Arbitrum
in-depth Research about ARB,
Disclaimer: Segala materi yang pada dokumen ini disediakan hanya terbatas untuk pemberian
informasi dan bukan merupakan penawaran, permintaan penawaran, atau saran atau
rekomendasi untuk melaksanakan suatu transaksi. Akademi Crypto akan berusaha memastikan
bahwa konten yang disampaikan akurat dan diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya.
Sekalipun demikian, Akademi Crypto tidak mewakili atau menjamin kelengkapan, keandalan,
keakurasian, ketepatan waktu atau kesesuaian terhadap maksud apapun dan Akademi Crypto
tidak bertanggung jawab atas ketidaklengkapan, ketidakakuratan, atau ketepatan waktu dari
konten yang disediakan di sini.
Setiap investasi melibatkan risiko yang signifikan, termasuk, namun tidak terbatas pada,
volatilitas harga, likuiditas yang tidak memadai, dan potensi kehilangan seluruh modal. Nilai
fundamental yang diestimasikan dalam laporan ini hanya mewakili perkiraan yang terbaik dari
penilaian fundamental potensial dari token tertentu, dan tidak dinyatakan sebagai atau
diimplikasikan sebagai penilaian kualitas token, ringkasan kinerja masa lalu, atau strategi
investasi yang dapat dilaksanakan bagi investor. Investor wajib setiap saat untuk membaca dan
memahami produk untuk membuat penilaian risiko investor sendiri dan meminta nasihat dari
seorang profesional (jika diperlukan) sebelum berinvestasi.
1 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
ARBITRUM OVERVIEW
Ethereum adalah platform blockchain yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi
terdesentralisasi (dApps) dengan menggunakan smart contract. Namun, skalabilitas jaringan
Ethereum masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan. Keterbatasan kinerja Ethereum
menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan lamanya waktu yang diperlukan untuk menambah
blok baru. Arbitrum adalah salah satu protokol Layer-2 yang dibangun di atas Ethereum untuk
meningkatkan skalabilitas dan efisiensi di jaringan Ethereum. Arbitrum menggunakan teknologi
rollup, yang memungkinkan banyak transaksi diakumulasi dan dihitung secara terpisah di luar
jaringan utama Ethereum.
Arbitrum menggunakan teknik yang disebut Optimistic Rollup, di mana transaksi diasumsikan
valid terlebih dahulu kecuali terbukti sebaliknya. Teknik ini memungkinkan transaksi diproses
secara cepat dan efisien, tanpa perlu menunggu konfirmasi dari setiap transaksi individu di
dalam rollup. Konektivitas antara Arbitrum (jaringan Rollup) dan Ethereum ditunjukkan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Diagram korelasi antara jaringan Rollup dan Ethereum. Source: Ethereum
2 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
Setelah transaksi selesai diproses di L2, hasilnya akan dikembalikan ke Ethereum sebagai
“calldata”. Penggunaan “calldata” dipilih karena merupakan tipe storage termurah di Ethereum.
Kemudian, transaksi tersebut akan diposting ke L1 dalam bentuk batch atau kumpulan transaksi,
sehingga pemrosesan transaksi menjadi lebih efisien dan biaya gas menjadi lebih rendah.
Dengan begitu, Arbitrum memberikan solusi untuk mempercepat dan memperbaiki efisiensi
pemrosesan transaksi di jaringan Ethereum.
Ketika sebuah transaksi berhasil melalui proses Arbitrum, maka akan diberikan "AnyTrust
Guarantee" pada transaksi tersebut. Artinya, transaksi tersebut dianggap valid dan sah oleh
semua validator yang terlibat dalam proses verifikasi blok transaksi. Validator mempertaruhkan
ETH untuk dapat mengkonfirmasi transaksi, dengan demikian validator memiliki insentif untuk
bertindak jujur. Jika terjadi kecurangan atau transaksi tidak valid, pengguna dapat mengeluarkan
bukti langsung ke jaringan utama Ethereum untuk mendapatkan pemulihan dana. Bukti
kecurangan tersebut kemudian akan diverifikasi oleh validator dan jika terverifikasi, maka
transaksi yang bermasalah akan dibatalkan.
Namun, jika terjadi kecurangan, validator harus memberikan bukti kecurangan yang diikuti oleh
pembatalan transaksi tersebut. Selain itu, Arbitrum juga menyediakan fitur "challenge period"
yang memungkinkan pengguna untuk memperdebatkan transaksi yang dianggap tidak valid
dalam jangka waktu tertentu. Jika transaksi tersebut dianggap valid setelah periode perdebatan,
maka transaksi tersebut akan diproses dan dikonfirmasi di L2.
Fitur-Fitur Arbitrum
3 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
smart contract yang dijalankan pada jaringan Ethereum utama, karena mereka
menggunakan standar yang sama dan dikompilasi ke dalam format bytecode yang dapat
dijalankan pada EVM. Dengan demikian, kompatibilitas dengan EVM memungkinkan
Arbitrum untuk mempertahankan ekosistem Ethereum yang sudah ada, dengan aplikasi
dan smart contract yang mudah dipindahkan antara jaringan Ethereum utama dan
Arbitrum.
Arbitrum Optimism
Biaya Transaksi Biaya transaksi rendah dengan Biaya transaksi lebih tinggi
biaya sekitar $0,01 - $1 per dibandingkan dengan Arbitrum,
transaksi. dengan biaya sekitar $0,5 - $2
per transaksi.
AkademiCrypto.com
Analisa Kuantitatif
Valuasi token Arbitrum dapat dilakukan dengan membandingkan beberapa metrik dengan
kompetitornya, yaitu Optimism. Faktor-faktor seperti adopsi, penggunaan, dan aktivitas jaringan
dapat memberikan informasi tentang potensi pertumbuhan dan kesuksesan Arbitrum
dibandingkan dengan pesaingnya. Selain itu, faktor lain seperti total pendapatan dan jumlah
dana yang terkunci (TVL) juga bisa menjadi indikator penting untuk menilai kesehatan finansial
jaringan.
4 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
Arbitrum memiliki jumlah pengguna aktif harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Optimism. Pada tahun 2022, rata-rata jumlah pengguna aktif di jaringan Arbitrum adalah
26.800, yang melampaui jumlah pengguna aktif di jaringan Optimism yang hanya mencapai
17.100. Pada bulan April 2023, Arbitrum mencatat 226.710 pengguna aktif harian, dengan
puncak tertinggi mencapai 612.000 pada saat airdrop. Di sisi lain, Optimism hanya memiliki
rata-rata 59.370 pengguna aktif harian dalam periode yang sama.
5 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
Pada tahun 2022, Arbitrum dan Optimism memiliki rata-rata jumlah transaksi harian yang
serupa, yaitu 152.800 dan 155.200 transaksi per hari. Namun, perlu dicatat bahwa aktivitas
transaksi di jaringan Optimism tampaknya didukung oleh program insentif yang diluncurkan
pada pertengahan September 2022. Setelah program ini berakhir pada Januari 2023, aktivitas
transaksi di jaringan Optimism mengalami penurunan tajam.
Di sisi lain, Arbitrum mengalami pertumbuhan yang pesat pada tahun 2023 dalam antisipasi
airdrop-nya, dengan aktivitas mencapai puncaknya pada 2,73 juta pada hari airdrop. Hal ini
menunjukkan bahwa airdrop dapat menjadi katalisator penting dalam meningkatkan aktivitas
transaksi pada jaringan blockchain. Pada bulan April 2023, jumlah transaksi harian Arbitrum
rata-rata mencapai 1,19 juta, lebih dari tiga kali lipat dari Optimism yang hanya mencapai 344,6
ribu.
Arbitrum memiliki performa keuangan yang lebih unggul dibandingkan Optimism, hal ini
tercermin dari tingginya aktivitas harian di jaringan Arbitrum. Tingginya aktivitas ini berdampak
pada pendapatan dari biaya transaksi yang lebih besar dibandingkan dengan Optimism. Pada
tahun 2022, Arbitrum menghasilkan rata-rata pendapatan sebesar US$1,82 juta, sedangkan
Optimism hanya mencatatkan pendapatan rata-rata sebesar US$1,54 juta. Pada bulan April
2023, Arbitrum kembali menunjukkan performa yang lebih baik dengan menghasilkan
pendapatan sebesar US$9 juta, sementara Optimism hanya menghasilkan pendapatan sebesar
US$4,4 juta.
6 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
Arbitrum memiliki Total Value Locked (TVL) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Optimism.
Dominasi Arbitrum semakin meningkat setelah peluncuran token-nya, karena token ARB dapat
digunakan sebagai aset jaminan (collateral) di berbagai protokol DeFi. Arbitrum memiliki TVL
sebesar $2,26 miliar, sementara Optimism hanya memiliki TVL sebesar $919,66 juta pada April
30, 2023.
TOKENOMICS
Arbitrum melakukan airdrop token ARB pada Maret 2023 dan berhasil mendapatkan banyak
perhatian dari pengguna dan pendukungnya. Token ARB mempunyai suplai maksimum 10 miliar
dengan inflasi maksimum 2% per tahun. Namun, dari distribusi awal, sebesar 7,5% atau 750 juta
token ARB ditransfer dari kas DAO ke dompet Foundation tanpa diungkapkan dalam alokasi
token awal, yang kemudian menjadi perhatian bagi para pemegang token dan menjadi
penyebab penolakan AIP-1.
7 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
Kontroversi seputar AIP-1 membuat pendukung dan penentang proposal ini terbelah menjadi
dua kubuh. Meskipun demikian, Arbitrum Foundation tetap mengambil tindakan untuk
menyelesaikan perdebatan dan mencari solusi yang memuaskan semua pihak. Beberapa
proposal kemudian diajukan untuk meningkatkan transparansi dan kejelasan dalam desain
protokol dan pengelolaan dana, termasuk AIP-1.1 dan AIP-1.2.
Staking merupakan tindakan mengunci token ARB dalam staking vault untuk memperoleh imbal
hasil (staking reward). Dalam hal ini, token ARB berfungsi sebagai jaminan untuk memastikan
keamanan dan stabilitas jaringan Arbitrum. Dengan melakukan staking token ARB, pengguna
dapat membantu menjaga keamanan jaringan, dan sebagai imbalan, stakers akan diberikan
rewards sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya.
Selain itu, salah satu utilitas penting dari token ARB memberi pemegang token ARB hak untuk
ikut serta dalam pengambilan keputusan melalui sistem governance dan voting. Hal ini
memungkinkan pemegang token untuk ikut serta dalam mempengaruhi pengembangan dan
pertumbuhan proyek Arbitrum ke depan. Dengan cara ini, pengguna token ARB dapat
8 ARBITRUM
AKADEMI CRYPTO RESEARCH
memastikan bahwa proyek tersebut tetap selaras dengan kebutuhan dan kepentingan
komunitas pengguna.
CONCLUSION
Arbitrum saat ini telah mengukuhkan posisinya sebagai solusi Layer-2 terbesar untuk Ethereum.
Meskipun Optimism memiliki program insentif, Arbitrum berhasil mengambil posisi terdepan
dalam semua metrik penting, seperti transaksi harian, total dana yang dikunci (TVL),
pendapatan, dan pengguna aktif. Namun, persaingan antara protokol Layer-2 masih akan
berlanjut dengan peluncuran EIP-4844. Oleh karena itu, Arbitrum harus terus memperkuat dan
mempertahankan posisinya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
9 ARBITRUM