Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

”LATIHAN KHUSUS KOHATI (LKK) ”


KORPS HMI-WATI CABANG MAKASSAR

]
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Korps HMI-Wati atau disingkat KOHATI merupakan sebuah lembaga semi otonom yang didirikan
oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berfokus untuk mengkader dan mewadahi perempuan-
perempuan yang tergabung dalam organisasi tersebut. Korps HMI-Wati juga memposisikan diri sebagai
organisasi mahasiswa keperempuanan untuk mengantisipasi dan mempelopori terjawabnya persoalan-
persoalan keperempuanan.
Korps HMI-Wati memiliki tujuan untuk membentuk anggotanya menjadi Muslimah yang Berkualitas
Insan Cita yaitu sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai oleh Allah SWT. Tujuan
tersebut terejewantahkan dalam setiap aktivitas Korps HMI-wati dengan menanamkan nilai-nilai
keislaman dan keindonesiaan..
Tujuan Kohati bukanlah hal yang mudah diwujudkan, mengingat di era global ini, masalah ekonomi
dan politik menjadi isu sentral dan intens dibicarakan. Dalam bidang ekonomi berdasarkan hasil survei
dari Forum Ekonomi Dunia yang berbasis di Swiss, tujuh dari 10 responden dalam sampel 22 ekonomi
terkemuka mengatakan, mereka percaya resesi global mungkin terjadi pada tahun 2023. Resesi global itu
terjadi karena sejumlah situasi, seperti perang di Ukraina, kebijakan pandemi di China, inflasi yang tidak
terkendali, kekhawatiran investor tentang Federal Reserve Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga.
Dalam bidang politik representasi perempuan dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Di indonesia
sendiri perempuan yang terjun dalam dunia perpolitikan masih terbelenggu dengan latar belakang, budaya
patriarki, perbedaan gender. Meskipun sampai saat ini selalu ada upaya untuk memperbaiki persolan
tersebut.
Masalah tersebut mengakibatkan perempuan menjadi kelompok rentan yang mengalami kesulitan
ekonomi, beban ganda, diskriminasi, dan ancaman kekerasan terhadap dirinya. Maka dari itu Kohati mesti
terlibat aktif, baik di belakang maupun garda terdepan untuk terus berjuang mengentaskan permasalahan
tersebut. Kohati mesti menyuarakan women empowerment (pemberdayaan perempuan). Perempuan harus
berdaulat dan berdaya berperan aktif disegala bidang kehidupan masyarakat, baik dari bidang pendidikan,
ekonomi, sosial, poitik, teknologi, swadaya masyarakat agar tidak adanya diskriminasi bagi kaum
perempuan demi kepentingan keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan bangsa dan Negara.
Pemberdayaan dan kedaulatan bagi perempuan memberikan kekuasaan atau otoritas dan/atau kebebasan
yang lebih luas kepada perempuan terhadap pilihan dan aktivitasnya.
Dalam konteks ini, pemberdayaan dan kedaulatan perempuan ditujukan untuk tercapainya kesamaan
akses laki-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan dan pelibatan dalam berbagai aspek
kehidupan, baik dalam lingkup ekonomi maupun politik. Hal ini juga sejalan dengan QS. al-Hujurat: 13
yang mememberikan gambaran kepada kita tentan persamaan antara laki-laki dan perempuan baik dalam
hal ibadah(dimensi spiritual) maupun dalam aktivitas sosial (urusan karier profesional).
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa
diantara kamu.”
Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan persamaan mengandung prinsip-
prinsip kesetaraan seperti laki- laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba ( QS. Al-Zariyat ayat
56),laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di bumi.
Oleh karena itu, Kohati berpartsipasi mengatasi berbagai isu-isu yang ada di negeri ini. Sebagai
organisasi kader, Kohati berfungsi untuk membina, mengembangkan, serta menghasilkan potensi HMI-
Wati yang mempunyai pola pikir berkualitas.
Dalam rangka meningkatkan kualitas Kohati maka perlu dilakukan pemberdayaan yang terarah,
terstruktur dan berkesinambungan. Dari latar belakang tersebut diatas, Korps HMI-Wati Himpunan
Mahasiswa Islam Cabang Makassar akan menyelenggarakan kegiatan Latihan Khusus Kohati (LKK) yang
dipandang perlu sebagai bentuk partisipasi dalam peningkatan kualitas perempuan Indonesia.

B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional Korps HMI Wati (KOHATI)
Cabang Makassar.
C. LANDASAN KEGIATAN
1) Al-Qur’an dan al-Haidts
2) Pasal 4, 5, 6 dan 8 Anggaran Dasaran HMI
3) Pasal 44 dan 45 Anggaran Rumah Tangga HMI
4) Pedoman Dasar Kohati ( PDK )
5) Hasil Rapat Kerja (Raker) Korps HMI Wati Cabang Makassar Periode 2022-2023 M.
D. TEMA KEGIATAN
” IJTIHAD KOHATI : BERDAYA DAN BERDAULAT”
E. TUJUAN KEGIATAN
Terbinanya Kader HMI Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman dan ke-
Indonesiaa-an sebagai akselerasi mencapai tujuan HMI dan mengaplikasikannya dalam ranah
domestic dan public.
F. WAKTU DAN TEMPAT
1. Screening
Hari : Sabtu – Senin
Tanggal : 25 – 27 Februari 2023
Tempat : Sekertariat HMI Cabang Makassar
2. Forum
Hari : Selasa - Senin
Tanggal : 28 Februari – 06 Maret 2023
Tempat : Hotel Grand Sayang Park

G. TARGET KEGIATAN
Target dari Latihan Khusus Kohati (LKK) adalah agar kader HMI-Wati :
1) Meningkatakan peranan HMI-Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman, ke- Indonesiaan
dan Keperempuanan serta menerapkannya pola pikir, sikap dan perilaku, intelektualitas,
professional dan mandiri.
2) Membangun kesadaran maupun membuka wawasan HMI-Wati untuk keluar dari jebakan persepsi
masyarakat tentang adanya realitas ketidak adilan gender serta menemukan pemahaman akan jati
diri kemanusiaan dalam konteks 5 (lima) kualitas insan cita yang ingin dibangun HMI.
H. METODE PELATIHAN
1. Screening
a. BTQ ( Baca Tulis Al-Quran )
b. Ke-HMI-an
c. Keperempuanan
d. Ke-KOHATI-an
e. Ke-Islam-an
f. Ke-Ilmu-an
g. ESSAY
2. Pre test
3. Ceramah
4. Presentasi ESSAY
5. Brain Stromming
6. FGD ( Focus Grup Discussion )
7. Penugasan
8. Ice Breaking
9. Pos test
I. PENILAIAN
1. Bobot Penilaian
Sistematika penilaian kuantitatif yang dibagi menjadi 3 (Tiga) komponen yaitu Afektif,
Kognitif dan Psikomotorik. Penjelasan lengkap mengenai penilaian merujuk
pada pedoman BPL:
a. Afektif : 30%
b. Kognitif : 40%
c. Psikomotorik : 30%
Rumus Nilai Akhir
NA = {(N afektif x 30%) + (N rata-rata kognitif x 40%) + (N psikomotorik x 30%)}
2. Skala Penilaian
a. Kurang = 0 – 60 = Tidak Lulus
b. Cukup = 61 – 70 = Lulus
c. Baik = 71 – 85 = Lulus
d. Sangat Baik = 86 – 100 = Lulus
J. PESERTA TRAINING
Peserta dalam kegiatan ini adalah kader HMI-Wati utusan dari seluruh Cabang se-Indonesia
dengan jumlah maksimal 32 peserta (8 peserta berasal dari Cabang luar Makassar dan 24 orang dari
Cabang Makassar).
K. SUMBER DANA
Sumber dana pada kegiatan Latihan Khusus Kohati (LKK) Korps HMI Wati Cabang Makassar
berasal dari :
1. Kas KOHATI HMI Cabang Makassar
2. Kontribusi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
3. Kontribusi Peserta
4. Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat
L. ESTIMASI ANGGARAN
Adapun dana yang dibutuhkan dalam rangka menyukseskan kegiatan ini sebesar
Rp. 114.864.000,- Dengan rincian anggaran sebagaimana terlampir.
M. PELAKSANA DAN ORGANISASI KERJA
1. Master of Training, berfungsi sebagai fasilitator yang bertanggung jawab atas pelaksanaan materi
training dalam memimpin dan mengarahkan training.
2. Panitia Pengarah (Steering Committe), bertugas mempersiapkan finalisasi kesiapan pelatihan,
menentukan narasumber yang akan menjadi pembicara dalam pelatihan dan mengarahkan
pelaksanaan Operasioanl OC.
3. Panitia Pelaksana (Organizing Committee), bertugas sebagai operator teknis training yang bertugas
dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan
kegiatan .
N. RUNDOWN ACARA
Waktu Acara Fasilitator

jumat-minggu (24-26 februari 2023)

08:00-selesai Screening Test SC dan MOT


(dibagi shif)

Senin, 27 februari 2023

12:00-selesai SK peserta terhadap screening SC

Selasa, 28 februari 2023

08:00-11:00 Opening ceremony SC dan OC


- Pembukaan
- Pembacaan Al-Qur’an
- Menyanyikan lagu wajib
Indonesia raya, hymne, mars
kohati.
- Laporan ketua pelaksanaan
(OC)
- Sambutan-sambutan
- Pembacaan SK
- Serah terima berkas dari SC
kepada MOT
- Doa
- Penutup
11:30-12:45 ISOMA All
13:00-15:00 Dialog public “IJTIHAD - Misriani
KOHATI: BERDAYA DAN Ilyas.,S.P.,M.P
BERDAULAT” - Dr. Hj. St Nusra
Azis, S. Pt.,M.P.
- Baharuddin Hafid
15:00-16:00 Perkenalan MOT
16:00-16:15 Sholat ashar All
16:15-16:30 Pre test MOT
16:30-17:00 Presentasi essay MOT
17:00-17:45 Pengantar materi MOT
17:45-18:30 Sholat maghrib All
18:30-19:00 Materi 1 “perempuan dalam Murniati, S.Ag Daeng
perspektif islam” Matarring
19:00-19:30 ISHOMA (sholat jamaah dan All
tadarus)
19:30-20:30 Lanjutan materi 1 MOT
20:30-22:30 Materi 2 “Membina keluarga Dr. Rosnaini Daga S.E.,
Sakinah mawaddah warahmah” MM. CPHCM
(Ketum Kohati Makassar
2001-2003/direktur
pascasarjana BK Nitro)
22:30-23:00 FGD MOT
23:00-05:00 Istirahat All

Rabu, 1 maret 2023

05:00-06:00 Sholat berjamaah dan tadarus MOT


06:00-07:00 Olahraga OC
07:00-08:00 Aktifitas pribadi All
08:00-08:30 Presentasi jurnal MOT
08:30-09:00 Pengantar materi MOT
09:00-11:00 Materi 3 “Konsep Diri” Asmayanti Jibril,
S.E.,M.M

11:00-12:30 Riview materi dan FGD MOT


12:30-13:30 ISHOMA All
13:00-15:00 Materi 4 “Psikologi Perempuan” Patmawaty Taibe,
S.Psi.,M.A.,M.Sc,.Ph.D
(Dekan Psikologi
universitas bosowa)
15:00-15:30 Riview Materi MOT
15:30-16:00 Sholat ashar All
16:00-18:00 Materi 5 “Kesehatan reproduksi: Dr.Fadly Ananda,
upaya preventif masalah Sp,OG.,M.Kes
Kesehatan reproduksi”
18:00-19:30 ISHOMA (sholat berjamaah dan All
tadarus)
19:30-21:30 Materi 6 “politik perempuan:
representative atau partisipasi” Samsang
syamsir,
S.S., M.
M.
(Ketua
FIK
ORNOP
Sul-Sel)
&
Ir. Fadriati
A.S,ST.,M.M
(presidium kahmi
SulSel/anggota DPRD
Provinsi SulSel

21:30-22:00 Riview materi MOT


22:00-05:00 Istirahat All

Kamis, 2 maret 2023

05:00-06:00 Sholat berjamaah dan kultum All


06:00-07:00 Olahraga OC
07:00-08:00 Aktifitas pribadi All
08:00-08:30 Presentasi essay MOT
08:30-10:30 Materi 7 “PDK I” Riska Raffi, SH.,MH
(Bendahara umum Kohati
PB)
10:30-11:00 Riview materi MOT
11:00-12:30 Presentase essay MOT
12:30-13:30 ISHOMA All
13:00-15:30 Materi 8 “PDK II” Fauziah Umayroh
(Ketua umum Kohati PB)
15:30-16:00 Shalat ashar All
16:00-16:30 Presentasi essay MOT
16:30-18:00 Materi 9 ”administrasi dan
kesekretariatan”
18:00-18:30 Shalat berjamaah dan tadarus All
18:30-21:00 Materi 10 “pengarusutamaan Andi Sri Wulandani
gender”
21:00-22:00 FGD dan simulasi MOT
22:00-05:00 Istirahat All

Jumat, 3 maret 2023


05:00-06:00 Sholat berjamaah dan tadarus MOT
06:00-07:00 Olahraga OC
07:00-08:00 Aktifitas pribadi All
08:00-11.30 Kunjungan lapangan MOT
11:30-13:00 ISHOMA MOT
13:00-15:00 Materi 11 “revitalisasi analisis
kohati terhadap isu
keperempuanan”
15.00-15.15 Presentasi Essay MOT
15:15-15:45 Sholat Ashar All
15:45-17:45 Materi 12 “perspektif kohati Cut Emma Mutia Ratna
sebagai contributor pembaharu” Dewi, SH.,MH
(Koordinator Presidium
Forhati Nasional)
17:45-18:00 Review materi MOT
18:00-18:45 Shalat magrib All
18:45-19:35 FGD/Presentasi Essay MOT
19:35-20:00 ISHOMA All
20:00-22:00 Materi 13 “isu mutakhir Wawan Mattaliu
perempuan: analisis dan advokasi
kekerasan terhadap perempuan,
KDRT, Kekerasan dalam dunia
kerja, domestic dan KGBO”
22:00-22:30 riview materi MOT
22:30-05:00 Istirahat All

Sabtu, 4 maret 2023

05:00-06:00 Sholat berjamaah dan tadarus MOT


06:00-07:00 Olahraga OC
07:00-08:00 Aktifitas pribadi All
08:00-09:30 Presentasi essay MOT
09:30-10:00 Pengantar materi MOT
10:00-11:30 Materi 14 “public speaking, Henni Handayani
metode diskusi dan diplomasi”
11:30-12:00 Riview materi MOT
12:00-13:00 ISHOMA All
13:00-15:00 Materi 15 “kepemimpinan, Beche Bt
manajemen dan organisasi” Mamma,S.IP.,M.Si
(Academics Of Bosowa
University, Makassar)
15:30-16:00 Riview materi MOT
16:00-16:30 Shalat ashar All
16:30-18:30 Materi 16 “politik hijau Sri Rahayu Usmi, S.Pd
perempuan membangun (Ketua Asosiasi
lingkungan” Pemerintah Desa Seluruh
Indonesia Provinsi
SulSel)
&
Rizal Pauzi, S.Sos., M.Si
(Ketua Wilayah Serekat
Hijau Indonesia (SHI)
Sulawesi Selatan

18:30-19:00 Sholat berjamaah dan tadarus All


19:00-22:00 FGD dan simulasi MOT
22:00-05:00 Istirahat All

Minggu, 5 maret

05:00-06:00 Sholat berjamaah dan tadarus MOT


06:00-07:00 Olahraga OC
07:00-08:00 Aktifitas pribadi All
08:00-08:30 Presentasi jurnal MOT
08:30-10:30 Materi 17 “penguatan kapasitas Indira Mulyasari
dan contributor perempuan Paramastuti
dalam pembangunan” (Direktur Umum
PERMUDA AIR Kota
Makassar)
10:30-12:30 Materi 18 “women inspiration Melinda Aksa ( CEO
and knowledge business” Bowowa Fondation)

12:30-13:00 ISOMA All


13:00-13:30 Presentasi jurnal MOT
13:30-15:30 Materi 19 “proyeksi dan masa dr. Udin Shaputra
depan pemuda milenial-gen Z Malik
(Tokoh Pemuda
Makassar)
&
Andi Pattiware B
Djemma
(Kepala Dinas Pemuda
Dan Olahraga Kota
Makassar)
15:30:-16:00 Shalat ashar All
20:00-22:00 Post tes MOT
22:00-05:00 Istirahat All

Senin, 6 maret 2023

05:00-06:00 Sholat berjamaah dan tadarus MOT


06:00-07:00 Olahraga OC
09:00-11:00 Penutupan OC
- pembukaan
- pembacaan ayat suci Al-
Qur’an
- menyanyikan lagu wajib
Indonesia raya, hymne HMI,
mars kohati, dan mars BPL
- pengumuman hasil evaluasi
dan penilaian peserta oleh
MOT
- serah terima berkas dari SC
kepada MOT
- laporan ketua pelaksana
- sambutan-sambutan
- doa
- penutup
11:00-selesai - Field trip OC

O. RENCANA ANGGARAN BIAYA


1. Administrasi dan Kesekretariatan Rp. 16.840.000
2. Konsusmsi Rp. 48.974.000
3. Publikasi, Dokumentasi Dekorasi dan Humas Rp. 12.300.000
4. Akomodasi dan Transportasi Rp. 33.600.000
Jumlah Rp. 114.864.000
P. SUSUNAN KEPANITIAN

SUSUNAN PANITIA
LATIHAN KHUSUS KOHATI
KORPS HMI WATI ( KOHATI )
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM ( HMI ) CABANG MAKASSAR

Penanggung Jawab : Muhammad Arsyi Jailolo


( Ketua Umum HMI Cabang Makassar )
Eka Zulaika
( Ketua Umum KOHATI Cabang Makassar )
Master Of Training : Andi Rahmi Utami ( Koorditanor )
Sarah Agussalim
Ririn Nadia Thamrin
Intan Fauziah
Alifah Noor Ardianti
Mayang Yustika Anwar
Yaumita Nurrahman
Steering Committee : Rezky Awaliyah Ramadani ( Koordinator )
Andi Sri Ayu Mentari
Muspita Bustar
Putri Utami Muis
Ade Irma Suriyanti
Yulianti Suryamisan
Iin Febriyana
Alfianti
Nur Wahidah Usman
Ketua Panitia : Nesa Melinda
Sekertaris Panitia : Nur Widya Akhsari T
Bendahara Panitia : Reski Melyani Ismail

DIVISI ACARA DIVISI PENDANAAN

Coordinator : Nur Fitri Eka Coordinator : Siska Novianti

Anggota : 1. Enjelita Febrianti Anggota : 1. Anggi Febrianti

2. Irma Yasari 2. Dwi Handayani Dian P

3. Rachmi Sah Fitri 3. Arwinda Ilham

4. Mariani 4. Irmawati

5. Atsilah Rifqah W 5. Widya Astuti

6. Nurfaizah 6. Nurul Hikma

7. Widya Purnamasari 7. Andi Reski Baso

8. Siti Alifah Haerunnisa 8. Hijrah Nur Cahya


DIVISI KONSUMSI
DIVISI KONSUMSI
Coordinator : Sartika Dewi
Coordinator : Magfirah
Anggota : 1. Rika Ramanda
Anggota : 1. Nira La Bauce
2. Aisyah N Firdah
2. Riska Pratiwi
3. Fitriani
3. Yusrianti
4. Wanda Nurul Faizah
4. Dwi Intan
5. Diva
5. Nurul Fadhilah b
6. Ismawati
6. Nurannisa Putri M
7. Eva Purnama Sari
7. Sri Wahyuni
8. Nurul Hikma Rachmat
8. Hasliza
9. Nurul Nisra Fadhila

DIVISI PUBLIKASI & DOKUMENTASI


Coordinator : Sri Selvidamayanti

Anggota : 1. Rismawati
2. Annisa Pratama Putri

3. Suriani
4. Melsy Anggy Ilwianingsih

5. Naya
6. Justin

7. Winda Pratista Dwyana


8. Nursanti

9. Selvi Hidayah Johan


BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN

A. MEKANISME KEGIATAN LKK


Latihan Khusus Kohati (KOHATI) merupakan Training Formal yang ada dalam
lembaga Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Makassar . Adapun mekanisme kegiatan yang
terlaksana sebelum dan saat memasuki Forum yaitu;
1. Pra Kegiatan Latihan Khusus Kohati ( LKK )
a. Screening Test
1) BTQ
 Membaca QS 3 Ayat beserta penjelasannya hukum tajwidnya beserta asbabun
nuzulnya
 Menulis QS. Al-Fatihah
 Menghafal 15 surah diluar Surah Al-Fatihah, Al-Falaq, An-nas, dan Al-Ikhlas
 Menjelaskan 2 hadist tentang perempuan beserta asbabul wurudnya
2) Ke-HMI-an
 Jelaskaan secara singkat sejarah perjuangan HMI dan kaitannya dengan Kohati
 Jelaskan Relasi Mission HMI dan Tujuan Kohati
 Jelaskan PDK sebagai turunan konsitusi HMI
 Jelaskan tentang esensi dasar ajaran islam tentang kemasyarakatan, kepemimpinan,
ilmu pengetahuan dan keperempuanan
3) Ke-KOHATI-an
 Penjelasan Mukaddimah
 Penjelasan PDK pasal 1-9
 Sejarah KOHATI
 Atribut KOHATI
4) Ke-Perempuan-an
 Filsafat Perempuan
 Pemahaman Femenisme, emansipasi, gender dan seks
 Isu terkini tentang perempuan dan wacana geraakan kohati
 Kepemimpinan perempuan dalam prespektif sosio kultur
5) Presentasi ESSAY
 Judul
 Metode Penulisan
 Pembahasan
 Referensi
6) Ke-Islam-an
 Menjelaskan pengertian islam secara etimologi dan terminology
 Menjelaskan akidah, syariat dan akhlak beserta contohnya
 Menyebutkan dan menjelaskan rukun iman
 Menyebutkan dan menjelaskan rukun islam
 Menyebutkan dan menjelaskan rukun shalat
7) Ke-Ilmu-an

2. Pelaksanaan Forum Latihan Khusus Kohati
Adapun Materi yang turun saat pelaksanaan Forum Latihan Khusus Kohati (LKK) Cabang
Makassar adalah sebagai berikut ;
a. Perempuan dalam perspektif Islam
Pemateri: Murniati, S.Ag.
b. Membina keluarga Sakinah mawaddah warahmah
Pemateri: Dr. Rosnaini, S.E., M.M. CPHCM.
c. Psikologi perempuan
Pemateri: Patmawaty Taibe, S.Psi., M.Sc., Ph.D.
d. Politik perempuan: representatif atau partisipasi
Pemateri: Samsang Syamsir, S.S., M.M.
e. PDK I
Pemateri: Riska Raffi, S.H., M.H.
f. PDK II
Pemateri: Umiroh Fauziah
g. Perspektif Kohati sebagai kontributor pembaharu
Pemateri: Cut Emma Mutia Ratna, S.H., M.H.
h. Pengarusutamaan gender
Pemateri: Andi Sri Wulandari
i. Kesehatan reproduksi: upaya preventif masalah kesehatan reproduksi
Pemateri: Dr. Fadly Ananda, Sp, OG., M.Kes.
j. Administrasi dan kesekretariatan
Pemateri: Ewildayanti, S.H.
k. Konsep diri
Pemateri: Dewi Hastuty Sjarief
l. Revitalisasi analisis Kohati terhadap isu keperempuanan
Pemateri: Iin Afliani
m. Public speaking, metode diskusi, dan diplomasi
Pemateri: Henny Handayani
n. Kepemimpinan, manajemen, dan organisasi
Pemateri: Beche Bt Mamma, S.IP., M.Si.
o. Politik hijau perempuan membangun lingkungan
Pemateri: Rizal Pauzi, M.Si
p. Isu mutakhir perempuan
Pemateri: Wawan Mattaliu
q. Penguatan kapasitas dan kontribusi perempuan dalam pembangunan
Pemateri: Indira Mulyasari Paramastuti
r. Women inspiration and knowledge business
Pemateri: Melinda Aksa
s. Proyeksi dan masa depan pemuda milenial – Gen Z
Pemateri: dr. Udin Shaputra Malik & Dasysyara Dahyar
BAB III
HASIL DAN EVALUASI KEGIATAN

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN KHUSUS KOHATI


Dalam pelaksanaan forum Latihan Khusus Kohati Cabang Makassar, terdapat 14 materi wajib
dan 5 materi tambahan yang disampaikan oleh para narasumber. Selain itu, beberapa kegiatan seperti
presentasi essai, FGD, dan ice breaking juga dibawakan oleh para instruktur untuk mengisi forum
selain penerimaan materi.
1. Penerimaan Materi
a) Materi 1
“ Perempuan Dalam Prespektif Islam “
Islam merupakan ajaran yang sempurna. Secara etimologi Islam berasal dari bahasa
Arab yaitu aslama-yuslmu-islaman yang memiliki arti sejahtera, tidak cacat, dan selamat. Islam
merupakan tunduk dan taat kepada perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam
tinjauan etimologis, kata perempuan berasal dari kata empu berarti orang yang mahir. Islam
memandang perempuan sebagai makhluk yang memiliki potensi yang sama seperti yang dimiliki
laki-laki. Islam telah menghapuskan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan karena yang
membedakan laki-laki dan perempuan hanyalah pada ketakwaan dan kodratnya saja. Seperti
yang telah dijelaskan dalam Q.S. Al-Hujurat: 13 adalah yang membedakan laki-laki dan
perempuan di mata Allah hanya dari sisi ketakwaannya saja. Kodrat yang dimiliki perempuan
adalah menstruasi, menyusui, dan melahirkan (rahim). Hakikat penciptaan manusia pun sama
berasal dari saripati tanah yaitu sesuai dengan Q.S. Al-Mu’minun: 12-14, manusia baik laki-laki
maupun perempuan adalah sebagai khalifah di muka bumi dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah:
30, serta manusia dan jin sama-sama dicipatakan untuk menyembah Allah SWT dalam Q.S. Az-
Zariat: 56. Sehingga Allah SWT tidak pernah membatasi perempuan atau pun laki-laki menjadi
seorang pemimpin tetapi pemimipin dilihat dari kualitas dari manusia.
b) Materi 2
“Membina Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah”
Sakinah berarti ketenteraman, mawaddah adalah cinta dan kasih, sedangkan warahmah
adalah ridho Allah. Untuk menciptakan suasana sakinah mawaddah warahmah dalam rumah
tangga, pasangan baik laki-laki maupun perempuan harus intropeksi diri dan saling memahami.
Seberapa hebat kita sebagai seorang perempuan atau istri di ranah publik, perempuan tetap harus
menyadari bahwa mereka juga memiliki peran di ranah domestic sebagaimana tertuang dalam
Q.S. An-Nisa: 34. Dalam konteks ayat tersebut merupakan konteks di ranah domestik bahwa
kewajiban suami memberi nafkah kepada istri dan istri berbakti kepada suami yang tidak lepas
dari konsep saling memahami.
c) Materi 3
“ Psikologi Perempuan”
Feminine Psychology / psychology of woman adalah pendekatan yang berfokus pada
isu-isu psikologi sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi oleh perempuan dalam
kehidupannya. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan potensi bawaan yaitu
perbedaan dalam perspektif biologis dan fungsi hormonal. Dalam kehidupan masyarakat
terdapat budaya yang berkembang yang sebenarnya bukan merupakan perbedaan mendasar
antara laki-laki dan perempuan. Budaya tersebut menghasilkan stigma atau stereotipe bahwa
perempuan itu lemah, cengeng, indentik dengan warna pink serta laki-laki itu kuat, tidak boleh
menangis, identik dengan warna merah. Konstruksi sosial tersebut bisa saja disebabkan oleh
budaya, agama, dan pola asuh orang tua (parenting).
d) Materi 4
“Politik Perempuan: Representatif atau Partisipasi”
Politik perempuan mengacu pada partisipasi dan keterlibatan perempuan. Kondisi politik
perempuan di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Dengan penguatan UU Pemilu No. 12 tahun 2003
mengenai kuota 30% yaitu kuota afirmatif agar perempuan berkiprah di politik, Masih banyak perempuan
yang tidak tertarik dan tidak berani terjun ke ranah politik karena sistem dan masyarakat yang
menomorduakan perempuan selalu menjadi tantangan sehingga para pemilih tidak mendukung
perempuan serta masih sulitnya akses untuk perempuan terjun ke ranah politik. Padahal sangat penting
peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan
substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-
undangan pro perempuan dan anak di ruang publik.
e) Materi 5
“PDK 1 “
Mukaddimah, konstitusi PDK, dan sejarah Kohati. Terdapat pada hasil Musyawarah Nasional
(MUNAS) Surabaya XXIV.
f) Materi 6
“ PDK 2 “
Pola pembinaan Kohati, analisis tujuan Kohati, platform gerakan Kohati, landasan gerakan
Kohati. Terdapat pada hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) Surabaya XXIV.
g) Materi 7
“Perspektif Kohati Sebagai Kontributor Pembaharu”
Seorang HMI-Wati harus menyadari perannya secara khusus sebagai putri, ibu dan istri serta
perannya secara umum sebagai anggota masyarakat. Kohati sebagai organisasi perempuan harus
memperhatikan wacana keperempuanan yang berkembang dengan berlandaskan gerakan Kohati.
Hal yang perlu diperhatikan oleh para HMI-Wati adalah advokasi, empowering, dan pendidikan
untuk menyelesaikan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk kontibusi
pembaharuan yang dibawa oleh Kohati mampu menciptakan inovasi-inovasi pembaharuan misal
dalam sektor ekonomi perempuan harus mampu mandiri secara ekonomi agar tidak sepenuhnya
bergantung pada orang lain.
h) Materi 8
“Pengarusutamaan Gender”
Pengarusutamaan merupakan sebuah proses yang dijalankan untuk menggiring aspek-
aspek yang sebelumnya dianggap tidak penting atau bersifat marjinal ke dalam putaran
pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas utama kelembagaan dan program kerja.
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah suatu strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan
gender (KKG) melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi,
kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan. Gender diartikan sebagai konstruksi sosial tentang bagaimana menjadi laki-laki
dan perempuan sebagaimana dituntut oleh masyarakat. Dalam praktiknya, menurut Fakih
(1996), dikotomi peran ini kemudian ternyata memunculkan berbagai bentuk ketidakadilan
gender, seperti adanya marginalisasi, subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan
politik, pembentukan stereotipe atau melalui pelabelan negatif, kekerasan (violence), beban kerja
yang lebih panjang dan lebih banyak (burden) dan sosialisasi ideologi nilai peran gender.
Pada dasarnya pengarusutamaan gender adalah menarik perempuan ke dalam arus utama
pembangunan bangsa dan masyarakat sebagai warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dengan laki-laki. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi munculnya kesenjangan
gender, yakni faktor partisipasi, faktor akses, faktor kontrol, faktor manfaat/keuntungan.
i) Materi 9
“Kesehatan Reproduksi: Upaya Preventif Masalah Kesehatan Reproduksi”
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah
kesehatan organ reproduksi. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari
penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial. Faktor penyebab
penyakit organ reproduksi adalah karena organ reproduksi yang tidak terjaga dengan baik. Untuk
menjaga organ reproduksi, bisa dilakukan dengan memperhatikan kebersihan organ reproduksi,
pola makan, dan melindungi diri dari penyakit menular. Kementerian Kesehatan pada tahun 2021
melaporkan jumlah kasus kematian ibu mencapai 6.856 jiwa dikarenakan pendarahan, post-
partum, eklamsia, aborsi yang tidak aman, partus macet, dan lain-lain. Stunting juga menjadi
masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Stunting merupakan kelainan pertumbuhan pada
bayi sejak lahir akibat kekurangan gizi. Faktor yang menyebabkan stunting bisa saja dikarenakan
perkawinan anak usia dini atau pola pengasuhan keluarga yang kurang baik.
j) Materi 10
“ Administrasi dan Kesekretariatan”
Terdapat pada AD dan ART HMI, PDK Bab VIII Pasal 20, dan petunjuk teknis
persuratan.

k) Materi 11
“Konsep Diri”
Konsep diri merupakan merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seseorang
tentang dirinya sendiri, mencakup semua pengetahuan, pengertian pemikiran dan keyakinan
yang dimiliki. Konsep diri ini berkaitan dengan intrapersonal. Sedangkan interpersonal berkaitan
dengan identitas diri. Identitas diri merupakan hal yang melekat pada diri seperti nama, jenis
kelamin, agama, dan lain-lain yang menyangkut pada identitas. Adapun komponen dari konsep
diri yaitu self concept postitive dan self concept negative. Konsep diri memperhatikan 5 aspek
yang berkaitan dengan citra diri, ideal diri, harga diri, peran diri, serta identitas diri. Sehingga
pentingnya konsep diri untuk dipahami agar kita mampu memaksimalkan potensi diri, membantu
diri sendiri dalam mencapai tujuan hidup, hingga sampai pada menghindari self sabotaging.
l) Materi 12
“ Revitalisasi Analisis Kohati terhadap Isu Keperempuanan”
Secara terminologi, revitaliasi berasal dari dua kata yaitu re dan vitalitation atau vital.
Re berarti kembali dan vital berarti penting. Revitalisasi adalah usaha untuk mengingat kembali.
Dalam KBBI, revitalisasi adalah proses, cara, dan perbuatan menghidupakan kembali sesuatu
hal yang kurang terberdaya. Vital adalah sesuatu yang penting atau diperlukan. Adapun isu yang
menjadi isu prioritas bagi kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yaitu
peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dalam
pendidikan, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, serta
pencegahan perkawinan anak.
m) Materi 13
“Public Speaking, Metode Diskusi, dan Diplomasi”
Public speaking adalah kegiatan penyampaian pesan berupa ide/gagasan secara oral
atau lisan. Bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam jumlah
yang relatif besar dan pembicaraan yang relatif kontinyu. Tujuan dari public speaking adalah
menyampaikan informasi kepada audiens, menghibur audiens, dan mempengaruhi audiens. Ada
anggapan bahwa kesuksesan orang dalam beretorika hanya karena dia telah memiliki bakat.
Namun tidak selamanya bakat menjadi faktor penentu orang bisa sukses dalam beretorika, tetapi
juga karena faktor lingkungan dan latihan.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperdebatkan masalah berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama
melalui saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Tujuan metode diskusi adalah
untuk dapat merangsang dalam berpikir secara kritis mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Diplomasi adalah merupakan seni dan praktik bernegosiasi oleh diplomat yang biasanya
mewakili sebuah negara atau organisasi. Upaya-upaya diplomat dalam perundingan ada 5 jenis
yaitu, pertama menciptakan kepercayaan bersama (mutual confidence) selama proses negosiasi
para pihak harus meninjukan sikap saling menghormati dan menghindari keterlibatan emosi.
Kedua berupaya untuk mencari kejelasan masalah, dalam negosiasi tidak diperbolehkan
melancarkan pertanyaan tertutup yang menimbulkan jawabannya "ya" atau "tidak". Ketiga
menciptakan rasa saling pengertian (mutual understanding) diplomat harus membedakan
persepsi dari permasalahannya. Keempat para pihak harus menyusun dan menyepakati prioritas
urutan masalah dan memahami tingkat krusialnya. Kelima berupaya dalam penyelesaian
masalah.
n) Materi 14
“Kepemimpinan, Manajemen, dan Organisasi”
Kepemimpinan adalah as the process of influencing others to facilitate the attainment
of organizationally relevant goals. Maksud dari definisi tersebut ialah setiap individu tidak
diharuskan menjadi pemimpin formal dalam suatu organisasi. Namun dapat juga menjadi
pemimpin informal untuk memimpin orang lain sebagai pengikutnya dalam suatu
organisasi/kelompok. Dan untuk mencapai tujuan organisasi, pemimpin formal maupun informal
mempunyai peran yang sama-sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok.
Masalah kajian kepimpinan perempuan (dalam organisasi) bersifat mu’amalah (kajian sosial
kemanusiaan) yang di dalamnya terkait dengan itijihad/pertimbangan dan tidak ada larangan
perempuan menjadi pemimpin. Yang perlu diperhatikan adalah setiap orang boleh menjadi
pemimpin terlepas dia perempuan atau laki-laki, kepimpinan perempuan sifat nya luas :
pemerintahan, pendidikan, pemimpin keluarga dan diri sendiri, yang penting adalah kualitas
kepimpinan dan karakter mendukung yang di miliki, serta ilmu dan keterampilan sebagai seorang
pemimpin.
Adapun istilah Glass Ceiling biasanya ditemui pada kepemimpinan perempuan. Istilah
Glass Ceiling pertama kali ditemukan pada tahun 1986. Glass Ceiling didefinisikan sebagai
penghalang yang tidak terlihat namun mutlak yang dapat mencegah wanita untuk menempati
posisi yang lebih tinggi dalam suatu pekerjaan. Dilansir dari Investopedia, Glass Ceiling
merupakan ungkapan metafora untuk menggambarkan hambatan yang dihadapi oleh wanita dan
juga kaum minoritas saat mencoba peran yang lebih tinggi dalam perusahaan. adapun langkah-
langkah yang bisa dilakukan oleh wanita dalam menghadapi fenomena Glass Ceiling menurut
Katie Burke adalah selalu meminta feedback kepada atasan atau pun rekan tim atas pekerjaan
yang telah dilakukan, ikut serta dan aktif dalam project-project di pekerjaan dan cari seorang
mentor yang yang dapat mendukung dan berbagi ilmu serta pengalaman, memperluas relasi
(network) karena semakin luas relasi maka semakin luas pula peluang untuk dapat membangun
karier, serta berani untuk menunjukkan hasil kerja agar mampu untuk menempati posisi yang
lebih tinggi.
o) Materi 15
“Politik Hijau Perempuan Membangun Lingkungan”
Politik hijau merupakan sebuah gagasan konstruktif yang yang mengedepankan pemulihan
maupun pelestarian lingkungan. Adapun level gerakan hijau yaitu politik lingkungan hijau,
advokasi lingkungan, pemerhati lingkungan, dan masyarakat umum. Lima prinsip gerakan hijau
antara lain persatuan demokrasi, keadilan sosial ekonomi dan budaya, kesejahteraan dan
kelestarian hidup, anti diskriminasi gender, serta solidaritas dan keterbukaan. Tuntutan baru yang
harus diperhatikan politik hijau yaitu demokrasi kerakyatan, keadilan sosial, kedaulatan dan
kemandirian ekonomi, dan keberlanjutan ekonomi.

