Anda di halaman 1dari 12

Volume 8, Nomor 7, 2020

Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

Penerapan Model Project Based Learning dalam Pembelajaran Tematik


Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar (Studi Literatur)
Lingga Indra Yani¹⁾, Taufina Taufik²⁾
¹⁾Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Indonesia
²⁾ Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Indonesia
E-mail: linggaindrayani@gmail.com¹⁾ taufina@fip.unp.ac.id²⁾

Abstrak
Penelitian ini berawal dari banyak siswa yang belum mampu menyelesaiakan tugas proyek
secara maksimal, siswa belum diajarkan dalam kegiatan praktik sehingga kurang keterampilan dan
pemahaman siswa sewaktu pembelajaran proyek ini diujikan. Model Project Based Learning adalah
sebuah model pengajaran dan pembelajaran yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa
dalam suatu proyek yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara mandiri untuk menacapai
pembelajarannya sendiri dan kemudia mencapai puncak dalam suatu hasil yang berupa karya tulisan,
gambar dll. Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui gambaran model
Project Based Learning dalam pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan study literatur, pertama-tama peneliti merumuskan masalah penelitian,
kemudian dilanjutkan dengan menelusuri penelitian yang sudah ada dan relevan untuk dianalisis.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan non tes yaitu dengan menelusuri jurnal elektronik
melalui Google Sholer. Dari hasil penelitian 15 artikel yang relevan menunjukkan bahwa model
pembelajaran Project Based Learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Proses Pembelajaran, Model Project Based Learning

Abstract
This research began with many students who have not been able to complete project tasks to
the maximum, students have not been taught in practical activities so that students lack the skills and
understanding while learning the project being tested. The Project Based Learning Model is a
teaching and learning model that emphasizes student-centered learning on a project that allows
students to work independently to achieve their own learning and then reach a peak in results in the
form of written works, drawings etc. This research is a literature study that aims to find a picture of
the Project Based Learning model in integrated thematic learning in class V of primary schools. In
this study, researchers used a literature study, first the researchers formulated the research problem,
then proceeded to explore existing research relevant to analysis. Data collection techniques using
non-test is by searching electronic journals through Google Sholer. From the research results 15
relevant articles show that the Project Based Learning model is effective in improving student
learning outcomes.

Keywords: Integrated thematic, Model Project Based Learning

206

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

PENDAHULUAN Tematik terpadu hendaknya diajarkan


Kurikulum 2013 diarahkan untuk sesuai dengan berbagai cara berdasarkan pada
mengembangkan semua potensi yang dimiliki karakteristik pembelajaran tersebut. Salah
siswa agar mereka dapat memiliki kompetensi satunya dengan menggunakan model
yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan pembelajaran. Menurut Taufik (2017) kegiatan
serta mengembangkan; sikap, pengetahuan, belajar harus melibatkan semua aspek dalam
dan keterampilan. Taufik (2013) diri siswa baik secara fisik maupun spritual,
mengemukakan bahwa kurikulum 2013 sehingga perubahan perilaku siswa terjadi
dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan secara tepat cepat dan akurat sesuai yang
insan Indonesia supaya memiliki kemampuan inginkan. Fakta yang terjadi di lapangan tidak
hidup sebagai pribadi dan warga negara sesuai dengan yang diharapkan (Aisyah:2016)
Indonesia yang berkarakter, beriman, menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta nampak belum maksimal karena pembelajaran
mampu berkontribusi pada kehidupan yang dirancang belum memberikan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan pengalaman yang beragam dan mengaktifkan
peradaban dunia. siswa.
Prinsip pembelajaran kurikulum 2013 Cara untuk mengatasi masalah di atas
berpusat pada siswa, dimana siswa dituntut adalah dengan cara pembaharuan pada model
aktif dalam belajar baik secara individu pembelajaran. Model pembelajaran aktif yang
maupun secara berkelompok dan dapat di anggap sesuai dengan kurikulum 2013
membangun pemahaman dan pengetahuannya adalah model Project Based Learning.
sendiri. Pembelajaran tematik terpadu adalah Menurut Amini (2015) Pembelajaran berbasis
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang proyek (Project Based Learning)
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek memungkinkan siswa untuk memperluas
baik dalam intra mata pelajaran maupun antar- wawasan pengetahuan dan keterampilan
mata pelajaran (Rusman:2014). Menurut Majid sehingga pembelajaran menjadi jauh lebih
(2014:89-90) Pembelajaran tematik memiliki bermakna dan kegiatan pembelajaran menjadi
ciri-ciri diantaranya : ”1) Berpusat pada siswa, lebih menarik. Yulia dkk (2016) yang
2) memberikan pengalaman langsung, 3) mengatakan Model Project-Based Learning
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi
menyajikan konsep dari berbagai mata serta antusisme belajar pada siswa. Ketika
pelajaran, 5) bersifat fleksibel, 6) anak-anak bersemangat dan antusias tentang
menggunakan prinsip belajar sambil bermain apa yang mereka pelajari, mereka lebih banyak
dan menyenangkan”. terlibat dalam subjek dan kemudian

207

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

memperluas minat mereka untuk mata pembelajaran Project Bases Learning sebagai
pelajaran lainnya. berikut: (1) membuat siswa termotivasi untuk
Model pembelajaran berbasis proyek belajar dalam pembuatan proyek; (2) membuat
baik dalam mengembangkan keterampilan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam
dasar yang harus dimiliki siswa termasuk pembelajaran dan mampu memecahkan
keterampilan berpikir, keterampilan membuat masalah; (3) meningkatkan kolaborasi, yaitu
keputusan, kemampuan berkreativitas, peserta didik memerlukan kerja sama dalam
kemampuan memecahkan masalah, dan kelompok dan mampu membuat suasana
sekaligus dipandang efektif untuk menyenangkan; (4) serta membuat sikap
mengembangkan rasa percaya diri dan ilmiah seperti teliti, jujur, tanggung jawab, dan
manajemen diri para siswa. Goerge (dalam kreatif. Berdasarkan kelebihan model
Pratiwi, 2018:117) mengemukakan bahwa pembelajaran project based learnig dapat
Pembelajaran yang berbasis proyek adalah membuat siswa lebih kreatif dalam
suatu model pembelajaran yang menuntut pembelajaran, maka model ini akan dapat
pengajar dan atau peserta didik meningkatkan kreativitas siswa di dalam
mengembangkan pertanyaan yang lebih kritis. pembelajaran.
Model Project Based Learning Penggunaan model Project Based
memiliki banyak keunggulan selain mampu Learnig ini diharapkan untuk menciptakan
memberikan pengalaman langsung kepada suatu kondisi di mana keberhasilan individu di
siswa dalam pembelajaran praktek juga pengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga dapat membantu siswa dalam
Menurut Abidin (dalam Cahyadi, 2019) memahami konsep-konsep yang sulit dan
Keunggulan model Project Based Learning memberi keuntungan baik pada siswa
adalah salah satu model pembelejaran yang kelompok bawah maupun kelompok atas yang
sangat baik dan cocok dalam mengembangkan saling bekerja sama dan berkolaborasi antara
keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa satu dengan yang lainnya. Sehingga hasil
termasuk keterampilan berpikir, keterampilan belajar yang dicapai oleh siswa tentang materi
membuat keputusan, kemampuan tersebut akan menjadi maksimal.
berkreativitas, kemampuan memecahkan
METODE PENELITIAN
masalah, dan sekaligus dipandang efektif Jenis penelitian
untuk mengembangkan rasa percaya diri dan Jenis penelitian yang digunakan
manajemen diri para siswa. dalam penulisan ini adalah studi literatur
Hartono dan Asiyah (2018) (Library Research), dimana pengambilan data
mengungkapkan keunggulan model bersumber dari jurnal-jurnal atau buku-buku

208

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

yang di analisis berdasarkan permasalahan 2014:321) mengemukakan bahwa model


yang ada. Cara menelusuri artikel-artikel yang Project Based Learning adalah sebuah model
terdapat pada jurnal online, hasil skripsi atau pengajaran dan pembelajaran yang
disertasi di repository dengan menggunakan menekankan pembelajaran yang berpusat pada
Google Scholar. Dari 15 jurnal tersebut dapat siswa dalam suatu proyek yang memungkinkan
dilihat bahwa penggunaan model Project siswa untuk bekerja secara mandiri untuk
Based Learning mampu untuk meningkatkan menacapai pembelajarannya sendiri dan
hasil belajar siswa. kemudia mencapai puncak dalam suatu hasil
Sumber Data yang berupa karya tulisan, gambar dll.
Data yang digunakan dalam penelitian Sani (2014) mengatakan bahwa
ini adalah data sekunder. Data sekunder Project Based Learning adalah model
merupakan data yang diperoleh bukan dari pembelajaran dengan aktifitas jangka panjang
pengamatan langsung. Akan tetapi data yang melibatkan siswa dalam merancang,
tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang membuat, dan menampilkan produk untuk
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. mengatasi permasalah dunia nyata. Hal
Metode Pengumpulan Data tersebut sejalan dengan pendapat Kristiani dkk
Metode pengumpulan data dengan (2018:2) yang mengemukakan bahwa
mencari atau menggali data dari literatur yang Pembelajaran berbasis proyek atau Project
terkait dengan apa yang dimaksudkan dalam Based Learning merupakan sebuah model
rumusan masalah. Data-data yang telah pembelajaran yang menciptakan suatu
didapatkan dari berbagai literatur dikumpulkan pembelajaran dimana lingkungan belajar
sebagai suatu kesatuan dokumen yang peserta didik didesain agar peserta didik dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan melakukan penyelidikan terhadap masalah
yang telah dirumuskan. termasuk pendalaman materi suatu materi
pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna
HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya.
Pembelajaran Menggunakan Model Project
Menurut Addiin dkk (2014) prinsip-
Based Learning (PJBL)
prinsip model Project Based Learning yaitu,
Pembelajaran akan berjalan sesuai
(1) berpusat pada peserta didik; (2)
yang diharapkan apabila guru menggunakan
mengembangkan kreativitas peserta didik; (3)
model pembelajaran yang sesuai dengan
menciptakan kondisi menyenangkan dan
karakteristik siswa. Salah satu model
menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika,
pembelajaran yang cocok digunakan di
logika, dan kinestetika; (5) menyediakan
Sekolah Dasar adalah Model Project Based
pengalaman belajar yang beragam melalui
Learning. Menurut Moursund (dalam Hosnan,
209

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

penerapan berbagai strategi dan metode kemudian akan mencapai puncaknya dalam
pembelajaran yang menyenangkan, suatu hasil yang realistis, seperti karya yang
kontekstual, efisien efektif dan bermakna dihasilkan siswa sendiri. Beberapa hasil
walaupun waktu yang dibutuhkan lebih lama. penelitian dalam bentuk jurnal membuktikan
Menurut Hartono dan Asiyah (2018:4) bahwa model Project Based Learning efektif
keunggulan model pembelajaran PjBL adalah dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
sebagai berikut: (1) membuat peserta didik Hasil penelitian Saadah (2019)
termotivasi untuk belajar dalam pembuatan menyatakan bahwa model Project Based
proyek; (2) membuat siswa lebih kreatif dalam Learning berhasil meningkatkan hasil belajar
pembelajaran dan mampu memecahkan siswa kelas 5 SD N Gendongan 02. Adanya
masalah; (3) meningkatkan kolaborasi, yaitu peningkatan hasil belajar terjadi karena
peserta didik memerlukan kerja sama dalam beberapa hal diantaranya: (1) penyusunan
kelompok dan mampu membuat suasana pembelajaran yang kontekstual mampu
menyenangkan; (4) serta membuat sikap menggali pengetahuan awal siswa; (2) kegiatan
ilmiah seperti teliti, jujur, tanggung jawab, dan pembelajaran berbasis projek membuat siswa
kreatif. Berdasarkan kelebihan model antusias dan mampu bekerja dalam kelompok.
pembelajaran project based learnig dapat Hal ini membuat hubungan antar siswa
membuat siswa lebih kreatif dalam semakin baik dan mampu meningkatkan
pembelajaran, maka model ini akan dapat interaksi; (3) penggunaan media audio visual
meningkatkan kreativitas siswa di dalam mampu menarik minat siswa; (4) kegiatan
pembelajaran. pembelajaran berbasis projek mampu menggali
Penerapan Model Project Based Learning kreativitas para siswa. Hal ini dapat dilihat dari
dalam Pembelajaran Tematik Terpadu di meningkatkan hasil belajar siswa dari pra
Sekolah Dasar siklus ke siklus I dan siklus II. Dimana hasil
Model pembelajaran aktif yang di belajar muatan Bahasa Indonesia pada siklus 1
anggap sesuai dengan kurikulum 2013 adalah sebesar 84,21% meningkat menjadi 86,84%.
model Project Based Learning. Moursund Hasil belajar muatan IPA pada siklus 1 dan
(dalam Hosnan 2014:320) menyatakan bahwa siklus 2 sebesar 65,79% and 84,21%.
Project Based Learning adalah model Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitan
pengajaran dan pembelajaran yang ini dinyatakan berhasil.
menekankan pembelajaran yang berpusat pada Hasil penelitian lainnya dari Cahyadi
siswa dalam suatu proyek dan memungkinkan (2019) menyatakan bahwa model Project
siswa untuk bekerja secara mandiri untuk Based Learning dapat meningkat hasil belajar
membangun pembelajarannya sendiri dan kelas 5 SDN Dukuh 02. Peningkatan dapat

210

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

terjadi karena kinerja guru dan perubahan cara dengan rata-rata 81,79 dengan ketuntasan
belajar siswa dari hal yang biasa pada pra 86,36%.
siklus, dan setelah menggunakan model Penelitian lainnya yaitu Pratiwi (2018)
Project Based Learning pada siklus I dan II menyatakan bahwa dengan menerapkan model
siswa belajar dengan senang dan semangat. project based learning dapat meningkatkan
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 4 SDN
ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus, Dukuh 01 Salatiga semester II tahun pelajaran
siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus 2017/2018. Kelebihan penelitian ini
ketuntasan hasil belajar mata pelajaran adalah dibandingkan penelitian yang lainnya yaitu,
54%, pada siklus I meningkat menjadi 66%, dalam penelitian ini bukan hanya
dan pada siklus II meningkat tajam menjadi meningkatkan hasil belajar saja, akan tetapi
94%. Sedangkan mata pelajaran Bahasa juga dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal
Indonesia pada pra siklus kentutasan hasil ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil
belajar adalah 64%, pada siklus I ketuntasan belajar dan keaktifan siswa. Hasil belajar
hasil belajar adalah 60%, dan pada siklus II prasiklus menunjukkan ketuntasan sebesar
meningkat menjadi 89% dari seluruh siswa (44%) 14 siswa kemudian meningkat pada
kelas V SDN Dukuh 02. siklus 1 menjadi (59%) 20 siswa dan (85%) 29
Kristiani (2018) dalam penelitiannya siswa pada siklus II. Hasil penelitian keaktifan
mengatakan bahwa model Project Based belajar pada prasiklus (64,70%) 22 siswa tidak
Learning mampu meningkatkan hasil belajar aktif meningkat pada siklus I menjadi
dalam pembelajaran tematik terpadu kelas IV (76,47%) 26 cukup aktif dan pada siklus II
di SDN Ngajaran 03. Dalam penelitian ini meningkat menjadi (82,35%) 24 siswa yang
dijelaskan bahwa dalam setiap akhir pertemuan aktif.
diadakan tes evaluasi untuk mengukur hasil Hasil penelitian Wulandari (2019)
belajar siswa. pada pembelajaran tematik dapat menyatakan bahwa dengan menerapkan model
diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan pembelajaran Project Based Learning berhasil
hasil belajar siswa pada kondisi awal hingga meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
kondisi siklus II. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Banaran
meningkatnya hasil belajar siswa pada pra 5. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
siklus, siklus I, dan siklus II. pada pra siklus setelah menerapkan model Project Based
nilai rata-rata mencapai 60,40 dengan Learning dalam proses pembelajaran maka
ketuntasan 45,46%, siklus I dengan rata-rata terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus
79,25 dengan ketuntasan 77,27%, dan siklus II ke siklus I menjadi 8 siswa (66,7%) dan ada
peningkatan pula dari siklus I ke siklus II

211

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

menjadi 11 siswa (91,7%). Dalam penelitian ditetapkan. Hal ini dapat dilihat bahwa
ini juga dijelaskan bahwa dengan menerapkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada
model Project Based Learning dapat pra siklus sebesar 55, 88% atau terdapat 19
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dari 34 siswa yang tuntas. Siklus I meningkat
siswa kelas V SD Negeri Banaran 5 yang menjadi 76,47% atau terdapat 30 dari 34 siswa
ditandai dengan kenaikan nilai kemampuan yang tuntas. Pada siklus II meningkat
berpikir kreatif yang diupayakan melalui mencapai 97,06% atau terdapat 33 dari 34
Project Based Learning antar siklus, yakni siswa yang tuntas.
sebanyak 50% dari seluruh siswa mencapai Penelitian lainnya yaitu Septiasih
kemampuan berpikir kreatif cukup di pra (2019) mengatakan bahwa dengan menerapkan
siklus, meningkat menjadi 58,3% di siklus I model Project Based Learning dapat
dan pada siklus II meningkat menjadi 91,7%. meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V
Penelitian lainnya Azizah (2019) SDN 1 Tukadmungga. Pada penelitian ini
menyatakan bahwa model Project Based penerapan model pembelajaran project based
Learning mampu meningkatkan hasil belajar learning, memberikan kesempatan kepada
siswa yang ditunjukkan dari 24 siswa dan telah siswa untuk aktif melakukan berbagai aktivitas
memenuhi indikator pencapaian yang telah di belajar. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
tetapkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
siswa yang tuntas pada pra siklus adalah 5 Dimana persentase rata-rata hasil belajar siswa
siswa dan siswa yang tidak tuntas adalah 19 pada siklus I sebesar 72,58% berada pada
orang dengan ketuntasan 20,8%. Pada siklus kategori sedang. Persentase rata-rata hasil
ke I dapat diketahui banyaknya siswa yang belajar siswa pada siklus II sebesar 84,03%
tuntas adalah 13 siswa, dan yang tidak tuntas dengan kategori tinggi. Kualitas peningkatan
adalah 11 siswa dengan ketuntasan 54,2%, hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
sedangkan pada siklus ke II siswa yang tuntas sebesar 0,44 dengan predikat sedang.
sebanyak 22 siswa dan yang tidak tuntas Andari (2016) dalam penelitiannya
adalah 2 siswa dengan ketuntasan klasikal mengungkanpkan bahwa model Project Based
sebesar 91,6%. Learning mampu meningkatkan hasil belajar
Devi (2019) dalam penelitiannya siswa kelas IV SDN 20 Dangin Puri. Hal
mengatakan bahwa dengan menerapkan model tersebut terlihat dari penguasaan pengetahuan
Project Based Learning mampu meningkatkan atau peningkatan hasil belajar dari siklus I ke
kemandirian belajar dan hasil belajar siswa siklus II. Persentase rata-rata ketuntasan siswa
yang ditunjukkan dari 34 siswa dan telah pada siklus I mencapai 56,41%. Setelah
memenuhi indikatir pencapaian yang telah dilaksanakan siklus II persentase rata-rata

212

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

meningkat menjadi 89,74%. Dengan demikian model Project Based Learing membuat siswa
kentuntasan siswa pasa siklus I ke siklus II dapat belajar dalam suasana yang
mengalami peningkatan sebesar 33,33%. menyenangkan, dan merasa memiliki
Hasil penelitian Setyawan (2019) kemampuan untuk menemukan sesuatu yang
mengungkapkan bahwa melalui penerapan baru, mengurangi perasaan takut dan tegang
model pembelajaran berbasis proyek (Project yang dirasakan oleh siswa saat mengikuti
Based Learning) dapat meningkatkan hasil proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Sugihan presentase hasil belajar siswa pada pra siklus
03. Pada penelitian dijelaskan bahwa dengan 55%, kemudian pada siklus I meningkat
menerapkan model pembelajaran berbasis menjadi 75%, dan pada siklus II meningkat
proyek (Project Based Learning) sangat menjadi 90%.
membantu dalam usaha peningkatan hasil, Surono (2019) dalam penelitiannya
pembelajaran menarik, menantang, kreatif, mengungkapkan bahwa model Project Based
inovatif dan menyenangkan. Hal ini dapat Learning mampu meningkatkan hasil belajar
dilihat dari peningkatan hasil belajar dari pra siswa kelas IV SD Negeri Patemon 01
siklus ke siklus I dan siklus II. persentase Salatiga. Penelitian ini memiliki keunggulan
ketuntasan hasil belajar pada prasiklus adalah dibandingkan dengan peneliti sebelumnya
25% yang mencapai KKM kemudian pada yaitu penelitian ini mengukur kreativitas dan
siklus I meningkat menjadi 60%, kemudian hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
pada siklus II meningkat menjadi 75% dan dengan menggunakan model Project Based
pada siklus III mencapai 95% sehingga Learning. Model Project Based Learning ini
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan memudahkan dan memberikan pengalaman
model pembelajaran berbasis proyek yang nyata kepada siswa maupun guru
dinyatakan berhasil dan sudah teruji. sehingga materi pembelajaran tematik Tema 9
Penelitan lainnya yaitu Gunawan Subtema 1 akan lebih bermakna untuk siswa
(2018) menyatakan bahwa dengan menerapkan kelas 4 SD Negeri Patemon 01 Tahun
model Project Based Learning dapat 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari
memperbaiki hasil belajar siswa kelas 5 SD meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa dari
Negeri 2 Candisari menjadi lebih baik dan pra siklus I ke siklus I dan ke siklus II, dimana
mencapai rata-rata KKM yang telah rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus
ditentukan. Kondisi yang demikian terbukti adalah 59,16%. Setelah diterapkan model
dari perolehan nilai hasil tes evaluasi dari Project Based Learning rata-rata hasil belajar
masing-masing siklus, baik siklus I maupun siswa meningkat menjadi 73,56% . kemudian
siklus II. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa

213

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa Based Learning dapat meningkatkan hasil
meningkat lagi menjadi 82,84%. belajar siswa kelas V SD Negeri 018 Sungai
Hasil penelitian Sari (2018) Keranji. Hal ini dapat dilihat dari data sebagai
menyatakan bahwa dengan menerapkan model berikut: (1) Aktivitas guru pada siklus I yaitu
Project Based Learning dapat meningkatkan sebesar 72,5% dengan kategori cukup.
hasil belajar siswa kelas V SD pada tema Sedangkan pada siklus II aktivitas guru
Lingkungan Sahabat Kita secara signifikan meningkat menjadi 82,5% dengan kategori
Peningkatan ini dapat dilihat mulai dari pra baik. Untuk aktivitas siswa pada siklus I yaitu
siklus, siklus I hingga siklus II yang sebesar 72,5% dengan kategori cukup, dan
ditunjukkan dengan persentase ketuntasan pada siklus II aktivitas siswa meningkat
yang terus meningkat dalam setiap siklusnya. menjadi 85% dengan kategori baik. (2)
Pada penelitian ini dijelaskan bahwa tingkat Perolehan nilai rata-rata skor dasar sebelum
ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai diadakan tes yaitu 69,41. Kemudian
ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pra mengalami peningkatan setelah diterapkannya
siklus siswa yang tuntas belajar adalah 8 siswa model project based learning pada UH I, di
(28,6%), pada siklus I menjadi 15 siswa peroleh nilai rata-rata siswa menjadi 75,61.
(53,6%) dan pada siklus II menjadi 24 siswa Meningkat lagi pada UH II dengan nilai rata-
(85,7%). Sedangkan siswa yang belum tuntas rata siswa menjadi 85,26. Peningkatan hasil
jumlahnya menurun. Pada saat pra siklus belajar siswa dari skor dasar ke UH I yaitu
terdapat 20 siswa (71,4%) belum tuntas, pada sebesar 8,93%, sedangkan peningkatan hasil
siklus I masih 12 siswa (42,9%) yang belum belajar siswa dari skor dasar ke UH II adalah
tuntas dan pada siklus II masih 4 siswa sebesar 22,83%. (3) Persentase ketuntasan
(14,3%). Nilai tertinggi siswa meningkat yaitu pada data awal yaitu sebesar 52,94% dengan
pada pra siklus 85, siklus I meningkat menjadi kategori tidak tuntas, setelah diterapkan model
90 dan pada siklus II nilai tertinggi yaitu 95. project based learning pada siklus I maka
Nilai terendah pra siklus 35, siklus I menjadi persentase ketuntasan menjadi 82,35% dengan
50 dan siklus II nilai terendah 55. Rata-rata kategori tuntas, kemudian pada siklus II
siswa dari pra siklus ke siklus II juga persentase ketuntasan klasikal mengalami
mengalami peningkatan dari prasiklus 65 peningkatan yaitu menjadi 88,35% dengan
menjadi 71,6 ke siklus I atau naik sebesar 6,6 kategori tuntas.
dan pada siklus II menjadi 80,9 atau naik Hasil penelitian Izati (2018)
sebesar 9,3. mengungkapkan bahwa dengan menerapkan
Penelitian lainnya yaitu Rahmawati model Project Based Learning dapat
(2018) mengatakan bahwa model Project meningkatkan hasil belajar tematik pada tema

214

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

Lingkungan Sahabat Kita. Hal ini ditunjukkan yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek
pada ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yang memungkinkan siswa untuk bekerja
dengan muatan bahasa Indonesia sebesar secara mandiri untuk menacapai
61,76% dengan 21 siswa tuntas. Pada siklus II pembelajarannya sendiri dan kemudia
ketuntasan hasil belajar siswa meningkat mencapai puncak dalam suatu hasil yang
menjadi 79,41% dengan 27 siswa tuntas. berupa karya tulisan, gambar dll. Dari 15
Muatan IPA pada siklus I menunjukkan bahwa artikel di atas dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan mencapai 67,65% dengan 23 siswa penerapan model Project Based Learning
tuntas. Pada siklus II, muatan IPA mengalami dapat membantu guru dan siswa dalam proses
peningkatan menjasi 85,29% dengan 29 siswa pembelajaran tematik terpadu. Hal tersebut
tuntas. Peningkatan hasil belajar terjadi karena dapat dibuktikan dari data yang menungkapkan
adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa bahwa adanya kenaikan hasil belajar siswa.
selama proses Selain itu model Project Based Learning juga
pembelajaran. dapat membuat guru dan siswa aktif dan
Analisis dari 15 artiekl-artikel di atas semakin kreatif, kepercayaan diri siswa, dan
dapat dikatakan bahwa model Project Based kemampuan bekerja mandiri dalam membuat
Learning bukan hanya meningkatkan hasil dan menyelesaikan suatu proyek.
belajar saja, tetapi juga mampu meningkatkan
DAFTAR RUJUKAN
kreativitas, dan membuat siswa semakin aktif.
Dapat dilihat dari data di atas bahwa setiap Addin, Istiqomah. 2014. Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning
penelitian dalam artikel tersebut memperoleh (PJBL) Pada Materi Pokok Larutan
hasil peningkatan yang berbeda-beda, mulai Asam Dan Basa Tahun Ajaran
2013/2014, (3) 7-16
dari yang terendah 60% dan yang tertinggi Aisyah, D. W., Gipayana, M., & W, E. T. D.
95% Dengan dilaksanakannya pembelajaran R. W. (2016). Mengembangkan
Kebermaknaan Belajar Dengan
dengan menggunakan model Project Based Rancangan Pembelajaran Tematik
Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil Bercirikan Quantum Teaching, 1–8.
Amini, Risda. 2015. Pengaruh Penggunaan
pembelajaran semaksimal mungkin dan dapat Project Based Learning Dan Motivasi
menambah wawasan pengetahuan siswa juga Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas V Sd. Pgsd, Fip Universitas
proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Negeri Padang, 571-576.
SIMPULAN DAN SARAN Amri, Sofan. (2013). Peningkatan Mutu
Pendidikan Sekolah Dasar dan
Simpulan Menengah. Jakarta: PT. Prestasi
Model pembelajaran Project Based Pustakarya
Learning adalah sebuah model pengajaran dan Andari, Ni Made Nepri. Dkk. 2016. Penerapan
pembelajaran yang menekankan pembelajaran Model Project Based Learning
Berorientasi Pendidikan Karakter
215

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan


Siswa Kelas IV SDN 20 Dangin Puri, Sosial, 8 (2) 177-182.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 Pratiwi, Dewi Cristina dkk. 2018. Penerapan
Azizah, Aninda Nurul. Dkk. 2019. Upaya Model Pembelajaran Project Based
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Learning (Pjbl) Berbantuan Media
Melalui Model Project Based Mind Map Untuk Meningkatkan
Learning Siswa Kelas V SD, Vol. 2 Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa
No. 1 (Januari) 2019, Hal. 194-204 Kelas 4 Sd, Vol 2 (3) Juni 2018, hlm.
Cahyadi, Edi Dkk. 2019. Peningkatan Hasil 116-125
Belajar Tematik Terpadu Melalui Purwanto, Agus. 2016. Evaluasi Hasil Belajar.
Model Project Based Learning Pada Yogyakarta: Pustaka Belajar
Siswa Sekolah Dasar, Vol. 2 No. 1 Rochiati Wiraatmaja. 2007. Metodologi PTK.
(Januari) 2019, Hal. 205-218 Bandung: Remaja Rosdakarya.
Devi, Swastantika Kumala. Dkk. 2019. Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik
Peningkatan Kemandirian dan Hasil Terpadu. Jakarta: PT Raja Grafindo
Belajar Tematik Melalui Project Based Persada.
Learning, Vol. 2 No. 1 (Januari) 2019, Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran
Hal. 55-65 saintifik untuk implementasi kurikulum
Gunawan, Bayu Dkk. 2018. Penerapan Model 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Pembelajaran Project Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2009.
IPA Dan Kemampuan Berfikir Kreatif Mozaik Pembelajaran Inovatif.
Siswa Kelas V SD, Vol 2 No 1, 2 May Padang: Sukabina Press.
2018
Hartono, Deni Puji, 2018. PJBL Untuk Taufik, Taufina. 2019. Penggunaan Model
Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa: Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Sebuah Kajian Deskriptif Tentang Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Peran Model Pembelajaran Pjbl Dalam Belajar Tematik Terpadu Di Kelas V
Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa, Sdn 09 Koto Rajo. Vol 3(2). Hal 763-
1-11 772
Kristiani, Maria. 2018. Penerapan Model
Project Based Learning Berbantuan Taufik, Taufina Dkk. 2019. The Use Of
Pop-Up Book Untuk Meningkatkan Discovery Method To Improve
Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Student’s Learning Activities And
Kelas Iv, (6) 1-6 Outcome In Learning Mathematics At
Monika, Vera Dkk. 2019. Peningkatan Grade V In Public Elementary School
Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa 08 Nan Limo Mudik Palupuh District
Melalui Model Pembelajaran Problem Agam. Vol 3(3). Hal 144-150
Based Learning Pada Kelas Vsdn
Sidorejo Lor V Salatiga, 6 (1) 11-21 Taufik, Taufina. 2013. Studi Penerapan
Prastowo, A., Studi, P., Guru, P., & Ibtidaiyah, Pendekatan Tematik Terpadu Dalam
M. (2013). Pemenuhan Kebutuhan Rangka Implementasi Kurikulum 2013
Psikologis Peserta Didik Sd/Mi Di Sekolah Dasar Kabupaten Lima
Melalui Pembelajaran Tematik- Puluh Kota,(3)
Terpadu, 1–13.
Taufik, Taufina Dkk. The Development of
Pratiwi, Eka Ari Dkk. 2018. Peningkatan Learning Materials to Write a Poem
Kemampuan Kerjasama Melalui with Cooperative Learning Methods
Model Project Based Learning (PJBL) Type Two Stay Two Stray in the Fifth
Berbantuan Metode Edutainment Pada Grade Of Elementary School, volume
178
216

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor 7, 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd

V.Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian PROFIL SINGKAT


Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami. Yogyakarta : Pustaka Baru Lingga Indra Yani lahir pada tanggal
Sabri, T. (2017). Practical Ways
Internalization Tematik by Students in 09 November 1997 dan sekarang adalah
Learning Through Peer Teaching in mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PGSD FKIP at Tanjungpura University,
2(1). Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Sa’adah, Muti’atus. Dkk. 2019. Peningkatan Padang.
Kebermaknaan Dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Desain Pembelajaran
Tematik Terpadu Alternatif Berbasis
Projek Pada Siswa Kelas 5, Vol. 2 No.
1 (Januari) 2019, Hal. 1-14
Sari, Dyah Kartika. Dkk 2018. Peningkatan
Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar
Tema Lingkungan Sahabat Kita
Mengggunakan Model Project Based
Learning Pada Siswa Kelas 5 SD, Vol.
1 No. 1 April 2018, Hal. 334-339
Septiasih, Ni Wayan Ari. Dkk. 2016.
Penerapan Project Based Learning
Berbantuan Video Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Ipa Di SD, Vol: 4 No: 1
Tahun: 2016
Setyawan, Ramadhan Indra Dkk. 2019. Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar, Volume 2, Nomor 2
Agustus 2019
Surono, Eunike Tabita. Dkk. 2019. Penerapan
Model Pembelajaran Project Based
Learning Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran Tematik Tema 9
Sub Tema 1 Kekayaan Sumber Energi
Indonesia Kelas 4 Sd Negeri Patemon
01, Volume 3 Nomor 3 Tahun 2019
Wulandari, Novita Dkk. 2019. Penerapan
Model Project Based Learning
Berbantuan Media Pop Up Book
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar
Siswa Kelas V, Volum 4 Nomor 1
bulan Maret tahun 2019 Page 19 – 23
Yulia, Tri Dkk. 2016. Peningkatan
Pemahaman Konsep Energi Panas
Melalui Penerapan Model Project-
Based Learning (PJBL), 1-6

217

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai