirian yayasan, badan/unit
usaha
c) Pelaksanaan program kerja perhimpunan berkaitan dengan peranan alumni
dalam program pendidikan, dakwah dan usaha sosial
3) Hubungan konsultatif dengan pengurus besar alkhairaat
a) Perluasan wilayah organisasi dan rekruitmen anggota
b) Program partisipatif terhadap pembangunan nasional daerah
c) Penggalian dan penggalangan sumber-sumber pendanaan
4) Hubungan koordinatif dengan pengurus besar alkhairaat
a) Penyelenggaraan dakwah
b) Pendataan
c) Hubungan politik dan kemasyarakatan
5) Hubungan koordinatif dengan yayasan
a) Penggalian dan penggalangan sumber-sumber pendanaan
b) Program partisipatif terhadap pembangunan nasional
c) Metode dan pola pengembangan sumberdaya organisasi
6) Hubungan koordinatif dengan HPA
a) Perkaderan
b) Diklat kepemimpinan
c) Perluasan wilayah organisasi
d) Pendataan
e) Sosialisasi misi alkhairaat

Telah banyak alumni alkhairaat dan telah mengabdikan diri di berbagai pelosok tanah air
tercinta di Indonesia, bahkan di luar negeri, pada lapangan kerja seperti:

a. Menteri sosial RI
b. Menteri perikanan dan kelautan RI
c. Duta besar Saudi Arabia
d. Gubernur kepala daerah 1 gorontalo
e. Wakil gubernur Maluku utara
f. Bupati Halmahera selatan
g. Pengurus majelis ulama Indonesia (MUI) pusat dan daerah
h. Guru besar universitas islam negeri (UIN) syarif hidayatullah Jakarta
i. Anggota MPR
j. Anggota DPD
k. Anggota DPR RI dan daerah
l. Ketua pengadilan agama
m. Hakim pengadilan agama
n. Hakim pengadilan tinggi agama
o. Kepala kanwil, kepala kandepag dan kepala KUA
p. Direktur program pascasarjana institusi ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
q. Dewan hakim musabah tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional, propinsi dan kabupaten
di Indonesia
r. Pembina para peserta MTQ tingkat nasional, propinsi dan kabupaten di Indonesia
s. Dewan hakim musabaqah fahmi kutub al taurats (MUFAKAT) tingkat nasional, propinsi
dan kabupaten di Indonesia
t. TNI dan POLRI
u. Pengusaha dan karyawan perusahaan
v. Dai di berbagai daerah di Indonesia, atau berbagai Negara tetangga, bahkan di media
elektronik radio dan televise
w. Dan lain-lain.
4. Banaat Alkhairaat

Kelahiran Banaat Alkhairaat dicetuskan pertama kali pada Muktamar IV Wanita Islam
Alkhairaat (WIA) tahun 2002 dengan gagasan awalnya membentuk Perhimpunan Putra-putri
Alkhairaat (P2A). Di saat yang sama pada tahun 2002 Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA)
pada Munas ke-III HPA juga menggagas pembentukan wadah yang sama seperti yang dicetuskan
oleh WIA, maka gagasan pembentukan P2A ini kemudian ditindaklanjuti pada Rakernas HPA
Tahun 2003 dan Rakernas WIA Tahun 2005 yang diimplementasikan dengan surat keputusan
untuk membentuk Kelompok Kerja (Pokja P2A), yang akan mempersiapkan kebutuhan
pembentukan Perhimpunan Putra-putri Alkhairaat.

Berdasarkan adanya Surat Keputusan pada masing-masing lembaga, baik WIA maupun
HPA tentang Pokja P2A, dilakukan pertemuan awal yang diinisiasi oleh unsur yang berasal dari
WIA yang diwakili oleh Nisbah, S.Sos, M.Si dan dari HPA diwakili oleh sahabat Dra. Gusnarib
Wahab, M.Pd dan dihadiri oleh beberapa anggota yang merupakan representasi Departemen
Keputrian WIA dan HPA. Selanjutnya terbentuk susunan Kelompok Kerja (Pokja P2A) yang
terdiri dari:

 Ketua : Nisbah S.Sos, M.Si


 Sekretaris : Aminah Zen, S.Ag
 Divisi Perumusan Kelembagaan :
1. Dra. Gusnarib Wahab, M.Pd
2. Irma Almas, SE
3. Dra. Rugayah, BSA
4. Sy. Rugaiyah Alhabsy, S.Ag
5. Dra. Fauziah Alamri
6. Zulfiah, S.Ag
 Divisi Sosialisasi dan Negosiasi :
7. Sy. Mufidah Al-Jufri, Lc, MA
8. Farha Djavar Nasar
9. Nikmah Alkaf, S.Ag
10.Sy. Syu’ad Al-Jufri, S.Ag
11.Dra. Fachria Bahcmid
12.Dra. Nurlaili Latopada

Menurut Peraturan Organisasi No. 03/PO-PBA/2009 pasal 1, Banaat Alkhairaat adalah


badan otonom yang membantu, menghimpun dan mengembangkan potensi serta
memberdayakan kaum muda perempuan di lingkungan keluarga besar Alkhairaat.

Tujuan organisasi adalah terbentuknya muslimah atau perempuan muda Islam yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, cerdas, bertanggung jawab, dan berguna bagi
agama, bangsa dan negara, terwujudnya kesetiaan terhadap aqidah, asas dan tujuan organisasi
Alkhairaat dalam rangka menegakkan syariat Islam.

Adapun visi dan misi Banaat Alkhairaat yaitu:

Visi : Terbangunnya kritis perempuan muda Islam dalam menegakkan prinsip-prinsip


syariat Islam serta nilai-nilai kemanusiaan demi terwujudnya tatanan sosial
masyarakat yang adil dan sejahtera.

Misi : - Aktualisasi misi Jam’iyat Alkhairaat


13.Membangun kesadaran sosial
14.Meningkatkan pemahaman agama
15.Meningkatkan kemandirian
16.Meningkatkan pengetahuan manajemen dan organisasi

Isi strategi Banaat Alkhairaat adalah:


1. Sistem kaderisasi
2. Penguatan hak-hak sosial dan ekonomi
3. Penguatan kelembagaan
4. Sumber pendanaan yang bersifat tetap

Pengurus Banaat Alkhairaat:

A. Penasehat
1. Ketua Utama Alkhairaat
2. Pengurus Besar Alkhairaat
B. Pembina
o Hj. Sy. Sa’diyah Al Jufri
o Hj. Sy. Zahrah. S. Al Jufri
o Hj. Sy. Balgis Alqadri
o Hj. Sy. Sakinah Al Jufri, S.Ag
o Hj. Fatnah Dhafir, MA
o Hj. Sy. Saichun. A. Al Jufri, S.Ag
C. Pengurus Harian
Ketua Umum : Dr. Hj. Sy. Mufidah Saggaf Al-Jufri, Lc, MA.
Ketua I : Nisbah S.Sos, M.Si
Ketua II : Sy. Syu’ad Al-Jufri, S.Ag
Ketua III : Dra. Zaenab Bajeber
Ketua IV : Sy. Rugayah BSA, S.Ag
Ketua V : Fauziah Alamri, S.Ag
Ketua VI : Ir. Saidah Labado, MP
Sekretaris umum : Sarfikah Dalumula, S.Ag
Sekretaris I : Irmayanti Pellalolo, S.Sos., MM
Sekretaris II : Zulfiah, S.Ag
Sekretaris III : Mawar Zakaria, S.PI, MM
Sekretaris IV : Sy. Rugaiyah Alhabsy, S.Ag
Sekretaris V : Syarifah Waidah Anshar Ismail
Sekretaris VI : Ifat M. Burhan, S.PI
Bendahara Umum : Dra. Ferial Djavar Nasar
Bendahara I : Sakinah Naser, SE, MT
Bendahara II : Sy. Jamilah Alwi Al Jufri
D. Lajnah-lajnah
o Lajnah Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi
Ketua : Irma Almas, SE
Anggota : Jihan Alamri, S.Ag., M.Pd.I
Umi Wahida, S.Sos
Hadijah Panama, S.Kom
Yunita Mardanis
o Lajnah Dakwah dan Pembinaan Anggota
Ketua : Sy. Nikmah Alkaf, S.Ag
Anggota : Farha Djavar Nasar, Lc
Sy. Sa’diyah Ali Alhabsy
Sy. Syifa Ummul Banin
Sy. Rugayyah Muhsin Alhabsy, S.Ag
o Lajnah Pendidikan, Budaya dan Politik
Ketua : Nurhayati, S.Ag., M.Fil
Anggota : Sri Wahyuni, S.Ag
Rahmawati, S.Ag
Nurjannah Kambayang, S.Ag
Fatimah Mansur Baba, S.Ag
o Lajnah Hukum dan Advokasi
Ketua : Mutmainnah Korona
Anggota : Ramlah Dahlan, SH
Ermawati, S.Ag., M.Ag
Fadhan Yalidjama
Lusiana, S.Ag
o Lajnah Sosial, Ekonomi dan Kewirausahaan
Ketua : Nurmarjani Boulembah, SE
Anggota : Sulmikar, SE
Ningsih Kasmudin, SE
Listianingsih, S.PI
Dian Wahyulian Ponolele
o Lajnah Kesehatan dan Lingkungan
Ketua : Dr. Gamar Dhafir
Anggota : Dr. Rani Rudly Lamadjido
Dr. Lulu Al Idrus Sri
Lulu, S.Sos
Balikla, S.PI

Berkenaan dengan fungsi, tugas pokok dan hubungan kerja Banaat Alkhairaat dalam
Peraturan Oragnisasi pada pasal 7 disebutkan sebagai berikut:

1. Banaat Alkhairaat menjalankan fungsi:


 Mengembangkan dan membina kualitas generasi muda perempuan Islam.
 Mengorganisasikan peranan generasi muda perempuan Islam dalam mengembangkan syiar
Islam.
 Mendorong dan meningkatkan peranan generasi muda perempuan Islam secara aktif dalam
pemecahan masalah-masalah kemasyarakatan.
 Mengembangkan dan mensosialisasikan misi perhimpunan.
2. Banaat Alkhairaat menjalankan tugas pokok:
1. Melaksanakan rekruitmen anggota dan memperluas wilayah organisasi.
2. Melakukan konsolidasi internal organisasi.
3. Melaksanakan pendataan anggota.
4. Menyelenggarakan dakwah.
5. Melaksanakan kaderisasi.
6. Melaksanakan kegiatan diklat kepemimpinan.
7. Melaksanakan program partisipatif terhadap pembangunan nasional dan daerah.
8. Melakukan sosialisasi misi Alkhairaat.
9. Penggalian sumber-sumber pendanaan.
10. Hubungan politik dan kemasyarakatan.
11. Melakukan kunjungan secara terencana ke basis massa Alkhairaat.
3. Dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya, Banaat Alkhairaat mempunyai hubungan
kerja:
1. Hubungan konsultatif dengan Ketua Umum:
1) Program kerja
2) Hubungan politik dan kemasyarakatan
3) Sosialisasi misi Alkhairaat
2. Hubungan implementatif terhadap instruksi Pengurus Besar(PB) Alkhairaat:
1) Pelaksanaan ketentuan yang mengatur badan otonom; pembentukan, standarisasi
keanggotaan, prosedur pelaporan terhadap PB Alkhairaat.
2) Pelaksanaan peraturan organisasi tentang pendirian yayasan, badan/unit usaha.
3) Pelaksanaan program kerja perhimpunan berkaitan dengan peranan Banaat Alkhairaat
dalam program pendidikan, dakwah, usaha sosial.
3. Hubungan konsultatif dengan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat:
Perluasan wilayah organisasi dan rekruitmen anggota.

5. Persatuan Guru Alkhairaat (PGA)

Persatuan Guru Alkhairaat (PGA) adalah salah satu badan otonom Alkhairaat yang dibentuk
oleh Dewan Guru Alkhairaat pada tahun ajaran 1968, yang mana tujuan dibentuknya yaitu untuk
menjamin mutu pelajar/tamatan Alkhairaat. Pembentukan badan otonom ini atas sepengetahuan
H. Rustam Arsjad dan sekretaris umum PB (Pengurus Besar) Alkhairaat.

Anda mungkin juga menyukai