p) Materi 16
“Isu Mutakhir Perempuan”
Isu mutakhir dalam hal kekerasan seksual tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga
secara non fisik atau verbal. Kekerasan secara verbal pun bisa saja terjadi di media sosial.
Kekerasan terhadap perempuan berakar dari ketidakseimbangan relasi kuasa antara laki-laki dan
perempuan. Perempuan korban kekerasan menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan
hak mereka atas keamanan, pendidikan, kesehatan dan pekerjaan. Perempuan yang berhasil
mengenyam bangku pendidikan masih menghadapi berbagai penghalang untuk mendapatkan
kesempatan kerja yang sama dengan laki-laki. Dengan demikian, dunia butuh adanya aksi untuk
mengubah dunia kerja agar menolong perempuan meraih kemerdekaan berekonomi.
Kemerdekaan berekonomi bagi perempuan sangat krusial untuk mewujudkan kesetaraan gender
dan memberdayakan perempuan. Prioritas utama adalah mewujudkan kesetaraan upah,
mengakhiri segregasi pekerjaan, dan menghentikan kekerasan terhadap perempuan, termasuk
kekerasan seksual di tempat kerja.
q) Materi 17
“Penguatan Kapasitas dan Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan”
Perempuan memiliki peran dalam pembangunan ekonomi karena mereka sebagai aktor strategi
dalam pembangunan. Bukan hanya di sector ekonomi, namun juga pembangunan di sector
politik dan domestic. Pembangunan juga bisa dalam sector pembangunan lingkungan yang baik
dalam msayarakat sehingga dibutuhkan penguatan kapasitas melalui rangkaian kegiatan seperti
pembekalan kelompok dengan pendampingan rutin. Dengan penguatan kapasitas tersebut,
perkembangan kelembagaan atau kelompok bisa menjadi aktif, sehat, dan partisipatif.
r) Materi 18
“Women Inspiration and Knowledge Business”
Menurut data McKinsey Global Institute Analysis tahun 2018, Indonesia dapat meningkatkan
pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 135 miliar dolar AS per tahun pada 2025 dengan syarat
meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan. Adapun peran penting perempuan dalam dunia
usaha yaitu perempuan bisa mandiri secara ekonomi yaitu membantu perekonomian keluarga dan
memperkuat daya ekonomi keluarga, mencegah pengangguran, mengurangi rasio kemiskinan,
mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, memiliki kemampuan komunikasi yang dibutuhkan
di dalam dunia usaha, perempuan lebih teliti, dan perempuan mampu menjadi pendengar yang
baik.
s) Materi 19
“Proyeksi dan Masa Depan Pemuda Milenial – Gen Z”
Pemuda milenial dan Gen-Z adalah generasi yang lahir di era teknologi modern dan cenderung
memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Menurut laporan dari Bank
Dunia, pada tahun 2025, pemuda milenial dan Gen-Z akan membentuk 75% dari angkatan kerja
global. Hal ini menunjukkan bahwa kedua generasi ini memiliki peran yang sangat penting
dalam perekonomian dunia. Pemuda milenial dikenal sebagai generasi yang lebih individualis
dan fokus pada pencapaian tujuan. Mereka juga cenderung lebih fleksibel dan adaptif terhadap
perubahan, serta memiliki keterampilan teknologi yang baik. Gen-Z adalah generasi yang lahir
setelah tahun 1996 dan cenderung lebih terbuka dan inklusif dalam hal keanekaragaman dan
perbedaan. Mereka juga sangat terbiasa dengan teknologi dan informasi, serta memiliki
kecenderungan untuk menjadi pengusaha.
Contoh pemuda milenial yang sukses adalah Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, dan
Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla. Keduanya memiliki kecenderungan untuk berpikir lebih
besar dan mencari inovasi dalam teknologi. Contoh Gen-Z yang sukses adalah Kylie Jenner,
yang menjadi miliarder muda melalui lini kosmetiknya, dan Charli D'Amelio, yang menjadi
selebriti internet melalui konten tari dan kecantikan di TikTok. Masa depan kedua generasi ini
sangat menjanjikan, terutama dalam hal teknologi dan inovasi. Mereka juga diharapkan dapat
berkontribusi pada solusi dari berbagai masalah global seperti perubahan iklim dan kemiskinan.
Dalam hal kemampuan, mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan
kemampuan teknologi yang baik. Keduanya memiliki peran penting dalam perekonomian dan
kemajuan dunia.

2. Focus Group Discussion (FGD)


a) Analisis Isu
Kegiatan ini dilakukan agar peserta LKK peka terhadap isu-isu keperempuanan dan anak.
Adapun tema sentral yang diangkat dalam FGD ini adalah kekerasan dan pelecehan seksual,
LGBT, human trafficking, serta perempuan dan politik. Masing-masing peserta memilih salah satu
tema dan menuliskan satu isu kontemporer terkait tema yang dipilih. Isu yang diangkat oleh
masing-masing peserta dituliskan di kertas jilid kemudian ditempel di kertas karton dengan
mengelompokkannya sesuai tema sentral yang diangkat. Setiap peserta secara bergiliran
menjelaskan masing-masing isu yang diangkat.
b) Konsep Diri
Kegiatan ini dilakukan agar peserta LKK mengenali bagaimana Konsep Diri sebagai seorang
manusia dan sebagai seorang perempuan. Adapun tema yang diangkat dalam FGD kali ini ialah
“KONSEP DIRI” yang dimana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, di dalam satu
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Masing- masing kelompok memilih judul berdasarkan jurnal yang
telah didapatkan di internet sebagai referesi untuk presentasi. Setelah itu isu yang diangkat oleh
peserta digambarkan di kertas karton dalam bentuk mapping. Setelah itu setiap kelompok
mempresentasikan apa yang telah dibuat secara bergantian di hadapan kelompok lain.
3. Ice Breaking
a) Perang – Perangan
Ice breaking ini bertujuan untuk melatih dan mengembalikan kefokusan peserta. Peserta dibagi
menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Instruktur menentukan
tema nama kelompok, misal nama-nama binatang. Masing-masing kelompok menentukan sendiri
nama kelompoknya. Setiap kelompok berbaris dengan teman kelompoknya masing-masing dengan
posisi menghadap instruktur berada di tengah. Pertama-tama instruktur menunjuk satu kelompok
dengan posisi menembak, sambil menyebutkan nama kelompok yang ditunjuk. Kemudian
kelompok yang ditembak harus menyebutkan aba-aba, mulai dari orang yang paling belakang
mengatakan “bersedia”, kemudian kedua dari belakang mengatakan “siap”, orang ketiga dari
belakang mengatakan “tembak”, orang keempat dari belakang mengatakan “dorrr”, dan orang
kelima menunjuk satu kelompok dengan posisi menembak sambil menyebutkan nama kelompok
yang ditembak. Kemudian kelompok yang ditembak kembali menyebutkan aba-aba “bersedia,
siap, tembak, dorrr” kemudian orang paling depan atau orang kelima kembali menembak salah
satu kelompok sambil menyebutkan nama kelompok tersebut, dan begitu seterusnya sampai yang
bertahan hanya 1 kelompok. Jadi peserta harus fokus dan orang yang paling depan harus mengingat
semua nama-nama kelompok.
b) Menyatukan Beberapa Gambar yang berebda menjadi sebuah cerita
Ice breaking ini bertujuan untuk melatih kreativitas peserta dan kekompakan antara peserta
yang satu dengan peserta yang lain. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dengan pembagian
6 orang perkelompok nya. Setelah itu masing-masing kelompok per orangnya di tugaskan
menggambar satu objek mengenai hal apa yang mereka “sukai”, “benci”, “ditakuti, “cita-cita”,
“haru biru”, dan “motivasi”. Setelah itu tiap kelompok harus menyatukan ke-enam gambar
menjadi satu gambar kesatuan dan menjadi sebuah cerita yang menarik. Setelah selesai
menggambar tiap kelompok maju kedepan untuk menceritakan alur cerita dari gambar yang telah
mereka gambar.
c) Menggambar Teman Sebangku
Ice Breaking biasa digunakan untuk melatih kefokusan peserta dan mengembalikan keaktifan
peserta di saat forum berlangsung. Pada tahap pelaksanaannya peserta ditugaskan
menggambarkan sosok teman sebangkunya dimulai dari kanan ke kiri, yang dimana dari gambar
tersebut peserta dapat mendeskripsikan 3 hal mengenai teman sebangkunya. Cara ini dilakukan
untuk mengetahui sebera kenal peserta dengan teman sebagkunya. Setelah menggambarkan 3 hal
mengenai teman sebangkunya peserta harus memperlihatkan gambar tersebut dan
menjelaskannya di hadapan peserta yang lain.
d) Tebak Gaya
Ice Breaking ini bertujuan untuk melatih konsentrasi peserta dalam menebak dan menjawab
gaya yang telah diperagakan oleh salah satu peserta lainnya. Peserta diarahkan oleh instruktur
untuk membentuk lingkaran ditengah-tengah forum, lalu instruktur menyediakan botol yang
kemudian digilir dari satu peserta ke peserta lainnya sambil diputarkan musik yang membuat
peserta merasa senang. Kemudian, instruktur menghentikan musik di tengah-tengah putaran botol.
Peserta yang terkahir memegang botol saat musik berhenti, itulah yang harus menirukan gaya
kepada peserta lainnya. Peserta yang lain kemudian harus menebak gaya yang telah dibuat. Games
ini membuat peserta tertawa dan senang dengan gaya yang ditirukan dan jawaban yang dibuat oleh
peserta lainnya.
e) Harimau makan Harimau
Ice Breaking ini melatih konsentrasi peserta. Dalam permainan ini, peserta diminta membentuk
lingkaran dan mengangkat tangan ke samping. Tangan kanan terbuka seperti menanyakan sesuatu
dan tangan kiri seperti menunjuk. Letakkan tangan kiri di tangan kanan teman di sebelah teman
dan seterusnya. Kunci dari permainan ini adalah ketika instruktur menyebutkan kata harimau
dalam cerita, peserta harus meletakkan jari telunjuknya di atas tangan kanan peserta lain. Selain
itu, dia harus meletakkan tangan kirinya di tangan kanan kontestan lain sesegera mungkin agar dia
tidak perlu makan. Pemain yang jarinya terjepit dalam permainan dapat dihukum atau dianggap
kalah dan permainan dilanjutkan.
f) Memasukkan tali dari kepala sampai ke kaki
Ice breaking ini melatih kerja sama antar tim. Permulaan peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok. Kemudian Instruktur menyediakan beberapa tali yang telah disimpul menjadi
lingkaran. Peserta di instruksikan untuk memasukkan tali dari kepala turun hingga ke kaki. Teman
kelompok lainnya membantu teman nya untuk meloloskan tali tersebut sampai ke kaki. Tim yang
laing cepat meloloskan tali nya ke setiap peserta dalam tim, itulah yang kemudian berhasil menjadi
pemenang.
4. Presentasi Essay
Presentasi Essay ini dilakukan untuk melatih bahasa dan meningkatkan kepercayaan diri peserta
dalam berbicara sehingga kemajuan dalam kemampuan berbicara peserta dapat lebih meningkat.
Seluruh peserta Forum LKK Cabang Makassar mampu mempresentasikan dan mempertanggung
jawabkan Essay nya masing-masing. Oleh karena itu, peserta yang kurang aktif saat forum
berlangsung juga dapat memiliki kesempatan dalam berbicara dan menyampaikan argumentasinya.
BAB IV
PENUTUP

