Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :440/ /SOP/POKJAIII/ /2023
S
No. Revisi :-
O
Tgl Terbit :
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN P Halaman : 1-2
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SEIMENGGARIS Ahmad Kurniawan Amir
KECAMATAN SEI MENGGARIS S.Kep.Ners
Tanda Tangan:
NIP. 19780202 200604 1 015

1. Pengertian Perlakuan terhadap produk sisa hasil pemeriksaan yang berbahaya dan
beresiko bagi petugas.
2. Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium untuk pemisahan limbah B3.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Sei Menggaris Nomor 440/ /SK/PKM-
SMGRS/ /2023 tentang Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya

4. Referensi 1. Permenkes 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium di


Pusksmas
2. PP No 101 tahun 2012 tentang pengelolaan B3.
5. Prosedur 1. Sampah medis (sisa darah dan strip bekas pemeriksaan)
a. Sampah medis ditempatkan pada suatu tempat sampah khusus untuk
sampah medis yang sudah diberi tanda dan dilapisi plastik hitam.
b. Dan apabila tempat sampah tersebut sudah penuh plastik dilepaskan
dari tempat sampah selanjutnya plastik diikat dan diserahkan
kepada petugas sanitarian atau dibakar oleh petus laboratorium di
ruang terbuka.
2. Sampah medis (sisa sample sputum pemeriksaan BTA)
a. Kedalam pot berisi sisa sample sputum dimasukan larutan
desinfektan (lysol).
b. Kemudian pot di tutup kembali dengan rapat.
c. Selanjutnya ditempatkan pada satu bak sampah tertutup yang
berlapis plastik.
d. Kemudian di bakar di ruang terbuka oleh petugas laboratorium.
3. Sampah medis (Spuit dan Blood lacet)
a. Sampah ini ditempatkan pada satu wadah khusus berupa sebuah box
kertas yang berwarna kuning bertuliskan safety box atau wadah lain
yang dapat digunakan sebagai tempat spuit dan blood lancet.
b. Pada saat safety box atau wadah tempat spuit dan blood lancet
tersebut sudah terisi penuh kemudian diserahkan kepada petugas
sanitarian.
4. Sampah medis cair
a. Sisa pemeriksaan darah dan urine dibuang dalam saluran limbah
medis atau wastafel.
b. Sisa reagen dan larutan desinfektan untuk merendam alat dibuang
dalam saluran limbah medis atau wastafel .
5. Sampah medis botol bekas urin
a. Bila habis pemeriksaan sisa sample darah dan urin dibuang lewat
pembuangan limbah medis cair atau wastafel.
b. Tabung darah dan botol urin kemudian direndam di dalam larutan
desinfektan/clorin, minimal selama 10 meni.t
c. Tabung darah dan botol urin dibilas dengan air mengalir sampai
bersih.
d. Tabung darah dan botol urin ditempatkan dalam wadah yang bersih
sampai kering.
e. Petugas menghubungi pihak ke tiga untuk mengambil sampah B3
yang berada di Puskesmas.
6. Unit terkait - Laboratorium
- Kesling

Anda mungkin juga menyukai