Anda di halaman 1dari 5

UD.

WIDYA HANDICRAFT
Kerajinan Bambu (Bamboo Craft)
Jl. Ahmad Yani No.66
Desa Gintangan, Kec. Blimbingsari, Kab. Banyuwangi, Prov. JaTim
Email : widyahandicraft1@gmail.com.
www.widyahandicraft.com

Showroom Workshop Product

Membuat Kerajinan Anyaman Bambu Gintangan

Pohon bambu dikenal sejak dulu manfaatnya yang memiliki banyak fungsi sebagai
salah satu bahan bangunan rumah atau pondok. Diantaranya adalah batangnya sebagai
pengganti kayu, baik itu sebagai dinding anyaman, pagar, tiang, usuk, pasak, reng dan
semacamnya. Selain itu, bambu dengan karakteristiknya yang lentur juga dimanfaatkan
menjadi alat-alat dapur setelah dianyam dan dirangkai. Melalui perkembangannya saat ini
tidak hanya alat-alat dapur saja yang dapat dikreasi dari bahan bambu, mulai dari
souvenir, tempat kue, keranjang buah hingga kap lampu unik bisa kita buat sebagai
produk kerajinan kreatif.
Bagaimanakah cara membuat kerajinan anyaman bambu yang berasal dari Sentra
Industri Kerajinan Bambu Desa Gintangan? Mari kita belajar bersama dalam kegiatan
latihan kali ini, berikut bahan dan pedoman cara membuatnya…
A. Bahan Utama
1. Bambu
Bambu yang digunakan adalah jenis Bambu Apus/Pring Tali (Gigantochloa Apus)
karena memiliki karakter fisik dengan ruas yang panjang, berdiameter lebar dan
daging yang tebal. Batang bambu untuk bahan pembuatan kerajinan baik rangka
maupun anyaman lembaran sebaiknya menggunakan pohon bambu yang berusia
satu tahun atau lebih . Namun untuk bahan rangka pada proses pembentukan
sebaiknya menggunakan ruas pada bagian tengah dan pangkal.

2. Lem
Terdiri dari tiga macam lem yaitu lem kuning (lem sponge), lem putih (lem kayu)
dan lem keras/super (lem cair).

3. Pewarna

4. Larutan Peroksida (H2O2)


Digunakan sebagai bahan pengawet agar tidak terserang serangga bambu (nonor
bambu). Selain itu efek sampingnya membuat bambu terlihat lebih bersih.

5. Vernish
Vernish adalah pelapis agar produk lebih tahan terhadap jamur serta membuat
produk terlihat lebih mengkilap dan tampak halus.

B. Bahan Pelengkap
1. Vitrit
Vitrit adalah bagian dalam dari rotan dan tersedia dalam bentuk jadi. Berfungsi
sebagai lis untuk menutup batas sambungan dan tepian anyaman sehingga
produk terlihat lebih rapi.

2. Tali Rotan
Tali Rotan atau “rotan antik” sering digunakan sebagai penghias pada pegangan
keranjang atau pengikat tepian agar lebih kuat.
3. Gantungan
Terbuat dari kayu yang dibubut diperlukan untuk beberapa produk sebagai
pegangan bagaian penutup.

C. Peralatan
1. Gergaji
Digunakan pada saat proses pemotongan batang bambu.

2. Pisau Besar
Pisau besar atau yang biasa kami sebut “bodeng” digunakan untuk membelah
ruas bambu.

3. Pisau Kecil
Lebih dikenal sebagai pisau serut atau “irat” digunakan untuk membelah tipis dan
menghaluskan.

4. Gunting Lancip
Merupakan gunting untuk memotong lembaran anyaman sesuai ukuran dan pola.

5. Gunting Cabang
Sesuai namanya gunting ini digunakan untuk memotong bilah bambu yang lebih
tebal semisal kerangka.

6. Tang
Tang atau “catut” berfungsi menjepit dua bagian bahan yang akan dibentuk
setelah dilem agar merekat kuat.

D. Proses Membuat Kerajinan


1. Menganyam
a. Mulai persiapan, bambu yang dipilih sebaiknya menggunakan bagian batang
pohon bambu yang berusia satu tahun atau lebih namun tidak terlalu tua,
kemudian dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan biasanya dipotong per
ruas.
b. Menyerut bagaian kulit hingga bersih untuk mempercepat proses peguapan
saat dijemur sebentar sehingga ruas bambu lentur dan tidak mudah putus
saat dibelah tipis nantinya.
c. Membelah ruas bambu menjadi beberapa bagian seukuran. Ukuran
tergantung pada motif anyaman lembaran yang akan kita buat.
d. Mengirat tipis perbagian belahan ruas sehingga menghasilkan 7-10 iratan per
belahan.
e. Hasil iratan dijemur sebentar agar iratan tidak mudah pecah dan putus.
f. Setelah iratan dijemur bisa langsung dianyam berbagai motif atau dilakukan
proses pewarnaan terlebih dahulu bila menginginkan motif barwarna-warni.

2. Membuat Kerangka
a. Pertama menyiapkan bagain tengah batang pohon bambu yang dipotong
sesuai ukuran.
b. Membelah potongan tersebut menjadi beberapa bagain dan biasanya
berukuran lebar 2,5 cm perbagain belahan.
c. Membuang bagian kulit dari ujung belahan.
d. Membagi dua bilah belahan bambu tadi menjadi bagian luar (kulitan) dan
bagain dalam (hati).
e. Bagaian kulit diserut untuk memperhalus permukaannya baik bagian luar
maupun dalamnya.
f. Jika ingin membentuk kerangka bulat maka cukup langsung melingkarkan dan
mengikat masing-masing ujungnya satu sama lain sehingga membentuk
lingkaran. Selanjutnya dijemur selama 1-2 hari sampai calon kerangka benar-
benar kering.
g. Jika diinginkan rangka bersegi maka tidak perlu dilingkarkan dan langsung
dijemur lurus-lurus setelah sedikit dihaluskan permukaannya.

3. Merakit
a. Setelah masing-masing bahan siap maka prses selanjutnya adalah prses
perakitan dimana semua bahan disatukan sampai terbetuk produk kerajinan.
b. Proses pertama adalah menentukan produk yang akan kita buat, setelah itu
mengukur kerangka sesuai ukuran produk yang dipilih.
c. Kemudian mengelem bagian-bagian kerangka menjadi menjadi bangun ruang.
d. Memotong anyaman lembaran sesuai pola bangun ruang yang dibentuk. Dan
dilem pada tepi bolak-balik potongan pola.
e. Merekatkan 2 bagian yatu anyaman lembaran pada kerangka.
f. Setelah merekat pada kerangka kemudian dijepit menggunakan bagian hati
belahan kerangka bambu.
g. Setelah itu memasang lis dari rotan vitrit yang sudah dibelah dan dilem ke
bagain-bagian tepi atau sambungan anyaman lembaran sehingga terlihat rapi
sebagai proses akhir perakitan bahan menjadi produk.

4. Finishing
Produk yang sudah jadi dilapisi dengan vernish agar tampak mengkilap dan halus
siap untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai