223
lahan dilakukan bersamaan dengan pengeupasan lapisan tanah permukaan
(top soil). Luas lahan yang harus dibersihkan sebesar 102 m x 206 m =
21,012 m2. Diasumsikan tebal lapisan tanah yang disingkirkan sebesar 5 cm
sehingga volume pekerjaan pembersihan lahan dengan luas lahan areal
proyek 21,012 m2 sebesar 1050,6 BCM.
b. Pemagaran
Pembuatan pagar dilakukan pada awal pekerjaan untuk memberi batas dan
melindungi semua komponen yang terdapat di dalam kawasan proyek.
Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tebal 3 inci, panjang 6 m per
lembar dan tinggi 2 m. Kolom dan penopang pagar merupakan dolken kayu
yang diperkuat dengan semen. Kaso kayu akan dipasang melintang
sepanjang pagar dan akan mengikat seng dengan kolom. Panjang pagar yang
dibutuhkan sama dengan keliling site plan sebesar 2 x (102 m + 206 m) =
616 m. Koefisien bahan berdasarkan RSNI-T-12-2012. Rekapitulasi hasil
kuantifikasi adalah sebagai berikut:
224
Gambar III.42 Denah Penempatan Patok
Patok yang digunakan untuk proyek ini tidak terbuat dari kayu, melainkan dibuat
dari besi baja yang ditanam didalam beton dengan konfigurasi sebagai berikut.
Luas tanah yang diukur seluas tapak bangunan yakni 75 m x 180 m = 13500 m 2.
Asumsi tebal patok sebesar 30 cm. Berdasarkan denah kolom lantai 1, diperoleh
jumlah patok yang harus disediakan sebanyak 94 buah, sehingga dapat dihitung
total volume beton patok sebesar 0,846 𝑚3 . Digunakan besi tulangan dengan
diameter 19 mm dan panjang 1000 mm, sehingga dapat dihitung total volume besi
patok sebesar 0,027 𝑚3 .
225
fasilitas yang dibangun pekerjaan akan berjalan sebagaimana mestinya. Fasilitas-
fasilitas sementara yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
226
Luas= 80 m2
Bahan Koefisien Total Satuan
Dolken kayu D8/400cm 1,25 100 Batang
Kayu Biasa 0,85 68 Kg
Besi Strip 1,1 88 Kg
Semen Portland 35 2800 Kg
Pasir Pasang 0,15 12 m3
Pasir Beton 0,1 8 m3
Bahan Koefisien Total Satuan
Koral Beton 0,15 12 m3
Bata merah 30 2400 Buah
Seng Plat 0,25 20 Lembar
Jendela Nako 0,2 16 Buah
Kaca Polos 0,08 6 m3
Kunci Tanam 0,15 12 Buah
Plywood 4mm 2x2m 0,06 5 Lembar
227
Plywood 4mm 1,35 203 lembar
228
Lebar serta kekuatan jalan akses yang didesain, didasarkan pada objek alat berat
yang akan masuk ke lokasi proyek, jalan akses proyek dibagi menjadi 2 yaitu.
229
Gambar III.45 Jalan Akses On Site
230
Gambar III.46 Alur Pekerjaan Tanah
231
Diperoleh volume timbunan total = 35.555,18 LCM dan volume galian total =
16.123,94 LCM. Untuk pekerjaan timbunan tanah, tanah yang digunakan adalah
tanah hasil galian yang disimpan di tempat pembuangan sementara yang terletak di
dekat site plan. Setelah ditimbun, selanjutnya dilakukan pekerjaan pemadatan
tanah.
c. Staking Out
Tahap pertama dalam pekerjaan ini adalah pengecekan benchmark di
lapangan. Kemudian setting out titik untuk menentukan
pemindahan/pembuatan tanda untuk titik koordinat bore pile sesuai
gambar rencana dengan menggunakan theodolite.
c. Pengeboran
232
Pekerjaan pengeboran dimulai dari elevasi 21 m dan dilakukan dengan
menggunakan alat hydraulic rotary rig tipe SR-20.
d. Pemasangan casing
e. Pembersihan lubang dan inspeksi
f. Penulangan
Besi yang sudah dirakit pada site akan dipasang kedalam lubang bor
menggunakan mobile crane dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor
dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan
dengan lubang bor. Jika terlalu dalam, maka penulangan harus disambung
di lapangan.
233
P2 13 200 16,330 0,202 25,095
P3 13 200 16,330 0,338 31,033
P4 10 200 6,074 0,111 6,813
Total Volume Tulangan (m )3
70,61
Total Berat Tulangan (kg) 554.292,96
g. Pengecoran
Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan menggunakan pipa tremi yang
dihubungkan ke truck mixer dengan interval pengecoran tidak melebihi 30
menit. Beton ready mix yang digunakan memiliki fc’=35 Mpa, dengan
slump 18 ± 2 cm supaya beton dapat mengisi lubang secara maksimal dan
untuk mempermudah proses pengecoran bored pile atau supaya beton
tidak terhenti di dalam pipa tremi. Curing dilakukan selama 7 hari.
234
PDA Test
TEST
1. Persiapan
235
Pekerjaan pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu menentukan
as pile cap dengan menggunakan theodolit dan waterpass.berdasarkan
shop drawing yang dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap.
2. Penggalian Tanah
Tanah harus digali terlebih dahulu agar dapat dipasang bekisting dari pile
cap. Penggalian ini dilakukan sesuai dengan lokasi dan dimensi dari pile
cap yang direncanakan.
236
4. Pembuatan Lantai Kerja
Bagian dasar pile cap diberi lantai kerja yang terbuat dari sand fill setebal
100 mm dan lean concrete setebal 50 mm. Hal yang sama juga akan
dilakukan pada pekerjaan tie beam.
5. Pekerjaan Bekisting
Bekisting terbuat dari batako yang diperlukan untuk memberi bentuk pile
cap dan memisahkan beton dengan tanah. Penggunaan batako ini dipilih
karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting serta
cukup murah untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
237