KOHATI merupakan sebuah Lembaga semi otonom yang didirikan oleh HMI yang dimana
berfokus untuk mengkader dan mewadahi perempuan-perempuan yang bergabung di dalamnya.
KOHATI memiliki tujuan untuk membentuk anggotanya menjadi yang berkualitas insancita yang
dimana tujuan tersebut terejewantahkan dalam setiap aktivitas KOHATI dengan menanamkan nila-
nilai Keislaman dan Keindonesian. Tujuan KOHATI bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan,
mengingat era global ini, masalah ekonomi dan politik menjadi isu sentral dan intens dibahas saat ini.
KOHATI mesti meyuarakan women empowerment ( Pemberdayaan Perempuan ). Perempuan
harus berdaulat dan berdaya berperan aktif disegala bidang kehidupan masyarakatbaik bidang
Pendidikan, ekonomi, politik, sosial, teknologi, agar tidak ada terjadi pendiskriminasian bagi kaum
perempuan. Pemberdayaan dan kedaulatan bagi perempuan memberikan kekuasaan dan otoritas atau
kebebasan yang lebih luas kepada perempuan terhadap pilihan dan aktivitasnya. Dalam konteks ini,
pemberdayaan dan kedaulatan perempuan ditujukan untuk tercapainya kesamaan akses laki-laki dan
perempuan dalam pengambilan keputusan dan pelibatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam
lingkup ekonomi maupun politik.
Islam sebagai agama yang menjujung tiggi nilai keadailan dan persamaan mengandung prinsip-
prinsip kesetaraan seperti laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba (QS. Al-Zariyat : 56 )
laki-laki dan perempuan sama-sama sebgai khalifah di bumi. Oleh karena itu, KOHATI berpartisipasi
mengatasi isu-isu yang ada di negri ini. Sebagai organisasi kader, KOHATI berfungsi untuk membina,
mengembangkan, serta menghasilkan potensi HMI-WATI yang mempunyai pola pikir berkualitas.
Dalam rangka menibgkatkan kualitas KOHATI maka perlu dilakukan pemberdayaan yang
terarah, terstruktur dan berkesinambungan antara satu yang lain dengan yang lainnya. Dari kesimpulan
diatas, KOHATI HMI Cabang Makassar telah menyelenggarakan kegiatan Latihan Khusus Kohati
(LKK) yang dimana di pandang perlu sebagai pertisipasi dalam meningkatkan kualitas diri seorang
perempuan.
Lampiran 1

DUKUMENTASI KEGIATAN

1. Screening Test ( Hari Pertama )

2. Screening Test ( Hari Kedua )


3. PEMBUKAAN
4. PERKENALAN MOT dan PESERTA

5. MATERI I ( Perempuan dalam Prespektif Islam )


Pemateri : Murniati, S.Ag.
6. MATERI 2 ( Membina Keluarga Sakinah Mawaddah Warohma )
Pemateri : Dr. Rosnaini, S.E., M.M., CPHCM

7. MATERI 3 ( Psikologi Perempuan )


Pemateri : Patmawaty Taibe, S.Psi., M.Sc., Ph.D

8. MATERI 4 ( Politik perempuan : Representatif atau Partisipatif


Pemateri : Samsang Syamsir, S.S.,M.M.

9. MATERI 5 ( Pedoman dasar kohati 1)


Pemateri : Riska raffi, S.H.,M.H
10. MATERI 6 ( Pedoman Dasar Kohati II)
Pemateri : Umiroh Fauzia

11. Materi 7 ( Prespektif kohati sebagai contributor pembaharu )


Pemateri ( Cut Emma Mutia Ratna, S.H.,M.H )

12. Materi 8 ( Pengarusutamaan Gender )


Pemateri : Andi Sri Wulandani

13. MATERI 9 ( Kesehatan Reproduksi : Upaya preventif masalah kesehatan reproduksi )


Pemateri : dr. Fadly Ananda, Sp,OG.,M.Kes
14. Materi 10 ( Administrasi dan Kesekretariatan )
Pemateri : Ewildayanti, S.H

15. Materi 11 ( Konsep Diri )


Pemari : Dewi Hastuti Sjarief

16. MATERI 12 ( Revitalisasi Analisis Kohati Terhadap Isu Keperempuanan )


Pemateri : Iin Afliani, S.E

17. MATERI 13 ( Public Speaking, Metode diskusi dan Diplomasi)


Pemateri : Henny Handayani, S.E

18. MATERI 14 ( Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi


Pemateri : Beche Bt Mamma, S.Ip.,M.Si

19. MATERI 15 ( Politik Hijau perempuan Membangun lingkungan )


Pemateri : Rizal Fauzi, S.Sos.,M.Si

20. MATERI 16 ( Isu Mutakhir Perempuan )


Pemateri : Wawan Mattaliu

21. MATERI 17. ( Penguatan Kapasitas dan Contributor Perempuan dalam Pembangunan )
Pemateri : Indira Mulyasari Paramastuti

22. MATERI 18 ( Women Inspiration and Knowladge Business )


Pemateri : Melinda Aksa

23. MATERI 19 ( Proyeksi masa depan Pemuda milenial- Gen Z


Pemateri ( Dr. Udin Saputra Malik & Muhammad Dasysyar )

24. Focus Group Discussion

25. Bedah Film sejarah perempuan Makassar oleh (Ketua Umum HMI cabang Makassar )
26. Penutupan
Lampiran 2

ALOKASI ANGGARAN DANA LATIHAN KHUSUS KOHATI CABANG MAKASSAR

A. Pemasukan

No Pemasukan Nominal Jumlah


1. Usaha UMKM Kohati ( Kue kering) 65x@31 Toples 2.015.000.00,-
2. Dana Registrasi 400x@31 Orang 12.400.000,-
3. Proposal ( PDAM kota Makassar ) 1.500.000,- 1.500.000,-
4. Proposal (Yayasan Insan Cita) 1.000.000,- 1.000.000,-
5. Proposal ( Yayasan Aksa Mahmud ) 6.000.000,- 6.000.000,-
6. Proposal ( Aas Foundation ) 2.000.000,- 2.000.000,-
7. Proposal ( ANS ) 2.000.000,- 2.000.000,-
8. Dana Kas Kohati 7.500.000,- 7.500.000.00,-
JUMLAH 34.415.000,-

B. Pengeluaran
No. Pengeluaran Nominal Jumlah
1. Tempat ( Grand sayang Park Hotel ) 12 kamar @6 hari 11.640.000,-
2. Konsumsi 1x makan =70 Box x 20x2 =140x6 hari 16.800.000,-
3. Plakat (Tumbler set) 20 plakat x 120.000 2.400.000,-
4. Kue untuk sarapan 60 pcs x 5000 x 6 hari 1.800.000,-
5. Transportasi ( Pemateri dari Jakarta ) Tiket pesawat 2 orang 2.337.252.00,-
JUMLAH 34.978.000,-

C. Bukti Nota Pengeluaran


1.
5.

6.

Anda mungkin juga menyukai