@3. Perancangan Dan Pengukuran Kerja Pertemuan Ke 2
@3. Perancangan Dan Pengukuran Kerja Pertemuan Ke 2
2. Synthetic Rating
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-
evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu.
Kelonggaran (Allowance)
Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu
kerja operator, karena operator dalam melakukan
pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak
diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu
penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
Waktu Normal
Keterangan :
WB = waktu baku
RF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating)
All = Kelonggaran (Allowance)
Elemen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X X RF WN
Kegiatan
1 Mengambil 0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07
Kotak Kardus
2 Memasukkan 0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13
Barang
100
3 Menutup 0,21 0,23 0,22 0,21 100
0,25 = 0,61 menit / unit
− 15 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24
Kotak Kardus
4 Meletakan 0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 100 0,08 0,11 0,12
0,08 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08
= 0,61 menit / unit
Hasil 100 − 15
Waktu Normal = 0,52 menit/unit
Waktu Baku = 0,52 x
N’ = k 2 (1 − p )
S2p
Dengan :
S = Derajat ketelitian
p = Prosentase sibuk/produktif
k = Tingkat keyakinan
N’ = Ukuran sample/data
Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4
Kondisi kerja 45 44 42 40 43 47 46 45 44 46
Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08
Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92
0,884 (1 − 0,884)
BKB = 0,884 − 3
50
= 0,748
• Waktu Baku
Penentuan waktu baku dengan sampling kerja
dihitung dengan menggunakan rumus :
100
Waktu Normal x
Waktu Baku= 100 − Kelonggaran ( All )
4,2 4,5 4,0 4,0 4,3 4,5 4,6 4,6 4,5 5,0 4,7 4,5 4,0 4,5 4,5
1. Penyiapan Part
12,5 11,6 12,2 12,0 12,6 11,4 11,7 11,7 14,0 12,0 12,1 11,7 11,9 11,6 11,4
2. Proses Cutting
10,9 11,1 11,4 10,8 10,8 13,0 10,9 10,9 10,5 10,3 10,6 10,5 10,9 -
3. Palletizing
2. Perencanaan Operasi/produksi
• Digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang
harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil
peramalan dan persediaan yang ada.
• Merupakan pegangan untuk merancang jadwal
produksi.
Pengantar Teknik Industri
3. Pengawasan dan Perencanaan Persediaan
Metode Peramalan
1. Peramalan Subyektif.
Menekankan pada keputusan-keputusan hasil
diskusi, pendapat pribadi dan institusi.
- Metode Delphi.
peramalan yang didasarkan pada keputusan
bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli
yang berbeda.
- Metode Penelitian Pasar :
metode ini menganalisa fakta secara sistematis
pada bidang yang berhubungan dengan
pemasaran. (teknik survei konsumen : kuisioner).
Regresi Linier
Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu
variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan
suatu garis lurus.
Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:
Y = a + bx
y−
a =b x N bxy= − x y
N N x 2 − ( x )2
Dengan :
Y = Besarnya nilai yang diramal
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal
x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar
Pengantar Teknik Industri