ARTIKEL
ARTIKEL
1
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
2
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
salsabilanadia367@gmail.com1, maisrilena@fip.unp.ac22
Published:
Tanggal Published
Abstrak: Dilaksanakannya penelitian ini karena adanya tujuan agar peserta didik dapat
meningkatkan hasil belajarnya dengan menerapkan model Problem Based Learning ( PBL) di
kelas V SDN 11 Kurao Pagang Kota Padang dalam pembelajaran tematik. Penelitian yang
diterapkan adalah PTK (penelitian tindakan kelas) dengan menerapkan pendekatan kualitatitf
dan kuantitatif. Agar diperoleh hasil belajar yang diharapkan dengan melakukan penerapan
pada model PBL maka dilakukan 4 kegiatan yang merupakan penelitian PTK yaitu dengan
langkah : 1) merencanakan, 2) melaksanakan, 3) mengamati, 4)refleksi. Di siklus I, RPP
diperoleh nilai 81,25% dan siklus kedua berhasil dengan peningkatan persentase mencapai
97,5 %. . Aspek pelaksanaan pada siklus 1 menjadi 80,35 dan pada siklus II meningkat mejadi
96,42%. Aspek lain yaitu pencapaian hasil belajar menunjukkan siklus I perolehan rata-rata
77,25 lalu meningkat menjadi 87 pada siklus II. Maka hasil yang diperoleh dari penelitian
diperoleh kesimpulan model yang diterapkan yaitu model PBL / model pembelajaran
berbasis masalah dapat menjadikan peningkatan pada pemerolehan hasil belajar.
Kata Kunci: hasil belajar, tematik terpadu, PBL (problem based learning)
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
yang sesuai dan sinkron apabila diterapkan ke adalah dapat mendorong peserta didik agar
peserta didik. Salah satunya yaitu model PBL aktif sehingga berpartisipasi dalam
(Problem Based Leaning). PBL merupakan pembelajaan serta bekerja sama dengan
model yang memusatkan bahasan pada anggota kelompok dengan penuh tanggung
masalah kontekstual dan menuntut peserta jawab sehingga setiap peserta didik
didik untuk memaksimalkan kemampuan memperoleh suatu pengalaman bermakna dan
problem solver (memecahkan masalah) dari menemukan konsep dengan mandiri (
masalah yang disajikan (Yuni & Lena, 2021). Sumantri, dalam Romadia & Eliyasni, 2022).
Rutiah (2017) dalam Saputra & Lena (2022) Selain itu, model PBL merupakan model yang
menjelaskan bahwa model. PBL merupakan menjadikan menjadikan keaktifan berpikir
model pembelajaran yang memberikan dalam setiap kegiatan pembelajaran agar
dorongan pada peserta didik agar aktif belajar materi yang dipahami terimplementasikan dan
dan berpikir serta menyelidiki berbagai terkait saat memecahkan masalah yang
masalah yang berkaitan dengan kehidupan dikaitkan pada kegiatan sehari-hari ( Muhson,
sehari-hari. Selain itu, dijelaskan oleh (May dalam, Rahma & Eliyasni, 2022). Berdasarkan
Lena et al., 2019) “ PBL basically emphasizes penjabaran tersebut diperoleh
the importance of building student’s own pemahamanbahwa PBL adalah model yang
knowledge throughactive involvement in the mengorientasikan peserta didik ke dalam
learning process”. Oleh karena itu diperoleh masalah kontekstual dan memecahkan masalah
kesimpulan yaitu model pembelajaran berbasis tersebut dengan kerja sama berdasarkan
masalah (PBL) adalah model yang materi yang dipelajari.
