Anda di halaman 1dari 8

TRIAGE

440/3.23/
: SOP/UKP
No.Dokume
/PKMKot/2
n
SOP 022
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 03 Januari 2022

Halaman : 1/6

UPTD
PUSKESMAS drg. Ahmad Mansur
KOTAKULON NIP. 19700610 200604 1 009

1. Pengertian Triage adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasarkan


beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup dan keberhasilan tindakan
berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk melakukan Triage
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kotakulon nomor : 440 /
/430.9.3.2/ 2022 Tentang Pelayanan kegawatdaruratan
4. Referensi 1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Faskes Primer;
3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 19 tahun 2016 tentang Sistem
Penanganan Gawat Darurat Terpadu;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan;
a. Tag triase (merah, kuning, hijau, hitam)
b. Bolpoin
c. Alat pemeriksaan tanda – tanda vital
d. Alat pelindung diri
e. Formulir UGD
f. Formulir rujukan
2. Petugas yang melaksanakan;
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah;
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas Memakai APD Level 1, Level 2 dan atau Level 3;
c. Petugas menerima pasien yang datang di ruang gawat darurat atau ruang
tindakan;
d. Petugas melakukan penilaian secara singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan kategori kegawatdaruratan pasien;
e. Petugas menilai tanda vital dan kondisi umum pasien;
f. Petugas menilai kebutuhan medis;
g. Petugas menilai kemungkinan bertahan hidup;
h. Petugas menilai bantuan yang memungkinkan;
i. Petugas memprioritaskan penanganan definitive;
j. Petugas mengkategorikan status pasien menurut kegawatdaruratannya,
apakah masuk ke dalam kategori merah, kuning, hijau atau hitam
berdasarkan prioritas atau penyebab ancaman hidup (berdasarkan
prioritas ABCDE / Airway, Breathing, Circulation, Disability,
Environment). Berikut penjelasannya :
 Segera-Immediate (I) MERAH ; kategori ini merupakan priorotas
pertama (pasien cidera berat mengancam jiwa yang kemungkinan
besar dapat hidup bila ditolong segera). Contoh:
a. Gagal nafas
b. Henti jantung
c. Luka bakar berat
d. Perdarahan parah
e. Cidera kepala berat
f. Cidera thoraks abdominal
g. Shock
h. dll
 Tunda-Delayed (II) KUNING ; kategori ini merupakan priorotas
kedua (pasien memerlukan tindakan definitif, tidak ada ancaman
jiwa segera). Contoh:
a. Ashma Bronkial
b. Hipertensi
c. Cidera abdomen tanpa shock
d. Cidera dada tanpa gangguan respirasi
e. Luka bakar sedang
f. Fraktur atau patah tulang tanpa shock
g. Trauma mata
h. dll
 Minimal (III) HIJAU ; kategori ini merupakan priorotas ketiga
(pasien dengan cidera minimal, dapat berjalan dan menolong diri
sendiri atau mencari pertolongan). Contoh:
a. Pilek
b. Batuk
c. Luka lecet
d. Disokasi ekstremitas
e. Cidera tanpa gangguan jalan nafas
f. dll
 Expextant (0) HITAM ; merupakan prioritas nol (pasien meninggal
atau cidera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi);
k. Petugas memberikan label warna triase pada bed pasien (tag triase);
l. Petugas memberikan pelayanan berdasarkan prioritas berdasarkan urutan
warna triase;
m. Petugas melakukan rujukan (bila diperlukan) pada korban dengan
kategori triase merah;
n. Petugas memberikan tindakan medis pada korban dengan kategori triase
kuning dan hijau;
o. Petugas menilai ulang kondisi pasien terus menerus, apabila kondisi
pasien berubah maka dilakukan retriase;
p. Petugas membuat Informed Consent;
q. Petugas melakukan secondary survei dan pemeriksaan penunjang;
r. Petugas melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi PSC 119 dan
Rumah Sakit Rujukan bila diperlukan;
s. Petugas memberi tindak lanjut tata laksana rawat inap, bagi pasien yang
membutuhkan rawat inap di puskesmas, ditransfer melalui rujukan internal
puskesmas;
t. Petugas memberi tindak lanjut tata laksana rawat jalan, dengan
melakukan observasi terlebih dahulu, apabila kondisi pasien sudah stabil, bisa
langsung dipulangkan;
u. Petugas melakukan pencatatan pada rekam medik pasien;
v. Petugas melepas APD.
1.
6. Diagram Alir
Petugas menerima pasien yang datang di ruang gawat darurat atau ruang tindakan

Petugas melakukan penilaian secara singkat dan cepat


(selintas)
1. Petugas menilai tanda vital dan kondisi umum pasien

Petugas menilai kebutuhan medis

Petugas menilai kemungkinan bertahan hidup

Petugas memprioritaskan penanganan definitive

Petugas mengkategorikan status pasien menurut


kegawatdaruratannya:
 Segera-Immediate (I) MERAH
 Tunda-Delayed (II) KUNING
 Minimal (III) HIJAU
 Expextant (0) HITAM

