Laporan Annelida
Laporan Annelida
PENDAHULUAN
2.3. Habitat
Cacing tanah hidup dan berkembangbiak di dalam tanah yang lembab dengan
suhu sekitar 15-25 ˚C. Cacing tanah merupakan hewan nokturnal yaitu aktivitas
hidupnya lebih banyak pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat.
Cacing tanah juga hewan fototaksis negatif artinya cacing tanah selalu menghindar
setiap ada cahaya, dan segera menutup lubang sarang. Cacing tanah tidak dapat
tinggal di tempat yang terlalu banyak air karena ketersediaan oksigen di dalamnya
sangat sedikit atau anaerob (Rukmana, 2011).
Adanya cacing tanah yang dapat membuat lubang akan meningkatkan pori
aerasi di dalam tanah, sehingga dapat mengolah tanah dengan menurunkan
kepadatan tanah dan berlangsung secara terus-menerus sesuai dengan daya
dukungnya. Cacing tanah dari kelompok endogaesis dapat menghancurkan dan
mengangkat liat maupun bahan-bahan lain dari horison argilik kembali ke lapisan
atas atau bioturbasi. Lubang-lubang cacing tanah dapat meningkatkan laju
infiltrasi maupun perkolasi sehingga menurunkan aliran permukaan, erosi maupun
penghanyutan bahan organik di permukaan tanah serta mendistribusikan bahan
organik ke lapisan yang lebih dalam (Subowo, 2013).
2.4. Karakteristik Cacing Tanah
Binatang ini bersifat hermafrodit atau biseksual. Artinya, pada tubuhnya
terdapat dua alat kelamin, yaitu jantan dan betina. Alat kelamin jantan dan betina
biasanya terletak pada bagian tubuh antara segmen ke-9 sampai segmen ke-15.
Ciri cacing tanah dewasa atau yang siap melakukan perkawinan adalah
terbentuknya klitelum atau cincin, gelang. Klitelum ini biasanya muncul pada
cacing tanah yang telah berumur lebih dari 2,5 bulan. Lumbricus rubellus
pembentukan klitelum terjadi setelah berumur 2,5-3 bulan
(Sahidin dan Yusli, 2016).
Cacing tanah harus menggunakan otot-otot tubuhnya yang panjang dan tebal
yang melingkari tubuhnya untuk bergerak. Adanya lendir pada tubuhnya yang
dihasilkan oleh kelenjar epidermis dapat mempermudah pergerakannya di
tempat-tempat yang padat dan kasar. Lendir itupun dapat memperlicin tubuhnya
dalam membuat lubang di tanah sehingga cacing dapat dengan mudah keluar
masuk lubang (Rukmana, 2011).
Cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi di tubuhnya terdapat prostomium.
Prostomium ini merupakan organ syaraf perasa dan berbentuk seperti bibir. Organ
ini terbentuk dari tonjolan daging yang dapat menutupi lubang mulut. Prostomium
terdapat pada bagian depan tubuhnya. Adanya prostomium ini membuat cacing
tanah peka terhadap benda-benda di sekelilingnya. Itulah sebabnya cacing tanah
dapat menemukan bahan organik yang menjadi makanannya walaupun tidak
memiliki mata (Astuti, 2007).
4.1. Hasil
4.1.1. Hirudo medicinalis
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Annelida
Kelas: Clitellata
Ordo: Arhynchobdellae
Family: Hirudinidae
Genus: Hirudo
Spesies: Hirudo medicinalis
Keterangan :
1. Caput
2. Caudal
Deskripsi :
Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida
subkelas Hirudinea. Menurut Sahara (2013), terdapat jenis lintah yang dapat hidup
di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka
memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit atau berkelamin
ganda. Tubuh Hirudo medicinalis tidak memiliki rambut dan parapodia, serta
memiliki bentuk tubuh yang pipih dengan kedua ujung tubuh yang terdapat alat
hisap, Tubuh Hirudo medicinalis ditutupi kutikula tipis dan lembab terletak
disebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar dan
selsensoris. Respirasi melalui epidermis atau permukaan tubuh.
4.1.2. Pheretima sp
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Oligochaeta
Kelas : Annelida
Ordo : Tellodae
Famili : Megacidicidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pheretima sp
Keterangan:
1. Caput
2. Annulus
3. Caudal
Deskripsi:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa cacing
tanah termasuk ke dalam filum Annelida karena memiliki cincin pada bagian
lehernya. Umumnya berwarna kecoklatan dengan bentuk tubuh yang bulat
memanjang serta permukaan tubuhnya licin. Menurut Subowo (2013), cacing
tanah merupakan organisme tanah heterotrof, bersifat hermaprodit biparental dari
filum Annelida, kelas Clitellata, ordo Oligochaeta, dengan famili Lumbricidae dan
Megascolecidae yang banyak dijumpai dan penting untuk pertanian.Adanya lendir
pada tubuhnya yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis dapat mempermudah
pergerakannya di tempat-tempat yang padat dan kasar.
BAB 5
KESIMPULAN