Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
1. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini meliputi tujuan
pendidikan nasional dan kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan mengakomodir kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan. Untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang meliputi Standar nasional pendidikan yang terdiri atas standar
Isi, Standar proses, Kompetensi lulusan, Tenaga kependidikan, Sarana dan prasarana,
Standar pengelolaan, Standar pembiayaan dan Standar penilaian pendidikan. Dari
kedelapan Standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan sebuah kurikulum.
Adapun yang mendasari penyusunan KTSP ini adalah Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terutama Pasal 36 Ayat (2) dimana kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 juga mengamanatkan bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan
pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan dan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Pesantren MKGR
Kertasemaya Kabupaten Indramayu dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum
pendidikan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu Team penyusun yang terdiri atas unsur
Sekolah dan Komite Sekolah di bawah koordinasi dan supervisi DikmenPendidikan Wilayah
IX Provinsi Jawa Barat. Orientasi penyusunan KTSP SMA Pesantren MKGR Kertasemaya ini

1
tetap mengarah kepada visi, misi dan tujuan SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Kabupaten
Indramayu yang mengacu kepada standar nasional ; yaitu Standar isi, Standar kompetensi
lulusan, Standar proses, Standar pendidik dan kependidikan, Standar sarana dan prasarana,
Standar pengelolaan, Standar pembiayaan, dan Standar penilaian.
Indikator keberhasilan pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya
perubahan pada pola kegiatan proses belajar mengajar, pemilihan media pembelajaran,
menentukan pola penilaian, dan pengelolaan kurikulum dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan
pengelolaan kurikulum yang dengan sendirinya akan mengubah paradigma, dan praktik-
praktik pembelajaran (KBM) di kelas. Oleh karena itu melalui KTSP ini Sekolah
Menengah Atas Pesantren MKGR Kertasemaya Kabupaten Indramayu melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang tetap disesuaikan dengan karakteristik, keberagaman potensi,
dan kebutuhan peserta didik.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Pesantren MKGR
Kertasemayaakan terlihat apabila proses kegiatan belajar mengajar mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi
melalui pengukuran yang jelas dan terukur baik dengan menggunakan post tes dan non
post tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup
dan terrencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi a) Kebutuhan
masyarakat setempat dan masyarakat global. b) Mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi perkembangan dunia global. c) Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi

a. Kondisi Ideal

2
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya merupakan rintisan sekolah kategori
mandiri / sekolah standar nasional ( RSKM / RSSN ) tahun ketiga menginjak tahun ke
empat. Dan dari rekapitulasi hasil verifikasi SMA model SKM, PBKL dan PSB
merupakan kategori standar III. Dengan perincian sebagai berikut ; Standar Isi siap
SKM, Standar Kompetensi Lulusan : Standar III, Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan : Siap SKM, Standar Proses : Standar III, Standar Sarana-
Prasarana : Standar III, Standar Pengelolaan : Standar III, Standar Pembiayaan :
Standar III , Standar Penilaian : Standar III. Kategori sekolah PBKL dengan
kualifikasi Cukup dan kategori Sekolah Pusat Sumber belajar dengan kualifikasi
Cukup.Implementasi program RSKM / RSSN SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
ditahun ketiga berharap dapat meningkatkan kualifikasi sekolah dari kategori standar
III menjadi kategori siap SKM ( dapat memenuhi delapan standar nasional
pendidikan ). Disamping dapat memenuhi delapan standar nasional pendidikan SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya dengan potensi dan keunggulan yang ada ingin menjadi
sekolah model PBKL dan PSB, sehingga SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
menjadi sekolah yang unggul dan favorit sesuai dengan visi sekolah.
b. Kondisi Nyata
Usaha untuk mendirikan lembaga pendidikan tingkat menengah atas pernah
dicobakan pada tahun 1996 namun mengalami kegagalan. Begitu juga pada tahun
sesudahnya, usaha mewujudkannya menemui kegagalan kembali. Keinginan ini baru
terwujud pada tanggal 2 Nopember 1997. Pada awal-awal berdirinya (Tahun pelajaran
1997/1998) siswa yang mendaftar ke SMU Pesantren MKGR Kertasemaya sebanyak
14 anak laki-laki, dan 3 putri. Pada perkembangan selanjutnya para siswa terus
bertambah dan berkurang hingga mencapai angka tetap sebanyak 14 siswa laki-laki
dengan Kepala Sekolah pertamanya adalah bapak Drs. H. Masdullah Jalil hingga tahun
2016.
Selama kurun waktu tersebut kondisi siswa mengalami kondisi pasang surut,
ditambah lagi dengan kondisi bangunan yang terbatas dan sarana prasarana yang
kurang memadai, guru tidak professional, minat belajar siswa rendah, administrasi
lemah, dukungan orang tua siswajuga kurang, dan masih banyak lagi masalah lain yang
dihadapi sekolah ini, keadaan inilah yang mendorong sekolah untuk terus berbenah
diri. Beberapa tahun kemudian perkembangan mulai terlihat sebagai contoh ( jumlah
siswa 120 orang dan sekarang berkurang hanya 60 siswa, 2 guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik (sertifikasi) , baik dari sisi pembenahan ruang belajar, ruang guru,
3
kenaikan jumlah siswa, penataan administrasi, tempat olah raga, pos jaga sekolah,
semua tampak terlihat mengalami kemajuan. Sehingga sekolah ini sampai tahun 2020
sudah menghasilkan lulusan sebanyak 500 siswa. Usaha yang akan tetap dikembangkan
sekolah pada tahun ke depan dengan berdasarkan pada Renstra Sekolah 2012-2021
sudah membangun gedung bertingkat , laboratorium komputer , ruang guru, ruang tata
usaha, ruang kelas baru, ruang osis, ruang UKS yang kompherensip, yang kesemuanya
itu akan terpisah dari ruang induk/lokal utama. Disisi lain pengembangan kemampuan
guru juga akan dicoba kembangkan dengan mengadakan beberapa jenis kegiatan
pendidikan dan pelatihan guru, pengembangan manajemen administrasi yang modern,
proses pembelajaran yang berbasis IT, yang kesemua kegiatan itu akan di danai
sepenuhnya dari sekolah dan bantuan pihak lain.
c. Potensi dan Karakterisitik Satuan pendidikan
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya terletak di wilayah kecamatan
Kertasemaya, dimana Kertasemaya merupakan kota kecil yang sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dan memiliki potensi di berbagai sektor baik
sektor perdagangan ( Ekonomi ), tanah pertanian yang luas, budaya dan industri yang
sedang tumbuh, ditambah lagi dengan pertumbuhan sekolah-sekolah baru tingkat
menengah atas sehingga sangat berpengaruh terhadap kemajuan sektor pendidikan di
wilayah Kertasemaya. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya yang memiliki luas tanah
hampir 1,5 hektar dan memiliki tenaga pendidik( minimal S-1 ) dan beberapa guru yang
sudah memiliki sertifikat pendidik ( Sertifikasi Pendidik ) , hal ini sangat berpotensi
untuk dijadikan sebagai sekolah unggul yang berpusat pada ke arifan lokal. Di daerah
sekitar Kertasemaya juga terdapat beberapa sanggar seni (misal Seni Marawis, dabusan
dll ) di dukung dengan masyarakatnya yang juga sangat menggemari terhadap seni
tersebut . SMA Pesantren MKGR Kertasemaya memiliki potensi untuk
mengembangkan kreatifitas di bidang seni tradisional tersebut. Sekolah ini juga
memiliki potensi untuk bisa dikembangkan dari sisi karakteristik sekolah yang berbasis
kepesantrenan, terutama pengembangan dalam bidang ilmu keagamaan dan
pengembangan tradisi kepesantrenan. Dari sisi karakteristik sekolah dan potensi
kewilayahan yang dimilikinya, maka sekolah sangat berpotensi untuk dijadikan
sebagai sekolah unggul dalam bidang keagamaan dan pengembangan nilai-nilai
kepesantrenan yang tetap berpusat pada ke arifan lokal.
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan

4
Kurikulum Sekolah Menengah Atas ( SMA ) Pesantren MKGR Kertasemaya
berlandaskan pada beberapa Peraturan Pemerintah antara lain:
1. Undang - undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
2. Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturn
Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Pasal 17 Ayat 2,
dan Pasal 49 Ayat 1 dan PP nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Permen nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
3. Permendikbud nomor 59 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 SMA/ MA

5
4. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada pendidikan dasar dan
menengah
5. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Ekstra Kurikuler
6. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
7. Permendikbud no.64 Tahun 2014 tentang peminatan
8. Permendikbud no.79 Tahun 2014 tentang mulok
9. Permendikbud no.103 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan pembelajaran
10. Permendikbud No. 51 tahun 2014 tentang Buku teks
11. Permendikbud no, 144 tahun 2014 tentangKriteria kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan`
12. Permendikbud no. 160 Tahun 2014 tentang pemberlakuan kurikulum 2006 dan 2013.
13. Permendikbud no. 159 Tahun 2014 tentang evaluasi kurikulum.
14. Permendikbud no.111 Tahun 204 tentang bimbingan konseling
15. Permmendikbud no. 158 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan SKS
16. Permendikbud no, 21 tahun 2015 tentang Gerakan pembudayaan Karakter
17. Permendikbud no. 53 Tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidikan dan
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
18. Permendikbud no 45 Tahun 2015 tentang peran guru TIK
19. Permendikbud no 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
20. Permendikbud nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
21. Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses ;
22. Permendikbud nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian pendidikan
23. Permendikbud no 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan oleh Pemerintah
24. Permendikbud no 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah
25. Surat edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan no. 156928/MPK.A/KR/2013
tanggal 8 Nopember 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013
26. Surat Edaran bersama Mentri dagri no. 420/176/SJ dan Mendikbud no. 0258/
MPK.A/2014 tanggal 9 Januari 2014 perihal Implementasi Kurikulum 2013.
27. SE.Kemdikbud Nomor 14/2019 penyederhanaan RPP
28. Kemdikbud Nomor 719//P/2019/ Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Darurat
Pada satdik dalam Kondisi Khusus

6
29. SKB 4 Menteri : Menteri Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Dalam Negeri Nomor:
04/KB/2020,Mo.737/2020, Nomor 420-3987/2020. Tentang Paduan pembelajaran
tahun pelajaran 2020/2021 di masa covid 19
30. SE Mendikbud Nomor 1 tahun 2021 tentang Peniadaan UN dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujian Sekolah Masa Covid 19
31. Pergub no 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran mulok Bahasa dan Sastra daerah.
32. SE Kadisdik Provinsi Jawa Barat no. 433/2372/set/Disdik tentang pembelajaran
muatan lokal
33. Perda Provinsi Jawa Barat no. 5 Tahun 2003 tentang pemeliharaan bahasa, sastra dan
aksara daerah
34. SE Gubernur 432/124 tentang Pembelajaran Masa Covid 19

7
BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut

B. VISI SATUAN PENIDIKAN:


Visi:

SMA Pesantren MKGR Kertasemaya,”TERBIT”

1. Terdidik
2. Estetik
3. Religius
4. Bersinergi
5. Iman dan
6. Takwa

C. MISI SATUAN PENDIDIKAN:

Misi:
1. Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah laku sesuai dengan norma
ajaran agama yang dianutnya.
2. Menumbuh kembangkan pemahaman terhadap ajaran agama, sehingga menjadi sumber kearifan
dalam bertindak.
3. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi mandiri.

D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


Untuk melaksanakan pendidikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya, sekolah
memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Melakukan penataan kelembagaan secara profesional
2. Meningkatkan mutu tenaga pendidik dan kependidikan
3. Meningkatkan prestasi dan kreatifitas siswa
4. Meningkatkan pengembangan sikap, moral dan etika siswa

8
 Strategi dan Program
1. Mempersamakan persepsi terhadap optimalisasi dan realisasi program kerja
2. Tertib dalam perencanaan ,efektif dalam pelaksanaan serta tetap dalam pembudayaan
kegiatan sekolah
3. Memberdayakan proses pelaksanaan supervisi terhadap guru dan staff tata usaha
4. Membina dan mengembangkan sekolah melalui kegiatan dan ekstrakulikuler
5. Meminimalisir berbagai kelemahan-kelemahan dan hambatan-hambatan baik internal
ataupun eksternal
6. Memantapkan program pembinaan mental dan kepemimpinan melalui kegiatan ekstra
kurikuler.
7. Menanamkan loyalitas yang tinggi terhadap sekolah kepada segenap guru dan karyawan
melalui pendidikan dan latihan, MGMP dan sejenisnya.
8. Menanamkan loyalitas yang tinggi terhadap sekolah kepada siswa baik melalui pembinaan
Organisasi Siswa Sekolah
9. Melibatkan Komite sekolah dan masyarakat sekitar untuk memperoleh masukan dan
dukungan demi terlaksananya program sekolah.
10. Mengembangkan bidang garapan vocasional dalam kurikulum pembelajaran
11. Mengintensifkan pelatihan pembelajaran berbasis teknologi bagi guru dan karyawan
12. Menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
13. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang arti pentingnya kerja sama bagi seluruh warga
sekolah

KTSP disusun sebagai pedoman kegiatan penyelenggaraan untuk mencapai tujuan


pendidikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya. Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan merupakan rumusan
mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Ciri tujuan pendidikan tingkat
satuan penidikan adalah sesuai dengan visi, dapat diukur dan terjangkau yaitu ;
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung
kelestarian, keragaman budaya
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan, emosional,
spritual dan karakteristik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya

9
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan norma
agama yang berlaku di lingkungan sekolah
5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan
gender
6. Meningkatkan pembinaan karakter bangsa

E. Prinsip –Prinsip Pengembangan KTSP

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten/Kota untuk
jenjang pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP
mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas
pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik


dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

10
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan Nasional dan
kepentingan Daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

11
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. KERANGKA DASAR

1. Landasar Filosofis
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan,
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. Kelompok mata pelajaran estetika;

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :

No Kelompok Mata Cakupan


Pelajaran

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
2. Kewarganega-raan
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
dan Kepribadian
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


padaSMA P MKGR Kertasemaya dimaksudkan untuk

12
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran

dan Teknologi memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi


serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


4. Estetika
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Jasmani, Olahraga
pada SMA P MKGR Kertasemaya dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar
kurikulum, perlu dikemukakan juga prinsip pengembangan kurikulum.

2. Landasan teoritis

Pelaksanaan kurikulum di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya menggunakan


prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan

13
menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat


perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani,
ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,


sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

3. Landasar Psikopedagogik
a. Pembenahan administrasi dan manajemen pendidikan SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
b. Peningkatan kualitas administrasi manajemen kurikulum, kesiswaan dan manajemen sarana
prasarana yang mendetail dan menyeluruh serta berkelanjutan.
c. Peningkatan kualitas administrasi dan manajemen tata usaha, bagian pengawasan dan
pengendalian mutu yang mendetail dan berkelanjutan serta berdisiplin tinggi.
d. Peningkatan kualitas pelayanan prima pada setiap level, setiap program kerja, setiap tempat
dan setiap kegiatan yang berkelanjutan.

4. Landasan Yuridis.

14
a. Kepala sekolah, komite sekolah, guru, organisasi profesi, orang tua siswa dan masyarakat
bekerja secara bersama-sama untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dengan
melalui penanaman sikap berdisiplin tinggi pada setiap komponen sekolah yang ada.
b. Pentransformasian lingkungan ke dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan
meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat diukur dengan pelbagai cara .
c. Penganggaran keuangan yang realistis dan melakukan pencerahan bidang finansial dan
sumber-sumber belajar seperti halnya sumber-sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Pembangkitan rasa kepada peserta didik untuk bisa memiliki sekolah dan mendorong
akuntabilitas diantara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf, guru, siswa, orang tua,
dan komunitas yang disesuaikan dengan visi sekolah
e. Membentuk agar bagaimana lingkungan sekolah tersebut dapat mempunyai daya tarik
tersendiri sehingga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merasa nyaman, aman,
dan betah ketika berada dilingkungan sekolah, diharapkan kondisi dan situasi ini dapat
menumbuh kembangkan fitrah, potensi, keunikan, bakat, dan prestasi peserta didik.

B. STRUKTUR KURIKULUM

Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya


sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi dan Permendikbud No.
20, 21 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dengan
penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu.

Struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya meliputi substansi

Padapembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas
pada SMA Pesantren MKGR Kertasemaya dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X
merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik ( wajib ), dan
kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yaitu :

1. Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

i. Struktur Kurikulum SMA Pesantren MKGRKertasemaya Kelas X

a. Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Kelas X terdiri atas 17 mata


pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

15
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

ii. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana


tertera dalam struktur kurikulum.

a. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.


b. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
Berikut ini adalah struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
disajikan dalam tabel berikut ini.

Kelas X
iii. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan
tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk
mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata
pelajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya:

Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran    

Kelompok A ( wajib )

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  3  3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

16
3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 2 2

5. Matematika 4 4

6. Sejarah Indonesia 2 2

Kelompok B ( wajib )

7. Seni Budaya 2 2

8. Penjas Kes 3 3

9. Prakarya 2 2

10. Bahasa Daerah Indramayu 2 2

Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 26 26

Kelompok C Peminatan

Mapel peminatan Akademi 12 12

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 38 38

iv. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan


Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok
mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2)
untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.
Alokasi Waktu
Komponen
Smt 1 Smt 2

Mata Pelajaran A dan B ( Wajib ) 24  24 

Mata pelajaran C ( peminatan )

Peminatan matematika dan ilmu –ilmu Alam    

Matematika 3 3

Biologi 3 3

Fisika 3 3

Kimia 3 3

17
Ilmu ilmu sosial

Geografi 3 3

Sejarah 3 3

Sosiologi 3 3

Ekonomi 3 3

Peminatan ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3

Bahasa dan Sastra Inggris 3 3

Mata Pelajaran pilihan dan pendalaman

Pilihan bidang minat dan / atau pendalaman minat 6 6

Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 42 42

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 42 42

C. Muatan Lokal *)
2 2
Bahasa Arab

2 2

C. Pengembangan Diri
 Pramuka*)
 Ke-PMR-an *)
 Paskibra *)) 2*) 2*)
 Karya Ilmiah Remaja *))
 Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))

Jumlah 44 44

Kelas XI
v. Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan tentang
bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan
kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Mata pelajaran wajib yang
harus diikuti oleh semua siswa SMA Pesantren MKGR Kertasemaya:
Komponen Alokasi
18
Waktu

Smt Smt
1 2

A. Mata Pelajaran    

Kelompok A ( wajib )

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  3  3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 2 2

5. Matematika 4 4

i. 6. Sejarah Indonesia 2 2

Kelompok B ( wajib )

7. Seni Budaya 2 2

8. Penjas Kes 3 3

9. Prakarya 2 2

10. Bahasa Indramayu 3 3

Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 27 27

Kelompok C Peminatan

Mapel peminatan Akademi 12 12

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 39 39

vi. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan


Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata
pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu
Alokasi
Waktu
Komponen
Smt Smt
1 2

Mata Pelajaran A dan B ( Wajib ) 24  24 

19
Mata pelajaran C ( peminatan )

Peminatan matematika dan ilmu –ilmu Alam    

Matematika 3 3

Biologi 3 3

Fisika 3 3

Kimia 3 3

Ilmu ilmu sosial

Geografi 3 3

Sejarah 3 3

Sosiologi 3 3

Ekonomi 3 3

Peminatan ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya

Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3

Bahasa dan Sastra Inggris 3 3

Mata Pelajaran pilihan dan pendalaman

Pilihan bidang minat dan / atau pendalaman minat 6 6

Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 42 42

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh perminggu 42 42

D. Muatan Lokal *)
2 2
Bahasa Indramayu

2 2

D. Pengembangan Diri
 Pramuka*)
 Ke-PMR-an *)
 Paskibra *))
2*) 2*)
 Karya Ilmiah Remaja *))
 Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))

Jumlah 44 44

20
*) Mata pelajaran mulok yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas X.dan XI

*) Ekuivalensi 2 jam pelajaran

*)) Kegiatan pilihan

2. Struktur Kulrikulum kelas XII Program IPS

a) Kurikulum SMA/MA Kelas XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa,
dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Kelas XII
Alokasi
Waktu
Komponen
Smt Smt
1 2

   
A. Mata Pelajaran
   

1. Pendidikan Agama Islam 3 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

21
3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Sejarah 3 3

7. Geografi 3 3

8. Ekonomi 6 6

9. Sosiologi 3 3

10. Seni Budaya 2 2

4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

13. Keterampilan/Bahasa Indramayu 2 2

B. Muatan Lokal 2
2
Bahasa Indramayu

C.Pengembangan Diri
1. Pramuka
2. Ke-PMR-an *)
3. Paskibra *))
4. Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak
Bola,Footsall) *))
Jumlah 42 42

*) Mata pelajaran mulok yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas
X,XI,XII
*)) Kegiatan pilihan
Dari Struktur kurikulum yang ada di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya ada
penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran tertentu per tahun pelajaran dengan
perincian sebagai berikut :

No Kelas Mata Pelajaran Jam


tambahan

1. X 1. Ekonomi 1

Jumlah 1

22
2. XI 1. Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia

Jumlah 1

3. XII 1. Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia

Jumlah 1

3. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik terdiri atas mata pelajaran
wajib dan mata pelajaran pilihan yang telah disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan
peserta didik dan sekolah dengan total alokasi waktu 38-39 jam per minggu dengan
adanya toleransi di mungkinkan adanya penambahan 4 jam pelajaran per minggu untuk
mata pelajaran tertentu dengan alasan yang logis dan transparan . Adapun mata
pelajaran tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Mata Pelajaran Wajib : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,


Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah,
Geografi, ekonomi, Sosiologi, Seni-Budaya, Penjasorkes dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.

b. Mata pelajaran pilihan : Keterampilan / Bhs. Asing dan Mulok (pilihan mata
pelajaran ini dimungkinkan dan disesuaikan dengan skala prioritas, potensi
daerah dan kemampuan sekolah )

c. Mata pelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik kelas X dan XI merupakan
program umum : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sejarah Indonesia, Sejarah Peminatan,
Geografi, ekonomi, Sosiologi, Seni - Budaya, Penjasorkes, Prakarya,
Keterampilan / Bahasa asing dan Muatan lokal (Pendidikan Lingkungan Hidup ).

d. Sedangkan mata pelajaran yang harus diikuti oleh peserta kelas XII merupakan
program khusus.
23
Program khusus IPA : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi,
Sejarah, Seni Budaya, Penjasorkes, TIK, Ketrampilan / Bahasa asing dan
Mulok.

Program khusus IPS : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,


Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sejarah, Geografi, Ekonomi,
Sosiologi, Seni Budaya, Penjasorkes, TIK, Ketrampilan / Bahasa Asing dan
Mulok.

a. Mata Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup/ PLH : Pendidikan lingkungan


hidup dipilih sebagai mata pelajaran muatan lokal di SMAPesantren MKGR
Kertasemaya berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 26 Tahun
2007. Mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup merupakan mata pelajaran
yang diajarkan pada peserta didik kelas X, XI dan kelas XII-1
b. Mata Pelajaran Budi Pekerti/ BP : Pelajaran budi Pekeri dipilih sebagai mata
pelajaran muatan lokal di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya berdasarkan
Keputusan Bupati Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2004. Mata pelajaran Budi
Pekerti merupakan mata pelajaran yang diajarkan pada peserta didik kelas X, XI
dan kelas XII

C. PROGRAM MUATAN LOKAL


1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang disesuaikan dengan
kebijakan Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah
menuntut adanya pelaksanaan otonomi daerah seluas-luasnya dan pengembangan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berpengaruh pada
sistem pendidikan nasional dari system sentralisasi ke desentralisasi.
Desentralisasi dalam penyelenggaraan pendidikan ini terwujud dalam Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dimana salah
satu substansi yang didesenstralisasi adalah berkaitan dengan diperkenannkannya
daerah untuk melakukan pengembangan kurikulum sendiri yang berbasis pada
potensi lokal/daerah itu sendiri, dimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

24
jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah beserta
komite sekolah yang berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi ( S I ) serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Untuk itu, sekolah beserta komite sekolah harus bersikap antisipatif dan
akomodaktif terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut, karena sebagian besar
kebijakan tersebut akan berkaitan dengan implementasi Standar Nasional
Pendidikan dilaksanakan oleh Sekolah beserta komite sekolah.

Berdasarkan pernyatan di atas, sekolah dan komite sekolah memiliki


kewenangan yang luas untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan
sesuai dengan kondisi peserta didik, keadaan sekolah, potensi daerah dan
kebutuhan daerah. Berkenaan dengan itu, Indonesia yang terdiri atas berbagai
macam suku bangsa yang beraneka ragam (multi kultur) merupakan ciri khas yang
dapat memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkan dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui upaya
pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial dan budaya kepada peserta
didik yang memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan
lingkungannya.

Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan


untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pada akhirnya
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Kebijakan yang
berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal ini dilandasi atas
pernyataan bahwa di Kabupaten Indramayu banyak memiliki akan
keanekaragaman budaya. Sekolah adalah merupakan suatu tempat program
pendidikan yang melayani pendidikan berbasis potensi lokal yang dilaksanakan
oleh segenap warga sekolah yang merupakan bagian dari masyarakat daerah
tersebut. Oleh karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan
wawasan yang luas dan utuh pada peserta didik tentang kekhususan yang ada di
lingkungannya. Standar isi yang seluruhnya disusun secara sentralisasi, tidak
mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut.

Muatan Lokal adalah kegiatan kurikuler yang berupa mata pelajaran


untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi

25
daerah dan prospek pengembangan termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang
terdapat pada Standar Isi di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang tidak terpusat. Sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan
di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan
kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal tersebut sejalan dengan upaya
pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan Nasional sehingga keberadaan
kurikulum muatan lokal akan mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.

Mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal


pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keberadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai atau aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.

Secara khusus mata pelajaran muatan lokal bertujuan agar peserta didik :

1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial dan
keunikan budaya daerahnya.
2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerahnya yang berguna bagi diri maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya.
3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai atau aturan-aturan
yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Mata pelajaran muatan lokal dalam pengembangannya sepenuhnya akan


ditangani oleh sekolah beserta komite sekolah yang membutuhkan penanganan
secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya.
Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan
nasional, perencanaan, pengeleolaan maupun pelaksanaan muatan lokal harus
memperhatikan aspek keseimbangan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Penanganan harus dilakukan secara profesional terhadap mata

26
pelajaran muatan lokal/standar kurikulum mulok ini, karena merupakan tanggung
jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yakni sekolah beserta komite sekolah,
pemerintah daerah, profesi pendidik, serta lembaga-lembaga yang bersentuhan
dengan peningkatan kependidikan.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak disesuaikan untuk menjadi bagian dari
mata pelajaran lain, sehingga harus menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas


pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga satuan pendidikan dapat mengembangkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal

Dengan mengacu pada substansi yang ada , maka SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya menerapkan pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal ini
berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah setempat yaitu memberikan wawasan
dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan nilai-nilai budaya daerah /nilai
lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat
lokal, nasional maupun global

2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang disesuaikan dengan


kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah
Muatan lokal yang ingin dikembangkan di lingkungan pendidikan SMA
Pesantren MKGR Kertasemaya memiliki strategi dalam pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
i. Mengutamakan karakteristik sekolah dengan wawasan wiyata mandala
ii. Pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan dan budaya daerahnya
iii. Membentuk peserta didik untuk bersikap toleransi atas perbedaan potensi yang
dimiliki daerahnya dan mengembangkan budaya sikap Akhlakul karimah
iv. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyongsong
tantangan informasi yang global.

27
Adapun mata pelajaran Mulok yang dilaksanakan di SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya adalah :

No Kelas Muatan Lokal

1. X a. BTQ
b. TKJ

2. XI a. BTQ
b. TKJ

3. XII-1 a. BTQ
b. TKJ

3. Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) Mulok


K1 dan KD Mulok Kesehatan dan Lingkungan Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Mencintai lingkungan hidup 1.1 Menjelaskan norma-norma tentang


dalam upaya menumbuhkan lingkungan hidup.
kepedulian terhadap 1.2 Mengamati lingkungan hidup dan
lingkungan. permasalahannya
1.3 Membedakan lingkungan hidup yang
meliputi lingkungan hidup alami, binaan,
sosial budaya dan permasalahannya.
1.4 Menjelaskan konsep dasar lingkungan
hidup.
1.5 Menjelaskan manfaat lingkungan hidup
2. Mencintai lingkungan hidup 2.1 Mensyukuri keberadaan lingkungan
dalam upaya menumbuhkan hidup yang tertata dengan baik sebagai
kepedulian terhadap anugerah Tuhan Yang Maha Esa
lingkungan.
2.2 Membiasakan diri menata dan
memelihara

3. Menerapkan konsep dasar 3.1 Mendata kondisi lingkungan sekitar.


lingkungan hidup 3.2 Melakukan upaya perbaikan terhadap
kondisi lingkungan.
3.3 Melakukan upaya pencegahan
penyebaran penyakit yang bersifat
endemik.
3.4 Melakukan upaya penanggulangan
penyakit endemic.

28
4. Mencintai kebersihan, 4.1 Menilai kondisi kebersihan, ketertiban
ketertiban dan keindahan dan keindahan lingkungan sekitar.
lingkungan sekitar. 4.2 Menyadari pentingnya kondisi
kebersihan, ketertiban dan keindahan
sebagai rahmat Tuhan Yang Maha Esa
4.3 Memelihara kebersihan, ketertiban dan
keindahan lingkungan sekitar sebagai
perwujudan IMTAQ (Iman dan Taqwa).
5. Menerapkan kebersihan, 5.1 Merancang kegiatan kebersihan,
ketertiban dan keindahan ketertiban dan keindahan lingkungan
lingkungan sekitar. sekitar.

5.2 Melaksanakan kegiatan kebersihan,


ketertiban dan keindahan lingkungan
sekitar.

5.3 Membuat kegiatan kebersihan dan


keindahan lingkungan sekitar

6. Menganalisis etika lingkungan 6.1 Mengamati lingkungan sekitar yang


berkaitan dengan etika lingkungan

6.2 Memahami etika lingkungan sekitar.

6.3 Mengidentifikasi kebijakan yang


berkaitan dengan etika lingkungan

6.4 Mengidentifikasikan tentang etika


lingkungan sekitar yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

7. Mencintai Etika Lingkungan 7.1 Menilai pelaksanaan etika lingkungan

7.2 Menyadari pelaksanaan etika


lingkungan yang baik sebagai wujud
keimanan dan ketaqwaan.

7.3 Mengembangkan nilai - nilai etika


lingkungan yang sesuai dengan norma
kehidupan

8. Menerapkan etika lingkungan 8.1 Membuat aturan mengenai etika


lingkungan dalam berbagai aktifitas di
lingkungan sekitar.

8.2 Merancang kegiatan yang


berhubungan dengan etika lingkungan.

8.3 Mengkomunikasikan hasil kegiatan yang

29
berwawasan lingkungan.

8.4 Membiasakan diri melaksanakan aturan-


aturan yang berhubungan dengan etika
lingkungan

SK dan KD Mulok Kesehatan dan LingkunganKelas XI

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Siswa mampu 1.1. Menjabarkan definisi kesehatan secara


mengimplementasikan definisi luas
kesehatan, kesehatan
lingkungan, dan istilah-istilah
kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa mampu menjelaskan 2.1 Menguraikan kesehatan lingkungan
tentang pentingnya kesehatan
lingkungan dan dapat
mengetahui ruang lingkup
kesehatan lingkungan
3. Siswa (masyarakat) diharapkan 3.1. Peran serta siswa
berperan aktif dalam (masyarakat) dalam upaya kesehatan
mensosialisasikan kesehatan lingkungan
lingkungan pada masyarakat
umum
4. Siswa dihaapkan mengetahui 4.1. Peran aktif siswa dalam
dan berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan
pencegahan perusakan
lingkungan dan rehabilitasinya

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri ini di bawah bimbingan konselor, guru atau
tenaga kependidikanyang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra-kurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri priibadi dan kehidupan sosial, belajar
dan pengembangan karir peserta didik serta kegiatan ektra-kurikuler, seperti
kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni budaya, kelompok tim olah raga dan
kelompok ilmiah remaja.

30
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Indramayu.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui:
1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadidan
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.
Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.Kegiatan
pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan melalui
kegiatan ekstra kurikuler, yang mencakup beberapa kegiatan misalnya :
a. Keagamaan ( Mengaji sebelum belajar, kitab kuning, berjamaah)
b. Keolahragaan (bulu tangkis, bola voli, sepak bola dan karate,)
c. Kepemimpinan(Latihan Dasar Kepeminpinan Siswa/LDKS, Paskibra ,
Palang Merah Remaja, Pramuka)
d. Kelompok Ilmiah Remaja dan majalah dinding.
2. Seni tradisional ( marawis, dabusan dll) dapat dipilih sebagai kegiatan
ekstrakulikuler yang berdasarkan, budaya, sumber daya manusia, minat, potensi
dan kondisi sekolah. Seni tradisional bukan sebagai mata pelajaran yang berdiri
sendiri melainkan sebagai ketrampilan yang diberikan pada kegiatan ekstra
kurikuler.Program ini disusun dengan bekerja sama antara sekolah dengan
Jamm’iiyah salawat nabi. Hal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pilot project
yang diharapkan bisa dijadikan program unggulan lokal ke depan.

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis


ekstrakurikuler yang ada di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya. Segala aktifitas
peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan
pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh kepala sekolah.

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Pembelajaran di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya kabupaten
Indramayu menggunakan sistem paket dimana semua peserta didik diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dengan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang telah ditetapkan oleh SMA

31
Pesantren MKGR Kertasemaya. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem
paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran

Beban belajar dalam satuan waktu yang diperlukan peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran diberikan melalui (a) Sistem Tatap Muka/ STM
(kegiatan pembelajaran melalui interaksi antara peserta didik dan pendidik), (b)
Penugasan Terstruktur / PT (kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi bagi
peserta didik untuk mencapai SK yang dirancang dan ditentukan waktunya oleh
pendidik), dan (c) Kegiatan Mandiri yang Tidak Terstruktur/ KMTT (kegiatan
pembelajaran berupa pendalaman materi bagi peserta didik untuk mencapai SK yang
dirancang pendidik dengan waktu yang diatur sendiri oleh peserta didik) waktu
pembelajaran yang dibutuhkan mendapatkan alokasi waktu maksimum 60 %
sedangkan sisanya yang 40 % sepenuhnya digunakan untuk kegiatan tatap muka.
Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Pengaturan beban belajar di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
Kabupaten Indramayu sebagai berikut :
1. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 45
menit untuk kelas X, XI, XII
2. Beban belajar kegiatan tatap muka per mingguadalah:
a. Kelas X adalah 41 jam pembelajaran
b. Kelas XI s/d. XII adalah 43 jam pembelajaran

Jumlah Jam Tatap muka dalam struktur kurikulum SMA Pesantren MKGR

NO Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu


1 X 42 Jam Pelajaran
2 XI 42 Jam Pelajaran
3 XII 42 Jam Pelajaran

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk SMA Pesantren


MKGR Kertasemaya

Satu jam Jumlah jam Waktu


Minggu efektif
Kelas pembelajaran tatap pembelajaran pembelajaran/jam
per tahun ajaran
muka/menit per minggu per tahun
X 45 menit 42jam 35 minggu 1470 Jam
XI 45 menit 42jam 35 minggu 1470 Jam

32
XII 45menit 42jam 35 minggu 1470 Jam

Beban belajar Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri


Tidak Terstruktur (KMTT)bagi peserta didik pada SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya diberikan beban porsi maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dan mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar kegiatan tugas
terstruktur/ PT dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) pada setiap mata
pelajaran tertentu ditetapkan 15 menit untuk pelaksanaan remedial dan
pendalaman materi.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses


interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran di SMA Pesantren MKGR Kertasemayaberlangsung selama
45 menit.Dalam kaitannya dengan proses usaha sekolah untuk pencapaian
optimalisasi waktu pembelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
pencapaian ketuntasan serta tingkat kesulitan materinya yang berbeda, maka
sekolah mengambil kebijakan untuk menambah beban belajar dengan alokasi
waktu pembelajaran yang sama. Adapun mata pelajaran tambahan tersebut dapat
dilihat dengan perincian sebagai berikut sebagai berikut :

No Kelas Mata Pelajaran Jam


tambahan

1. X 2. Ekonomi 1

Jumlah 1

2. XI i. Ekonomi 1
ii. Bahasa
Indonesia

Jumlah 1

3. XII 1..Ekonomi 1
2. Bahasa Indonesia

Jumlah 1

33
F. KETUNTASAN BELAJAR/ Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

a. KKM Mata Pelajaran ( KKM MP )


SMA Pesantren MKGR Kertasemaya menentukan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) per mata pelajarantetap dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran di SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya dapat disajikan dalam tabel berikut ini :

Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII

1. Pendidikan Agama Islam 80 80 80

2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75

3. Bahasa Indonesia 75 77 78

5. Bahasa Inggris 75 75 75

6. Matematika 75 75 75

7. Fisika - - -

8. Biologi - - -

9. Kimia - - -

10. Sejarah 70 70 70

Sejarah Peminatan 70 70 70

11. Geografi 75 75 75

12. Ekonomi 77 77 77

13. Sosiologi 76 76 76

34
14. Seni Budaya 70 70 70

15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75 75 75

16. Teknik Jaringan 70 70 70

17. Keterampilan/Bahasa Indramayu 70 70 70

B. Muatan Lokal *)
BTQ 80 80 80

C.Pengembangan Diri :
1. Pramuka B B B
2. Ke-PMR-an B B B
3. Paskibra B B B
4. Karya Ilmiah Remaja B B B
5. Olah Raga (Badminton,Bola Voli,Sepak B B B
Bola,Footsall)

Rata-rata 75 76,5 79

Dari data yang ada, makaSMA Pesantren MKGR Kertasemaya berupaya


untuk terus meningkatkan angka Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang akan
terus dilakukan secara bertahap dan berimbang serta akan terus menerus dilakukan
peningkatan pencapaian terhadap angka ketuntasan minimal, sehingga dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ideal yaitu 95.

b. Mekanisme Penetapan KKM


1. Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkantiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM KKM
Indikator KD

KKM KKM
MP SK

35
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;

b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokanguru dalam
melakukanpenilaian;
c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
2. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
adalah:
a. Tingkat kompleksitas,
Kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan
memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya
didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlahkondisi sebagai
berikut:
1. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada
peserta didik;
2. Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
3. Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan;
4. Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
5. Peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
6. Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;
7. Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat
kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya
memerlukan pengulangan/latihan;
8. Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat
mencapai ketuntasan belajar.
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada sekolah.
1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
2. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah.

Daya dukung untukIndikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai


sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnyarendah
apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.

36
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan Intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi
pada saat penerimaan peserta didikbaru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah,
Raport SMP, Tes Seleksi Masuk atau Psikotes; sedangkan penetapan Intake
di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas
sebelumnya.
Contoh Penetapan KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:

Aspek yang
Kriteria dan Skala Penilaian
dianalisis

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
< 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
80-100 65-79 <65

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
80-100 65-79 <65

Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.

37
Aspek yang
Kriteria Penskoran
Dianalisis

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
1 2 3

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
3 2 1

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
3 2 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didiksedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2
 x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.

3. Upaya sekolah dalam Peningkatan KKM


1. Peningkatan sumber daya manusia ; Peningkatan kemampuan guru pada
kegiatan belajar mengajar ( KBM ) ;
2. Peningkatan sarana – prasarana pendidikan ; Pemenuhan media pembelajaran
dan pemenuhan ruang / gedung ;
3. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar ( PBM );
4. Peningkatan program penilaian .

G. KENAIKAN KELAS
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran yang
disesuaikan dengan SK. Dirjen Mendiknas No, 12.C.Kep/TU/2008. Kriteria
kenaikan kelas diatur sebagai berikut :

1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang


bersangkutan

38
2. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan
tidakmencapai ketuntasan belajar minimal pada salah saturumpun mata
pelajaran PAI.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi.
5. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia,kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dankelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan
Bagi siswa yang tidak naik kelas
 Diadakan pemanggilan kepada orang tua siswa untuk diberikan
pengertian,
 pembinaan dan diberikan alternatif pemecahan masalah, yakni:
 Tetap tinggal dikelas lama ( mengulang );
 Mutasi keluar
 Diberikan belajar tambahan diluar KBM ;
b. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa
1. Ulangan Harian
Pelaksanaan ulangan harian dalam satu semester minimal dua kali yakni pada
mingguke 5 dan minggu ke 13 KBM. Atau disesuaikan dengan jumlah KD
yang telah diselesaikan.Pelaksanaannya tidak menuntut menggunakan jadwal
khusus.
2. Penilaian Tengah Semester ( PTS ) / Ulangan Tengah Semester ( UTS )
Penilaian Tengah Semester ( PTS ) /Ulangan Tengah Semester ( UTS )
dilaksanakan setelah menyelesaikan beberapa KD atau sekitar minggu ke 9
KBM. Pelaksanaan PTS / UTS menggunakan jadwal khusus.
3. Penilaian Akhir Tahun / Ulangan Kenaikan Kelas ( PAT / /UKK )
Penilaian Akhir Tahun ( PAT ) / Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK )
dilaksanakan setelah menyelesaikan semua KD pada satu semester atau

39
dilaksanakan pada akhir semester. Pelaksanaan PAT / UKK menggunakan
jadwal khusus.
c. Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik
1. Ulangan Harian
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan harian (menyelesaikan
beberapa KD) dilaporkan kepada siswa / orang tua siswa dalam bentuk lembar
jawaban yang sudah diperiksa dan diberi nilai serta harus di tanda tangani oleh
orang tua.
2. Ulangan Tengah Semester
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan tengah semester
(menyelesaikan beberapa KD) dilaporkan kepada siswa / orang tua siswa
dalam buku laporan pendidikan yang dikeluarkan / dibuat oleh sekolah yang
berisi nilai kognitif,afektif dan praktek dan harus di tanda tangani oleh wali
kelas, Waka.Sek Kurikulum dan orang tua.
3. Penilaian Akhir Tahun / Ulangan Kenaikan Kelas
Hasil belajar siswa setelah menyelesaikan ulangan akhir semester
(menyelesaikan semua KD dalam satu semester ) dilaporkan kepada siswa /
orang tua siswa dalam buku laporan pendidikan yang dikeluarkan oleh
dinaspendidikan yang berisi nilai kognitif, afektif dan praktek dan ketercapaian
kompetensi dan harus di tanda tangani oleh wali kelas, kepala sekolah dan
orang tua.
d. Pelaksanaan Remedial
Bagi siswa yang belum mencapai nilai sama dengan atau lebih dari KKM mata
pelajaran maka siswa harus mengikuti remedial / perbaikan. Pelaksanaan remedial
dilakukan setelah pelaksanaan ulangan harian , ulangan tengah semester . Jika siswa
setelah mengikuti UAS semester pertama masih belum mencapai KKM, maka
remedial / perbaikan dilakukan sebelum penulisan nilai pada buku raport secara
permanen. Setelah mengikuti UKK masih ada nilai mata pelajaran dibawah KKM
perbaikan / remedial dilakukan sebelum rapat pleno kenaikan kelas.
e. Pelaksanaan Pengayaan
Pelaksanaan program pengayaan diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan
diatas rata – rata, teknis pemberian pengayaan kepada siswa diberikan tugas dalam
bentuk buku / modul setelah mengerjakan modul dan buku kepada siswa diberikan
pembelajaran tatap muka, waktu tatap muka dilaksanakan diluar KBM
40
H. KELULUSAN
1. Kreteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik di
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Indramayau akan dinyatakan lulus sekolah
setelah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3. Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
5. Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan
ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Menteri dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian
Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran 2021/2022.
6. Kehadiran siswa tidak kurang dari 90% dari total kehadiran pada tiap
semester.
2. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional
Pelaksanaan UNBK diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dan Prosedur Operasional Standar ( POS ) Pelaksanaan Ujian nasional yang
dikeluarkan oleh BSNP, sedangkan Ujian Sekolah diatur oleh Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Sekolah dalam melaksanakan UNBK dan
USBN membuat kepanitiaan Ujian Nasional tingkat sekolah dengan ketentuan :
Ketua adalah Kepala Sekolah, Sekertaris Waka.Sek Kurikulum dan Bendahara
adalah Bendahara Sekolah dan dibantu oleh 4 orang anggota.
3. Target Kelulusan Sekolah
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya pada Tahun Pelajaran 2020 /
2021 akan mentargetkan tingkat kelulusan sebesar 100 % dan 60 % lulusan yang
dapat melanjutkan keperguruan tinggi.
4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan

41
a. Peningkatan terhadap tingkat kualitas kegiatan belajar mengajar;
b. Program bimbingan belajar secara terpadu
c. Mengadakan kerja sama dengan lembaga atau badan yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dan teknik belajar cepat.
5. Program Pasca Ujian Nasional
a. Program bimbel untuk mengantisipasi siswa yang tidak lulus ;
b. Pendataan siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi;
c. Memfasilitasi pendaftaran kolektif kepada siswa yang melanjutkan
6. Mutasi Siswa
SMA Pesantren MKGR Kertasemaya menentukan persyaratan pindah /
mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui
suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan

b. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan


c. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Raport ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
d. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
e. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai
minimal ( PSB pada tahunnya )
f. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas ( status
peserta didik yang bersangkutan )
g. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan
h. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.

I. PEMINATAN DAN LINTAS MINAT

A. Kriteria Penjurusan Program Studi meliputi :


 Nilai Akademik

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi ilmu
sosial: boleh memiliki nilai yang tidak kompeten paling banyak 3 (tiga) mata
pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studi tersebut (lihat
StrukturKurikulum). Penjurusan peserta didik yang memasuki Program ilmu
42
sosial adalah peserta didik yang memiliki nilai baik pada mata pelajaran
program ilmu sosial (Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi) dan ditambah
matematika rata-rata 76,- ( Tujuh puluh enam )

 Minat Peserta Didik


Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara yang dapat dilakukan oleh guru BK dan wali
kelas, atau melalui cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi minat,
dan bakat.
 Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 (satu) bulan
denganmemperhatikan point a dan b di atas.( SK. Dirjen Mendiknas No.
12/C/Kep?TU/2008 )
B. Waktu Penjurusan/Proses Pelaksanaan Penjurusan
 Penentuan penjurusan program studi sosial dilakukan mulai akhir semester 2
kelas X.
 Pelaksanaan penjurusan program studi di semester 1 kelas XI.

J. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( Life Skill )


SMA Pesantren MKGR Kertasemayadalam kegiatan proses pembelajaran
di sekolah memberikan materi pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional,
secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan terhadap semua mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
 Kecakapan hidup Personal meliputi ;
 Terampil membaca dan menulis Al-qur’an
 Rajin beribadah
 Rajin belajar
 Bersikap jujur
 Disiplin
 Kerja keras

Kecakapan ini dapat dicapai melalui mata pelajaran PAI, budi pekerti, PLH, dan
pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan

43
 Kecakapan Sosial meliputi ;
 Terampil memecahkan masalah dilingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerja sama
 Sanggup berkomunikasi lisan dan tulisan

Kecakapan ini dapat dicapai dengan mata pelajaran PKn, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Bahasa Indonesia, Penjaskes, TIK dan Mulok.

 Kecakapan Akademik
 Terampil dalam penelitian ilmiah ( merencanakan, melakukan penelitian
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variable, dan membuktikan
variable )
 Terampil menerapkan teknologi sederhana
 Kecakapan berpikir rasional

Kecakapan ini diintegrasikan dengan Matematik, Bahasa Indonesia,TIK, Fisika,


Biologi serta Kimia.

 Kecakapan Vokasional
 Terampil berbahasa inggris dan berbahasa arab
 Terampil mengoperasikan komputer dan sejenisnya

Kecapakan ini diintegrasikan dengan mata pelajaran TIK, Bahasa Inggris,


Bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia

1. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan


pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
44
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan non formal.

a. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal ( PBKL )


Berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis kondisi terhadap Potensi /
kebutuhan lingkungan, Bakat dan minat peserta didik , Daya dukung internal
eksternal dan Potensi keunggulan daerah. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
akan mencoba mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL)
dibidang Seni Budaya yakni Seni Tradisional (Seni dabusan, marawis).
Teknis pelaksanaan program PBKL :
a. Terintegrasi dalam mata pelajaran ; Seni Budaya .
b. Kemampuan berbahasa arab dan baca tulis Al-quran ( Kepesantrenan )
c. Waktu pelatihan dilaksanakan pada waktu program pengembangan diri
( ekstrakurikuler ).
d. Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet

b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global ( PBKG )

Berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis kondisi terhadap Potensi /


kebutuhan lingkungan, Bakat dan minat peserta didik , Daya dukung internal dan
eksternal. SMA Pesantren MKGR Kertasemaya juga akan mencoba pada Tahun
Pelajaran ini untuk mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Global
yakni SMA Pesantren MKGR Kertasemaya sebagai sekolah model Pusat Sumber
Belajar ( PSB ).

Teknis pelaksanaan program pendidikan berbasis keunggulan global :

a. Pemenuhan laboratorium komputer


b. Pemenuhan program Sistem Informasi Manajemen ( SIM );

2. Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia Insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di

45
sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-
komponen pendidikan itu sendiri, yaitu: isi kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan


karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa Nasional mengembangkan
grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan
pendidikan. Grand designdapat menjadi rujukan konseptual dan operasional
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang
pendidikan.  Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan
sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional
development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik 
(Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and
Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter
perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.

Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau


pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaiman pendidikan
karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan
pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi
nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan
demikian manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam
pendidikan karakter di sekolah.

Pendidikan Karakter di SMA Pesantren MKGR Kertasemaya


diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata
pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi personal, dan pengalaman
nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
46
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama


1. Religius yang dianutnya, bersikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lainnya

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai


2. Jujur orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaaan agama, suku, etnis,


3. Toleransi pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai


4. Disiplin ketentuan dan peraturan

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam


5. Kerja keras mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil


6. Kreatif baru dari sesuatu yang telah dimiliki

Mandiri sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
7. Mandiri lain

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
8. Demokratis kewajiban dirinya dan orang lain

Sikap dan tindakan selalu berupaya untuk mengetahui lebih


9. Rasa Ingin mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
Tahu didengar

10. Semangat Cara berfikir, bertindak,dan berwawasan yang menempatkan


Kebangsaan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya

11. Cinta Tanah Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
Air kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan


12. Menghargai sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
Prestasi menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan

47
Komunikatif bekerja sama dengan orang lain

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya

15. Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagi bacaan yang
Membaca memberikan kebijakan bagi dirinya

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada


16. Peduli lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
Lingkungan untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
17. Peduli Sosial lain dan masyarakat yang membutuhkan

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan


18. Tanggung- kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
jawab masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.

48
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal
pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk Jeda Tengah Semester, Jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel berikut :

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Permulaan Awal Tahun 18 Juli 2022


1.
tahun pelajaran pelajaran

Minggu efektif 40 Minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif


2.
belajar pada setiap satuan pendidikan

Pada semester 1 dilaksanakan pada :


Ujian /ulangan 6 minggu (setiap
semester 3 1. 13 – 16 September 2022
minggu ) 2. 20 – 25 september 2022
3. 3. 6 – 18 Desember 2022
Pada semester 2 dilaksanakan pada :

1. 7 – 12 Maret 2023
2. 6 – 18 Juni 2023

4. Hari libur 3 minggu 1. Libur awal Ramadhan 9 s/d 23 Maret 2023


keagamaan

49
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

2. Libur hari Raya Idul Fitri 17 s/d 29 April


2023

Jeda tengah 1 minggu 1. 26 September s/d 01 Oktober 2022


semester
( 6 hari semester 2. 13 s/d. 18 Maret 2023
5.
1 dan 6 hari
semester 2)

Pembagian Akhir semester 1 23 Desember 2022


6.
raport

Jeda 2 minggu Libur semester I ( 26 Des 2022 s/d 07 Januari


7.
antarsemester 2023)

8. Ujian sekolah 2 minggu 21 s/d 26 Maret 2023

Pembagian Akhir semester 2 23 s/d 24 Juni 2023


9.
raport

Libur akhir 2 minggu 26 Juni s/d. 15 Juli 2023


10.
tahun pelajaran

Program 1. Sepanjang hari 1. untuk remedial proses


remedial efektif belajar
2. untuk remedial test dilaksankan setelah
11.
2. 16 hari efektif ujian dengan menggunakan hari Jumat
dan Sabtu

12. Hari libur 2 minggu 1. 17 Agustus 2022 ( HUT RI ke- 77 )


umum/nasional / 2. 30 Juli 2022 (Tahun baru Hijriyah 1444
keagamaan H)
3. 8 Oktober 2022 (Libur Maulid Nabi)
4. 24 – 25 Desember 2022 (Hari Natal)
5. 22 Januari 2023 (Hari tahun baru imlek
2574)
6. 18 Februari 2023 (Isra Mi’raj )

50
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

7. 22 Maret 2023 (Hari Raya Nyepi)


8. 7 April 2023 (Libur Wafat Isa Al Masih)
9. 23 – 25 Maret 2023 (Hari libur awal
Ramadhan1444 H)
10. 17 – 29 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri)
11. 18 Mei 2023 (Kenaikan Isa Al Masih)
12. 6 Mei 2023 (Hari Raya Waisak)

13. Hari libur 1 minggu


khusus

B. URAIAN KEGIATAN.
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran diawali mulai hari senin minggu ketiga bulan Juli, untuk Tahun
Pelajaran 2020 / 2021 awal kegiatan KBM dimulai hari senin tanggal 13 Juli 2020.
Hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari yakni tanggal 13– 15 Juli 2020,
dengan pengaturan sebagai berikut :
1 Kelas X melaksanakan kegiatan MPLS PPDB ;
2 Kelas XI dan XII hari senin dan rabu tanggal 19 - 21 Juli 2020 melaksanakan Pre

Test ( Test awal ) sedangkan untuk hari rabu tanggal 19 Juli 2021 diberikan pengarahan dan
pembinaan dari wali kelas masing - masing

2. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester, dalam satu Tahun Pelajaran terdiri atas
Semester gasal dan Semester genap. Semester gasal dimulai dari tanggal :19 Juli s/ d 4
Desember 2021. Semester genap dimulai dari tanggal :10 Januari s/ d 04 Juni 2022.
 Semester Gasal
a. Jumlah Hari Efektif : 110 hari
b. Jumlah Minggu Efektif KBM
Juli 2021. : 2 minggu
Agustus 2021. : 5 minggu
September 2021. : 3 minggu
Oktober 2021 : 5 minggu

51
Nopember 2021. : 5 minggu
Desember 2021. : 1 minggu
Jumlah : 20 minggu
c. Jumlah Minggu Tidak Efektif
Juli 2021. : 1 minggu
Agustus 2021. : 0 minggu
September 2021. : 1 minggu
Oktober 2021. : 0 minggu
Nopember 2021. : 0 minggu
Desember 2021. : 2 minggu
Jumlah : 4 minggu
 Semester Genap
a. Jumlah Hari Efektif : 104 hari
b. Jumlah Minggu Efektif KBM
Januari 2022 : 4 minggu
Februari 2022 : 4 minggu
Maret 2022 : 3 minggu
April 2022 : 4 minggu
Mei 2022 : 2 minggu
Juni 2022 : 1 minggu
Jumlah : 18 minggu
c. Jumlah Minggu Tidak Efektif
Januari 2022 : 0 minggu
Februari 2022 : 0 minggu
Maret 2022 : 1 minggu
April 2022 : 1 minggu
Mei 2022 : 0 minggu
Juni 2022 : 0 minggu
Jumlah : 2 minggu

3. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )


Waktu belajar menggunakan sistem semester,dimana dalam satu tahun terdiri atas
Semester gasal dan Semester genap , kegiatan belajar mengajar di SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya dalam satu minggu dilaksanakan selama 6 hari yakni :

HARI WAKTU BELAJAR JUMLAH KETERANGAN

SENIN 07.00 – 11.45 7 Jampel UPACARA

52
SELASA 07.00 – 11.45 8 Jampel

RABU 07.00 – 11.45 8 Jampel

KAMIS 07.00 – 11.45 8 Jampel

JUM AT 07.00 – 10.25 6 Jampel 1 Jam Pelajaran =40 menit

SABTU 07.00 – 10.25 8 Jampel

JUMLAH 45 Jampel

4. Kegiatan Tengah Semester ( UTS )


Kegiatan tengah semester gasal direncanakan akan dilaksanakan selama 6 hari yakni mulai
dari tanggal 20 s/d 25 September 2021. Sedangkan untuk kegiatan tengah semester genap akan
dilaksanakan selama 6 hari pula yakni di mulai dari tanggal 7 s/d 12 Maret 2022

5. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari libur yang ditetapkan oleh pihak sekolah, pemerintah pusat,
maupun pemerintah daerah ( Propinsi dan Kota / Kabupaten ).

1. Hari Libur yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat


a. Tahun baru 2022 M h. Hari Raya Natal
b. Tahun baru Hijriyah 1443 H i. Maulud Nabi Muhammad SAW
c. Tahun Baru Imlek 2022 j. Isra Mi raj H
d. Hari Raya Idul Fitri 2022 H k. Wafat Isa Almasih
e. Hari Raya Idul Adha 2022 H l. Kenaikan Isa Almasih
f. Hari Raya Waisak 2022 m. Hari Kemerdekaan RI ke-76
g. Hari Raya Nyepi 2022
2. Hari libur yang diambil dari kebijakan sekolah / Disdik Kabupaten / Kota adalah :
a. Libur awal puasa
b. Libur semester
c. Libur lain – lain.

C. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur secara serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.

53
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada Dokumen Standar Isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat /pemerintah daerah

54
BAB V

PENUTUP

Alhamdullilah, setelah melalui batu-batu terjal penuh dengan aral lintang dan tebing-tebing
yang sangat dalam, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMA Pesantren
MKGR Kertasemaya ini.

Pada bab akhir ini, ijinkanlah kami menghaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada
Yth:

1. Kepala Cabang DinasWilayah Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, yang telah
membina tersusunnya Kurikulum ini.
2. Kepala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu c.q. Dikmen
Pendidikan Menengah yang selalu memberikan motivasi serta bimbingan, sehingga kami
terus semangat dalam melaksanakan tugas penyusunan Kurikulum ini.
3. Segenap Pimpinan Yayasan Pendidikan Pesantren Gotong Royong ( YPPGR ) c.q. Majlis
Pendidikan dan Pengajaran ( MPP ) yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya
kurikulum ini.
4. Seluruh Tim pengembang kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya yang telah
bekerja keras guna suksesnya penyusunan kurikulum ini.
5. Seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya Kurikulum ini.

Disadari betul oleh kami bahwa Kurikulum yang kami susun ini, belum mencapai titik ideal
seperti yang diharapkan oleh beberapa pihak , oleh karenanya segala kritik dan saran yang masuk dari
berbagai pihak kiranya dapat kamijadikan sebagai masukan demi terwujudnya kesempurnaan
Kurikulum KTSP SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Indramayu berikutnya . Oleh sebab itu kami
mohon maaf selama kegiatan penyusunan KTSP barangkali banyak melibatkan waktu, tenaga, dana,
serta pikiran.
Terima kasih………….

Hormat kami,

Team Penyusun KTSP 2022/2023

SMA Pesantren MKGR KERTSEMAYA


LAMPIRAN :

1.
SK Tim Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan
2.
Laporan Analisis Kontek
3.
Contoh Hasil Penentuan KKM ( KKM setiap KD, Mapel, jenjang kelas
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022
TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp. (0234)353463

Nomor : 003 / 102.047 / VII / 2022


Lampiran : 2 lembar
Perihal : Permohonan Pengesahan Kurikulum SMA Pesantren MKGR

Kepada Yth,

Kepala Cabang Dinas Pendidikan WIL IX Provinsi Jawa Barat

Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Menanggapi Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan


Kabupaten Indramayu Nomor: 422.5/1409-Dikmen tentang Penyusunan serta
pengumpulan KTSP SMA Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan ini kami
memohon pengesahan Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya Desa
Tenajar Lor Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan atas perhatiannya kami


ucapkan terima kasih

Indramayu, 10 Juli 2022

Komite Sekolah Kepala Sekolah,

H.ACHMAD RASILA, Lc AGUS LIZAM, S.Pd. I

Tembusan Yth;
1. Ketua Yayasan Pesantren Al-Marfuiyah Tenajarlor
2. Kepala Dinas dan kebudayaan Kabupaten Indramayu
YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022
TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp. (0234)353463

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS PESANTREN (SMA)


PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
Nomor: 002 / 102.047 / VII / 2022

Tentang

PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


SEKOLAH MENENGAH ATAS PESANTREN MKGR KERTASEMAYA INDRAMAYU

Menimbang :
a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran serta tersedianya
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di lingkungan SMA
Pesantrn MKGR Kertasemaya yang berpedoman pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas
Nomor 21, 22, dan 23 Tahun 2006 dan Permenag Nomor 2 Tahun 2008 serta
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan butir a di atas, dipandang perlu membentuk
Tim Pengembang Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
c. Bahwa personil yang tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini dipandang
layak dan cakap sebagai Tim Pengembang Kurikulum SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya
Mengingat :
1.. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendikbud Ristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun
2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Memperhatikan :
1. Visi Misi dan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
2. Visi Misi dan tujuan Sekolah Menengah Atas (SMA) Pesantren MKGR
Kertasemaya
3. Kesepakatan hasil musyawarah bersama antara Guru, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN
PERTAMA : Membentuk Tim Pengembang Kurikulum SMA Pesantren MKGR Kertasemaya
sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini
KEDUA : Tim Pengembang Kurikulum memiliki tugas:
1. Mendalami kerangka dasar Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL) sebagai bahan penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
2. Menganalisa potensi siswa, sekolah, daerah, keunggulan lokal dan global
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan hal-hal yang
belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan diatur tersendiri dan diperbaiki
sebgaiamana mestinya

Ditetapkan di : Tenajarlor
Pada Tanggal : 10 Juli 2022
Kepala Sekolah,

AGUS LIZAM, S.Pd. I


YAYASAN AL-MARFUIYYAH BABADAN TENAJAR
SMA PESANTREN MKGR KERTASEMAYA
NSS: 301021808002 NDS: B. 300219022
TERAKREDITASI: B
SK. BAP S/M-PROP. JABAR NO. 02.00/312/BAP-SM/X/2014
Jl. Raya KH. Khasbullah –Tenajarlor- Kertasemaya – Indramayu Tlp. (0234)353463

Lampiran : SK Kepala SMA P MKGR KERTASEMAYA


Nomor : 002 / 102.047 / VII / 2022
Tentang : Susunan Tim Pengembang Kurikulum (KTSP) SMA Pesantren MKGR
Kertasemaya Indramayu

Komite : 1. H. Achmad Machmud R., Lc

2. Drs. Didi Juhaedi, M. Pd (Pengawas Disdik)

Ketua : Agus Lizam, S.Pd. I (Kepala Sekolah)

Sekertaris : Erlina, S. Pd. (Waka.Sek. Kurikulum)

Anggota :

1. Luqman, S. Hum (Wak.Sek. Kesiswaan)

2. Siti Waliyah NK, S. Pd (Wk. Sek. Humas)

3. Rochyatin H, S.Pd. (Guru)

4. Daisa Maita Fajar A., S. Pd (Guru)

5. Taryono, S.Pd.I ( Guru )

6. Ali Muchtarom (Guru)

7. Komarudin (Guru)

Ditetapkan di : Tenajar lor


Pada Tanggal : 10 Juli 2022
Kepala Sekolah,

AGUS LIZAM, S.Pd. I

Anda mungkin juga menyukai