=IF(Logical_test;[Value_if_true];[value_if_false])
Dari rumus atau fungsi IF diatas tampak bahwa penulisan syntax-nya terdiri dari tiga
argumen, yaitu:
Logical_test : kondisi logika atau syarat yang akan mengembalikan nilai benar
atau salah. Contoh: A2>B2, A2<B2, dll.
[Value_if_true] : nilai yang dihasilkan apabila kondisi benar (Keputusan benar),
tentu argumen harus memenuhi kondisi.
[Value_if_false] : nilai yang dihasilkan apabila kondisi salah (Keputusan salah),
argumen lain bila hasil tes logika tidak terpenuhi.
=IF(2*5=10;”Benar”;”Salah”)
Pada contoh ini, akan diuji apakah pernyataan 2 x 5 sama dengan 10. Rumus IF akan menghasilkan
keputusan "Benar" sebab pernyataan ini memang benar / true bahwa nilai 2 x 5 = 10.
Lain halnya bila rumus IF ditulis seperti ini:
=IF(3=20/5;”Benar”;”Salah”)
Jelas bahwa rumus IF akan menghasilkan keputusan "Salah" sebab 3 tidak sama dengan nilai 20/5. Hasil
20/5 yang benar adalah 4. Jadi, pengujian logikanya menghasilkan nilai salah / false.
IF Tunggal
Fungsi IF dengan satu test logika digunakan apabila hanya ada satu syarat yang dipakai untuk
memperoleh nilai yang benar. Bentuk penulisannya sederhana yaitu:
Contoh soal:
Misalnya dalam kasus penentuan apakah seorang siswa lulus ujian IPA
atau tidak. Syarat kelulusan yaitu nilai kurang dari 75 maka harus
Remidial dan apabila mendapatkan nilai mulai dari 75 ke atas maka
dinyatakan Lulus.
Langkah penyelesaian:
Aktifkan sel C3. Sesuai dengan syarat yang digunakan, maka rumusnya ditulis:
=IF(B3<75;”Remidial”;”Lulus”)
Formula rumus IF diatas akan melakukan uji logika di sel B3 dengan mengecek apakah nilainya kurang
dari 75 atau tidak. Jika ternyata B3 kurang dari 75 maka rumus IF akan menghasilkan teks "Remidial".
Sebaliknya jika nilai B3 lebih dari 75 maka rumus IF akan menghasilkan teks "Lulus".
Hasil dari rumus IF excel yang tampil di sel C3 adalah "Remidial" sebab nilai B3 yaitu 60 yang berarti
bahwa nilai dari sel B3 kurang dari 75.
Kemudian tekan Enter, copy rumus di sel C3 dengan menekan tombol Ctrl + C kemudian paste ke sel
C4 sampai C9 dengan menekan tombol Ctrl + V secara bersamaan.
Secara berturut-turut sel referensi dari C4 sampai C9 akan berbeda-beda, namun untuk kondisi dan
nilai benar serta salah akan mengikuti dari sel C3. Secara lengkapnya formulanya tertulis sebagai
berikut:
IF Majemuk / Bercabang
Syarat atau kondisi pada rumus ini adalah lebih dari satu, dimana hasil pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya akan sesuai dengan syarat tersebut, sedangkan syarat terakhir berbeda dari syarat sebelumnya
(nilai salah). Rumus ini sering juga disebut rumus IF ganda / rumus IF bersarang / rumus IF bertingkat.
Adapun penulisan rumusnya yaitu:
=IF(Kondisi1;“Nilai_Benar1”;IF(Kondisi2;“Nilai_Benar2”;IF(Kondisi3;“Ni
lai_Benar3”;“Nilai_Salah”)))
Contoh soal:
Carilah harga satuan:
Jika penerbit Erlangga, maka harga satuan Rp75.000
Jika penerbit Grafindo, maka harga satuan Rp60.000
Jika penerbit Rineka Cipta, maka harga satuan Rp125.000
Jika penerbit CV. Bina Citra, maka harga satuan Rp25.000
Langkah penyelesaian:
Aktifkan sel D2. Tulis rumus berikut:
=IF(C2="Erlangga";75000;IF(C2="Grafindo";60000;IF(C2="Rineka
Cipta";125000;IF(C2="CV. Bina Citra";25000;""))))
Formula rumus IF diatas akan melakukan uji logika di sel C2 dengan mengecek apakah kondisinya adalah
"Erlangga", "Grafindo", "Rineka Cipta", "CV. Bina Citra", atau bukan. Jika isi sel C2 salah satu dari
keempat kondisi maka akan menghasilkan nilai yang sesuai dari masing-masing nilai benar tiap kondisi.
Sementara bila C2 tak ada satupun yang memenuhi dari kondisi tersebut maka akan menghasilkan nilai
salah yaitu sel menjadi kosong ("").
=IF(C2="Erlangga";75000;IF(C2="Grafindo";60000;IF(C2="Rineka
Cipta";125000;25000)))
Sepintas keduanya sama, namun sebenarnya ada yang membedakannya yaitu rumus formula yang
pertama di atas terdiri dari 4 buah kondisi IF, 4 nilai TRUE dan 1 nilai FALSE, sementara rumus formula
yang kedua di atas hanya terdiri dari 3 kondisi, 3 nilai BENAR, dan 1 nilai FALSE.
Nilai FALSE rumus kedua menggunakan kondisi yang keempat yaitu jika sel C2 berisi "CV. Bina Citra"
maka akan menghasilkan nilai 25000. Mengapa demikian?? Anggaplah sel C2 hanya ada 4 kemungkinan
nilainya, otomatis nilai selain ketiga kondisi "Erlangga", "Grafindo", "Rineka Cipta", ya sudah pasti "CV.
Bina Citra". Itulah makanya ketiga kondisi kita jadikan nilai benar sementara kondisi yang satunya lagi
kita jadikan sebagai nilai salah.
Meskipun demikian, kedua rumus ini hasilnya sama kok. Sebagai contoh sel C2 berisi penerbit
"Erlangga" maka sudah pasti rumus IF excel akan menghasilkan nilai 75000 di sel D2.
Bila sudah selesai mengetik rumus, kemudian tekan Enter, lalu copy paste rumus D2 ke sel
berikutnya (D3 sampai D5).
Hasilnya sebagai berikut:
Kita perlu menambah mata uang Indonesia di hasil ini. Blok dengan memilih D2 sampai D5, lalu
tekan Ctrl + 1, kemudian klik Currency, pilih symbol mata uang Indonesia (Rp) dan pilih option 1
dari List yang sudah tersedia dibagian Negative numbers (lihat gambar berikut).
Hasil akhirnya yaitu rumus IF excel akan menghasilkan harga satuan di sel D2:D5 sesuai dengan
kriteria nama penerbit dari sel C2:C5.
=IF(AND(syarat1;syarat2);”nilai_benar”;”nilai_salah”)
Contoh soal:
A B C D
Nilai
1 Nama Nilai Pengetahuan Keterangan
Pratikum
2 Rafi 85 75
3 Lucky 70 70
4 Syahliman 70 80
5 Forinda 70 65
Keterangan akan diisi dengan ketentuan yaitu bila nilai pengetahuan lebih besar atau sama dengan 75 dan
nilai pratikum lebih besar atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan Tuntas, bila kondisi berbeda
dinyatakan Tidak Tuntas.
=IF(AND(B2>=75;C2>=70);”Tuntas”;”Tidak Tuntas”)
A B C D E
Nilai Nilai
1 Nama Keterangan Rumus
Pengetahuan Pratikum
=IF(AND(B2>=75;C2>=70);”Tuntas”;”Tidak
2 Rafi 85 75 Tuntas
Tuntas”)
Tidak =IF(AND(B3>=75;C3>=70);”Tuntas”;”Tidak
3 Lucky 70 70
Tuntas Tuntas”)
Tidak =IF(AND(B4>=75;C4>=70);”Tuntas”;”Tidak
4 Syahliman 70 80
Tuntas Tuntas”)
Tidak =IF(AND(B5>=75;C5>=70);”Tuntas”;”Tidak
5 Forinda 70 65
Tuntas Tuntas”)
Karena nilai Rafi 85 dan 75 maka kedua syarat terpenuhi yang berarti akan menghasilkan nilai TRUE
yaitu Tuntas. Sementara nilai Lucky hanya nilai pratikum yang memenuhi, nilai pengetahuan dibawah 75
maka tidak memenuhi sehingga hasilnya FALSE atau dinyatakan Tidak Tuntas. Beda dengan nilai
Syahliman yang memenuhi nilai pratikum namun nilai pengetahuan tidak memenuhi, tetap saja
menghasilkan nilai FALSE alias Tidak Tuntas. Lain halnya dengan nilai Forinda tidak memenuhi
keduanya maka akan menghasilkan nilai FALSE yaitu Tidak Tuntas.
Dari contoh soal ini bisa disimpulkan bahwa fungsi IF AND akan menghasilkan nilai logika TRUE
(benar) jika semua syarat, baik syarat1 maupun syarat2 yang diuji bernilai TRUE (benar). Jika hanya
salah satu yang bernilai benar atau bahkan keduanya salah maka akan menghasilkan nilai logika FALSE
(salah).
=IF(OR(syarat1;syarat2);”nilai_benar”;”nilai_salah”)
Contoh soal:
A B C D
Nilai
1 Nama Nilai Pengetahuan Keterangan
Pratikum
2 Rafi 85 75
3 Lucky 70 70
4 Syahliman 70 80
5 Forinda 70 65
Keterangan akan diisi dengan ketentuan yaitu bila nilai pengetahuan lebih besar atau sama dengan 75
atau nilai pratikum lebih besar atau sama dengan 70 maka siswa dinyatakan Tuntas, bila kondisi berbeda
dinyatakan Tidak Tuntas.
=IF(OR(B2>=75;C3>=70);”Tuntas”;”Tidak Tuntas”)
A B C D E
Nilai Nilai
1 Nama Keterangan Rumus
Pengetahuan Pratikum
=IF(OR(B2>=75;C2>=70);”Tuntas”;”Tidak
2 Rafi 85 75 Tuntas
Tuntas”)
=IF(OR(B3>=75;C3>=70);”Tuntas”;”Tidak
3 Lucky 70 70 Tuntas
Tuntas”)
A B C D E
=IF(OR(B4>=75;C4>=70);”Tuntas”;”Tidak
4 Syahliman 70 80 Tuntas
Tuntas”)
Tidak =IF(OR(B5>=75;C5>=70);”Tuntas”;”Tidak
5 Forinda 70 65
Tuntas Tuntas”)
Perhatikan nilai Rafi yaitu 85 dan 75 maka kedua syarat terpenuhi yang berarti akan menghasilkan nilai
TRUE yaitu Tuntas. Sementara nilai Lucky hanya nilai pratikum yang memenuhi, nilai pengetahuan tidak
memenuhi tetapi hasilnya TRUE atau dinyatakan Tuntas. Sama halnya dengan nilai Syahliman yang
memenuhi nilai pratikum namun nilai pengetahuan tidak memenuhi, tetap saja menghasilkan nilai TRUE
alias Tuntas. Yang beda hanya Forinda menghasilkan nilai FALSE karena nilai keduanya tidak memenuhi
sehingga dinyatakan Tidak Tuntas.
Dari contoh soal ini bisa disimpulkan bahwa fungsi IF OR akan menghasilkan nilai logika TRUE (benar)
jika semua syarat, baik syarat1 maupun syarat2 yang diuji bernilai TRUE (benar) ataupun hanya salah
satu saja syarat yang diuji bernilai TRUE. Rumus akan menghasilkan nilai logika FALSE (salah) hanya
jika kedua syarat yang diuji bernilai FALSE (salah).
Gimana teman-teman mudahkan??? Iya donk, mudah banget. Agar lebih semangat mempelajarinya,
simaklah contoh soal fungsi if berikut.
Buatlah tabel berikut:
Ketentuan soal:
Untuk mencari Harga Jual Per unit:
Jika jenis pembelian = K (Kredit), maka harga jual = 1,25 x harga satuan harga
Jika jenis pembelian = T (Tunai), maka harga jual = Harga Satuan Normal
Untuk mencari Total Harga = Jumlah Beli x Harga Jual Per Unit
Jika Pembelian dilakukan secara Tunai dan jumlah beli di atas 15, maka mendapat diskon sebesar
10% dari Total Harga.
=IF(F4="K";1,25*D4;D4)
Rumus untuk mencari Total Harga di Cell H4 menggunakan operator matematika Perkalian yaitu:
=E4*G4
Rumus untuk mencari Diskon di Cell I4 menggunakan fungsi IF dengan tambahan Fungsi AND
yaitu:
=IF(AND(F4="T";E4>15);10%*H4;0)
Rumus untuk mencari Voucer di cell J4 menggunakan Fungsi IF Ganda dengan tambahan Fungsi OR
yaitu:
=IF(OR(C4="Axioo";C4="Acer");50000;IF(C4="Toshiba";100000;0))
Catatan: Tutup kurung ditulis 2 kali karena penulisan fungsi IF sebanyak 2 kali
Rumus untuk mencari Total Bayar di Cell K4 menggunakan operator metematika Pengurangan yaitu:
=H4-I4