Petugas memberikan label warna triase pada bed pasien (tag


triase)

Petugas memberikan pelayanan berdasarkan prioritas


berdasarkan urutan warna triase

Petugas melakukan rujukan (bila diperlukan) pada korban


dengan kategori triase merah
Petugas memberikan tindakan medis pada korban dengan
kategori triase kuning dan hijau

Petugas menilai ulang kondisi pasien terus menerus, bila


kondisi pasien berubah maka dilakukan retriase

3. Petugas membuat Informed Consent

Petugas melakukan secondary survei dan pemeriksaan


penunjang
Petugas melakukan komunikasi dengan PSC 119 dan Rumah
Sakit Rujukan bila diperlukan

Petugas memberi tindak lanjut tata laksana rawat inap, bagi


pasien yang membutuhkan rawat inap di puskesmas,
ditransfer melalui rujukan internal puskesmas

Petugas memberi tindak lanjut tata laksana rawat jalan,


dengan melakukan observasi terlebih dahulu, apabila kondisi
pasien sudah stabil, bisa langsung dipulangkan

Petugas melakukan pencatatan pada rekam medik

Petugas melepas APD

7. Hal-hal yang Petugas melakukan Triage sesuai dengan prosedure yang telah dibuat
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Gawat Darurat
9. Dokumen Terkait 1. Formulir UGD
2. Formulir rujukan
3. Buku Laporan UGD
10. Rekam historis perubahan

NO Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


berlaku
1 Isi prosedur Langkah langkah dalam prosedur 01 april 2021
mengikuti referensi terbaru
2 Kepala Puskesmas SOP lama di tandatangani oleh 01 april 2021
kepala puskesmas dr Ahmad
Kudlori. SOP baru ditandatangani
oleh dr Umi Fadillah
3 Format SOP Format SOP awal menggunakan 01 april 2021
format Permenpan no. 35 Tahun
2012 dirubah sesuai dengan
Pedoman Penyusunan
Dokumentasi Akreditasi Tahun
2017
DAFTAR TILIK

PROSEDUR YA TIDAK TIDAK


BENAR
1 2. Tenaga Kesehatan mencuci tangan dengan sabun dan 3. 4. 5.
air mengalir
2 6. Tenaga Kesehatan Memakai APD Level 1, Level 2
dan atau Level 3
3 7. Tenaga Kesehatan menerima pasien yang datang di
ruang gawat darurat atau ruang tindakan
4 8. Tenaga Kesehatan melakukan penilaian secara singkat
dan cepat (selintas) untuk menentukan kategori
kegawatdaruratan pasien
5 9. Tenaga Kesehatan menilai tanda vital dan kondisi
umum pasien
6 10. Tenaga Kesehatan menilai kebutuhan medis
7 11. Tenaga Kesehatan menilai kemungkinan bertahan
hidup
8 12. Tenaga kesehatan menilai bantuan yang
memungkinkan
9 13. Tenaga Kesehatan memprioritaskan penanganan
definitive
10 14. Tenaga Kesehatan mengkategorikan status pasien
menurut kegawatdaruratannya, apakah masuk ke dalam
kategori merah, kuning, hijau atau hitam berdasarkan
prioritas atau penyebab ancaman hidup (berdasarkan
prioritas ABCDE / Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Environment)
11 15. Tenaga Kesehatan memberikan label warna triase
pada bed pasien (tag triase);
12 16. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan berdasarkan
prioritas berdasarkan urutan warna triase
13 17. Tenaga kesehatan melakukan rujukan (bila diperlukan)
pada korban dengan kategori triase merah
14 18. Tenaga kesehatan memberikan tindakan medis pada
korban dengan kategori triase kuning dan hijau
15 19. Tenaga Kesehatan menilai ulang kondisi pasien terus
menerus, apabila kondisi pasien berubah maka
dilakukan retriase
16 20. Tenaga Kesehatan membuat Informed Consent
17 21. Tenaga Kesehatan melakukan secondary survei dan
pemeriksaan penunjang
18 22. Tenaga Kesehatan melakukan komunikasi dengan
pusat komunikasi PSC 119 dan Rumah Sakit Rujukan
bila diperlukan
19 23. Tenaga Kesehatan memberi tindak lanjut tata laksana
rawat inap, bagi pasien yang membutuhkan rawat inap
di puskesmas, ditransfer melalui rujukan internal
puskesmas
20 24. Tenaga Kesehatan memberi tindak lanjut tata laksana
rawat jalan, dengan melakukan observasi terlebih
dahulu, apabila kondisi pasien sudah stabil, bisa
langsung dipulangkan
21 25. Tenaga Kesehatan melakukan pencatatan pada rekam
medik pasien
22 26. Tenaga Kesehatan melepas APD

Anda mungkin juga menyukai