Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :
LOGO
LOGO PEMDA
No. Revisi : PUSKESMAS
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Kepala
PUSKESM
Puskesmas
AS ABCD
NIP …………..

1. Pengertian Pengelolaan limbah laboratorium adalah cara penanganan semua


semua jenis bahan yang merupakan hasil pembuangan / sisa dari
kegiatan yang dilakukan di ruangan laboratorium, yang berpotensi
sebagai sumber penularan penyakit yang harus dikendalikan.

2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya penularan penyakit

2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja

Mencegah terjadinya infeksi nosokomial

3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Beruntung Raya No.


UKP-in/SK-39/I/PKM-BR/2020 tentang Perubahan atas
Kebijakan nomor 63 tahun 2017 tentang Pelayanan
Laboratorium

3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Beruntung Raya No.


UKP-in/SK-55/I/PKM-BR/2020 tentang Pengendalian dan
Pembuangan Limbah Berbahaya

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 37 tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 tahun 2022 tentang


Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 tahun 2016 tentang


Pedoman Manajemen Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

5. Prosedur / 1. Petugas menempatkan sampah pada satu tempat sampah


Langkah- khusus untuk sampah medis yang sudah diberi tanda dan
langkah dilapis plastik berwarna kuning.

2. Petugas melepaskan plastik yang sudah penuh dari tempat


sampah.

3. Petugas menyerahkan sampah medis tersebut kepada petugas


sanitarian.

4. Petugas memasukkan larutan bayclin/klorin ke dalam wadah


limbah sementara untuk slide atau objek glass, tabung
urinalisa, dan tabung reaksi yang telah digunakan untuk
nantinya jika wadah limbah sudah penuh akan dilakukan
pencucian dengan air sabun di tempat pencucian alat

5. Petugas memasukkan larutan bayclin/klorin ke dalam pot yang


berisi sisa sampel sputum hasil pemeriksaan BTA.

6. Petugas menutup pot sputum kembali dengan rapat dan


dimasukan kedalam kantong plastik berwarna kuning
kemudian kantong tersebut diikat.

7. Petugas menempatkan pada satu bak sampah besar bertutup


yang berlapis plastik berwarna kuning.

8. Petugas menempatkan sampah medis spuilt dan blood lancet


pada satu wadah khusus berupa sebuah box kertas yang
berwarna kuning bertuliskan safety box.

9. Petugas menyerahkan kepada sanitarian apabila safety box


tersebut sudah terisi 3/4nya.

6. Diagram Alir
Petugas menempatkan sampah pada
satu tempat sampah khusus untuk
sampah medis yang sudah diberi
tanda dan dilapis plastik berwarna
kuning

Petugas melepaskan plastik yang


sudah penuh dari tempat sampah
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait
● Laboratorium

● Ruang KIE / Kesehatan Lingkungan

9. Dokumen
● Jadwal pengambilan sampah medis dari Dinkes
Terkait

10. Rekaman No
Historis

11. Rekaman 1 Yang diubah Isi perubahan Tanggal


Historis mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai