Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

SEMILOKA KETAHANAN EKONOMI 20011


KERJASAMA
Ditjen Kesbangpol RI dengan Pengurus Pusat LP3S
Surakarta, 12 Agustus 2011

I. PENDAHULUAN

Setiap kali kita kaji tentang ketahanan ekonomi nasional, yang


muncul adalah cemas dan rasa yang amat sangat tidak nyaman. Rapuh.
Demikian fakta tentang ketahanan ekonomi kita. Karena itu, tiap kali
pemerintah menyepakati dan menandatangani kesepakatan perdagangan
bebas atau Free Trade Agreement (FTA), dada setiap anak bangsa bisa saja
terasa sesak. Tarikan nafas kita menjadi tidak nyaman. Sebab, kita takut
FTA akan terus menggerogoti fondasi perekonomian nasional.

Fenomena single world borderless telah menjadi kenyataan. Dunia


dalam satu bingkai dari berbagai sektor mulai dari teknologi informasi
sampai dengan ekonomi, barang dan jasa telah kita rasakan eksistensinya.
Produk local kian terpuruk bersaing dengan produk impor. Bukannya
mengada-ada jika kita mulai khawatir perekonomian Indonesia nanti
akan kehilangan daya tahannya.
Di sektor pangan, ketahanan kita terus melemah. Tercermin pada
tingginya nilai impor bahan pangan. Rata-rata per tahun, nilai impor
bahan pangan lebih dari Rp 80 triliun. Jumlah ini digunakan untuk
membeli kedelai, gandum, daging sapi, susu, dan gula serta garam.
Fluktuasi nilai impor bergantung pada harga bahan pangan di pasar
global. Tantangannya adalah bagaimana Indonesia mampu
memaksimalisasi sektor pertanian dan perkebunan serta sektor kelautan
kita.

Sektor manufaktur kita pun hidup dari ketergantungan akibat


kelemahan kita dalam industri cetakan komponen (mold and dies). Rata-
rata lebih dari 50 persen komponen untuk televisi, AC, kulkas dan mesin
cuci harus diimpor. Jelas bahwa tantangan sektor manufaktur kita adalah
membangun industri komponen manufaktur yang kompetitif. Pasar kita

1
untuk produk televisi, kulkas, AC dan mesin cuci sudah dijejali puluhan
merek asing. Belakangan, produk eks China tenis merangsek.

Berangkat dari berbagai persoalan melemahnya daya saing


tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkokoh sendi-sendi
perekonomian. Diantara sendi-sendi tersebut adalah sektor koperasi dan
usaha kecil menengah (UMKM). Eksistensi koperasi di masyarakat
ataupun kelompok masyarakat menjadi sangat penting dalam upaya
membangun ketahanan ekonomi yang berbasis kelompok atau anggota.

Koperasi dan UMKM dapat memainkan peran sebagai mitra dalam


upaya mencukupi kebutuhan anggota dan masyarakat dalam hal
pemenuhan pangan maupun sandang. Pemerintah sebagai katalisator
dapat melakukan peran pembinaan, motivator dan stimulus dalam
memperkuat usaha mikro yang berbasis pada koerasi dan masyarakat.
Sedangkan masyarakat sebagai penerima manfaat diharapkan akan
terpenuhi kebutuhannya dengan standar kualitas produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Berdasarkan latar belakang
tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengembangan untuk Pemberdayaan
Sumberdaya (LP3S) bermaksud melaksanakan kegiatan dalam bentuk
semiloka guna mencari formula yang tepat dalam upaya membangun
sistem ketahanan ekonomi.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan yang Semiloka ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman akan arti pentingnya pemberdayaan


Kopersi dan UMKM dalam perekonomian nasional;
2. Meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan UMKM agar lebih
siap bersaing dalam menghadapi pasar bebas;
3. Memberi masukan kepada pemerintah untuk mencari formulasi
yang tepat guna membangun system ketahanan ekonomi
nasional.

III. STRATEGI DAN PROGRAM

2
a. Perlu dilakukan rekruetmen Pemimpin Lokal yang akan terlibat
bersama masyarakat, sebagai organiser maupun fasilitator dengan
terlebih dahulu dibekali dengan Pendidikan Kewargaan
b. Perlu disiapkan kurikulum maupun materi pendukung untuk proses
Pendidikan Kewargaan di kelompok elit lokal maupun masyarakat
basis.
c. Perlu dilakukan diseminasi terhadap pemegang otoritas keagamaan
tentang wacana menciptakan ketahan eonomi rakyat dengan
melakukan Workshop ataupun Lokakarya.
d. Bersama masyarakat melakukan pengawasan terhadap kebijakan
publik dengan memperkuat kelompok-kelompok masyarakat yang
independen.

IV. BENTUK DAN TEMA KEGIATAN

Bentuk kegiatan ini adalah semi lokakarya (Semiloka) dengan


mengambil tema pokok : “Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam
Menciptakan Ketahanan Ekonomi Rakyat”

V. KEYNOTE SPEAKER, NARASUMBER DAN PESERTA

 Keynote Speaker : Ditjen Depdagri RI

 Narasumber : Kepala Dinas Koperasi & UMKM Kota Surakarta

 Jumlah Peserta : 101 orang

VI. CAKUPAN, WAKTU PELAKSANAAN DAN PANITIA KEGIATAN

Cakupan : Peserta terdiri dari ormas/tokoh masyarakat,


mahasiswa

Tempat : Hotel Solo Inn

Waktu : Jumat, 12 Agustus 2011

3
Pukul : 09.30 WIB – 12.05 WIB

Tema : Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam Menciptakan


Ketahanan Ekonomi Rakyat

 TATA CARA PELAKSANAAN

Pelaksanaan seminar lokakarya (Semiloka) dengan


mengambil tema pokok : “Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam
Menciptakan Ketahanan Ekonomi Rakyat” dilaksanakan dengan
metode dan tata cara sebagai berikut:

o Pembukaan

o Keynote Speaker

o Presetasi Narasumber

o Dialog/Diskusi

o Penyampaian Kesimpulan & Rekomendasi

 METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan semi lokakarya (Semiloka) dengan mengambil


tema pokok : “Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam Menciptakan
Ketahanan Ekonomi Rakyat” dilakukan dengan metode :

1. Presentasi materi pembicara

2. Diskusi untuk mencari pemecahan masalah

3. Tanya jawab

4. Konklusi/Kesimpulan

 SUSUNAN PANITIA KEGIATAN

Penanggung Jawab : Agus Sulistyo, SE.,MM

4
Ketua SC : Abd. Hakam Faruq, S.HI., M.Ag
Sekretaris : Rifai Abdurahman
Panitia Pelaksana (OC) : Rokhmad Munawir, S.P
Sekretaris : AM. Abdul Rauf
Bendahara : Siti Muallifah
Sie Acara : Slamet Efendi
Abd. Haris, SH
Sie Konsumsi & Logistik : Havidyaningtyas
Siti Muninggar, SPd
Sie Perlengkapan : Tri Pramesti
Joko Supriyanto
Sie Publikasi Dokumentasi : Muh Mulyadi, SE
Sie Kesekretariatan : Supriyono
VII. PELAKSANAAN DAN MEKANISME SEMILOKA

 PELAKSANAAN SEMILOKA

a. Hari / Tanggal : Jumat, 12 Agustus 2011

b. Waktu         : Pukul 09.30 WIB s/d selesai

c. Tempat : Hotel Solo In

d. Tema : “Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam


Menciptakan Ketahanan Ekonomi Rakyat”

e. Peserta Sarasehan berjumlah : 101 orang yang terdiri dari :

Masyarakat, Koperasi, Pengusaha Kucil/ Usaha Mikro, LSM /


Lembaga Nirlaba lainnya, Tokoh Masayarakat, Pemuda
Wartawan dan Mahasiswa.

Keynote Speaker dan Narasumber :


1). Keynote Speaker dari Ditjen Depdagri disampaikan oleh
Ibu Siti Zahro SH, M.Si menyampaikan bahwa dalam

5
membangun ekonomi kerakyatan harus didukung dari
bergai sektor untuk melanjutkan mekanisme kerja yang
ada dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang
lebih baik dengan melalui jalur yang ada pada saat ini.
Maka dari itu dihimbau kepada masyarakat untuk lebih
mengoptimalkan cara kerja dengan peran masing-masing
di berbagai sektor ekonomi kerakyatan.

2.) Pembicara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota


Surakarta Dra. Nur Haryani, MM

Menyampaikan bahwa hal-hal yang baik yang dilakukan


untuk membangun ekonomi kerakyatan merupakan upaya
memanusiakan rakyat sebagai pelaku ekonomi agar
mampu dalam menentukan pilihannya, mengentaskan diri
dari kemiskinan dan ketertinggalan pada saat ini. Peran
operasi dalam memnggerakan ekonomi rakyat untuk
memperkuat lapangan kerja, pelayan ekonomi bagi
masyarakat, dan memperkuat fundamental ekonomi
daerah yang meningkatkan pendapatan masyarakat tu
sendiri.

Di sisi lain selama ini dalam mendapatkan pendanaan,


UMKM dikenai persyaratan 5C (character, condition of
economy, capacity to repay, capital, collateral). Sehingga
pemberdayaan koperasi dan UMKM diarahkan untuk
menjawab dan mencari solusi atas masalah-masalah yang
timbul dan dirasakan oleh koperasi dan UMKM di
antaranya permasalahan mengenai iklim usaha, akses
terhadap sumber daya produktif, kewirausahaan,
kelembagaan koperasi, dan pemberdayaan usaha mikro.
Peran UMKM dalam membangun ekonomi rakyat saat ini

6
pemberdayaannya adalah keluarga miskin berkumpul
dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Keluarga miskin
apabila mencapai 10 (sepuluh) maka terbentuk 1 (satu)
KUBE, dan 10 (sepuluh) KUBE membentuk sebuah
Lembaga Keuangan Mikro. LKM ini ibaratnya pra-
koperasi, yang nantinya apabila sudah formal –memiliki
legitimasi hukum- akan menjadi koperasi.

 MEKANISME SEMILOKA:

A. Pemaparan Materi oleh Narasumber

Pengertian koperasi Berdasarkan Undang-undang Nomer


25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 1, Koperasi adalah
Badan Usaha yang beranggotakan Orang Seorang atau Badan
Hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Sedangkan tujuan koperasi untuk memajukan


kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil
dan makmur berlandaskan UUD 1945. Koperasi sebagai soko
guru perekonomian dilihat dari sudut pasal 33 UUD 1945,
keikutsertaan anggota masyarakat dalam memiliki faktor-faktor
produksi itulah antara lain yang menyebabkan dinyatakannya
koperasi sebagai bangun perusahaan yang sesuai dengan sistem
ekonomi kerakyatan.

Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari


perusahaan perseroan terletak pada diterapkannya prinsip
keterbukaan bagi semua pihak yang mempunyai kepentingan
dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk

7
turut menjadi anggota koperasi. Definisi ekonomi rakyat
pemberdayaan ekonomi rakyat merupakan upaya
memanusiakan rakyat sebagai pelaku ekonomi, pelaku
pembangunan agar menjadi mampu dalam menentukan
pilihannya, mengentaskan dirinya dari kemiskinan dan
ketertinggalan. Sedangkan “ekonomi rakyat” adalah sektor
ekonomi yang pelakunya terdiri dari usaha kecil dan usaha
rumah tangga.

Ekonomi rakyat telah diartikan secara khusus, yaitu suatu


sektor ekonomi yang hanya dilakukan oleh orang-orang miskin
berpendapatan rendah dan kebanyakan berada pada sektor
informal. Dalam hal ini pula bahwa penyebutan dan pemaknaan
istilah ekonomi rakyat telah secara otomatis mengacu pada
kegiatan ekonomi kelompok kecil dan menengah. Peran
koperasi dalam menggerakan ekonomi rakyat dengan
memperkuat lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi
luas pada masyarakat, dan memperkuat fundamental ekonomi
daerah yang berperan meningkatkan pendapatan masyarakat itu
sendiri.

Dalam membangun koperasi, terkandung suatu


komitmen dan tindakan mulia, karena didalamnya kita dituntut
memikirkan dan berbuat yang terbaik bagi kesejahteraan
anggota, masyarakat. Menciptakan iklim kondusif
pemberdayaan koperasi melalui :

 Kapasitas Permodalan

 Penataan manajemen koperasi

8
 Perluasan bidang usaha koperasi dan pengembangan
ekonomi kreatif UMKM

Pengembangan dan pemberdayaan koperasi dengan


program-program pro rakyat dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menanggulangi
kemiskinan. Selama ini dalam mendapatkan pendanaan UMKM
dikenai persyaratan 5C (character, condition of economy, capacity to
repay, capital, collateral). Sehingga pemberdayaan koperasi dan
UMKM diarahkan untuk menjawab dan mencari solusi atas
masalah-masalah yang timbul dan dirasakan oleh koperasi dan
UMKM di antaranya permasalahan mengenai iklim usaha, akses
terhadap sumber daya produktif, kewirausahaan, kelembagaan
koperasi, dan pemberdayaan usaha mikro.

Peran UMKN dalam usaha menciptakan ketahan


ekonomi rakyat dengan pemberdayaannya adalah keluarga
miskin berkumpul dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Keluarga miskin apabila mencapai 10 (sepuluh) maka terbentuk
1 (satu) KUBE, dan 10 (sepuluh) KUBE membentuk sebuah
Lembaga Keuangan Mikro. LKM ini ibaratnya pra-koperasi,
yang nantinya apabila sudah formal –memiliki legitimasi
hukum- akan menjadi koperasi.

B. Semiloka

Kegiatan semi lokakarya (Semiloka) dengan mengambil


tema : “Peranan Koperasi Dan UMKM Dalam Menciptakan
Ketahanan Ekonomi Rakyat” yang disampaikan di dalam Notulen
(terlampir).

Semiloka berjalan lancar, aman dan tertib, peserta mengikuti


acara dengan seksama. Kegiatan ini mempunyai makna penting
karena disamping sebagai wahana menjalin kebersamaan dalam

9
memeprerat persatuan dan kesatuan, kegiatan ini juga
merupakan sarana dialog semi lokarya untuk menggali aspirasi
dan brain storming dalam upaya mengambil langkah-langkah
strategis peran strategis birokrasi, ormas dan masyarakat untuk
memperkokoh bangunan demokrasi, mempererat persatuan dan
kesatuan dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat.

Setelah narasumber menyampaikan materi, moderator


langsung membuka sesi dialog dangan memantik beberapa
benang merah dari materi yang telah disampaikan oleh
narasumber. Pada sesi ini, terdapat pertanyaan dan tanggapan
sejumlah 10 peserta dan beberapa yang hanya memeberi
tanggapan saja, dengan mengambil tema dan tanggapan semi
lokakarya (Semiloka) dengan mengambil tema : “Peranan
Koperasi Dan UMKM Dalam Menciptakan Ketahanan Ekonomi
Rakyat”. Adanya tim pengawas independen yang memiliki
legitimasi hukum yang kuat sebagai upaya dalam pengawasan
pelaksanaan birokrasi lembaga negara. Pembinaan masyarakat
umum agar memahami makna ekonomi kerakyatan sehingga
akan dapat menjadikan masyarakat dengan perekonomian yang
berperan aktif terkait maslah ekonomi rakyat pada birokrasi
pemerintah saat ini.

VIII. KONKLUSI/KESIMPULAN
Kegiatan Pelaksanaan semi lokakarya (Semiloka) dengan
mengambil tema : “Peranan Koperasi dan UMKM dalam Menciptakan
Ketahanan Ekonomi Rakyat” dapat diambil kesimpulan/konklusi
sebagai berikut :

1. Penanggulangan kemiskinan dewasa ini dilaksanakan melalui


program-programpemberdayaan. Salah satunya melalui

10
pemberdayaan ekonomi, antara lain dari bantuan murni, ke
bantuan bersyarat, dan nantinya bantuan pejaminan.
2. Dari masyarakat yang bergantung bantuan, kemudian
pemberdayaan, dan menjadi mandiri. Masyarakat miskin
diarahkan kepada bekerja, mendapatkan keuntungan dan
menabung.
3. Masyarakat miskin produktif yang tergabung dalam usaha
mikro, kecil dan menengah patut untuk mendapat perhatian
lebih. Secara kuantitas, UMKM mengambil porsi terbesar dalam
katagorisasi pengusaha kecil.
4. Perlu difokuskan lagi ke UMK (usaha mikro dan kecil) saja,
karena sebenarnya pengusaha paling grassroot dari struktur
perekonomian bangsa.
5. Secara kualitas, pemberdayaan bagi UMK mempunyai multiplier
effect yang tinggi, dan berlanjut atau sustain ke masyarakat
umum.
6. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM diharapkan dapat
menciptakan ketahanan ekonomi rakyat, oleh karena itu masing-
masing pihak perlu concern dalam mengambil peran sesuai
dengan tupoksinya.
7. Pemerintah menjalankan program-program sektoralnya
sedangkan masyarakat berpartisipasi dalam koperasi, koperasi
simpan pinjam, lembaga keuangan mikro (LKM).

IX. REKOMENDASI

1. Kegiatan yang berorientasi pengembangan usaha kescil seperti ini


perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya menjadi

11
tugas Kementerian Koperasi saja, namun perlu juga dilaksankan
oleh Kementerian yang lainnya.

2. Peningkatan anggaran dana dan peralatan koperasi serta Usaha


mikro diperlukan guna lebih mamacu untuk peningkatan usaha
mereka.

3. Sebagai tindak lanjut, perlu adanya pilot project usaha mikro yang
didampingi oleh Departemen Dalam Negeri.

4. Peran Lembaga Nirlaba/Ormas sangat diperlukan sebagai mitra


pemerintah untuk melakukan pendampingan usaha mikro guna
meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya.

5. Diperlukan pelatihan untuk usaha mikro, atau kegiatan yang lebih


bervariatif bukan hanya seminar saja, guna meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, informasi dan komunikasi antar
pelaku usaha mikro, koperasi dari dinas terkait atau Depdagri
sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini.

12
X. PENUTUP

Demikian Laporan kegiatan Semiloka dengan tema “Peranan


Koperasi Dan UMKM Dalam Menciptakan Ketahanan Ekonomi Rakyat” ini
kami susun. Masukan dan saran sangat kami butuhkan untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan pada masa-masa yang akan datang.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian, kerjasama, dukungan
dan bantuannya.

Surakarta, 17 Agustus 2011

Pengurus Pusat
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Untuk
Pemberdayaan Sumberdaya (LP3S)

Agus Sulistyo, S.E., M.M


Ketua Umum

13
Laporan Kegiatan

SEMILOKA
KETAHANAN EKONOMI 20011

Tema: “Peranan Koperasi dan UKM dalam Menciptakan Ketahanan


Ekonomi Rakyat”

DEPDAGRI RI LP3S JATENG

KERJASAMA ANTARA

DITJEN KESBANGPOL RI - PENGURUS PUSAT LP3S

Disusun Oleh

PENGURUS PUSAT

Lembaga Penelitian Dan Pengkajian Untuk


Pengembangan Sumberdaya (LP3S)

14
@ 2011

15

Anda mungkin juga menyukai