Anda di halaman 1dari 7

Mengevaluasi Berbagai Gagasan dalam Karya Ilmiah

Nama Penyusun : .................................................................................


Nama Sekolah : .................................................................................
Tahun : .................................................................................
Jenjang/Kelas : SMA/XI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (90 menit)

Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika
berpikir dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi teks
yang disimak.

Kompetensi Awal:
 Menentukan gagasan yang terdapat dalam karya ilmiah.
 Mengevaluasi gagasan, pesan yang terdapat dalam karya ilmiah.
 Menanggapi gagasan yang disimak dalam karya ilmiah

Profil Pelajar Pancasila:


(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, (2) Mandiri, (3)
Bernalar kritis, Kreatif. (4) gotong royong, (5) kritis
Sarana dan Prasarana:
 Buku, contoh karya ilmiah, video presentasi karya ilmiah, LCD, komputer.
Target Peserta Didik: Reguler

Model Pembelajaran:
Tatap muka

Tujuan Pembelajaran:
a. Peserta didik mampu menjelaskan isi karya ilmiah yang didengar.
b. Peserta didik mampu menanggapi gagasan yang terdapat dalam karya ilmiah yang
disimak dengan benar.

Pemahaman Bermakna:
c. keterampilan menyimak/mendengarkan sangat diperlukan untuk menangkap informasi
berupa gagasan, pikiran, yang terdapat dalam karya ilmiah
d. Keterampilan menanggapi dan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain dari
hasil menyimak karya ilmiah, diharapkan dapat menguatkan karakter sesuai dengan
profil Pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
e. Apa yang kamu ketahui tentang karya ilmiah?
f. Apa Tujuan dibuatnya karya ilmiah?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku Kombi kelas XI
b. Menyiapkan contoh karya ilmiah .
c. Menyiapkan Lembar Kerja peserta didik.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 10 menit

Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.

Langkah-langkah Pembelajaran:

AKTIVITAS PERTEMUAN KE-1


Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan capaian dan  Peseta didik
didik. tujuan pembelajaran. diberi
 Guru mengajak peserta  Peserta didik diberi beberapa penguatan
didik untuk berdoa pertanyaaan pemantik tentang materi terkait
sebelum memulai karya ilmiah pentingnya
pembelajaran.  Peserta didik melakukan tanya aktivitas
 Guru mengecek kehadiran jawab tentang karya ilmiah. menyimak.
peserta didik.  Peserta didik dibagi beberapa  Guru
 Guru menstimulasi kelompok (tiap kelompok terdiri menyampaikan
peserta didik dengan dari 4 sampai 5 orang). simpulan
menyampaikan pesan  Guru memutarkan rekaman pembelajaran.
betapa pentingnya pembacaan karya ilmiah.  peserta didik
memelajari karya ilmiah.  Peserta didik menyimak pembacaan diberi tugas
karya ilmiah dan mendiskusikan menyimak
isinya. pembacaan
 Tiap-tiap kelompok karya ilmiah
mempresentasikan hasil kerja melalui link
kelompoknya secara bergantian. video yang
 Kelompok lain menanggapi. diberikan.
 Guru mengawasi peserta didik  Guru menutup
dalam bekerja di kelompoknya. pembelajaran.
 Guru menilai hasil kerja
kelompok.
 Kelompok dengan nilai tertinggi
diberi bintang atau reward.

AKTIVITAS PERTEMUAN KE-2


Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan capaian dan  Peserta didik
didik. tujuan pembelajaran. menyampaikan
 Guru mengajak peserta  Peserta didik mendengarkan ulasan pertanyaan
didik untuk berdoa penjelasan tentang hakikat karya terkait materi
sebelum memulai ilmiah yang
pembelajaran.  Peserta didik diberikan disampaikan
 Guru mengecek kesempatan mengajukan tanya guru.
kehadiran peserta jawab dengan guru tentang materi  Guru
didik. karya ilmiah. menyampaiakan
 Guru menstimulasi  Guru memutarkan rekaman simpulan
peserta didik dengan pembacaan karya ilmiah. pembelajaran.
beberapa pertanyaan  Peserta didik mendengarkan  Guru
terkait materi pada pembacaan karya ilmiah. menugaskan
pertemuan sebelumnya  Peserta didik menuliskan gagasan peserta didik
tentang karya ilmiah dalam karya ilmiah yang disimak untuk
dan memberikan evaluasinya. mengerjakan
 Beberapa peserta didik soal yang
mempresentasikan hasil terdapat dalam
pekerjaannya dan ditanggapi oleh LKPD
peserta didik lainnya.  Guru menutup
pembelajaran.

Asesmen:
 Menyimak pembacaan karya ilmiah.
 Soal:
PELESTARIAN TERUMBU KARANG DEMI KELANGSUNGAN EKOSISTEM
LAUT

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar akan sumber
LintasLMedia daya laut yang kaya dengan berbagai ekosistem laut, seperti
terumbu karang. Ekosistem terumbu karang mempunyai manfaat
yang bermacam-macam, yaitu sebagai sumber makanan bagi
manusia, digunakan sebagai obat-obatan, sebagai objek wisata
bahari, untuk bahan bangunan, dan sebagai penahan gelombang
Pidailah QR Code di atas
untuk melindungi pantai dari abrasi. Di balik potensi tersebut,
untuk mengakses
audio/video
aktivitas manusia dalam rangka memanfaatkan potensi sumber
daya alam di daerah pantai, baik secara langsung maupun tidak
langsung, sering merusak ekosistem terumbu karang.
Dengan meningkatnya kerusakan terumbu karang, makin menurun pula fungsi terumbu
karang sebagai pelindung pantai dari hantaman ombak serta berkurangnya tempat
perkembangbiakan biota laut lainnya. Pengelolaan terumbu karang tidak hanya dipercayakan
kepada salah satu instansi saja, melainkan harus dilaksanakan secara terpadu, termasuk
masyarakat pengguna. Tanpa keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, termasuk
ekosistem terumbu karang, maka pelaksanaanya tidak akan berhasil.
Masyarakat menganggap pengelolaan terumbu karang hanya instansi pemerintah saja,
sehingga peran masyarakat dalam memanfaatkan potensi terumbu karang disertai pengelolaan
untuk menjaga kelestariannya masih kurang. Mengenai peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup, sebenarnya sudah diatur dalam Undang-undang nomor 23 Tahun
1997. Hal ini diatur dalam pasal 5, 6, 7 pada Undang-undang tersebut yang mengatur hak,
kewajiban, serta peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Dari beberapa potensi pembangunan yang perlu diperhatikan adalah kondisi
lingkungan sebagai tempat manusia berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya mupun makhluk
yang tidak hidup. Merosotnya kualitas lingkungan, menipisnya sumber daya alam, dan timbulnya
berbagai macam masalah lingkungan, dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang lingkungan yang dimiliki, sehingga menimbulkan kerusakan
lingkungan.dalam rangka mengatasi permasalahan lingkungan demi terwujudnya konsep
pembangunan berkelanjutan, maka pemerintah pada saat ini memandang perlu adanya wadah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan melalui peran serta tenaga
penyuluh agar masyarakat selalu berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan (Ariwidodo,
2014).

PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa manfaat terumbu karang bagi kelangsungan ekosistem laut?
2. Bagaimana upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya terumbu
karang?

PEMBAHASAN

1. Manfaat Terumbu Karang bagi Kelangsungan Ekosistem Laut


Terumbu karang adalah gunung kalsium karbonat yang berada di bawah laut. Terumbu
karang terdiri atas karang, batu pasir, dan batu karang padat. Terumbu menjadi pondasi atau dasar
bagi komunitas kehidupan laut yang dinamis dan amat beragam. Adapun karang merupakan
sebagian makhluk pembentuk terumbu, selebihnya adalah organisme yang lain. Mengenai
pembentukan terumbu karang adalah konsep yang diajukan oleh Charles Darwin, teori ini
mengemukakan daur kehidupan terumbu karang. Menurut Darwin, tahap pertama pembentukan
bagian pinggiran karang di sekitar pulau yang kemudian terendam air. Dengan demikian,
terciptalah barrier reef atau karang penghalang. Apabila proses penggenangan terus berlangusng
sampai pulau tersebut tenggelam, maka terbentuklah atoll. Sekalipun memiliki penyangga yang
kuat,karang yang hidup membentuk terumbu ternyata rapuh dan memerlukan kondisi fisik
tertentu.
Ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang, yaitu
suhu, kedalaman, salinitas atau kadar garam, dan gelombang. Suhu ideal agar karang dapat
tumbuh dengan optimal adalah antara 23 derajat sampai 27 derajat. Namun perlu kalian ketahui
bahwa karang tidak bisa hidup pada suhu air yang lebih rendah dari 18 derajat dan lebih tinggi 30
derajat dan sebagian besar karang hidup di perairan dangkal untuk mendapatkan sinar matahari
(Nurmayati, Sugriyati, dan Mansoor, 2006).
Terumbu karang merupakan pelindung fisik terhadap pantai. Apabila terumbu karang
dirusak atau pun diambil karang serta pasirnya secara berlebihan, maka pertahanan pantai pun
akan jebol. Akibatnya, pantai akan terus terkikis oleh pukulan ombak, bahkan pulau kecil pun
akan hilang tenggelam seperti pada pulau Ubi di teluk Jakarta. Sebagai sumber daya hayati,
terumbu karang dapat pula menghasilkan berbagai produk yang mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi, seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, kerang mutiara, dan
sebagainya. Banyak di antara biota penghuni terumbu karang mempunyai nilai niaga yang penting.
Salah satunya yaitu alga atau yang lebih dikenal dengan nama rumput laut.
Dari 555 jenis alga yang terdapat di Indonesia, ada 58 jenis alga yang dimanfaatkan untuk
bermacam keperluan, mulai dari makanan ternak, agar-agar, dan sebagainya. Selain alga, ada
berbagai macam biota-biota laut lainnya, di antaranya, udang karang, kerang mutiara, dan ikan.
Ikan dari terumbu karang yang penting dalam perikanan kita, yaitu ikan ekor kuning dan ikan
pisang-pisang. Selain itu, di terumbu karang banyak sekali jenis-jenis ikan yang warnanya indah
dan mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi sebagai ikan hias.
Terumbu karang yang masih utuh mempunyai nilai estetika yang tinggi dan dapat
dimanfaatkan untuk mendorong industri pariwisata laut. Melihat pentingnya terumbu karang
baik dari nilai ekonomi maupun ekosistem, maka sangat perlu untuk menjaga kelestariannya.
Salah satu ancaman terbesar yang sangat memprihatinkan adalah semakin banyak oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab mencari ikan dengan cara yang mudah dan merusak
kelestarian lingkungan. Demikian pula dampak negatif yang dapat diakibatkan oleh
penambang karang dan pasir dari terumbu karang. Sekali terumbu karang rusak, maka akan
sulit dan memerlukan waktu yang lama untuk memulihkannya kembali. Pertumbuhan karang
batu sangat lambat, hanya beberapa sentimeter saja pertahun. Terumbu karang yang kita lihat
ini adalah hasil karang batu selama ribuan tahun. Untuk melindungi terumbu karang ini telah
dikeluarkan ketentuan konservasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah agar kita semua
dapat ikut menyelamatkan warisan yang nilainya sangat tinggi (Anugerah, 2005).

