Anda di halaman 1dari 5

Model Two Stay Two Stray “Dua tinggal dua tamu” yang dikembangkan oleh Spencer Kagan

1992. Struktur Two Stay Two Stray yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada
kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai
dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat
pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan
kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya.

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray bisa memberikan sedikit gambaran
pada siswa mengenai kenyataan kehidupan dimasyarakat, yaitu dalam hidup bermasyarakat
diperlukan hubungan ketergantungan dan interaksi sosial antara individu dengan individu lain
dan antar individu dengan kelompok.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray akan mengarahkan siswa
untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga
menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model
pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas
tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi
siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.

Dalam pembagian kelompok pembentukannya dilakukan secara permanen yang


memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan dengan anggota kelompok lain. Biasanya
pembentukan kelompok dilakukan sebanya 4 orang satu kelompok, sesuai dengan pendapat
Lie (2008) bahwa membentuk kelompok berempat memiliki kelebihan yaitu kelompok
mudah dipecah menjadi berpasangan, lebih banyak ide muncul, lebih banyak tugas yang bisa
dikerjakan dan guru lebih mudah memonitor. Sedangkan kekuangan kelompok berempat
adalah lebih banyak waktu, membutuhkan sosialisasi yang lebih baik, jumlah genap
menyulitkan proses pengambilan suara dan mudah melepaskan diri dari keterlibatan.

Ciri-ciri model pembelajaran Two Stay Two Stray, yaitu:

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi


belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang
berbeda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu

C.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari
model Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan  konsep sendiri dengan


cara memecahkan masalah Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam
melakukan komunikasi dengan tema sekelompoknya
3. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
4. Lebih berorientasi pada keaktifan.
5. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
6. Siswa dapat meningkatkan kemapuan berpikir kritis
7. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
8. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
9. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

Sedangkan kekurangan dari model Two Stay Two Stray adalah:

1. Membutuhkan waktu yang lama


2. Siswa yang tidak terbiasa belajar kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerjasama
sehingga siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok

Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga)

1. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray, maka
sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok-
kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis.
Berdasarkan sisi jenis kelamin, dalam satu kelompk harus ada siswa laki-laki dan
perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri
dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang dan
satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan kelompok heterogen
memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung sehingga
memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan
akademis tinggi yang diharapkan bisa membantu anggota kelompok yang lain.

D.    ASUMSI PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai
berikut.

1. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian
,
desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus
heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan jenis kelamin.

2. Presentasi Guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan
materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3. Kegiatan Kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang
harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan
yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan
klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu mendiskusikan
masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok
menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri.
Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas
menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari
2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing dan
melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

4. Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau
didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa
ke bentuk formal.

5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan

Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam
memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
model TSTS. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil
pembelajaran dengan model TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian
penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

E.     IMPLEMENTASI MODEL TWO STAY TWO STRAY

Model pembelajaran dua tinggal dua tamu (two stay two stray) adalah model pembelajaran
yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan
kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungi atau bertemu antar
kelompok untuk berbagi informasi.

Langkah-langkah model pembelajaran two stay two stray adalah

1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok


2. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk berdiskusi tentang suatu materi tertentu,
guru membantu menjelaskan pada masing-masing kelompok jika ada yang kurang
mengerti
3. Setelah dirasa cukup masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggotanya
untuk diam ditempatnya sedangkan sisanya berjalan-jalan sebagai tamu dalam
kelompok lain
4. Tugas tuan rumah adalah menjelaskan hasil diskusinya kepada setiap tamu yang
datang sedangkan tugas tamu yang datang adalah mencari informasi sebanyak-
banyaknya materi yang didiskusikan oleh kelompok tersebut
5. Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi, anggota kelompok yang jadi tamu
bertugas untuk menyebarkan informasi yang diterimanya dari kelompok ke anggota
dari kelompoknya sendiri
6. Begitu seterusnya bergantian hingga masing-masing anggota kelompok pernah
merasakan peran sebagai tuan rumah maupun tamu
7. Kesimpulan

https://coretanpenacianda.wordpress.com/2013/02/10/model-pembelajaran-two-stay-two-
stray/ diakses pada 11/05/2018 pukul 20.18

Anda mungkin juga menyukai