]
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Korps HMI-Wati atau disingkat KOHATI merupakan sebuah lembaga semi otonom yang didirikan
oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berfokus untuk mengkader dan mewadahi perempuan-
perempuan yang tergabung dalam organisasi tersebut. Korps HMI-Wati juga memposisikan diri sebagai
organisasi mahasiswa keperempuanan untuk mengantisipasi dan mempelopori terjawabnya persoalan-
persoalan keperempuanan.
Korps HMI-Wati memiliki tujuan untuk membentuk anggotanya menjadi Muslimah yang Berkualitas
Insan Cita yaitu sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai oleh Allah SWT. Tujuan
tersebut terejewantahkan dalam setiap aktivitas Korps HMI-wati dengan menanamkan nilai-nilai
keislaman dan keindonesiaan..
Tujuan Kohati bukanlah hal yang mudah diwujudkan, mengingat di era global ini, masalah ekonomi
dan politik menjadi isu sentral dan intens dibicarakan. Dalam bidang ekonomi berdasarkan hasil survei
dari Forum Ekonomi Dunia yang berbasis di Swiss, tujuh dari 10 responden dalam sampel 22 ekonomi
terkemuka mengatakan, mereka percaya resesi global mungkin terjadi pada tahun 2023. Resesi global itu
terjadi karena sejumlah situasi, seperti perang di Ukraina, kebijakan pandemi di China, inflasi yang tidak
terkendali, kekhawatiran investor tentang Federal Reserve Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga.
Dalam bidang politik representasi perempuan dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Di indonesia
sendiri perempuan yang terjun dalam dunia perpolitikan masih terbelenggu dengan latar belakang, budaya
patriarki, perbedaan gender. Meskipun sampai saat ini selalu ada upaya untuk memperbaiki persolan
tersebut.
Masalah tersebut mengakibatkan perempuan menjadi kelompok rentan yang mengalami kesulitan
ekonomi, beban ganda, diskriminasi, dan ancaman kekerasan terhadap dirinya. Maka dari itu Kohati mesti
terlibat aktif, baik di belakang maupun garda terdepan untuk terus berjuang mengentaskan permasalahan
tersebut. Kohati mesti menyuarakan women empowerment (pemberdayaan perempuan). Perempuan harus
berdaulat dan berdaya berperan aktif disegala bidang kehidupan masyarakat, baik dari bidang pendidikan,
ekonomi, sosial, poitik, teknologi, swadaya masyarakat agar tidak adanya diskriminasi bagi kaum
perempuan demi kepentingan keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan bangsa dan Negara.
Pemberdayaan dan kedaulatan bagi perempuan memberikan kekuasaan atau otoritas dan/atau kebebasan
yang lebih luas kepada perempuan terhadap pilihan dan aktivitasnya.
Dalam konteks ini, pemberdayaan dan kedaulatan perempuan ditujukan untuk tercapainya kesamaan
akses laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan dan pelibatan dalam berbagai aspek
kehidupan, baik dalam lingkup ekonomi maupun politik. Hal ini juga sejalan dengan QS. al-Hujurat: 13
yang mememberikan gambaran kepada kita tentan persamaan antara laki-laki dan perempuan baik dalam
hal ibadah(dimensi spiritual) maupun dalam aktivitas sosial (urusan karier profesional).
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa
diantara kamu.”
Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan persamaan mengandung prinsip-
prinsip kesetaraan seperti laki- laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba ( QS. Al-Zariyat ayat
56),laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di bumi.
Oleh karena itu, Kohati berpartsipasi mengatasi berbagai isu-isu yang ada di negeri ini. Sebagai
organisasi kader, Kohati berfungsi untuk membina, mengembangkan, serta menghasilkan potensi HMI-
Wati yang mempunyai pola pikir berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan kualitas Kohati maka perlu dilakukan pemberdayaan yang terarah,
terstruktur dan berkesinambungan. Dari latar belakang tersebut diatas, Korps HMI-Wati Himpunan
Mahasiswa Islam Cabang Makassar akan menyelenggarakan kegiatan Latihan Khusus Kohati (LKK) yang
dipandang perlu sebagai bentuk partisipasi dalam peningkatan kualitas perempuan Indonesia.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional Korps HMI Wati (KOHATI)
Cabang Makassar.
C. LANDASAN KEGIATAN
1) Al-Qur’an dan al-Haidts
2) Pasal 4, 5, 6 dan 8 Anggaran Dasaran HMI
3) Pasal 44 dan 45 Anggaran Rumah Tangga HMI
4) Pedoman Dasar Kohati ( PDK )
5) Hasil Rapat Kerja (Raker) Korps HMI Wati Cabang Makassar Periode 2022-2023 M.
D. TEMA KEGIATAN
” IJTIHAD KOHATI : BERDAYA DAN BERDAULAT”
E. TUJUAN KEGIATAN
Terbinanya Kader HMI Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman dan ke-
Indonesiaa-an sebagai akselerasi mencapai tujuan HMI dan mengaplikasikannya dalam ranah
domestic dan public.
F. WAKTU DAN TEMPAT
1. Screening
Hari : Sabtu – Senin
Tanggal : 25 – 27 Februari 2023
Tempat : Sekertariat HMI Cabang Makassar
2. Forum
Hari : Selasa - Senin
Tanggal : 28 Februari – 06 Maret 2023
Tempat : Hotel Grand Sayang Park
G. TARGET KEGIATAN
Target dari Latihan Khusus Kohati (LKK) adalah agar kader HMI-Wati :
1) Meningkatakan peranan HMI-Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman, ke- Indonesiaan
dan Keperempuanan serta menerapkannya pola pikir, sikap dan perilaku, intelektualitas,
professional dan mandiri.
2) Membangun kesadaran maupun membuka wawasan HMI-Wati untuk keluar dari jebakan persepsi
masyarakat tentang adanya realitas ketidak adilan gender serta menemukan pemahaman akan jati
diri kemanusiaan dalam konteks 5 (lima) kualitas insan cita yang ingin dibangun HMI.
H. METODE PELATIHAN
1. Screening
a. BTQ ( Baca Tulis Al-Quran )
b. Ke-HMI-an
c. Keperempuanan
d. Ke-KOHATI-an
e. Ke-Islam-an
f. Ke-Ilmu-an
g. ESSAY
2. Pre test
3. Ceramah
4. Presentasi ESSAY
5. Brain Stromming
6. FGD ( Focus Grup Discussion )
7. Penugasan
8. Ice Breaking
9. Pos test
I. PENILAIAN
1. Bobot Penilaian
Sistematika penilaian kuantitatif yang dibagi menjadi 3 (Tiga) komponen yaitu Afektif,
Kognitif dan Psikomotorik. Penjelasan lengkap mengenai penilaian merujuk
pada pedoman BPL:
a. Afektif : 30%
b. Kognitif : 40%
c. Psikomotorik : 30%
Rumus Nilai Akhir
NA = {(N afektif x 30%) + (N rata-rata kognitif x 40%) + (N psikomotorik x 30%)}
2. Skala Penilaian
a. Kurang = 0 – 60 = Tidak Lulus
b. Cukup = 61 – 70 = Lulus
c. Baik = 71 – 85 = Lulus
d. Sangat Baik = 86 – 100 = Lulus
J. PESERTA TRAINING
Peserta dalam kegiatan ini adalah kader HMI-Wati utusan dari seluruh Cabang se-Indonesia
dengan jumlah maksimal 32 peserta (8 peserta berasal dari Cabang luar Makassar dan 24 orang dari
Cabang Makassar).
K. SUMBER DANA
Sumber dana pada kegiatan Latihan Khusus Kohati (LKK) Korps HMI Wati Cabang Makassar
berasal dari :
1. Kas KOHATI HMI Cabang Makassar
2. Kontribusi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
3. Kontribusi Peserta
4. Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat
L. ESTIMASI ANGGARAN
Adapun dana yang dibutuhkan dalam rangka menyukseskan kegiatan ini sebesar
Rp. 114.864.000,- Dengan rincian anggaran sebagaimana terlampir.
