SEL 1
PENGENALAN MIKROSKOP
Kelompok 3
Latar Belakang
Mahluk hidup terdiri atas jutaan unit penyusun yang disebut dengan sel. Sel
merupakan unit yang sangat berperan penting pada fungsi kehidupan dalam
membentuk organisme. Fungsi tersebut diatur dan berlangsung di dalam sel
dengan membutuhkan energi. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara otonomi
jika seluruh kebutuhan hidup dapat dipenuhi. Hal ini menjadikan ilmu mengenai
sel baik komponen, jenis, maupun fungsi sel sangat perlu dipahami.
Hal yang diperlukan dalam melakukan pengamatan pada sel adalah mikroskop.
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan
pengamatan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang berukuran
sangat kecil. Oleh karena itu, dengan bantuan mikroskop kita dapat melakukan
pengamatan pada sel maupun benda-benda yang berukuran sangat kecil lainnya.
Tujuan
(Muhammad Yusuf Firdaus & J0412221061)
Tujuan di laksanakan praktikum ini untuk mengetahui bagian bagian dan jenis
mikroskop, fungsi bagian mikroskop, sejarah singkat mikroskop, sifat bayangan,
lalu fungsi dan kandungan minyak imersi dan xylol, dan senyawa imersi dan
xylol. Dengan itu di harapkan kita bisa mengetahui dan memahami setiap bagian
dan fungsi dari mikroskop beserta peralatanya dan bahan pendukung yang
membantu dalam penelitian dalam mikroskop juga serta mengetahui pembuat dan
pengembang dari mikroskop itu sendiri. Agar di harapkan kita selain mengetahui
kegunaan dan fungsi alat mikroskop tapi juga tau siapa pencipta atau pencetusnya.
METODE
Cara Kerja
(Aqila Ulinnuha Assyafaqi & J0412221114 )
PEMBAHASAN
1. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan
observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh observer.
2. Lensa Objektif.
Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada
dekat dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk
bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Tabung Mikroskop.
Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik
mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus
adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.
4. Makrometer.
Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar
yang terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.
5. Mikrometer.
Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran
yang lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.
6. Revolver.
Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa
objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop
tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini
cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.
7. Reflektor.
Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur
yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor
sendiri terbagi dalam dua jenis cermin. Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi maka menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin
cekung digunakan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.
8. Diafragma.
Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop
yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan
jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.
9. Kondensor.
Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan
bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan
observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek
yang sedang diamati.
10. Meja Mikroskop.
Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi
sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya,
meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan
agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN