Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT BANK NEGARA

INDONESIA TBK

Jilly Karamoy
Dolina L. Tampi
Danny D. S. Mukuan

Abstract: The purpose of this research is to analyze and determine the financial performance of PT Bank Negara
Indonesia Tbk, that are reviewed with economic value added method. Based on the results of research and
discussion, can be concluded that PT Bank Negara Indonesia Tbk succeeded in creating a positive economic
value added for the company Rp.1,487,357 (in Million Rupiah) in 2013, Rp.2,237,350 (in millions of rupiah) in
2014, and Rp.2,360,665 (in millions Rupiah) in 2015. The management have been working according to the
wishes of shareholders, so the shareholders can entrust their investment to the company.

Keywords: Economic Value Added

PENDAHULUAN penyusunan rencana usaha perusahaan yang


Dalam hal mempertahankan akan diambil untuk masa yang akan datang demi
keberlangsungan perusahaan, tentunya kelangsungan hidup perusahaan.
perusahaan harus mampu melakukan beragam Pandangan stakeholders terhadap
terobosan agar tetap hidup, salah satunya dengan perusahaan didapat dari informasi laporan
melakukan penjualan saham kepada masyarakat. keuangan yang dinilai dari kinerja keuangan
Penjualan saham dilakukan dengan tujuan untuk perusahaan tersebut. Bagian yang paling
menambah modal kerja perusahaan. Kebutuhan dianalisis investor dalam rangka mengetahui
akan dana dalam jumlah yang besar dan pihak kondisi suatu perusahaan itu sehat atau tidak
kreditur tidak mampu untuk memberikan adalah dari laporan keuangan yang
pinjaman karena berbagai alasan seperti menggambarkan tentang kondisi keuangan
tingginya resiko yang akan dialami jika terjadi perusahaan tersebut. Ditinjau dari sudut pandang
kemacetan, merupakan salah satu alasan manajemen, laporan keuangan merupakan media
perusahaan melakukan penjualan saham. Untuk bagi yang investor dan kreditur untuk
menarik investor tentunya perusahaan harus mengkomunikasikan kinerja keuangan
mampu menunjukan kinerja keuangan yang perusahaan kepada pihak-pihak yang terkait,
baik, karena investor hanya akan berinvestasi sedangakan ditinjau dari sudut pandang
atau membeli saham pada perusahaan yang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat
menunjukan kinerja keuangan yang baik. digunakan untuk mengambil keputusan yang
Para pemegang saham sangat rasional dalam praktik bisnis yang sehat.
berkepentingan untuk mengetahui kondisi Kinerja keuangan sangat diperhatikan
sebenarnya suatu perusahaan, agar modal yang perusahaan sebab ketika kondisi keuangan
ada cukup aman dan mendapatkan tingkat hasil memburuk, pimpinan atau manajemen dapat
pengembalian yang menguntungkan dari segera mengatasinya. Oleh karena itu,
investasi yang ditanamkan kemudian bagi pihak diperlukan penyusunan rencana keuangan yang
manajemen perusahaan, penilaian kinerja baik agar kondisi keuangan pun baik. Untuk
keuangan akan sangat mempengaruhi dalam memahami kondisi keuangan perusahaan,

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 1


diperlukan analisis terhadap laporan keuangan cukup untuk mengetahui apakah telah terjadi
perusahaan. Menurut Weston dan Copeland nilai tambah secara ekonomis dalam
(1995 : 24), laporan-laporan keuangan perusahaannya. Sedangkan bagi penyandang
merupakan kartu angka untuk mencatat dan dana belum yakin apakah modal yang
mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Selain ditanamkan dimasa yang akan datang dapat
itu, pihak manajemen memerlukan suatu alat memberikan tingka hasil yang diharapkan.
penilai kinerja untuk mengevaluasi Untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan
perusahaannya. yang menyeluruh maka perlu dikembangkan
Setiap perusahaan bertujuan untuk suatu alat analisis bekenaan dengan kesehatan
memaksimalkan kekayaan pemegang sahamnya. kinerja keuangan dengan menggunakan
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan pendekatan analisis Economic Value Added
diperlukan untuk menentukan keberhasilan (EVA).
dalam dalam mencapai tujuan tersebut. Konsep EVA pertama kali
Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan diperkenalkan oleh Stewart (1980), salah
laporan keuangan banyak dilakukan dengan seorang managing partner dari sebuah
menggunakan alat ukur kinerja yang kadang perusahaan konsultan manajemen terkemuka
berbeda. Untuk menilai berapa jauh efektivitas yaitu Stern Stewart & Company yang berkantor
operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya pusat di New York. EVA/ NITAMI adalah
diperlukan metode pengukuran tertentu. Salah metode manajemen keuangan untuk mengukur
satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat
melakukan analisis terhadap laporan tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi
keuangannya. semua biaya operasi dan biaya modal (Iramani
Metode yang banyak digunakan untuk dan Febrian, 2005). Metode nilai tambah ini
menilai kinerja perusahaan adalah dengan dapat dijadikan acuan yang lebih baik bagi
mengunakan rasio keuangan, perhitungan rasio pemilik modal untuk memprtimbangkan apakah
keuangan ini dapat dengan mudah dilakukan perusahaan tersebut akan memberikan
namun kelemahan metode ini adalah tidak dapat keuntungan atau kerugian terhadap modal yang
mengukur kinerja keuangan dari sisi nilai diinvestasikan.
perusahaan. Penggunaan rasio keuangan sendiri Menurut O’ Byrne dan Young (2001)
mempunyai kelemahan lain yaitu tidak EVA adalah tolak ukur kinerja keuangan dengan
memperhatikan resiko yang dihadapi perusahaan mengukur perbedaan antara pengembalian atas
dengan mengabaikan adanya biaya modal. modal perusahaan dengan biaya modal. EVA
Untuk mengatasinya, maka dikembangkan merupakan tujuan perusahaan untuk
konsep pegukuran kinerja keuangan berdasarka meningkatkan nilai atau Value Added dari
niai tambah (value Added) yaitu Economic modal yang telah ditanam oleh pemegang saham
Value Added (EVA). Penerapan konsep dalam operasi perusahaan. Oleh karenanya EVA
Economic Value Added dalam suatu perusahaan merupakan selisih laba operasi setelah pajak
akan membuat perusahaan lebih memfokuskan (Net Operating Profit After Tac atau NOPAT)
perhatian pada penciptaan nilai perusahaan. Hal dengan biaya modal (Cost of Capital) konsep
ini merupakan keunggulan Economic Value Economic Value Added (EVA) mampu
Added dibandingkan perhitungan yang lain. menutupi kelemahan dari analisis rasio
Dengan kata lain pengukuran rasio keuangan sehingga kedua alat pengukur kinerja
keuangan diatas pihak manajemen merasa belum

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 2


keuangan dapat membantu pihak- pihak yang untuk memperoleh informasi sehubungan
bersangkutan. dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang
EVA yang positif menunjukkan telah dicapai oleh perusahaan yang
kemampuan manajemen dalam menciptakan bersangkutan”. Dengan begitu laporan keuangan
peningkatan nilai kekayaan perusahaan /pemilik diharapkan akan membantu bagi para penggunan
modal, dan menjadi tolak ukur investor atau (Users) untuk membuat keputusan ekonomi.
calon investor dalam mengambil keputusan Tujuan laporan keuangan menurut
beinvestasi. EVA negatif menyiratkan adanya standard akuntansi keuangan (Ikatan Akuntansi
penurunan nilai kekayaan, dan diikuti dengan Indonesia, 1994) adalah menyediakan informasi
adanya keinginan investor untuk menjual saham yang menyangkut posisi keuangan kinerja serta
atas perusahaan tersebut. Perusahaan dinilai perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
mempunyai kinerja yang semakin bagus bila yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
mampu menghasilkan nilai EVA yang positif. dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen telah Kinerja keuangan adalah suatu kegiatan
menjalankan tugasnya dengan baik. yang dilakukan perusahaan dalam mengukur
Adapun PT Bank Negara Indonesia prestasi perusahaan dan mengunakan modal
(persero) Tbk atau BNI merupakan bank secara efektif dan efisien demi tercapainya
pertama milik negara yang lahir setelah tujuan perusahaan. Penilaian terhadap kinerja
kemerdekaan Indonesia Bank Negara Indonesia perusahaan memiliki banyak metode, Seperti
(BNI) dan telah berdiri selama 69 tahun. BNI yang diungkapkan oleh Widayant (1993),
kembali mencatat sejarah dengan menjual saham “Ukuran yang dipakai dalam penilaian
perdananya kepada masyarakat melalui Bursa kinerja suatu perusahaan selama ini sangat
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya beragam dan kadang berbeda dari industri
(BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah yang satu dengan lainnya”.
perbankan nasional, BNI menjadi bank negara Metode Economic Value Added
pertama yang go-public. merupakan metode analisis yang digunakan
Bersamaan dengan program divestasi dalam mengukur kinerja keuangan. EVA atau
saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru economic value added adalah merupakan ukuran
pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran kinerja yang menggabungkan perolehan nilai
Umum Terbatas (right issue) dengan dengan biaya untuk memperoleh nilai tambah
memperluas komposisi kepemilikan saham tersebut. EVA mencoba mengukur nilaitambah
publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara
kepemilikan public. BNI dituntut untuk mengurangi beban biaya modal (cost of capital)
meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat yang timbul sebagai akibat investasi yang
memberikan nilai lebih kepada pemegang dilakukan.
saham. Konsep EVA merupakan suatu konsep
penilaian kinerja keuanganperusahaan yang
LANDASAN TEORI dikembangkan oleh Stem Stewart & Co, sebuah
perusahaan konsultan manajemen keuangan di
Laporan keuangan menggambarkan Amerika Serikat. EVA adalah metode
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu manajemen keuangan untuk mengukur laba
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu ekonomi dalam suatu perusahaan yang
tertentu. Menurut Munawir (2002) “Laporan menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat
keuangan merupakan alat yang sangat penting tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 3


semua biaya operasi dan biaya modal (Iramani beban sebagai konsekuensi investasi. (2) EVA
dan Febrian: 2005). EVA mencerminkan laba merupakan alat perusahaan dalam mengukur
residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam
modal termasuk modal ekuitas dikurangkan. pengukurannya, yaitu dengan memperhatikan
Menurut Warsono (2003:48), EVA harapan penyandang dana secara adil dimana
adalah perbedaan antara laba operasi setelah derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran
pajak dengan biaya modalnya. Jadi, EVA suatu tertimbang dari struktur modal yang ada dan
estimasi laba ekonomis yang benar atas suatu berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada
bisnis selama tahun tertentu. Dalam menghitung nilai buku. (3) Perhitungan EVA dapat
EVA ada tiga variabel yang penting yaitu dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan
NOPAT (Net Operating Profit After Tax) atau data pembanding seperti standar industri atau
laba setelah pajak, Coc (Cost Of Capital) atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian.
biaya modal dan EVA atau nilai tambah (4) Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar
ekonomis itu sandiri. penilaian pemberian bonus pada karyawan
Manfaat dari penerapan EVA antara lain terutama pada divisi yang memberikan EVA
(Utama, 1997; 12) : (1) Dapat digunakan sebagai lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
penilai kinerja perusahaan yang berfokus pada menjalankan stakeholders satisfaction concepts.
penciptaan nilai (value creation) (2) Dapat (5) Pengaplikasian EVA yang mudah
meningkatkan kesadaran manajer bahwa tugas menunjukan bahwa konsep tersebut merupakan
mereka adalah untuk memaksimumkan nilai ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah
perusahaan serta nilai pemegang saham. (3) digunakan sehingga merupakan salah satu bahan
Dapat membuat para manajer berfikir dan juga pertimbangan dalam mempercepat pengambilan
bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu keputusan bisnis.
memilih investasi yang memaksimumkan Menurut Iramani dan Febrian (2005),
tingkat pengembalian dan meminimumkan EVA mempunyai kelemahan yaitu (1)EVA
tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak
dapat dimaksimumkan. (4) EVA membuat para mengukur aktivitas-aktivitas penentu, seperti
manajer agar memfokuskan perhatian pada loyalitas (2) dan tingkat retensi konsumen. EVA
kegiatan yang menciptakan nilai dan terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor
memungkinkan mereka untuk mengevaluasi sangat mengandalkan pendekatan fundamental
kinerja berdasarkan kriteria maksimum nilai dalam mengkaji dan mengambil keputusan
perusahaan. (5) EVA menyebabkan perusahan untuk menjual dan membeli saham tertentu.
untuk lebih memperhatikan struktur modalnya. Penelitian yang dilakukan oleh Mardiani
(6) Dapat digunakan untuk mengidentifikasi (2012) dengan judul “penilaian kinerja keuangan
kegiatan atau proyek yang memberikan perusahan Menggunakan Analisis Rasio
pengembalian lebih tinggi, daripada biaya keuangan dan Konsep EVA (Economic Value
modalnya. added) Pada PT.HM sampoerna Tbk yang
Menurut Iramani dan Febrian (2005), terdaftar di BEI periode tahun 2009- 2011” hasil
EVA sebagai penilai kinerja perusahaan perhitungannya menunjukan bahwa kinerja
mempunyai keunggulan yaitu: EVA dapat keuangan pada periode tersebut menunjukan
digunakan sebagai penciptaan nilai (value kondisi yang baik, karena Economic Value
creation). Kemudian Ada keunggulan EVA Added (EVA) bernilai positive tiap tahunnya.
yang lain yaitu (1) EVA memfokuskan penilaian Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan
pada nilai tambah dengan memperhitungkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomis

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 4


bagi perusahaan serta mampu memenuhi adalah sama-sama meggunakan metode
harapan pemegang saham dan investor. Economic Value Added(EVA) dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Ni’matul menganalisis laporan keuangan, sedangkan
Mustangidah (2015) dengan judul penelitian perbedaannya adalah pada periode waktu, obyek
“Metode Economic Value Added Untuk Menilai atau perusahaan.
Kinerja Keuangan Bank Pembangunan Daerah
(BPD) DIY Syariah” hasil penelitiannya yaitu METODE PENELITIAN
Secara garis besar Bank BPD DIY syariah Penelitian yang digunakan merupakan
mempunyai kemampuan dalam mengelolah studi kasus yaitu dengan melakukan studi
biaya modal yang dikeluarkan untuk operasional analisis dalam hal ini analisis Economic Value
perusahaan hanya pada 2 tahun terakhir, yaitu Added (EVA) terhadap laporan keuangan
pada tahun 2011 dan 2012 sehingga dapat selama periode 2013- 2015. Penelitian dilakukan
dikatakan bahwa selama 5 tahun (2009 s/d 2013) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
perusahaan hanya dapat memberikan tambahan Pembatasan focus penelitian sangat penting dan
ekonomis pada perusahaan selama 2 periode, berkaitan erat dengan masalah maupun data
yaitu ditahun 2011 dan 2012. Walaupun PT. yang dikumpulkan, dimana focus merupakan
Bank Pembangunan Daerah DIY terbilang pecahan dari masalah. Agar penelitian ini lebih
sebagai badan usaha syariah, dengan terarah dan mudah dalam pencarian data, maka
stakeholders yang mayoritas hanya dari lebih dahulu ditetapkan focus penelitiannya.
kalangan pejabat/ petinggi daerah namun dalam Adapun yang menjadi focus penelitian yaitu
kenyataannya perusahaan ini mampu bersaing Menganalisa kinerja keuangan PT. BNI Tbk
ditengah- tengah menjamurnya bank dengan menggunakan metode Economic Value
konvesional di Indonesia. Added (EVA).
Selajutnya penelitian yang dilakukan Data merupakan informasi – informasi /
oleh Mutia Sari (2015) bahwa hasil perhitungan keterangan yang diperoleh oleh sumber data
dengan menggunakan metode Economic Value pada suatu penelitian dimana data tersebut
Added Pada PT. Bukit Asam (Persero), Tbk digunakan untuk menganalisis serta mencari
periode tahun 2009 – 2013 menunjukan bahwa solusi (alternative) yang tepat dalam
kinerja keuangan dengan metode EVA diperoleh menganalisa permasalahan yang dihadapi.
perusahaan positif pada tahun 2009 dan 2010, Adapun data laporan keuangan yang diperlukan
artinya perusahaan mempunyai nilai tambah bersumber pada data sekunder, yakni melalui
ekonomis, ditahun 2011 perusahaan menunjukan dari berbagai referensi dan publikasi yang
nilai EVA negative, artinya ditahun 2011 berkaitan dengan penelitian, yaitu neraca dan
manajemen tidak mampu menciptakan nilai Laporan rugi- laba PT. Bank Negara Indonesia
tambah ekonomis bagi perusahaan. Dan ditahun (persero) Tbk (perusahaan induk) periode 2012-
2012 dan 2013 perusahaan kembali menunjukan 2014.
nilai EVA positif. Dapat disimpulkan kinerja Pengumpulan data dilakukan dengan
keuangan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk ditahun metode dokumentasi. Metode pengumpulan
2009-2013 diukur dengan metode EVA dokumentasi adalah metode pengumpulan data
mengalami fluktuasi. Terjadinya fluktuasi yang dilakukan dengan cara menelaah catatan-
kinerja perusahaan karena tingkat ROIC dan catatan atau dokumen perusahaan sesuai dengan
WACC terjadi fluktuasi. data yang diperlukan. Data yang diperlukan
Persamaan dari landasan penelitian dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
terdahulu dengan penelitian yang akan dibuat berasal dari laporan–laporan keuangan Bank

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 5


Negara Indonesia, danjurnal-jurnal baik media
cetak maupun
Capital elektronik.
Charges =
Metode
Invested Capitalyang
* WACCdi gunakan untuk
mengukur menganalisa kinerja keuangan PT. 5. Perhitungan Economic Value Added
Bank Negara Indonesia Tbk adalah dengan
menggunakan metode EVA. Perhitungan dengan EVA = NOPAT – Capital Charges
menggunakan metode Economic value added
(EVA) sebagai berikut (Dwitayanti, 2005 : 62). Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan
dengan interprestasi sebagai berikut:
1. Net Operating Profit After Tax (NOPAT) Jika EVA > 0, hal ini menunjukan terjadi nilai
tambah ekonomis bagi perusahaan.
NOPAT = EAT + Biaya Bunga
Jika EVA < 0, hal ini menunjukan tidak terjadi
2. Invested Capital nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.
Jika EVA = 0, hal ini menunjukan posisi
Invested Capital = “impas” karena laba telah digunakan untuk
Total Utang dan Ekuitas – Pinjaman membayar kewajiban kepada penyandang dana
Jangka Pendek tanpa bunga
3. Biaya Modal Rata- rata tertimbang dengan baik kreditur maupun pemegang saham.
pendekatan Weighted Average cost of capital
(WACC). HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran kinerja keuangan
WACC = [(D * rd) (1 -Tax) + (E *re)] berdasrkan nilai dapat dilakukan dengan
Keterangan: Economic Value Added (EVA). EVA mengukur
Tingkat Modal dari Utang (D) = laba ekonomi perusahaan dengan
Total Utang memperhitungkan biaya modal perusahaan.
x 100 % EVA merupakan tujuan perusahaan untuk
Total Utang dan Ekuitas menciptakan nilai tambah dari modal yang
Cost Of Debt (rd) = ditanamkan pemegang saham dalam operasi
perusahaan. Perhitungan analisis EVA
Beban Bunga
berdasarkan data Keuangan PT. Bank Negara
x 100 %
Indonesia Tbk selama periode tahun 2013s/d
Total Utang
tahun 2015
Cost of Equity (re) =
Analisis Economic Value Added (EVA)
Laba Bersih Setelah Pajak
Pengukuran kinerja keuangan
x 100 %
berdasrkan nilai dapat dilakukan dengan
Total Ekuitas
Tingkat Ekuitas (E) = Economic Value Added (EVA). EVA mengukur
laba ekonomi perusahaan dengan
Total Ekuitas memperhitungkan biaya modal perusahaan.EVA
x 100 %
merupakan tujuan perusahaan untuk
Total Utang dan Ekuitas
Tingkat Pajak (Tax) = menciptakan nilai tambah dari modal yang
Beban Pajak ditanamkan pemegang saham dalam operasi
x 100 % perusahaan. Perhitungan analisis EVA
Laba Bersih Sebelum Pajak berdasarkan data Keuangan PT. Bank Negara
4. Perhitungan Capital Charges

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 6


Indonesia Tbk selama periode tahun 2013s/d tahun 2015

Laporan Ekuitas
PT. Bank Negara Indonesia Tbk dan Entitas anak
Laporan
Konsolidasian Tahun 2013 s/d tahun 2015
100000000
80000000 78,438,222
60000000 61,021,308
47,683,505
40000000
20000000
0 2013 2014 2015
1 2 3

Tahun Ekuitas

Gambar 1
Laporan Ekuitas Tahun 2013 - 2015

Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat Ekuitas 3 2015 NOPAT perusahaan mengalami penurunan
tahun terakir (2013 s/d tahun 2015) mengalami sebesar 6,15%, yaitu dari 21,818,020 (dalam
peningkatan yang signifikan. Dari tahun 2013 ke jutaan rupiah) menjadi 20,475,417 (dalam jutaan
tahun 2014 naik sebesar 27% kemudian dari rupiah) ditahun 2015. Penurunan NOPAT ini
tahun 2014 s/d tahun 2015 naik sebesar 29 %. disebabkan karena terjadinya penurunan laba
Berikut ini merupakan langkah-langkah setelah pajak sebesar 15,60% atau menurun dari
perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. 10,829,379 (dalam jutaan rupiah) ditahun 2014
Bank Negara Indonesia dari tahun 2013 sampai menjadi 9,140,532 (dalam jutaan rupiah) ditahun
dengan tahun 2015 : (1) Menghitung Net 2015. Disisi lain biaya bunga justru tetap
Operating Profit After Tax (NOPAT). NOPAT mengalami kenaikan dari tahun 2014 naik dari
adalah laba yang diperoleh dari laba operasi 10,988,641 (dalam jutaan rupiah) menjadi
perusahaan setelah pajak penghasilan, ditambah 11,334,885 (dalam jutaan rupiah) ditahun 2015
dengan biaya bunga. NOPAT menunjukan nilai atau naik sebesar 3,15%. Net Operating Profit
yaitu ditahun 2013 adalah 16,450,368 (dalam After Tax sangat mempengaruhi tingkat
jutaan rupiah) pada tahun 2014 mengalami penciptaan nilai perusahaan, jika nilai NOPAT
kenaikan sebesar 32,63 % atau meningkat rendah kemudian tingkat biaya modal lebih
menjadi 21,818,020 (dalam jutaan rupiah) tinggi maka perusahaan tidak berhasil
peningkatan ini disebabkan karena terjadinya menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Naik
peningkatan pada EAT (Earning After Tax ) turunnya nilai NOPAT dipengaruhi oleh Biaya
sebesar 19.55% atau naik menjadi 10,829,379 bunga dan Laba bersih setelah pajak, perusahaan
(dalam jutaan rupiah) dari tahun 2013, dan pada harus lebih memperhatikan laba bersih setelah
komponen biaya bunga ikut naik dari 7,392,427 pajak jika ingin membuat nilai tambah bagi
naik menjadi 10,988,641 (dalam jutaan rupiah) perusahaan; (2) Invested Capital. Berdasarkan
atau naik sebesar 49% ditahun 2014. Pada tahun perhitungan Invested Capital, dari tahun 2013-

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 7


2015 terus menunjukan peningkatan ditahun Negara Indonesia Tbk yaitu dengan mengurangi
2014 invested capital naik sebesar 7% ini NOPAT dengan Capital Charges. Penilaian
disebabkan adanya peningkatan pada komponen kinerja melalui metode EVA menghasilkan nilai
total utang dan ekuitas serta penurunan pada EVA yang bervariasi. Hal ini disebabkan oleh
utang pajak sehingga terjadi kenaikan dari jumlah capital yang dimiliki tiap tahun. Nilai
376,330,170 (dalam jutaan rupiah) menjadi EVA positif pada tahun 2013 sampai dengan
401,192,807 (dalam jutaan rupiah) ditahun 2014. tahun 2015 tingkat pengembalian yang dihaslkan
Di tahun 2015 invested Capital juga mengalami lebih besar dari tingkat biaya yang dikeluarkan.
peningkatan yaitu sebesar 22% diakarenakan atau besarnya laba bersih dan rendahnya biaya
total utang dan ekuitas yang naik sebesar 22% modal. Sebaliknya niai EVA terjadi jika tingkat
dari 402,169,962 (dalam jutaan rupiah) menjadi pengembalian yang diperoleh tidak mampu
491,165,899 (dalam jutaan rupiah) ditahun 2015. menutupi biaya modal yang dikeluarkan.
Kemudian pada komponen utang pajak yang Diketahui dari tahun 2013 sampai
tadinya pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan tahun 2015 perusahaan memperoleh
namun ditahun 2015 justru mengalami kenaikan EVA positif dan terus naik.Berdasarkan hasil
yang cukup besar yakni dari 317,563 (dalam analisis dengan menggunakan konsep EVA
jutaan rupiah) menjadi 749,396 (dalam jutaan terlihat bahwa nilai EVA akan positif apabila
rupiah) ditahun 2015 atau naik sebesar 136%. nilai NOPAT melebihi Capital Charges yang
Jadi meskipun Total hutang dan ekuitas berarti terjadi penciptaan nilai NOPAT lebih
mengalami kenaikan yang besar ditahun 2015 besar dan peningkatan capital Capital Charges
tetapi setelah dikurangi dengan utang pajak yang berarti terjadi peningkatan atau perbaikan
hasilnya menunjukan kenaikan yang tidak begitu nilai tambah. Atau total biaya modal haruslah
jauh yaitu sebesar 22%; (3) Biaya Modal Rata- lebih besar dari laba setelah pajak ditambah
rata tertimbang dengan pendekatan Weighted dengan biaya bunga.
Average cost of capital (WACC). Ditahun 2013 Pada tahun 2013 manajemen berhasil
WACC diketahui 0,0397 dan naik menjadi menciptakan nilai EVA positif sebesar Rp.
0,0488 ditahun 2014 naiknya WACC ditahun 1,487,357 (dalam jutaan rupiah), dengan nilai
2014 terjadi karena semua komponen biaya NOPAT Rp. 16,450,368 (dalam jutaan rupiah),
modal mengikuti naik. Tetapi ditahun 2015 dan Capital Charges dengan nilai Rp.
turun menjadi 0,0370 lebih kecil dibanding 14,963,011 (dalam jutaan rupiah) serta
dengan tahun 2013. Terjadinya penurunan perusahaan meraih laba bersih sebesar Rp.
terhadap WACC ini disebabkan oleh penurunan 9,057,941(dalam jutaan rupiah). Capital
terhadap semua komponen WACC kecuali Charges dipengaruhi oleh komponen WACC
tingkat pajak yang justru mengalami kenaikan; yaitu biaya modal atas ekuitas (Cost Of equity),
(4) Perhitungan Capital Charges, Hasil biaya modal atas hutang (cost of debt), Tingkat
perhitungan Capital Charges diperoleh dari hasil Modal dari Utang, tingkat ekuitas, dan tingkat
perkalian antara modal yang diinvestasikan pajak (Tax).
dengan WACC. Pada tahun 2013 diperoleh nilai Pada tahun 2014 terjadi penciptaan nilai
sebesar 14,963,011 tahun 2014 diperoleh nilai tambah yang cukup signifikan dimana EVA
19,580,670 dan terakhir pada tahun 2015 positif didapat sebesar Rp. 2,237,350(dalam
diperoleh nilai sebesar 18,114,752; (5) jutaan rupiah) meningkat sebesar 50,42% atau
Perhitungan Economic Value Added, Dengan dari 1,487,357 (dalam jutaan rupiah) menjadi
komponen yang telah dihitung diatas maka 2,237,350 (dalam jutaan rupiah) ditahun2014.
kemudian dapat dihitung nilai EVA PT. Bank Laba setelah pajak menunjukan angka yang baik

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 8


dan mengingkat dari tahun sebelumnya, Kesimpulan
meskipun capital charge naik dengan angka Secara keseluruhan penilaian kinerja
yang tinggi yaitu naik sebesar 31% namun perusahaan PT. Bank Negara Indonesia Tbk
NOPAT masih menunjukan angka yang lebih menggunakan metode Economic Value Added
tinggi lagi sehingga EVA tetap positif dan naik (EVA) dapat dikatakan semakin baik tiap
dari tahun sebelumnya. tahunnya, karena hasil EVA yang positif dan
Kemudian ditahun 2015 NOPAT terus naik setiap tahunnya. Dari hasil penelitian
mengalami penurunan, disebabkan oleh Laba yang mencakup kurun waktu 2013 sampai
ditahun 2015 turun 16%. Disisi lain invested dengan 2015, maka diperoleh kesimpulan bahwa
capital mengalami kenaikan sebesar 22% dan Berdasarkan perhitungan EVA maka nilai
tentunya mempengaruhi capital Charge, tambah yang berhasil dicipakan oleh manajemen
sehingga mempengaruhi total biaya modal. PT. Bank Negara Indonesia Tbk adalah sebagai
Akan tetapi perusahaan berhasil mnurunkan berikut: (1) Pada tahun 2013 sampai tahun 2015
biaya modal tertimbang / wacc sebesar 24,18% cukup besar yaitu naik sebesar 50,42% dari
sehingga pada tahun 2015 walaupun NOPAT tahun sebelumnya (2013) kemudian pada tahun
mengalami penurunan biaya modal juga dapat 2015 mengalami kenaikan sebesar 5,51%.
ditekan sehingga perusahaan berhasil Meskipun ditahun 2015 NOPAT yang dialami
mempertahankan EVA positif bahkan membuat manajemen berhasil menciptakan nilai tambah
EVA ditahun 2015 naik sebesar 5,5% dari tahun yang positif dan mengalami peningkatan terus
sebelumnya. menerus (kenaikan dari tahun 2014 perusahaan
Banyak manfaat yang dapat diambil dari terutama laba setelah pajak mengalami
perhitungan nilai tambah, baik bagi pemegang penurunan namun tidak terjadi pada EVA
saham maupun bagi manajemen. Dengan ditahun 2015, EVA ditahun 2015 tetap naik
menghitung nilai tambah maka pemegang saham dikarenakan perusahaan dapat menekan biaya
mempunyai acuan yang sederhana untuk menilai modal. Sehingga ditahun 2013 s/d tahun 2015
kinerja manajemennya pada suatu periode terjadi tingkat pegembalian atas modal lebih
tertentu. Bila manjemen telah mampu besar dibandingkan dengan tingkat biaya modal.
memberikan nilai tambah bagi perusahaan, Artinya telah tercipta nilai tambah yang berhasil
berarti manajemen telah bekerja sesuai dengan diciptakan oleh manajemen karena adanya
keinginan pemegang saham. Semakin tinggi selisih NOPAT dengan Capital Charges; (2)
nilai tambah yang dihasilkan manajemen bagi Hasil Analisis menggunakan EVA untuk
perusahaan maka semakin baik kinerja mereka. meningkatkan kinerja perusahaan, PT. Bank
Tetapi sebaliknya jika manajemen tidak mampu Negara Indonesia Tbk manajemen terus
memberikan nilai tambah bagi perusahaan maka menciptakan laba yang besar dan menunkan
dapat dikatakan manajemen tidak mampu biaya modal dengan selalu mengedepankan
memenuhi keinginan pemegang saham untuk prinsip kehati- hatian perbankan (Prudential
meningkatkan nilai perusahaan. Mesikipun banking) itu berarti kinerja keuangan perusahaan
demikian dalam menentukan baik buruknya PT. Bank Negara Indonesia dalam keadaan baik
kinerja manajemen perlu juga memperhatikan dan perusahaan mampu menciptakan nilai
factor- factor eksternal yang mungkin tambah bagi para pemilik modal.
mempengaruhi kinerja manajemen.
Saran
Berdasarkan hasil analisa dan
kesimpulan, saran yang dapat penulis ajukan
untuk bahan masukan berupa; (1) Dari hasil

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 9


analisis diketahui bahwa nilai EVA yang Rasio Keuangan dan Konsep EVA
dihasilkan dapat juga dipengeruhi oleh factor (Economic Value Added) Studi Pada
eksternal, misalnya kondisi perekonomian. Oleh PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar
karena itu maka disarankan agar hal- hal yang di BEI periode Tahun 2009- 2011.
berada dibawah kendali langsung manajemen Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan.
lebih mendapat perhatian khususnya pada Penerbit UPP- AMP YKPN,
NOPAT (laba bersih setelah pajak). Selain itu Yogyakarta.
disarankan untuk perusahaan mengurangi biaya Muthia, S. 2015. Analisis Penilaian Kinerja
operasionalnya dan juga biaya modal karena Keuangan Perusahaan dengan
dengan menekan biaya operasinal dan biaya Menggunakan Metode Economic Value
modal dapat menambah laba perusahaan (2) Added (EVA) (Studi Kasus PT. Bukit
Disarankan untuk perusahaan menggunakan Asam (Persero), Tbk yang Terdaftar di
metode Economic Value added dalam Bursa Efek Indonesia.
menganalisis kinerja keuangan perusahaan, Mustagidah, Ni’Matul. 2015. Metode Economic
karena dengan menggunakan EVA perusahaan Value Added (EVA) Untuk Menilai
memperoleh informasi kinerja perusahaan telah Kinerja Keuangan Bank Pembangunan
menciptakan nilai atau tidak, serta Daerah (BPD) DIY Syariah.
memperhatikan secara adil harapan-harapan para O’Byine, S, F., dan Young, S, D. 2001. EVA
pemegang saham dan kreditur. dan Manajemen Berdasarkan Nilai
(Panduan Praktis untuk Implementasi).
PT. Salemba Empat Patria,Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Utama, S. 1997. Economic Value Added
Assauri, S. 2002. Rekayasa Keuangan.
Pengukur Penciptaan Nilai
Manajemen Usahawan Indonesia, No.
Perusahaan. Usahawan No. 4 April
08 Th XXIX.
1997.
Dwitayanti, D. 2005. Analisis Pengaruh
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan
Economic Value Added Terhadap
Perusahaan. Edisi tiga. Jilid satu. Bayu
Market Value Added pada Industri
Media Publishing, Malang.
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Widayanto G. 1993. EVA/NITAMI: Suatu
Tesis. Program Pascasarjana Universitas
Terobosan Baru dalam Pengukuran
Brawijaya. Malang.
Kinerja Perusahaan. Manajemen
Ikatan Akuntan Indonesia. 1994. Standar
Usahawan Indonesia, No.12
Akuntansi Indonesia. Salemba Empat,
Desember1993.
Jakarta.
http://www.bni.co.id
Iramani, Rr. dan Febrian, E. 2005. Financial
Value Added : Suatu Paradigma dalam
Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah
Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 7(1), Hal. 1 – 10.
Mardiani M. 2012. Penilaian Kinerja KEuangan
Perusahaan Menggunakan Analisis

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS Page 10

Anda mungkin juga menyukai