memfokuskan pada fakta yang merupakan Hasil belajar mengalami peningkatan
masalah dalam kehidupan sekitar anak sebagai saat diterapkannya model pembelajaran PBL
fokus pembelajaran untuk menstimulasi yang ditunjukkan pada hasil penelitian oleh
kemampuan problem solver dan kreativitas Sari & Lena (2020) bahwa ada peningkatan
peserta didik. hasil penilaian dari aspek RPP yaitu pada
Langkah – langkah model PBL terdiri siklus I diperoleh nilai 75% dan siklus II
dari ; 1) Mengorientasikan permasalahan pada 93,74%. Dari aspek guru serta peserta didik
peserta didik, 2) mengoriganisasikan bahwa siklus I meningkat sehingga
pembelajaran, 3) memberikan bimbingan memperoleh 78,57 % , siklus II memperoleh
dalam proses pembelajaran terutama saat 92,85 %. Penelitian lain yang dilakukan oleh
melakukan penyelidikan, 4) melakukan Saputra & Lena (2022) yang menunjukkan
pengembangan karya lalu menyajikannya, 5) bahwa hasil belajar peserta didik terteliti
melakukan analisis dan evaluasi terhadap meningkat dimana rata-rata awal yaitu79,94
karya (Fathurrahman, 2022). Dari sintaks meningkat menjadi 90,05 di periode kedua
tersebut maka model PBL memiliki kelebihan (siklus II).
yaitu meningkatkan motivasi dan kemandirian Uraian yang telah di sajikan menjadi
peserta didik, peserta didik mampu dasar untuk peneliti melaksanakan penelitian
memberikan pandanga atau pendapat terhadap yang bertujuan untuk menganalisis serta
sesuatu lalu mampu menerima tanggapan dan menguraikan adanya peningkatan hasil belajar
saran dari orang lain, membangun interaksi yang dimiliki peserta didik di kelas V SDN 11
intensis peserta didik dan mengembangkan Kurao Pagang dalam pelaksanaan
kemampuan kreativitas peserta didik karena pembelajaran tematik terpadu dengan model
setiap langkah model mendorong keaktifan PBL ( Problem Based Learning).
peserta didik Neli dkk dalam Amra & Lena
(2022). Kelebihan lain model ini
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat persentase 97,5 % berkategori sangat baik (A)
perbandingan yang menunjukkan peningkatan yang menunjukkan bahwa guru sudah
kualitas aspek rencana pelaksanaan merencanakan rancangan RPP dengan sangat
pembelajaran (RPP) dalam penerapan model baikdan rancangan sudah menerapkan model
PBL dalam siklus I dan Siklus II pembelajaran. PBL dengan utuh.
Di pertemuan pertama persentase RPP ada
pada angka 75 % dengan kategori C (Cukup). Aspek Pelaksanaan Pembelajaran (Guru)
Di siklus I RPP masih terdapat kekurangan Tindakan guru saat pelaksanaan
seperti susunan indikator kurang sistematis pembelajaran sebagai proses tindakan di amati
dan kurang sesuai dengan karakteristik guru kelas yang memegang peran pengamat.
peserta didik serta alokasi waktu kurang Hasil observasi guru tersebut di sajikan
sesuai. Pada siklus II RPP memperoleh sebagai berikut:
Hasil penelitian pada aspek guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus I ,
pelaksanaan proses belajar berbasis masalah persentase yang diperoleh yaitu 80,3 yang
yang menerapkan model pembelajaran terkategori cukup menjadi amat baik (A)
problem based leaerning (PBL) menunjukkan dengan perolehan nilai 96,42 % di siklus II.
peningkatan dari 3 aspek khususnya proses Walaupun aspek aktivitas guru pada
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Pada aktivitas peserta didik data penelitian di menyampaikan tanggapannya dalam kegiatan
peroleh dari hasil pengamatan yang apersepsi maupun diskusi terutama saat
dilaksakan pengamat yang pelaksananya memecahkan permasalahan yang tengah di
adalah guru kelas. Pada siklus I , persentase bahas. Dikarenakan hal tersebut maka
yang diperoleh yaitu 80,3 yang terkategori diterapkannya model PBL menjadikan peserta
cukup dan 96,42% dengan kategori sangat baik didik aktif terutama saat pemecahan masalah-
(A) di siklus II yang diperoleh kesimpulan masalah perspektif untuk pengembangan hasil
bahwa terjadi peningkatanDalam pelaksanaan penelitian.
penelitian, pertemuan pertama ditemukan
beberapa kekurangan yang menandakan bahwa Tinjauan Hasil Belajar
masih terdapat anak-anak yang belum aktif Perolehan peserta didik SDN 11
dalam proses belajar dan masih terdapat Kurao Pagang Kota Padang kelas V dihitung
peserta didik yang bertanya-tanya setelah LDK berdasarkan skor dasar dan perolehan pesrta
di bahas, Pada pertemuan di siklus II aspek didik dalam evaluasi belajar di siklus I dan 2
yang belum terlaksana pada pembelajaran pada saat menerapkan Model PBL dalam
sebelumnya sudah mengalami peningkatan dan proses pembelajaran yang disajikan pada
peserta didik sudah berani dalam tabel::
Tabel 4 Perolehan Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II
Siklus Jumlah siswa Ketuntasan Individu Ketuntasan Klasikal
Siswa Tuntas Siswa Tidak Persentase Kategori
Tuntas
Skor awal 23 8 15 38% D
I 23 17 6 74% B
II 23 20 3 87% A
Tabel ini menunjukkan bahwa hasil peningkatan sebesar 87 persen dengan kateori
belajar peserta didik meningkat dari hasil sangat baik.
observasi awal dan tindakan siklus II. Pada Pembahasan
observasi hasil belajar siswa menujukkan Pembelajaran atau studi yang
persentase 38% dengan kategori perlu menggabungkan beberapa konten/ muatan
bimbingan. Pada siklus II menunjukkan pembelajaran adalah tematik terpadu, menjadi
suatu kesatuan dengan tujuan pembelajaran
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
yang bermakna dapat tewujud dan sasaran siklus I pertemuan 1, aspek aktivitas guru dan
pembelajaran yaitu peserta didik menemukan peserta didik memperoleh nilai 75 % dan
konsep secara mandiri. Dalam penelitian ini, pertemuan 2 memperoleh persentase 85,71 %.
yang mengambil tema 6 (Panas dan Setelah direfleksi, aspek guru dan peserta didik
Perpindahannya) diarahkan dengan dalam aktivitas pembelajaran hingga 96,42 %
menempatkan isu-isu yang relevan dengan dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
peserta didik sebagai pusat pembelajaran dan penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa
menerapkan model pembelajaran berbasis penerapan model Problem Based Learning
masalah yang menantang peserta didik untuk berhasil.
memecahkan masalah tersebut (Sari & Lenna, Keberhasilan perencanaan dan
2020). Dalam model ini, peserta didik saling pelaksanaan kegiatan tindakan berpengaruh
berkolaborasi di kelompok belajar. terhadap perolehan anak dalam hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang peneliti Dimana dari kegiatan penilaian pembelajaran
laksanakan, peneliti menyimpulkan bahwa terlihat bahwa hasil belajar mengalami
PBL merupakan model pembelajaran yang peningkatan. Terdapat 8 peserta didik dengan
meningkatkan proses pelaksanaan tematik dan nilai sempurna pada kegiatan pra observasi
pencapaian hasil belajar peserta didik. dengan persentase 38 %. Pada kegiatan putaran
Tematik terpadu menjadikan pelajaran (siklus) pertama, hasil belajar meningkat dan
aktif dan mendorong peserta didik agar peningkatan jumlah yang mencapai nilai tuntas
memegang peranan penuh dalam pelaksanaan jumlahnya jadi 17 orang dengan persentase 74
pembelajaran (Reinita, 2019). Dalam hal ini, %. Setelah menyelesaiakan tindakan tahap
guru sebisa mungkin hanya bertindak sebagai II,terhitung 20 peserta didik berhasil
fasilitator (Parista & Lena, 2020). Hal ini memperoleh nilai tuntas dengan nilai persen 87
sudah tercapai dari penelitian yang %.
dilaksanakan baik dari segi RPP maupun Perolehan hasil belajar peserta didik
pelaksanaan pembelajaran. setelah melaksanakan evaluasi belajar serta
Kenaikan dari aspek RPP terlihat dari dari hasul evaluasi perspektif RPP serta
persentase hasil dari apa yang di amati pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah
observer yaitu guru kelas V. Pada siklus I, (PBL) maka dengan demikian peneliti
aspek RPP memperoleh nilai persen pada menyimpulkan bahwa penerapan model PBL
pertemuan 1 yaitu 77,5 % dan pertemuan 2 mampu menjadikan kelas SDN 11 Kurao
yaitu 85 %. Setelah refleksi, aspek RPP nilai Pagang Kota Padang mencapai peningkatan
yang didapat lebih tinggi yaitu 97,5 % dengan dalam perolehan hasil belajar dimana aspek
persentase sangat baik. Kemudian dari aspek RPP, pelaksanaan, serta hasil belajar dapat
aktivitas guru dan peserta didik juga terlihat meningkat du buktikan dengan hasil penelitian
meningkat dari persentase hasil tindakan. Pada yang diolah dengan metode ilmiah .
.
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
pembelajaran PBL. Selain itu, selama proses memperkuat perolehan pesertaa didik baik dari
pembelajaran guru memaparkan ide-ide sikap positif, keterampilan, serta pengetahuan.
pemecahan masalah yang telah diperoleh siswa Peningkatan anak dalam memperoleh hasil
dan memberikan kesempatan pada anak untuk belajar menunjukkan bahwa dari hasil
mengkomunikasikan pemahaman yang telah penerapan PBL perlu di dukung dengan upaya
diperolehnya dari proses pembelajaranSerta tindak lanjut oleh guru sebagai fasilitator untuk
peserta didik sebagai peran utama dalam memaksimalkan anak dalam mencapai
pembelajaran terus di bimbing dalam kegiatan keberhasilan dalam belajar dan memfokuskan
refleksi dan membuka pemahaman dalam setiap kompetensi yang ingin di capai.
membuat kesimpulan dari poin materi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Adetya, O., & Desyandri, D. (2019). dasar dan implementasi. Bandung:
Peningkatan Hasil Belajar Tematik Alfabeta.
Terpadu Menggunakan Model Fathurrahman. (2022). Penerapan Problem
Problem Based Learning ( PBL ) di Based Learning Dalam Meningkatkan
Sekolah Dasar Improvement of Hasil Belajar Siswa. EDUCATIONAL :
Integrated Thematic Learning Jurnal Inovasi Pendidikan &
Outcomes Using The Problem Based Pengajaran, 2(3), 317–324.
Learning ( Pbl ) Model in Elementary https://doi.org/10.51878/educational.v2i3
School. E-Journal Pembelajaran .1576
Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Maisarah, & Lena, M. S. (2021).
PENERAPAN MODEL PROJECT
Dasar, 7(12), 1–13.
BASED LEARNING ( PjBL ) PADA
Amra, W. S. R., & Lena, M. S. (2022).
APPLICATION OF THE PROJECT
Peningkatan Hasil Belajar Tematik
BASED LEARNING ( PjBL ) MODEL.
Terpadu Menggunakan Model Prolem
Jurnal Pendidikan Tambusai, IV(5), 93–
Based Learning di Kelas V SD. Jurnal
115.
Didaktik, 08(8.2.2022), 2003–2005.
Lena,M. S, Amini, R., Eka Handayani, S.,
https://www.who.int/news-room/fact-
Fitria, Y., & Helsa, Y. (2019).
sheets/detail/autism-spectrum-disorders
Development of Integrated Thematic
Amris, F. K., & Desyandri. (2021).
Teaching Materials using Problem-Based
Pembelajaran Tematik Terpadu
Learning Model in Elementary School.
Menggunakan Model Problem Based
382(Icet), 442–445.
Learning di Sekolah Dasar. Jurnal
https://doi.org/10.2991/icet-19.2019.111
Basicedu, 5(4), 2171–2180.
Parista, A., & Lena, M. S. (2020). Peningkatan
https://jbasic.org/index.php/basicedu/artic
Hasil Belajar Peserta didik Pada
le/view/1170/pdf
Pembelajaran Tematik Terpadu
Fandary, F., & Lena, M. S. (2022).
Menggunakan Model Think Pair Share
Penggunaan Model Mind Mappinguntuk
Learning Kelas IV SD. Inovasi
Meningkatkan Hasil Belajar Tematik
Pembelajaran SD, 8, 131–136.
Terpadu Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Rahma, A., & Eliyasni, R. (2022). Peningkatan
Pendidikan Dasar, 4(1), 122–136.
Hasil Belajar Peserta Didik dalam
https://doi.org/10.37216/badaa.v4i1.595
Pembelajaran Tematik Terpadu
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Menggunakan Model Problem Based
Pendidikan dan sosia teori konsep Learning di Kelas V SDN 03 IX Koto
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning (PBL)
Halaman | 4