2. Upaya Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat untuk Berperan dalam


Pengelolaan Terumbu Karang
Dalam rangka pengelolaan ekosistem terumbu karang, di samping penerapan
peraturan perundangan, perlu pula disertai upaya-upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat
untuk berperan dalam pelestarian ekosistem terumbu karang. Adapun kebijakan pemerintah
yang diprogramkan untuk peningkatan kesadaran masyarakat pantai (Romana, 2001), adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pendidikan, pelatihan, dan pembimbingan moral kepada para pelaksana yang
terkait dengan konservasi.
b. Mengembangkan saran dan prasarana yang diperlukan.
c. Menyebarluaskan arti konservasi ekosistem terumbu karang dalam kaitannya dengan
kegiatan di masyarakat dengan segala aspek kebudayaan.
d. Menyebarluaskan teknik pemanfaatan sumber hayati laut dan ekosistem terumbu karang
secara lestari dan budi daya.
e. Melakukan pengawasan dan pembandingan terhadap sumber daya hayati yang telah langka
dan kritis.
f. Meningkatkan penyuluhan dan menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan
tanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya terumbu karang dan ekosistemnya,
melalui bimbingan, pendidikan, dan pelatihan tentang ekosistem terumbu karang
(Supriharyono, 2000).

PENUTUP

Melihat pentingnya terumbu karang bagi ekosistem maupun sebagai sumber daya
ekonomi, maka perlu untuk menjaganya. Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
yang telah dilakukan adalah mengadakan penyuluhan, tetapi penyuluhan yang dilakukan ialah
mengenai lingkungan hidup secara umum, sedangkan penyuluhan khusus mengenai terumbu
karang hampir tidak pernah ada upaya lain yang dilakukan ialah memberikan bimbingan
mengenai pemanfaatan sumber hayati laut dan ekosistem terumbu karang secara lestari dan budi
daya. Hal ini tidak dipatuhi oleh masyarakat karena masyarakat biasanya menginginkan hasil yang
besar dan cepat sehingga pendapatannya juga besar.

1. Mengapa terumbu karang perlu dijaga dan dilestarikan?


2. Apa manfaat terumbu karang bagi manusia dan ekosistem laut?
3. Apa ancaman atau kendala yang dihadapi dalam pelestarian terumbu karang?
4. Apakah judul karya ilmiah tersebut sudah dapat mewakili isinya? Jelaskan!
5. Hal-hal penting apakah yang disajikan pada bagian pendahuluan?

Pelaksanaan Asesmen:
 Proses bekerja secara mandiri
 Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan
dalam modul ajar.

Refleksi Guru:
 Apakah kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil?
 Berapa persen peserta didik dapat mencapai tujuan?
 Apa kriterian bahwa kegiatan belajar berhasil?
 Adakah kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
 Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
 Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2023. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai