MODUL AJAR MENYIMAK Karya Ilmiah
MODUL AJAR MENYIMAK Karya Ilmiah
Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika
berpikir dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi teks
yang disimak.
Kompetensi Awal:
Menentukan gagasan yang terdapat dalam karya ilmiah.
Mengevaluasi gagasan, pesan yang terdapat dalam karya ilmiah.
Menanggapi gagasan yang disimak dalam karya ilmiah
Model Pembelajaran:
Tatap muka
Tujuan Pembelajaran:
a. Peserta didik mampu menjelaskan isi karya ilmiah yang didengar.
b. Peserta didik mampu menanggapi gagasan yang terdapat dalam karya ilmiah yang
disimak dengan benar.
Pemahaman Bermakna:
c. keterampilan menyimak/mendengarkan sangat diperlukan untuk menangkap informasi
berupa gagasan, pikiran, yang terdapat dalam karya ilmiah
d. Keterampilan menanggapi dan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain dari
hasil menyimak karya ilmiah, diharapkan dapat menguatkan karakter sesuai dengan
profil Pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
e. Apa yang kamu ketahui tentang karya ilmiah?
f. Apa Tujuan dibuatnya karya ilmiah?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku Kombi kelas XI
b. Menyiapkan contoh karya ilmiah .
c. Menyiapkan Lembar Kerja peserta didik.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 10 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Menyimak pembacaan karya ilmiah.
Soal:
PELESTARIAN TERUMBU KARANG DEMI KELANGSUNGAN EKOSISTEM
LAUT
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar akan sumber
LintasLMedia daya laut yang kaya dengan berbagai ekosistem laut, seperti
terumbu karang. Ekosistem terumbu karang mempunyai manfaat
yang bermacam-macam, yaitu sebagai sumber makanan bagi
manusia, digunakan sebagai obat-obatan, sebagai objek wisata
bahari, untuk bahan bangunan, dan sebagai penahan gelombang
Pidailah QR Code di atas
untuk melindungi pantai dari abrasi. Di balik potensi tersebut,
untuk mengakses
audio/video
aktivitas manusia dalam rangka memanfaatkan potensi sumber
daya alam di daerah pantai, baik secara langsung maupun tidak
langsung, sering merusak ekosistem terumbu karang.
Dengan meningkatnya kerusakan terumbu karang, makin menurun pula fungsi terumbu
karang sebagai pelindung pantai dari hantaman ombak serta berkurangnya tempat
perkembangbiakan biota laut lainnya. Pengelolaan terumbu karang tidak hanya dipercayakan
kepada salah satu instansi saja, melainkan harus dilaksanakan secara terpadu, termasuk
masyarakat pengguna. Tanpa keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, termasuk
ekosistem terumbu karang, maka pelaksanaanya tidak akan berhasil.
Masyarakat menganggap pengelolaan terumbu karang hanya instansi pemerintah saja,
sehingga peran masyarakat dalam memanfaatkan potensi terumbu karang disertai pengelolaan
untuk menjaga kelestariannya masih kurang. Mengenai peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup, sebenarnya sudah diatur dalam Undang-undang nomor 23 Tahun
1997. Hal ini diatur dalam pasal 5, 6, 7 pada Undang-undang tersebut yang mengatur hak,
kewajiban, serta peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Dari beberapa potensi pembangunan yang perlu diperhatikan adalah kondisi
lingkungan sebagai tempat manusia berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya mupun makhluk
yang tidak hidup. Merosotnya kualitas lingkungan, menipisnya sumber daya alam, dan timbulnya
berbagai macam masalah lingkungan, dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang lingkungan yang dimiliki, sehingga menimbulkan kerusakan
lingkungan.dalam rangka mengatasi permasalahan lingkungan demi terwujudnya konsep
pembangunan berkelanjutan, maka pemerintah pada saat ini memandang perlu adanya wadah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan melalui peran serta tenaga
penyuluh agar masyarakat selalu berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan (Ariwidodo,
2014).
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa manfaat terumbu karang bagi kelangsungan ekosistem laut?
2. Bagaimana upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya terumbu
karang?
PEMBAHASAN
PENUTUP
Melihat pentingnya terumbu karang bagi ekosistem maupun sebagai sumber daya
ekonomi, maka perlu untuk menjaganya. Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
yang telah dilakukan adalah mengadakan penyuluhan, tetapi penyuluhan yang dilakukan ialah
mengenai lingkungan hidup secara umum, sedangkan penyuluhan khusus mengenai terumbu
karang hampir tidak pernah ada upaya lain yang dilakukan ialah memberikan bimbingan
mengenai pemanfaatan sumber hayati laut dan ekosistem terumbu karang secara lestari dan budi
daya. Hal ini tidak dipatuhi oleh masyarakat karena masyarakat biasanya menginginkan hasil yang
besar dan cepat sehingga pendapatannya juga besar.
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan
dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil?
Berapa persen peserta didik dapat mencapai tujuan?
Apa kriterian bahwa kegiatan belajar berhasil?
Adakah kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2023. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.