Anda di halaman 1dari 9

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI KELAS V SD

Salsabila Nadya Putri1, Mai Sri Lena2

1
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
2
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia

salsabilanadia367@gmail.com1, maisrilena@fip.unp.ac22

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Submitted:
Abstract:
Tanggal Submited
Keywords: abstract, bold, itali
Accepted:
Tanggal Accepted

Published:
Tanggal Published

Abstrak: Dilaksanakannya penelitian ini karena adanya tujuan agar peserta didik dapat
meningkatkan hasil belajarnya dengan menerapkan model Problem Based Learning ( PBL) di
kelas V SDN 11 Kurao Pagang Kota Padang dalam pembelajaran tematik. Penelitian yang
diterapkan adalah PTK (penelitian tindakan kelas) dengan menerapkan pendekatan kualitatitf
dan kuantitatif. Agar diperoleh hasil belajar yang diharapkan dengan melakukan penerapan
pada model PBL maka dilakukan 4 kegiatan yang merupakan penelitian PTK yaitu dengan
langkah : 1) merencanakan, 2) melaksanakan, 3) mengamati, 4)refleksi. Di siklus I, RPP
diperoleh nilai 81,25% dan siklus kedua berhasil dengan peningkatan persentase mencapai
97,5 %. . Aspek pelaksanaan pada siklus 1 menjadi 80,35 dan pada siklus II meningkat mejadi
96,42%. Aspek lain yaitu pencapaian hasil belajar menunjukkan siklus I perolehan rata-rata
77,25 lalu meningkat menjadi 87 pada siklus II. Maka hasil yang diperoleh dari penelitian
diperoleh kesimpulan model yang diterapkan yaitu model PBL / model pembelajaran
berbasis masalah dapat menjadikan peningkatan pada pemerolehan hasil belajar.

Kata Kunci: hasil belajar, tematik terpadu, PBL (problem based learning)

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENDAHULUAN Hardini dalam Amris & Desyandri 2021) juga


Proses pendidikan merupakan proses di pengaruhi oleh penerapan metode dan
yang punya peran terpenting untuk model yang diterapkan dalam perencanaan
mewujudkan Indonesia emas. Dalam sesuai, informasi belajar yang cukup serta
pelaksanakaannya, proses pendidikan peserta didik aktif dalam mengasah
dilaksanakan dalam peran antara pendidik keterampilannya dalam pelaksanaan
dan anak didik sebagai pelaksana pada pembelajaran. Pembelajaran yang ideal akan
pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai ditunjukkan dengan hasil belajar. Kompetensi
pemegang peran utama. Hal ini untuk yang berhasil akan ditunjukkan dengan
mengembangkan potensi dirinya dan melatih pencapaian hasil belajar yang memuaskan
keterampilann dan sikap positif Nurbaeti (Fandary & Lena, 2022).
(Zuriati & Astimar, 2020) . Proses belajar Pencapaian pembelajaran yang ideal di
memberikan peserta didik kesempatan untuk wujudkan dengan penerapan model inovatif
mengembangkan potensi dengan aktif untuk mengaktifkan peran utama peserta didik.
sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai Model pembelajaran adalah wujud
yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, serta perencanaan pembelajaran yang meliputi
keterampilan. Untuk mencapai hasil belajar rangkaian kegiatan belajar hingga penggunaan
dari ketiga aspek itu dengan maksimal, maka perangkat pembelajaran lainnya (Maisarah &
proses pelaksanaan pembelajaran harus Lena, 2021). Namun pada kenyataannya
dilaksanakan dengan semaksimalnya. proses pembelajaran yang ideal serta
Pendidikan di Indonesia saat ini penerapan model pembelajaran inovatif di
pelaksanaannya di atur kurikulum 2013 dan di sekolah-sekolah masih belum maksimal.
pendidikan dasar pembelajaran dilakukan Berdasarkan temuan peneliti dalam
secara tematik. Tematik terpadu merupakan kegiatan observasi dan wawancara di tempat
pembelajaran yang muatan pembelajarannya penelitian yaitu Kelas V SDN 11 Kurao
terintegrasi dan menjadikan peserta didik Pagang Kota Padang pada tanggal 14-17
dapat menemukan konsep pembelajaran September 2022 di temukan masalah yang
Rusman (Yuni & Lena, 2021). Tematik ditinjau dari beberapa aspek. Pada aspek RPP,
terpadu memiliki tujuan agar peserta didik ditemukan masalah bahwa RPP belum
sanggup agar potensinya lebih berkembang menerapkan model pembelajaran yang inovatif
yang prinsipnya sesuai dengan prinsip student sehingga tahap kegiatan berfokus pada buku
center(berpusat pada peserta didik) Majid ( tema-. Pada spek pelaksanaan pembelajaran
dalam Sari & Lenna, 2020). ditemukan masalah seperti guru belum
Idealnya sebuah pembelajaran yaitu mengenalkan masalah-masalah nyata pada
mampu memunculkan daya kreativitas anak peserta didik, kurangnya kegiatan tanya jawab,
dan guru memiliki sebuah peranan yang pembelajaran berpusat pada guru, penerapan
mendukung proses tersebut. Dalam model pembelajaran belum maksimal, serta
pembelajaran, guru harus mampu menjadi guru membimbing secara individual maupun
fasilitator dan merancang pembelajaran dengan berkelompok sehingga peserta didik kurang
seefektif mungkin sehingga terwujud mandiri. Permasalahan ini berdampak ke
pembelajaran yang ideal. Belajar yang saat kondisi yang ditunjukkan dengan minimnya
prosesnya mampu mendorong peserta didik peserta didik yang memiliki nilai tuntas yaitu
aktif , menganggap belajar menyenangkan dan dari 23 peserta didik hanya 8 peserta didik di
kontekstual serta tujuan pembelajaran dapat kelas V yang tuntas.
tercapai yang ditunjukkan dengan hasil belajar Untuk mengatasi permasalahan
(Tarigan et al., 2021). Selain itu, pembelajaran tersebut perlu diterapkan sebuah pembelajaran
yang berhasil dijelaskan oleh Maharani & dengan aktivitas sesuai dengan model inovatif

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

yang sesuai dan sinkron apabila diterapkan ke adalah dapat mendorong peserta didik agar
peserta didik. Salah satunya yaitu model PBL aktif sehingga berpartisipasi dalam
(Problem Based Leaning). PBL merupakan pembelajaan serta bekerja sama dengan
model yang memusatkan bahasan pada anggota kelompok dengan penuh tanggung
masalah kontekstual dan menuntut peserta jawab sehingga setiap peserta didik
didik untuk memaksimalkan kemampuan memperoleh suatu pengalaman bermakna dan
problem solver (memecahkan masalah) dari menemukan konsep dengan mandiri (
masalah yang disajikan (Yuni & Lena, 2021). Sumantri, dalam Romadia & Eliyasni, 2022).
Rutiah (2017) dalam Saputra & Lena (2022) Selain itu, model PBL merupakan model yang
menjelaskan bahwa model. PBL merupakan menjadikan menjadikan keaktifan berpikir
model pembelajaran yang memberikan dalam setiap kegiatan pembelajaran agar
dorongan pada peserta didik agar aktif belajar materi yang dipahami terimplementasikan dan
dan berpikir serta menyelidiki berbagai terkait saat memecahkan masalah yang
masalah yang berkaitan dengan kehidupan dikaitkan pada kegiatan sehari-hari ( Muhson,
sehari-hari. Selain itu, dijelaskan oleh (May dalam, Rahma & Eliyasni, 2022). Berdasarkan
Lena et al., 2019) “ PBL basically emphasizes penjabaran tersebut diperoleh
the importance of building student’s own pemahamanbahwa PBL adalah model yang
knowledge throughactive involvement in the mengorientasikan peserta didik ke dalam
learning process”. Oleh karena itu diperoleh masalah kontekstual dan memecahkan masalah
kesimpulan yaitu model pembelajaran berbasis tersebut dengan kerja sama berdasarkan
masalah (PBL) adalah model yang materi yang dipelajari.
memfokuskan pada fakta yang merupakan Hasil belajar mengalami peningkatan
masalah dalam kehidupan sekitar anak sebagai saat diterapkannya model pembelajaran PBL
fokus pembelajaran untuk menstimulasi yang ditunjukkan pada hasil penelitian oleh
kemampuan problem solver dan kreativitas Sari & Lena (2020) bahwa ada peningkatan
peserta didik. hasil penilaian dari aspek RPP yaitu pada
Langkah – langkah model PBL terdiri siklus I diperoleh nilai 75% dan siklus II
dari ; 1) Mengorientasikan permasalahan pada 93,74%. Dari aspek guru serta peserta didik
peserta didik, 2) mengoriganisasikan bahwa siklus I meningkat sehingga
pembelajaran, 3) memberikan bimbingan memperoleh 78,57 % , siklus II memperoleh
dalam proses pembelajaran terutama saat 92,85 %. Penelitian lain yang dilakukan oleh
melakukan penyelidikan, 4) melakukan Saputra & Lena (2022) yang menunjukkan
pengembangan karya lalu menyajikannya, 5) bahwa hasil belajar peserta didik terteliti
melakukan analisis dan evaluasi terhadap meningkat dimana rata-rata awal yaitu79,94
karya (Fathurrahman, 2022). Dari sintaks meningkat menjadi 90,05 di periode kedua
tersebut maka model PBL memiliki kelebihan (siklus II).
yaitu meningkatkan motivasi dan kemandirian Uraian yang telah di sajikan menjadi
peserta didik, peserta didik mampu dasar untuk peneliti melaksanakan penelitian
memberikan pandanga atau pendapat terhadap yang bertujuan untuk menganalisis serta
sesuatu lalu mampu menerima tanggapan dan menguraikan adanya peningkatan hasil belajar
saran dari orang lain, membangun interaksi yang dimiliki peserta didik di kelas V SDN 11
intensis peserta didik dan mengembangkan Kurao Pagang dalam pelaksanaan
kemampuan kreativitas peserta didik karena pembelajaran tematik terpadu dengan model
setiap langkah model mendorong keaktifan PBL ( Problem Based Learning).
peserta didik Neli dkk dalam Amra & Lena
(2022). Kelebihan lain model ini

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

METODE PENELITIAN bertujuan agar pencapaian peserta didik dalam


Penelitian yang direncakan sebagai belajar baik dari segi hasil maupun perubahan
penelitian PTK di kelas V SDN 11 Kurao sikap dapat meningkat dengan menerapkan
Pagang Kota Padang. Peneliti memilih SDN model atau metode pembelaran inovatif yang
ini sebagai lokasi penelitian karena beberapa cocok dengan karakteristik peserta didik
pertimbangan yaitu : a) Peneliti sudah sehingga dapat mengatasi permasalahan dalam
mengobservasi sekolah dan kurikulum yang belajar yang dilaksanakan dalam bentuk daur/
diterapkan adalah kurikulum 2013; b) siklus (Sar`iyyah et al., 2021).
Keterbukaan pihak sekolah untuk Alur penelitian yang peneliti terapkan
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas; c) adalah alur yang dikembangkan oleh Kemmis
sekolah bersedia mendukung pelaksanaan Mc Taggart ( dalam Darmadi, 2014) yang
penelitian termasuk memberikan data yang berbentuk siklus dan setiap siklusmemiliki
diperlukan. langkah kegiatan yaitu merencanakan,
Peserta didik kelas V SDN 11 Kurao melaksanakan tindakan, proses pengamatan,
Pagang Kota padang adalah subjek dalam serta melakukan refleksi. Dari pelaksanaan
penelitian ini. Jumlahnya yaitu 23 orang yang alur penelitian diperoleh data penelitian yang
terdiri dari 12 siswi dan 11 siswa. Untuk berisi data-data dalam bentuk deskriptif
melaksanakan penelitian maka dalam hal ini (kualitatif dan numerik (kuantitatif). Data
peran pelaksana penelitian terbagi dua yaitu kualitatif adalah perolehan dari hasil
peran praktisi dilaksanakan oleh peneliti dan pengamatan observer dari RPP dan
peran pengamat (observer) dilaksanakan oleh pelaksanaan pembelajaran dari aspek aktivitas
guru kelas V SDN 11 Kurao Pagang. dalam pembelajaran (guru dan peserta didik).
Waktu dilangsungkannya penelitian ini Informasi kuantitatif diperoleh dari peserta
adalah bertepatan pada tahun ajaran didik yaitu hasil belajarnya yang berasal dari
2022/2023tepatnya awal semester genap dan kegiatan yang berkaitan dengan penilaian soal
dilaksanakan 2 siklus. Di siklus 1, guru evaluasi.
melakukan dua pertemuan PBM dan siklus II Sumber data penelitian di ambil dari
peneliti mengadakan satu kali pertemuan . proses penerapan model Problem Based
Pertemuan 1 siklus pertama dilakukan tangga Learning diantaranya lembar RPP, proses
4 Januari 2023 dimana pertemuan kedua pembelajaran, dan hasil peserta didik dalam
dilakukan pada hari Rabu tanggal 11 bulan belajar. Untuk mengambil data peneliti
Januari 2023. Peneliti melakukan siklus II hari menggunakan teknik – teknik di antaranya:
Kamis, 19 Januari 2023. Setiap pertemuan a)menganalisis dokumen , b) pengamatan, c)
dilaksanakan dengan alokasi waktu 4x35 menit tes d) serta non tes melalui instrument
dari jam 08.00 – 10.40 WIB. penelitian yang meliputi RPP dan lembar
Metodologi yang peneliti terapkan evaluasi peserta didik dan guru, lembar
yaitu dua pendekatan yaitu kuantitatif serta evaluasi belajar serta lembar tes dan non tes
kualitatif. Teknik pelaksanaan penelitian yang siswa.
dikenal dengan pendekatan kualitatif Perolehan data dari hasil pengumpulan
menghasilkan data deskriptif. (Sugiyono, data pelaksanaan penelitian di analisis secara
2017). Sementara itu, pendekatan kuantitatif kualiatif serta kuantitatif. Analisisi data
dijelaskan olehh Adetya& Desyandri (2019) kualitatif di terapkan untuk mengolah hasil
merupakan pendekatan penelitianyang data penelitian dari segi proses pembelajaran
menyajikan data dalam bentuk numerik yang yang akan di deskripsikan dengan tahapan
diperoleh dari dari capaian peserta didik dala, mengelompokkan data dan menarik
evaluasi akhir. Jenis penelitian yaitu penelitian kesimpulan (Sugiyono,2016) . Data yang di
PTK (tindakan kelas) yang pelaksanaannya

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

analisis secara kuantitatif adalah hasil belajar


peserta didik (Rosyada & Zainil, 2020).

HASIL SERTA PEMBAHASAN


Penelitian yang prosesnya dilakukan
dalam bentuk siklus merupakan karakteristik Aspek Perencanaan Pembelajaran (RPP)
penelitian PTK ( tindakan kelas). Dalam Perspektif desain dalam penelitian ini
prosesnya, peneliti melaksanakan penelitian berasal dari perspektif/pengamatan observer
sebanyak dua siklus dengan 3 kali pertemuan. pada pelaksanaan penelitian dan penerapan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan Model PBL dalam proses pembelajaran.
peneliti berperan sebagai praktik dan guru Dimana hasil penelitian ditunjukkan pada tabel
kelas yang menjadi pengamat proses yang disajikan di bawah ini :
penelitian. Hasil penelitian ini dirinci sebagai
berikut:

Tabel 1. Persentase Aspek RPP Siklus I dan Siklus II


No Aspek Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1
1 Jumlah Skor 31 34 39
2 Persentase 77,5% 85% 97,5 %
3 Kategori C B A

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat persentase 97,5 % berkategori sangat baik (A)
perbandingan yang menunjukkan peningkatan yang menunjukkan bahwa guru sudah
kualitas aspek rencana pelaksanaan merencanakan rancangan RPP dengan sangat
pembelajaran (RPP) dalam penerapan model baikdan rancangan sudah menerapkan model
PBL dalam siklus I dan Siklus II pembelajaran. PBL dengan utuh.
Di pertemuan pertama persentase RPP ada
pada angka 75 % dengan kategori C (Cukup). Aspek Pelaksanaan Pembelajaran (Guru)
Di siklus I RPP masih terdapat kekurangan Tindakan guru saat pelaksanaan
seperti susunan indikator kurang sistematis pembelajaran sebagai proses tindakan di amati
dan kurang sesuai dengan karakteristik guru kelas yang memegang peran pengamat.
peserta didik serta alokasi waktu kurang Hasil observasi guru tersebut di sajikan
sesuai. Pada siklus II RPP memperoleh sebagai berikut:

Tabel 2. Persentase Aspek Kinerja Guru Siklus I dan II


No Aspek Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1
1 Jumlah Skor 21 24 27
2 Persentase 75% 85,71 % 96,42 %
3 Kategori C B A

Hasil penelitian pada aspek guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus I ,
pelaksanaan proses belajar berbasis masalah persentase yang diperoleh yaitu 80,3 yang
yang menerapkan model pembelajaran terkategori cukup menjadi amat baik (A)
problem based leaerning (PBL) menunjukkan dengan perolehan nilai 96,42 % di siklus II.
peningkatan dari 3 aspek khususnya proses Walaupun aspek aktivitas guru pada

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

pelaksanaan pembelajaran terbilang cukup Aktivitas Pembelajaran (Peserta didik)


baik dan di siklus I masih ditemukan masalah Aktivitas anak – anak selama
yaitu peserta didik kurang terarahkan dalam melaksanakan pembelajaran di amati guru
proses pembelajaran terutama saat peserta kelas yang bertindak sebagai pengamat.
didik menyajukan hasil diskusi kelompok. Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik
ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 3. Persentase Aspek Aktivitas Peserta Didik Siklus I dan Siklus II


No Aspek Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1
1 Jumlah Skor 21 24 27
2 Persentase 75% 85,71 % 96,42 %
3 Kategori C B A

Pada aktivitas peserta didik data penelitian di menyampaikan tanggapannya dalam kegiatan
peroleh dari hasil pengamatan yang apersepsi maupun diskusi terutama saat
dilaksakan pengamat yang pelaksananya memecahkan permasalahan yang tengah di
adalah guru kelas. Pada siklus I , persentase bahas. Dikarenakan hal tersebut maka
yang diperoleh yaitu 80,3 yang terkategori diterapkannya model PBL menjadikan peserta
cukup dan 96,42% dengan kategori sangat baik didik aktif terutama saat pemecahan masalah-
(A) di siklus II yang diperoleh kesimpulan masalah perspektif untuk pengembangan hasil
bahwa terjadi peningkatanDalam pelaksanaan penelitian.
penelitian, pertemuan pertama ditemukan
beberapa kekurangan yang menandakan bahwa Tinjauan Hasil Belajar
masih terdapat anak-anak yang belum aktif Perolehan peserta didik SDN 11
dalam proses belajar dan masih terdapat Kurao Pagang Kota Padang kelas V dihitung
peserta didik yang bertanya-tanya setelah LDK berdasarkan skor dasar dan perolehan pesrta
di bahas, Pada pertemuan di siklus II aspek didik dalam evaluasi belajar di siklus I dan 2
yang belum terlaksana pada pembelajaran pada saat menerapkan Model PBL dalam
sebelumnya sudah mengalami peningkatan dan proses pembelajaran yang disajikan pada
peserta didik sudah berani dalam tabel::

Tabel 4 Perolehan Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II
Siklus Jumlah siswa Ketuntasan Individu Ketuntasan Klasikal
Siswa Tuntas Siswa Tidak Persentase Kategori
Tuntas
Skor awal 23 8 15 38% D
I 23 17 6 74% B
II 23 20 3 87% A

Tabel ini menunjukkan bahwa hasil peningkatan sebesar 87 persen dengan kateori
belajar peserta didik meningkat dari hasil sangat baik.
observasi awal dan tindakan siklus II. Pada Pembahasan
observasi hasil belajar siswa menujukkan Pembelajaran atau studi yang
persentase 38% dengan kategori perlu menggabungkan beberapa konten/ muatan
bimbingan. Pada siklus II menunjukkan pembelajaran adalah tematik terpadu, menjadi
suatu kesatuan dengan tujuan pembelajaran

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

yang bermakna dapat tewujud dan sasaran siklus I pertemuan 1, aspek aktivitas guru dan
pembelajaran yaitu peserta didik menemukan peserta didik memperoleh nilai 75 % dan
konsep secara mandiri. Dalam penelitian ini, pertemuan 2 memperoleh persentase 85,71 %.
yang mengambil tema 6 (Panas dan Setelah direfleksi, aspek guru dan peserta didik
Perpindahannya) diarahkan dengan dalam aktivitas pembelajaran hingga 96,42 %
menempatkan isu-isu yang relevan dengan dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
peserta didik sebagai pusat pembelajaran dan penelitian , peneliti menyimpulkan bahwa
menerapkan model pembelajaran berbasis penerapan model Problem Based Learning
masalah yang menantang peserta didik untuk berhasil.
memecahkan masalah tersebut (Sari & Lenna, Keberhasilan perencanaan dan
2020). Dalam model ini, peserta didik saling pelaksanaan kegiatan tindakan berpengaruh
berkolaborasi di kelompok belajar. terhadap perolehan anak dalam hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang peneliti Dimana dari kegiatan penilaian pembelajaran
laksanakan, peneliti menyimpulkan bahwa terlihat bahwa hasil belajar mengalami
PBL merupakan model pembelajaran yang peningkatan. Terdapat 8 peserta didik dengan
meningkatkan proses pelaksanaan tematik dan nilai sempurna pada kegiatan pra observasi
pencapaian hasil belajar peserta didik. dengan persentase 38 %. Pada kegiatan putaran
Tematik terpadu menjadikan pelajaran (siklus) pertama, hasil belajar meningkat dan
aktif dan mendorong peserta didik agar peningkatan jumlah yang mencapai nilai tuntas
memegang peranan penuh dalam pelaksanaan jumlahnya jadi 17 orang dengan persentase 74
pembelajaran (Reinita, 2019). Dalam hal ini, %. Setelah menyelesaiakan tindakan tahap
guru sebisa mungkin hanya bertindak sebagai II,terhitung 20 peserta didik berhasil
fasilitator (Parista & Lena, 2020). Hal ini memperoleh nilai tuntas dengan nilai persen 87
sudah tercapai dari penelitian yang %.
dilaksanakan baik dari segi RPP maupun Perolehan hasil belajar peserta didik
pelaksanaan pembelajaran. setelah melaksanakan evaluasi belajar serta
Kenaikan dari aspek RPP terlihat dari dari hasul evaluasi perspektif RPP serta
persentase hasil dari apa yang di amati pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah
observer yaitu guru kelas V. Pada siklus I, (PBL) maka dengan demikian peneliti
aspek RPP memperoleh nilai persen pada menyimpulkan bahwa penerapan model PBL
pertemuan 1 yaitu 77,5 % dan pertemuan 2 mampu menjadikan kelas SDN 11 Kurao
yaitu 85 %. Setelah refleksi, aspek RPP nilai Pagang Kota Padang mencapai peningkatan
yang didapat lebih tinggi yaitu 97,5 % dengan dalam perolehan hasil belajar dimana aspek
persentase sangat baik. Kemudian dari aspek RPP, pelaksanaan, serta hasil belajar dapat
aktivitas guru dan peserta didik juga terlihat meningkat du buktikan dengan hasil penelitian
meningkat dari persentase hasil tindakan. Pada yang diolah dengan metode ilmiah .
.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Pelaksanaan pembelajaran dengan adalaj memaksimalkan kegiatan apersepsi dan
menerapkan model PBL sebagai pemberian motivasi terhadap peserta didik
berlangsungnya penelitian tindakan kelas di lebih di tekankan. Hal ini amat penting
kelas V SDN 11 Kurao Pagang Kota Padang dilaksanakan mengingat setiap peserta didik
menunjukkan keberhasilan dilihat dari memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda
meningkatnya peserta didik dari segi dalam belajar. Sehingga pemberian motivasi
pencapaian hasil belajar. Pada awal dan pengarahan yang intensif dapat
pembelajaran catatan yang perlu dilakukan memaksimalkan penerapan model

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

pembelajaran PBL. Selain itu, selama proses memperkuat perolehan pesertaa didik baik dari
pembelajaran guru memaparkan ide-ide sikap positif, keterampilan, serta pengetahuan.
pemecahan masalah yang telah diperoleh siswa Peningkatan anak dalam memperoleh hasil
dan memberikan kesempatan pada anak untuk belajar menunjukkan bahwa dari hasil
mengkomunikasikan pemahaman yang telah penerapan PBL perlu di dukung dengan upaya
diperolehnya dari proses pembelajaranSerta tindak lanjut oleh guru sebagai fasilitator untuk
peserta didik sebagai peran utama dalam memaksimalkan anak dalam mencapai
pembelajaran terus di bimbing dalam kegiatan keberhasilan dalam belajar dan memfokuskan
refleksi dan membuka pemahaman dalam setiap kompetensi yang ingin di capai.
membuat kesimpulan dari poin materi untuk

DAFTAR PUSTAKA
Adetya, O., & Desyandri, D. (2019). dasar dan implementasi. Bandung:
Peningkatan Hasil Belajar Tematik Alfabeta.
Terpadu Menggunakan Model Fathurrahman. (2022). Penerapan Problem
Problem Based Learning ( PBL ) di Based Learning Dalam Meningkatkan
Sekolah Dasar Improvement of Hasil Belajar Siswa. EDUCATIONAL :
Integrated Thematic Learning Jurnal Inovasi Pendidikan &
Outcomes Using The Problem Based Pengajaran, 2(3), 317–324.
Learning ( Pbl ) Model in Elementary https://doi.org/10.51878/educational.v2i3
School. E-Journal Pembelajaran .1576
Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Maisarah, & Lena, M. S. (2021).
PENERAPAN MODEL PROJECT
Dasar, 7(12), 1–13.
BASED LEARNING ( PjBL ) PADA
Amra, W. S. R., & Lena, M. S. (2022).
APPLICATION OF THE PROJECT
Peningkatan Hasil Belajar Tematik
BASED LEARNING ( PjBL ) MODEL.
Terpadu Menggunakan Model Prolem
Jurnal Pendidikan Tambusai, IV(5), 93–
Based Learning di Kelas V SD. Jurnal
115.
Didaktik, 08(8.2.2022), 2003–2005.
Lena,M. S, Amini, R., Eka Handayani, S.,
https://www.who.int/news-room/fact-
Fitria, Y., & Helsa, Y. (2019).
sheets/detail/autism-spectrum-disorders
Development of Integrated Thematic
Amris, F. K., & Desyandri. (2021).
Teaching Materials using Problem-Based
Pembelajaran Tematik Terpadu
Learning Model in Elementary School.
Menggunakan Model Problem Based
382(Icet), 442–445.
Learning di Sekolah Dasar. Jurnal
https://doi.org/10.2991/icet-19.2019.111
Basicedu, 5(4), 2171–2180.
Parista, A., & Lena, M. S. (2020). Peningkatan
https://jbasic.org/index.php/basicedu/artic
Hasil Belajar Peserta didik Pada
le/view/1170/pdf
Pembelajaran Tematik Terpadu
Fandary, F., & Lena, M. S. (2022).
Menggunakan Model Think Pair Share
Penggunaan Model Mind Mappinguntuk
Learning Kelas IV SD. Inovasi
Meningkatkan Hasil Belajar Tematik
Pembelajaran SD, 8, 131–136.
Terpadu Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Rahma, A., & Eliyasni, R. (2022). Peningkatan
Pendidikan Dasar, 4(1), 122–136.
Hasil Belajar Peserta Didik dalam
https://doi.org/10.37216/badaa.v4i1.595
Pembelajaran Tematik Terpadu
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Menggunakan Model Problem Based
Pendidikan dan sosia teori konsep Learning di Kelas V SDN 03 IX Koto

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning
(PBL)
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR VOLUME 12 NOMOR 1 MARET 2023
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Kabupaten Dharmasraya. Journal of 45


Practice Learning and Educational Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Development, 2(2), 50–57. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
https://doi.org/10.58737/jpled.v2i2.49 Bandung: PT Alfabeta.
Reinita. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Tarigan, E. B., Simarmata, E. J., Abi, A. R., &
Siswa Dengan Model Problem Based Tanjung, D. S. (2021). Peningkatan Hasil
Learning Di Sekolah Dasar. Jurnal Belajar Siswa dengan Menggunakan
Basicedu, 3(4), 2113–2117. Model Problem Based Learning pada
https://doi.org/10.31004/basicedu.v3i4.24 Pembelajaran Tematik. Edukatif : Jurnal
2 Ilmu Pendidikan, 3(4), 2294–2304.
Romadia, F., & Eliyasni, R. (2022). https://edukatif.org/index.php/edukatif/art
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik icle/view/1192
pada Pembelajaran Tematik Terpadu Yuni, T. A. M., & Lena, M. S. (2021).
Menggunakan Model Problem Based Peningkatan Hasil Belajar dengan Model
Learning di Kelas V Sekolah Dasar. Problem Based Learing (PBL) pada
Journal of Practice Learning and Tematik Terpadu di Sekolah Dasar.
Educational Development, 2(2), 82–87. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5, 1434–
https://doi.org/10.58737/jpled.v2i2.50 1439.
Rosyada, S., & Zainil, M. (2020). https://www.jptam.org/index.php/jptam/a
Peningkatan Hasil Belajar rticle/view/1116%0Ahttps://www.jptam.
Penjumlahan dan Pengurangan org/index.php/jptam/article/download/11
Pecahan Penyebut Berbeda dengan 16/999
Pendekatan Pembelajaran Matematika Zuriati, E., & Astimar, N. (2020). Peningkatan
Realistik di Sekolah Dasar. Jurnal Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik
Pendidikan Tambusai, 4(22), 3105– Terpadu Menggunakan Model
3112. Cooperative Script di Kelas IV SD.
https://jptam.org/index.php/jptam/arti Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 1814–
1819.
cle/view/817
https://doi.org/10.31004/jptam.v4i3.640
Saputra, R., & Lena, M. S. (2022).
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Problem Based
Learning (PBL) pada Pembelajaran
Tematik Terpadu di Kelas V SDN 24
Parupuk Tabing. 4, 1349–1358.
Sari, Y. R., & Lena, M. S. (2020). Peningkatan
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Menggunakan Model Problem Based
Learning Kelas IV SD Negeri 34. E-
Jurnal Inovasi Pembelajaran SD, 8(4),
143–151.
Sar’iyyah, N., Wangge, Y. S., Nono BS,
Y., & Bito, G. S. (2021).
Pendampingan Penelitian Tindakan
Kelas untuk Guru Sekolah Dasar di
Kota Ende. Prima Abdika : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 34–41.
https://doi.org/10.37478/abdika.v1i2.9

Salsabila Nadya Putri, Mai Sri Lena| Hasil Belajar, Tematik Terpadu, Model Problem Based Learning (PBL)
Halaman | 4

Anda mungkin juga menyukai