Anda di halaman 1dari 1

PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN


:SOP/241/UKP/
No. Dokumen
2016
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 18/Mei/2016

Halaman : 1-2
UPTD
PUSKESMAS Nurhayati Lasitata SKM
SIMPONG Nip197001101994022001

1. Pengertian Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun adalah pemisahanan


pengurangan volume. Jenis limbah harus di identifikasi dan di pilah
serta mengurangi volume limbah. Klinis sebagai sarat keamanan yang
penting untuk petugas pembuangan sampah, petugas emergency dan
masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Simpong Nomor: 076 / KAPUS / VIII /
2016 tentang Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat)
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik
3. Panduan bagi Petugas Laboratorium. Pemeriksaan Mikroskopis
Tuberkulosis. Depkes RI tahun 2007
4. Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopis TB.
Kementrian Kesehatan RI tahun 2012.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3.
2. Petugas mengusahakan menggunakan bahan kimia non B3
3. Petugas menggunakan kantong plastik hitam untuk limbah non B3.
4. Petugas menggunakan kantong plastik kuning untuk jenis limbah B3.
5. Petugas menempatkan limbah B3 jarum, spoit pada safety box
6. Petugas menempatkan tempat penampungan pada tempat yang aman
7. Petugas membakar semua limbah B3 dan non B3 menggunakan
insenerator.
8. Petugas melakukan dekontaminasi pada limbah sisa pemeriksaan yang
mengandung bahan B3 kemudian menaruhnya pada tempat sampah
dengan plastic berwarna kuning.
9. Petugas melakukan desinfeksi meja kerja sebelum dan sesudah
pemeriksaan untuk mencegah kontaminasi bahan berbahaya.
6. Unit Terkait Laboratorium
Kesling
7. Rekaman Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai