Bab 2 Pemeriksaan Kadar Lumpur
Bab 2 Pemeriksaan Kadar Lumpur
16
Gambar 2.1. Gelas Ukur
17
2) Air bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung
oli, asam, alkali, garam, bahan organik atau bahan-bahan lain yang
merugikan terhadap beton.
Keterangan :
V1 = Volume Pasir (ml)
V2 = Volume Lumpur (ml)
18
2.4.2. Cara Cucian
a. Timbang berat cawan (a),
b. Timbang berat cawan dan benda uji dalam keadaan kering (b),
c. Masukkan benda uji ke dalam cawan dan dicuci beberapa kali
hingga airnya bersih,
d. Timbang berat cawan dan berat benda uji setelah dicuci (c),
e. Benda uji dikeringkan dalam oven selama 24 jam,
f. Keluarkan benda uji dari oven dan timbang,
g. Sehingga mendapatkan persamaan kadar lumpur :
Keterangan :
a = Berat Cawan (gram)
b = Berat Cawan + Agregat sebelum dicuci (gram)
c = Berat Cawan + Agregat setelah dicuci (gram)
19
Tabel 2.2. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus
dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan + Berat Cawan + Berat Cawan +
Berat Cawan
Percobaan Agregat sebelum Agregat sesudah Agregat
(a)
dicuci (b) dicuci (c) setelahdioven
I 25 gr 195 gr 245 gr 190
II 25 gr 240gr 300 gr 235
a. Percobaan I
Volume pasir (V1) = 600 ml
Volume lumpur (V2) = 35 ml
= x 100%
= 5,51 %
b. Percobaan II
Volume pasir (V1) = 700 ml.
Volume lumpur (V2) = 50 ml.
= 6,67 %
c. Kadar Lumpur Rata-rata
Kadar lumpur I = 5,51 %
Kadar lumpur II = 6,67 %
20
Kadar lumpur rata2 =
= 6,09 %
a. Agregat Halus
1) Percobaan I
Berat cawan (a) = 25 gr
Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 195 gr
Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 245 gr
= x100 %
= 2,94%
2) Percobaan II
Berat cawan (a) = 25 gr
Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 240 gr
Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 300 gr
21
Kadar lumpur I = x 100 %
= x 100%
= 2,32%
3) Kadar Lumpur rata-rata
Kadar lumpur I = 2,94 %.
Kadar lumpur II = 2,32 %.
= 2,63 %
Tabel 2.4. Hasil Perhitungan Kadar Lumpur Agregat Halus dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan Berat Cawan Berat
Berat Cawan+ Kadar Kadar
+ Agregat + Agregat
Percobaan Cawan Agregat Lumpur Lumpur
sebelum dicuci sesudah dicuci
(a) setelahd (%) rata2(%)
(b) (c) ioven
I 25 gr 195 gr 245 gr 190 2,94 %
2,63 %
II 25 gr 240gr 300 gr 235 2,32 %
b. Agregat Kasar
1) Percobaan I
Berat cawan (a) = 35 gr
Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 490 gr
Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 635 gr
Kadar lumpur I =
= 1,09 %
22
2) Percobaan II
Berat cawan (a) = 35 gr
Berat cawan + agregat sebelum dicuci (b) = 485 gr
Berat cawan + agregat setelah dicuci (c) = 645 gr
= x100%
= 1,11%
3) Kadar Lumpur Rata-rata
Kadar lumpur I = 1,09 %
Kadar lumpur II = 1,11 %
= 1,1 %
Tabel 2.5. Hasil Perhitungan Kadar Lumpur Agregat Kasar dengan Cara Cucian
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Semarang
Berat Cawan Berat Cawan Kadar
Berat Kadar
+ Agregat + Agregat Lumpur
Percobaan Cawan Lumpur
Sebelum dicuci sesudah dicuci Rata2
(a) (%)
(b) (c) (%)
I 35 gr 490 gr 485 gr 1,09%
1,1 %
II 35 gr 485 gr 480 gr 1,11 %
2.7. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan di atas didapatkan :
Kadar lumpur agregat halus rata2 dengan cara endapan = 6,09 %
Kadar lumpur agregat halus rata2 dengan cara cucian = 2,63 %
Kadar lumpur agregat halus rata2 = 4,36 %
Kadar lumpur agregat kasar rata2 dengan cara cucian = 1,1 %
23
Dari rata-rata hasil pemeriksaan kadar lumpur agregat halus (pasir)
dengan cara endapan dan dengan cara cucian adalah 4,36 % < 5%. Agregat
halus (pasir) adalah kurang dari ketentuan standar yang telah ditetapkan.
Dan rata-rata pemeriksaan kadar lumpur agregat kasar (kerikil) dengan
cara cucian adalah 1,1 %> 1 %. Agregat kasar (kerikil) adalah lebih dari
ketentuan standar yang telah ditetapkan.
Sehingga agregat halus dapat digunakan untuk campuran beton
karena kadar lumpur kurang dari 5%, tetapi agregat kasar tidak dapat
digunakan untuk campuran beton karena kadar lumpur lebih dari 1%,
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan dalam SNI 03-4142-1996
tentang Metode Uji Kadar Bahan Agregat.
24