Ekolaba TPA
Ekolaba TPA
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
bertujuan untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi, seperti
polusi udara, tanah dan air. Sampah kota yang ditimbun di tempat pemrosesan
akhir atau TPA, berpotensi menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan baik
pencamaran air permukaan dan air tanah maupun pencemaran tanah karena
adanya air lindi (Insiana et al., 2013).
Pengembangan TPA atau Tempat Pemrosesan Akhir sampah regional, perlu
dilakukan sesegera mungkin, sehingga diharapkan pengelolaan sampah di
Indonesia dapat dilakukan dengan lebih baik dan tersistem, danpemerintah daerah
dapat mengatasi persoalan-persoalan dalam hal mengelola sampahnya.Namun
demikian dalam melaksanakan hal tersebut masih terdapat masalah-masalah yang
dihadapi oleh pemerintah daerah, seperti keterbatasan anggaran yang tersedia
untuk pengelolaan sampah serta ketersediaan lahan yang cukup dan sesuai untuk
pengembangan TPA (Tamod, 2008).
Pengadaan TPA dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan akibat penimbunan sampah. Permasalahan yang dihadapi adalah
kehadiran TPA seringkali menimbulkan dilema. TPA dibutuhkan tetapi sekaligus
tidak diinginkan kehadirannya di ruang pandang. Kegiatan TPA juga
menimbulkan dampak gangguan antara lain: kebisingan, ceceran sampah, debu,
bau, dan binatangbinatang vector, Sebagian besar wilayah di Indonesia masih
menggunakan TPA open dumping. TPA tipe open dumping sudah tidak tepat
untuk menuju Indonesia sehat (Mahyudin et al., 2011).
Permasalahan yang paling signifikan dari tempat pemrosesan akhir atau TPA
sampah ini adalah lindi. Air Lindi dapat didefinisikan sebagai cairan yang timbul
dari hasil dekomposisi biologis sampah yang telah membusuk yang mengalami
pelarutan akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah. Air lindi
akibat proses degradasi sampah dari TPA merupakan sumber yang mempengaruhi
perubahan sifat fisik, kimia maupun biologi. Air lindi berada di permukaan tanah
dapat menimbulkan polusi pada air tanah dan air permukaan (Insiana et al., 2013).
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
BAB 3
KONDISI EKSISTING
Universitas Sriwijaya
BAB 4
REKOMENDASI
Pada bagian ini akan membahas mengenai rekomendasi yang didapat dari
hasil analisis tata kelola persampahan berkelanjutan di Kawasan TPA Desa Pulau
Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir ditinjau dari aspek pengurangan
sampah untuk memberikan masukan dalam rencana persampahan guna
mengantisipasi jumlah perkembangan yang akan mempengaruhi jumlah timbulan
sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah/tempat pemrosesan
akhir sampah di TPA . TPA pemulutan masih jauh dari kata baik karena sampah
sampah dibiarkan dan pemulung masih berada diarea TPA serta adanya rumah
warga didalam TPA.
Adapun kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan minimal 30 meter
dari sungai. Minimal berjarak 50 meter dari permukiman, sekolah, dan taman.
Minimal berjarak 160 meter dari sumur, untuk mencegah sampah di TPSS
berserakan dan memberikan kesan kotor, Dinas Kebersihan menerapkan beberapa
standar TPSS guna mempermudah dalam proses kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan sampah ke TPA tanpa mempengaruhi kerusakan lingkungan,
sumber penyakit, dan keindahan kota.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Insiana, S, M., Verry, R., Ch, W., Karamoy, L, T. 2013. Analisis Kualitas Air
Disekitar Situs Tpa Sumompo Kota Manado. Jurnal Jurusan Tanah.
5(2): 1-27.
Kelvin, s., Helena J., Kristina., Eric, J. 2016. Perancangan Sistem Value Chain
terhadap Prospek Pengumpulan E-Waste di Bank Sampah. Jurnal Rekayasa
Sistem Industri. 5(1): 39-53.
Manurung, D., Hmh, B., Setia, H,. Iskandar, L. 2016. Analisis Pemilihan Wilayah
Terkait Dengan Tpa Regional Di Tpst Bantargebang Menggunakan Metode
Topsis. Jurnal Teknologi Lingkungan. 17(2): 73-81.
Tamod, Z, E.2008. Kandungan Cu,Pb,Cr dan Ba pada Profil Tanah TPA Sampah
Sumompo.
Universitas Sriwijaya
DETAIL ENGINEERING DESAIN
Universitas Sriwijaya