Anda di halaman 1dari 5

VIDEO PROFILE MAN ALOR

1. Pembuka
Dimulai dari gerbang => Menggambarkan Aktivitas Pagi...
=> Aktivitas Masuk Siswa
=> Salaman dengan Guru
=> Sapaan Guru/Siswa
=> Security yang berjaga
=> Guru yang menerima siswa (Senyuman, Sapa, Salam)

2. Isi
Siswa dan Siswi (Serempak) Selama Datang di MAN Alor
‘Madrasah Mandiri – Berprestasi’
‘Profile Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Alor’
 Jeda Video....

a. Dokumen, Lahan dan Alamat Madrasah


MAN Alor didirikan pada Tahun 1997, diatas lahan seluas, 4.857 M 2 , berdasarkan SK Pendirian
atau SK Penegerian Nomor : 107 Tahun 1997 tertanggal 16 Maret Tahun 1997.

 Jeda Video....

MAN Alor beralamat di jalan, Imam Bonjol No.5, Kel. Binongko, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan garis Koordinat, 8 derajat Litang Selatan dan 124 derajat
bujur Timur.
 Jeda Video....

b. Pelaksanaan KBM dan Kurikulum


Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di MAN Alor, saat ini dilaksanakan dengan system
pembagian Shift, hal ini dikarenakan banyaknya antusias dari Siswa-siswi lulusan SMP/MTs yang
ingin mendaftarkan diri serta antusias dari Masyarakat atau orang tua yang berniat menyekolahkan
putra-putrinya di MAN Alor. Namun, dikarenakan kurangnya bangunan yang bisa dijadikan ruang
kelas, sehingga diberlakukan system shift agar mampu menampung Ribuan siswa MAN Alor.
Kegiatan KBM yang dilaksanakan pada shift 1 dilaksanakan mulai dari Pukul. 07.00 sampai dengan
pukul 12.00 WITA, sedangkan shift 2 dilaksanakan mulai dari Pukul 12.30 sampai pukul 16.30
WITA. Untuk mensiasati agar alokasi waktu belajar dapat memenuhi target Jam Pelajaran, maka
Kepala Madrasah bersama Wakamad Kurikulum Madrasah menggas Program Pembelajaran
berbasis Website/blog yang juga dimanfaatkan sebagai program Literasi Digital Madrasah.
c. Paparan Kamad

d. Kesiswaan
1. Program Keagamaan
MAN Alor, sebagai Madrasah terkemuka di NTT pada umumnya dan Kabupaten Alor
pada khususnya yang merupakan lembaga pendidikan Islam yang bertujuan
mendidik serta menghasilkan generasi cendekiawan islam yang cerdas, pandai dan
trampil, khususnya dalam ilmu-ilmu keislaman.
Kegiatan-kegiatan keagamaan Madrasah, dilaksanakan untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa dan negara.

2. Tatib dan Kode Etik Madrasah


Tata Tertib Madrasah dan Kode Etik Madrasah disusun sebagai Upaya Madrasah untuk
menciptakan kondisi belajar yang efektif, menimbulkan sikap disiplin, tata kramah,
bertanggung jawab, berdidikasi, dan memiliki sikap optimis dalam diri siswa/siswi MAN Alor.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan Nasional dan
merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Republik
Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana

3. Madrasah Bebas Bullying


Program Madrasah bebas Bullying adalah sebuah program yang digagas untuk menciptakan
suasana Madrasah yang nyaman, sehingga siswa/siswi Madrasah dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan nyaman. Selain itu program ini diharapkan dapat menanamkan Nilai-
nilai toleran pada diri siswa/siswi Madrasah.

4. OSIM dan UKS


Ruang UKS berfungsi untuk melakukan perawatan siswa dalam kondisi fisik lemah dan
terluka. Misalnya merawat siswa yang jatuh sakit karena fisik lemah saat upacara bendera
dan olah raga. Begitu pula merawat siswa mengalami luka ringan ketika bermain di
lingkungan sekolah.
Ruang UKS sudah sesuai standard yang ditentukan oleh Peraturan Menteri pendidikan
Nasional Tentang Program Usaha Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat demi mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
Organisasi Siswa Intra Madrasah (disingkat OSIM) adalah suatu organisasi yang berada di
tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
ditumbuhkan sifat-sifat kepemimpinan. Oleh karena itu perlu disampaikan pula dalam
sebuah pelatihan dasar atau upgrading bagi pengurus OSIS tentang materi kepemimpinan,
macam-macam dan tipe seorang pemimpin.
Akhir dari kegiatan ini, ditekankan sekali lagi dalam evaluasi bahwa sebagai suatu organisasi
OSIS, tetap perlu memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan agar OSIS dapat
senantiasa hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi agar tetap eksis.
Tujuan didirikannya OSIS adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan
menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa.

e. Sarpras Madrasah
1. Ruang Belajar
ruangan dalam bangunan madrasah, berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka
dalam proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM), dimana ruangan yang ideal mempunyai
ukuran 9 x 8 m.
Sebagai tempat belajar, ruang belajar harus memenuhi standar ruang belajar yang umumnya
bersifat fisik. Di antaranya adalah ukurannya, minimal 7×8 untuk maks 36 siswa, adanya 1 kursi
1 meja untuk 1 siswa, kursi meja guru, 1 papan tulis, 1 LCD Proyector dan screen, denah kelas,
struktur kelas, papan pajang kelas tuk memajang roster, jadwal piket, tata tertib kelas. Juga
Papan daftar hadir, buku daftar hadir, buku jurnal kelas, wastafel, tempat sampah, dan lainnya
termasuk AC jika diperlukan.
Semua kelengkapan kelas tersebut disediakan dalam rangka satu tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan mutu layanan pembelajaran tatapan muka di ruang kelas

2. Perpustakaan

Perpustakaan sekolah/madrasah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan


formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari
sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan.

3. Musholla

4. Ruang Multi Media


5. Ruang Laboratorium Komputer
6. Ruang Laboratorium IPA
7. Ruang Praktikum Elektronika
f. Kehumasan
1. Komite Madrasah

Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali


peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Komite
Sekolah/Madrasah diatur dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite
Sekolah.
Komite Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat
yang peduli pendidikan, dan pakar pendidikan. Komite Madrasah berkedudukan di Madrasah. Madrasah
adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dan
kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang mencakup raudhatul athfal, madrasah ibtidaiyah, madrasah
tsanawiyah, madrasah aliyah, dan madrasah aliyah kejuruan. Dasar hukum Komite Madrasah saat ini
diperbaharui dan diatur dengan Permenag 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah ditetapkan Menteri Agama
Fachrul Razi pada tanggal 26 Mei 2020 di Jakarta. Permenag 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah
diundangkan Widodo Ekatjahjana, Dirjen PP Kemenkumham RI di Jakarta pada tanggal 26 Mei 2020 di
Jakarta. Permenag 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah ditempatkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 520, agar setiap orang mengetahuinya.
Ketentuan dalam Permenag 16 tahun 2020 tentang Komite Madrasah tugas Komite Madrasah adalah
mendukung peningkatan mutu pelayanan Pendidikan Madrasah

2. Manajemen Berbasis Madrasah

Yang terpenting dari MBM adalah pendidikan dapat dikelola secara baik yaitu mencapai kualitas,
produktivitas, efektifitas, dan evsiensi dengan memberikan kepercayaan kepada madrasah bahwa
mereka paling menguasai dan memiliki kemampuan untuk mengelola dan memberdayakan
sumberdaya yang tersedia. 
Tujuan mengadakan MBS yaitu:
a) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam mengelola dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia
b) Meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat dalam menyelenggrakan pendidikan
melalui pengambilan keputusan secara kooperatif
c) Meningkatkan tanggung jawab madrasah kepada orang tua, masyfyarakat, dan pemerintah
tentang mutu pendidikan sekolah
d) Meningkatkan kompetensi yang sehat antara madrasah untuk mencapai mutu pendidikan yang
diharapkan

3. Study Treacher

Tracer Study adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni dan biasanya dilakukan kepada
alumni 2 tahun setelah lulus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra sekolah dengan
meningkatkan kurikulum yang ada

“Studi pelacakan alumni (Tracer Study) adalah proses pendataan alumni dengan tujuan
menggali informasi terkait dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan untuk
mengetahui masa transisi dari dunia sekolah menuju dunia kerja/kuliah. Serta untuk
menganalisis tingkat kompetensi yang diperoleh saat sekolah dan implementasinya dalam
dunia kuliah/kerja,” pungkasnya.
3. Penutup

Yel-yel.. sapaan dll...

Credit :
Creator :
Editor :
Scrip :
Narator : 1.
2.

By :
Humas MAN Alor

Anda mungkin juga menyukai