Anda di halaman 1dari 22

JURNAL PRAKTIKUM

(LAB. ACTIVITY)
JARINGAN KOMPUTER
TI032

Materi 3:
Mengenal 7 Layer OSI menggunakan Wireshark dan
Packet Tracer

Oleh:

NAMA : ___________________________________

NIM : _______________________________

Dosen:
Haryoko, S.Kom., M.Cs

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
Mengenal 7 Layer OSI menggunakan
Wireshark dan Packet Tracer
A. Tujuan

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:


1. Memahami konsep 7 Layer OSI dan Implementasinya di jaringan
2. Mengenal perangkat jaringan yang bekerja pada Layer 1, layer 2, Layer 3, dan layer 7
3. Mengerti membaca traffict jaringan menggunakan Wireshark

B. Peralatan
1. Komputer Jaringan
2. OS Windows atau Linux
3. Aplikasi Wireshark dan Packet Tracer
4. Koneksi jaringan lokal dan atau internet

C. Teori
1. Seven Layer OSI

Gambar 2.1 komunikasi antar komputer menggunakan 7 layer OSI


(Sumber: http://blogpanik.blogspot.com/2012/03/mengenal-dan-memahami-osi-layer.html)

OSI Layer merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global untuk pengembangan
standar yang lengkap dan terbuka, yang mampu menjelaskan bagaimana prinsip kerja
komunikasi data di jaringan komputer. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka
antar sistem untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang
teknologi informasi.
Model referensi OSI Layer dibagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki
fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat
oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi
protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer .

2
Adapun prinsip yang digunakan OSI Layer yaitu :
 Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
 Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
 Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya.
 Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol
internasional.
 Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
 Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu
disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus
diusahakan sesedikit mungkin ehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Setelah mengenal beberapa prinsip dari OSI Layer, maka mudah untuk mengenal tujuan
dari OSI Layer :
 Koordinasi berbagai kegiatan.
 Penyimpanan data.
 Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.
 3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer
selanjutnya adalah hubungan antara software.
 Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak.
 Manajemen sumber dan proses.
 Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/
saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung

2. Wireshark

Gambar 2.2 Logo Wireshark

Wireshark adalah salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang banyak
digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark
banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau
tampilan grafis. Seperti namanya, Wireshark mampu menangkap paket-paket data/
informasi yang berseliweran dalam jaringan yang kita “intip”. Semua jenis paket informasi
dalam berbagai format protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa.
Karenanya tak jarang tool ini juga dapat dipakai untuk sniffing (memperoleh informasi
penting seperti password email atau account lain) dengan menangkap paket-paket yang
bergerak di dalam jaringan dan menganalisanya.

3. Packet tracer

Packet tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi
jaringan. Software ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang intens dalam masalah
jaringan yaitu Cisco. Software ini sebenarnya digunakan untuk proses belajar mengajar
materi cisco. Saat tutorial ini dibuat versi terakhirnya adalah packet tracer 5.3. Packet tracer
ini dapat di install di OS Windows maupun Linux.

3
D. Praktikum
1. Mengamati Traffic Jaringan dengan Packet Tracer
Setelah software wireshark di install, tampilan pertama wireshark saat di jalankan pertama kali :

Gambar 2.3 The Wireshark Network Analyzer

Klik Interface List,maka akan muncul jendela seperti berikut :

4
Gambar 2.4 Wireshark: Capture Interfaces

Klik Start pada deskripsi yang memiliki paket setelah itu maka akan ditampilkan layar scrolling
yang berisikan paket-paket yang kita tangkap.

5
Gambar 2.5 Proses Wireshark Analyzer

Untuk selesai menangkap paket, maka tinggal klik pada tombol yang ditunjukkan oleh panah
berikut

6
Gambar 2.6 Stop proses Analyzer

2. Percobaan Pengiriman Data TCP

1. Buka web browser, dan arahkan ke :


http://gaia.cs.umass.edu/wireshark-labs/alice.txt

2. Simpan file alice.txt pada folder yang anda tentukan.

3. Selanjutnya arahkan web browser ke :


http://gaia.cs.umass.edu/wireshark-labs/TCP-wireshark-file1.html

Web tersebut untuk mengupload file alice.txt ke sisi server tersebut. Jangan diklik upload
terlebih dahulu.

4. Jalankan wireshark untuk memulai menangkap paket data yang lewat.

5. Klik upload pada no. 2 untuk memulai proses pengiriman data dari client ke server.
Setelah ter-upload, maka akan ada pesan keberhasilan proses.

6. Stop wireshark. Sehingga akan terlihat seperti berikut :

7
Gambar 2.7 Hasil Capture

NB: Pada keterangan diatas, terdapat informasi protokol HTTP, Continuation or nonHTTP
traffic. Ini maksudnya bahwa ada banyak segmen TCP yang digunakan untuk membawa
satu pesan HTTP.

7. Filterlah wireshark diatas dengan mengetikkan ”tcp” pada bagian filter.

3. Jawab Pertanyaan Dasar Protokol TCP berikut:

1. Berapa no IP dan port number TCP yang digunakan oleh client dan server ?
_______________________________________________________________________________
2. Berapa sequence number dari TCP SYN segmen yang digunakan untuk memulai koneksi
TCP antara client dan server ?
_____________________________________________________
3. Berapa sequence number dari segmen SYNACK yang dikirim oleh server ke client ?
______________________________________________
Berapa nilai dari ACK dari segmen SYNACK tersebut ? ____________________________

4. Carilah 6 segmen pertama dalam koneksi TCP setelah terjadinya 3-way handshake ?

8
Amati perbedaan dari tiap segmen TCP dikirim sampai ACK diterima. Berapa nilai RTT
dari masing-masing 6 segmen yang pertama tersebut ?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________
Berapa panjang (byte) dari masing-masing 6 segmen TCP yang pertama ? _____________

5. Apakah ada segmen yang dikirim ulang ? Bagaimana anda mengeceknya ?


_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

4. Lebih lanjut tentang Capture Options pada Interface

Gambar 2.8 Capture Options

4.1 Limit Each Packet To


Pada jaringan yang sibuk, terkadang kita hanya ingin menangkap sebagian dari paket saja
( tidak full packet ), misalnya hanya 64 bytes pertama saja. Biasanya hal tersebut dilakukan
agar file capture tidak menjadi besar, namun sudah cukup informatif karena TCP/IP
header sudah terlihat di 64 bytes paket. Untuk melakukan hal tersebut, pakailah option
“Limit each packet to” dan isi dengan 64 bytes.

9
Gambar 2.9 memilih Limit Each Packet To

4.2 Capture File(s)


Pada saat kita akan melakukan capture packet penuh, maka size hard disk yang
dibutuhkan tentunya akan sangat besar. Secara teori, apabila kita pada kecepatan 100 Mbps
( atau 12.5MByte/s ), maka untuk utilisasi jaringan 50% saja, maka tiap detik akan merekam
6.25MByte. Untuk 1 menit butuh lebih dari 300 Mbytes.
Melakukan analisa paket dengan file size yang sangat besar akan sangat sulit karena butuh
processor dan memory yang cepat. Wireshark menyediakan sarana-sarana untuk men-split
file hasil capture secara otomatis, pada bagian Capture File(s) berikut. Klik dahulu “Use
multiple files” untuk mengaktifkan opsi-opsi berikutnya :

Gambar 2.10 Capture File(s)

Apabila kita ingin memisah setiap hasil tangkapan berdasarkan ukuran, maka kita klik
“Next file every” dan diisi ukuran file, misalnya 20 Megabytes. Apabila ingin memisah
berdasar waktu, kita klik “Next file every” dan isikan berapa menit. Apabila kedua opsi ini
dipilih bersamaan, maka capture file akan terpisah dengan kondisi yang terpenuhi dahulu
( bisa berdasarkan file size, atau berdasarkan waktu ).

“Ring buffer” menyediakan opsi yang menarik. Ring buffer menggunakan system First In
First Out. Apabila kita isi dengan 5 files, maka akan tercipta ‘hanya’ 5 capture file saja. Jika
capture file ke-6 terbentuk, maka capture file yang paling kuno ( nomor 1 ) akan dihapus.

10
Dengan demikian, kita bisa memperhitungkan berapa maksimum size hard disk yang akan
kita pakai dalam meng-capture. Sebagai contoh, apabila kita menyisakan 1 Gigabyte hard
disk, kita bisa mengsplit dengan 20 file dengan ukuran maksimum 50 Mega Byte
menggunakan “Next file every 50 Mega Byte” dan “Ring buffer 20 files”. Stop Capture, juga
bisa dipilih untuk memberhentikan capture, dengan kondisi-kondisi seperti terlihat pada
option yang ada. Setelah kita selesai menangkap paket, semua urutan paket dapat dibuka
langsung dengan File>File Set>List Files.

Gambar 2.11 List File yang di capture

5. Filter Packet
Sekarang kita akan melakukan filter (seleksi) paket seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Caranya, pada address bar Filter yang ada dibawah kumpulan icon ketikkan perintah berikut
ini : ip.dst==110.232.72.39. Silahkan ganti 110.232.72.39 dengan IP Address lainnya jika
bereksperimen dengan situs yang berbeda. Maka, Wireshark akan menampilkan paket-paket
yang memiliki IP Address seperti diatas.

Gambar 2.12 Tampilan penyaringan paket

11
Gambar 2.13 Paket setelah di saring

Jika ternyata paket yang ditampilkan masih terlalu banyak dan kita akan melakukan
penyaringan lagi. Paket yang ditampilkan ada yang HTTP, TCP dan lain-lain. Karena kita
mengakses sebuah web, maka kita dapat menyaring menggunakan kata kunci HTTP saja.
Silahkan tambahkan kode berikut ini pada address bar Filter yang tadi : && http. Maka
WireShark hanya akan menampilkan paket yang bertipe HTTP saja.

Gambar 2.14 Filter untuk http

Gambar 2.15 Paket setelah disaring

Selanjutnya, perlu dipahami, dalam ilmu teknologi web, perintah GET berarti penerimaan
paket terjadi dari web server ke komputer lokal, sedangkan POST berarti pengiriman paket
terjadi dari komputer lokal ke web server. (contoh: bila sebelumnya anda mencoba login ke
website amikom.ac.id ).
Karena secara logik ketika kita melakukan input password, artinya kita sedang melakukan
POST password dari komputer lokal ke web server untuk dicek kebenaran password tersebut.
Silahkan perhatikan pada paket yang sudah disaring tadi yang infonya POST.

12
Contoh tampilannya seperti diberikut ini :

Gambar 2.16 Hasil Capture

Kebetulan dari paket yang ada cuma ada 1 buah paket yang infonya POST. Silahkan klik 2x
paket tersebut. Lihat pada baris paling bawah yang bertuliskan kalimat “Line-based text data:
application…”. Kita akan menemukan username dan password yang kita gunakan tadi di
www.amikom.ac.id.

Gambar 2.17 Line-base text data

6. Melihat Traffic Jaringan dengan Packet Tracer

1. Mulailah dengan membuat topologi jaringan seperti berikut.

13
Gambar 2.18 Membuat topologi sederhana di aplikasi Packet tTacer
2. Konfigurasi IP Address di PC0 dengan double klik Icon PC0, dan pilih Tab Desktop

Gambar 2.19 Interface Desktop PC Packet Tracer

14
3. Klik gambar IP Configuration, is konfigurasi IP Address 192.168.0.254, netmask
255.255.255.0, kemudian klik tombol X (close)

Gambar 2.20 IP Configuration on PC

4. Berikutnya klik icon Server-PT, pilih Tab Desktop

Gambar 2.21 Phusical Server Interface

15
5. Seperti langkah untuk konfigurasi IP Address di PC0, klik gambar IP Configuration

Gambar 2.22 Interface Desktop Server

6. Konfigurasi IP Address dengan 192.168.0.1, netmask 255.255.255.0

Gambar 2.23 IP Configuration on Server

7. Setelah konfigurasi IP Address selesai, coba uji ping dan browsing dari PC0 ke Server,
kembali ke menu Tab Desktop PC0 (seperti gambar 2.19), klik Gambar Command Prompt.
Lihat konfigurasi IP Address : ketik ipconfig /all
ping 192.168.0.1

16
Gambar 2.24 Command Prompt shell on PC
9. Kemudian klik gambar web browser, ketikkan ip server 192.168.0.1 di Address bar (URL),
kemudian klik tombol ‘Go’

Gambar 2.25 Web broser yang berhasil di panggil

10. Pilih menu simulation di sebelah Realtime

17
Gambar 2.26 Menu Simulation

Gambar 2.27 Menu Even List, Play Controls, dan Even List Filters dari Simulation

11.Anda bisa mencoba melakukan ping dengan menggunakan icon bergambar surat tertutup
di sebelah kanan packet tracer (add simple PDU (P)

18
Gamabr 2.28 Add Simple PDU (P) untuk ping

12.klik icon PC0, kemudian klik icon server. Kemudian klik tombol Auto Capture/Play

Gambar 2.29 tes ping

13.Perhatikan perubahan pada even List pada saat proses simulasi dilakukan

Gambar 2.30 OSI Layer saat komunikasi PC0 dan Server dengan protocol ICMP

14.Perhatikan juga saat Anda mencoba melakukan browsing dari PC0 ke Server dengan web
browser

19
Gambar 2.31 Capture OSI Layer saat komunikasi PC0 dan Web server dengan protocol TCP

20
Gambar 2.32 OSI Layer saat komunikasi PC dengan switch

21
Gambar 2.33 PDU information di server

22

Anda mungkin juga menyukai