Anda di halaman 1dari 14

Nama : Thyan Qirdasanovalia

NIM : 20844002
Mata Kuliah : Problematika Pendidikan Sekolah Dasar
Pertemuan : 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

PERTEMUAN 8
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA MASALAH
PENDIDIKAN
1. PERKEMBANGAN IPTEKS
Pendidikan berhubungan erat dengan perkembangan IPTEKS. Kondisi ini
sistem pendidikan memerlukan inovasi dari berbagai komponen pendidikan,
kompetensi guru, perubahan kurikulum, cara/proses pembelajaran, waktu
pembelajaran, kualitas hasil yang selaras dengan perkembangan IPTEKS.
2. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
1) PERTAMBAHAN PENDUDUK : dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta
komponen penunjang memerlukan perubahan juga.
2) PENYEBARAN PENDUDUK : penyebaran penduduk yang tidak
merata mengakibatkan kesulitan dalam pengadaan sarana pendidikan.
3. ASPIRASI MASYARAKAT
 Aspirasi masyarakat dalam banyak hal terus meningkat, seperti aspriasi
terhadap hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, sehingga hal
ini meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan.
 Pendidikan dianggap memberikan jaminan yang dapat meningkatkan
hidup yang sehat, memberikan pekerjaan yang layak, dan
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
4. KETERBELAKANGAN BUDAYA DAN SARANA HIDUP
Faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya dan sarana hidup
 Letak geografis tempat tinggal masyarakat
 Budaya baru yang mungkin ditolak oleh masyarakat karena tidak
dipahami atau dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.
 Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur
kebudayaan tersebut.
Masyarakat yang mengalami keterbelakangan budaya dan sarana hidup
 Masyarakat daerah terpencil
 Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis
 Masyarakat yang kurang terdidik
B. PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKTUAL DI LAPANGAN
1. MASALAH KEUTUHAN PENCAPAIAN SASARAN
 Keseimbangan antara Kesehatan jasmani dan rohani, manusia
mempunyai hubungan vertical dan horizontal.
 Keseimbangan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
 Pelaksanaan mengutamakan aspek pengetahuan/kognitif dan
mengabaikan aspek sikap/afektif dan keterampilan.
 Pelaksanaan menomorsatukan pengembangan daya piker an
mengabaikan pengembangan perasaan dan hati.
2. MASALAH KURIKULUM
 System Pendidikan harus dapat membekali siswa untuk terjun ke dunia
kerja (bagi siswa yang tidak lanjut)
 System Pendidikan harus dapat memberikan bekal dasar yang kuat
untuk keperguruan tinggi (bagi siswa yang ingin melanjutkan
Pendidikan)
 Kurikulum terlalu sarat
 PBM kurang efektif
 Pendidikan menghadapi masalah efesiensi Pendidikan
Pemecahan masalah
 Mengefektifkan PBM
 Tenaga kependidikan yang professional
 Memecahkan masalah efesiensi Pendidikan
3. MASALAH PERANAN GURU
 Guru harus terus berubah, dengan sekolah yang tidak pernah berakhir.
 Guru adalah membelajarkan pelajar, agar siswa memliki budaya
membaca dan budaya meneliti.
 Guru mendorong siswa untuk bisa menghasilkan produk/hasil dari apa
yang telah mereka pelajari.
4. MASALAH WAJAR 12 TAHUN
 Masyarakat ekonomi bawah kurang memahami pentingnya Pendidikan
bagi anak-anak.
Pemecahan masalah
Pemberian informasi , penyuluhan, bimbingan dan pelatihan kepada
masyarakat yang kurang mampu.
C. GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
 Asal katanya universal
 Penyebaran unsur-unsur baru secara mendunia
 Hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi
 Suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia tidak mengenal batas
wilayah.
2. DAMPAK GLOBALISASI
1) DAMPAK POSITIF : Mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan, mudah melakukan komunikasi, cepat dalam bepergian
( mobilitas tinggi}, menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran,
memacu untuk meningkatkan kualitas diri, mudah memenuhi
kebutuhan.
2) DAMPAK NEGATIF : Informasi yang tidak tersaring, membuat tidak
kretif, membuat sikap menutup diri, berfikir sempit, banyak meniiru
prilaku buruk, mudah terpengaruh hal-hal yang tidak sesuai kebiasaan
atau kebudayaan suatu negara dll.
3. PENGARUH GLOBALISASI
 Bidang ekonomi
 Bidang Pendidikan
 Terhadap lingkungan
 Terhadap ideologi Pancasila
 Terhadap budaya
 Terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
 Terhadap pembinaan pelaksanaan syariat agama
Solusi yang dilaksanakan
 Pendidikan yang bermutu, relevan, efesien, dan efektif
 Peningkatan SDM yang bermutu dan handal
 Guru yang dapat diteladani dan professional
 Sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai untuk PBM

PERTEMUAN 9
PARADIGMA PENDIDIKAN MASA DEPAN
Peran Pendidikan dalam pembangunan menurut John C. Bock ( Educional and Development:
A conflict Meaning
 Memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural bangsa
 Mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, dan
mendorong perubhan sosial
 Meratakan kesempatan dan pendapatan
Paradigma Pendidikan Masa Depan
1) Paradigma Fungsional
Keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat tidak mempunyai cukup
penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan sikap modern.
2) Paradigma Sosialisasi
 Mengembangkan kompetensi Individu
 Kompetensi yang lebih tinggi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan
3) Paradigma Sistemik-Organik
 Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) daripada
mengajar (teaching)
 Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel
 Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang karakteristik
khusus dan mandiri
 Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan berinteraksi
dengan lingkungan
Paradigma Pendidikan Masa Depan
1) Perbandingan Sistem Pendidikan Tradisional dengan Modern
 Sistem Pendidikan Tradidonal
Hasil Penelitian di Jepang
- Siswa-siswa di Jepang IQ nya tinggi
- Bebas buta huruf
- Siswa-siswa SMA memiliki skor lebih tinggi di dengan siswa-siswa SMA
Amerika di bidang Matematika dan Sain
Letak kehebatan sispend. di Jepang:
- Kontrol Pendidikan dipegang pemerintah pusat
- Menentukan kurikulum secara nasional baik negeri maupun swasta
- Menekankan hapalan dan daya ingat
- Materi pelajaran diarahkan untuk lulus ujian dan masuk ke tingkat lebih
tinggi
- Menekankan pada diri siswa sikap hormat dan patuh pada guru dan sekolah
- Melibatkan orang tua dalam pendidikan
 Sistem Pendidikan Modern
Hasil Penelitian di Amerika
- Sistem pendidikannya fleksibel
- Siswa di Amerika lebih Independent dan Inovatif
- Siswa lebih banyak menikmati enaknya sekolah Letak kehebatan di
Amerika
Sistem pendidikan lebih menekankan pada:
- kebabasan
- kemandirian
- kreativitas individu, dan
- inovatif

Konsep Pendidikan Desentralisasi dan De-Berlinisasi


1) Desentralisasi
 Proses pendidikan tidak semuanya dikontrol dari pusat
 Pendidikan melibatkan interaksi berbagai input dan antara input dengan lingkungan
 Memegang kendala pendidikan di tingkat bawah akan mempunyai peran yang lebih
besar
2) De-Berlinisasi
Memberikan kesempatan kepada orang-orang dunia pendidikan untuk mendapatkan
sesuatu yang riil dari dunia kerja, dan dunia kerja mendapatkan informasi dari dunia
pendidikan untuk meningkatkan produktivitas kerja
PERTEMUAN 10
PARADIGMA PENDIDIKAN MASA DEPAN
A. Paradigma Pendidikan Masa Depan
1. Resturkturi-sasi Pendidikan
Kondisi yang ada
 Input-Proses-Output, struktur dan mekanisme praktik pendidikan yang
dilaksanakan terlalu menekankan pada proses Pendidikan
 Teacher Teaching Vs Student Learning
Teacher Teaching
- Guru harus melaksanakan tugas dengan metode yang telah
ditentukan
- Iklim sekolah yang otoriter
- Proses sekolah menjadi statis dan beku (keingintahuan, kepercayaan
diri, kreativitas, kebebasan berpikir peserta didik)
Restrukturisasi dan Deregulasi Pendidikan
 Orientasi Pembelajaran Peserta Didik
 Profesionalitas Guru
- Komitmen dan Kompetensi Guru
- Memberikan otonomi, kebebasan, kepercayaan penuh, tanggung
jawab,
dan target yang harus dicapai dalam melaksanakan tugas
 Accountability Sekolah
 Partisipasi Orang Tua Peserta Didik dan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
2. Praktik Pendidikan Berwajah Ke-Indonesiaan
Praktik Pendidikan Modern
 Praktik Pendidikan Zaman Belanda
- Menciptakan tenaga kerja yang bisa menjalankan tugas-tugas penjajah
dalam mengeksploitasi sumber dan kekayaan alam Indonesia
- Manghasilkan kaum bumi putera yang berbudaya barat, sehingga tersisih
dari kehidupan masyarakt kebanyakan
- Membedakan Layanan Pendidikan
- Melahirkan pejuang-pejuang yang berhasil melahirkan kemerdekaan
Indonesia
 Praktik Pendidikan Zaman Jepang
- Memberikan Layanan Pendidikan yang sama
- Menyatukan sistem pendidikan
- Menggunakan Bahasa Pengantar Bahasa Indonesia
 Praktik Pendidikan Zaman Indonesia Merdeka sampai Tahun 1965
- Menekankan jiwa patriotisme dan nasionalisme
- Didominasi oleh lingkungan politik
- Banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda
 Praktik Pendidikan dalam Masa Pembangunan Sampai Sekarang
- Dipengaruhi oleh sistem pendidikan Amerika
- Praktik pendidikan merupakan instrumen dalam proses pembangunan
(praktik
pendidikan yang bersumber pada kebijakan pendidikan banyak ditentukan
guna
kepentingan pembangunan)
- Sistem pendidikan bersifat sentralistis (proses pendidikan secara klasikal,
bersifat
mekanistis, keseragaman sebagai suatu tujuan)
- Desentralisasi Pendidikan
- Penerapan praktik pendidikan Amerika (materialistik, individualistik,
konsumtif,
mentalitas instan, dan mentalitas jalan pintas, dominannya nilai-nilai
ekstrinsik)
 Praktik Pendidikan Berwajah Ke-Indonesiaan
- Menemukan nilai-nilai dan orientasi budaya daerah
- Membandingkan nilai-nilai yang berkaitan dengan proses pendidikan di
rumah
(keluarga) dan pendidikan di sekolah
- Menjawab makna konsep “bangsa yang cerdas”
- Mencari titik temu antara pendidikan persekolahan dan pendidikan luar
sekolah
- Mencermati kebijakan pendidikan
- Mengkaji kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi di masa
mendatang
- Mengkaji peran dan interaksi berbagai pusat Pendidikan
B. Pendidikan Berwawasan Global
1. Perspektif Kurikuler
 Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan
yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah
dan profesional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam
memahami masyarakatnya dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat
dunia.
ciri-ciri:
a) Mempelajari budaya, sosial, politik, dan ekonomi bangsa lain
dengan titik berat adanya saling ketergantungan
b) Mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk dipergunakan
sesuai kebutuhan
c) Mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk
bekerjasama dalam masyarakat dunia.
 Materi
a) Adanya saling ketergantungan di antara masyarakat dunia
b) Adanya perubahan yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu
c) Adanya perbedaan kultur di antara masyarakat perlu adanya upaya
saling memahami budaya orang lain
d) Keterbatasan ketersediaan barang-barang kebutuhan yang jarang
e) Konflik yang timbul karena pemenuhan kebutuhan barang yang
langka
 Implikasi
Menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner, multidisipliner,
dan transdisipliner
2. Perspektif Reformasi
 Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan
yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik dengan
kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasauki
kehidupan yang sangat kompetitif dan saling ketergantungan
antarbangsa yang sangat tinggi.
 Materi/Kebijakan
- Kombinasi kebijakan sosial dan kebijakan mekanisme pasar
 Implikasi
- Perombakan kurikulum
- Perombakan sistem, struktur, dan proses pendidikan
- Kebijakan sosial dan mekanisme pasar
C. Tantangan Pengembangan Sekolah di Masa Depan
 Permasalahan Pendidikan
- Internal in-efficiency ( angka droup out dan mengulang kelas yg tingggi)
- External in-efficiency (Lulusan Pendidikan tidak diserap oleh pasar
tenaga kerja)
- Ketidakmerataan kesempatan mendapatkan Pendidikan
 Tantangan Pengembangan Sekolah
- Kurikulum
- Guru
- Sekolah sebagai “ a mini society”
 Upaya Peningkatan Kualitas SD
- Peningkatan kualitas sistem dan manajemen sekolah
- Peningkatan kualitas guru
- Pengembangan kurikulum
- Peningkatan kualitas kerjasama antara sekolah dan rumah/keluarga
(PTK dan orang tua)
D. Hasil Pendidikan yang Utuh
 Keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani, hubungan vertikal
dan horizontal
 Keseimbangan Pengetahuan, sikap, dan keterampilan
 Memiliki kemampuan yang utuh baik Hard Skills ( Kognitif/
intelektual (IQ)), dan Soft Skills (Sosial, Emosi, Spritual (SQ, EQ))
 Pelaksanaan mengutamakan Aspek Pengetahuan dan mengabaikan
Aspek Sikap dan Aspek Keterampilan
 Pelaksanaan menomorsatukan Pengembangan Daya Pikir dan
mengabaikan Pengembangan Perasaan dan Hati
PERTEMUAN 11
STANDARISASI PENDIDIKAN NASIONAL
A. STANDARISASI PENDIDIKAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN
 Standarisasi Pendidikan adalah patokan atau banckmark atau acuan dasar
sebagai kriteria minimal yang harus ada dalam sistem pendidikan nasional
 SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
 Standar Isi ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
 Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi kelulusan
 Standar PTK adalah kriteria pendidikan pra jabatan dan kelayakan fisik
maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan
 Standar Sarpras adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi
dan berekspresi, serta sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran
 Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan
 Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun
 Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik
 Suatu satuan pendidikan dikatakan berkualitas apablila telah memenuhi
seluruh komponen standar pendidikan
 Jika ada satu atau lebih kriteria standar pendidikan yang belum terpenuhi
maka dikualifikasikan di bawah standar atau kualitasnya di bawah standar
B. FAKTOR-FAKTOR PENENTU STANDARISASI/KUALITAS PENDIDIKAN
 Pendidik
 Kurikulum
 Atmosfir Akademik
 Sumber Keilmuan
C. UPAYA MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI STANDARISASI
PENDIDIKAN
 Peningkatan Mutu Sekolah (MPMBS, BOMM, BOS, MKM, KIP, Program
Pemb Kur, dll)
 Peningkatan Sarpras Pendidikan
 Memberikan Penghargaan dan Meningkatkan Profesionalisme Pendidik
 Memberantas Korupsi di Lingkungan Pendidikan
 Meningkatkan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Pengembangan Kurikulum

PERTEMUAN 12
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
A. Konsep Dasar Profesi
1) Pengertian Profesi
Profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan, keyakinan,
kebenaran atau kredibilitas seseorang (to profess means to trust, to blief in, to
credible, hornby, 1962)
Profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu
(to profess means a particular business, Hornby, 1962
Webster’s New World Dictionary: Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pendidikan tinggi bagi pengembannya dalam pekerjaan mental bukan
pekerjaan manual.
Istilah yang berkaitan dengan profesi
1. Profesi : Suatu jabatan/pekerjaan yang menuntut keahlian dari anggotanya
2. Profesional: Orang yang menyandang suatu profesi atau penampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya
3. Profesionalisme: Komitmen anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya
4. Profesionalitas: Sikap anggota profesi terhadap profesinya
5. Profesionalisasi: Proses peningkatan kualifikasi dan kemampuan anggota
profesi dalam mencapai kriteria yang sudah terstandar dlm penampilannya.
2) Karakteristik Profesi
1. Unik, definitif, pelayanan amat penting
2. Melayani masyarakat
3. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu
4. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik
5. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang lama
6. Terkendali berdasarkan lisensi baku atau mempunyai persyaratan masuk
7. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
8. Mempunyai komitme terhadap jabatan dan klien
9. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja
yang ditampilkan
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri
11. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya
12. Mempunyai asosiasi profesi
13. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan dengan
layanan yang diberikan
14. Mempunyai kepercayaan yang tinggi dari publik
15. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi
3) Syarat-syarat Profesi
1. Mementingkan pelayanan kemanusiaan
2. Memiliki kualifikasi tertentu
3. Memiliki kode etik
4. Membutuhkan kegiatan intelektual yang tinggi
5. Memiliki organisasi profesional yang meningkatkan standar pelayanan
6. Memandang profesi suatu karier hidup dan menjadi seorang anggota yang
permanen
7. Memerlukan persiapan profesional yang lama
B. Perkembangan Profesi Keguruan
1. tingkat dan jenis profesi (Richey)
2. tugas dan tanggung jawab guru
3. profil tenaga keguruan
C. Kompetensi Guru dalam Konteks Keprofesian
1. konsep dasar kompetensi dalam konteks keprofesian
 Kompetensi merupakan kecakapan atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan
 Kompetensi merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-orang (kompeten) yang
memiliki kecakapan, daya, kewenangan, kemahiran, keterampilan, dan pengetahuan
untuk mengerjakan tugasnya
 Kompetensi merupakan tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai tujuan-
tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi yang diharapkan
2. Kompetensi Guru
a. Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosial, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
b. Kompetensi Profesional
1. Penguasan materi struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
2. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang efektif
c. Kompetensi kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan kebudayaan nasional
2. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
d. Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik,
dan masyarakat.
3. Keterampilan Guru dalam PBM
 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
 Keterampilan Menjelaskan
 Keterampilan Bertanya
 Keterampilan Memberi Penguatan
 Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
 Keterampilan Mengelola Kelas
 Keterampilan Mengadakan Variasi
 Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil
D. Perangkat Keprofesian Guru
1. Kode Etik Profesi Guru
2. Organisasi Profesi Guru
3. Pengakuan dan penghargaan Profesi Guru

PERTEMUAN 13
INOVASI PENDIDIKAN
A. KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
Pengertian Discovery, Invention, dan Innovation
- Diskoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya
benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
- Invensi (invention) adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru,
artinya hasil kreasi manusia
- Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, cara yang
dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang/masyarakat, baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri
dengan maksud untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah tertentu
- Modernisasi adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional
(yang
belum modern) ke masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang
sudah
modern)
Kaitan Inovasi danModernisasi adalah inovasi dan modernisasi keduanya
merupakan perubahan sosial, perbedaannya hanya pada penekanan ciri dari
perubahan itu. Inovasi menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati
sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau masyarakat sedangkan
modernisasi menekankan pada adanya proses perubahan dari tradisional ke
modern, atau dari yang belum maju ke yang sudah maju.
Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, cara yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan
Karakteristik Inovasi Pendidikan
 Adanya keuntungan relatif
 Bersifat “kompatibel
 Bersifat “kompleksitas
 Bersifat “triabilitas
 Bersifat “observabilitas
B. Proses Inovasi Pendidikan
Pengertian Proses Inovasi Pendidikan serangkaian aktivitas yang dilakukan
oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai
menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan.
 Model Proses Inovasi Pendidikan
- Model Inovasi Berorientasi Individu
@ Colley (1961):
- Belum menyadari
- Menyadari
- Memahami
- Mempercayai
- Mengambil tindakan
@ Rogers (1962):
- Menyadari
- Menaruh perhatian
- Menilai
- Mencoba
- Menerima (Adoption)
 Model Proses Inovasi Pendidikan
- Model Inovasi Berorientasi Organisasi
@ Zaltman, Duncan, dan Holbek (1973)
1. Tahap Permulaan (Intiation Stage)
1.1 Langkah pengetahuan dan
kesadaran
1.2 Langkah pembentukan sikap
terhadap inovasi
1.3 Langkah pengambilan keputusan
2. Tahap Implementasi (Implementation
Stage)
2.1 Langkah awal (permulaan)
implementasi
2.2 Langkah kelanjutan pembinaan
penerapan inovasi
Faktor yang Mempengaruhi Proses Inovasi Pendidikan
1. Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
2. Faktor Internal dan Eksternal
3. Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)
C. INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
INOVASI : penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian,
metode , cara yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). IBRAHIM (1989)
KURIKULUM : seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
PEMBELAJARAN : upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik
untuk membelajarkan siswa yang belajar.
HASIL INOVASI KURIKULUM
1. KBK
2. KTSP
3. KURIKULUM MUATAN LOKAL
4. KURIKULUM SISTEM GANDA
5. KURIKULUM 2013
6. KURIKULUM MERDEKA
7. Model Pembelajaran Kooperatif
8. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
9. Model Pembelajaran Masalah (Problem Based Learning)
10. Model Pembelajaran Brain Based Learning

PERTEMUAN 14
OTONOMI PENDIDIKAN DAN UPAYA MEWUJUDKANNYA
A. KONSEP OTONOMI PENDIDIKAN
Otonomi > Bhs Yunani > Autos = sendiri, Nomos= hukum atau aturan
Otonomi berarti kebebasan dan kemandirian bukan kemerdekaan (Ateng
Syafruddin, 1985:23)
Otonomi Pendidikan adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pendidikan dan kepentingan
masyarakat setempat bidang pendidikan sesuai perundang-undangan (UU No
32 2004: Pasal 1 Ayat 5)
B. KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi merupakan penyerahan wewenang dari tingkat pemerintahan
yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah, baik yang
menyangkut bidang legislatif, judikatif, atau administratif (Encyclopedia of
the Social Science, 1980)
Desentralisasi pendidikan berarti pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang
lebih luas kepada daerah untuk membuat perencanaan dan mengambil
keputusannya sendiri dalam mengatasi permasalahan di bidang pendidikan
(Abdul Halim, 2001:15
C. IMPLIKASI UMUM DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Implikasi Administrasi
Pemberian wewenang yang lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan
kegiatan pembangunan pendidikan sesuai kebutuhan setempat
Implikasi Kelembagaan
Kebutuhan daerah untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan
pelaksanaan unit kerja daerah
Implikasi Keuangan
Kebutuhan dana yang lebih besar bagi daerah untuk dapat melaksanakan
fungsinya di bidang pembangunan Pendidikan
Implikasi Pendekatan Perencanaan
Kebutuhan untuk memperkenalkan model pendekatan kewilayahan yang
dimulai dari bawah dgn melibatkan peran serta masyarakat yang maksimal
D. IMPLEMENTASI DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI SATUAN
PENDIDIKAN
 Manajemen Berbasi Sekolah (MBS)
 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
 Pemberdayaan Sekolah
 Peningkatan Pembelajaran Bermutu
 Pemberdayaan Komite Sekolah
 Orientasi pada Kualitas
 Meniadakan Penyeragaman

Anda mungkin juga menyukai