Anda di halaman 1dari 4

Video kali ini kita akan mrmbahas Solana, sebuah blockchain yang katanya paling scalable.

Apakah proyek blockchain ini masih memiliki prospek yang baik untuk diinvestasikan?
Simak video ini sampai selesai ya guys!

Mari kita mulai!

Anatoly Yakovenko adalah orang penting dibalik berdirinya proyek Solana. Yakovenko
merupakan mantan manajer staff engineering senior di Qualcomm. Setalah bekerja di
Qualcom, Yakovenko menjadi software engineer di Dropbox Bersama dengan Greg
Fitzgerald yang kemudian merka bersam-sama memulai pengerjaan sebuah blockchain
Bernama Soalan.

Solana ditujukan untuk mengatasi permasalahan Skalabilitas yang sering dialami banyak
blockchain yang lain. Mekanisme yang dipakai pada blockchain Solana adalah Proof of
Stake. Karena focus dari blockchain dari solana adala menciptakan sistm keuangan yang
lebih scalabe dan terdesentralisasi. Seperti blockchain layer 1 pada umumnya, siapa saja
dapat membangun proyek mereka diatas blockchain Solana. Untuk memudahkan para
pengembang mendirikan proyek mereka di atas blockchain Solana, Solana menggunakan
Bahasa pemograman yang umum digunakan para developer yaitu Rush.

Dan inilah ekosistem dari Solana, ada begitu banyak defi yang dibangun dalam ekosistem
solana. Bisa jadi banyak developer tertarik dengan blockchain Solana dengan alasan Solana
mengklaim bahwa blockchain mereka mampu menyelesaikan transaksi sampai 59.000
transaksi per detiknya.

Teman-teman, perlu diketahui ada 8 fitur utama pada blockchain Solana yang membuatnya
menjadi terskalabilitas.

Yang pertama, proof of History.

Proof of History adalah fitur utama dari blockchain Soalana. Ini bukan mekanisme consensus
solana ya guys, jadi jangan salah mengartikan. Proof of history adlah sebuah system yang
cara kerjanya adalah memverifikasi transaksi melalui stemple waktu. Jadi setiap 400
milidetik ada blok transaksi yang terverifikasi sebagai sebuah tanda atau stemple waktu.
Stempel waktu ini dapat terjadi sebagai fungsi dari SHA-256 yang dimana output transaksi
bisa dugunakan Kembali sebagai input untuk hash berikutnya.
Rantai hash yang terorganisir ini akan diproses oleh validator. Nanti nya rantai hash yang
baru secara signifikan akan mengurangi waktu untuk memvalidasi blok. Itulah mengapa
sebuah node bisa melakukan verifikasi transaksi sebanyak mungkin dalam 1,6 detik. Lalu,
node tersebut bertanggungjawab untuk berinteraksi dengan node lain.

Yang kedua, BFT Tower

BFT Tower atau Byzantine Fault Tolerance Tower memungkinkan node tidak perlu
memberikan suara mereka setiap adanya pemungutan suara. Mereka dengan otomatis
meningggalkan suara sebelumnya untuk melayani setiap pemungutan suara. BFT Tower
adalag versi oembaharuan dari pBFT atau Practical Byzantine Fault Tolerance yang dimana
pBFT akan memungkinkan node dalam jaringan memberikan suara terkait keputusan besar
pada jaringan. Dari penjelasan ini BFT Tower akan membantu jaringan untuk menghemat
waktu.

Yang ketiga, Gulf Stream.

Di sini nantinya validator akan memilih transaksi lalu menambahkannya ke blockchain.


Kemudian, ransaksi diteruskan ke validator bahkan ketika status blok transaksi yang baru
ditambahkan belum diselesaikan. Dengan begitu Solana memastikan tidak memiliki daftar
tunggu transaksi yang belum dikonfirmasi.

Yang keempat, Sea Level.

Solana menggunakan smart kontrak yang berjalan secara pararel untuk memperkuat kapasitas
komputasi blockchainnya. Dengan adanya fitur ini, skalabilitas Solana akan lebih meluas
sehingga beberapa kontrak pintar dapat berjalan secara bersamaan tanpa mempengaruhi
kecepatan blockchain Solana.

Yang Kelima, Turbine

Fitur ini akan memecah transaksi menjadi bagian-bagian kecil. Sehingga akan membantu
node untuk dapat menerima informasi secara cepat dengan menggunakan bandwith yang
kecil. Sehingga lagi-lagi menghemat waktu.

Yang Keenam, Cloudbreak


Di fitur ini system solana bisa mengakses dan menafsirkan data yang ada secara bersamaan
dengan menggunakan data lama sebagai cadangan.

Ketujuh, pipeline

Ini adalah struktur dari perangkat keras pada soalana yang mempunyai tanggungjawab untuk
mengarahkan transaksi menuju perangkat keras yang dipilih. Sehingga akan membuat proses
validasi blok menjadi lebih efisien.

Kedelapan, archivers

Archivers Bersama-sama dengan pipeline untuk membantu node utama mengakses informasi
berbasis jaringan dengan kecepatan yang lebih cepat.

Kedelapan fitur ini menjadi jurus andalan soalana untuk menyelesaikan masalah skalabilitas
dalam blockhainnya.

Tapi, ada yang harus kamu ketahui. Jadi begini?

Tahukah kamu hingga video ini dibuat, Solana sudah melakukan pemadaman jaringan yang
ke delapan kalinya. Pemadangan jaringan yang baru-baru ini karena miskonfigurasi node dan
berujung pada partisi jaringan yang tidak bisa dipulihkan.Hal ini terjadi karena adanya
validator yang menjalankan instance duplikat dan keduanya memproduksi blok. Produksi
blok itu akhirnya mengakibatkan fork, yang membuat “jalur kode tidak jelas di mana
validator tidak dapat kembali ke fork utama”. Intinya, para validator Solana terjebak dalam
fork yang salah.

Di bulan Oktober ini, terjadi kasus peretasan Defi yang ada pada ekosistem solana. Defi
tersebut Bernama mango market. Peretas berhasil mengambil hamper $1.5 miliar dalam satu
minggu. Para peretas dikatakan melakukan manipulasi data oracle harga, sehingga membaut
mereka mengambil pinjaman kriptocurrency yang tidak dijaminkan.

Sebelumnya, di bulan agustus kemarin, terjadi peretasan pada di jaringan Solana, dimana
peretas mendapatkan $5.2 juta dengan meretas kurang lebih 8000 wallet address dari wallet-
wallet solana.

Semoga wallet kalian terhindar dari tindakan peretasan seperti ini ya guys!
Solana saat ini masih berada di top 10 crypto di situs coinmarketcap.com, lebih tepatnya di
peringkat 10. Harga tertinggi dari Solana berada di $260, 06 dan saat ini Solana di hargai
32,63 dollar perkepingnya. Solana tersedia di banyak exchange, termasuk exchange lokal,
seperti indodax dan tokocrypto. Jadi untuk mendapatkan atau membeli aset ini, tidaklah sulit.

Pada akhirnya, Lagi-lagi tidak ada blockchain yang sempurna. Ini sejalan dengan teori
Trilemma blockchain. Dimana tidak ada satu pun blockchain yang dapat menyelesaikan atau
mengatasi 3 permasalah utama blockchain atau yang disebut trilemma blockchain yaitu
desentralisasi, skalabilitas dan keamanan. Sebuah blockchain maksimal hanya mampu
mengatasi 2 dari 3 permasalahn pokok blockchain. Namun, kita tidak tahu, mungkin saja di
masa depan ada sebuah proyek blockchain yang mampu menyelesaikan trilemma blockchain.
Tapiyang pasti sampai video ini dibuat, belum ada satu pun yang mampu untuk itu.

Akhirnya kriptoin aja menyimpulkan bahwa dari segi skalabilitas, Solana menjadi salah satu
unggulan terbaik. Tapi dari segi keamanannya masih banyak yang harus dibenahi. Tentu
harapannya adalah Solana mampu mengatasi permasalahan ini untuk menciptakan rasa aman
pada investor solana.

Jadi menurut kalian apakah layak untuk menjadikan Solana sebagai investasi aset kripto
masa depan? Jawab di kolom komentar ya.

Sekian video kali ini dan terima kasih sudah menonton!  

Anda mungkin juga menyukai