Anda di halaman 1dari 43

BAB I

1.1 Latar belakang


Dalam perkembangan ilmu pengetahuan Islam muncul beberapa konsep lembaga
pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren namun hanya memproritaskan dengan
ilmu agama saja tanpa memikirkan pengetahuan umum. Mengintegrasikan ilmu
pengetahuan Islam yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan umum, yang disajikan
dengan baik dan selalu mengikuti perkembangan zaman dengan mengharapkan lahir
generasi Islam yang handal dalam ilmu pengetahuan umum, yang memiliki pondasi
awal dari keperibadian dan sikap yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Satu konsep
yang berkembang dan modern dengan sebutan Sekolah Islam Terpadu.
Peradaban masyarakat modern yang diharapkan Sekolah Islam Terpadu sebagai
lembaga pendidikan Islam tentunya bukan sekedar produk evolusi natural budaya
masyarakat tanpa norma, tetapi merupakan produk budaya yang conditioning yang
disosialisasikan dengan kondisi yang diwarnai oleh nilai-nilai budaya yang terdesain
serta menggambarkan aktualisasi dari nilai-nilai Islam(Al-Qur’an dan Al-Hadits).
Mengacu pada data sebelumnya bahwa pertumbuhan minat siswa untuk masuk
Sekolah Islam sangat signifikan namun dibandingkan rasio jumlah murid dengan
bangunan sekolah tidak sebanding. Dari data yang penulis dapatkan bahwa perlunya
sebuah wadah pendidikan yang bisa menampung dan meningkatkan daya minat murid
untuk sekolah pada Sekolah Islam Terpadu dengan mempertimbangkan berbagai
aspek. Antara lain yaitu dengan menerapkan elemen-elemen green building pada
perancangan lingkungan sekolah agar murid, guru, pengelola dan pengguna Sekolah
Islam Terpadu merasa nyaman berada dalam sekolah serta menjadikan tolak ukur
pendidikan di kota Makassar.
Dalam proses sebuah sekolah membutuhkan pendidikan yang teratur baik dari
segi kurikulum, pengelolaannya, manusia dan bangunannya. Untuk memenuhi
kebutukan proses belajar yang baik diperlukan kenyamanan yang mendukung agar
porses dapat berjalan baik. Sehubungan dengan tema judul penulis yang diambil
arsitektur hijau (green building).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya Sekolah Menengah
Pertama Wahdah Islamiyah Makassar adalah untuk menampung lulusan dari SD

1
Wahdah Islamiyah yang merupakan putra putri dari pengurus Wahdah Islamiyah.
Pada awal terbentuknya jumlah siswa yang diterima berjumlah 23 orang. Pada tahun
2006 dan 2007 sekolah tersebut menambah gedung baru untuk menampung siswa
yang setiap tahunnya meningkat. Guru dan staf ditingkatkan kemapuannya melalui
diklat. Pada awalnya Sekolah Menengah Pertama Wahdah Islamiyah Makassar
terakreditasi B kemudian meningkat menjadi Akreditasi A. kurikulum yang
digunakan Kurikulum Mulok berbasis Agama dan Kurikulum Nasional.
Keberadaanya memberikan dampak positif dibidang pendidikan, ekonomi, sosial dan
agama sehingga menciptakan manusia yang intelektual, spiritual dan berjiwa sosial
yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, keberadaan Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar dengan metode
halaqah tarbiyahnya telah berhasil mencetak generasi Islam yang kuat, cerdas, dan
mampu bersaing dengan sekolah lainnya.
Pendekatan tema eko arsitektur pada sekolah islam ini diharapkan dapat
mengajarkan peserta didiknya tentang peduli akan lingkungan dari segi arsitektur
bangunannya. Adanya fasilitas-fasilitas, penggunaan material dan media teknologi
berprinsip ramah lingkungan yang berhubungan dengan eko arsitektur akan
menambah wawasan bagi peserta didik di sekolah terpadu ini. Hal ini dilakukan
berdasarkan pertimbangan dari fungsi sekolah itu sendiri yaitu pendidikan. Sehingga
sekolah ini tidak hanya memberikan pengajaran terhadap pelajaran di sekolah tetapi
juga dapat mengajarkan peserta didiknya tentang kecakapan hidup yang berkarakter
peduli terhadap lingkungan yang akan diterapkan pada bangunan sekolahnya.
Berdasarkan hasil pengamatan sekolah islam wahdah islamiah Makassar, ada
beberapa sekolah islam yang perluh di tingkatkan. Dari hasil penilitian, sekolah islam
menengah pertama wahdah islamiah Makassar perluh beberapa peningkatan baik dari
segi sarana prasarana maupun infrastruktur yang ada. Berikut adalah kondisi sekolah
menengah pertamah wahdah islamiah:
a. Perkembangan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan kegiatan belajar mengajar disuatu lembaga pedidikan, secara etimologis,
prasarana berati alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan seperti

2
lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya. Sarana
pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan
dalam proses pendidikan di sekolah. Meskipun suatu lembaga pendidikan ditopan
oleh kuantitas tenaga pengajar dan peserta didik yang memadai namun apabila sarana
dan prasarana tidak mendukung, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan
sempurna. apalagi dalam rangka perwujudan prestasi belajar peserta didik.
Untuk memperoleh suasana belajar yang kondusif maka diperlukan pemenuhan
sarana dan prasarana belajar yang memadai. Untuk itu diperlukan dana yang tidak
sedikit. Perkembangan sarana prasarana Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
Wahdah Islamiyah Makassar setiap tahun ajarannya mengalami perkembangan yang
signifikan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan sarana prasarana
sekolah tersebut guna memproleh fasilitas yang memadai sehingga tercipta sarana
prasarana yang unggul untuk perkembangan peserta didik.
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar pada
awal didirikannya mempunyai ruang kelas yang terbatas sehingga siswa belajar
dimasjid. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar.
Sejak resmi didirikan pada tahun 2002 perkembangan fasilitas sekolah terbilang
cukup pesat. Gedung pertama yang dibuat berjumlah dua lokal untuk kegiatan proses
belajar mengajar. Seiring perkembangannya sarana dan prasarana sekolah terus
ditingkatkan sehingga gedung gedung dan segala penunjang yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah tersebut terus diupayakan untuk dilenggkapi.
Pada tahun 2006 Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah
Makassar melakukan pembangunan gedung sekolah yang baru. Bangunan sekolah
yang baru adalah satu gedung bertingkat. Di gedung tersebut terdiri dari ruang kepala
sekolah, ruang kelas, ruang guru, dan loket pembayaran SPP. Gedung tersebut
dibangun dengan mekanisme partisipasi masyarakat menggunakan dana subsidi imbal
swadaya direktorat pembinaan SMP Ditjen Manajemen Depdiknas tahun 2006. Dana
yang dikeluarkan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah
Makassar dalam pembangunan ini sebesar Rp.80.000.000,- yang diambil dari dana
subsidi dan dana dari masyarakat senilai Rp. 20.000.000,-. Tahun 2007 Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar berhasil lagi

3
membangun gedung sekolah yang baru yang terletak di Jl. Manggala Raya Perumnas
Antang (Dusun Bambu-bambu, dekat blok 7). gedung yang dibuat merupakan gedung
bertingkat dua yang jadikan untuk ruang kelas, ruang wakil kepala sekolah, ruang
guru, dan ruang kelas. dana yang dikeluarkan Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Wahdah Islamiyah.
Makassar dalam pembangunan ini bisa dibilang cukup besar karena memakan
biaya ratusan juta. dana yang dipakai dalam pembangunan sekolah sebesar
Rp.168.000.000,- yang diambil dari dana subsidi dan dana dari swadaya sekolah
senilai Rp. 32.000.000,-. Pada tahun ini juga siswa laki laki dan perempuan dipisah
karena muncul kekawatiran para guru guru terhadap siswanya. Sala satu hal yang
melatar belakangi pemisahan ini yaitu mereka dipisahkan karena pihak sekolah
melihat perkembangan siswa pada usia SMP sudah mengenal rasa ketertarikan pada
lawan jenisnya sehingga sebagai antisipasi, kepala sekolah dan yayasan beserta para
guru guru berinisiatif untuk mendirikan gedung baru dan melakukan pemindahan
untuk siswa putra ketempat yang baru.

Berdasarkan dari Tabel 1.5 ini dapat dilihat bahwa, jumlah ruang kelas adalah
12 ruangan yang terdiri dari ruang kelas putra dan putri. Namun berdasarkan data
yang kami cocokkan dengan keadaan siswa tahun ajaran 2014/2015 maka jumlah
ruang kelas adalah 8 ruang kelas putri dan 7 ruang kelas untuk putra. Jadi total ruang
kelas adalah sebanyak 15 ruang kelas.

4
Berdasarkan dari Tabel 1.6 ini dapat dilihat bahwa, Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar sudah mempunyai ruang
perpustakaan dan labaratorium komputer yang bertempat di kompleks gedung sekolah
putri. Adapun laboratorium IPA awalnya ada, tapi sekarang dialih fungsikan menjadi
ruang kelas dan satu ruang perpustakaan yang lagi dibenahi di kompleks sekolah
putra.Sejak didirikan pembangunan dan peningkatan sarana prasarana sekolah terus
ditingkatkan. Dari hanya dua lokal untuk ruang belajar mengalami peningkatan
seiring berjalannya waktu. Dalam perkembangannya sekarang Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar telah Memiliki tiga buah gedung
bangunan permanen untuk putra dan dua gedung bangunan bertingkat untuk putri
terdiri dari ruangan belajar, kantor, sebuah Perpustakaan, Lab. Komputer, sebuah
Kantin, ruang Tahfidz Quran, sebuah gedung permanen Asrama putra , Masjid, ruang
UKS dan loket pembayaran SPP siswa. Berkembangnya suatu Sekolah tidak lepas
juga dari majunya sarana dan prsarana yang dimiliki. Dengan lengkapnya fasitas
peserta didik dapat menggali potensi dan meningkatkannya. sejak tahun 2002 sekolah
menengah pertama Islam terpdu Wahdah Islamiyah Makassar terus membenahi
sarana prasarana. sekolah menjalin kerja sama dengan para instansi instansi yang
mau membantu dalam pembangunan sekolah.

Adapun data terkini mengenai sarana dan prasarana di tahun 2019/2020


sebagai berikut:

5
6
b. Factor penghambat
 Factor internal
Selain dari masalah lain yang dihadapi sekolah yaitu terbatasnya sarana prasarana
seperti masih kurangnya gedung untuk ruang kelas sehingga siswanya harus dibatasi.
Menurut Ketua Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah.
“Masalah yang dihadapi sekolah yang kami dirikan ini hanya terkendala dari
sarana prasarana. Karena kurangnya gedung sekolah maka pihak sekolah banyak
menolak siswa yang mendaftar karena tidak adanya tempat/ruang kelas untuk mereka
tempati”.
Adapun penghambat dari perkembangan sekolah yaitu juga datang dari siswa
itu sendiri. Siswa masih ada yang melanggar peraturan peraturan sekolah seperti
terlambat masuk sekolah, pakaian yang tidak rapih, rambut yang tidak rapih bahkan
pada perkelahian siswa jika melihat umur siswa SMP pada dasarnya merupakan usia
yang memasuki usia peralihan keusia pubertas sehingga kondisi psikologis anak harus
dalam pendampingan yang serius sehingga perilaku anak dapat terarah.

 Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menjadi penghambat dalam perkembangan dari Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar yaitu kemacetan.
Kompleks sekolah putri yang berada dalam jalan raya Antang, maka sering terjadi
kemacetan didepan pintu masuk sekolah. kemacetan diakibatkan karena banyaknya
kendaraan yang saling bertemu yaitu kendaraan dari Gowa, Toddopuli dan
Antang.Pagi dan sore waktu pulang sekolah banyak kendaraan orang tua yang datang

7
untuk mengantar dan menjemput anak anaknya di sekolah sehingga menyebatkan
kemacetan.
Masalah kemacetan ini menyebabkan beberapa orang tidak nyaman ketika
melewati jalan depan sekolah tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip eko arsitektur ke dalam perancangan Sekolah Islam?

1.3 TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN


Tujuan
Membuat landasan konseptual untuk sebuah perencanaan Sekolah Islam
Wahdah Islamiah makassar akan di kembangkan lagi dengan dengan pendekatan eko
arsitektur.

Sasaran
Tersusunya langkah-langkah kegiatan penyusunan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Sekolah Islam
Wahdah Islamiah Makassar sebagai fasilitas pendidikan berdasarkan atas aspek-aspek
panduan perancangan ekologi Arsitektur yang berlandaskan Islam.

1.4 BATASAN PEMBAHASAN


Pembahasan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pengertian Sekolah Islam
Wahdah Islamiah Makassar mencangkup SMP dan SMA. Pengertian yang dimaksud
dalam hal ini adalah berkaitan dengan disiplin ilmu Eko Arsitektur untuk Sekolah
Islam.

1.5 METODE PEMBAHASAN


Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
metode diskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data-data primer maupun
sekunder yang kemudian dijabarkan dan dianalisa sesuai dengan kaidah arsitektur
untuk menghasilkan kesimpulan, batasan dan anggapan yag digunakan sebagai dasar
perencanaan dan perancangan Sekolah Islam wahdah islamiah Makassar.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut :

8
1. Studi Literatur melalui buku, brosur, internet yang berkaitan dengan pendidikan,
kurikulum sekolah dasar, sekolah unggulan dan bidang lain yang berhubungan
dengan Sekolah Islam.
2. Observasi lapangan, yaitu dengan mengadakan observasi ke sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas Wahdah Islamiah Makassar.
3. Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung dengan pihak yang
terkait.

BAB II

1.1 Defenisi judul :


Judul perancangan ini adalah “Redisain Sekolah Islam Wahdah Islamiah
Makassar Dengan Pendekatan Eko Arsitektur”.

 Redisain adalah sebuah proses perencanaan da perancangan untuk melakukan


suatu perubahan pada struktur dan fiungsi suatu benda ,bangunan, maupun system
untuk manfaat yang lebih baik dari desain sebelumnya. Redisain ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara seperti mengubah, mengurangi maupun
mnambahkan unsur pada suatu bangunan. Bangunan yang di redisain perlu di
rencanakan dengan matang untuk mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan
dapat menjawab masalah yang terjadi.
 sekolah islam wahdah islamiah Makassar dengan pendekatan eko arsitektur
merupakan sekolah islam yang di harapkan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat di Kabupaten Gowa. Sekolah ini berupa jenjan SMP (Sekolah
Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan penekanan atas
dasar Wahdah Islamiah. Penekanan desain bangunan Sekolah Islam Unggulan di
Kota Makassar Kecamatan Manggala ini menggunakan pendekatan arsitektur
ekologi yang mengacu pada nilai-nilai Islam.
 Pendekatan tema eko arsitektur pada sekolah islam ini diharapkan dapat
mengajarkan peserta didiknya tentang peduli akan lingkungan dari segi arsitektur
bangunannya. Adanya fasilitas-fasilitas, penggunaan material dan media teknologi
berprinsip ramah lingkungan yang berhubungan dengan eko arsitektur akan
9
menambah wawasan bagi peserta didik di sekolah terpadu ini. Hal ini dilakukan
berdasarkan pertimbangan dari fungsi sekolah itu sendiri yaitu pendidikan.
Sehingga sekolah ini tidak hanya memberikan pengajaran terhadap pelajaran di
sekolah tetapi juga dapat mengajarkan peserta didiknya tentang kecakapan hidup
yang berkarakter peduli terhadap lingkungan yang akan diterapkan pada bangunan
sekolahnya.

1.2 Teori-teori pendukung :


1.2.1 Sekolah islam
Sekolah islam terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang meng
implementasikan konsep pendidikan islam berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunnah.
Dalam aplikasinya sekolah islam terpadu diartikan sebgai sekolah yang menerapkan
pendekatan penyelenggaraan  dengan memadukan  pendidikan umum dan pendidikan
agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah islam terpadu juga menekankan 
keterpaduan dalam metode pembelajaran  sehingga dapat mengoptilmalkan ranah
kognitif, afektif dan konatif. Sekolah islam terpadu juga memadukan  pendidikan
aqliyah, ruhiyah dan jasaddiyah.  Dalam penyelenggaraannya  memadukan
keterlibatan dan partisipasi aktif  lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah dan
masyarakat.
Dengan sejumlah pengertian diatas dapatlah ditarik suatu pengetian umum
yang komprehensif bahwa sekolah  islam terpadu adalah sekolah islam  yang
diselenggarakan dengan memadukan  secara integrative  nilai dan ajaran islam  dalam
bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang  efektif  dan pelibatan 
yang optimal  dan koperatif   antara guru dan orang tua, serta masyarakat  untuk
membina karakter dan kompetisi murid.
Sekolah Islam Terpadu yang muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan
sebagian masyarakat muslim yang menginginkan  adanya sebuah institusi pendidikan
islam yang berkomitmen mengamalkan  nilai-nilai islam  dalam sistemnya, dan
bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang antara ilmu kauniayah
dengan ilmu qauliyah, antara fikriyah, Ruhiyyah dan Jasadiyyah, sehingga mampu 
melahirkan generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas dan bermanfat
bagi ummat.  Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki  kecerdasan 

10
Intelektual (Intelegen Quotient/IQ), Kecerdasan Emosional (Emotional
Quotient/EQ) dan kecerdasan Spritual (Spritual Quotient/SQ) yang tinggi serta 
kemampuan beramal (kerja) yang ihsan.

1.2.2 Karakteristik sekolah islam


Dengan pengertian sebagaimana diuraikan diatas, maka sekolah islam terpadu
memiliki karakteristik  utama yang  memberikan penegasan akan keberadaanya. 
Karakteristik yang dimaksud adalah :
a. Menjadikan islam sebagai landasam filosofis.
b. Mengintegrasikan  nilai islam ke dalam bangunan kurikulum.
c. Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran  untuk
mengoptimalisasi proses belajar mengajar.
d. Mengedepankan  qudwah hasanah dalam membentuk  karakter peserta didik.
e. Menumbuhkan biah solihah dalam iklim  dan lingkungan sekolah :
menumbuhkan kemaslahatan  dan meniadakan kemaksiatan  dan
kemungkaran.
f. Melibatkan  peran serta  orang tua dan masyarakat  dalam mendukung
tercapainya tujuan pendidikan.
g. Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.
h. Membagun budaya rawat, resik, runut, rapi, sehat dan asri.
i. Menjamin seluruh proses kegiatan  sekolah untuk selalu berorientasi  pada
mutu.
j. Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi dikalangan  tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
Kesepuluh ciri atau karakteristik tersebut menjadi acuan bagi sekolah islam
terpadu untuk mengembangkan  dirinya menjadi sekolah  yang diinginkan  dan
dimaksudkan  oleh gerakan pemberdayaan sekolah islam terpadu yang
digelorakan oleh pengurus  Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) yang
merupakan suatu gerakan da’wah berbasis pendidikan.

1.2.3 Tujuan

11
Tujuan umum pendidikan sekolah islam terpadu  adalah membina  peserta
didik  untuk menjadi insan muttaqien yang cerdas, berakhlak mulia  dan memiliki 
keterampilan  yang memberi manfaat dan maslahat bagi ummat manusia, dengan
rincian karakter (muwashofat) sebagai berikut :
1. Aqidah yang bersih (salimul Aqidah)
Menyakini Allah Swt sebagai pencipta, pemilik, pemelihara dan penguasa
alam semesta dan menjauhkan diridari segala  fikiran, sikap, perilaku bid’ah,
khurafat dan syirik.
2. Ibadah yang benar (shahihul Ibadah)
Terbiasa dan gemar melaksanakan ibadah yang meliputi sholat, shoum,
tilawah al-Qur’an, dzikir dan doa sesuai petunjuk Al-Qur’an dan AsSunnah.
3. pribadi yang  matang (matinul khuluq)
Menampilkan perilaku yang santun, tertib, dan disiplin, peduli terhadap
sesama dan lingkungan  serta sabar, ulet dan pemberani dalam menghadapi
masalah hidup sehari-hari.
4. Mandiri (Qadirun Alal Kasbi)
Mandiri dalam memenuhi segala keperluan hidupnya dan memiliki  bekal
yang cukup  dalam pengetahuan, kecakapan dan keterampilan dalam usaha
memenuhi kebutuhan nafkahnya.
5. Cerdas dan Berpengetahuan ( Mutsaqoful fikri)
Memiliki kemampuan berfikir  yang kritis, logis, sistematis dan kreatif  yang
menjadikan dirinya  berpengaruh  luas dan menguasai  bahan ajar dengan
sebaik-baiknya dan cermat serta cerdik dalam mengatasi segala problem  yang
dihadapi.
6. Sehat dan Kuat (Qowiyul Jismi)
Memiliki badan dan jiwa yang sehat dan bugar, stamina dan daya  tahan
tubuh  yang kuat, seta keterampilan  beladiri yang cukup  untuk menjaga diri
dari kejahatan  pihak lain.
7. Bersungguh-sungguh dan disiplin ( Mujahidul Linafsihi).

1.2.4 Eko arsitektur


 Pengertian Ekologi

12
Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antaraorganisme dengan lingkung
annya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) danlogos (“ilmu”).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama
kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
 Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada
tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda
tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu
kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang
menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

 Ekologi dan Arsitektur


Arsitektur ekologis merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, dimana
memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.Kualitas arsitektur biasanya sulit
diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas
arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi
mengabaikan yang dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna
suatu bangunan merasa tertarik.
Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memnfaatkan alam sebagai berikut :
a. Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar
panas, angin dan hujan.

13
b. Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan
saat pembangunan harus seminal mungkin.
c. Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan
bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan.
d. Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas.
Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu
ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara
alami bisa menghemat banyak energi.

 Apabila Ekologi tidak diterapkan dalam dunia Arsitektur

          Salah satu aspek penting dalam disain arsitektur yang semakin hari semakin
dirasakan penting adalah penataan energi dalam bangunan. Krisis sumber energi tak
terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih
ke sumber energi terbaharui dalam merancang bangunan yang hemat energi. Konsep
penekanan desain ekologi arsitektur didasari dengan maraknya issue global warming.
Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada keseimbangan alam ini,
dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu bumi tetap terjaga. Kebanyakan
arsitek hanya mementingkan desain pada bangunan itu sendiri dan tidak melihat
disekeliling dampak pada lingkungan tersebut. Apabila tidak diterapkan ekologi
dalam arsitektur maka akan terjadi :

a. Apabila bangunan terbuat dari kaca akan terjadi pemanasan global dan
seharusnya di di perbanyak vegetasi pada bangunan dan lingkungan tersebut.
b. Apabila bangunan tersebut termasuk penghambat arah lajur perairan maka
akan menghambat air-air bekas hujan sehingga mengakibatkan banjir.
 Arsitektur Yang Sadar Lingkungan
1. Holistik
Konsep ekologi arsitektur yang holistic
Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian dari
arsitektur biologis (arsitektur kemnusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur
alternatif, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionic

14
(teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi
pembangunan. Maka istilah eko-arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan
mengandung semua bidang.

Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur


karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun,
eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Eko-
arsitektur mengandung juga dimensi yang lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio
cultural, ruang, serta teknik bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa eko-arsitektur
bersifat lebih kompleks, padat, vital dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya.

2. Hemat Energi.
Manusia hidup bagi banyak kegiatan ia pasti memerlukan energi, untuk
menyediakan makanan, untuk membakar batu bara dan untuk memproduksi peralatan
dalam bentuk apapun dan pasti akan selalu membebani lingkungan alam. Api yang
dapat memberikan kehangatan dan menerangi kegelapan tetapi yang juga
mengandung kekuatan merusak yang menakutkan, dapat melambangkan energi dan
bahan bakarnya. Bahan bakar dapat digolongkan menjadi 2 kategori yaitu yang dapat
diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun kita telah mengetahui
perbedaan diantara keduanya, manusia tetap cenderung memanfaatkan energi yang
tidak dapat diperbaharui (batu bara, minyak, dan gas bumi) karena dianggap
penggunaannya lebih mudah. Penggunaan energi untuk seluruh dunia diperkirakan
3×1014 MW per tahun, yang berarti bahwa bahaya bagi manusia bukan hanya terletak
pada kekurangan energi tetapi juga pada kebanyakan energi yang dibakar dan
mengakibatkan kelebihan karbondioksida di atsmosfer yang mempercepat efek rumah
kaca dan pemanasan global.
3. Material Ramah Lingkungan.
Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan :
 Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin.
 Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil
pula limbah yang dihasilkan.
 Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan.

15
 Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat
dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang).
 Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang
berbahaya (logam berat, chlor).
 Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama.
 Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.

4. Peka Terhadap Iklim


Pengaruh iklim pada bangunan. Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka
dengan jarak yang cukup diantara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin.
Orientasi bangunan ditepatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai
kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak
lurus terhadap arah angin. Gedung sebaiknya berbentuk persegi panjang yang
menguntungkan penerapan ventilasi silang.

1.3 Studi Preseden


A. Berikut adalah sekolah islam berstandar internasional terbaik

Sekolah Islam Internasional terbaik meliputi beberapa aspek. Pertama adalah


penggunaan bahasa. Masuk kategori sekolah islam bertaraf internasional ketika
menggunakan pengantar bahasa internasional. Kedua adalah keterserapan siswa di
kancah internasional atau di universitas internasional. Ketiga tentu saja cara sekolah
itu dalam memegang prinsip keislaman. Terakhir adalah sistem asramanya yang
mendukung tiga aspek sebelumnya.

1. Al Hikmah Boarding School

16
Al Hikmah Boarding School Batu memiliki keunggulan pada aspek fokusnya
arah pendidikan setiap anak yang diarahkan dalam bakat yang berbeda-beda. Bukan
memperhatikan minta bakat. Sekolah ini sedari awal wawancara siswa sudah
bekerjasama dengan LAPSI, setahu saya biro psikologi Angkatan Laut. Juga
wawancara dengan ahli akademik, sehingga sudah diketahui potensi terbaik siswa.
Potensi itulah yang selanjutnya menjadi fokus bagi sekolah. Oleh sebab itu
internasional di sini kami maknai dengan percepatan yang dilakukan dalam
identifikasi kemampuan siswa. Dan bimbingannya oleh guru juga intensif.

Kedua, aspek asramanya. Di sekolah ini asrama justru dikelola seperti


pengelolaan rumah, bahkan gedungnya pun seperti rumah, setiap lantai hanya dihuni
sekitar 12 orang dengan satu pendamping. Sehingga persoalan bahasa, hafalan al
Quran, akhlaq sudah menjadi perhatian khusus dari pendamping. Pendamping itu
berfungsi sebagai orangtua. Sehingga memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Siswa menjadi anak sendiri.

Ketiga alumni SMA-nya. Alumni SMA ini sebenarnya hanya berkisar 8 persen
yang terserap di luar negeri. Namun saya tidak bisa berpaling, karena yang kuliah di
Indonesia pun prestasinya diukir di luar negeri. Seperti mendapatkan diplomacy
award dari organisasi PBB yang diberikan kepada alumni ke-6 SMA al Hikmah.
Bahkan, Djarot Dimas, begitu namanya diberikan kesempatan berpidato di sidang
umum PBB tentang ketidak adilan hukum di negara muslim bekas konflik. Oleh

17
sebab itu kami masukkan ke dalam salah satu sekolah islam internasional terbaik di
Indonesia.

2. Gontor

Sedangkan Gontor disebut sebagai sekolah Islam Internasional terbaik justru


karena alumni-alumninya yang tersebar ke seluruh penjuru dunia. Gontor punya
ikatan alumni yang hampir di banyak negara di seluruh dunia sudah ada persatuannya.
Sehingga rasa internasionalnya sudah tidak perlu diragukan.

Padahal, di Gontor hanya diajarkan dua bahasa aktif, Arab dan Inggris, tapi
kenyataannya alumninya ada yang belajar di Korea untuk komputer, ataupun di
Jepang untuk bidang teknologi. Sedangkan dua negara itu menggunakan bahasa
aslinya.

Ini lebih kepada mental yang ditanam ke santri Gontor agar bisa belajar di semua
tempat dengan menghargai proses. Prinsip KH. Hasan yang kini sering viral karena
ceramahnya adalah “Lebih baik bergerak merangkak daripada diam”. Oleh sebab itu
kami tidak ragu memasukkan pondok di Ponorogo ini menjadi salah satu dari sekolah
Islam Internasional terbaik di Indonesia.

3. International Islamic Boarding School (IIBS) Cikarang

18
International Islamic Boarding School (IIBS) merupakan satu sekolah elit
yang terkenal dengan program akselerasinya. Di sekolah ini para siswa dapat
menyelesaikan studi SMA nya dalam waktu dua tahun saja. Selain itu, sekolah yang
memiliki gedung di kompleks perkantoran ini juga dikenal akan program overseas
nya yang luar biasa. Oleh sebab itu sekolah ini masuk ke taraf internasional.

Dengan jaringan sister school yang tersebar di negara-negara Asia, Australia


hingga Amerika, para murid menghabiskan waktu untuk bersekolah di sekolah-
sekolah tersebut dalam beberapa waktu dan mereka akan menampilkan penampilan
khas Indonesia di akhir kunjungan mereka.

Biaya pada tahun pertama sekitar Rp 90 juta rupiah. Ini dapat dimaklumi
melihat betapa banyaknya fasilitas yang ditawarkan, seperti asrama, lapangan
olahraga indoor, antar-jemput murid dengan bis dari asrama menuju sekolah dan
sebagainya. Oleh sebab itu sekolah ini masuk dalam kategori sekolah untuk kalangan
atas. Namun tetap kami masukkan sebagai salah satu sekolah islam bertaraf
internasional.

B. Sekolah dengan penerapan ekologi arsitektur


 Penerapan Arsitektur Ekologis Pada Strategi Perancangan Sekolah Menengah
Kejuruan Pertanian Di Sleman

Penerapan arsitektur ekologis akan


diuraikan dalam tujuh
prinsip.Penerapan pertama adalah
memelihara sumber daya alam yang
akan dicapai dengan kriteria

19
menghadirkan banyak ruang terbuka untuk mempertahankan keberadaan pohon.
Untuk mengahadirkan banyak ruang terbuka, yang perlu diperhatikan adalah
penataan komposisi massa.Penataan massa terpecah akan memberikan ruang
terbuka yang lebih banyak sehingga semakin banyak tumbuhan yang dapat
dipertahankan dari tapak asli, semakin besar luas lahan yang dapat digunakan
untuk budidaya tanaman, semakin besar kesempatan air hujan masuk ke dalam tanah.

Penerapan prinsip kedua adalah


mengelola tanah, air, dan udarayang
masih berhubungan prinsip pertama yaitu
memelihara sumber daya alam yang ada.
Tujuannya agar bangunan dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri dengan
cara memaksilmalkan potensi alam yang
telah dikelola.Prinsip ini berusaha agarair dapat terserap ke tanah, adanya pemisahan
sampah organik dan anorganik untuk memelihara tanah, dan adanya ruang terbuka
sebagai tempat hidup pohon yang dapat menyediakan suplai udara bersih.

Air dimasukkan ke tanah dengan adanya ruang untuk merembeskan air dengan
cara membuat perkerasan hanya di bagian yang perlu yaitu jalan setapak. Jalan
setapak pun menggunakan material perkerasan yang terdapat lubang yang dapat
memberi peluang air masuk ke tanahseperti grass block.

Dalam hal memelihara tanah, perlu


adanya tindakan untuk menghindarkan
tanah terkontaminasi bahan yang sulit
terurai. Caranya dengan adanya
pemisahan sampah organik dan
anorganik.Sampah organik berupa
dedaunan hasil praktik siswa dapat
langsung dibuang ke tanah karena dapat terurai dan dapat menyuburkan tanah. Untuk
sampah anorganik yang sulit terurai akan didaur ulang terlebih dahulu menjadi benda-
benda yang bermanfaat. Dalam hal memelihara udara, hal yang dilakukan adalah

20
memunculkan banyak ruang terbuka. Semakin banyak ruang terbuka, semakin banyak
pula pohon yang dapat tumbuh pada tapak sehingga suplai udara segar akan
meningkat.

Penerapan prinsip ketiga adalah


menggunakan sistem bangunan hemat
energi yang dalam hal ini berusaha
memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya dari alam terutama cahaya matahari
dan angin yang dimanfaatkan dalam hal
pencahayaan dan dimanfaatkan panasnya
dan angin juga dimanfaatkan dalam hal penghawaan.Dalam hal pencahayaan, karena
matahari juga menghsilkan panas, maka untuk menghindari panas yang berlebihan
dari, hal yang dilakukan adalah menambahkan komponen tambahan seperti selasar
dan teritisan.

Penerapan prinsip keempat adalah


prinsip menggunakan material lokal
dengan cara menggunakan material yang
mudah didapat dari sekitar tapak yang
aman dan sehat bagi kesehatan dan
mengekspos penggunaan material lokal
pada beberapa bagian bangunan.
Material adalah komponen yang dapat dilihat dan dirasakan sehingga harus
merepresentasikan penerapan arsitektur ekologis.Pada prinsip ekologis, material yang
termasuk adalam arsitektur ekologis adalah material yang mudah didapatkan dari
lingkungan sekitar dan dampak penggunaannya yang tidak berbahaya bagi
lingkungan.Material lokal atau yang paling banyak terdapat di sekitar lokasi adalah
pasir, batu kali, batu alam, batu bata dan genteng tanah liat dan bambu.

Seperti yang telah disebutkan,


SMK Pertanian ini membutuhkan
ruang terbuka sebagai sarana untuk

21
menerapkan prinsip arsitektur ekologis.Maka, konfigurasi bentuk bangunanakan
menjadi pertimbangan agar dapat memunculkan ruang terbuka. Balok juga dapat
menyebarkan angin karena bentuknya yang ramping, tanpa terjadi turbulensi yang
berlebihan pada bangunan.Bentuk balok yang ramping juga berpotensi mendapat sinar
matahari secara merata di seluruh bagian.

Seperti yang telah disebutkan, bangunan


sekolah ini akan memaksimalkan potensi
alam terutama matahari dan angin. Untuk
mendapatkannya, maka perlu ditentukan
arah hadap yang tepat agar cahaya matahari
dan angin dapat masuk ke ruangan sehingga
berfugsi secara optimal.Jika dilihat dari
kejadian sehari-hari, matahari terbit di sisi
timur dan tenggelam di sebelah barat sehingga semua sisi baik timur, barat, utara,
selatan, akan tetap mempunyai potensi sinar matahari. Bukaan pada ruang-ruang
khusunya ruang kelas dan kantor dapat diletakkan pada sisi utara, selatan, maupun
timur. Bukaan di sisi barat dapat dilindungi dengan cara mempertahankan pohon
eksisting atau dengan menambahkan secondary skin.

C. Contoh penerapan sekolah islam di Peureulek Aceh Timur

Sekolah islam terpadu di Peureulak Aceh Timur.

 Kebutuhan ruang dan hubungan ruang

22
23
24
25
26
 Konsep Massa Bangunan

Konsep pada bentuk tata massa perancangan sekolah ini adalah menunjuk pada
pola bagian dari arsitektur Aceh yang berawal dari public, private, dan servicepaling
belakang. Pada urutan tata massa ini, zona private merupakan zona yang sakral,
karena merupakan inti dari zona lainnya. Dalam perancangan bentuk dari pola tata
massa ini, zona private merupakan sakral, di terapkan pada perletakan Masjid sebagai
center, sehingga segala aktivitas apapun akan berhenti demi melaksanakan kewajiban
kepada Allah. Hal ini merupakan adanya pondasi yang kuat pada sekolah islam
terpadu.

27
28
29
 System Utilitas

30
31
32
 Konsep dasar

Konsep asar perancangan Sekolah Islam Terpadu Di Peureulak adalah dari


penerapan nilai Arsitektur Aceh, merujuk pada tema rigionalisme yang merupakan
penerapan aspek iklim, budaya dan simbolis yang sesuai syari’at islam, berawal
dari bentuk penzonaan dari rumah Aceh, yang terdiri dari zona public, private, dan
service. Adapun mengenai konsep dasar, yang merupakan gambaran umum dari
perancangan sekolah ini adalah sebagai berikut:

33
34
BAB III

ACUAN PERANCANGAN

3.1 Analisis lokasi

Lokasi : Jl.Antang Raya No.48 B 90235 Makassar, untuk Putri.

Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Luas lahan: ± 361,442 m²

LOKASI TERPILIH

Gambar . Lokasi sekolah islam terpadu wahdah islamiah


(Analisis penulis, 2019)
Lokasi berada di kecamatan Manggala Kota Makassar, tepatnya di Jalan Antang Raya
berdekatan dengan Universitas Mega Rezky dan Misi Pasar Raya Antang.

35
 Eksiting Codition

Sekolah Islam Wahdah Islam Terpadu Wahdah Islamiah memiliki lahan yang terbilang
cukup sempit untuk menampung dua jenjang pendidikan yaitu Sekolah Menengah Pertama
(SMPIT)dan Sekolah Menengah Atas (SMAIT). Dan fasilitas yang terbilang masih minim
untuk memfasilitasi siswa .

36
Gambar. Kondisi di dalam tapak
(Analisis penulis 2019)
3.2 Analisis program ruang dan hubungan ruang
1. Kegiatan
Kegiatan yang di wadahi oleh Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang
direncanakan anatara lain:
a. Kegiatan Pendidikan
Meliputi kegiatan formal yang berbasis keagamaan yang di padukan
dengan kurikulum dan system pendidikan umum. Antara lain: kegiatan
belajar dan mengajar, kegiatan keagamaan, pengajian, kepustakaan
kebahasaan, praktikum mata pelajaran dan keolahragaan.
b. Kegiatan studi pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Meliputi kegiatan-kegiatan yang memupuk anak didik mempelajari,
memahami dan mempraktikkan segala jenis keilmuan dan teknologi
antaralain: penelitian ilmiah, kegiatan laboratorium, elektronika,
pengkajian ilmu Bahasa.
c. Kegiatan Ibadah.
Meliputi kegiatan shalat dan pengembangan siyar islam antaralain:
pengejian umum, penataran, sarasehan, penelitian islam, lokakarya,
kepustakaan dan seminar.
d. Kegiatan pengabdian masyarakat.
Meliputi kegiatan dakwah, penyuluhan, konsultasi keagamaan,
kesehatan, dan lain-lain.
e. Kegiatan penunjang
Meliputi kegiatan olahraga, kesenian, pengembangan bakat,
keterampilan, ketangkasan, hiburan dan informasi.
2. Pelaku
Pelaku atau pengguna sekolah Islam Terpadu (SIT) dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Murid atau siswa

37
Untuk memperkirakan jumlah murid atau siswa SMP dan SMA yang akan
di tampung, maka digunakan beberapa pendekatan, yaitu: mengamil
sample rata-rata jumlah murid atau siswa di Sekolah Islam Terpadu
Wahdah Islamiah di Makassar.
b. Staff edukasi
1 Guru
2 Asisten Guru
c. Kelompok pengelolah
 Pimpinan adalah adalah mereka yang berwewenang memimpin jalannya
operasional sebuah Sekolah Islam Terpadu (SIT)
d. User pelaksana serfice
o Sekuruti atau Satpam
o Clinning serfice
o Teknisi Me

Berikut adalah perencanaa program ruang yang akan di tambahkan dan di


kembangkan sesuai data yang ada.

38
Hubungan Ruang Makro

3.3 Sistem utilitas


Gambar: Hubungan ruang
Sumber: analisa39pribadi
System utilitas menggunakan sumur bor kemudian di pompa di teruskan ke reservoir atas
bangunan dan di distribusikan ke setiap ruangan.

3.4 Vegetasi

Pohon glodokan tiang yang di gunakan sebagai pengarah


jalan dan vegetasi di depan babngunan

Pohon palem sebagai pengarah jalan dan estetika

Pohon Kiara payung sebagai peneduh yang di gunakan di


areah parkir dan sekitaran tapak

40
3.5 Analisis Bentuk Filosofi

Gamabar: filososfi bentuk


Sumber : anilisa pribadi
Bentuk bangunan berdasarkan analisa iklim dan bentuk tapak. Bangunan
sekolah yang pada dasarnya berbentuk persegi panjang dengan memberikan celah
pada bangunan untuk sirkulasi udara pada pada tapak. Adapaun pemakaian tanaman
roof garden dan tanaman gantung di bagian balkon sebagai penerapan eko arsitektur
dan proses pembelajaran untuk siswa mengenai kepedulian terhadap lingkungan

41
3.6 Analisis Struktur

Menggunakan konstruksi balok dan plat serta menggunakan pondasi bore pile untuk
jenis tanah yang padat dan menjamin kekokohan bangunan 3 lantai.

42
Daftar Referensi

Adhan.”Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Wahdah Islamiah


Makassar”

Jsit-indonesia.com/sample-page/pengertian –sekolah-islam-terpadu/

Yumnal Kamila Yusmin. Jurnal “Sekolah Islam Terpadu Dengan Pendekatan


Arsitektur Organik Di-Perumahan Bukit Azzikra Sentul”.

Aly, Noer, Hery & Suparta, Munzier. 2003. Pendidikan Islam Kini dan
Mendatang. Jakarta: CV. Triasco.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2012. Rencana Tata Ruang


Wilayah Kabupaten Bogor 2025.

Hernawan, Asep Herry drs., dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Jumali, M. Landasan Pendidikan. Surakarta : Universitas Mujhammadiyah


Surakrta .2004

White, Edwar T. Tata Atur,. Bandung : Institut Teknologi Bandung. 1986

43

Anda mungkin juga menyukai