"ALLAHU AKBAR"
"ALLA-HUMMA BA-'ID BAINI-WA BAINA
KHATHA-YA-YA KAMA-BA-'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB.
ALLA-HUMMA NAQQINI- MINAL KHATHA-YA- KAMA-YUNAQQATS TSAUBUL
ABYADLU MINAD DANAS.
ALLA-HUMMAGHSIL KHATHA-YA-YA BILMA-I WATS TSALJI WAL BARAD."
"ALLAHU AKBAR".
SUBHA-NAKALLA-HUMMA RABBANA- WA BIHAMDIKALLA-HUMMAGHFIRLI."
(“SUBHA-NA RABBIYAL ADHIM”)
"ALLAHU AKBAR".
"SUBHA-NA RABBIYAL A'LA."
"ALLAHU AKBAR".
ALLA-HUM MAGHFIRLI- WARHAMNI- WAJBURNI- WAHDINI- WARZUQNI-"
"ALLAHU AKBAR".
"ATTAHIYYA-TU LILLA-H WASHSHALAWA-TU WATHTHAYYIBA-T,
ASSALA-MU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHMATULLA-HI WA BARAKA-
TUH. ASSALA-MU 'ALAINA WA 'ALA- 'IBA-DILLA-HISH SHA-LIHIN.
ASYAHADU ALLA- ILA-HA ILLALLA-H WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
'ABDUHU- WA RASU-LUH
ALLA-HUMMA SHALLI 'ALA- MUHAMMAD WA 'ALA- A-LI MUHAMMAD,
KAMA- SHALLAITA 'ALA- IBRAHI-M WA A-LI IBRA-HIM,
WA BA-RIK 'ALA- MUHAMMAD WA A-LI MUHAMMAD,
KAMA- BA-RAKTA 'ALA- IBRA-HIM WA A-LI IBRA-HIM,
INNAKA HAMI-DUM MAJI-D.
2. Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal
ikraam
Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Berkat
Engkau ya Allah, yang memiliki kemegahan dan kemuliaan
3. Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa
‘alaa kulli syain qadiir
Tidak ada Tuhan selain Allah saja, Dia Sendiri-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
lah kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa atas segala-Nya.
4. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana ‘ta walaa
yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu
Ya Allah, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi pemberian-Mu, dan tak ada pula
sesuatu yang dapat memberi apa-apa yang Engkau larang, dan tak ada manfaat
kekayaan bagi yang mempunyai, kebesaran bagi yang dimilikinya, kecuali kekayaan
dan kebesaran yang datang bersama ridha-Mu
La ilaaha illallaahu wahdaahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa
‘alaa kulli syain qadiir (1x)
Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah
kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya.
6. Surah Al Ikhlas dan surah Al Mu’awwidzatain (yaitu surah Al Falaq dan An-Nas)
a. Surah Al Ikhlash:
Lam yalid walam yualad (“Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan”)
Wa lam yakun lahu kufuwan ahad (“Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-
Nya”)
b. Surat Al Falaq
c. Surah An Nas
Allaahu la ilaaha illa huwal hayyul Qayyum, la ta ‘khudzuhu sinatun walaa naumun
lahu maa fissamaawaati wama fil ardhi, man dzal ladziiyasy fa ‘u ‘indahu illaa
biidznih, ya ‘lamu maa baina aydiihim wa maa khalfahum, walaayuhiithuuna bisyai-
in min’ilhimi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyuhus samaawaati wal ardhi, walaa
yauuduhu hifzuhumaa wa huwal’aliyuul ‘azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tertidur. Kepunyaan-Nya apa
yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah
tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Dzikir-dzikir tersebut di atas boleh biasa digunakan setelah melakukan sOlat fardhu,
atau dipilih beberapa diantaranya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Atau,
boleh juga dzikir-dzikir yang lain, asalkan sesuai dengan malan Rasulullah SAW.
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu, ya Allah, bebaskan aku
dari siksa neraka.)
b. Allaahumma ashlih lii diiniyallati huwa ‘ishamatu amrii, wa ashlih lii dunyayallatii
ja’alta fiihaa ma’assyii
(Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang menjadi pegangan urusanku, dan
perbaikilah bagiku duniaku yang padanya Engkau jadikan penghidupanku.)
c. Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, Allaahumma ‘aafinii
fii basharii, Allaahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri, Allaahumma innii
a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.
d. Allaahumma inni a’uudzu bika minal bukhli, wa a’uudzu bika minal jubni, wa
a’uudzu bika min an uradda ilaa ardzalil ‘umur, wa a’uudzu bika min fitnatid dunya,
wa a’uudzu bika min ‘adzaa bil qabri.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan. Aku berlindung
kepada-Mu dari seburuk-buruk usia. Aku berlindung kepada-Mu dari bencana dunia.
Dan aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur.)
(Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahanku. Ya Allah, segarkanlah badanku,
cukupilah aku, dan tuntunlah aku sebaik-baik amal dan akhlak, sesungguhnya tidak
ada yang dapat menuntun kepada yang terbaik melainkan hanya Engkau, dan
hindarkanlah aku dari seburuk-buruk amal, kerana sesungguhnya tidak ada yang
dapat menghindarkanku dari seburuk-buruknya melainkan hanya Engkau.)
Doa-doa di atas boleh dibaca semuanya sesudah solat, atau dipilih di antara doa yang
disukai dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Boleh juga membaca doa-doa
yang lain, tentunya doa yang terbaik ialah yang berasal dari Nabi Muhammad s.a.w.
atau dari para Nabi Allah yang lain.
Bila ada keperluan dengan suatu hajat kepada Allah s.w.t. dan anda tidak mengerti
doa aslinya, maka tidak ada salahnya berdoa dengan bahasa yang difahami sendiri.
Sebaiknya setiap berdoa jangan meninggalkan kesempatan buat mendoakan ibu dan
bapa kita sebagai orang tua yang patut dihormati:
Dianjurkan pula memintakan ampun bagi para sahabat, kaum keluarga serta kaum
muslimin dan muslimat, khususnya orang-orang yang pernah berbuat baik kepada
kita.
Lebih lanjut, Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan supaya kita membaca doa
sesudah tahiyyat, sebelum salam, yang berbunyi:
(Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan apa-apa yang
aku rahsiakan dan yang aku nyatakan. Engkau lebih mengetahuinya daripadaku.
Engkaulah yang terdahulu dan Engkaulah yang terakhir, tiada Tuhan selain Engkau.)