Anda di halaman 1dari 10

RENCANA INDUK PENGEMBANGANSEKOLAH ( RIPS )

DAN
STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH
SMA SWASTA ISLAM TARBIYATUL ATHFAL

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia menganut sistem pendidikan nasional. Pendidikan


nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pasncasila dan Undan- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia,dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman yang selalu berkembang.
Dengan kata lain, sistem pendidikan ini beriorentasi pada nilai-nilai universal,menganut
sistem sistem pendidikan terbuka,sistem beragam, sistem pendidikan yang efisian dalam
pengelolaan waktu,dan sistem pendidikan yang di sesuaikan dengan perubahan atau
berkembangnya zaman.

Penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip yaitu pendidikan


dilaksanakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan dan kemajemukan bangsa dengan
satu kesatuan dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu dalam penyelenggaraan
juga harus dalam satu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan,membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
mengembangkan budaya membaca, menulis,dan menghitung.

Alqur’an menjelaskan pentingnya menuntut ilmu agama dan ilmu umum secara
selaras sepanjang hayat, dari dalam kandungan sampai ke liyang lahar.Kemudian sistem
modern menghendaki ilmu umum yang dominan, maka dari itu sistem sekolah berbasis
pondok pesantern menerapkan ilmu umun dipadukan dengan ilmu agama.

Oleh karena itu,Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) Tarbiyatul Athfal, sebagai
sekolah swasta berbasis pondok pesantren, ikut berperan serta melaksanakan apa yang
dikehendaki oleh pendidikan nasional. Perpaduan ilmu agama dan umum menghasilkan
produk yang berkwalitas setiap tahunnya, berupaya meningkatkan mutu pendidikan,
terutama pada kwalitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, kwalitas proses
dari hasil pembelajaran,kwalitas sumber daya siswa, kwalitas sarana dan prasarana, dan
kwalitas masyarakat yang bertumpu pada nilai- nilai pondok pesantren.

