LABORATORIUM
Ditetapkan Kepala
UPT Puskesmas Drg. Anna Hashina
Sekupang NIP. 19700221 200212 2 004
1. Pengertian Pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium adalah
suatu kegiatan yang meliputi pemilahan, pengumpulan dan
pembuangan limbah berbahaya hasil pemeriksaan laboratorium
Limbah medis cair : pelarut organik, bahan kimia untuk
pengujian, air bekas pencucian alat, sisa spesimen (darah,
urine)
Limbah medis padat : peralatan habis pakai, seperti alat suntik,
sarung tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen.
2. Tujuan Pedoman bagi petugas tentang pelaksanaan pengelolaan limbah
hasil pemeriksaan laboratorium sehingga penggunaannya dapat
dipantau dan dimonitor untuk mengurangi resiko dari bahan
limbah hasil pemeriksaan laboratorium tersebut
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Pengelolaan Limbah Medis dan
Non Medis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
2. PeraturanPemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
5. Alat dan Alat : Pot, ember, tempat sampah medis, tempat sampah
Bahan benda tajam
Bahan : Larutan Bayclin
6. Prosedur a. Pisahkan antara limbah medis padat dan limbah medis cair.
b. Tampung masing-masing jenis limbah dalam wadah yang
sudah diberi label dan tempatkan disudut ruangan kerja yang
aman dan hygienis.
c. Wadah penampungan limbah berupa ember berlapis kantong
warna kuning, untuk menampung limbah medis padat dan cair.
d. Pisahkan wadah penampungan untuk limbah medis padat
yang berupa jarum (jarum suntik,
jarum lancet), dengan yang selain jarum (kapas, kemasan
reagen, sarung tangan, dll).
e. Seminggu sekali atau jika kantong sudah ¾ penuh, untuk
limbah medis padat segera dipindahkan ke Tempat
Penyimpanan Limbah B3
f. Untuk limbah medis cair, setelah didesinfeksi, dibuang
kedalam lubang bak pencucian yang ada di ruangan
laboratorium dan dialirkan kedalam bak resapan.
g. Untuk limbah medis cair dari hasil pemeriksaan darah
ditampung dalam kemasan plastic kedap udara berwarna
kuning dan diberi label infeksius
h. Untuk limbah medis berupa pot sisa dahak yang sudah
diperiksa dan bahan-bahan lain yang sudah terkontaminasi
dahak dimasukkan ke dalam ember yang berisi larutan Bayclin
i. Limbah yang sudah direndam larutan Bayclin dimasukkan ke
dalam ember/tempat sampah medis yang sudah disediakan
j. Apabila tempat sampah tersebut sudah ¾ penuh maka
disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3
k. Setiap akhir bulan limbah yang sudah dikumpulkan di Tempat
Penyimpanan Limbah B3 akan diangkut oleh pihak ketiga
untuk dikelola lebih lanjut
7. Unit Terkait Laboratorium