Anda di halaman 1dari 8

Acuan Relatif di MS Excel

Acuan relatif adalah setiap kita mereferensikan sebuah sel lalu kita copy atau menyalin alamat
sel tersebut maka alamat sel akan ikut berubah menyesuaikan dengan baris dan kolom yang kita
hubungkan.

Contoh: Kita ingin menyalin suatu rumus atau fungsi yang terdapat referensi sel di dalamnya.
Anggap saja rumus perkalian excel (kita ingin menghitung perkalian kolom H1 dan H2).
Sehingga rumusnya adalah =H1*H2. Lalu kita copy rumus perkalian tersebut pada baris yang
lain (misalnya pada kolom J1 dan J2) tanpa perlu menulis kembali alamat selnya. Maka kita bisa
menggunakan referensi relatif ini.

Agar lebih jelasnya mari kita simak contoh penggunaanya berikut!

1. Pada lembar kerja Ms Excel yang berisi data yang ingin kita hitung seperti contoh di atas
pilih sel E2 untuk menghitung jumlahnya.
2. Kemudian ketik/tulis rumusnya, pada contoh kali ini adalah menggunakan rumus
perkalian untuk mengalikan kuantitas atau Qty dengan Harga pada Nasi Bebek, sehingga
penulisannya adalah =C2*D2.
3. Tekan Enter hingga keluar hasilnya pada sel E2.
4. Selanjutnya kita akan menghitung item yang lain dengan memanfaatkan referensi relatif
ini. Caranya adalah dengan mengaktifkan sel E2 terlebih dahulu.
5. Kemudian pada pojok kanan bawah sel aktif tersebut ada titik kotak kecil, sorot hingga
keluar tanda plus bewarna hitam.
6. Klik kiri pada mouse dan tahan, lalu seret ke bawah untuk mereferensikan sel pada baris
yang ada di bawahnya, (pada contoh ini kita akan menahan dan menyeret sel dari E2
hingga E6).
7. Lepaskan klik kiri kita sehingga rumus akan tercopy secara otomatis pada tiap-tiap sel
dan hasil angkanya akan keluar serta otomatis ikut menyesuaikan.

Acuan Absolut di Microsoft Excel


Berbanding terbalik dengan acuan relatif, acuan absolut akan menjaga nilai sel tetap atau tidak
ikut berubah saat rumus dicopy pada sel lain. Sel tetap tersebut biasa juga disebut dengan sel
absolut.

Sel absolut adalah alamat sel yang selalu tetap digunakan dalam formula meskipun rumus atau
fungsi telah dicopy pada sel lain. Bisa juga disebut sel telah dikunci. Untuk membuat sel absolut
bisa menggunakan tanda $ (dolar).

Yang menjadi pembeda antara acuan relatif dengan acuan absolut adalah tanda $ di awal
penulisan sebelum alamat sel. Jadi ketika kita mereferensikan suatu alamat sel tanpa adanya
tanda tersebut maka Ms Excel akan mengenali sebagai referensi relatif misal sel F5. Jika
dijadikan sebagai referensi absolut maka bentuk selnya yaitu $F$5.

Berikut contoh penggunaan referensi absolut di Ms Excel!

1. Klik pada sel yang ingin kita hitung, pada contoh tersebut klik pada sel F7.
2. Lalu tulis rumusnya, jika melihat contoh di gambar atas kita ingin menghitung berapa
Pajak per item dan diketahui Pajak sebesar 10% yang sudah tercantum pada sel F5.
3. Setelah memasukkan rumusnya dan alamat sel yang hendak kita hitung, blok sel F5 saja
untuk dijadikan menjadi referensi absolut. Lalu kita bisa tekan tombol F4 pada keyboard,
maka otomatis sel F5 akan tersisipi tanda $ sehingga menjadi absolut.
4. Selanjutnya kita tinggal menghitung Pajak untuk item lainnya dengan cara klik pada sel
F7 untuk mengaktifkan sel tersebut yang juga sudah keluar terlebih dahulu hasilnya.
5. Kemudian pada pojok kanan bawah sel aktif tersebut ada titik kotak kecil. Sorot hingga
keluar tanda plus bewarna hitam.
6. Klik dan tahan mouse lalu seret ke bawah sesuai dengan sel yang ingin kita lihat juga
hasilnya.
7. Terakhir lepaskan klik tahan kita sehingga hasilnya akan keluar dan otomatis rumus akan
tercopy. Begitu juga pada sel pajak yang mempunyai nilai tetap karena kita menggunakan
referensi absolut pada sel tersebut.

Acuan Campuran di Microsoft Excel


Acuan campuran adalah acuan yang mencampurkan acuan relatif dengan acuan absolut. Sebuah
acuan campuran mempunyai sebuah kolom absolut dan sebuah baris relatif atau sebuah kolom
relatif dan sebuah baris absolut. Sebuah kolom acuan absolut mempunyai bentuk $A1, $B1 dan
seterusnya. Sebuah baris acuan absolut mempunyai bentuk A$1, B$1 dan seterusnya. Jika posisi
dari cell yang mengandung rumus berubah, acuan relatifnya berubah sedangkan acuan mutlaknya
tetap.
Misalnya kita mau mencari rata - rata nilai UN yang rumusnya adalah Nilai yang ada di Coloum
C ditambah dengan nilai yang ada di Coloum D ditambah dengan nilai yang ada di Coloum E
dan dibagi dengan angka di Cell C 19. Kita punya rumus di Cell F7 yang mengacu ke cell C7,
D7 dan E7. Kemudian kita menyalin rumus tersebut ke Cell F8 sampai F17. Rumus di Cell F8
yang mengacu ke cell C8, D8 dan E8 dan begitu juga seterusnya. Acuan di Cell C19 tidak
berubah karena kita menggunakan Acuan Campuran untuk mengacul ke cell tersebut.

Penggunaan IF dalam Excel


Rumus IF excel terbagi ke dalam jenis tunggal dan majemuk. Penulisan rumus juga harus
mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Rumus IF excel tunggal

Rumus if excel tunggal hanya terdiri dari satu If dengan satu logical_test. Rumus ini juga
memiliki dua kondisi yaitu kondisi 1 (value if TRUE) dan kondisi 2 (value if FALSE). Berikut
rumusnya:

=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)

Aturan penulisan rumus IF excel

Untuk menggunakan rumus IF excel, kamu bisa menggunakan formula fungsi IF berikut ini.

= IF(logical_test,[value_IF_true],[value_IF_false]

Dalam syntax tersebut dapat dipahami bahwa rumus IF memiliki 3 argumen, yaitu:

Logical_test. Ini adalah kondisi yang akan diuji dan dievaluasi sebagai TRUE atau FALSE

Value_IF_true adalah nilai yang dihasilkan bila sesuai dengan argumen logical test atau dengan
kata lain kondisi terpenuhi.

Value_IF_false. Nilai yang dihasilkan jika tidak sesuai dengan argumen logical test, atau dengan
kata lain nilai bila kondisi tidak terpenuhi.

Untuk menggunakan rumus IF di excel tersebut, kamu juga akan banyak menggunakan beberapa
tanda berikut ini untuk membantu pengujian.

= (sama dengan)

> (lebih dari)

>= (lebih besar dari atau sama dengan)

< (kurang dari)

<= (kurang dari atau sama dengan)

<> (tidak sama dengan)


Rumus IF excel untuk value_if_false

value_if_false, merupakan hasil yang diberikan excel jika dalam pembuktian logical test adalah
salah (dalam hal ini adalah pernyataan logika alternative pilihan kedua)

Meskipun value_if_false merupakan logika alternative, amun, dalam penggunaan rumus IF excel
tunggal maupun bertingkat sering terjadi kesalahan pada argument value_if_false ini.

Cara menggunakan rumus IF excel

Untuk menggunakan rumus IF excel, kamu bisa menggunakan formula fungsi IF berikut ini.

= IF(logical_test,[value_IF_true],[value_IF_false]

Dalam syntax tersebut dapat dipahami bahwa rumus IF memiliki 3 argumen, yaitu:

Logical_test. Ini adalah kondisi yang akan diuji dan dievaluasi sebagai TRUE atau FALSE

Value_IF_true adalah nilai yang dihasilkan bila sesuai dengan argumen logical test atau dengan
kata lain kondisi terpenuhi.

Value_IF_false. Nilai yang dihasilkan jika tidak sesuai dengan argumen logical test, atau dengan
kata lain nilai bila kondisi tidak terpenuhi.

Untuk menggunakan rumus IF di excel tersebut, kamu juga akan banyak menggunakan beberapa
tanda berikut ini untuk membantu pengujian.

= (sama dengan)

> (lebih dari)

>= (lebih besar dari atau sama dengan)

< (kurang dari)

<= (kurang dari atau sama dengan)

<> (tidak sama dengan)


Contoh penggunaan rumus IF di excel

Selain formula di atas, pada dasarnya rumus IF excel juga bisa digunakan dengan
mengkombinasikannya bersama fungsi logika lainnya yang ada di excel. Misalnya
menggabungkan rumus IF dengan fungsi logika seperti AND, OR, dan lain-lain.

Agar kamu semakin mengerti bagaimana cara menggunakan rumus IF di excel tersebut, berikut
ada beberapa contoh yang bisa kamu perhatikan.

1. Contoh penggunaan rumus if di excel sederhana

Kamu memiliki daftar skor hasil tes calon karyawan yang ingin dievaluasi dan disaring
berdasarkan kategori lulus atau gagal. Untuk menyaring kandidat, kamu menentukan passing
score tes tersebut di angka minimum 80.

Dalam contoh kasus ini, maka rumus if yang bisa kamu gunakan adalah:

=IF(C2>=80, "Lulus", "Gagal")

Jika dibaca rumus di atas menjelaskan bahwa bila nilai di kolom C6 lebih tinggi atau sama
dengan 80, maka hasilnya adalah Lulus. Sebaliknya, jika tidak sesuai maka hasilnya Gagal.

Selain formula di atas, pada dasarnya rumus IF excel juga bisa digunakan dengan
mengkombinasikannya bersama fungsi logika lainnya yang ada di excel. Misalnya
menggabungkan rumus IF dengan fungsi logika seperti AND, OR, dan lain-lain.

2. Contoh penggunaan rumus IF dan fungsi OR

Fungsi AND dan OR bisa digunakan dalam rumus IF di excel bila kamu ingin melakukan lebih
dari satu perbandingan. Fungsi OR akan menghasilkan nilai TRUE jika satu atau semua kondisi
terpenuhi, dan menghasilkan nilai FALSE hanya jika tidak ada kondisi yang terpenuhi.

Misalnya, kamu ingin melihat apakah salah satu dari tiga tim penjualan kamu memenuhi syarat
untuk menerima bonus mingguan.

Untuk memenuhi syarat, satu tim setidaknya harus menjual setidaknya 4 sistem komputer atau
setidaknya menghasilkan penjualan senilai Rp 13.000.000
Maka, rumus IF dan fungsi OR yang bisa digunakan untuk contoh kasus ini adalah

=IF(OR(B2>=4, C2> 13000000), "Yes","No")

3. Contoh penggunaan rumus IF excel dengan fungsi AND

Berbeda dengan fungsi OR, fungsi AND bila digunakan dalam rumus IF di excel akan
mengeluarkan hasil TRUE jika setiap kondisi terpenuhi, dan sebaliknya akan menghasilkan nilai
FALSE jika tidak.

Misalnya, ada dua kriteria yang harus dipenuhi untuk menilai siapa kandidat yang akan diterima
di perusahaanmu. Kandidat tersebut harus memiliki skor tes pengetahuan di atas 75 dan nilai
wawancara di atas 80.

Dalam penggunaan rumus IF dan fungsi AND kamu bisa menuliskannya dalam formula berikut

=IF(AND(B2>75,C2>80),"DITERIMA","TIDAK DITERIMA")

4. Contoh penggunaan rumus IF dan fungsi NOT

Pada dasarnya fungsi NOT digunakan untuk mengembalikan nilai logika terbalik dan untuk
mengetahui apakah suatu kondisi tertentu tidak terpenuhi.

Kamu dapat menggunakan rumus IF dan fungsi NOT misalnya untuk menentukan bonus yang
diterima karyawan. Misalnya kamu ingin memberikan bonus sebesar 5% dari ekstra sales yang
dihasilkan karyawan.

Namun, tidak semua karyawan berhasil mendapatkan penjualan di luar target, maka tuliskan kata
“none” pada data karyawan tersebut, lalu gunakan rumus IF dan fungsi NOT serta ISTEXT.

Fungsi ISTEXT akan memeriksa apakah cell tersebut berisi teks dan menghasilkan nilai TRUE
jika ada, dan FALSE bila tidak.

Bentuk rumus if yang bisa kamu tulis untuk contoh kasus ini adalah

=IF(NOT(ISTEXT(B2)), B2*5%,0)

5. Contoh penggunaan rumus if excel bertingkat


Rumus IF excel juga bisa digunakan secara bertingkat ketika kamu memiliki beragam kondisi
yang harus dipenuhi. Nilai FALSE akan digantikan oleh fungsi IF lainnya untuk melakukan
pengujian lebih lanjut.

Rumus if ini bisa kamu gunakan misalnya ketika membuat peringkat berdasarkan rentang skor
hasil penilaian karyawan sebagai berikut

Nilai 90 - 100 = A

Nilai 80-89 = B

Nilai 70-79 = C

Nilai 60-69 = D

Nilai 0-59 = E

Maka, rumus if excel yang bisa kamu gunakan untuk contoh ini adalah

=IF(B2>=0,IF(B2<=59,"E",IF(B2<=69,"D",IF(B2<=79,"C",IF(B2<=89,"B",IF(B2<=100,"A",)))
)))

Contoh penggunaan rumus IF excel untuk tingkat Lanjut

Pada fungsi IF excel tingkat lanjut, kita dapat menggunakan fungsi sebagai salah satu argumen
dalam rumus yang menggunakan fungsi yang disebut bertumpuk, dan kita akan merujuk ke
fungsi tersebut sebagai fungsi bertumpuk.

Misalnya, dengan menumpuk fungsi AVERAGE dan SUM dalam argumen fungsi IF, rumus
berikut ini adalah menjumlahkan sekumpulan angka (G2: G5) hanya jika rata-rata kumpulan
angka lainnya (F2: F5) lebih besar dari 50. Jika tidak, mengembalikan 0.

Fungsi AVERAGE dan SUM ditumpuk dalam fungsi IF.

Kamu bisa mengumpulkan hingga 64 tingkat fungsi dalam sebuah rumus.

Berikut ini memperlihatkan contoh penggunaan fungsi IF excel bertumpuk untuk menetapkan
peringkat huruf ke Skor uji numerik.
Agar rumus menunjukkan hasil, pilih datanya, tekan F2, lalu tekan Enter. Jika perlu, Anda dapat
menyesuaikan lebar kolom untuk melihat semua data.

Nilai:

45

90

78

' = IF (A2>89, "A", IF (A2>79, "B", IF (A2>69, "C", IF (A2>59, "D", "F"))))

Menggunakan kondisi IF bertumpuk untuk menetapkan nilai huruf ke Skor dalam sel A2.

= IF (A2>89, "A", IF (A2>79, "B", IF (A2>69, "C", IF (A2>59, "D", "F"))))

Anda mungkin juga menyukai