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran


 Visi SMA Islam tarbiyatul Athfal
“Mencetak Siswa Unggul Berprestasi berdasarkan Akhlak Qur’ani”
 Misi SMA Islam Tarbiyatul Athfal
“Siswa mampu memiliki /berjiwa Empati,agamis dan terampil”
 Empati berarti :
1. Mempunyai semangat gotong royong yang tinggi
2. Mempunyai jiwa sosial yang tinggi
 Agamis berarti:
1. Mempunyai hati yang jujur serta sikap yang sederhana dan dan berakhlakul
karimah
2. Berjiwa imtaq dalam berbagai disiplin keilmuwan dan perbuatan
 Terampil berarti
Siswa tidah hanya terampil dalam mengembangkan ilmu, tapi siswa juga terampil
dalam mengembangkan media IPTEK
 Tujuan SMA Islam Tarbiyatul Athfal Tambelangan Sampang
Tujuan Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Tarbiyatul Athfal Tambelangan Sampang
ialah mencetak lulusan yang cerdas dan berakhlakul kaimah.
 Secara khusus, Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Tarbiyatul Athfal
Tambelangan Sampang sebagai lembaga pendidikan menengah berbasis podok
pesantern bertujuan :
1. Sekolah mampu mempersiapkan peseta didik agar memiliki mental yang
baik,bertanggung jawab,percaya diri,jujur, disiplin dan ulet.
2. Sekolah mampu membiasakan peserta didik agar berucap,berprilaku dan
bersikap sesuai dengan tuntunan Alqur’an dan Hadish di dalam maupun di luar
sekolah.
3. Sekolah mapu mempersiapkan peserta didik agar menjadi pribadi-pribadi
muslim yang salih individual,sosial,dalam kehidupan lingkungan masyarakat
berdasarkan nilai-nilai Alqur’an dan Hadist
4. Sekolah mampu mewujudkan sekolah inovatif dalam pembelajaran
5. Sekolah mampu mencetak peserta didik agar memiliki jiwa kompetetif dan
beradaptasi dengan segala tantangan zaman.
 Sasaran SMA Islam tarbiyatul Athfal Tambelangan Sampang
Sasaran yang ingin dicapai SMA Islam Tarbiyatul Athfal Tambelangan Sampang
meliputi jangka pendek,jangka menengah dan,jangka panjang.
Progaram jangka pendek ialah program kerja tahunan sejak program ditetapkan,
Program jangka pendek tahun pertama adalah tahun 2016-2017,tahun 2017-2018
adalah program kerja jangka pendek tahun kedua.Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT) tahun 2017-2018. Jangka menengah selama 4 ( empat ) tahun
kedepan,yaitu periode tahun 2016-2020, jangka panjang selama 8 (delapan) tahun,
yaitu tahun 2016-2024 periodesasi ini dicanangkan sejak tahun 2016 atau pelajaran
tahun 2016-2017.
1. Sasaran yang ingin dicapai 4 (empat) tahun ke depan.
a. Pembenahan Manajemen Sekolah
b. Pembenahan Manajemen Perpustakaan persiapan Perpustakaan digital
c. Pengembangan teknologi informasi berkaitan dengan UNBK
d. Pengembangan Lulusan untuk melanjutkan ke PTN mencapai 40 %
e. Pengembangan kerjasama dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan dunia
usaha ( PT ,CV dan lembaga bisnis lainnya)
f. Pengembangan Sumber daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan,persiapan
proses pembelajaran dengan terbiasa berbasis penelitian.
2. Sasaran yang ingin dicapai 8 (Delapan ) tahun kedepan.
a. Pengembangan lulusan melanjutkan ke PTN mencapai 60%
b. Membangun pelayanan sebagai sekolah unggulan
c. Memiliki laboratorium komputer yang representatif
d. Era perpustakaan digital
e. Pengembangan Teknologi Informasi
f. Memiliki pembina riset/penelitian
C. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .Tujuan ini meliputi tujuan
Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik.
Sebagai Lembaga Pendidikan Umum, tentu arah tujuan Pendidikan telah
dituangkan dalam suatu rumusan yang terarah dan terperinci yang dinamakan dengan
Kurikulum.
SMA Islam Tarbiyatul Athfal tetap berpedoman pada kurikulum yang
diberlakukan oleh pemerintah, sehingga dapat berpacu maju dengan sekolah-sekolah lain
yang berada di lingkungan Dinas pendidikan Kabupaten Sampang.
Kurikulum yang sedang digulirkan di SMA Islam Tarbiyatul Athfal sekarang ini
adalah Kurikulum 2013.
D. Menejemen Sekolah Dan Proses Pendidikan
SMA Islam Tarbiyatul Athfal adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dibawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Athfal Tambelangan. Sekolah ini telah
berdiri sejak tahun 2015.
SMA Islam Tarbiyatul Athfal dikelola oleh Yayasan dan diurus oleh seorang
Kepala Sekolah beserta guru-guru dan staf Tata Usaha. Pengurus Yayasan dan Kepala
Sekolah serta seluruh guru-guru dan staf TU bekerja dengan fungsi masing-masing yang
telah diatur dengan sebuah mekanisme kerja.
Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Athfal membuat dan menerbitkan pedoman
penyelenggaraan seperti; Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Perangkat
Peraturan Yayasan lainnya sehingga Kepala Sekolah , Guru-guru dan TU dapat
membuat/merumuskan Program Kerja sekolah diantaranya adalah :
 6 (Enam) Langkah Pembenahan Pengelolaan Sekolah
1.Strategi Pembinaan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan
2.Strategi Penerimaan Siswa Baru
3.Strategi Pengelolaan Kurikulum
4.Strategi Pengelolaan Belajar Mengajar
5.Strategi Pembinaan Siswa
6.Strategi Kerjasama Dengan Masyarakat & Lembaga Lain /Pemerintah

E. Pembiayaan Dan Peran Serta Masyarakat

Sebagai sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan memperoleh biaya


penyelenggaraan dari peserta didik untuk honor Kepala Sekolah, Guru-Guru, Pegawai Tata
Usaha dan biaya Operasional Sekolah sumber dana dari BOS dan BPOPP.
Sebagai peran serta masyarakat, sangat dibutuhkan dalam pembiayaan pendidikan
yang ditetapkan melalui kerja sama sekolah dengan Yayasan . Hal ini adalah untuk memacu
peningkatan Sumber daya Manusia. Keterpaduan pengurus Yayasan, Masyarakat, Kepala
sekolah, Guru-guru serta staf TU menjadikan suatu pilar penegakan displin sekolah,
sehingga terlaksana Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang baik.

F. Program Kerja Yang Sedang Berjalan

Untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, sekolah melalui dana yang
tersedia dan bantuan dari pemerintah , sedang merintis SMA Islam Tarbiyatul Athfal menjadi
Sekolah Berstandar Nasional, dengan program sebagai berikut :

1.Peningkatan Kompetensi Guru


a. .Memfasilitasi Kegiatan Workshop bagi Guru-Guru/TU
b. Mengoptimalkan Kinerja Guru
c. Memotivasi Guru untuk meningkatkan prestasi
2.Melengkapi Sarana dan Prasarana
a. Pengembangan jaringan Internet
b. Pembuatan Website Sekolah
c. Melengkapi buku-buku Perpustakaan sekolah dan meningkatkan Fungsi Perpustakaan
3.Peningkatan Kemampuan Tenaga Administrasi
4.Pengembangan Kreativitas siswa dalam Karya Ilmiah
5.Peningkatan dan Pengembangan Kultur Sekolah
G. Peserta Didik

Jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan rekapitulasi sebagai


berikut :

NO KELAS LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1 X 9 15 24
2 XI 9 14 23
3 XII 13 10 23
JUMLAH 31 39 70

H. Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

NO NAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR MAPEL ALAMAT


1 Istiadah,S.Pd Sampang Sampang, 09 Juni 1992 Bhs,Indonesia Jl. Mutiara
Abdurrohman SAMPANG Sampang,21 Juli 1990 POJOK, Seni Jl. Raya Tambelangan
2 Budaya
Noer Hefnia,S.Pd.I Sampang Probokibggo,12 Bhs.Inggris, PAI Jl. Raya Tambelangan
3 Agustus 1989
Wefaul Sampang Sampang, 05 Juni 1994 Bilogi,Sosiologi Jl. Raya Tambelangan
6 Sholehah,S.Pd
Miftahul Sampang Sampang, 09 Januari Geografi Jl. Raya Tambelangan
7 Futuh,S.E.I 1987
Syafikur Sampang Sampang,15 September Bhs.Indonesia, Jl. Mutiara
8 Rahman,S.Pd 1986
Hosiyah Sampang Sampang,17 April 1999 Matematika,Bhs Ds.Beringin
9 Daerah
Rois Sampang Sampang,05-September Sejarah Jl. Raya Tambelangan
10 Syaifulloh,S.Pd 1999
Nuril Hidayati,S.Pd Sampang Sampang, 19 Februari Ekonomi Jl. Raya Tambelangan
11 2001
Vina Imtiyas,S.Pd Sampang Sampang,15 September Bhs.Arab Ds.Beringin
12 1995
13 Azis Buddin,S.Pd Sampang Sampang,05 Juni 1989 PKN Ds.Beringin
14 Rosanti Sampang, 20 Mei 2001 TU Ds.Beringin

I. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi
SMA ISLAM TARBIYATUL ATHFAL
TAHUN 2022 - 2023

KETUA YAYASAN
KH. JAKFAR

KOMITE KEPALA BENDAHARA


SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH
SRUJI ISTIADAH, S.Pd ABDURROHMAN

TATA USAHA WAKIL KEPALA


SEKOLAH
ROSANTI
NOER HEFNIA, S.Pd.I

WALI KELAS X WALI KELAS XI WALI KELAS XII


HOSIYAH NOER HEFNIA,S.Pd.I ABDURROHMAN
J. Tahapan Dalam Perencanaan Pendidikan

Tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan pada suatu lembaga pendidikan
yaitu sebagai berikut:
a. Pra perencanaan
Pra perencanaan merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk menganalisis masalah-
masalah biasa yang timbul dalam suatu lembaga pendidikan dan akan mempengaruhi lembaga
pendidikan tersebu, termasuk kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran yang diperlukan
dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan pendidikan. Kajian awal
ini harus cermat, karena fungsi kajian akan memberikan masukan tentang: pencapaian program
sebelumnya, sumber daya apa yang tersedia, dan apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan
ke depan yang akan dihadapi.
b. Formulasi program rencana
Perencanaan mempunyai dua maksud. Pertama menyiapkan seperangkat keputusan yang
diambil oleh otoritas, ke dua menyediakan pola dasar pelaksanaan yang akan dilaksanakan oleh
berbagai satuan organisasi yang bertanggung jawab dalam implementasi keputusan-keputusan
tersebut.
Sehubung dengan kedua hal tersebut, otoritas memerlukan pernyataan (statement) yang jelas
tentang: apa yang akan diusulkan, mengapa diusulkan, dan bagaimana pelaksanaannya. Ketiga hal
tersebut adalah merupakan isi dari rencana pendidikan. Persiapan untuk menyiapkan dokumen
tersebut dinamakan formulasi rencana, yang harus ditulis secara singkat, lengkap dan padat.
c. Elaborasi rencana
Rencana pendidikan pada dasarnya adalah merupakan suatu dokumen singkat, padat dan lengkap.
Dengan demikian sebelum rencana itu diimplimentasikan, perlu dilakukan elaborasi. Artinya
diperinci sedemikian rupa sehingga setiap tugas dari unit-unit dalam organisasi pendidikan menjadi
jelas.

Ada dua langkah yang harus ditempuh dalam proses elaborasi yaitu:
1) Pembuatan program (programming) yaitu membagi rencana menjadi area-area pelaksanaan yang
masing-masing mempunyai tujuan spesifik. Tiap area pelaksanaan ddinamakan program.
Lazimnya program terdiri dari kelompok kegiatan yang diawasi oleh unit administrasi yang
sama.
2) Identifikasi dan formulasi proyek. Tiap program terdiri dari kelompok aktivitas-aktivitas sejenis
yang dibuat dalam rangka menghitung dan mengalokasikan dana dalam pelaksanaan. Kelompok
kegiatan ini dinamakan proyek. Tujuan proyek merupakan sub tujuan program dan merupakan
tujuan yang spesifik. Formulasi proyek adalah tugas untuk merinci siapa pelaksana, berapa besar
biaya, dimana tempat, berapa lama waktunya dan hal lain yang dianggap perlu dalam suatu
proyek.
Sebelum suatu rencana di elaborasi dalam bentuk program dan proyek, rencana tersebut belum
dapat dilaksanakan. Oleh karena itu pemrograman dan perumusan dalam proses perencanaan
harus dilakukan lebih dahulu.
d. Optimalisasi rencana
Optimalisasi rencana merupakan tahapan dari suatu perincian perencanaan yang telah
dirumuskan dan dilakukan dengan cara menyusun program, mengidentifikasi program, dan
perumusan proyek. Perincian program adalah membagi-bagikan rencana kedalam kelompok kegiatan.
Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling menunjang dan menuju tujuan yang sama.
e. Implementasi rencana
Implementasi rencana pendidikan dimulai pada saat poyek-proyek itu dilaksanakan. Disini
proses perencanaan bergabung dengan proses manajemen. Dengan menggunakan budget serta
rencana tahunan sebagai instrument utama, kerangka kerja organisasi untuk melaksanakan berbagai
proyek yang dapat dikembangkan. Sumber-sumber manusia, dana dan material kemudian
dialokasikan untuk setiap proyek, jadwal dan waktusuatu proyek juga ditetapkan.
f. Evaluasi rencana
Evaluasi rencana dilakukan sebagai kegiatan akhir dari proses perencanaan sebelum revisi
dilakukan. Penilaian berkaitan dengan kemajuan/perkembangan dan penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga bermanfaat untuk menilai rangkaian
kegiatan dalam proses perencanaan.
g. Revisi rencana
Revisi rencana dilakukan berdasarkan hasil evaluasi rencana. Revisi bertujuan untuk
memperbaiki, melengkapi atau menyempurnakan rencana yang akan dating berdasarkan pengalaman
masa lalu (rencana yang sudah dilaksanakan).
1. Pentingnya perencanaan bagi suatu lembaga pendidikan
Merujuk pada tahapan dalam penyusunan perencanaan pendidikan tersebut di atas, menunjukkan
bahwa kedudukan perencanaan pendidikan dalam proses layanan pendidikan di setiap satuan
pendidikan adalah sangat penting, karena dengan adanya perencanaan pendidikan yang baik dapat:
a. Meningkatkan kualitas kegiatan atau aktivitas layanan pendidikan anak secara maksimal, baik
menyangkut aspek akademik atau non akademiknya. Hal ini disebabkan seluruh aktivitas warga
sekolah harus berdasarkan pada program yang telah disusun dengan baik dalam suatu
perencanaan pendidikan secara sistematik dan integral.
b. Mengetahui beberapa sumber daya internal dan eksternal yang dimiliki untuk dimanfaatkan
secara maksimal, dan juga mengetahui beberapa kendala, hambatan dan tantangan yang akan
dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan. Hal ini disebabkan, suatu perencanaan pendidikan
yang baik pasti akan memuat tentang beberapa peluang dalam mencapai tujuan dan prediksi
tantangan atau hambatan yang akan muncul, serta strategi yang harus dilakukan dalam
mengatasi hambatan tersebut.
c. Memberi peluang pada setiap warga sekolah dalam meningkatkan beragam kemampuan,
keahlian atau ketrampilan secara maksimal, dalam rangka mewujudkan tujuan layanan
pendidikan.
d. Memberikan kesempatan bagi pelaksana program untuk memilih beberapa alternatif pilihan
tentang metode atau strategi atau pendekatan yang tepat dalam pelaksanaan perencanaan
pendidikan, agar efektif dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
e. Memudahkan dalam pencapaian tujuan pendidikan, karena perencanaan pendidikan yang baik
selalu dirancang dengan tahapan-tahapan pelaksanaan program layanan pendidikan (jangka
pendek, menengah dan panjang), disamping itu telah disusun skala prioritas sasaran tujuan yang
akan dicapai.
f. Memudahkan dalam melakukan evaluasi tentang seberapa besar pencapaian tujuan layanan
pendidikan yang telah diraih, karena dalam perencanaan pendidikan yang baik selalu
merumuskan indikator-indikator pencapaian tujuan dan instrumen apa yang dipakai dalam
mengukur keberhasilan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan.
g. Memudahkan dalam melakukan revisi program layanan pendidikan dan proses penyusunan
perencanaan pendidikan berikutnya, sesuai dengan dinamika dan perkembangan kehidupan
sosial-budaya.

