Anda di halaman 1dari 43

STEAM DAN TEFA

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Science
Technology
Engineering
Arts
Mathematics
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Teknologi
Sains Inovasi-inovasi untuk memodifikasi
Kajian tentang fenomena alam alam agar memenuhi kebutuhan
yang melibatkan observasi dan dan keinginan manusia
pengukuran

Enjiniring (engineering)

Matematika
STEM Pengetahuan dan keterampilan
untuk mendesain dan
Ilmu tentang pola-pola dan mengkonstruksi mesin, peralatan,
hubungan-hubungan, dan sistem, material, dan proses yang
menyediakan bahasa bagi bermanfaat bagi manusia secara
teknologi, sains, dan enjiniring ekonomis dan ramah lingkungan.
PERKEMBANGAN KETERPADUAN

STEA
STM STEM
M
PENGERTIAN
• STEAM singkatan dari Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics.
• Model pembelajaran berbasis STEAM adalah model pembelajaran yang
menggunakan analisis dari berbagai aspek/komponen STEAM agar siswa
mampu berpikir kritis dan kreatif, melalui komunikasi dan kolaborasi dengan
teman2nya.
• Model pembelajaran berbasis STEAM bukanlah pembelajaran yang terpisah-
pisah sesuai dengan mata pelajarannya, tapi bagaimana cara
mengkolaborasikan atau menerapkan seluruh komponen yang ada dalam
pelajaran-pelajaran tersebut di kelas. Dengan kata lain, siswa dituntut untuk
mampu menganalisa dan berpikir kritis dalam mengolah data dan
menyelesaikan suatu masalah di kehidupan sehari-hari.
• Di bidang Science (Sains), siswa dituntut untuk mampu menggunakan
pendekatan scientific method dalam menyelesaikan suatu masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
• Di bidang Technology (Teknologi), siswa akan berkolaborasi dalam penggunaan teknologi
baik untuk mengolah data maupun menyampaikan informasi yang mereka dapatkan.
• Di bidang Engineering (rekayasa), siswa akan mengkolaborasikan hasil temuannya guna
menciptakan suatu produk atau dapat pula mencari solusi-solusi yag tepat.
• Di bidang Arts (Seni), siswa akan mengkreasikan produk/temuan mereka agar dapat
diterima oleh masyarakat ataupun bagaimana cara mereka mempromosikan hasil
temuan tersebut.
• Di bidang Mathematics (Matematika), siswa akan mengunakan pendekatan matematika
dalam mengolah data yang mereka dapatkan.
PENERAPAN
• Melalui pembelajaran STEAM, siswa akan terlatih untuk menganalisa
permasalahan-permasalahan yang ada dengan mengunakan berbagai
pendekatan, baik sains, teknologi, teknik, seni, maupun matematika.
• Selain itu, siswa akan terlatih pula untuk berpikir kritis dan kreatif. Selain
itu, siswa akan terlatih untuk memberikan pendapatnya baik tulisan
maupun lisan.
• Pembelajaran STEAM dapat berupa Work-based Learning, Project-based
Learning, Problem-based Learning, Discovery Learning, ataupun
gabungan dari berbagai model pembelajaran, dalam prosesnya
menggunakan analisis kohesif berdasarkan analisis dari sisi sains,
teknologi, enjinering, arts/seni, dan matematika.
Level/tingkatan STEAM
• Level 1, proyek yang diberikan bersifat pendek, artinya hanya untuk
diselesaikan dalam waktu yang tidak lama (2-6 periode
pembelajaran).
• Level 2, lama penyelesaian proyek bisa 1-3 bulan dan siswa dimita
untuk membuat laporan berupa e-portfolio, poster, atau video.
• Level 3, proyek bersifat long term project yang membutuhkan waktu
hingga 5-6 bulan.
Metode Cross Cutting dalam analisis
STEAM
• Patterns (pola), di temukan dari kegiatan observasi  dan kita akan menggunakan pola
sebagai panduan/guide ketika kita melakukan klasifikasi , dan ketika pembentukan pola
berlangsung perlu ada penjelasan pertanyaan tentang hubungan antar faktor atau
pengaruh antar faktor.
• Cause and effect (sebab- akibat), menjelaskan  mekanisme  proses kejadian. Sebagian besar 
peristiwa sains dapat diselidiki penyebabnya dan mekanisme proses kejadiannya, seperti
halnya mekanisme pengujian untuk selanjutnya informasi tersebut  dapat digunakan untuk
meramalkan dan menjelaskan peristiwa yang mungkin terjadi pada situasi baru
• Scale, proportion, and quantity (skala, proporsi dan jumlah), didalam mengamati fenomena,
perlu mempertimbangkan standar skala yang dipergunakan, ukuran jarak, dan waktu.
Apakah pengamatan kita proposional sesuai standar? Apakah cara melakukan pengukuran
sudah memenuhi standar proses untuk menghasilkan struktur sistem yang baik?
• Systems and system models (sistem dan model sistem), mendefinisikan sistem melalui study,
membangun model sistem dengan batasannya, menerapkan penggunaan model sistem dan rancang
bangunnya, melakukan pengujian terhadap  model sistem pada aplikasi sains dan enjiniring.
• Energy and matter (Energi dan Materi), analisis tentang kekuatan dan karakteristik materi.
• Structure and function (Struktur dan Fungsi), Cara yang digunakan oleh suatu objek atau
pembentukan struktur suatu sistem dan fungsi elemen pembentuknya.
• Stability and change (stabilitas dan perubahan), pembentukan dan perubahan sistem/objek secara
alam, kondisi kesetabilan dari faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan atau evolusi berdasarkan
studi terhadap elememen/unsur terkait.
• Esthetics and proportional design (keindahan dan rancangan yang proporsional), dalam merancang
atau membuat sebuah produk dianalisis apakah memiliki unsur keindahan atau ukuran yang
proporsional satu sisi dengan sisi lainnya.
• Attracting and packaging (menarik dan pengepakan), sebuah produk atau desain produk apakah
memiliki bentuk yang menarik, juga pengepakan/pembungkusannya tepat dan menarik.
• Analisis komponen STEAM mapel Fisika:
Sains Teknologi Engineering Arts/seni Matematika
Aliran air dapat Penggunaan Merancang Rancangan Menghitung
menggerakkan turbin dan pemilihan miniatur instalasi memiliki nilai kebutuhan
dan menghasilkan jenis turbin mikrohidro estetika bahan
energi (terjunan air,
turbin, generator)
Energi aliran air dapat Penggunaan Membuat Bentuk instalasi Menghitng daya
dikonversikan menjadi generator miniatur instalasi proporsional listrik yang
energi listrik mikrohidro sesuai kondisi dihasilkan
tempatnya
• Analisis komponen STEAM bidang Otomotif:

Sains Teknologi Engineering Arts/seni Matematika


Menelaah, Penggunaan rem Perbaikan Memastikan Bentuk/ukuran,
mendiagnosis dan tromol, rem sistem rem kebersihan besar putaran
memperbaiki sistem cakram, master komponen rem dan tekanan
rem silinder, sistem dan pengaturan
ABS saluran yang
baik
• Analisis komponen STEM bidang Tata Boga:

Sains Teknologi Engineering Arts/seni Matematika


- Karakteristik Penggu-naan Menyusun Menyusun Menghitung
bahan pastry mesin mixer formulasi bahan komposisi kebutuhan
dan bakery pembuatan sehingga bahan
- Unsur-unsur pastry dan diperoleh raza
kandungan gizi bakery lezat

Pengolahan Penggunaan Mengolah Membuat Menghitung


bahan menjadi mesin oven secara efisien kue/roti dengan harga
kue/roti dan alat dan higienis bentuk yang penjualan
pembentuk menarik kue/roti
kue/roti
KOMPONEN STEAM MASUK DALAM
RPP/PEMBELAJARAN
Arts/ seni
Mate-matika

Enjinering/re
kayasa

RPP
(pembelajaran)

Teknologi

Sains
Konsep TeFa SMK
Model pembelajaran berbasis produksi (barang/jasa) yang
dibutuhkan oleh masyarakat, sepenuhnya dikerjakan oleh
peserta didik, dilaksanakan dalam ruang praktik/bengkel/lahan
yang telah dikondisikan mendekati situasi dan suasana tempat
kerja yang sebenarnya: waktu, prosedur, dan cara/aturan sesuai
standar DUDI.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Konsep TeFa SMK
1. Menggunakan produk sebagai media pembelajaran untuk
mengantarkan kompetensi kepada peserta didik;
2. Diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai
kompetensi tertentu sesuai dengan standar DU/DI;
3. Penekanan pada aktivitas peserta didik untuk memahami
standar/kualitas, kemampuan memecahkan masalah dan
melakukan inovasi, dengan pendampingan optimal dari
instruktur/pendidik yang kompeten dan berpengalaman DU/DI
yang relevan;

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Konsep TeFa SMK
3. Diselenggarakan melalui sinergi sekolah dengan DU/DI;
4. Proses pembelajaran dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
prosedur, standar, dan urutan kerja seperti yang diterapkan di
DU/DI untuk menghasilkan suatu produk (barang/jasa).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Ciri-ciri TeFa SMK
1. Lingkungan, suasana, tata kelola dan aturan sekolah
khususnya di workshop/bengkel dikondisikan sesuai dengan
standar industri atau tempat kerja/usaha sebenarnya.
2. Pembelajaran menggunakan perangkat/instrumen/ format
untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi barang/jasa
standar industri atau tempat kerja/usaha.
3. Hasil pembelajaran peserta didik berupa produk (barang/jasa)
riil, utuh, dan bermakna seperti di pasaran dan digunakan
masyarakat.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Ciri-ciri TeFa SMK
4. Menggunakan sistem manajemen produksi (analisis, proses,
evaluasi, pengembangan/inovasi dan
penyimpanan/pemanfaatan produk).
5. Mempunyai outlet/business center pemasaran produk /jasa.
6. Mempunyai mitra atau partner kerja DU/DI.
7. Mempunyai pelanggan/pengguna tetap.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Prinsip-prinsip TeFa
a. Efisien
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat dan bahan praktik.
b. Efektif
Menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan kondisi
sesungguhnya di dunia kerja (DU/DI) dalam rangka pengantaran
kompetensi secara tuntas.
c. Keterpaduan
Memadukan muatan/materi pembelajaran mata pelajaran Nasional,
Kewilayahan, dan Peminatan Kejuruan.
d. Kolaborasi dengan DU/DI
Meningkatkan kerja sama antara SMK dan DU/DI.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Nilai-nilai Dasar TeFa
a. Sense of Quality
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja sesuai dengan
standar obyektif kualitas tertentu.
b. Sense of Efficiency
Kemampuan dan kesadaran untuk bekerja secara efisien dengan
produktivitas tinggi.
c. Sense of Creativity and Innovation
Kemampuan dan kesadaran untuk mengembangkan ide/cara
baru dalam pemecahan suatu masalah dan menemukan peluang
serta menerapkannya dalam pekerjaan.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Tujuan TeFa SMK
MENYIAPKAN LULUSAN SMK MENJADI MANUSIA
PRODUKTIF
1. Menciptakan sinergi dan integrasi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran muatan Nasional, Kewilayahan, dan Kejuruan untuk
menunjang penguasaan kompetensi lulusan;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard
skills kepada peserta didik;
3. Meningkatkan kolaborasi dengan DU/DI melalui penyelarasan kurikulum,
penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, internalisasi standar dan
budaya kerja DU/DI;
4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui
interaksi dengan DU/DI;
5. Mendorong lahirnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja
di SMK.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Komponen Utama TeFa

a. Produk (hasil analisis kondisi, potensi, dan


kurikulum);
b. Perangkat Pembelajaran (kelengkapan dari
Silabus, RPP, Job sheets);
c. Jadwal Blok (kelengkapan dari Prota, Promes,
dan kalender akademik).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Tahapan Penyusunan dan
Keterkaitan Komponen
3a Teaching Factory

Perangkat
Perangkat
pembelajaran
pembelajaran
1 2 4 5

Analisis Kegiatan
Analisis
Kondisi Analisis Job Sheets Kegiatan
Pembelajar
Kondisi
& Analisis
Kurikulum
Job Sheets Pembelajar
&
Potensi Kurikulum an TEFA
Potensi an TEFA
3b

Jadwal
Jadwal
Blok
Blok

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Design Thinking STEAM dalam TEFA
Design Thinking Transferable skills TEFA
Pahami: Social skills, Emotional intelligence, coordinating Menerima tantangan
Memahami dan menganalisis with others, service orientation
masalah secara mendalam (empati)

Memikirkan: Critical thinking, Complex problem solving, Menganalisis


Mengidentifikasi dan menganalisis knowledge of STEM tantangan
berbagai kemungkinan ide/solusi
yang potensial
Membuat Protoype: Creativity, critical thinking, Negotiation skills, Menyatakan kesiapan
Merancang dan membuat collaboration, judgement and decision making, ide dan solusi
prototype (model/bentuk/produk)
communication

Menguji: Collaboration, creativity, critical thinking, Mengerjakan ide dan


Menguji model/bentuk/produk knowledge of STEM solusi (prototype)
Memperbaiki Judgement & decision making, Mengevaluasi
prototype: prototype
Meningkatkan kualitas prototype
sampai mendapatkan hasil yang
Merancang ulang /
optimal memperbaiki
PENGALAMAN BELAJAR SAINTIFIK (5 M)
RPP &
JOBSHEET

KOMPONE
N STEAM

PRODU
K TEFA
MATRIK KETERPADUAN STEAM
DALAM PRODUK TEFA
No Produk Science Technology Engineering Arts Math
Alur Proses Rencana Pembelajaran Teaching Factory
ALURAlur
PROSES RENCANA
Proses RencanaPEMBELAJARAN
Pembelajaran BerbasisBERBASIS PRODUKSI
Produksi

Produk (Barang/Jasa)
Kebutuhan
Core Kewirausahaan
Industri

Proses Teaching Factory (Pembelajaran berbasis Produksi)


Analisis Analisis Analisis Analisis
Pekerjaan Pekejaan Pekerjaan Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan Finishing
Pra Syarat (Pengkondisian) Produksi
● CBC Non Fisik Seri Penanganan
● CBT ● Dok Pembelajaan ● P1 Pn Akhir
Syarat: Pekerjaan 1 Pekerjaan 2 Pekerjaan 3 Berbasis Poduksi ● Rakit Hasil
● Magang ● Jadual Blok Paralel ● Cat Produk
Industri Pekerjaan 5 Pekerjaan 4 ● SOP ● P1 ● Packaging Tefa
Guru, ● K3 P2 ● dsb
Ka Paket ● dsb P3
Keahlian Fisik Pn
KD 3 ...... & KD 3 ...... & KD 3 ...... & KD 3 ...... & ● Ruang Paktik
KD 4 ...... KD 4 ...... KD 4 ...... KD 4 ...... ● Peralatan
● Bahan
KTSP
● Layout
● dsb
RPP RPP RPP RPP

PENGEMBANGAN TEFA PEMASARAN


Jobsheet Job
(Lembar Pembelajaran)
Sheets
• ●Lembar
Lembar Informasi
Informasi) BERKELANJUTAN DAN HASIL
• ●Lembar Kerja/Proses
Lembar Kerja/Proses AKUNTABEL PEMEBALAJARAN
• ●Lembar Penilaian)
Lembar Penilaian
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
PRODUK
PENTERJEMAHAN STEAM
DALAM PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN

ANALISIS
STEAM

KD1 KD2 KD3


MARI KITA DISKUSIKAN
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS PRODUKSI
TERKAIT STEAM
DESKRIPSI:
Model Pembelajaran Teaching Factory

1. Pembelajaran teaching factory dapat menggunakan sintaksis


PBET/PBT.
2. Sintaksis Teaching Factory menurut Cal Poly-San Luis Obispo
USA (Sema E. Alptekin: 2001):
1) Merancang produk;
2) Membuat prototipe;
3) Memvalidasi dan memverifikasi prototipe;
4) Membuat produk masal.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran Teaching Factory

3. Sintaksis Teaching Factory, Dadang Hidayat (2011):


1) Menerima order;
2) Menganalisis order;
3) Menyatakan kesiapan mengerjakan order;
4) Mengerjakan order;
5) Mengevaluasi produk;
6) Menyerahkan order.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah-langkah Belajar Berbasis
Produksi
1. Merancang produk;
2. Membuat proto type;
3. Memvalidasi proto type;
4. Mengorganisasikan pekerjaan/pembelajaran;
5. Menjadwalkan pekerjaan/pembelajaran (sistem blok);
6. Melaksanakan produksi;
7. Mengevaluasi hasil produksi;
8. Memasarkan hasil produksi.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran Work-based Learning

Sintaks model pembelajaran Work-based Learning:


• Penentuan pekerjaan yang sesuai kurikulum;
• Menganalisis pekerjaan: jenis, kasus, cara mengerjakan;
• Merencanakan pekerjaan;
• Melaksanakan pekerjaan;
• Memonitor pekerjaan peserta didik;
• Menguji hasil pekerjaan peserta didik
• Mengevaluasi pengalaman the Experience).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran Project-based Learning

Sintaks model pembelajaran Project-based Learning:


• Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
• Mendesain perencanaan proyek;
• Menyusun jadwal (Create a Schedule);
• Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project);
• Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
• Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran Problem-based Learning
Sintaks model pembelajaran Problem-based Learning:
• Penentuan obyek (kasus)
• Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
• Melakukan diagnosis masalah;
• Menentukan alternatif pemecahan masalah;
• Memilih prioritas pemecahan masalah;
• Melakukan pemecahan masalah dengan prosedur yang sesuai;
• Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
• Mengevaluasi pengalaman (Evaluate )the Experience).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran (sederhana) Design based Learning

Sintaks model pembelajaran Design based Learning:


• Ringkasan desain (Design brief);
• Ide (ideas);
• Pengembangan ide terpilih (Developing chosen idea);
• Perencanaan solusi (Planning solution);
• Realisasi (Realisation), dan
• Evaluasi (Evaluation)the Experience).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


DESKRIPSI:
Model Pembelajaran (kompleks) Design-based Learning

Sintaks model pembelajaran Design based Learning:


• Ringkasan desain (Design brief);
• Investigasi (investigation);
• Ide (Ideas);
• Evaluasi (evaluating);
• Pengembangan (developing)
• Perencanaan (Planning);
• Realisasi (Realisation);
• Tes (testing);
• Evaluasi (Evaluation)the Experience).
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
 Recognition of problem
 Testing to see if it works  Identification of needs
1  Recognition of situation
and how well it works
 How does it meet the  Investigation
brief?  Formulation design brief
 How can it be improved? 6
 How did it tackle the
2
problem?
Generation of realistic idea
to satisfy design brief

Realisation of solution in 5 3
the form of a model,
prototype , artefact, or
system 4

 Drafting drawing from which it Modelling, developing and


can be realised refining the proposed
 Planning and organising sulition
proposed realisation 41
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Daya Dukung TeFa
1. Tempat praktik/bengkel dengan setting sesuai real work di manufacture
atau tempat bekerja yang sesungguhnya;
2. Jaringan kerja antarbagian sebagai suatu sistem (aliran kerja);
3. Setiap bagian/tahapan kerja memiliki instruksi kerja (lembar kerja) dan
kendali mutu;
4. Tersedia bahan dan spare part sesuai produk barang/jasa;
5. Pengembangan pembelajaran berdasarkan integrasi KD dan
analisis uraian pekerjaan;
6. Ada guru yang bertindak sebagai Senior Project/ Supervisor;
7. Tersedia rekanan industri sebagai mitra kerja.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai