Anda di halaman 1dari 15

Nama : Hikia Hanifam Muslima

NIM : 201111016
Kelas : 3A-KGE

Latihan Penyusunan Kontrak Kerja Konstruksi

Kasus Posisi :
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berencana membuat Mesjid Raya Bandung
Barat yang terletak di Citatah Padalarang. Hal ini dalam rangka meningkatkan pariwisata dan
daya tarik Kabupaten Bandung Barat sebagai tujuan destinasi wisata di wilayah Bandung.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, maka Pemkab Bandung Barat akan membuat mesjid raya
tersebut dengan mengundang para kontraktor melalui sebuah tender.
Setelah melalui pelelangan umum terpilihlah PT Cahaya Abadi di bawah pimpinan
Budiman Hadiningrat, ST.,MT sebagai pelaksana pembuatan mesjid raya tersebut. Adapun
ketentuan yang telah disepakati adalah sebagai berikut :
a. Biaya yang dianggarkan adalah sebesar Rp. 15 miliar yang akan dibayarkan secara
bertahap. Pada saat penandatanganan kontrak akan dibayarkan sebesar 30% dari nilai
kontrak, dan setelah pekerjaan mencapai 50% akan dilakukan pembayaran sebesar 50%
dari nilai kontrak. Setelah pekerjaan dianggap selesai, maka 20% sisanya akan dilunasi.
b. Material yang akan digunakan baik kualitas maupun kuantitas telah ditentukan oleh
Pemkab Bandung Barat.
c. PT Cahaya Abadi harus menyelesaikan pembuatan mesjid raya tersebut selama 3 tahun
sejak tanggal ditandatanganinya kontrak. Kontrak ditandatangani tanggal 1 April 2023.
d. Jika dalam jangka waktu 3 tahun PT Cahaya Abadi tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
tersebut, maka dengan serta merta perjanjian berakhir dan PT Cahaya Abadi harus
mengembalikan uang sebesar 50% dari nilai kontrak yang telah disepakati.
e. Penyediaan tenaga ahli dari segi kuantitas, klasifikasi dan kualifikasi menjadi tanggung
jawab Cahaya Abadi.
f. Keselamatan dan kesehatan pekerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Cahaya
Abadi.
g. Terhitung sejak tanggal 1 Maret 2026 sampai dengan 1 Maret 2030 jika terjadi kegagalan
bangunan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Cahaya Abadi.
h. Apabila suatu saat terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan
permasalahan ini melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Untuk melaksanakan kontrak tersebut Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah
menunjuk Sony Setiawan, ST sebagai pemimpin proyek guna mengawasi pekerjaan yang
dilakukan oleh PT Cahaya Abadi.

Pertanyaan :
1. Menurut Pasal 47 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, hal-hal apa saja yang
harus termuat dalam kontrak kerja konstruksi?
2. Buatlah surat perjanjian kuasa antara Pemkab Bandung Barat dengan Sony Setiawan, ST
untuk memimpin dan mengawasi proyek pembuatan mesjid raya tersebut!
3. Buatlah surat perjanjian pekerjaan konstruksi antara PT Cahaya Abadi dengan Sony
Setiawan, ST yang mewakili Pemkab Bandung Barat!

Catatan :
Hal yang harus diperhatikan :
● Identitas para pihak
● Tanggal ditandatangani kontrak
● Unsur-unsur perjanjian (essentialia, naturalia dan accidentalia)
● Saksi (jika diperlukan)

JAWABAN

1. Berdasarkan Pasal 47 UU No. 2 Tahun 2017, kontrak kerja konstruksi paling sedikit harus
mencakup uraian mengenai:
Ayat (1)
a. para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan pemeliharaan yang
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Penggguna Jasa untuk memperoleh hasil Jasa
Konstruksi dan kewajibannya untuk memenui ketentuan yang diperjanjikan, serta hak
Penyedia Jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya
melaksanakan layanan Jasa Konstruksi;
e. penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnya jaminan atas
pembayaran;
f. cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa dalam melakukan
pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di dalamnya jaminan atas
pembayaran;
g. wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan
akibat ketidaksepakatan;
i. pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketentuan tentang pemutusan Kontrak
Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di luar kemauan dan
kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia Jasa dan/aau
Pengguna Jasa atas Kegagalan Bangunan dan jangka waktu pertanggungjawaban
Kegagalan Bangunan;
l. Pelindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. Pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat kewajiban para
pihak dalam hal terjadi suatu pristiwa yang menimbulkan kerugian atau menyebabkan
kecelakaan dan/atau kematian;
n. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang
lingkungan;
o. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan;dan
p. Pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.
Ayat (2)
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kontrak Kerja Konstruksi dapat
memuat kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif.
BUPATI BANDUNG BARAT

SURAT KUASA
Nomor : 015/SK/03/23

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Hengky Kurniawan
Jabatan : Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat
Dalam hal ini bertidak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
berdasarkan Surat Kuasa No.015/SK/03/23 yang selanjutnya disebut sebagai
Pemberi Kuasa.

MEMBERIKAN KUASA
Kepada :
Nama : Sony Setiawan, ST
Jabatan : Engineer
Yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa

Untuk :
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk memimpin dan mengawasi
pekerjaan pembangunan Masjid Raya Bandung Barat yang terletak di Citatah
Padalarang.

Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, 25 Maret 2023


Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Sony Setiawan, ST Hengky Kurniawan


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

SURAT PERJANJIAN KERJA


(KONTRAK KERJA JASA KONSTRUKSI)
Nomor: 016/PJ/PMKBBDG/II/2023
Tanggal: 01 April 2023

UNTUK MELAKSANAKAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI:
PEMBANGUNAN MASJID RAYA BANDUNG BARAT

Antara
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
Dengan
PT CAHAYA ABADI

APBD KABUPATEN BANDUNG BARAT


TAHUN ANGGARAN 2023
SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA
Nomor: 016/PJ/PMKBBDG/II/2023

Pekerjaan: Pembangunan Masjid Raya Bandung Barat


Pada hari ini, Sabtu tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (01-04-
2023), kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : SONY SETIAWAN, ST


Jabatan : Pemimpin proyek pembangunan Masjid Raya Bandung
Barat yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung
Barat
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : BUDIMAN HADININGRAT, ST., MT


Jabatan : Direktur Utama PT Cahaya Abadi
Alamat : Jl. Pasar Belakang 100, Kebon Jeruk, Andir, Bandung
selaku Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Masjid Raya Bandung Barat, bertindak untuk dan
atas nama PT Cahaya Abadi, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Maka dengan ini disetejui oleh dan diantara pihak-pihak tersebut untuk mengadakan
sebuah pernjanjian dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Masjid Raya Bandung Barat
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah
ini, termasuk lampiran yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, selanjutnya
disebut KONTRAK.
PASAL 1

TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK


KEDUA menerima tugas dari PIHAK PERTAMA, untuk melaksanakan pekerjaan
Pembangunan Masjid Raya Bandung yang berlokasi di Citatah Padalarang.
2. Pekerjaan tersebut meliputi:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Arsitektur
d. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing.

Dengan uraian setiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai


dengan Bill of Quantity (BoQ), spesifikasi teknis serta gambar yang terlampir dan
telah ditentukan oleh Pemertintah Kabupaten Bandung serta telah disetujui oleh
kedua belah pihak.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selama Seribu Sembilan Ratus Dua
Puluh Enam (1926) hari kalender, atau Tiga (3) tahun, terhitung mulai dari 01 April
2023 dan diserahkan paling lambat tanggal 01 April 2026.
2. Waktu penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini tidak dapat dirubah
oleh PIHAK KEDUA, kecuali adanya “Keadaan Memaksa” seperti diatur dalam
pasal 10 perjanjian ini.
PASAL 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA harus mulai melaksanakan pekerjaan sesuai tanggal yang
ditetapkan bersama dan tidak dibenarkan melakukan penyimpangan atau pelanggaran
terhadap ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan bersama.
2. PIHAK KEDUA harus bekerja berdasarkan data-data yang lengkap dan tidak
diperkenankan memutuskan sendiri perkara-perkara yang ada di luar gambar kerja
(bestek) dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
3. PIHAK PERTAMA harus memberikan detail spesifikasi material bangunan yang
dianggap perlu apabila belum tertera di gambar kerja maupun RAB.

PASAL 4
PENGAWAS LAPANGAN
1. Sebagai pengawas pekerjaan akan dilakukan langsung oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA berhak sewaktu-waktu mendatangi, mengawasi, memeriksa
pekerjaan ataupun menanyakan kepada setiap pekerja lapangan (tukang atau mandor)
yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
3. PIHAK KEDUA harus bersedia jika diminta mendampingi oleh PIHAK
PERTAMA dalam pengawasan pekerjaan di lokasi proyek.

PASAL 5
JENIS DAN KUALITAS MATERIAL
1. PIHAK PERTAMA harus meyediakan material yang sesuai dengan spesifikasi dan
volume yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pengujian terhadap material yang diajukan
PIHAK KEDUA, biaya yang dikeluarkan untuk pengujian tersebut dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak material yang disediakan oleh PIHAK
KEDUA, jika kualitas dan spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
4. Jika material tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
harus menyingkirkan material tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam
dan PIHAK KEDUA harus mengganti dengan material yang memenuhi persyaratan.
5. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk
menyimpan material guna kelancaran pekerjaan.
PASAL 6
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah cukup, dan
kualifikasi sesuai dengan volume dan kompleksitas pekerjaan.
2. Penyediaan tenaga kerja harian harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam
bentuk daftar, yang dilampiri keterangan identitas setiap tenaga kerja.
3. Jika PIHAK PERTAMA meminta PIHAK KEDUA untuk memberhentikan orang
atau tenaga kerjanya, dan menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka PIHAK
KEDUA harus menjamin dalam waktu 1 x 24 jam orang atau tenaga kerja tersebut
sudah harus meninggalkan lokasi pekerjaan, dan tidak berhubungan lagi dengan
pekerjaan dalam kontrak.
4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan perlengkapan pengamanan untuk keselamatan
tenaga kerja.
5. Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ditanggung oleh
PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Jamsostek tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa kontrak,
dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Jamsostek
tersebut bisa dilakukan menurut variabel jumlah pekerja yang ada di lapangan.
8. PIHAK KEDUA harus bertanggungjawab atas kerugian PIHAK PERTAMA akibat
perbuatan orang-orang yang dipekerjakannya.
9. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
wajib memberikan pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban, dan seluruh biaya
yang ditimbulkan ditanggung PIHAK KEDUA.
10. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal, yang memenuhi syarat
kesehatan dan ketertiban bagi para pekerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan.
PASAL 7
NILAI KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana dalam Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Harga adalah sebesar Rp15.000.000.000 (Lima Belas Miliar Rupiah).
2. Kontrak ini dibiayai dari APBD Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2023.
3. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank BCA, nomor rekening: 012 566
7666 atas nama penyedia: PT Cahaya Abadi.

PASAL 8
PROSEDUR PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

Prosedur pembayaran PIHAK PERTAMA pada PIHAK KEDUA sesuai dalam


pasal 7 akan dilakukan secara bertahap sesuai 3 (Tiga) tahap yang disepakati bersama
sebagai berikut:

1. Pembayaran Tahap Kesatu sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai kontrak yaitu
Rp4.500.000.000 (Empat Miliar Lima Ratus Juta Rupiah), dibayarkan sebagai uang
muka saat penandatanganan kontrak.
2. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 50% dari nilai kontrak, atau sebesar
Rp7.500.000.000 (Tujuh Miliar Lima Ratus Juta Rupiah), dibayarkan setelah PIHAK
KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan dengan bobot prestasi pekerjaan mencapai
50%.
3. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar 20% dari nilai kontrak atau sebesar
Rp3.000.000.000 (Tiga Miliar Rupiah), dibayar setelah PIHAK KEDUA telah
menyelesaikan pekerjaan dengan bobot prestasi pekerjaan mencapai 100%.
PASAL 9
JAMINAN

Setelah seluruh pekerjaan selesai, terhitung sejak tanggal 1 Maret 2026 s.d 1 Maret
2030, atau selama 4 (Empat) tahun, PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
perawatan dan perbaikan apabila terjadi kegagalan konstruksi.

PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud keadaan Force Majeure adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan proyek seperti:
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran, dll)
yang bisa menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi.
b. Kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter (devaluasi) atau kenaikan harga
BBM yang mengakibatkan proyek tersebut terganggu secara teknis maupun
anggaran biaya.
c. Peperangan atau huru-hara yang mengakibatkan proyek tidak bisa dilanjutkan.
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.
2. Keadaan force majeure ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan
oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
3. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan force majeure tidak dapat dikenai sanksi.
4. PIHAK KEDUA harus memberitahukan pada PIHAK PERTAMA tentang
gangguan yang dimaksud beserta kendala dan akibat yang ditimbulkan paling lambat
2 x 24 jam terhitung sejak peristiwa tersebut terjadi, jika tidak maka akan dianggap
tidak terjadi force majeure.
3. Dalam keadaan yang disebutkan pada Ayat 1 pasal ini, maka kedua belah pihak bisa
bermusyawarah untuk kesepakatan dalam memutuskan keberlanjutan proyek.
4. Apabila keadaan force majeure itu sudah berakhir, maka PIHAK KEDUA harus
melanjutkan kembali pekerjaannya sesuai dengan ketentuan perjanjian ini.

PASAL 11
DENDA DAN SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya,
sesuai dengan pasal 2 (dua) Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini, maka PIHAK
KEDUA harus mengembalikan uang sebesar 50% dari nilai kontrak kepada PIHAK
PERTAMA.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau
perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah
untuk mencapai mufakat.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang dibentuk oleh kedua belah pihak yang
terdiri atas 3 (tiga) orang, yaitu :
2.1. Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA, sebagai anggota.
2.2. Seorang wakil dari PIHAK KEDUA, sebagai anggota.
2.3. Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai Ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak
4. Jika keputusan seperti yang dimaksud Ayat 3 Pasal ini tidak dapat diterima oleh salah
satu atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia.
PASAL 13
PENUTUP
1. Jika terdapat hal-hal penting yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerja
ini, maka kedua belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian hari.
2. Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini dibuat bermaterai dan ditandatangani
untuk masing-masing pihak dan merupakan surat perjanjian yang mengikat dan sah
di mata hukum.

Bandung, 01 April 2023


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Sony Setiawan, ST Budiman Hadiningrat, ST.,MT

SAKSI 1 SAKSI 2

Maman Surahman, SH Toni Heriawan SH


SUMBER REFERENSI:
Anonim, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 2017, tentang Jasa Kontruksi.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/37637/uu-no-2-tahun-2017.
Anonim, Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan Instalasi Jaringan Telepon
Pusdiklat Pegawai Depdiknas Tahun Anggaran 2009.
https://www.academia.edu/35283274/SURAT_PERJANJIAN_PELAKSANAAN
Anonim, Surat Kuasa Bupati Bandung.ND.
https://www.scribd.com/document/357959023/Surat-Kuasa

Anda mungkin juga menyukai