LAPORAN
LAPORAN
CANDRA SETIAWAN
093 2018 0222
MAKASSAR
2022
HALAMAN PENGESAHAN
CANDRA SETIAWAN
093 2018 0222
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah Kerja Praktek (KP) pada
Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Disetujui oleh,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program StudiTeknik Pertambangan
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya yang selalu istiqamah di jalan-Nya.
Judul kerja praktek ini yaitu Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Karyawan PT. Bintang Alam Rejeki yang kemudian menjadi salah satu syarat untuk
kelulusan mata kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya partisipasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Firman Nullah Yusuf, S.T., M.T., IPP. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Ibu Ir. Citra Aulian Chalik, S.T., M.T. selaku pembimbing Kerja praktek di Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim
Indonesia.
3. Seluruh Staf Administrasi Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia.
4. Orangtua dan keluarga yang membantu secara moril maupun materil selama
penulis menempuh pendidikan
5. Teman-teman angkatan 2018 Program Studi Teknik Pertambangan Universitas
Muslim Indonesia yang selalu setia dalam suka maupun duka dan membantu
penulisan dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
iii
membangun dari pembaca, demi perbaikan dan penyempurnaan laporan kerja praktek
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam penulisan laporan kerja praktek ini terdapat banyak kekurangan, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangannya pengetahuan dan pengalaman
penulis.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Maksud dan T ujuan Kerja Praktek.......................................................2
1.3. Batasan Masalah......................................................................................2
1.4. Manfaat Kerja Praktek............................................................................2
1.5. Alat dan Bahan........................................................................................3
1.6. Lokasi, Waktu dan Tempat Kerja Praktek..............................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja......................................................................................6
2.2. Evaluasi Efektivitas Implementasi SMK3 dan Kebutuhannya...............14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Pendahuluan..............................................................................18
3.2 Pengambilan Data....................................................................................18
3.3 Pengolahan data........................................................................................18
3.4 Penyajian Data..........................................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.........................................................................................................20
4.2 Pembahasan.............................................................................................21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................25
5.2 Saran........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang bahwa implementasi Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan/
tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerjadan penyakit akibat
kerja. Capaian Sistem Manajemen K3 dievaluasi berdasarkan PP No 50 Tahun
2012. Sementara Implementasi Sistem Manajemen K3 tersebut paling sedikit
meliputi; jaminan kemampuan, kegiatan pendukung dan Manajemen risiko dan
Manajemen Tanggap Darurat.
1.2 Maksud Dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk “mengetahui proses implementasi
Sistem Manajemen K3 di PT. Bintang Alam Rejeki dan membangun model
implementasi K3 yang efektif & efisien di perusahaan”.
1.3.2 Tujuan
Secara spesifik tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a) Mengetahui capaian sistem manajemen K3 PT Bintang Alam Rejeki
berdasarkan acuan PP No 50 Tahun 2012.
b) Bagaimana Implementasi K3 pada Kecelakaan Kerja di PT Bintang Alam
Rejeki
c) Mengetahui Aspek Komunikasi Implementasi SMK3 di PT Bintang Alam
Rejeki
1.3 Batasan Masalah
Pada kegiatan kerja praktek ini, penulis memfokuskan pada kegiatan
pengamatan mengenai Implementasi Kesehatan dan keselamatan Keja di PT
Bintang Alam Rejeki Site Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari kerja praktek ini adalah sebagai bahan evaluasi yang akan
dilakukan PT Bintang Alam Rejeki Site Sebulu. Selain itu, manfaat penyusunan
hasil kerja praktek ini dapat menambah ilmu dan pengalaman penulis serta dapat
menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya pada kegiatan
2
penambangan.
1.5 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3
Gamb
ar 1.1 Lokasi kerja praktek
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Sedangkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagi an darisistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif .
Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja Adapun penerapan
SMK3 bertujuan untuk:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakitakibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen dengan melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
2.1.1 Teori Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Gagasan tentang sistem manajemen sering digunakan dalam proses
pengambilan keputusan dalam bisnis dan tanpa sadar juga dalamkehidupan
sehari-hari, entah itu dalam pembelian peralatan, perpanjangan bisnis atau
sekadar pemilihan furnitur baru. Implementasi Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHMS) didasarkan pada kriteria,
standar K3 yang relevan dengan kinerja. Ini bertujuan untuk menyediakan
metode untuk menilai dan meningkatkan kinerja serta pencegahan insiden di
tempat kerja dan kecelakaan melalui pengelolaan bahaya yang efektif dan
efektif risiko di tempat kerja Ini adalah metode logis dan bertahap untuk
memutuskan apa yang perlu dilakukan, bagaimana caranya terbaik untuk
melakukannya, memantau kemajuan menuju tujuan yang telah ditetapkan,
5
mengevaluasi seberapa baik hal itu dilakukan dan mengidentifikasi area
untuk perbaikan. Hal ini dan harus mampu disesuaikan dengan perubahan
dalam bisnis organisasi dan persyaratan legislatif.
Unsur utamanya adalah pengembangan program K3 nasional yang
harus didukung oleh otoritas tertinggi pemerintah untuk memastikan
kesadaran yang luas terhadap komitmen nasional. Implementasi sistem
manajemen dan pendekatan terpadu untuk perbaikan terus menerus melalui:
a. Kebijakan K3 nasional disusun, diimplementasikan dan ditinjau secara
berkala oleh pejabat yang berwenang dengan berkonsultasi dengan
organisasi pengusaha dan pekerja yang paling representatif;
b. Sistem K3 nasional yang berisi infrastruktur untuk melaksanakan
peraturan nasional dan peraturan nasional dan program teknis yang
terkait dengan K3;
c. Program K3 nasional yang menentukan tujuan nasional di bawah K3
dalam kerangka waktu tertentu, menetapkan prioritas dan tindakan yang
dikembangkan melalui analisis situasi K3 nasional sebagaimana
dirangkum oleh Profil K3 Nasional;
d. Mekanisme untuk meninjau hasil program nasional dengan tujuan
untuk menilai kemajuan dan menentukan tujuan dan tindakan baru
untuk siklus berikutnya Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja adalah kotak peralatan logis yang fleksibel dan dapat disesuaikan
dengan ukuran dan aktivitas organisasi dan fokus pada bahaya umum
dan spesifik dan risiko yang terkait dengan aktivitasnya.
Kompleksitasnya dapat berkisar dari kebutuhan sederhana seperti
perusahaan kecil yang menjalankan proses produk tunggal di mana
bahaya dan risiko mudah diidentifikasi, hingga industri yang memiliki
potensi bahaya yang tinggi seperti seperti pertambangan, tenaga nuklir,
manufaktur kimia, atau konstruksi.
Pendekatan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
memastikan bahwa:
a. Pelaksanaan tindakan pencegahan dan perlindungan dilakukan secara
efisien & sesuai;
b. Ditetapkan kebijakan terkait;
6
c. Ditetapkan komitmen;
d. Semua elemen tempat kerja untuk menilai bahaya dan risiko
dipertimbangkan, dan
e. Manajemen dan pekerja terlibat dalam proses sesuai tingkat tanggung
jawab mereka. Selama dekade terakhir, pendekatan OSHMS telah
menjadi populer dan telah berkembang. Cara mempromosikan
aplikasinya bervariasi dari persyaratan hukum hingga penggunaan
sukarela.
Pengalaman menunjukkan bahwa OSHMS adalah alat yang logis dan
berguna untuk mempromosikan kinerja K3 di tingkat organisasi. Unsur
kunci untuk keberhasilan implementasinya meliputi manajemen penjaminan
dan partisipasi aktif dalam implementasi bersama. OSHMS
dalam program K3 nasional sebagai cara untuk secara strategis
mempromosikan pengembangan mekanisme berkelanjutan untuk perbaikan
K3 dalam organisasi.
7
perusahaan harus selalu ditinjau ulang atau direview untuk
peningkatan kinerj a K3.
2. Adanya komitmen dari pucuk pimpinan (top manajement) terhadap
K3 dengan menyediakan sumber daya yang memadai diwujudkan
dalam bentuk:
a) Penempatan organisasi K3 pada posisi strategis
b) Penyediaan anggaran biaya, tenaga kerja dan sarana
pendukung lainnya dalam bidang K3
c) Menempatkan personil dengan tanggung jawab, wewenang
dan kewajiban secara jelas dalam menangani K3;
d) Perencanaan K3 yang terkoordinasi;
e) Penilaian kinerja dan tindal lanjut K3.
3. Adanya tinjauan awal (Initial Review) kondisi K3 di perusahaan,
yang dilakukan dengan cara:
a) Identifikasi kondisi yang ada, selanjutnya dibandingkan
dengan ketentuan yang berlaku (pedoman Sistem Manajemen
K3) sebagai bentuk pemenuhan terhadap peraturan
perundangan (Law Enforcement)
b) Identifikasi sumber bahaya di tempat kerja;
c) Penilaian terhadap pemenuhan peraturan perundangan dan
standar K3;
d) Meninjau sebab akibat kejadian yang membahayakan,
kompensasi kecelakaan, dan gangguan yang terjadi;
e) Meninjau hasil penilaian K3 sebelumnya;
f) Menilai efisiensi dan efektifitas sumber daya yang disediakan.
b. Merencanakan pemantauan kebijakan, tujuan dan sasaran implementasi
Sistem Manajemen K3;
1. Adanya perencanaan tentang identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko.
2. Adanya pemahaman terhadap peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3
3. Adanya penetapan tujuan dan sasaran kebijakan perusahaan dalam
bidang K3 yang mencakup kriteria kebijakan sebagai berikut;
8
a) Dapat diukur;
b) Satuan/indikator pengukuran;
c) Sasaran pencapaian;
d) Jangka waktu pencapaian.
4. Adanya indikator kinerja K3 yang dapat diukur.
5. Adanya perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang
berlangsung.
c. Menerapkan rencana K3 dengan menyatakan komitmen perwujudan
komitmen yang terdiri dari adanya jaminan kemampuan,
dilaksanakannya kegiatan pendukung dan adanya manajemen risiko dan
manajemen tanggap darurat di perusahaan.
d. Mengukur ulang secara teratur dan mengevaluasi kinerja K3 serta
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan, yang mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Adanya inspeksi, pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan
tujuan dan sasaran K3 di tempat kerja;
2. Adanya audit sistem manajemen K3 secara berkala untuk
mengetahui efektifitas implementasi SMK3;
3. Tindakan pencegahan dan perbaikan secara sistematik dan efektif
yang dilaksanakan oleh pihak manajemen.
e. Meninjau ulang secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3 yang
meliputi:
1. Evaluasi terhadap implementasi kebijakan K3;
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3;
3. Hasil temuan audit SMK3;
2.2 Evaluasi Efektif Implementasi Smk3 Dan Kebutuhan Untuk Mengubah
Yang Disesuaikan Dengan Adanya:
a. Perubahan Peraturan perundangan
b. Tuntutan pihak-pihak terkait dan tuntutan pasar
c. Perubahan produk, kegiatan dan perubahan struktur organisasi perusahaan;
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
e. Pengalaman kecelakaan dan insiden di tempat kerja
9
f. Pelaporan serta feedback dari tenaga kerja
Secara formal, ketentuan-ketentuan pokok tentang implementasi SMK3 di
suatu perusahaan, seperti uraian di atas harus dibuktikan secara nyata melalui
pencapaian sertifikasi audit. Dengan dilaksanakannya audit, maka akan dapat
diketahui apakah implementasi SMK3 telah berfungsi dan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan dan standar yang berlaku di bidang K3.
2.2.1 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan kerja yang dilakukan oleh
perusahaan harus didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
prasarana dan sarana.
a. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang yang dimaksud adalah memiliki
kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat dan kewenangan
dibidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi dan/atau
surat penunjukan dari instansi berwenang.
b. Prasarana dan sarana
Adapun sarana dan prasaran yang dimaksud paling sedikit terdiri
dari organisasi/ unit yang bertanggung jawab dibidang K3, anggaran
yang memadai, prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta
dokumentasi dan instruksi kerja.
c. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
Setiap perusahaan yang melaksanakan identifikasi bahaya,
penilaian dan pengendalian risiko sedikitnya meliputi:
1. Tindakan pengendalian
Tindakan pengendalian meliputi pengendalian terhadap
kegiatan, produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja sekurang-kurangnya
mencakup pengendalian terhadap bahan, peralatan, lingkungan
kerja, cara kerja, sifat kerja dan proses kerja.
2. Perancangan (design) dan rekayasa
Perancangan design dan rekayasa meliputi pengembangan,
verifikasi tinjauan ulang, validasi dan penyesuaian berdasarkan
10
identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
3. Prosedur dan instruksi kerja
Penyusunan prosedur dan instruksi kerja memperhatikan
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan ditinjau ulang
apabila terjadi kecelakaan, perubahan peralatan,perubahan proses
dan/atau perubahan bahan baku serta ditinjau ulang secara
berkala.
4. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
Dalam kontrak penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan,
memuat jaminan kemampuan perusahaan penerima pekerjaan
dalam memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
Dalam pembelian/pengadaan barang dan jasa perlu
memperhatikan spesifikasi teknis dan aspek keselamatan dan
kesehatan kerja serta perlengkapan lembar data keselamatan
bahan.
6. Produk akhir
Produk akhir dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian,
spesifikasi teknis, lembar data keselamatan bahan, label dan/atau
informasi keselamatan dan kesehatan kerja lainnya.
7. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana
industri
8. Serta rencana dan pemulihan keadaan darurat.
Dalam pelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko sedikitnya harus;
a. Menunjuk sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi kerja
dan wewenang di bidang K3; melibatkan seluruh pekerja/buruh;
membuat petunjuk K3 yang harusdipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh,
orang lain selain pekerja/buruh yang berada diperusahaan dan pihak
lain terkait;
11
b. Membuat prosedur informasi yang memberikan jaminan bahwa
informasi K3 dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan
dan pihak terkait di luar perusahaan;
c. Membuat prosedur pelaporan yang terdiri dari pelaporan terjadinya
kecelakaan di tempat kerja, laporan ketidaksesuaian terhadap
peraturan perundangan dan atau/standar, laporan kinerja K3, laporan
identifikasi sumber bahaya, dan laporan yang diwajibkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang paling sedikit dilakukan
terhadap: peraturan perundangan di bidang K3 dan standar dibidang
K3, indikator kinerja, izin kerja, hasil identifikasi, penilaian dan
pengengalian risiko, kegiatan pelatihan K3, kegiatan inspeksi,
kalibrasi dan pemeliharaan, catatan pemantauan data, hasil pengkajian
kecelakaan di tempat kerja dan tindak lanjut, identifikasi produk
termasuk komposisinya, informasi mengenai pemasok dan kontraktor,
serta audit dan peninjauan ulang K3; mendokumentasikan seluruh
kegiatan.
Sementara Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan & esehatan
Kerja,yaitu dengan menerapkan rencana K3 secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan danmekanisme pendukung yang diperlukan
untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. Dalam hal ini pengurus
harus menunjuk personil-personil yang mempunyai kualifikasi dengan
kriteria:
a. Adanya jaminan kemampuan;
1. Sumber daya berupa; manusia, sarana dan dana. Penyediaan
sumber daya tersebut, harus dibuat prosedur untuk memantau
manfaat yang didapat dan biaya yang dikeluarkan;
2. Sistem Manajemen K3 harus terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan secara komprehensif;
3. Pendelegasian tanggung jawab dan tanggung gugat secara tegas
sesuai penugasan masing-masing;
12
4. Komitmen K3 dibangun berdasarkan hasil konsultasi dengan
tenaga kerja dan pihak-pihak lain yang terkait, sehingga semua
pihak merasa ikut berpartisipasi di dalamnya;
5. Kesadaran semua pihak untuk mendukung tujuan dan sasaran
SMK3 yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kinerja
pencapaian K3 di tempat kerja;
6. Pelatihan harus diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi
kerja di dalam implementasi SMK3
b. Adanya kegiatan pendukung yang meliputi:
Komunikasi antara manajemen dengan tenaga kerja dan pihak-
pihak terkait
1. Pelaporan SMK3 di tempat kerja;
2. Pendokumentasian sistem dan pengendalian dokumen;
3. Pencatatan dan manajemen informasi.
c. Adanya manajemen risiko dan manajemen tanggap darurat; yang
meliputi:
1. Identifikasi sumber bahaya
2. Penilaian terhadap risiko
3. Tindakan pengendalian risiko dengan mengikuti hirarki
pengendalian risiko yang dimulai sejak tahap perancangan dan
perekayasaan;
d. Prosedur menghadapi insiden, keadaan tanggap darurat dan pemulihan
keadaan darurat
2.2.2 Manfaat Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Adapun manfaat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja , yaitu:
a. Perlindungan Karyawan
Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah memberi perlindungan kepada pekerja.
Bagaimanapun, pekerja adalah aset perusahaan yang harus dipelihara
dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif terbesar yang dapat
diraih adalah mengurangi angka kecelakaan kerja. Kita tentu
menyadari, karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatannya
13
akan bekerja lebih optimal dibandingkan karyawan yang terancam
keselamatan dan kesehatan kerjanya. Dengan adanya jaminan
keselamatan, keamanan, dan kesehatan selamabekerja, mereka tentu
akan memberikan kepuasan dan meningkatkan loyalitas mereka
terhadap persahaan.
b. Memperlihatkan Kepatuhan pada Peraturan dan Undang-undang
Banyak organisasi yang telah mematuhi peraturan menunjukkan
eksistensinya dalam beberapa tahun. Kita bisa saksikan bagaimana
pengaruh buruk yang didapat bagi perusahaan yang melakukan
pembangkangan terhadap peraturan dan undang-undang, seperti citra
buruk, tuntutan hukum dari badan pemerintah, seringnya menghadapi
permasalahan dengan tenaga kerjanya. Semua itu tentu akan
mengakibatkan kebangkrutan. Dengan menerapkan Sistem
Manajemen K3, setidaknya sebuah perusahaan telah menunjukkan
itikad baiknya dalam mematuhi peraturan dan perundang-undangan
sehingga mereka dapat beroperasi normal tanpa menghadapi kendala
dari segi ketenagakerjaan.
c. Mengurangi Biaya
Tidak berbeda dengan falsafah dasar sistem manajemen pada
umumnya, sistem manajemen K3 juga melakukan pencegahan
terhadap ketidaksesuaian. Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat
mencegah terjadinya kecelakaan, kerusahakn atau sakit akibat kerja.
Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang
ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Memang dalam jangka pendek
kita akan mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam menerapkan
sebuah Sistem Manajemen K3.Apalagi jika kita juga melakukan
proses sertifikasi dimana setiap enam bulannya akan dilakukan audit
yang tentunya juga merupakan biaya yang harus dibayar. Akan tetapi
jika penerapan SMK3 dilaksanakan secara efektif dan penuh
komitmen, nilai uang yang keluar tersebut jauh lebih kecil
dibandingkan biaya yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja. Salah
satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan SMK3 adalah
biaya premi asuransi. Banyak perusahaan-perusahaan yang
14
mengeluarkan biaya premi asuransi jauh lebih kecil dibandingkan
sebelum menerapkan SMK3.
d. Membuat Sistem Manajemen yang Efektif
ujuan perusahaan beroperasi adalah mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. Hal ini akan dapat dicapai dengan adanya
sistem manajemen perusahaan yang efektif. Banyak variabel lain yang
ikut membantu pencapaian sebuah sistem manajemen yang efektif,
disamping mutu, lingkungan, keuangan, tekhnologi dan K3. Salah satu
bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan SMK3 adalah adanya
prosedur terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala
aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan terorganisir, terarah dan
berada dalam koridor yang teratur . Rekaman-rekaman sebagai bukti
penerapan disimpan untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi
akar masalah ketidaksesuaian. Persyaratan perencanaan, evaluasi dan
tindak lanjut merupakan bentuk bagaimana sistem manajemen yang
efektif. Pengendalian dan pemantauan aspek penting menjadi
penekanan dan ikut memberi nilai tambah bagi organisasi. Penerapan
SMK3 yang efektif akan mengurangi rapat-rapat yang membahas
ketidaksesuaian. Dengan adanya sisitem maka hal itu dapat dicegah
sebelumnya disamping kompetensi personel yang semakin meningkat
dalam mengetahui potensi ketidak sesuaian. Dengan demikian
organisasi dapat berkonsentrasi melakukan peningkatan terhadap
sistem manajemennya dibandingkan melakukan perbaikan terhadap
permasalahan-permasalahan yang terjadi.
e. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan
Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya
akan bekerja lebih optimal dan ini tentu akan berdampak pada produk
yang dihasilkan. Pada gilirannya ini akan meningkatkan kualitas
produksi yang dihasilkan ketimbang sebelum dilakukan penerapan.
Disamping itu dengan adanya pengakuan penerapan SMK3, citra
organisasi terhadap kinerjanya akan semakin meningkat
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada tahap ini, persiapan awal yang dilakukan adalah melengkapi administrasi
serta mengumpulkan literatur tentang implementasi K3 pada perusahaan.
Perolehan data terbagi atas dua yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer
berupa data yang diperoleh dari data di lapangan baik melalui pengamatan maupun
melalui proses wawancara dengan pembimbing di lapangan. Data Sekunder adalah
data yang diperoleh dari pihak perusahaan berdasarkan hasil pengamatn sebelumnya.
16
TAHAP PERSIAPAN
Tahap administrasi Studi Pustaka
Penyusunan proposal
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
Mertode analisis yang digunakan adalah
deskriptif
HASIL
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1 HASIL
18
telah diberikan wewenang penuh terhadap P2K3 untuk menjalankan program
kerjanya dan telah memenuhi peraturan perundangan bahwa di perusahaan
harus memiliki P2K3 yang diketuai oleh pimpinan puncak perusahaan
(manager perusahaan) dan memiliki sekertaris P2K3 yang telah bersertifikat
AK3 Umum dan memiliki anggota. Setiap pimpinan unit kerja telah mengikuti
pelatihan AK3 umum dan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit
kerjanya. Pelaksanaan SMK3 telah dilaksanakan dan pengurus bertanggung
jawab penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3 dengan adanya Surat
Perintah Tugas dan pendelegasian tanggung jawab. Petugas yang bertanggung
jawab untuk penanganan keadaan darurat yang telah ditetapkan juga telah
diberikan pelatihan baik secara teori, maupun pelaksanaan langsung di
lapangan dengan simulasi Tanggap Darurat dengan tema Gempa Bumi,
Kebakaran, Teror dan Tsunamk. Perusahaan menerima saran-saran para ahli
dibidang K3 baik dari dalam maupun luar perusahaan. Juga menerima masukan
dari mahasiswa magang/residensi maupun peneliti.
3) Tinjauan dan Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian di PT. Bintang Alam Rejeki tinjauan dan
evaluasi perusahaan terhadap implementasi SMK3 meliputi kebijakan,
perencanaan, pemantauan dan evaluasi pernah dilaksanakan atau memenuhi
kriteria.
Selain itu perusahaan juga melakukan penilaian SMK3 namun sesuai
dengan elemen tetap harus menetapkan jadwal khusus untuk melaksanakan
audit internal SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan
keefektivitasan SMK3.
4) Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
Berdasarkan hasil penelitian di PT. Bintang Alam Rejeki telah terpenuhi
bahwa dibentuk tim P2K3 sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur yang telah
disahkan dan telah memiliki susunan pengurus P2K3 yang terdiri dari
pengarah yaitu Genderal Manajer, Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris dan
Anggota. Namun masih belum memiliki departemen sendiri dan masih
tergabung dengan devisi TPB dengan sekertaris P2K3 yang memiliki
sertifikat AK3 umum. Kemudian telah ada keterlibatan dan konsultasi antara
P2K3 dan tenaga kerja baik yang dapat disampaikan secara langsung kepada
19
pihak security atau dapat dilaporkan langsung kepada pihak P2K3.
14/HSE-BAR/ Lokasi
No. Laporan PIT. H
VIII/2021 Kejadian
Fasilitas/ Alat POMPA
Nama Site PT SBA
Yang Terlibat CATERPILLAR
Hari & Tanggal Sabtu 28-08-
No. Alat 02
Kejadian 2021
Waktu & Shift 15.15 WITA & Tanggal
28-08-2021
Kejadian Shift Siang Pelaporan
20
ROAD
13/HSE-BAR/ Lokasi
No. Laporan HAULING KM
VIII/2021 Kejadian
5
Fasilitas/ Alat
Nama Site PT SBA DT.FAW 360
Yang Terlibat
Hari &
Kamis, 26-08-
Tanggal No. Alat 45
2021
Kejadian
Waktu & Shift 10.00 WITA & Tanggal
26-08-2021
Kejadian Shift Siang Pelaporan
4.2 PEMBAHASAN
21
BAB V
PENUTU
P
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Saran kami untuk penjagaan keamanan di area terbatas di PT. Bintang Alam
Rejeki lebih ditingkatkan lagi karena saat kami mengikuti kegiatan audit di
lapangan kami melihat adanya orang luar yang masih bisa lolos masuk di area
terbatas tersebut dan tentunya tidak menggunakan APD.
2. Sesuai dengan hasil wawancara kami dengan departemen Safety katanya
belum adanya jadwal rutin untuk sosialisasi tentang K3 padahal sangat
22
penting untuk lebih meningkatkan lagi kesadaran tentang K3 itu sendiri, oleh
karena itu kami menyarankan agar membuat jadwal rutin untuk sosialisai K3
minimal satu bulan 1 kali.
3. Sesuai dengan hasil wawancara kami bahwa di PT. Bintang Alam Rejeki
hanya memberikan teguran untuk para karyawan yang melanggar atau tidak
menggunakan APD, oleh karena itu kami menyarankan pemberian punishment
kepada karyawan yang tidak mengikuti aturan K3 di lingkungan kerja dan
reward kepada karyawan yang taat akan peraturan K3 di lingkungan
perusahaan agar budaya K3 dapat berjalan dengan maksimal melalui
peningkatan kesadaran.
23
DAFTAR PUSTAKA
Alat produksi
Jumlah
Equipment & Facilities
1Unit 2 Unit