Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Implementasi ChatGPT di

Masa Depan? Berikut Penjelasan Ahli


dari ITB
Oleh Adi Permana
Editor  Vera Citra Utami
Kamis, 25 - Mei - 2023, 14:59:32 - ( update : 05-07-2023 )

BANDUNG, itb.ac.id—ChatGPT telah menjadi sorotan sebagai salah satu terobosan


terbesar dalam bidang kecerdasan buatan dan pengolahan bahasa alami. Model
bahasa generatif yang ditingkatkan secara signifikan ini telah menghadirkan
kemampuan percakapan alami dengan mesin, membuka pintu menuju interaksi
manusia-mesin yang lebih canggih dan terhubung. Namun, apa yang ada di masa
depan untuk perkembangan teknologi ChatGPT?

Jawaban atas pertanyaan tersebut dibahas oleh Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T.,
M.T., sebagai dosen pada Kelompok Keahlian Informatika, Sekolah Teknik Elektro
dan Informatika (STEI) ITB, dan juga sebagai Head of Artificial Intelligence Center
di ITB.

Saat ini ChatGPT hanya dapat menerima pertanyaan dan memberikan jawaban
berupa teks, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya ChatGPT
dapat menerima pertanyaan maupun memberikan jawaban dalam bentuk gambar,
audio, dan video. Karena pada prinsip yang sama dengan ChatGPT, sudah terdapat
juga alat lain yang memungkinkan kita untuk memberikan kata dan kalimat yang
kemudian diberikan jawaban berupa gambar.

“Sekarang sudah banyak image generator dan video generator yang menggunakan
deepfake, misalnya ingin membuat video tentang seorang tokoh politik yang di-
generate oleh AI, tetapi tokoh politik ini sama sekali tidak terlibat yang mana
tujuannya untuk melakukan black campaign terhadap kandidat tertentu, sehingga
hal ini cukup berbahaya dan perlu untuk ditekankan,” ucap Dr. Ayu.

Dr. Ayu menjelaskan bahwa ChatGPT menggunakan implementasi yang


multilingual pre-trained language model, ini adalah model yang telah dilatih
sebelumnya menggunakan data teks multibahasa dari berbagai bahasa yang
berbeda. Model ini dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks dalam
banyak bahasa tanpa memerlukan pemodelan yang terpisah untuk setiap bahasa
secara individual.
Pada intinya ChatGPT sangat membantu dalam mempercepat pengerjaan sesuatu,
sangat disayangkan bila kita tidak memanfaatkannya.

“Dalam dunia akademik, menurutku ajarin aja cara pakai ChatGPT yang efisien dan
efektif, karena ada yang namanya Prompt Engineering dan ke depannya akan
sangat dipakai,” ucap Dr. Ayu dalam wawancara bersama Reporter Humas ITB.

Lebih lanjut, Dr. Ayu menjelaskan bahwa dengan adanya ChatGPT saat ini dan
kemungkinan perkembangannya yang akan semakin lebih bagus lagi di masa
depan, kita harus berhati-hati dalam memilih pekerjaan dan melakukan sebuah
tugas. Sebab, kita harus memikirkan bahwa pekerjaan yang kita pilih tidak akan
mudah digantikan oleh AI. Sebagai contoh, penyiar televisi dan human translator
yang saat ini sudah dapat dengan mudah di-generate oleh AI.

Sehingga kita dituntut harus lebih kreatif lagi, karena bagaimanapun juga hasil dari
AI tetap harus divalidasi oleh manusia.

Di Akhir wawancara, Dr. Ayu memberikan beberapa pesan kepada para pengguna
ChatGPT. Pesan pertama, bahwa kita tidak bisa menghindari perkembangan
ChatGPT ataupun berbagai teknologi produk AI lainnya, sehingga kita yang harus
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Pesan kedua, kita perlu paham
cara kerja ChatGPT sehingga kita dapat lebih bijak menggunakannya. Pesan ketiga,
kita perlu menyadari risiko dan memahami cara penanggulannya, contohnya
ChatGPT yang memberikan jawaban “ngarang” yang harus kembali divalidasi dan
tidak bisa dijadikan sumber utama. Pesan keempat, kita sama-sama
memanfaatkan perkembangan teknologi AI termasuk ChatGPT semaksimal
mungkin dengan mengikuti etika yang benar.

Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)

Foto: Freepik

Anda mungkin juga menyukai