Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN BUAYA

Dosen Pengampu : H Yakub M.pd

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. Masykur Hidayat (220102352)


2. Halda Aulia Asmia S. (220102346)
3. Wazirotul fajriah ( 220102373)
4. M solehuddin (220102354)
5. Wiwin Astuti (220102375)
6. Zulfa adrikna(220102378)
7. Yatimatul Ummah ( 220102376)

PROGRAM STUDY PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2023
A. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
1. Pantai Aan Lombok Tengah
2. Sabtu Tanggal 22 juli 3023
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Cepang
b. Ember
2. Bahan
a. Pasir
b. Tutup botol
c. Batu hitam
d. Sisa-sisa rumput laut
C. CARA MEMBUAT PATUNG BUAYA DIPASIR
1. Bawa semua alat yang diperlukan
2. Lihat kondisi pantai, cari tempat yang bersih dan air laut yang tidak pasang, tempat
kita membuat patung buaya supaya tidak terbawa arus air pantai
3. Ukur seberapa banyak tempat yang dibutuhkan untuk membuat patung
D. MEMBUAT PATUNG BUAYA DIPASIR
1. Pertama –tama buatlah pola gambar buaya yang akan dibuat
2. Kemudian tumpukkan pasir menggunakan cepang
3. Tumpukan pasir itu lalu dibentuk seperti buaya
4. rapikan bentuk buaya yang sudah dibuat
5. lalu taruhkan sisa rumput laut sebagai sisiknya
6. terakhir taruhkan tutup botol sebagai tanduknya
PEMBAHASAN

A. BUAYA
Secara ilmiah, seluruh buaya pada dasarnya merupakan bagian dari jenis hewan dari suku
Crocodylidae, tak terkecuali adalah buaya sepit atau dikenal dengan nama latin Tomistoma
schlegelii. Ciri-ciri buaya atau sebagai salah satu jenis reptil yang memiliki ukuran tubuh
besar ini adalah bisa hidup di dua alam yang berbeda, yaitu air dan darat. Nama buaya atau
istilah Crocodile sendiri pertama kali dipopulerkan oleh masyarakat tradisional yang tinggal
dan hidup di bantaran sungai Nil, Mesir. Crocodile diketahui merupakan bentuk elaborasi dari
frasa “kroko” yang berarti kerikil dan “deilos” yang memiliki arti cacing. Masyarakat Mesir
zaman dahulu memberikan julukan “cacing batu” untuk buaya yang kita kenal sekarang ini.

Para peneliti arkeologi mengungkapkan bahwa awalnya buaya atau dalam bahasa Inggris
disebut Crocodile ini termasuk ke dalam jenis hewan yang sudah hidup sejak zaman
dinosaurus. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, pada dasarnya habitat buaya
sebagian besar dihabiskan di dalam air. Namun, salah satu hewan paling di muka bumi ini
juga tetap bisa hidup meskipun naik ke darat.

B. KLASIFIKASI JENIS-JENIS BUAYA

1. Buaya Nil
Buaya nil atau buaya dengan nama latin Crocodylus niloticus ini merupakan jenis
buaya yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di wilayah Afrika. Namun, tidak
untuk wilayah Sahara dan sebagian wilayah Madagaskar. Buaya nil sendiri bisa dikatakan
sebagai salah satu jenis buaya yang paling berbahaya di dunia.

Sebuah data menyebutkan bahwa buaya nil telah melakukan lebih dari 300
serangan terhadap manusia hampir setiap tahunnya. Maka dari itu, kamu perlu hati-hati
apabila berada di daerah perairan Afrika. Buaya ini bisa ditemukan di beberapa danau
dan perairan air tawar atau payau. Selain itu, buaya nil juga memiliki ukuran tubuhnya
yang cukup besar, yaitu hingga sekitar 5-6 meter.

2. Buaya Muara
Buaya muara atau bisa dikenal dengan nama latin Crocodylus porosus ini bisa
dikatakan sebagai jenis buaya yang memiliki ukuran paling besar di dunia. Buaya muara
diketahui memiliki ukuran panjang hingga mencapai 6 meter atau 5 sampai 7 meter
dengan berat yang bisa mencapai 1000 kilogram.

Buaya muara sendiri bisa ditemukan di wilayah India Timur, Asia Tenggara,
salah satunya adalah Indonesia hingga Australia Utara. Habitat dari buaya muara sendiri
berada di daerah perbatasan antara air sungai dengan air laut. Beberapa orang memiliki
perbedaan dalam menyebut spesies ini berdasarkan lingkungannya. Ada yang menyebut
buaya muara adalah buaya air asin. Namun, ada juga yang menyebut buaya ini sebagai
buaya laut.

3. Buaya Irian
Buaya irian merupakan salah satu jenis buaya yang cukup populer bagi
masyarakat Indonesia. Sesuai dengan namanya, jenis reptil buas ini cukup mudah
ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, seperti Pulau Irian, Sumatra dan juga
Kalimantan. Buaya irian ini memiliki karakteristik sebagai hewan penunggu rawa dan
tersebar di perairan dangkal daerah Irian. Beberapa peneliti mengaku pernah menemukan
buaya dengan ciri irian berenang di air asin dan muara.

4. Buaya Siam
Buaya siam menjadi buaya yang memiliki jumlah paling banyak di benua Asia.
Habitat dari buaya siam sendiri tersebar dari wilayah Malaysia, Kamboja, dan termasuk
juga Indonesia. Bagi masyarakat yang tinggal di pulau Jawa, buaya siam dikenal dengan
istilah buaya kodok. Hal ini dikarenakan kulit dari buaya kodok memiliki tekstur yang
hampir sama seperti beberapa binatang amfibi yang lainnya.
5. Buaya Kalimantan
Buaya kalimantan merupakan salah satu jenis buaya yang menjadi kebanggaan
masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan buaya kalimat dalam beberapa kesempatan
terlibat dalam pembuatan film dokumenter skala internasional. Selain cerita mitos yang
dimiliki oleh buaya kalimantan, buaya ini juga terkenal dengan ukurannya yang tergolong
sangat besar.

6. Buaya Amerika
Alligator Amerika atau Alligator mississippiensis ini adalah salah satu jenis buaya
yang berasal dari wilayah Gulf Coast, Amerika Serikat. Buaya jenis ini sering kali
ditemukan di wilayah air tawar. Meskipun terbilang berbahaya, ukuran dari buaya ini
tidak seperti buaya pada umumnya. Alligator amerika ini hanya memiliki panjang sekitar
4 meter sampai 4,5 meter

7. Gharial Buaya
Buaya gharial atau Gavialis gangeticus merupakan jenis buaya yang hidup dan
memiliki kekuasaan di banyak sungai wilayah India utara hingga Nepal. Buaya gharial
sendiri memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat dari rahangnya yang panjang, sangat ramping,
dan bergigi tajam. Dalam suatu waktu, buaya gharial pernah memakan mayat yang
mengapung pada saat upacara pemakaman di Sungai Gangga, India.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai