Anda di halaman 1dari 11

Ak ademi C r y pto R es ear c h

Solana in a Nutshell: A Quick

Look at Technology, Tokenomics

and DeFi/NFT Landscape

by Professor V

img source: https://gencraft.com/generate

PT. Akademi Uang Digital, ©2023 All rights reserved


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

Disclaimer: Segala materi yang pada dokumen ini disediakan hanya terbatas untuk
pemberian informasi dan bukan merupakan penawaran, permintaan penawaran,
atau saran atau rekomendasi untuk melaksanakan suatu transaksi. Akademi Crypto
akan berusaha memastikan bahwa konten yang disampaikan akurat dan diperoleh
dari sumber yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian, Akademi Crypto tidak
mewakili atau menjamin kelengkapan, keandalan, keakurasian, ketepatan waktu
atau kesesuaian terhadap maksud apapun dan Akademi Crypto tidak bertanggung
jawab atas ketidaklengkapan, ketidakakuratan, atau ketepatan waktu dari konten
yang disediakan di sini.

Anda tidak diperbolehkan untuk menyalin, mereproduksi, mendistribusikan,


menerbitkan, menampilkan, melakukan, memodifikasi, membuat karya turunan,
mentransmisikan, atau dengan cara apa pun memanfaatkan konten yang ada,
tidak juga untuk mendistribusikan bagian apa pun dari konten yang ada di luar
kawasan Indonesia, menjual atau menawarkan untuk dijual, atau menggunakan
konten tersebut untuk membangun segala jenis basis data.

Setiap investasi melibatkan risiko yang signifikan, termasuk, namun tidak terbatas
pada, volatilitas harga, likuiditas yang tidak memadai, dan potensi kehilangan
seluruh modal. Nilai fundamental yang diestimasikan dalam laporan ini hanya
mewakili perkiraan yang terbaik dari penilaian fundamental potensial dari token
tertentu, dan tidak dinyatakan sebagai atau diimplikasikan sebagai penilaian
kualitas token, ringkasan kinerja masa lalu, atau strategi investasi yang dapat
dilaksanakan bagi investor. Investor wajib setiap saat untuk membaca dan
memahami produk untuk membuat penilaian risiko investor sendiri dan meminta
nasihat dari seorang profesional (jika diperlukan) sebelum berinvestasi.

1 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics


and DeFi/NFT Landscape
Oleh: Professor V

OVERVIEW

Sebelum mendirikan Solana, Anatoly Yakovenko adalah seorang manajer senior


staff engineer di perusahaan multinasional Amerika, Qualcomm. Tak lama
kemudian, Yakovenko pindah ke Dropbox untuk bekerja sebagai insinyur perangkat
lunak, sebelum akhirnya meninggalkan perusahaan tersebut untuk memulai
pembangunan Solana pada tahun 2017.

Setahun berikutnya, Anatoly merekrut mantan rekannya dari Qualcomm, yaitu


Greg Fitzgerald, sebagai insinyur utama Solana yang bertugas mengembangkan
jaringan blockchain menggunakan bahasa pemrograman Rust. Solana telah
berhasil mengumpulkan total pendanaan sebesar US$315.8 juta melalui 11
putaran pendanaan. Pendanaan terakhir mereka didapatkan pada tanggal 19
Agustus 2021 dari putaran Corporate Round.

Solana adalah platform blockchain berkinerja tinggi yang mampu memproses


hingga 65.000 transaksi per detik. Mekanisme konsensus yang digunakan oleh
Solana adalah Proof-of-History (PoH). Konsep di balik PoH adalah bahwa urutan
peristiwa sama pentingnya dengan peristiwa itu sendiri dalam jaringan Blockchain,
dan kemampuan untuk membuktikan urutan peristiwa tersebut sangat penting
untuk menjaga integritas jaringan. Untuk mencapainya, PoH menggunakan fungsi
kriptografis Verifiable Delay Function (VDF) untuk menghasilkan cap waktu untuk
setiap blok dalam Blockchain. Hasilnya adalah blockchain super cepat yang mampu
memproses puluhan ribu transaksi per detik, dengan kemampuan untuk
berkembang seiring dengan pertumbuhan penggunaan protokol tanpa perlu
mengandalkan sistem Layer-2 atau sharding.

2 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

Teknologi

Solana adalah platform blockchain yang mengatasi masalah urutan waktu


transaksi dengan sangat efisien. Sebelumnya, banyak jaringan blockchain
menghadapi kesulitan dalam menentukan urutan waktu transaksi dengan
benar. Para penambang cenderung memprioritaskan transaksi berdasarkan
biaya tinggi, mengabaikan transaksi dengan biaya rendah. Selain itu, ada
masalah pengaturan transaksi oleh bot untuk memanfaatkan peluang
tertentu demi keuntungan pribadi.

Namun, Solana menggunakan Proof-of-History (PoH) untuk mencatat urutan


waktu transaksi secara efisien. PoH adalah protokol tambahan yang
menyisipkan catatan waktu dalam struktur data blockchain dengan
menggunakan Verifiable Delay Function (VDF) berfrekuensi tinggi. Dengan
PoH, Solana menciptakan sistem jam yang membantu seluruh jaringan dalam
mengetahui urutan waktu transaksi dengan akurat, sehingga mencegah
adanya kecurangan dan arbitrase berbasis biaya transaksi.

Selain itu, Solana juga menggunakan mekanisme konsensus Tower Byzantine


Fault Tolerance (BFT). Mekanisme ini memanfaatkan sinkronisasi waktu yang
didukung oleh PoH untuk mencapai kesepakatan dalam jaringan. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa para validator atau node dalam jaringan
bekerja sesuai dengan kepentingan terbaik dari seluruh jaringan.

Solana juga menggunakan protokol Turbine yang memecah data transaksi


menjadi paket-paket kecil untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan
jaringan. Dengan Turbine ini, Solana dapat mengirimkan data ke seluruh
jaringan dengan cepat dan efisien.

Selain itu, Solana juga memiliki fitur unik bernama Sealevel. Sealevel adalah
teknologi yang memungkinkan Solana untuk memproses banyak kontrak
3 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape
AKADEMI CRYPTO RESEARCH

pintar (smart contracts) secara bersamaan, tanpa harus menunggu satu


kontrak selesai baru bisa memproses kontrak lainnya.

Sebagai contoh perbandingan, di platform lain seperti Ethereum, kontrak


pintar hanya bisa dijalankan satu per satu secara berurutan. Namun, di
Solana, berkat adanya Sealevel, ribuan kontrak pintar dapat berjalan secara
bersamaan tanpa harus menunggu satu sama lain. Dengan menggabungkan
teknologi PoH, Tower BFT, Turbine, dan Sealevel, Solana mampu mendukung
berbagai aplikasi desentralisasi dengan tingkat skalabilitas yang tinggi tanpa
mengorbankan akurasi urutan waktu transaksi.

TOKENOMICS

Solana memiliki tokenomics yang berfokus pada utilitas dan fungsi ekonomi
dalam ekosistemnya. Native token yang digunakan dalam jaringan Solana
adalah SOL dengan suplai maksimum sebesar 489 juta.

Sumber: CoinGecko

4 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

SOL memiliki beberapa peran kunci dalam ekosistem Solana. Pertama, SOL
berfungsi sebagai keamanan jaringan. Pemegang SOL dapat menjadi
validator yang bertugas memverifikasi transaksi dan menjaga keamanan
jaringan. Dengan melakukan staking SOL, pemegang token berpartisipasi dan
menerima hadiah sebagai imbalan atas kontribusi mereka.

Kedua, SOL digunakan sebagai mata uang untuk membayar biaya transaksi
dalam jaringan. Setiap kali pengguna melakukan transaksi atau menjalankan
kontrak pintar, mereka harus membayar sejumlah SOL sebagai biaya
transaksi. Biaya transaksi ini membantu mencegah serangan spam dan
memberikan insentif bagi validator untuk memproses transaksi secara
efisien.

Selain itu, pemegang SOL memiliki hak untuk berpartisipasi dalam


mekanisme governance dan pengambilan keputusan tentang perubahan dan
peningkatan jaringan. Setiap pemegang SOL memiliki hak suara sesuai
dengan jumlah SOL yang mereka miliki, memberi mereka pengaruh dalam
arah pengembangan dan kebijakan jaringan.

SOL juga berfungsi sebagai aset yang dapat diperdagangkan dan digunakan
dalam berbagai aplikasi dan layanan yang dibangun di atas jaringan Solana.
Dengan semakin banyaknya proyek dan aplikasi yang berkembang di
ekosistem Solana, permintaan terhadap SOL dapat meningkat.

Solana juga menerapkan sistem pembakaran token, di mana sebagian biaya


transaksi yang dibayarkan dalam SOL akan dibakar, mengurangi suplai total
SOL secara bertahap. Ini dapat membantu menjaga nilai token dan
mencegah inflasi yang berlebihan.

5 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

ANALISIS

Aktivitas Jaringan

Sumber Data: Flipside

Jumlah akun yang membayarkan biaya transaksi dimaksud disini tidak sama
dengan pengguna aktif harian. Jumlah akun yang membayarkan biaya transaksi
adalah alamat yang telah membayar biaya di jaringan Solana dalam satu hari.
Pengguna aktif harian adalah alamat yang telah berinteraksi dengan jaringan
Solana dalam satu hari, tanpa memperhatikan apakah mereka membayar biaya
atau tidak.

Sebagai contoh, seorang pengguna yang mendepositkan SOL ke DEX


(Decentralized Exchange) berbasis Solana akan dihitung sebagai pengguna aktif
harian, tetapi tidak akan dihitung sebagai pengguna yang membayarkan biaya
transaksi kecuali jika mereka juga melakukan perdagangan di DEX tersebut. Salah
satu alasan mengapa kedua metrik ini tidak sama adalah tidak semua transaksi di

6 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

jaringan Solana memerlukan biaya. Misalnya, transfer sederhana SOL tidak


memerlukan biaya.

Sumber Data: Solana Compass

Jumlah SOL yang di-stake relatif stabil, tetapi terdapat penurunan sebesar 21%
pada jumlah validator di kuartal yang sama dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penurunan jumlah validator dimulai setelah terjadi gangguan jaringan pada
tanggal 25 Februari 2023. Gangguan tersebut disebabkan oleh sebuah peristiwa
signifikan di mana beberapa layanan pada jaringan yang menggunakan perangkat
lunak khusus untuk meneruskan blok (block-forwarding software) secara tidak
sengaja mentransmisikan jumlah data yang luar biasa besar dalam satu blok.
Ukuran data tersebut beberapa kali lipat lebih besar daripada blok normal.

Secara normal, logika deduplikasi (penghapusan duplikat) jaringan dapat


mengatasi situasi seperti itu, tetapi dalam kasus ini, blok tersebut di-broadcast
kembali ke jaringan oleh layanan penerusan blok, menyebabkan situasi di mana
blok yang di-broadcast kembali tersebut menghantam logika deduplikasi dari
7 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape
AKADEMI CRYPTO RESEARCH

layanan penerusan (forwarding services), menyebabkan beban berlebih pada


komponen Turbine. Akibatnya, proses finalisasi mengalami penurunan kinerja yang
signifikan.

DeFi

Sumber Data: DefiLlama

Pada April 2023, Solend merilis versi V2 yang mencakup pembaruan pada smart
contracts dengan tiga fitur baru, yaitu borrow weights, TWAP oracles dan outflow
rate limits. Upgrade ini pada akhirnya menyebabkan total value locked (TVL) di
Solend tumbuh hampir 60% dibanding kuartal sebelumnya, berkontribusi pada
jumlah modal baru yang masuk ke dalam ekosistem DeFi Solana.

8 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

Liquid Staking

Sumber Data: DefiLlama

Liquid staking merupakan cara untuk melakukan staking token Solana (SOL) sambil
tetap menjaga likuiditas. Dengan liquid staking, pengguna dapat menyimpan SOL
mereka ke dalam kontrak pintar, dan sebagai imbalannya, mereka akan menerima
token liquid staking yang mewakili SOL yang telah mereka staking. Token liquid
staking ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi DeFi, seperti trading, lending
and borrowing. Beberapa protokol liquid staking Solana yang mendominasi, antara
lain:
● Marinade Finance
● Lido
● Jito Labs
● JPool

Total Value Locked protokol liquid staking Solana pada tanggal 30 Juni 2023
mencapai US$188 juta, dengan penurunan sebesar 7% dari kuartal sebelumnya.

9 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape


AKADEMI CRYPTO RESEARCH

NFT

Sumber Data: CryptoSlam!

Volume penjualan NFT di pasar sekunder yang diukur dalam USD mengalami
penurunan sekitar 40%. Selain itu, selama kuartal kedua, jumlah pembeli unik
masih lebih banyak daripada penjual unik, dengan total sekitar 539.434 pembeli
versus sekitar 524.717 penjual.

PENUTUPAN

Solana telah berhasil membuktikan diri sebagai platform blockchain yang unggul
dalam kinerja tinggi berkat mekanisme konsensus inovatifnya, yakni
Proof-of-History (PoH). Mekanisme ini memungkinkan Solana untuk mengolah
transaksi secara sangat efisien. Meskipun menghadapi beberapa fluktuasi dalam
metrik dan dihadapkan pada tantangan regulasi, Solana terus berkomitmen pada
pengembangan ekosistem DeFi, sambil menerapkan strategi pertumbuhan yang
komprehensif untuk ekspansi ke sektor lain.

10 Solana in a Nutshell: A Quick Look at Technology, Tokenomics and DeFi/NFT Landscape

Anda mungkin juga menyukai