M. PELAKSANA DAN ORGANISASI KERJA
1. Master of Training, berfungsi sebagai fasilitator yang bertanggung jawab atas pelaksanaan materi
training dalam memimpin dan mengarahkan training.
2. Panitia Pengarah (Steering Committe), bertugas mempersiapkan finalisasi kesiapan pelatihan,
menentukan narasumber yang akan menjadi pembicara dalam pelatihan dan mengarahkan
pelaksanaan Operasioanl OC.
3. Panitia Pelaksana (Organizing Committee), bertugas sebagai operator teknis training yang bertugas
dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan
kegiatan .
N. RUNDOWN ACARA
Waktu Acara Fasilitator
Minggu, 5 maret
SUSUNAN PANITIA
LATIHAN KHUSUS KOHATI
KORPS HMI WATI ( KOHATI )
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM ( HMI ) CABANG MAKASSAR
4. Mariani 4. Irmawati
Anggota : 1. Rismawati
2. Annisa Pratama Putri
3. Suriani
4. Melsy Anggy Ilwianingsih
5. Naya
6. Justin
k) Materi 11
“Konsep Diri”
Konsep diri merupakan merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seseorang
tentang dirinya sendiri, mencakup semua pengetahuan, pengertian pemikiran dan keyakinan
yang dimiliki. Konsep diri ini berkaitan dengan intrapersonal. Sedangkan interpersonal berkaitan
dengan identitas diri. Identitas diri merupakan hal yang melekat pada diri seperti nama, jenis
kelamin, agama, dan lain-lain yang menyangkut pada identitas. Adapun komponen dari konsep
diri yaitu self concept postitive dan self concept negative. Konsep diri memperhatikan 5 aspek
yang berkaitan dengan citra diri, ideal diri, harga diri, peran diri, serta identitas diri. Sehingga
pentingnya konsep diri untuk dipahami agar kita mampu memaksimalkan potensi diri, membantu
diri sendiri dalam mencapai tujuan hidup, hingga sampai pada menghindari self sabotaging.
l) Materi 12
“ Revitalisasi Analisis Kohati terhadap Isu Keperempuanan”
Secara terminologi, revitaliasi berasal dari dua kata yaitu re dan vitalitation atau vital.
Re berarti kembali dan vital berarti penting. Revitalisasi adalah usaha untuk mengingat kembali.
Dalam KBBI, revitalisasi adalah proses, cara, dan perbuatan menghidupakan kembali sesuatu
hal yang kurang terberdaya. Vital adalah sesuatu yang penting atau diperlukan. Adapun isu yang
menjadi isu prioritas bagi kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yaitu
peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam
pendidikan, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, serta
pencegahan perkawinan anak.
m) Materi 13
“Public Speaking, Metode Diskusi, dan Diplomasi”
Public speaking adalah kegiatan penyampaian pesan berupa ide/gagasan secara oral
atau lisan. Bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah
yang relatif besar dan pembicaraan yang relatif kontinyu. Tujuan dari public speaking adalah
menyampaikan informasi kepada audiens, menghibur audiens, dan mempengaruhi audiens. Ada
anggapan bahwa kesuksesan orang dalam beretorika hanya karena dia telah memiliki bakat.
Namun tidak selamanya bakat menjadi faktor penentu orang bisa sukses dalam beretorika, tetapi
juga karena faktor lingkungan dan latihan.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperdebatkan masalah berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama
melalui saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Tujuan metode diskusi adalah
untuk dapat merangsang dalam berpikir secara kritis mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Diplomasi adalah merupakan seni dan praktik bernegosiasi oleh diplomat yang biasanya
mewakili sebuah negara atau organisasi. Upaya-upaya diplomat dalam perundingan ada 5 jenis
yaitu, pertama menciptakan kepercayaan bersama (mutual confidence) selama proses negosiasi
para pihak harus meninjukan sikap saling menghormati dan menghindari keterlibatan emosi.
Kedua berupaya untuk mencari kejelasan masalah, dalam negosiasi tidak diperbolehkan
melancarkan pertanyaan tertutup yang menimbulkan jawabannya "ya" atau "tidak". Ketiga
menciptakan rasa saling pengertian (mutual understanding) diplomat harus membedakan
persepsi dari permasalahannya. Keempat para pihak harus menyusun dan menyepakati prioritas
urutan masalah dan memahami tingkat krusialnya. Kelima berupaya dalam penyelesaian
masalah.
n) Materi 14
“Kepemimpinan, Manajemen, dan Organisasi”
Kepemimpinan adalah as the process of influencing others to facilitate the attainment
of organizationally relevant goals. Maksud dari definisi tersebut ialah setiap individu tidak
diharuskan menjadi pemimpin formal dalam suatu organisasi. Namun dapat juga menjadi
pemimpin informal untuk memimpin orang lain sebagai pengikutnya dalam suatu
organisasi/kelompok. Dan untuk mencapai tujuan organisasi, pemimpin formal maupun informal
mempunyai peran yang sama-sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok.
Masalah kajian kepimpinan perempuan (dalam organisasi) bersifat mu’amalah (kajian sosial
kemanusiaan) yang di dalamnya terkait dengan itijihad/pertimbangan dan tidak ada larangan
perempuan menjadi pemimpin. Yang perlu diperhatikan adalah setiap orang boleh menjadi
pemimpin terlepas dia perempuan atau laki-laki, kepimpinan perempuan sifat nya luas :
pemerintahan, pendidikan, pemimpin keluarga dan diri sendiri, yang penting adalah kualitas
kepimpinan dan karakter mendukung yang di miliki, serta ilmu dan keterampilan sebagai seorang
pemimpin.
Adapun istilah Glass Ceiling biasanya ditemui pada kepemimpinan perempuan. Istilah
Glass Ceiling pertama kali ditemukan pada tahun 1986. Glass Ceiling didefinisikan sebagai
penghalang yang tidak terlihat namun mutlak yang dapat mencegah wanita untuk menempati
posisi yang lebih tinggi dalam suatu pekerjaan. Dilansir dari Investopedia, Glass Ceiling
merupakan ungkapan metafora untuk menggambarkan hambatan yang dihadapi oleh wanita dan
juga kaum minoritas saat mencoba peran yang lebih tinggi dalam perusahaan. adapun langkah-
langkah yang bisa dilakukan oleh wanita dalam menghadapi fenomena Glass Ceiling menurut
Katie Burke adalah selalu meminta feedback kepada atasan atau pun rekan tim atas pekerjaan
yang telah dilakukan, ikut serta dan aktif dalam project-project di pekerjaan dan cari seorang
mentor yang yang dapat mendukung dan berbagi ilmu serta pengalaman, memperluas relasi
(network) karena semakin luas relasi maka semakin luas pula peluang untuk dapat membangun
karier, serta berani untuk menunjukkan hasil kerja agar mampu untuk menempati posisi yang
lebih tinggi.
o) Materi 15
“Politik Hijau Perempuan Membangun Lingkungan”
Politik hijau merupakan sebuah gagasan konstruktif yang yang mengedepankan pemulihan
maupun pelestarian lingkungan. Adapun level gerakan hijau yaitu politik lingkungan hijau,
advokasi lingkungan, pemerhati lingkungan, dan masyarakat umum. Lima prinsip gerakan hijau
antara lain persatuan demokrasi, keadilan sosial ekonomi dan budaya, kesejahteraan dan
kelestarian hidup, anti diskriminasi gender, serta solidaritas dan keterbukaan. Tuntutan baru yang
harus diperhatikan politik hijau yaitu demokrasi kerakyatan, keadilan sosial, kedaulatan dan
kemandirian ekonomi, dan keberlanjutan ekonomi.
p) Materi 16
“Isu Mutakhir Perempuan”
Isu mutakhir dalam hal kekerasan seksual tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga
secara non fisik atau verbal. Kekerasan secara verbal pun bisa saja terjadi di media sosial.
Kekerasan terhadap perempuan berakar dari ketidakseimbangan relasi kuasa antara laki-laki dan
perempuan. Perempuan korban kekerasan menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan
hak mereka atas keamanan, pendidikan, kesehatan dan pekerjaan. Perempuan yang berhasil
mengenyam bangku pendidikan masih menghadapi berbagai penghalang untuk mendapatkan
kesempatan kerja yang sama dengan laki-laki. Dengan demikian, dunia butuh adanya aksi untuk
mengubah dunia kerja agar menolong perempuan meraih kemerdekaan berekonomi.
Kemerdekaan berekonomi bagi perempuan sangat krusial untuk mewujudkan kesetaraan gender
dan memberdayakan perempuan. Prioritas utama adalah mewujudkan kesetaraan upah,
mengakhiri segregasi pekerjaan, dan menghentikan kekerasan terhadap perempuan, termasuk
kekerasan seksual di tempat kerja.
q) Materi 17
“Penguatan Kapasitas dan Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan”
Perempuan memiliki peran dalam pembangunan ekonomi karena mereka sebagai aktor strategi
dalam pembangunan. Bukan hanya di sector ekonomi, namun juga pembangunan di sector
politik dan domestic. Pembangunan juga bisa dalam sector pembangunan lingkungan yang baik
dalam msayarakat sehingga dibutuhkan penguatan kapasitas melalui rangkaian kegiatan seperti
pembekalan kelompok dengan pendampingan rutin. Dengan penguatan kapasitas tersebut,
perkembangan kelembagaan atau kelompok bisa menjadi aktif, sehat, dan partisipatif.
r) Materi 18
“Women Inspiration and Knowledge Business”
Menurut data McKinsey Global Institute Analysis tahun 2018, Indonesia dapat meningkatkan
pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 135 miliar dolar AS per tahun pada 2025 dengan syarat
meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan. Adapun peran penting perempuan dalam dunia
usaha yaitu perempuan bisa mandiri secara ekonomi yaitu membantu perekonomian keluarga dan
memperkuat daya ekonomi keluarga, mencegah pengangguran, mengurangi rasio kemiskinan,
mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, memiliki kemampuan komunikasi yang dibutuhkan
di dalam dunia usaha, perempuan lebih teliti, dan perempuan mampu menjadi pendengar yang
baik.
s) Materi 19
“Proyeksi dan Masa Depan Pemuda Milenial – Gen Z”
Pemuda milenial dan Gen-Z adalah generasi yang lahir di era teknologi modern dan cenderung
memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Menurut laporan dari Bank
Dunia, pada tahun 2025, pemuda milenial dan Gen-Z akan membentuk 75% dari angkatan kerja
global. Hal ini menunjukkan bahwa kedua generasi ini memiliki peran yang sangat penting
dalam perekonomian dunia. Pemuda milenial dikenal sebagai generasi yang lebih individualis
dan fokus pada pencapaian tujuan. Mereka juga cenderung lebih fleksibel dan adaptif terhadap
perubahan, serta memiliki keterampilan teknologi yang baik. Gen-Z adalah generasi yang lahir
setelah tahun 1996 dan cenderung lebih terbuka dan inklusif dalam hal keanekaragaman dan
perbedaan. Mereka juga sangat terbiasa dengan teknologi dan informasi, serta memiliki
kecenderungan untuk menjadi pengusaha.
Contoh pemuda milenial yang sukses adalah Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, dan
Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla. Keduanya memiliki kecenderungan untuk berpikir lebih
besar dan mencari inovasi dalam teknologi. Contoh Gen-Z yang sukses adalah Kylie Jenner,
yang menjadi miliarder muda melalui lini kosmetiknya, dan Charli D'Amelio, yang menjadi
selebriti internet melalui konten tari dan kecantikan di TikTok. Masa depan kedua generasi ini
sangat menjanjikan, terutama dalam hal teknologi dan inovasi. Mereka juga diharapkan dapat
berkontribusi pada solusi dari berbagai masalah global seperti perubahan iklim dan kemiskinan.
Dalam hal kemampuan, mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan
kemampuan teknologi yang baik. Keduanya memiliki peran penting dalam perekonomian dan
kemajuan dunia.
KOHATI merupakan sebuah Lembaga semi otonom yang didirikan oleh HMI yang dimana
berfokus untuk mengkader dan mewadahi perempuan-perempuan yang bergabung di dalamnya.
KOHATI memiliki tujuan untuk membentuk anggotanya menjadi yang berkualitas insancita yang
dimana tujuan tersebut terejewantahkan dalam setiap aktivitas KOHATI dengan menanamkan nila-
nilai Keislaman dan Keindonesian. Tujuan KOHATI bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan,
mengingat era global ini, masalah ekonomi dan politik menjadi isu sentral dan intens dibahas saat ini.
KOHATI mesti meyuarakan women empowerment ( Pemberdayaan Perempuan ). Perempuan
harus berdaulat dan berdaya berperan aktif disegala bidang kehidupan masyarakatbaik bidang
Pendidikan, ekonomi, politik, sosial, teknologi, agar tidak ada terjadi pendiskriminasian bagi kaum
perempuan. Pemberdayaan dan kedaulatan bagi perempuan memberikan kekuasaan dan otoritas atau
kebebasan yang lebih luas kepada perempuan terhadap pilihan dan aktivitasnya. Dalam konteks ini,
pemberdayaan dan kedaulatan perempuan ditujukan untuk tercapainya kesamaan akses laki-laki dan
perempuan dalam pengambilan keputusan dan pelibatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam
lingkup ekonomi maupun politik.
Islam sebagai agama yang menjujung tiggi nilai keadailan dan persamaan mengandung prinsip-
prinsip kesetaraan seperti laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba (QS. Al-Zariyat : 56 )
laki-laki dan perempuan sama-sama sebgai khalifah di bumi. Oleh karena itu, KOHATI berpartisipasi
mengatasi isu-isu yang ada di negri ini. Sebagai organisasi kader, KOHATI berfungsi untuk membina,
mengembangkan, serta menghasilkan potensi HMI-WATI yang mempunyai pola pikir berkualitas.
Dalam rangka menibgkatkan kualitas KOHATI maka perlu dilakukan pemberdayaan yang
terarah, terstruktur dan berkesinambungan antara satu yang lain dengan yang lainnya. Dari kesimpulan
diatas, KOHATI HMI Cabang Makassar telah menyelenggarakan kegiatan Latihan Khusus Kohati
(LKK) yang dimana di pandang perlu sebagai pertisipasi dalam meningkatkan kualitas diri seorang
perempuan.
Lampiran 1
DUKUMENTASI KEGIATAN
21. MATERI 17. ( Penguatan Kapasitas dan Contributor Perempuan dalam Pembangunan )
Pemateri : Indira Mulyasari Paramastuti
25. Bedah Film sejarah perempuan Makassar oleh (Ketua Umum HMI cabang Makassar )
26. Penutupan
Lampiran 2
A. Pemasukan
B. Pengeluaran
No. Pengeluaran Nominal Jumlah
1. Tempat ( Grand sayang Park Hotel ) 12 kamar @6 hari 11.640.000,-
2. Konsumsi 1x makan =70 Box x 20x2 =140x6 hari 16.800.000,-
3. Plakat (Tumbler set) 20 plakat x 120.000 2.400.000,-
4. Kue untuk sarapan 60 pcs x 5000 x 6 hari 1.800.000,-
5. Transportasi ( Pemateri dari Jakarta ) Tiket pesawat 2 orang 2.337.252.00,-
JUMLAH 34.978.000,-
6.