Anda di halaman 1dari 5

Bijak Bersama AI : Menjaga Kreativitas Mahasiswa di Era Kecerdasan

Buatan Chat GPT


Oleh. Annisa Nurul Fadhilah

Teknologi dunia saat ini berkembang dengan amat pesat. Teknologi


sendiri merupakan metode ilmiah yang bertujuan mencapai tujuan praktis, ilmu
terapan guna menyediakan barang yang diperlukan bagi kenyamanan serta
keberlangsungan hidup manusia (Kusumaningtyas et al., 2023). Kecerdasan
buatan atau yang kerap kita sapa dengan AI (Artificial Intelligence) saat ini telah
berkembang begitu pesat. AI adalah cabang dari ilmu komputer yang berfokus
pada pengembangan teknologi yang dapat memberikan solusi atas permasalahan
yang kompleks. Konsep AI dtemukan pada tahun 1956 oleh John McCarthy,
dimana ia mengatakan bahwa definisi dari AI itu sendiri merupakan ilmu dan
Teknik yang berhubungan dengan pembuatan mesin cerdas (Taraya & Wibawa,
2022). Dewasa ini pemanfaatan AI telah menyebar kedalam berbagai bidang, baik
dalam bidang ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Kecerdasan buatan ini
banyak digunakan pula oleh para siswa dan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-
tugas mereka. AI yang memiliki kemampuan untuk memproses data dan
informasi dalam jumlah yang banyak tapi dengan waktu yang terhitung cepat.
Terdapat banyak sekali jenis AI saat ini, dimana Google Search menjadi
yang paling banyak digunakan saat ini. Lalu ada Chat GPT yang merupakan AI
yang berfungsi sebagai chatboat (Suharmawan, 2023) di mana chatboat
merupakan sebuah program yang dapat berkomunikasi dengan pengguna melalui
peolahan bahasa alamiah. Chatboat bekerja dengan cara menganalisis kata kunci
yang dimasukan oleh pengguna kemudian meberikan jawaban yang sesuai dengan
kata kunci yang telah diberikan sebelumnya. Chat GPT sendiri memiliki banyak
keunggulan serta kekurangan dalam kehadirannya sebagai kecerdasan buatan,
diantara keunggulan dari Chat GPT itu sendiri yakni respon yang cepat, dapat
menyaring permintaan negative dimana ia dapat memilih dan memilah permintaan
yang kurang pantas seperti menghina ataupun merundung orang lain, lalu Chat
GPT ini menggunakan tata bahasa yang natural atau alami dimana bahasa yang
digunakan mudah dimengerti sehingga dapat berinteraksi seperti manusia. Disisi
lain Chat GPT itu sendiri memiliki kekurangan diantaranya pemahaman Chat
GPT terbatas, ia hanya bisa memberikan jawaban atas apa yang penggunanya
tanyakan, tidak mampu menggantikan kreativitas manusia yang mana meskipun
Chat GPT dapat membuat konten serta copywriting namun tetap saja ia tidak bisa
menggantikan posisi manusia dalam segi ini karena copywriting dan konten
memerlukan kemampuan menghindari duplikasi dan menerapkan empati serta
emosi dalam teks, kemudian jawaban dari Chat GPT ini belum tentu selalu benar
dan akurat, tool ini pun belum dapat membedakan mana opini dan fakta, karena ia
terlatih memahami banyak hal yang bersumber dari internet, makai a belum tentu
memahami mana opini dan mana fakta, Chat GPT ini pun memerlukan koneksi
internet yang stabil, jika tidak stabil maka chatboat akan menampilkan bug yang
tidak dapat memberikan jawaban yang benar dan maksimal.
“AI is tool. The choice about how it gets deployed is ours.- Oren Etzioni”
(AI adalah alat. Pilihan tentang bagaimana alat ini digunakan ada ditangan kita. –
Oren Etzioni). Ungkapan di atas mungkin membuat kita menyadari bahwa
kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat, yang mana baik buruknya hasil dari AI
ada pada penggunanya itu sendiri. Dalam dunia akademik dan pendidikan
pemanfaatan AI sangat banyak khususnya penggunaan Chat GPT yang dapat
memberikan kontribusi guna meningkatkan efektivitas pembelajaran serta
menyediakan akses informasi serta materi yang lebih luas dan juga mudah
dipahami (Suariqi Diantama, 2023). Salah satu keuntungan dari Chat GPT adalah
adanya ketersediaan platform untuk komunikasi yang musah serta cepat. Sebagai
contoh, Chat GPT dapat digunakan dalam penulisan sebuah esai atau tugas-tugas
lainnya. Kemudian Chat GPT dapat membatu mendapatkan informasi yang akurat
dan terkini, apabila pengguna bertanya terkait apapun misalnya bisnis,
ekonomi,masalah teknologi hingga kesehatan, Tool Chat GPT akan memberikan
jawaban terbaiknya. Chat GPT dapat membantu mahasiswa dalam membuat
scenario, ataupun tugas mereka secara instan (Minaswati, 2023). Meskipun Chat
GPT memiliki potensi guna menawarkan manfaat untuk pengerjaan tugas
mahasiswa, AI terkhusus Chat GPT teteaplah tidak mampu untuk menggantikan
manusia dalam mengerjakan tugas-tugas yang memerlukan kreativitas serta
empati. Selain itu pula, terdapat risiko yang perlu diperhatikan, diantaranya
adanya teks yang dihasilkan oleh Chat GPT mengandung bias atau hal-hal serta
informasi yang tidak akurat. Selain itu keamanan data pengguna yang
menggunakan Chat GPT dapat membuka celah untuk pelaku cyber untuk mencuri
data pengguna. Hasil dari Chat GPT pun tidak selalu mudah dipahami, apabila
mahasiswa mengerjakan tugas mereka menggunakai Chat GPT namun hasil dari
Chat GPT tersebut kurang dapat dipahami maka dapat menimbulkan kesalahan
interpretasi serta masalah yang lebih besar. Terdapat beberapa penelitian yang
menyoroti beberapa tantangan terkait dengan penggunaan Chat GPT menunjukan
adanya kekhawatiran mahasiswa ketergantungan terhadap Chat GPT, dimana itu
dapat menjadikan mahasiswa menjadi malas dan tidak mempu berpikir kritis
tanpa bantuan. Chat GPT mampu membuat esai ilmiah yang dapat
membahayakan orisilaitas penelitian. Penggunaan Chat GPT pun dapat digunakan
mahasiswa untuk memanipulasi tulisannya, sedangkan ini menjadi tantangan bagi
kampus yang harus menjaga integrasi akademik mereka dimana biasanya kampus
mengandalkan alat pendeteksi plagiarisme. Apabila mahasiswa terlalu bergantung
pada Chat GPT maka berpotensi melemahkan keterampilan menulis mahasiswa.
Perlu adanya solusi bagi mahasiswa agar dapat lebih bijak dalam
penggunaan AI khususnya Chat GPT dalam kehidupan perkuliahan. Agar tidak
merusak tujuan utama dari Pendidikan tinggi yakni menantang serta mendidik
kreativitas para mahasiswa, dosen memiliki peran penting guna mengarahkan
penggunaan dari Chat GPT agar tidak menjadi ketergantungan bagi para
mahasiswa. Bijak dalam penggunaan Chat GPT juga dipandang perlu agar
mahasiswa tetap dapat berpikir kritis. Dosen perlu memberikan pemahaman
pentingnya kemampuan pribadi dalam menyelesaikan tugas mahasiswa. Seperti
yang sudah tertera pada paragraph diatas mengenai kekurangan dari Chat GPT,
sebagai mahasiswa kita tentu perlu campurtangan dalam pengerjaan tugas kita dan
tidak hanya mengandalkan AI saja, adanya jawaban yang kurang tepat serta
sumber yang tidak akurat dapat mebuat kita memberikan jawaban yang salah, hal
tersebut dapat membawa hasil yang fatal. Ingatlah bahwa Chat GPT hanyalah
sebuah tool (alat) dimana tidak dapat menggantikan etika manusia serta
kebijaksanaan manusia dalam mengambil sebuah keputusan. Begitu pula dalam
pengerjaan tugas, kejujuran serta kreativitas diri seorang mahasiswa dalam
mengerjakan tugasnya adalah hal yang perlu selalu dilestarikan, kejujuran dan
terhindar dari plagiarisme akan membawa dampak yang baik bagi kehidupan kita
kelak. Memperbanyak interaksi antara dosen dengan mahasiswa pun tetap penting
guna memastikan lahirnya pemahaman yang komperhensif serta adanya
pengembangan keterampilan yang holistic. Dosen menjadi fasilitator salam
mengarahkan mahasiswa menggunakan Chat GPT serta membatasi mahasiswa
menggunakannya pula, agar mahasiswa pemahamannya semakin luas dan
kerativitasnya tetap terjaga.

DAFTAR RUJUKAN
Kusumaningtyas, P., P, A. A., & Eunike, T. (2023). Efektivitas Pemanfaatan Chat
GPT dalam Tugas Esai Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri
Surabaya. 158–165.
Minaswati, M. (2023). ChatGPT: Keuntungan, Risiko, Dan Penggunaan Bijak
Dalam Era Kecerdasan Buatan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan,
Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 42(4), 192–199.
https://badanpenerbit.org/index.php/MATEANDRAU/article/view/221
Suariqi Diantama. (2023). Pemanfaatan Artificial Intelegent (AI) Dalam Dunia
Pendidikan. DEWANTECH Jurnal Teknologi Pendidikan, 1(1), 8–14.
https://doi.org/10.61434/dewantech.v1i1.8
Suharmawan, W. (2023). Pemanfaatan Chat GPT Dalam Dunia Pendidikan.
Education Journal : Journal Educational Research and Development, 7(2),
158–166. https://doi.org/10.31537/ej.v7i2.1248
Taraya, P. C., & Wibawa, A. P. (2022). Mewujudkan Society 5.0 Melalui
Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan. Jurnal Inovasi Teknik Dan
Edukasi Teknologi, 2(8), 378–385.
https://doi.org/10.17977/um068v1i82022p378-385

BIODATA PENULIS
Nama : Annisa Nurul Fadhilah
NIM : 214110201229
Kelas : 5 Ekonomi Syariah A

Anda mungkin juga menyukai