Anda di halaman 1dari 6

TA

.
.M

GO .,
M

N G I,
S
.E

IA
S S
T
H

A
P I PR
M
E

S I A

T I A S YU
A R E R A
A

P P RIS K

KOY :
B
PENDAHULUAN
Di dalam koperasi, partisipasi anggota juga sangat
diperlukan dalam berbagai kegiatan yang
diselenggarakan koperasi. Apalagi anggota koperasi
merupakan pemilik (owner) sekaligus sebagai pengguna
/ pelanggan (user) koperasi. Artinya bahwa usaha
koperasi memang ditujukan terutama untuk melayani
kebutuhan anggota.
Dengan demikian apabila anggota sebagai pelanggan
utama yang dilayani koperasi tidak berpartisipasi pada
koperasi, tentu usaha yang diselenggarakan koperasi
menjadi sia-sia. Dengan kata lain, potensi usaha
koperasi tersebut menjadi tidak bernilai ekonomi. Oleh
karena itulah, partisipasi anggota dalam kegiatan
koperasi mutlak diperlukan oleh koperasi.
PENGERTIAN
Hanel (1989) membedakan demensi partisipasi anggota
koperasi dengan prinsip identitas anggota.
• Dalam kedudukannya sebagai pemilik, partisipasi para
anggota adalah:
 memberikan kontribusi terhadap pembentukan modal koperasi
(penyertaan modal, pembentukan cadangan, simpanan);
 mengambil bagian dalam menetapkan tujuan,
pembuatan/pengambilan keputusan dan kebijakan, serta
pengawasan.
• Dalam kedudukannya sebagai pengguna/pelanggan,
partisipasi anggota adalah :
- memanfaatkan berbagai potensi dan layanan koperasi
dalam menunjang kepentingan/kebutuhannya.
ASPEK PARTISIPASI
(1) Partisipasi anggota dalam manajemen organisasi,
- penetapan tujuan
- pengambilan keputusan dan kebijakan
- pengawasan/pengendalian;
(2) Partisipasi anggota dalam pemupukan modal
- penyertaan modal
- pembentukan cadangan modal
- simpanan-simpanan;
(3) Partisipasi dalam pemanfaatan layanan usaha koperasi.

Oleh karena itu tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan


koperasi ini dapat dilihat melalui ketiga indikator tersebut.
JENIS PARTISIPASI
A. Partisipasi anggota sebagai pemilik
Pemilik koperasi memiliki kewajiban untuk :
1. Merumuskan tujuan koperasi agar sesuai dengan yang diinginkan oleh anggota.
2. Menetapkan program kerja koperasi sebagai wujud dari langkah-langkah yang
harus ditempuh koperasi, sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
3. Memodali dan membiayai koperasi agar program-progam yang telah ditetapkan
dapat dilaksanakan oleh menejemen koperasi.
4. Mengawasi jalannya koperasi agar selalu berada pada jalur normal, nilai,
prinsip, program kerja dan keputusan-keputusan rapat anggota.
B. Partisipasi anggota sebagai pelanggan
Program-program pelayanan koperasi diselenggarakan untuk anggota. Program-
program itu diputuskan oleh anggota, dibiayai dan domodali oleh anggota juga.
Karena itu anggota harus menggunakan jasa-jasa pelayanan koperasi untuk
kepentingan ekonominya.
C. Partisipasi financial anggota
Partisispasi financial anggota koperasi berbentuk partisispasi modal dan membiayai
organisasi koperasi. Partisispasi anggota di dalam membiayai organisasi koperasi,
berbentuk pemberian margin harga kepada koperasi pada setiap saat anggota
memanfaatkan pelayanan koperasi.
FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI PARTISIPASI

Menurut Ropke (1997) mutu partisipasi anggota tergantung dari tiga


variabel, yaitu:
(1) manfaat yang diterima anggota dari koperasi;
(2) manajemen organisasi berkaitan dengan pemahaman anggota
tentang koperasi; dan
(3) program yang dilakukan koperasi berkaitan dengan layanan
usaha koperasi.
Berdasarkan pendapat Ropke ini dapat dijelaskan bahwa partisipasi
anggota dalam koperasi dipengaruhi oleh:
(4) Manfaat yang bisa diperoleh anggota dari koperasi;
(5) Pemahaman anggota tentang koperasi sebagai akibat dari
pengelolaan organisasi dan manajemen koperai oleh para
pengurusnya;
(6) Mutu layanan usaha koperasi yang telah diprogramkan oleh para
pengelolanya.

Anda mungkin juga menyukai