Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRAKTIKUM

FISIKA DASAR UMUM

OLEH :

NAMA : DEVI DAMAYANTI


NIM : M011221129
GOL/KEL : M01/V (LIMA)
PRODI : KEHUTANAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR-DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MAKASSAR

2023
DAFTAR ISI

SAMPUL

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1


I.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
I.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3

II.1 Modulus Young .................................................................................... 3


II.2 Pendinginan Newton ............................................................................ 5

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9

i
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fisika dasar merupakan cabang ilmu yang mendasar dan esensial dalam
memahami prinsip-prinsip dasar alam semesta, sifat materi, dan interaksi antara
benda-benda di sekitar kita. Praktikum fisika dasar dirancang untuk memberikan
pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengamati fenomena fisika,
mengukur data, dan memvalidasi konsep-konsep teoritis yang telah dipelajari di
dalam kelas. Melalui praktikum, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan
eksperimental, pemecahan masalah, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang
hukum-hukum fisika.

Makalah ini juga bertujuan untuk menjelaskan pentingnya praktikum fisika


dalam pendidikan. Praktikum fisika memungkinkan mahasiswa untuk
menggabungkan pengetahuan teoritis dengan pengalaman praktis, sehingga
membantu memperkuat pemahaman konsep dan mengembangkan keterampilan
berpikir analitis.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh


wawasan yang lebih baik tentang pentingnya praktikum fisika dasar dalam
pendidikan dan bagaimana pengalaman praktis dapat memperkaya pemahaman
konsep. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat mendorong minat dan apresiasi
terhadap fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang fundamental dan
menarik. Dengan Demikian makalah ini di buat untuk membuat pembaca lebih
memahami materi-materi terkait dengan Praktikum Fisika Dasar.

I.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui materi percobaan terkait Praktikum Modulus Young
2. Mengetahui materi percobaan terkait Praktikum Pendinginan Newton

1
I.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai tugas pengganti untuk merperbaiki


nilai Praktikum Fisika Dasar penulis.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Modulus Young

Percobaan Modulus Young merupakan salah satu eksperimen yang umum


dilakukan dalam fisika untuk mengukur modulus elastisitas atau modulus Young
suatu bahan. Modulus Young adalah ukuran kekakuan atau kekakuan bahan dan
merupakan perbandingan antara tegangan yang diberikan pada bahan dengan
perubahan relatif dalam panjangnya.

Salah satu karakter penting dari suatu material adalah elastisitas. Kelenturan
suatu material adalah tergantung pada sifat keelastisitasan material tersebut. Setiap
material yang diberikan sebuah gaya akan mengalami perubahan bentuk. Pada
benda elastis akan mengalami perubahan panjang yang merupakan akibat dari
adanya suatu gaya. Benda ini berlaku hampir semua pada material padat dengan
suatu batasan tertentu. Batasan elastisitas suatu benda adalah dimana benda tidak
bisa lagi meregang, batasan ini sering disebut sebagai fraktur (patah/putus). Untuk
tiap jenis perubahan bentuk benda kita akan mengenal sebagai tegangan, yang
menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk. Selain itu,
besaran yang perlu kita ketahui adalah regangan. Regangan merupakan besaran
yang menunjukkan hasil perubahan bentuk.

Modulus young merupakan besaran yang menyatakan sifat elastis suatu


bahan tertentu dan bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau
kabel atau pegas yang bersangkutan mengalami perubahan akibat pengaruh beban.
Konstanta k atau perbandingan gaya terhadap perpanjangan disebut konstanta gaya
atau kekuatan pegas. Bilangannya sama dengan gaya yang diperlukan untuk
menghasilkan perpanjangan satuan.

Perbandingan tegangan terhadap regangan, atau tegangan per satuan


regangan, disebut modulus young bahan yang bersangkutan. Semakin besar
modulus young, semakin besar pula tegangan yang diperilakukan untuk regangan
tertentu. Menentukan Modulus Young dari suatu bahan tidak terlepas dari sifat

3
elastisitas suatu benda dan batas elastisnya. Modulus Young atau Modulus
elastisitas di definisikan sebagai (Sears, 1984):

𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Modulus Young = 𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑎𝑔𝑎𝑛

• Regangan (ε) adalah perubahan bentuk akibat tegangan, diukur sebagai rasio
perubahan dari sejumlah dimensi benda terhadap dimensi awal dimana
perubahan terjadi (Jemi, dan Renhart. 2018).
Rumus :
∆𝐿
𝜀=
𝐿
Dengan :
ε = regangan/ strain
L = panjang benda mula-mula (m)
∆L = perubahan panjang benda (m)
• Tegangan adalah gaya-gaya yang merenggang per satuan luas penampang
yang dikenainya (Bahtiar, 2010 ). Secara kuantitatif tegangan dapat
dinyatakan dengan berbagai cara, yang paling sering adalah tegangan
permukaan, yakni gaya yang dikerahkan ke bidang permukaan per satuan
panjang (Jemi, dan Renhart. 2018).
Rumus :
𝜎 = 𝐹 ⁄𝐴
Dengan :
σ = Tegangan (N/𝑚2 )
F = Gaya tarikan (N)
A = Luas penampang (𝑚2 )

Pada praktikum yang dilaksanakan kali ini adalah pengamatan elastisitas


terhadap suatu kawat. Modulus elastis yang berhubungan dengan regangan adalah
modulus young. Jika gaya (F) yang diberikan pada sebuah benda di bawah gaya
batas elastisitas maka tegangan sebanding dengan regangan. Modulus Young hanya
bergantung pada jenis benda (Bueche, J. Frederick dan E. Hecht, 2006).

4
Percobaan modulus young melibatkan penggunaan sebuah bahan yang akan
diuji, yaitu kawat baja. Langkah-langkah umum dalam percobaan Modulus Young
adalah sebagai berikut (Jemi, dan Renhart. 2018):

1. Persiapan Alat dan Bahan


Dalam praktikum modulus young alat dan bahan yang diperlukan yaitu
kawat, katetometer, meteran, beban tetap, beban satu set, dan mikrometer
sekrup.
2. Proses Pengukuran
Pada proses ini, kita perlu memahami bahwa setiap akan memulai suatu
pengukuran kita harus memastikan bahwa alat yang akan kita gunakan
untuk mengukur sudah dalam keadaan terkalibrasi, sehingga tidak akan
terjani human error saat kita mendapatkan hasil setelah pengukuran. Setelah
melakukan pengukuran, kita harus mencatat hasil yang di dapatkan.
3. Analisis Data dan Perhitungan
Gunakan data yang tercatat untuk menghitung modulus Young. Salah
satu metode yang umum digunakan adalah plot tegangan-regangan, di mana
data pengukuran digunakan untuk memperoleh gradien garis regresi yang
merepresentasikan modulus Young.

II.2 Pendinginan Newton

Percobaan praktikum pendinginan Newton adalah eksperimen yang


dilakukan untuk mempelajari hukum pendinginan Newton, yang menjelaskan
perubahan suhu suatu benda saat berada dalam kontak dengan lingkungannya yang
memiliki suhu yang berbeda. Percobaan ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan air sebagai bahan pendingin dan benda logam sebagai objek yang
akan dipendinginkan (Jemi, dan Renhart. 2018).

Hukum Pendinginan Newton menjelaskan tentang hukum pendinginan


Newton, yang menyatakan bahwa perubahan suhu suatu benda saat dipendinginkan
secara proporsional dengan perbedaan suhu antara benda dan lingkungan
sekitarnya. Persamaan yang digunakan untuk menggambarkan hukum pendinginan
Newton adalah (Sears, 1984):

5
ΔT = -k (T - T₀) Δt

Dengan :

ΔT = perubahan suhu

T = suhu benda

T₀ = suhu lingkungan

k = koefisien konduktivitas termal benda

Δt = selang waktu tertentu.

Langkah-langkah umum dalam percobaan Pendinginan Newton adalah


sebagai berikut (Jemi, dan Renhart, 2018):

1. Persiapan Alat dan Bahan


Dalam praktikum pendinginan Newton alat dan bahan yang diperlukan
yaitu oli, aquades, neraca ohaus, termometer, statif, dan gelas kimia
2. Proses Pengukuran
Pada proses ini, kita perlu memahami bahwa setiap akan memulai suatu
pengukuran kita harus memastikan bahwa alat yang akan kita gunakan
untuk mengukur sudah dalam keadaan terkalibrasi, sehingga tidak akan
terjani human error saat kita mendapatkan hasil setelah pengukuran. Setelah
melakukan pengukuran, kita harus mencatat hasil yang di dapatkan.
3. Analisis Data dan Perhitungan
Gunakan data yang tercatat untuk menghitung hukum pendinginan
newton. Selanjutnya membuat plot grafik suhu benda terhadap waktu untuk
memvisualisasikan perubahan suhu, menghitung suhu relatif dengan
memperhitungkan suhu lingkungan, serta menghitung konstanta koefisien
konduktivitas termal menggunakan persamaan hukum pendinginan
Newton.

6
BAB III

KESIMPULAN
Dalam makalah ini, telah dibahas materi mengenai percobaan praktikum fisika
dasar, khususnya mengenai percobaan Modulus Young dan percobaan pendinginan
Newton. Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Percobaan Modulus Young: Percobaan Modulus Young digunakan untuk


mengukur kekakuan atau kekakuan suatu bahan, yang dinyatakan dalam
modulus Young. Dalam percobaan ini, dilakukan pengujian terhadap balok
atau batang bahan dengan memberikan beban bertahap dan mengukur
perubahan panjang balok. Dari data pengukuran tersebut, dapat diperoleh
modulus Young yang merupakan perbandingan antara tegangan yang diberikan
pada bahan dengan perubahan relatif dalam panjangnya. Kesimpulan dari
percobaan Modulus Young adalah dapat ditentukan kekakuan bahan
berdasarkan nilai modulus Young yang diperoleh.
2. Percobaan Pendinginan Newton: Percobaan pendinginan Newton bertujuan
untuk mempelajari hukum pendinginan Newton, yang menjelaskan perubahan
suhu suatu benda saat berada dalam kontak dengan lingkungannya yang
memiliki suhu yang berbeda. Dalam percobaan ini, benda logam ditempatkan
dalam wadah berisi air dengan suhu awal tertentu. Selama percobaan, suhu
benda logam diukur secara berkala untuk mempelajari perubahan suhu benda
seiring waktu. Kesimpulan dari percobaan pendinginan Newton adalah
terdapat hubungan antara perbedaan suhu antara benda dan lingkungan dengan
perubahan suhu benda seiring waktu.

Dengan melakukan percobaan Modulus Young dan percobaan pendinginan


Newton, dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai prinsip-prinsip
fisika dasar yang terkait. Percobaan ini memberikan wawasan tentang konsep
kekakuan bahan dan perubahan suhu dalam konteks fisika. Melalui kesimpulan dari
kedua percobaan ini, dapat diperoleh informasi yang berguna dalam pengembangan

7
ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis di berbagai bidang, seperti rekayasa material,
konstruksi, dan ilmu termal.

8
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, J. Frederick, dan E. Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta:Erlangga.

Jemi, dan Renhart. 2018. Panduan Praktikum Fisika Dasar. Jurusana Kehutanan
Fakultas Pertanaian Universitas Palangka Raya. Palangka Raya:Universitas
Palangka Raya

Sears. 1982. Fisika untuk Universitas 1 Mekanika Panas Bunyi. Bandung:Bina


Cipta.

Anda mungkin juga menyukai