Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WAHYU ALISA PUTRI

NIM : A2031211026
PROGRAM STUDI : MAGISTER KENOTARIATAN
MATA KULIAH : HUKUM PAJAK
DOSEN PENGAMPU : HENNY NURLAILI, SE.,AK.,BKP

TUGAS HUKUM PAJAK


BAGI CALON NOTARIS

1. Sebagai seorang Calon Notaris, apa yang saudara ketahui tentang Pajak, Subjek Pajak
dan Wajib Pajak. Jawaban dikaitkan dengan Saudara sebagai Calon Notaris dan akan
menjadi seorang Notaris.
Jawab :
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Subjek Pajak adalah orang-orang yang berpotensial untuk membayar Pajak, dikatakan
potensial karena subjek pajak ini diharapkan akan menjadi pembayar pajak. Subjek
Pajak meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan,
badan dan bentuk usaha tetap.
- Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, serta mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Orang pribadi atau badan yang memenuhi kriteria wajib pajak harus melaporkan
pajaknya atas penghasilan, kekayaan, dan properti yang dimiliki.
- Kaitannya berdasarkan Peraturan Ditjen Pajak Nomor : PER-16/PJ/2016, Notaris
merupakan profesi yang tergolong dalam kategori Tenaga Ahli sehingga masuk ke
kelompok penerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan jasa, bukan sebagai
pegawai atau karyawan. Berdasarkan penjelasan ini, profesi Notaris dikenakan Pajak
Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21). Perhitungan PPh Pasal 21 untuk Notaris
mengacu pada Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 Tahun 2008, Terutama
mengenai tariff penghasilan kena Pajak yang dijelaskan pada Pasal 17 ayat 1.

2. Menurut Saudara apakah ada keterlibatan seorang Notaris dalam transaksi pengalihan hak
atas kepemilikan harta berupa tanah dan atau bangunan, dimana dalam transaksi tersebut
ada pajak-pajak yang timbul. Jelaskan Pajak-pajak apa saja yang berkaitan dengan
transaksi pengalihan tersebut.
Jawab :
- Keterlibatan seorang Notaris dalam transaksi pengalihan hak atas kepemilikan harta
berupa tanah dan atau bangunan adalah Notaris tidak terlepas dalam keterkaitannya
dengan pemungutan pajak atas tanah dan bangunan yaitu Pajak Penghasilan (PPh)
dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB). Hal ini karena salah
satu kewenangan khusus yang dimiliki oleh Notaris adalah membuat akta yang
berkaitan dengan pertanahan. Salah satu akta pertanahan yang dapat dibuat oleh
Notaris adalah akta pengalihan hak atas tanah, namun hanya untuk tanah-tanah yang
belum mempunyai status hak yaitu akta Jual Beli Bangunan Rumah Tinggal Dan
Pemindahan Serta Penyerahan Hak (JBDPH). Sedangkan untuk pengalihan hak atas
tanah yang sudah bersertipikat adalah menjadi kewenangan dari Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT).
- Peran Notaris dalam pemungutan pajak merupakan yang sangat besar kepada negara
dalam rangka meningkatkan sumber penerimaan negara yang berasal dari Pajak yang
sebenarnya bukan merupakan kewenangan seorang Notaris sebagaimana diuraikan
dalam UUJN. Notaris sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam bidang
perpajakan juga mempunyai peran yang sangat signifikan karena dari Notaris dapat
diperoleh wajib pajak baru melalui pembuatan NPWP maupun dapat diperoleh data-
data yang akurat mengenai adanya suatu perubahan yang terjadi terhadap Obyek
Pajak melalui akta-akta yang dibuat Notaris.
- Pajak-pajak apa saja yang berkaitan dengan transaksi pengalihan tersebut yaitu :
 PPh adalah singkatan dari Pajak Penghasilan yang tentunya dikenal oleh
setiap warga negara Indonesia. Terlebih lagi oleh Anda yang sedang bekerja
dan memiliki penghasilan dari pekerjaan Anda tersebut. Umumnya pajak
penghasilan yang dibebankan pada penghasilan perorangan adalah PPh Pasal
25 atau PPh 25. Pajak ini tidak hanya dibebankan pada perorangan saja tetapi
juga pada perusahaan dan badan hukum lainnya. Pajak penghasilan ini bisa
dilakukan secara progresif dan proporsional serta regresif. Yang dimaksud
dengan progresif dalam hal ini adalah tarif pemungutan pajak yang
disesuaikan dengan besarnya penghasilan seseorang. Jadi jika penghasilan
Anda semakin besar maka besar pajak penghasilan yang dibebankan kepada
Anda juga semakin besar.
 BPHTB adalah singkatan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan. Perolehan hak
ini adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya
hak atas tanah dan/atau bangunan merujuk ada Pasal 1 angka 41 UU Nomor
28 Tahun 2009.

3. Pak Wilson seorang Notaris. Sudah memiliki NPWP sejak tahun 2017. Kapan paling
lambat Pak Wilson harus melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi untuk tahun pajak
2019?
Jawab :
- SPT Tahunan PPh Orang Pribadi untuk tahun Pajak 2019 wajib dilaporkan paling
lama 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak (Tanggal 31 Maret). Pelaporan SPT Tahunan
Pribadi ini Tahun pajaknya adalah Jangka waktu 1 tahun kalender kecuali bila wajib
Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender dan
dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan adalah Wajib Pajak
Pribadi yang dalam satu tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto
tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
4. Apa yang Saudara ketahui jika Pak Wilson menyampaikan SPT Tahunan tahun pajak
2018 bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan tahun pajak 2019. Pak Wilson
melapor pada tanggal 30 Maret 2020. Jelaskan!
Jawab :
- SPT Tahunan Pajak 2018 tidak bisa disampaikan bersamaan dengan SPT Tahunan
Pajak 2019 karena batas waktu penyampaian SPT Tahunan ini paling lama 3 bulan
setelah akhir tahun Pajak Jadi jika SPT Tahunan tahun Pajak 2018 terakhir di bayar
bulan Maret 2019 sedangkan SPT Tahunan tahun Pajak 2019 terakhir di bayar bulan
Maret 2020.

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai