MK 10. Kelatometri
MK 10. Kelatometri
KELATOMETRI
Indikator Metalokromik
Asam atau basa organik lemah yang dapat membentuk kelat
dengan ion logam dan warna kelat tersebut berbeda dengan
warna indikator bebas .
Indikator logam harus memenuhi persyaratan :
senyawa harus stabil selama titrasi
Harus membentuk kompleks 1 : 1 yang lebih lemah daripada
kompleks kelat logam
Warna indikator dan kompleks logam-ind harus berbeda
Reaksi warna harus selektif untuk logam yang dititirasi
Indikator tidak boleh bersaing dengan EDTA
Mekanisme kerja indikator :
merah
Biru
Contoh-Contoh Indikator metalokromik
Indikator paling banyak digunakan :
Gambar
Struktur Eriochrome Black T.
Senyawa mengandung gugus
sulfonat yang terdisosiasi
sempurna dalam air dan dua
gugus fenolik yang hanya
sebagian terdisosiasi.
Diagram warna Indikator calmagite
Menajamkan titik akhir Ca2+ vs EDTA
Cara :
Standar EDTA berlebih ditambahkan ke dalam larutan
logam yang dianalisis, kelebihan EDTA dititrasi kembali
dengan larutan standar ion logam kedua.
3. Titrasi Penggantian
substitusi dapat digunakan untuk ion logam yang tidak bereaksi
(atau lengkap) dengan indikator logam, atau untuk logam yang
membentuk kompleks EDTA yang lebih stabil daripada logam
lain seperti Ca dan Mg.
Contoh : penentuan logam Mn+ dapat ditambahkan kompleks
Mg-EDTA, reaksi yang terjadi
Contoh :
Sampel 0,7652 g yang mengandung NaCN dilarutkan dalam air
dan kemudian ditambahkan amoniak pekat dan KI. Larutan ini
memerlukan untuk titrasi 23,58 mL AgNO3 0,0988 M. Hitung
persentase NaCN dalam contoh !
Contoh :