Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL Ditetapkan oleh:

PEMERIKSAAN Penanggung Jawab


LABORATORIUM Klinik Pratama Rawat Inap
Bintang Panca Medika
No. Dokumen : /SPO/BPM/2023
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit: 10 Agustus 2023
Halaman :
KLINIK
PRATAMA
RAWAT INAP
BINTANG PANCA dr. Wayan Yulianto
SIP:503/0181/SIPD/D.VI.17/VI/2023
MEDIKA

1. Perlakuan terhadap produk sisa hasil pemeriksaan yang berbahaya


dan beresiko bagi petugas.
1. Pengertian
2. Tata cara mengelola limbah padat dan cair yang berasal dari hasil
pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium untuk pemisahan limbah
B3.
2. Pengelolaan Limbah hasil pemeriksaan laboratorium harus dilakukan
dengan semestinya agar tidak menimbulkan dampak negatif, supaya
tidak membahayakan petugas dan lingkungan serta masyarakat
sekitar.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik No. /2017 tentang Pengelolaan Limbah Hasil
Pemeriksaan Laboratorium.
4. Referensi 1. Permenkes RI No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Klinik Permenkes RINo 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium klinik.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan
/Langkah -
langkah Alat :
- Masker
- Handscoon
- ATK
- Safety Box
2. Petugas yang melaksanakan
- Petugas Laboratorium
- Petugas Kebersihan
3. Langkah-langkah
1) Sampah medis (sisa darah dan strip bekas pemeriksaan)
a. Sampah medis ditempatkan pada suatu tempat sampah khusus
untuk sampah medis yang sudah diberi tanda dan dilapisi
plastik berwarna kuning
b. Dan apabila tempat sampah tersebut sudah penuh plastik
dilepaskan dari tempat sampah selanjutnya plastik diikat dan
diserahkan kepada petugas
2) Sampah medis (sisa sample sputum pemeriksaan BTA)
a. Kedalam pot berisi sisa sample sputum dimasukan larutan
desinfektan.
b. Kemudian pot ditup kembali dengan rapat dan dimasukan
kedalam kantong plastik dan diikat.
c. Selanjutnya ditempatkan pada satu bak sampah tertutup yang
berlapis plastik berwarna kuning.
3) Sampah medis (Spuit dan Blood lacet)
a. Sampah ini ditempatkan pada satu wadah khusus berupa
sebuah box kertas yang berwarna kuning bertuliskan safety
box.
b. Pada saat safety box tersebut sudah terisi ¾ kemudian di
serahkan kepada petugas sanitarian.
4) Sampah medis cair
a. Sisa urine pemeriksaan dibuang dalam saluran limbah medis
b. sSisa darah dalam tabung dibunag ditempat sampah medis.
c. Sisa reagen untuk pemeriksaan larutan desinfektan untuk
merendam alat dibuang dalam saluran limbah medis,
kemudian dibuang ke tempat pengolahan limbah setiap hari.
5) Sampah medis botol bekas urin
a. Bila habis pemeriksaan sisa sample darah dan urin dibuang.
Dibuang lewat pembuangan limbah medis cair.
b. Tabung darah dan botol urin kemudian direndam di dalam
larutan desinfektan/clorin, minimal selama 10 menit
c. Tabung darah dan botol urin dibilas dengan air mengalir
sampai bersih.
d. Tabung darah dan botol urin ditempatkan dalam wadah yang
bersih sampai kering.
e. Petugas menghubungi pihak ke tiga untuk mengambil sampah
B3 yang berada di Puskesmas.
6. Bagan Alir

Sampah medis
ditempatkan pada
suatu tempat
sampah khusus

Untuk sampah medis cair di


pisahkan dalam wadah
khusus

Untuk sampah medis padat


dipisahkan ditempat
pembuangan sampah

Setelah sampah dipisahkan


berdasarkan padat dan cair
petugas melakukan
pemgumpulan

Petugas
menghubungi
petugas
kebersihan untuk
mengambil
sampah

Selesai
7. Hal-hal Penjelasan kepada pasien pemeriksaan yang akan dilakukan, biaya
yang perlu pemeriksaan, dan lama pemeriksaan
di
perhatikan
8. Unit terkait Laboratorium
9. Dokumen 1. Form permintaan pemriksaan
terkait 2. Register Laboratorium

10. Rekaman
No. Tanggal mulai
Yang diubah Isi perubahan
Historis diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai