Anda di halaman 1dari 3

PUSK.OSP.445.

870/SOP/
Nomor SOP : UKP/04/II/ 2022 
Tanggal Pembuatan : 26/02/2022
Tanggal Pengesahan :  01/03/2022
Tanggal Revisi :  01
Kepala UPTD Puskesmas
Disahkan Oleh : Oesapa

   
DINAS KESEHATAN KOTA dr. Ovlian Afri Manafe
KUPANG
UPTD PUSKESMAS OESAPA   NIP. 198310102015022001
PENANGANAN DAN
JUDUL SOP PEMBUANGAN BAHAN
BERBAHAYA

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang 1.Memahami Tupoksi Kerja
Pelayanan Publik; 2.Petugas Analis
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1438 /
Menkes /Per/IX/2010 Tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
10.Keputusan Walikota Kupang Nomor 3A Tahun 2022
Tentang Status Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Dalam Wilayah Kota Kupang;
PERALATAN/
KETERKAITAN 
PERLENGKAPAN 
SOP Laboratorium 1. Instrumen Medis
SOP Mutu Laboratorium
2. APD

1/3
PERINGATAN PENCATATAN/PENDATAAN

Pelaksanaan penanganan dan pembuangan bahan 1. Buku register


berbahaya akan mengalami kendala ketika
pelaksanaannya tidak sesuai prosedur 2. Form permintaan dan form
hasil

1. Pengertian Prinsip pengelolaan limbah adalah pemisahan dan


pengurangan volume. Jenis limbah harus diidentifikasi
dan dipilah serta mengurangi volume limbah klinis
sebagai syarat keamanan yang penting untuk petugas
pembuangan sampah, petugas emergensi dan
masyarakat.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi


petugas untuk melakukan penanganan & pembuangan
bahan berbahaya.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Oesapa Nomor


PUSK.OSP.445.870/SK/UKP/084/II/2018 tentang
Pengendalian Mutu Internal

4. Referensi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat


Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2008. Pedoman good
laboratory practice.jakarta

5. Prosedur/ Langkah – 1. Petugas Laboratorium melakukan pemisahan


langkah limbah B3 dan non B3
2. Petugas Laboratorium mengusahakan
menggunakan bahan kimia non B3.
3. Petugas Laboratorium mengunakan kantong
plastic hitam untuk limbah non B3.
4. Petugas Laboratorium menggunakan kantong
plastic kuning untuk jenis limbah B3
5. Petugas Laboratorium menempatkan limbah B3
jarum , spuit pada safety box.
6. Petugas Laboratorium menempatkan tempat
penampungan pada tempat penampungan
sampah sementara
7. Petugas Laboratorium melakukan sterilisasi alat-
alat medis yang telah terkontaminasi limbah B3
menggunakan sterilisator.
8. Petugas Laboratorium melakukan dekontaminasi
pada limbah sisa pemeriksaan yang mengandung
bahan B3 kemudian menaruhnya pada tempat
sampah dengan plastic berwarna kuning.
9. Petugas Laboratorium melakukan desinfeksi
meja kerja sebelum dan sesudah pemeriksaan
untuk mencegah kontaminasi bahan berbahaya.
6. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA dan KB
3. Poli Gigi
4. Unit Tindakan
5. Poli HIV dan IVA

2/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai