Modul Materi Perubahan Lingkungan
Modul Materi Perubahan Lingkungan
Perubahan Lingkungan
(Kerusakan Lingkungan, Bencana dan Usaha menaggulanginya)
KELOMPOK 4
Fefi Budhi Rohmani (21060340) - Fitri Puasha (21060349)
Frida Sulistiawaty (21060056) - Lidya Kostamianti Dewi (21060200)
Nanda Ayu Fuji Lestari (21060236) - Nurlisnawati (21060310)
Raissa Diantina Agustine (21060107) - Rani Triani (21060090)
Siti Hasanah (21060031) - Ulva Ulima (21060219)
W. Herawati (21060035)
Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang telah memberi
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat-Nya degan suri
teladan-Nya yang baik.
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugerah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
pengetahuan tentang Bencana Alam, semua ini dirangkum dalam makalah ini, agar pemahaman
terhadap permasalahan lebih mudah dipahami dan lebih singkat dan akurat.
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi
yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya, Pembaca akan masuk pada inti
pembahasaan dan diakhiri dengan kesimpulan, dan saran makalah ini. Diharapkan pembaca
dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang Bencana Alam. Akhirnya, kami penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna untuk menjadi lebih
sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kepada
kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
November 2021,
Penulis
ii.
DAFTAR ISI
COVER/SAMPUL……….…………………………………………………………………….....i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kerusakan Lingkungan
2.2 Bencana
2.3 Cara Penanggulangan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
iii.
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Faktor Alam
Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya bencana alam, seperti
banjir, gempa bumi, dan gunung meletus.
2. Banjir
Selain karena ulah manusia, banjir juga dapat terjadi karena faktor alam, misalnya hujan yang
terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat sungai meluap atau membuat tanggul jebol
karena tidak mampu lagi menampung debit air. Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan
dapat membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah yang subur
hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau aktivitas gunung berapi dan
dampaknya bergantung pada besarnya kekuatan gempa. Gempa bumi akan mengakibatkan
banyak bangunan yang roboh, terjadi tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi. Jika
kekuatan gempa sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.
5. Faktor Manusia
Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
7. Limbah Industri
Limbah industri ini dapat berasal dari pabrik dan rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan tepat,
limbah-limbah tersebut akan merusak lingkungan hidup.
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Bencana
Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
menyebutkan definisi bencana sebagai berikut. Secara umum pengertian mengenai beberapa
istilah bencana dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis.
b. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
c. Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemic dan
wabah penyakit.
d. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok dan antar komunitas
masyarakat serta terror.
e. Kejadian Bencana adalah banyaknya peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan
tanggal kejadian, lokasi (kabupaten/kota), jenis bencana, korban dan atau kerusakan harta benda.
Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu kecamatan/desa, satu
kabupaten/kota dan atau propinsi, maka dihitung sebagai satu kejadian.
f. Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan.
g. Letusan Gunung Api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “
erupsi “. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan
abu lebat, lava, gas beracun, tsunami dan banjir lahar.
h. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh
gangguan impulsive dari dasar laut. Tsunami dapat disebabkan oleh : (1) gempa bumi diikuti
dengan dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau); (2)
tanah longsor di dalam laut; (3) letusan gunung api di bawah laut atau gunung api pulau.
i. Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau
batuan penyusun lereng tersebut.
j. Banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan
kerugian jiwa, harta dan benda. Kejadian banjir tidak dapat dicegah, namun hanya dapat
dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang diakibatkannya. Karena datangnya relatif
cepat, untuk mengurangi kerugian akibat bencana tersebut perlu dipersiapkan penanganan secara
cepat, tepat, dan terpadu. Banjir juga dapat diartikan sebagai limpasan air yang melebihi tinggi
muka air normal, sehingga melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada
lahan rendah di sisi sungai. Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
diatas normal sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah
serta sistem drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung
akumulasi air hujan tersebut sehingga meluap. Adapun yang dimaksud banjir di bidang pertanian
adalah banjir yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai, dan lain-
lain) yang sedang dibudidayakan. Sedangkan banjir bandang biasanya terjadi pada aliran sungai
yang kemiringan dasar sungai curam. Aliran banjir yang tinggi dan sangat cepat, dapat mencapai
lebih dari 12 meter, limpasannya dapat membawa batu besar/bongkahan dan pepohonan serta
merusak/menghanyutkan apa saja yang dilewati namum cepat surut. Banjir semacam ini dapat
menyebabkan jatuhnya korban manusia (karena tidak sempat mengungsi) maupun kerugian harta
benda yang besar dalam waktu yang singkat.
k. Kekeringan adalah hubungan antara ketersedian air yang jatuh di bawah kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud
kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada
tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan dan tanaman tersebut
terkena kekeringan karena kebutuhan air tanaman tidak dapat dipenuhi.
Kebakaran Hutan dan Lahan adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik
dan atau hayati yang menyebabkan kurang berfungsinya hutan atau lahan dalam menunjang
kehidupan yang berkelanjutan sebagai akibat dari penggunaan api yang tidak terkendali maupun
faktor alam yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan.
l. Angin Topan atau Badai merupakan pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120
km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat dekat dengan khatulistiwa. Angin badai ini disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.
m. Gelombang Pasang/Badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.
Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan
pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
n. Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain,
pengoperasian, kalalaian dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi dan atau
industri. Bencana ini antara lain adalah kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan
pabrik, kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan komponen, kebocoran reaktor
nuklir, kecelakaan transportasi (darat, laut dan udara), semburan gas atau lumput panas akibat
eksploitasi minyak bumi atau bahan tambang lainnya.
Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi banjir
adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan
banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala
banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut
banjir bandang. Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih
rendah dibandingkan muka air laut; wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi
perbukitan dengan sedikit resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran
sungai tidak lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai. Meskipun berada diwilayah "bukan langganan banjir'. Setiap orang harus tetap waspada
dengan kemungkinan bencana alam ini
Berbagai kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai jenis sumberdaya
alam, baik sumberdaya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui.
Pengambilan yang dilakukan secara terus menerus berdampak pada semakin berkurangnya
cadangan sumberdaya alam, khususnya yang tidak dapat diperbarui. Pengambilan dan
pemanfaatan sumberdaya alam juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang mengancam
keberadaan manusia itu sendiri.
Apa yang harus dilakukan manusia untuk mengurangi dampak buruk pemanfaatan
sumberdaya alam terhadap lingkungan? Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan bahan pencemar
(reduce), menggunakan kembali barang untuk kegunaan yang sama (reuse), dan melakukan daur
ulang barang (recycle).
1. bahan pencemar (reduce)
a. Mengurangi pemakaian bahan-bahan pencemar lingkungan (reduce). Pencemaran lingkungan
terutama terjadi karena berbagai kegiatan manusia. Kegiatan tersebut diantaranya adalah
kegiatan transportasi, industri, penambangan, pertanian dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat, baik jumlah maupun
jenisnya. Akibatnya pencemaran lingkungan juga terus meningkat. Salah satu upaya untuk
mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan mengurangi konsumsi barang dan bahan
yang dapat merusak lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan berikut ini mencerminkan upaya untuk
mengurangi penggunaan barang-barang atau bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan,
yaitu: Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Pencemaran udara diantaranya terjadi
karena banyaknya bahan-bahan pencemar dari kendaraan bermotor. Untuk mengurangi
pencemaran tersebut, sebaiknya manusia mulai mengurangi pemakaian kendaraan bermotor yang
konsumsi bahan bakarnya tinggi dan memilih kendaraan bermotor yang berteknologi ramah
lingkungan. Cara lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan alternatif berbahan
bakar listrik, tenaga surya atau jika memungkinkan menggunakan sepeda.
c. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai. Sampah dari bahan kaleng, plastik
dan kaca, almunium, timah sulit diurai atau hancur dalam waktu cepat jika dibuang ke
lingkungan. Karena itu, sebaiknya kita mengurangi penggunaan bahan-bahan tersebut dengan
yang lebih ramah lingkungan. Alangkah lebih baik, jika bahan-bahan tersebut dipakai ulang atau
didaur-ulang. Beberapa perilaku berikut yang merupakan upaya mengurangi konsumsi bahan-
bahan sulit terurai.
d. Menghindari penggunaan detergen secara berlebihan. Salah satu kegiatan rumah tangga yang
dapat mencemari lingkungan adalah kegiatan mencuci. Kegiatan tersebut menghasilkan bahan
pencemar berupa deterjen yang mengalir ke selokan dan akhirnya mencemari sungai. Seringkali
penggunaan deterjen dilakukan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan takaran yang
dianjurkan oleh produsennya. Karena itu, mengurangi atau menghindari pemakaian deterjen
yang berlebihan akan mengurangi beban pencemaran lingkungan.
e. Menghindari penggunaan pupuk dan insektisida yang berlebihan Pemakaian pupuk kadang
tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya atau berlebihan. Sisa pupuk yang tidak diserap oleh
tanaman, terbawa air hujan masuk ke dalam sungai dan danau. Akibatnya terjadilah pencemaran
pada sungai dan danau dalam bentuk eutrofikasi (pengkayaan). Jadi, eutrofikasi adalah
penyuburan yang berlebihan pada sungai, danau, dan laut dangkal, terutama karena penggunaan
pupuk (nitrat dan posfat) yang berlebihan dari aktivitas pertanian. Karena berlebihan, maka tidak
semua pupuk diserap oleh tanaman, sehingga sebagian masuk ke sungai terbawa oleh aliran air
hujan. Eutrofikasi mendorong pertumbuhan algae dan bakteri yang mengkonsumsi banyak
oksigen di air, sehingga mengurangi jatah oksigen untuk ikan dan binatang lainnya. Eutrofikasi
juga mempercepat pertumbuhan tumbuhan air, misalnya eceng gondok, yang dapat menyumbat
saluran air dan menghalangi sinar matahari yang sampai ke bawah permukaan air. Akibatnya,
proses dan kehidupan organisme di bawah air menjadi terganggu karena kurangnya penyinaran
matahari. Tanaman air yang tumbuh cepat juga meningkatkan penguapan, sehingga volume air
cepat berkurang dan terjadi proses pendangkalan.
Sesuai dengan istilahnya, reuse berarti memanfaatkan sampah atau limbah atau barang
yang sudah tidak dipakai untuk kepentingan yang sama dengan peruntukan semula. Sebagai
contoh, botol minuman dari gelas yang telah diminum isinya, kemudian diserahkan lagi ke
pengecer. Dari pengecer, botol tersebut dikembalikan ke pabrik dan digunakan lagi sebagai botol
minuman yang sama berkali-kali. Cara ini sangat bermanfaat dalam menghemat sumber daya
alam karena tidak perlu membuat botol baru terus menerus. Penambangan bahan galian untuk
membuat botol dapat dikurangi, sehingga menghemat cadangan bahan pembuat botol dan
mengurangi kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan.
Banyak perilaku lainnya yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari
sehubungan dengan prinsip penggunaan ulang. Jika kalian memiliki pakaian, buku, dan barang-
barang lainnya yang sudah tidak lagi dipakai, sebaiknya tidak dibuang tapi diberikan pada
mereka yang memerlukan. Begitu pula dengan peralatan elektronik, seperti tv, radio, komputer
yang sudah tak terpakai sebaiknya diberikan atau dijual.
Kebiasaan lainnya adalah selalu menggunakan barang-barang yang dapat diisi ulang.
Contohnya adalah bulpen isi ulang, tempat menyimpan sabun cair dan detergen isi ulang, dan
lain-lain. Dengan menggunakan prinsip pakai ulang berarti kita telah ikut serta dalam
mengurangi pengambilan sumberdaya alam dari bumi. Tentu saja sekaligus kita juga mengurangi
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Air sungai yang akan didaur ulang dengan alat sederhana ini harus air sungai yang tidak
mengandung limbah B3. Biasanya air limbah B3 dihasilkan oleh industri, sehingga air sungai
yang belum melewati wilayah industri kemungkinan belum tercemar limbah B3. Kotornya air
sungai seperti itu, biasanya karena membawa partikel-partikel tanah hasil erosi. Peralatan yang
diperlukan adalah drum atau tandon air plastik ukuran 100 liter, drum penyaring ukuran 25 liter
yang diisi dengan ijuk, arang tempurung kelapa, pecahan genteng, pasir halus, serbuk gergaji,
dan kerikil. Selain itu, sediakan pula bak penampun
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran lingkungan terus menerus terjadi, bahkan cenderung meningkat dari waktu
ke waktu. Berbagai aktivitas manusia, seperti transportasi dan industri telah menimbulkan
dampak buruk bagi lingkungan. Akibatnya, lingkungan menjadi rusak dan pada akhirnya
berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Karena itulah, manusia harus segera melakukan
berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan agar dampak negatif pencemaran lingkungan
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya dapat dikurangi.
Pencemaran lingkungan mengakibatkan banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain.
Bencana banjir sangatlah rawan dan banyak terjadi diberbagai daerah di negeri kita. Sebetulnya
penyebab utama dari banjir adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri, seperti penebangan
pohon secara liar yang tidak secara berkala serta tidak menggunakan system tebang pilih. Hal ini
akan mengakibatkan bencana banjir serta longsor yang tidak akan tertahan. Banjir diakibatkan
dari sampah pohon yang ditebang secara liar. Cara yang efektif untuk mencegah pencemaran
lingkungan kita harus memiliki sikap dan perilaku menjaga kebersihan lingkungan serta harus
menimbulkan rasa tanggung jawab didalam diri manusia itu sendiri. Menanggulangi suatu
bencana harus secara bersamaan tidak bisa perorangan karena lingkungan harus dijaga oleh kita
semua.
3.2 Saran
Saran dari kita penyusun merupakan “Marilah Kita Menjaga Lingkungan Agar
Pencemaran Lingkungan Yang Ada Disekeliling Kita Dapat Dicegah”. Kebersihan lingkungan
merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar dari bencana alam karena bencana alam akan
mengakibatkan kerugian serta mengakibatkan kematian bagi manusia itu sendiri.