Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT

2.1. Tujuan Percobaan


Tujuan pengujian ini untuk mengetahui kadar prosentase lumpur dalam
agregat halus atau pasir.

2.2. Dasar Teori


Lumpur tidak diizinkan dalam jumlah banyak, ada kecenderungan
meningkatnya pemakaian air dalam campuran beton, jika ada bahan-bahan
itu tidak dapat menyatu dengan semen sehingga menghalangi penggabungan
antara semen dan agregat serta mengurangi kekuatan tekan beton.
Kandungan lumpur agregat halus kurang dari 5% merupakan ketentuan
dalam peraturan bagi penggunaan agregat halus atau pasir untuk pembuatan
sebuah beton. Jika kadar lumpur yang didapat lebih dari prosentase yang
telah ditetapkan oleh “Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971” agregat
halus (pasir) dapat merusak kuat tekan beton.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang sebagai mana telah tercantum dalam SNI 03-4142-
1996 tentang Metode Uji Kadar Bahan Agregat.

2.3. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan
1) Gelas ukur
2) Cawan
3) Oven dengan suhu (110 ± 5) ºC
4) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.

16
Gambar 2.1. Gelas Ukur

Gambar 2.2. Cawan

Gambar 2.3. Oven

Gambar 2.4. Timbangan


b. Bahan
1) Pasir alam sebagai hasil disintegrasi ”alami” batuan atau pasir yang
dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
terbesar 5,0 mm,

17
2) Air bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung
oli, asam, alkali, garam, bahan organik atau bahan-bahan lain yang
merugikan terhadap beton.

2.4. Cara Kerja


2.4.1. Cara Endapan
a. Contoh benda uji dimasukkan kedalam gelas ukur,
b. Tambahkan air kedalam gelas ukur guna melarutkan lumpur,
c. Gelas ukur dikocok hingga merata atau sampai heterogen,
d. Simpan gelas ukur pada tempat datar dan endapkan selama 24
jam,

e. Ukur volume pasir (V1) dan volume lumpur (V2),


f. Sehingga didapatkan persamaan untuk kadar lumpur :

Keterangan :
V1 = Volume Pasir (ml)
V2 = Volume Lumpur (ml)

18
2.4.2. Cara Cucian
a. Timbang berat cawan (a),
b. Timbang berat cawan dan benda uji dalam keadaan kering (b),
c. Masukkan benda uji ke dalam cawan dan dicuci beberapa kali
hingga airnya bersih,
d. Timbang berat cawan dan berat benda uji setelah dicuci (c),
e. Benda uji dikeringkan dalam oven selama 24 jam,
f. Keluarkan benda uji dari oven dan timbang,
g. Sehingga mendapatkan persamaan kadar lumpur :

Keterangan :
a = Berat Cawan (gram)
b = Berat Cawan + Agregat sebelum dicuci (gram)
c = Berat Cawan + Agregat setelah dicuci (gram)

2.5. Data yang Diperoleh

Tabel 2.1.Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus


dengan Cara Endapan
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Percobaan Volume Pasir (V1) Volume Lumpur (V2)
I 600 ml 35 ml
II 700ml 50 ml

19
Tabel 2.2. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus
dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan + Berat Cawan + Berat Cawan +
Berat Cawan
Percobaan Agregat sebelum Agregat sesudah Agregat
(a)
dicuci (b) dicuci (c) setelahdioven
I 25 gr 195 gr 245 gr 190
II 25 gr 240gr 300 gr 235

2.6. Analisa Data Percobaan


2.6.1. Cara Endapan

Kadar Lumpur (%) = x 100%

Kadar Lumpur Rata-Rata (%) =

a. Percobaan I
 Volume pasir (V1) = 600 ml
 Volume lumpur (V2) = 35 ml

 Kadar lumpur I = x 100%

= x 100%

= 5,51 %
b. Percobaan II
 Volume pasir (V1) = 700 ml.
 Volume lumpur (V2) = 50 ml.

 Kadar lumpurII = x 100%

= 6,67 %
c. Kadar Lumpur Rata-rata
 Kadar lumpur I = 5,51 %
 Kadar lumpur II = 6,67 %

20
 Kadar lumpur rata2 =

= 6,09 %

Tabel 2.3. Hasil Perhitungan Kadar Lumpur dengan Cara Endapan


Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Kadar
Volume Volume Kadar
Percobaan Lumpur
Pasir (V1) Lumpur (V2) Lumpur (%)
Rata2 (%)
I 600 ml 35 ml 5,51 %
6,09 %
II 700ml 50 ml 6,67 %

2.6.2. Cara Cucian

Kadar Lumpur (%) = x 100 %

Kadar Lumpur rata2 (%) =

a. Agregat Halus
1) Percobaan I
 Berat cawan (a) = 25 gr
 Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 195 gr
 Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 245 gr

 Kadar lumpur I = x 100 %

= x100 %

= 2,94%

2) Percobaan II
 Berat cawan (a) = 25 gr
 Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 240 gr
 Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 300 gr

21
 Kadar lumpur I = x 100 %

= x 100%

= 2,32%
3) Kadar Lumpur rata-rata
 Kadar lumpur I = 2,94 %.
 Kadar lumpur II = 2,32 %.

 Kadar lumpur rata2 =

= 2,63 %

Tabel 2.4. Hasil Perhitungan Kadar Lumpur Agregat Halus dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan Berat Cawan Berat
Berat Cawan+ Kadar Kadar
+ Agregat + Agregat
Percobaan Cawan Agregat Lumpur Lumpur
sebelum dicuci sesudah dicuci
(a) setelahd (%) rata2(%)
(b) (c) ioven
I 25 gr 195 gr 245 gr 190 2,94 %
2,63 %
II 25 gr 240gr 300 gr 235 2,32 %

b. Agregat Kasar
1) Percobaan I
 Berat cawan (a) = 35 gr
 Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 490 gr
 Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 635 gr

 Kadar lumpur I =

= 1,09 %

22
2) Percobaan II
 Berat cawan (a) = 35 gr
 Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 485 gr
 Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 645 gr

 Kadar lumpur I = x 100 %

= x100%

= 1,11%
3) Kadar Lumpur Rata-rata
 Kadar lumpur I = 1,09 %
 Kadar lumpur II = 1,11 %

 Kadar lumpur rata2 =

= 1,1 %

Tabel 2.5. Hasil Perhitungan Kadar Lumpur Agregat Kasar dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan Berat Cawan Kadar
Berat Kadar
+ Agregat + Agregat Lumpur
Percobaan Cawan Lumpur
Sebelum dicuci sesudah dicuci Rata2
(a) (%)
(b) (c) (%)
I 35 gr 490 gr 485 gr 1,09%
1,1 %
II 35 gr 485 gr 480 gr 1,11 %

2.7. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan di atas didapatkan :
 Kadar lumpur agregat halus rata2 dengan cara endapan = 6,09 %
 Kadar lumpur agregat halus rata2 dengan cara cucian = 2,63 %
 Kadar lumpur agregat halus rata2 = 4,36 %
 Kadar lumpur agregat kasar rata2 dengan cara cucian = 1,1 %

23
Dari rata-rata hasil pemeriksaan kadar lumpur agregat halus (pasir)
dengan cara endapan dan dengan cara cucian adalah 4,36 % < 5%. Agregat
halus (pasir) adalah kurang dari ketentuan standar yang telah ditetapkan.
Dan rata-rata pemeriksaan kadar lumpur agregat kasar (kerikil) dengan
cara cucian adalah 1,1 %> 1 %. Agregat kasar (kerikil) adalah lebih dari
ketentuan standar yang telah ditetapkan.
Sehingga agregat halus dapat digunakan untuk campuran beton
karena kadar lumpur kurang dari 5%, tetapi agregat kasar tidak dapat
digunakan untuk campuran beton karena kadar lumpur lebih dari 1%,
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan dalam SNI 03-4142-1996
tentang Metode Uji Kadar Bahan Agregat.

24

Anda mungkin juga menyukai