Ada beberapa tujuan perlunya penyusunan suatu perencanaan pendidikan, antara lain:
a. Untuk standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu untuk mencocokkan antara
pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi pendidikan dengan program atau
perencanaan yang telah disusun.
b. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan bagaimana
proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan.
c. Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan program
atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan baik menyangkut
aspek akademik-nonakademik.
d. Untuk mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan
sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e. Untuk meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak efisien, baik
dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan.
f. Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik) tentang jenis
kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan.
g. Untuk menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi
pendidikan sebagai ‘suatu sistem’.
h. Untuk mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi
organisasi pendidikan.
i. Untuk mengarahkan proses pencapaikan tujuan pendidikan.
2. Rancangan Isi Tahapan Perencanaan Pendidikan
Rancangan isi dari setiap tahapan pada suatu lembaga pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pra Perencanaan, pada tahapan ini menganalisis masalah mengenai peningkatan kualitas atau
profesionalisme guru dalam meningkatkan suatu lembaga pendidikan. Dalam hal ini menganalisi
mengenai, bagaimana meningkatkan potensi dan kemampuan guru dalam mengajar dengan
menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang bervariasi, meningkatkan kualifikasi guru,
kinerja guru dan peningkatan motivasi guru dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang positif
sebagai keunggulan sekolah dari lembaga sejenis yang ada sekitarnya.
b. Formulasi Program Rencana, tahapan ini berisi usulan tentang peningkatan profesionalisme guru
dalam meningkatkan suatu lembaga pendidikan. Hal ini dilaksanakan karena dengan adanya
program rencana ini diharapkan guru dapat professional dalam segala hal sehingga lembaga
pendidikan akan lebih efektif dan efisisen baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Pelaksanaan dalam kegiatan ini dilakukan dengan cara, para guru dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru.
c. Elaborasi Rencana, tahapan ini berisi perumusan rencana yang menyangkut peningkatan
profesionalisme guru dan motivasi siswa yaitu dengan cara:
1) Peningkatan potensi dan kemampuan guru dalam mengajar dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan metode yang bervariasi.
2) Peningkatan kualifikasi guru.
3) Peningkatan kinerja guru.
4) Peningkatan motivasi guru.
d. Optimalisasi Rencana, merupakan tahapan dari suatu perincian perencanaan yang telah
dirumuskan dan dilakukan dengan cara menyusun program, mengidentifikasi program, dan
perumusan proyek. Perincian program adalah membagi-bagikan rencana kedalam kelompok
kegiatan. Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling menunjang dan menuju tujuan yang
sama.
e. Implementasi Rencana, implementasi rencana merupakan penerapan rencana mengenai
peningkatan profesionalisme guru yang dilakukan dengan melalui proses manajemen dengan
menggunakan budget serta rencana tahunan sebagai instrument utama. Dalam hal ini juga dapat
ditentukan jadwal dan waktu suatu proyek dapat dilakukan.
f. Evaluasi Rencana, dilakukan sebagai kegiatan akhir dari proses perencanaan sebelum revisi
dilakukan. Dalam hal ini program peningkatan profesionalisme guru yang sudah dilakukan akan di
evaluasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari suatu program yang telah dilaksanakan.
g. Revisi Rencana, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi rencana. Ketika sudah di ketahui hasil dari
evaluasi peningkatan profesionalisme guru maka dapat di lakukan revisi atau perbaikan mengenai
program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai