Anda di halaman 1dari 11

Laporan Home Visit

Diabetes Mellitus Tipe II

Oleh:
Jesica Carla Umboh
210141010017

Masa KKM: 13 Desember 2021 – 23 Januari 2022

Dokter Pembimbing :
Dr. dr Gustaaf A.E Ratag, MPH
Dr. dr. Dina V. Rombot, M.Kes

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Home Visit

Ilmu Kedokteran Komunitas

Dengan Judul:

Diabetes Mellitus Tipe II

Oleh:

Jesica Carla Umboh


210141010017

Masa KKM: 13 Desember 2021 – 23 Januari 2022

Telah dikoreksi, disetujui dan dibacakan pada Januari 2022

Mengetahui,
Dokter Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr Gustaaf A.E Ratag, MPH Dr. dr. Dina V. Rombot,


M.Kes
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS
KEDOKTERAN KELUARGA

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. MM
Usia : 41 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sindulang
Pendidikan : SD
Agama : Kristen Protestan
Suku : Sangir
Pekerjaan : Asisten Rumah Tangga
Tanggal pemeriksaan : Senin, 27 Desember 2021
Tanggal home visit : Senin, 27 Desember 2021

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama: Berat Badan Berlebihan


2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Mengeluhkan kadar gula dari tahun lalu. Metformin 2x1. Pernah konsultasi dengan dokter di
RS Bhayangkara. Tidak ada intervensi dari dokter yang bertugas. Hanya disuruh minum
obat. Sampai sekarang rutin minum obat. Keluarga dan lingkungan sering mengingatkan
untuk merubah gaya hidup.

3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)

Pasien terdiagnosis Hipertensi dari satu tahun lalu, Minum obat rutin dan Status Imunisasi
Lengkap

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Didalam keluarga pasien, ayah dan ibu pasien diketahui menderita Hipertensi

5. Riwayat Personal Sosial

Pasien berpendidikan terakhir SD, namun pasien bersifat ingin belajar dan berada dalam
lingkungan yang terpelajar sehingga pasien sering menanyakan dan berkonsultasi kepada
orang-orang di lingkungan tersebut. Dengan rasa ingin tahu ini pasien dapat melakukan
perubahan pola hidup yang bermakna, dan kondisi seperti hipertensi dan diabetes yang
dialami dapat terkontrol. Karena pekerjaan pasien yang dianggap cukup berat (asisten rumah
tangga) pasien mendapat olahraga yang cukup setiap hari disertai dengan perubahan diet
yang lebih sehat.
6. Review Sistem

Sakit Kaki (Ditemukan Varises pada kaki kiri dari umur sekitar 12 Tahun)

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)

Pengalaman Sakit Pasien

Pada saat pasien didiagnosis diabetes mellitus oleh dokter dan diedukasi oleh dokter bahwa
penyakit yang diderita membutuhkan pengobatan seumur hidup, pasien sempat merasa agak
sedih karena harus bergantung pada obat-obatan. Di awal sejak diagnosis pasien diminta
untuk mengubah gaya hidup dan meningkatkan aktivitas fisik untuk menurunkan kadar gula
darah agar terkontrol. Pasien bersama dengan suami bersama-sama berolahraga dan
mengubah pola hidup. Setelah pemeriksaan follow-up dan gula darah pasien terkontrol,
pasien sudah tidak merasa stres dengan penyakit dan berusaha mengontrol kadar gula darah.
Dengan dukungan suami dan keluarga bersama-sama saling mengingatkan untuk rutin terapi
obat dan mengontrol makanan.

D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

1. Genogram Keluarga (Family Genogram)

C BD

Legenda (tambahkan sesuai kebutuhan):


*B= Breadwinner
*C= Caregiver
*D= Decision Maker
*Merah = Riwayat HPT
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)

No. Anggota Hubungan Jenis Umur Pendidika Pekerjaan Agama


Keluarga Kelamin (thn) n
1. Tn. SH Kepala ♂ 45 SD Swasta Kristen
keluarga
2. Ny. MM Istri ♁ 41 SD IRT Kristen
3. JH Anak ♂ 14 - Pelajar Kristen
4. JH Anak ♁ 8 - Pelajar Kristen

3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)

Pasien lahir secara normal di rumah sakit, tinggal bersama orang tua di Sanger. Pindah ke
Manado pada tahun 1998 dan menikah dengan suami pada tahun 2012. Memiliki 2 orang
anak. Anak-anak pasien masih bersekolah dan tinggal serumah bersama pasien dan suami
pasien.

4. Peta Keluarga (Family Map)

Dalam keseharian pasien, pasien mendapatkan perhatian penuh dari suami dan anak-
anaknya. Pasien menjalani hidup yang baik dan mendapat dukungan penuh dari anak-
anaknya.

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi
keluarga)

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir


selalu kadang tidak pernah
(2) (1) (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta +
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya +
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya +
menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan atau
tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya +
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya +
dan saya berbagi waktu bersama.
Skor Total 8

Skala pengukuran: Skor: Contoh:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional
sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)


(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek Kekuatan Kelemahan


SCREEM
Social Interaksi antar individu dalam keluarga sangat Ayah dari keluarga
erat bekerja setiap hari dari
jam 7-4 sore sehingga
waktu dengan anak-
anak kurang. Namun
jika libur. Ayah
menghabiskan waktu
dengan anak-anaknya
Cultural Pasien masih bangga dengan kulturnya
Religious Pasien orang yang religius
Educational Kemauan untuk belajar pasien sangat tinggi Tingkat pendidikan
pasien membatasi
pasien dalam
perkembangan. Namun,
pasien
memperjuangkan
pendidikan untuk anak-
anaknya dengan
menyertakan anak-
anaknya dalam
beberapa program
pelajaran tambahan
Economic Ayah bekerja sebagai koki di hotel berbintang, Pada masa pandemi
dan Ibu sebagai ART. Pada waktu luang Ibu income keluarga
menggambil kesempatan untuk membuat cemilan tergganggu
untuk dijual
Medical Keluarga Pasien terdaftar BPJS dan rajin
membayar iuran

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tidak terdapat krisis yang mempengaruhi keparahan sakit pasien


Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness
(Tahun)
2019 40 Pasien didiagnosa Hipertensi

2020 41 Pasien didiagnosa Diabetes Mellitus


Tipe 2

8. Langkah preventif dalam pandemi COVID-19

Penetapan social distancing, beserta penggunaan masker, dan langkah-langkah sanitasi dasar
dipatuhi oleh pasien dan keluarga.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum = Baik


2. Kesadaran = GCS 15, Compos Mentis
3. Tanda Vital =
Suhu : 36°C
Nadi : 72x/Menit
RR : 28x/Menit
TD : 120/60 mmHg
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 155 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 43.7 kg/m2
Berat Badan : 105 kg [TB (meter)/ BB (kg)2]
Lingkar Pinggang : 126 cm
Lingkar Panggul : 134 cm Waist-Hip Ratio: 1.06 (High Risk)
Lingkar Lengan Atas: 40 cm
Status Gizi : Obese III

5. Pemeriksaan Umum=
Kepala :
Mata: konjungtiva tidak anemis; sklera tidak ikterik
Hidung: Sekret (-)
Telinga: Sekret (-)
Mulut: Mukosa tenang tidak hiperemis; Tonsil T1-T1; faring tidak hiperemis

Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)

Thoraks :
Jantung
Inspeksi: tidak ada kelainan
Palpasi: tidak ada kelainan
Perkusi: tidak ada kelainan
Auskultas: BJ I-II regular, murmur(-), gallop(-)
Pulmo :
Inspeksi: simetris
Palpasi: tidak ada kelainan
Perkusi: tidak ada kelainan
Auskultasi: Sp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

Abdomen :
Inspeksi : cembung, lemas
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-)
Palpasi : tidak ada kelainan

Anogenital : Perempuan

Ekstremitas : Akral Hangat, CRT <2”

F. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak Ada

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jika ada)

1. Laboratorium =-
2. Radiologi =-
3. Lainnya =-

H. DIAGNOSIS BANDING

DM Tipe I, Sindrom Metabolik

I. DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan
keluarga)
 Aspek Klinis :

Diabetes mellitus tipe 2


Pasien memiliki factor resiko yang menunjang diagnosa sebelum terdiagnosis
Diabetes mellitus tipe 2. Pasien diterapi metformin dan merubah pola hidup pasien
dengan memperbaiki diet dan kebiasaan sehari-hari dari pasien. Didalam keluarga
pasien, tidak ada yang menderita penyakit yang sama.

 Aspek Personal :

Keluhan utama : Berat Badan Berlebihan


Harapan : Kadar gula darah dan tekanan darah terkontrol
Kekhawatiran : Penyakit semakin parah
 Aspek Risiko Internal :

Pengetahuan pasien tentang DM sangat baik dan pasien memiliki pola hidup yang
sehat. Pasien mengerti akan penyakitnya sehingga pasien taat dan rajin kontrol di
Puskesmas setempat dan dokter keluarga. Pasien mengaku memiliki peralatan
pemeriksaan gula sendiri, dan sering memeriksa kadar gula secara mandiri.

 Aspek Risiko Eksternal :

Keseharian pasien tidak menimbulkan adanya perburukan dari penyakit pasien.

 Aspek Derajat Fungsional:

Derajat 1 Pasien mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Pasien mandiri
dalam perawatan diri, bekerja di dalam dan luar rumah.

Uraian Diagnosis Holistik:

Perempuan, 41 tahun dengan Diabetes mellitus tipe 2. Pasien dengan keluhan berat badan
berlebihan sebelum terdiagnosis DM tipe 2. Pasien rutin dan taat dalam pengobatan. Terapi
metformin berjalan dengan baik. Pengetahuan pasien tentang DM baik dan pasien memiliki
pola hidup yang sehat. Pasien mengerti akan penyakitnya sehingga pasien taat dan rajin
kontrol di Puskesmas setempat dan dokter keluarga. Pasien mengaku memiliki peralatan
pemeriksaan gula sendiri, dan sering memeriksa kadar gula secara mandiri. Keseharian
pasien tidak menimbulkan adanya perburukan dari penyakit pasien. Pasien terdiagnosis
Hipertensi dari 1 tahun lalu. Pasien rajin minum obat dan sering control tensi dengan alat
pemeriksaan tensi milik sendiri. Pasien memiliki aspek derajat fungsional 1, yaitu mandiri
dalam perawatan diri, bekerja di dalam dan luar rumah.

J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahanan)

1. Patient-Centered
Promotif
1. Terapkan PHBS dan pencegahan dalam kondisi pandemi Covid-19
2. Menjelaskan kembali tentang DM, seperti: definisi, faktor risiko komplikasi,
penyebab, tatalaksana dan pengobatan

Preventif
Pertahankan pola hidup sehat dan aktivitas fisik yang cukup (olahraga teratur)

Kuratif
1. Non-medikamentosa : pemberian nutrisi dan aktivitas fisik
2. Medikamentosa : terapi Metformin

Rehabilitatif :
1. Meningkatkan intensitas olahraga
2. Menjaga gizi tetap cukup

2. Family-Focused (Family Wellness Plan)

No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis


. Kesehatan
1. Ny. MM Sehat Komplikasi Diet & Lengkap -
dari DM olahraga
2. Tn. SH Sakit - - Lengkap -
3. JH Sehat Faktor - Lengkap -
Resiko DM
4. JH Sehat Faktor - Lengkap -
Resiko DM

3. Community-Oriented:

Pasien memiliki hubungan yang baik dengan komunitas baik di tempat tinggal atau tempat
kerja. Yang perlu pasien jaga adalah takaran makanan saat sedang berkumpul dengan rekan-
rekan.

K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No. Nama Jenis Tgl Pekerjaan No.HP Status


Kelamin Lahir/ Kesehatan
Umur
1. Ny. MM ♁ 41 ART - Sakit
2. Tn. SH ♂︎ 45 Swasta - Sehat
3. JH ♂︎ 14 Siswa - Sehat
4. JH ♁ 8 Siswa - Sehat

L. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah

Keluarga tinggal bersama employer mereka. Keluarga pasien diberikan rumah sendiri
dibagian tersendiri pada property employer. Dinding terbuat dari beton dengan lantai dari
tehel beserta atap yang memadai. Ada 3 Kamar Tidur (1 untuk orang tua, 1 untuk anak-
anak, dan 1 untuk kebutuhan lain), 1 Kamar Mandi, 1 Ruang Masak. Lingkungan
dibersihkan setiap hari dengan pencahayaan yang cukup.
2. Lingkungan Sekitar Rumah

Sampah dikumpul setiap hari dengan jarak yang cukup jauh dari rumah. Sampah
dikumpul oleh petugas setiap pagi. Halaman terawat dengan banyak tumbuh-tumbuhan
bunga dan rumput yang sehat. Selokan setiap bulan dibersihkan oleh petugas yang
memelihara halaman

3. Lingkungan Pekerjaan

Pasien bekerja sebagai ART dan membantu dalam tugas-tugas harian. Lingkungan
pasien pekerja kurang aman karena bertingkat 3 sehingga sangat ditakutkan untuk fall-
risk yang dapat terjadi pada pasien.

M. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan +
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan +
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan +
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan +
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun +
6. Menggunakan jamban sehat +
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan +
lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari +
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga +
10 Tidak merokok di dalam rumah +
Kesimpulan:
Pasien memiliki pengetahuan dan menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

N. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut


Kunjunga
n
1 27 Intervensi Diet Pasien
December Skrining untuk HPT dan DMT2 pada anak-anak pasien
2021

Anda mungkin juga menyukai