Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Arsitektur Gaya Mediterania

Arsitektur Gaya Mediterania merupakan wilayah Miditerania yang begitu luas,


terdiri dari tiga benua (Eropa, Afrika dan Asia) yang dikelilingi Laut Tengah.
Daerah yang termasuk kawasan Mediterania yaitu beriklim panas antara lain
wilayah Eropa yaitu Yunani, Italia, Spanyol dan Prancis Selatan. Untuk wilayah
Asia adalah Turki dan Timur Tengah. Untuk wilayah Afrika dan Afrika Utara
meliputi Mesir, Marokko, Aljazair, Tunisia dan Libya.

Kebudayaan Romawi, Yunani klasik dan Etruria kuno di wilayah mediterania


seperti institusi, hukum-hukum, bahasa latin dan seni sangat mempengaruhi
Spanyol. Arsitektur Spanyol dipengaruhi oleh seni bentuk rumah dari Romawi dan
Yunani antara lain round arched, rhythmic, serta sunloving. Bangunan yang
memiliki khas gaya arsitektur mediterania Romawi, dibangun pada sekitar tahun
70-80 Masehi adalah Colosseum di Roma.

Gaya Arsitektur Mediterania pertama sekali pada abad ke 16 M diperkenalkan oleh


bangsa Spanyol ke Negara Amerika Selatan, Mexico, Hindia-Belanda, terutama
negara Florida (negara yang diekspansinya), dan mencapai puncak kejayaan
keemasannya di Amerika Serikat awal abad ke 19 M. Bisa disimpulkan bahwa
gaya arsitektur Mediterania berasal dari Spanyol dan gaya arsitektur mediterania
muncul karena penyesuaian kondisi lingkungan setempat.

Gaya arsitektur mediterania diminati dan populer di Indonesia pada tahun 1990-an,
biasanya mengadaptasi desain klasik Eropa, dengan karakter klasik, mewah dan
elegan serta dapat diterapkan untuk setiap ukuran rumah. Desain yang diminati,
banyak terpengaruh peradaban Islam dimana terlihat dari bentuk lengkung pada
pintu masuk, jendela, dan serambi.

Kata mediterania memberikan kesan nuansa langit biru dengan hangatnya sinar
matahari. Gaya arsitektur mediterania muncul sebab penyesuaian kondisi geografis
setempat dimana umumnya beriklim panas. Biasanya karakter bangunan
berdinding tebal agar melindungi panas siang hari, namun hangat malam hari.
Serta bukaan jendela kecil agar menahan hawa panas.

Dalam bangunan memiliki taman agar menjaga privasinya. Adanya upaya


menyelaraskan keadaan alam dengan bangunan, terlihat dari bahan yang digunakan
bersifat alami dari alam, seperti batu alam dan tanah liat digunakan dinding
bangunan.

Agar kamu tidak bingung untuk memahani karakter dari desain rumah mediterania,
ada baiknya bila kamu mengetahui karakter desain rumah mediterania. Gaya
rumah mediterania ebih mengarah ke gaya lebih fleksibel dan tentunya memiliki
karakter khas serta strukturnya yang kokoh. Berikut akan kita bahas karakter
desain rumah mediterania.

 Cara Menghadapi Teman Yang Suka Nyinyir


 Desain Rumah Tropical
 10 hal yang jangan dilakukan selama di dalam pesawat terbang

Desain Rumah Mediterania


1. Pilar dan Kolom
Desain rumah mediterania dilengkapi dengan kehadiran pilar yang tinggi, kokoh
dan berdiameter besar. Selain digunakan sebagai penahan konstruksi, pilar juga
dimanfaatkan untuk elemen dekorasi agar memberikan kesan mewah.
Kolom adalah merupakan satu unsur berasal dari arsitektur klasik Yunani dan
Romawi terletak pada portico, pintu dan jendela. Kolom pendukung digunakan
yang terbuat dari batu bata.
2. Balustrade
Desain rumah mediterania memiliki barisan atau susunan horisontal tiang di
satukan railing berupa kayu atau besi. Balustrade adalah permainan hias (dekoratif)
pada rangkaian tiang pengaman diatas bangunan, balkon, atau tangga yang
memiliki dua lantai, biasanya memiliki citra keindahan.
3. Ornamen lengkung dan detail
Desain rumah mediterania memiliki ciri khas yang sangat mudah dikenali yaitu
keberadaan ornamen dan elemen bangunan berbentuk lengkung dimana setiap
elemen dekoratif umumnya memiliki detail rumit.
4. Balkon
Desain rumah mediterania menggunakan balkon untuk rumah yang berukuran
besar untuk menghubungkan dua sayap bangunan berbentuk semi-sirkular (arches)
serta koridor terbuka dan dilengkapi dengan mahkota dan alas kolom sederhana.
5. Portico atau serambi
Desain rumah mediterania menghadirkan elemen dekoratif di depan pintu masuk
yang disangga oleh tiang. Biasanya, serambi rumah Mediterania memiliki tiang
penyangga di sisi kiri dan kanan pintu masuk.
6. Tympanum
Desain rumah mediterania menghadirkan bagian bentuk geometri dan dekorasi
yang berbentuk segitiga (kadang juga setengah lingkaran) diatas pintu, jendela atau
portico. Di Indonesia, rata rata digunakan pada bagian atas portico..
7. Teras
Desain rumah mediterania umumnya memiliki ukuran teras/selasar sangat luas dan
bukan hanya di depan atau belakang rumah, kadang dibangun dibagian tengah
bangunan rumah dilengkapi air mancur, ini satu cara untuk menjaga suhu tetap
nyaman. Hal ini dipengaruhi bangsa Moor saat menguasai spanyol, dimana taman
merupakan ‘earthy paradise’bagi bangsa Moor.
8. Atap
Desain rumah mediterania memiliki bentuk atap yang miring, datar, perisai, jengki
dan bentuk atap pelana. Dimana kebanyakan bangunan menggunakan tritisan atau
deep eaves. Kuda-kuda kayu menutup atap berupa genteng tanah liar yang
berwarna cokelat kemerahan digunakan saat gaya arsitektur ini berkembang
didaerah California. Genteng digunkan karena sesuai untuk iklim kering dan.
Selain itu, dilengkapi dengan tritisan yang juga akhirannya diberi gewel atau
listplank.
Atap rumah yang memiliki lantai dua atau sebagai penutup balkon memiliki bentuk
atap yang melingkar atau bulat pada salah satu bagiannya dan untuk bagian atap
lainnya berbentuk segitiga atau pelana dengan ketinggian yang sesuai.
9. Dinding
Desain rumah mediterania menggunakan salah satu jenis batu bata, yakni bata
tanah liat dimana mampu melindungi dari hujan, matahari, dan suhu panas. Bata
yang digunakan adalah tanah liat dibakar (adobe) dapat diperbaharui menggunakan
cat kapur (whitewasher). Namun di Amerika dinding batu alam lebih banyak
digunakan daripada batu bata terutama di Mexico, Texas, California dan New
Mexico. Material batu dibiarkan polos tanpa finishing (ekspos)menimbulkan
tekstur asli lebih kasar yang menyerupai susunan batuan.
10. Warna
Desain rumah mediterania menggunakan warna identik dengan unsur alam seperti
warna tanah seperti coklat dan kream serta tambahan warna lain yang lembut
digabungkan dengan warna alam seperti abu-abu dan putih. Anda akan sering
melihat semua warna tersebut hampir di seluruh bagian rumah
mediterania.terkadang kamu juga akan menemukan warna mencerminkan
perbedaan rumah tinggal kalangan atas dimana cenderung memilih warna- pastel
dan kalangan bawah lebih berani bermain-main komposisi warna. Penutup atap
genteng menggunakan warna terrakota. Jendela, kusen pintu, besi tempa (seperti
railing atau lampu hias) menggunakan warna yang lembut dengan cat.

Anda mungkin juga menyukai