Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Hari, tanggal : 20/08/2022

Dosen : Dr. drh. Aryani Sismin


Satyaningtyas, MSc
Asisten :Fabio Amanda Riadi
drh. Karuniya Nihaya

SEL 1
PENGENALAN MIKROSKOP

Kelompok 3

No. Nama NIM

1. Aqila Ulinnuha Assyafaqi J0412221114


2. Muhammad Yusuf Firdaus J0412221061
3. Mohammad Fikri Ramadhan J0412221029
4. Muthia Artamevia J0412221109
5. Muthia Fajriani Nurhikmah J0412221033
6. Nenda Dwi Anggraeni J0412221164
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2022
PENDAHULUAN

Latar Belakang

(Mohamad Fikri Ramadhan & J0412221029 )

Mahluk hidup terdiri atas jutaan unit penyusun yang disebut dengan sel. Sel
merupakan unit yang sangat berperan penting pada fungsi kehidupan dalam
membentuk organisme. Fungsi tersebut diatur dan berlangsung di dalam sel
dengan membutuhkan energi. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara otonomi
jika seluruh kebutuhan hidup dapat dipenuhi. Hal ini menjadikan ilmu mengenai
sel baik komponen, jenis, maupun fungsi sel sangat perlu dipahami.

Hal yang diperlukan dalam melakukan pengamatan pada sel adalah mikroskop.
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan
pengamatan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang berukuran
sangat kecil. Oleh karena itu, dengan bantuan mikroskop kita dapat melakukan
pengamatan pada sel maupun benda-benda yang berukuran sangat kecil lainnya.

Tujuan
(Muhammad Yusuf Firdaus & J0412221061)

Tujuan di laksanakan praktikum ini untuk mengetahui bagian bagian dan jenis
mikroskop, fungsi bagian mikroskop, sejarah singkat mikroskop, sifat bayangan,
lalu fungsi dan kandungan minyak imersi dan xylol, dan senyawa imersi dan
xylol. Dengan itu di harapkan kita bisa mengetahui dan memahami setiap bagian
dan fungsi dari mikroskop beserta peralatanya dan bahan pendukung yang
membantu dalam penelitian dalam mikroskop juga serta mengetahui pembuat dan
pengembang dari mikroskop itu sendiri. Agar di harapkan kita selain mengetahui
kegunaan dan fungsi alat mikroskop tapi juga tau siapa pencipta atau pencetusnya.

METODE

Alat dan Bahan

(Nenda Dwi Anggraeni & J0412221164 )


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu mikroskop cahaya
binokuler dan kaca preparat.Adapun bahan yang telah disiapkan dalam praktikum
ini yaitu sampel otot jantung mamalia, sampel serangga kutu, dan akar dikotil.

Cara Kerja
(Aqila Ulinnuha Assyafaqi & J0412221114 )

Prosedur kerja dalam melaksanakan praktikum ini dimulai dengan mendaftarkan


alat-alat apa saja yang ingin disediakan oleh laboratorium. Diambil miksroskop
dengan tangan kanan memegang lengan miksroskop dengan erat kemudian tangan
kiri menopang kaki mikroskop. Lalu diletakkan mikroskop pada tempat yang
stabil.
Setelah itu dibuka lilitan kabel dari miksroskop dan menyambungkan kabel ke
sumber listrik dan dinyalakan miksroskop cahaya binokuler ini dengan menekan
tombol on yang ada di sebelah kiri miksroskop. Mengatur cahaya dengan
memutar tombol dibagikan kanan bawah miksroskop sesuai dengan kenyamanan
pengamatan. Lalu diatur lensa objektif dengan digeserkan perbesaran lensa dan
diletakkan kaca preparat yang telah berisi sampel di atas meja preparat. Kaca
preparat dijepit oleh penjepit preparat lalu diposisikan sebaik mungkin dan diatur
fokus menggunakan mikrometer sampai terlihat dan objek dapat diamati.
Selanjutnya diamati objek yang telah tampak dari lensa okuler.
Setelah melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menurunkan meja
preparat ke arah paling rendah dengan makrometer dan diambil sampel dari
penjepit preparat. Lalu cahaya dimatikan dan lensa objektif diatur pada posisi
perbesaran yang paling rendah. Lalu dimatikan cahaya dan ditekan tombol off
yang terletak di sebelah kiri. Dicabut kabel dari sumber listrik dan disimpan
kembali miksroskop ke dalam lemari penyimpanan miksroskop.

PEMBAHASAN

(Muthia Fajriani Nurhikmah & J0412221033 )

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan


pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur
dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop berasal dari kata mikro
yang berarti kecil dan scopium yang berarti melihat (penglihatan). Mikroskop
dapat diartikan dengan kata lain sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop binokuler(Cahaya) merupakan jenis alat pengamat dengan tipe yang
membutuhkan cahaya. Mikroskop Binokuler(Cahaya) hanya digunakan untuk
mengamati benda-benda yang berukuran kecil.Mikroskop binokuler
membutuhkan cahaya dari luar untuk melakukan pengamatan. Mikroskop
binokuler menggunakan dua lensa yang berdekatan dengan mata.

1. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan
observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh observer.

2. Lensa Objektif.
Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada
dekat dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk
bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.
Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik
mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus
adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer.
Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar
yang terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.

5. Mikrometer.
Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran
yang lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.
Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa
objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop
tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini
cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.
Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur
yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor
sendiri terbagi dalam dua jenis cermin. Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi maka menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin
cekung digunakan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

8. Diafragma.
Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop
yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan
jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.

9. Kondensor.
Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan
bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan
observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek
yang sedang diamati.
10. Meja Mikroskop.
Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi
sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya,
meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan
agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.


Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop
berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip.
Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat
tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang
berlangsung.

12. Lengan Mikroskop.


Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk
diamati adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi
sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke
tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.


Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi
sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat
laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat
posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.


Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi
inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi
berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang
diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.

Sejarah Mikroskop Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian


terhadap mikrobiologi . Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati
jasad renik . Pada tahun 1664 Robert Hooke , menggambarkan struktur reproduksi
dari moulds , tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek ( 1632- 1723 ) , menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana . Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme ( Kusnadi , 2003 ).

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke - 16 . Mikroskop berasal dari


kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop
adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil .
Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana karena hanya memiliki satu lensa ,
berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan sekarang yang tergolong
mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau lebih ( Widyatmoko , 2008 ).

Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.


1. Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar,
2. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar,
3. Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar
terhadap bendanya.

Xylol atau xylene


Merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang banyak digunakan dalam
industri dan teknologi medis sebagai pelarut. Menurut Lael (2018), xylol
merupakan agen clearing yang kualitasnya cukup baik karena morfologi dari
Cimex lectularius pada penelitian yang diteliti Lael terlihat jernih dan kualitas
warnanya baik. Menurut Sulistiyawati dan Sutriono (2016), Minyak imersi
berfungsi untuk meminimalisir goresan yang terjadi pada lensa akibat human error
yang tidak memutar revolver untuk memindahkan lensa objektif ke perbesaran
yang dikehendaki. Kandungan Minyak Imersi (1.Chlorinated paraffins, 2. Puli
butane (98-99%) 3. carboxylic acid esters 4. liquid paraffins 5. saturated aliphatic
6. alcohols 7. hidyrogeneted terphenyl (10%) 8. mineral oil 9. index rifraksi.)

SIMPULAN

(Muthia Artameivia & J0412221109)

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil berdasarkan hasil pengamatan


mengenai pengenalan mikroskop cahaya, yaitu:
1. Mikroskop adalah salah satu peralatan yang sering digunakan di
laboratorium yang berfungsi untuk mengamati suatu objek yang berukuran
sangat kecil dengan cara melakukan pembesaran bayangan objek dengan
menggunakan lensa.
2. Mikroskop terdiri dari dua tipe berdasarkan jumlah lensa okulernya, yaitu
mikroskop monokuler (satu lensa okuler) dan mikroskop binokuler
(sepasang lensa okuler).
3. Mikroskop memiliki dua kali proses pembesaran karena memiliki dua
lensa yaitu lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek pengamatan) dan
lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata pengamat).
4. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum hingga 1000 kali dan
perbesaran minimum 40 kali.
5. Hasil akhir dari pembentukan bayangan pada mikroskop adalah bayangan
benda yang dihasilkan oleh lensa okuler dan sifat bayangan yang terbentuk
adalah maya, terbalik, dan diperbesar.

DAFTAR PUSTAKA

Haryati S, Wibowo S. 2018. Laporan Penelitian Kependidikan [Internet].


[diunduh 2022 Agustus 20]
https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1742/1/halaman%20depan%20laporan
%20risbin.rtf.280818.pdf

Rosyita A. Unit 1 Mikroskop Biologi [Internet]. [diunduh 2022 Agustus 20]


https://www.academia.edu/5761833/
UNIT_1_MIKROSKOP_BIOLOGI

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai