Thyan Problematika 8,9,10,11,12,13,14
Thyan Problematika 8,9,10,11,12,13,14
NIM : 20844002
Mata Kuliah : Problematika Pendidikan Sekolah Dasar
Pertemuan : 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14
PERTEMUAN 8
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA MASALAH
PENDIDIKAN
1. PERKEMBANGAN IPTEKS
Pendidikan berhubungan erat dengan perkembangan IPTEKS. Kondisi ini
sistem pendidikan memerlukan inovasi dari berbagai komponen pendidikan,
kompetensi guru, perubahan kurikulum, cara/proses pembelajaran, waktu
pembelajaran, kualitas hasil yang selaras dengan perkembangan IPTEKS.
2. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
1) PERTAMBAHAN PENDUDUK : dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta
komponen penunjang memerlukan perubahan juga.
2) PENYEBARAN PENDUDUK : penyebaran penduduk yang tidak
merata mengakibatkan kesulitan dalam pengadaan sarana pendidikan.
3. ASPIRASI MASYARAKAT
Aspirasi masyarakat dalam banyak hal terus meningkat, seperti aspriasi
terhadap hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, sehingga hal
ini meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan.
Pendidikan dianggap memberikan jaminan yang dapat meningkatkan
hidup yang sehat, memberikan pekerjaan yang layak, dan
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
4. KETERBELAKANGAN BUDAYA DAN SARANA HIDUP
Faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya dan sarana hidup
Letak geografis tempat tinggal masyarakat
Budaya baru yang mungkin ditolak oleh masyarakat karena tidak
dipahami atau dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.
Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur
kebudayaan tersebut.
Masyarakat yang mengalami keterbelakangan budaya dan sarana hidup
Masyarakat daerah terpencil
Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis
Masyarakat yang kurang terdidik
B. PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKTUAL DI LAPANGAN
1. MASALAH KEUTUHAN PENCAPAIAN SASARAN
Keseimbangan antara Kesehatan jasmani dan rohani, manusia
mempunyai hubungan vertical dan horizontal.
Keseimbangan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pelaksanaan mengutamakan aspek pengetahuan/kognitif dan
mengabaikan aspek sikap/afektif dan keterampilan.
Pelaksanaan menomorsatukan pengembangan daya piker an
mengabaikan pengembangan perasaan dan hati.
2. MASALAH KURIKULUM
System Pendidikan harus dapat membekali siswa untuk terjun ke dunia
kerja (bagi siswa yang tidak lanjut)
System Pendidikan harus dapat memberikan bekal dasar yang kuat
untuk keperguruan tinggi (bagi siswa yang ingin melanjutkan
Pendidikan)
Kurikulum terlalu sarat
PBM kurang efektif
Pendidikan menghadapi masalah efesiensi Pendidikan
Pemecahan masalah
Mengefektifkan PBM
Tenaga kependidikan yang professional
Memecahkan masalah efesiensi Pendidikan
3. MASALAH PERANAN GURU
Guru harus terus berubah, dengan sekolah yang tidak pernah berakhir.
Guru adalah membelajarkan pelajar, agar siswa memliki budaya
membaca dan budaya meneliti.
Guru mendorong siswa untuk bisa menghasilkan produk/hasil dari apa
yang telah mereka pelajari.
4. MASALAH WAJAR 12 TAHUN
Masyarakat ekonomi bawah kurang memahami pentingnya Pendidikan
bagi anak-anak.
Pemecahan masalah
Pemberian informasi , penyuluhan, bimbingan dan pelatihan kepada
masyarakat yang kurang mampu.
C. GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
Asal katanya universal
Penyebaran unsur-unsur baru secara mendunia
Hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi
Suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia tidak mengenal batas
wilayah.
2. DAMPAK GLOBALISASI
1) DAMPAK POSITIF : Mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan, mudah melakukan komunikasi, cepat dalam bepergian
( mobilitas tinggi}, menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran,
memacu untuk meningkatkan kualitas diri, mudah memenuhi
kebutuhan.
2) DAMPAK NEGATIF : Informasi yang tidak tersaring, membuat tidak
kretif, membuat sikap menutup diri, berfikir sempit, banyak meniiru
prilaku buruk, mudah terpengaruh hal-hal yang tidak sesuai kebiasaan
atau kebudayaan suatu negara dll.
3. PENGARUH GLOBALISASI
Bidang ekonomi
Bidang Pendidikan
Terhadap lingkungan
Terhadap ideologi Pancasila
Terhadap budaya
Terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
Terhadap pembinaan pelaksanaan syariat agama
Solusi yang dilaksanakan
Pendidikan yang bermutu, relevan, efesien, dan efektif
Peningkatan SDM yang bermutu dan handal
Guru yang dapat diteladani dan professional
Sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai untuk PBM
PERTEMUAN 9
PARADIGMA PENDIDIKAN MASA DEPAN
Peran Pendidikan dalam pembangunan menurut John C. Bock ( Educional and Development:
A conflict Meaning
Memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural bangsa
Mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, dan
mendorong perubhan sosial
Meratakan kesempatan dan pendapatan
Paradigma Pendidikan Masa Depan
1) Paradigma Fungsional
Keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat tidak mempunyai cukup
penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan sikap modern.
2) Paradigma Sosialisasi
Mengembangkan kompetensi Individu
Kompetensi yang lebih tinggi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
Meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan
3) Paradigma Sistemik-Organik
Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) daripada
mengajar (teaching)
Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel
Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang karakteristik
khusus dan mandiri
Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan berinteraksi
dengan lingkungan
Paradigma Pendidikan Masa Depan
1) Perbandingan Sistem Pendidikan Tradisional dengan Modern
Sistem Pendidikan Tradidonal
Hasil Penelitian di Jepang
- Siswa-siswa di Jepang IQ nya tinggi
- Bebas buta huruf
- Siswa-siswa SMA memiliki skor lebih tinggi di dengan siswa-siswa SMA
Amerika di bidang Matematika dan Sain
Letak kehebatan sispend. di Jepang:
- Kontrol Pendidikan dipegang pemerintah pusat
- Menentukan kurikulum secara nasional baik negeri maupun swasta
- Menekankan hapalan dan daya ingat
- Materi pelajaran diarahkan untuk lulus ujian dan masuk ke tingkat lebih
tinggi
- Menekankan pada diri siswa sikap hormat dan patuh pada guru dan sekolah
- Melibatkan orang tua dalam pendidikan
Sistem Pendidikan Modern
Hasil Penelitian di Amerika
- Sistem pendidikannya fleksibel
- Siswa di Amerika lebih Independent dan Inovatif
- Siswa lebih banyak menikmati enaknya sekolah Letak kehebatan di
Amerika
Sistem pendidikan lebih menekankan pada:
- kebabasan
- kemandirian
- kreativitas individu, dan
- inovatif
PERTEMUAN 12
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
A. Konsep Dasar Profesi
1) Pengertian Profesi
Profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan, keyakinan,
kebenaran atau kredibilitas seseorang (to profess means to trust, to blief in, to
credible, hornby, 1962)
Profesi menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu
(to profess means a particular business, Hornby, 1962
Webster’s New World Dictionary: Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pendidikan tinggi bagi pengembannya dalam pekerjaan mental bukan
pekerjaan manual.
Istilah yang berkaitan dengan profesi
1. Profesi : Suatu jabatan/pekerjaan yang menuntut keahlian dari anggotanya
2. Profesional: Orang yang menyandang suatu profesi atau penampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya
3. Profesionalisme: Komitmen anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya
4. Profesionalitas: Sikap anggota profesi terhadap profesinya
5. Profesionalisasi: Proses peningkatan kualifikasi dan kemampuan anggota
profesi dalam mencapai kriteria yang sudah terstandar dlm penampilannya.
2) Karakteristik Profesi
1. Unik, definitif, pelayanan amat penting
2. Melayani masyarakat
3. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu
4. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik
5. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang lama
6. Terkendali berdasarkan lisensi baku atau mempunyai persyaratan masuk
7. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
8. Mempunyai komitme terhadap jabatan dan klien
9. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja
yang ditampilkan
10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri
11. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya
12. Mempunyai asosiasi profesi
13. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan dengan
layanan yang diberikan
14. Mempunyai kepercayaan yang tinggi dari publik
15. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi
3) Syarat-syarat Profesi
1. Mementingkan pelayanan kemanusiaan
2. Memiliki kualifikasi tertentu
3. Memiliki kode etik
4. Membutuhkan kegiatan intelektual yang tinggi
5. Memiliki organisasi profesional yang meningkatkan standar pelayanan
6. Memandang profesi suatu karier hidup dan menjadi seorang anggota yang
permanen
7. Memerlukan persiapan profesional yang lama
B. Perkembangan Profesi Keguruan
1. tingkat dan jenis profesi (Richey)
2. tugas dan tanggung jawab guru
3. profil tenaga keguruan
C. Kompetensi Guru dalam Konteks Keprofesian
1. konsep dasar kompetensi dalam konteks keprofesian
Kompetensi merupakan kecakapan atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan
Kompetensi merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-orang (kompeten) yang
memiliki kecakapan, daya, kewenangan, kemahiran, keterampilan, dan pengetahuan
untuk mengerjakan tugasnya
Kompetensi merupakan tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai tujuan-
tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi yang diharapkan
2. Kompetensi Guru
a. Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosial, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
b. Kompetensi Profesional
1. Penguasan materi struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
2. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang efektif
c. Kompetensi kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan kebudayaan nasional
2. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
d. Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik,
dan masyarakat.
3. Keterampilan Guru dalam PBM
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan Bertanya
Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil
D. Perangkat Keprofesian Guru
1. Kode Etik Profesi Guru
2. Organisasi Profesi Guru
3. Pengakuan dan penghargaan Profesi Guru
PERTEMUAN 13
INOVASI PENDIDIKAN
A. KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
Pengertian Discovery, Invention, dan Innovation
- Diskoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya
benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
- Invensi (invention) adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru,
artinya hasil kreasi manusia
- Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, cara yang
dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang/masyarakat, baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri
dengan maksud untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah tertentu
- Modernisasi adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional
(yang
belum modern) ke masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang
sudah
modern)
Kaitan Inovasi danModernisasi adalah inovasi dan modernisasi keduanya
merupakan perubahan sosial, perbedaannya hanya pada penekanan ciri dari
perubahan itu. Inovasi menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati
sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau masyarakat sedangkan
modernisasi menekankan pada adanya proses perubahan dari tradisional ke
modern, atau dari yang belum maju ke yang sudah maju.
Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, cara yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan
Karakteristik Inovasi Pendidikan
Adanya keuntungan relatif
Bersifat “kompatibel
Bersifat “kompleksitas
Bersifat “triabilitas
Bersifat “observabilitas
B. Proses Inovasi Pendidikan
Pengertian Proses Inovasi Pendidikan serangkaian aktivitas yang dilakukan
oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai
menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan.
Model Proses Inovasi Pendidikan
- Model Inovasi Berorientasi Individu
@ Colley (1961):
- Belum menyadari
- Menyadari
- Memahami
- Mempercayai
- Mengambil tindakan
@ Rogers (1962):
- Menyadari
- Menaruh perhatian
- Menilai
- Mencoba
- Menerima (Adoption)
Model Proses Inovasi Pendidikan
- Model Inovasi Berorientasi Organisasi
@ Zaltman, Duncan, dan Holbek (1973)
1. Tahap Permulaan (Intiation Stage)
1.1 Langkah pengetahuan dan
kesadaran
1.2 Langkah pembentukan sikap
terhadap inovasi
1.3 Langkah pengambilan keputusan
2. Tahap Implementasi (Implementation
Stage)
2.1 Langkah awal (permulaan)
implementasi
2.2 Langkah kelanjutan pembinaan
penerapan inovasi
Faktor yang Mempengaruhi Proses Inovasi Pendidikan
1. Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
2. Faktor Internal dan Eksternal
3. Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)
C. INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
INOVASI : penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian,
metode , cara yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat). IBRAHIM (1989)
KURIKULUM : seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
PEMBELAJARAN : upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik
untuk membelajarkan siswa yang belajar.
HASIL INOVASI KURIKULUM
1. KBK
2. KTSP
3. KURIKULUM MUATAN LOKAL
4. KURIKULUM SISTEM GANDA
5. KURIKULUM 2013
6. KURIKULUM MERDEKA
7. Model Pembelajaran Kooperatif
8. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
9. Model Pembelajaran Masalah (Problem Based Learning)
10. Model Pembelajaran Brain Based Learning
PERTEMUAN 14
OTONOMI PENDIDIKAN DAN UPAYA MEWUJUDKANNYA
A. KONSEP OTONOMI PENDIDIKAN
Otonomi > Bhs Yunani > Autos = sendiri, Nomos= hukum atau aturan
Otonomi berarti kebebasan dan kemandirian bukan kemerdekaan (Ateng
Syafruddin, 1985:23)
Otonomi Pendidikan adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pendidikan dan kepentingan
masyarakat setempat bidang pendidikan sesuai perundang-undangan (UU No
32 2004: Pasal 1 Ayat 5)
B. KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Desentralisasi merupakan penyerahan wewenang dari tingkat pemerintahan
yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah, baik yang
menyangkut bidang legislatif, judikatif, atau administratif (Encyclopedia of
the Social Science, 1980)
Desentralisasi pendidikan berarti pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang
lebih luas kepada daerah untuk membuat perencanaan dan mengambil
keputusannya sendiri dalam mengatasi permasalahan di bidang pendidikan
(Abdul Halim, 2001:15
C. IMPLIKASI UMUM DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Implikasi Administrasi
Pemberian wewenang yang lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan
kegiatan pembangunan pendidikan sesuai kebutuhan setempat
Implikasi Kelembagaan
Kebutuhan daerah untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan
pelaksanaan unit kerja daerah
Implikasi Keuangan
Kebutuhan dana yang lebih besar bagi daerah untuk dapat melaksanakan
fungsinya di bidang pembangunan Pendidikan
Implikasi Pendekatan Perencanaan
Kebutuhan untuk memperkenalkan model pendekatan kewilayahan yang
dimulai dari bawah dgn melibatkan peran serta masyarakat yang maksimal
D. IMPLEMENTASI DESENTRALISASI PENDIDIKAN DI SATUAN
PENDIDIKAN
Manajemen Berbasi Sekolah (MBS)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat
Pemberdayaan Sekolah
Peningkatan Pembelajaran Bermutu
Pemberdayaan Komite Sekolah
Orientasi pada Kualitas
Meniadakan Penyeragaman